• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL KIMIA (JOURNAL OF CHEMISTRY)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURNAL KIMIA (JOURNAL OF CHEMISTRY)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

JURNAL KIMIA

(JOURNAL OF CHEMISTRY)

p-ISSN 1907-9850 e-ISSN 2599-2740 VOLUME 12, NOMOR 2, JULI 2018

DAFTAR ISI

Evaluasi Kandungan Selulosa Mikrokristal Dari Jerami Padi (Oryza Sativa L.) Varietas Ir64 I G. N. J. A. Prasetia, I D. A. Yuliandari, D. G. Ulandari, C. I. S. Arisanti, dan A. A. I. S. H.

Dewandari ………

97 Rizodegradasi Untuk Minimalisasi BOD, COD, Kandungan Dertergen Dan Lemak Limbah

Cair Rumah Makan

Ni G. A. M. D. A. Suastuti, I. E. Suprihatin, W. D. Sulihingtyas dan A. A .I .A. M.

Laksmiwati ……….

102 Inokulasi Suspensi Aktif Pada Biosistem Vertikal Dengan Tumbuhan Rumput Gajah (Pennisetum

Purpureum) Dalam Penurunan Kadar Metilen Biru, Cd Dan Cr Total

I W. B. Suyasa, N. G. A. M. D. A. Suastuti, dan I G. M. A. P. Raharja ... 107 Biosintesis Nanopartikel Zno Menggunakan Ragi Saccharomyces Cerevisiae Galur A12 Dan

Karakterisasinya

A. Fatimah, E. Risky, S. Ishmayana dan D. Rakhmawati Eddy …………... 116 Antibacterial Activity Of Samanea Saman Leaf Ethanol Extract Against Escherichia Coli And

Staphylococcus Aureus And Its Total Flavonoid And Phenolic Contents

W. S. Rita, I M. D. Swantara, I. A. R. Astiti Asih, N. K. Sinarsih ……….... 121

Validasi Metode Dalam Penentuan Kadar Etanol Pada Arak Menggunakan Kromatografi Gas Detektor Ionisasi Nyala

N. P. Widya Astuti, N. M. Suaniti, I G. Mustika……… 128 Perbandingan Metode Uji Gula Pereduksi dalam Penentuan Aktivitas -L-Arabinofuranosidase dengan

Substrat Janur Kelapa (Cocos nucifera)

Y. H. Pratiwi, O. Ratnayani, dan I N. Wirajana ….……….. 134 Aktivitas Ekstrak Metanol Rimpang Kunyit Putih (Curcuma Zedoaria Rosc.) Sebagai

Hipolipidemia Pada Tikus Wistar Putih Obesitas Dengan Diet Tinggi Kolesterol

A. I. Saridewi, N. W. Bogoriani dan P. Suarya …... 140

(3)

Aktivitas Protease Pada Getah Bagian Batang Dari Tiga Jenis Spesies Tanaman Kamboja (Plumeria L)

K. Ratnayani, M. Nazib, J. Sibarani, dan A.A.I.A M. Laksmiwati……….

Metabolit Sekunder Dari Batang Physalis Peruviana (Solanaceae)

L. Rosmainar………..

147

152 Adsorpsi Multi Logam Berat Krom(Iii), Timbal(Ii), Dan Tembaga(Ii) Dalam Sistem Larutan

Binary Oleh Silika Gel Terimobilisasi Difenilkarbazida

I W. Sudiarta, P. Suarya, dan C. M. P. Widya………..………. ……. 159 Akumulasi Logam Berat Krom (Cr) Pada Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.)Akibat Pemberian

Pestisida, Pupuk Organik Dan Kombinasinya

M. Manurung, Y. Setyo, N. P. N. Repli Suandewi……….. 165 Sintesis Dan Karakterisasi Abu Sekam Padi-Litium Oksida Serta Uji Aktivitas Katalitiknya Dalam

Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Biji Malapari

I N. Simpen, N. L. Arpiwi,danM. Indra Dwitama………. 173 Uji Pendahuluan Toksisitas Akut Dermal Sediaan Salep Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera

Scandens (L.) Moq.) Terstandar

P. O. Samirana, D. M. N. Pratiwi, N.W. Musdwiyuni, D. A. A. Andhini, A. N. Mahendra, A. A. G. R.

Yadnya-Putra……… 180

Standarisasi Dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 70% Daun Jeruk Limau (Citrus Amblycarpa (Hassk.) Osche)

G. M. D. Putra, D. A. Satriawati, N. K. W. Astuti, dan A. A. G. R. Yadnya-Putra………….. 187 Adsorpsi Zat Warna Tekstil Remazol Brilliant Blue Oleh Limbah Canang Daun Kelapa

S. R. Mustikawati, I N. Simpen, dan O. Ratnayani……….……….………. 195 Biodegradasi Zat Warna Naphtol Blue Black Menggunakan Biosistem Horizontal

Y. P. Mau, I W. B. Suyasa, I. E Suprihatin………..

201

(4)

PEDOMAN PENGIRIMAN NASKAH Format / Gaya Penulisan

1. Naskah berupa: artikel penelitian, berbahasa Indonesia atau Inggris, belum pernah dipublikasikan.

2. Naskah diketik satu spasi (MS Word versi 6.0), dengan margin: 2,5 cm dari atas, bawah, samping kiri, dan kanan tepi kertas (A4/kuarto) dan disimpan dalam CD atau DVD, huruf time new roman font 11, maksimum 12 (dua belas) halaman.

3. Format naskah Hasil penelitian:

JUDUL: singkat ditulis dengan huruf besar tebal kecuali nama ilmiah dicetak miring. NAMA PENULIS: tanpa gelar (misal: I. B. Putra Manuaba), bila penulis lebih dari seorang, penulis utama ditulis terdahulu diikuti oleh penulis lainnya. ALAMAT PENULIS: alamat instansi (misal: Program Studi Kimia, FMIPA, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran), Telepon/HP, Surel/Email. ABSTRAK & ABSTRACT: maksimum 250 kata, naskah yang berbahasa Indonesia selain abstrak juga dituliskan abstract berbahasa Inggris, demikian juga naskah berbahasa Inggris selain abstract juga ditulis abstrak berbahasa Indonesia. KATA KUNCI & KEYWORDS:

dibawah abstrak ditulis kata kunci dan di bawah abstract ditulis keywords maksimum 5 kata.

PENDAHULUAN; MATERI DAN METODE; HASIL DAN PEMBAHASAN; SIMPULAN DAN SARAN;

UCAPAN TERIMA KASIH; DAFTAR PUSTAKA

4. Grafik, histogram, dan gambar diberi nomor urut, judul, serta keterangan, dimasukkan ke dalam teks naskah, bukan sebagai lampiran.

5. Dalam mengutip pustaka dipakai sistem nama sesuai dengan daftar pustaka. Contoh: Pengujian aktivitas suatu senyawa terhadap sel tumor adalah berdasarkan uji standar yang ditetapkan oleh NCI (Dira, 2004). (Dira, 2004) adalah nama penulis dan tahun pustaka yang diacu atau dikutip seperti yang tercantum dalam daftar pustaka, yang mana daftar pustaka diurut secara alphabet dari nama penulis utama.

6. Penulisan daftar pustaka:

(a). Buku: nama pengarang, tahun terbit, judul, jilid, edisi, nama dan tempat penerbit. Contoh: Wilman, D. E. V., 1990, The Chemistry of Antitumor Agents, 3rd edition, Chapman and Hall, New York

(b). Karangan dalam buku: nama pengarang, tahun terbit, judul karangan, nama editor, judul buku, nama dan tempat terbit, halaman awal dan akhir. Contoh: Hiduc, I. and Silvestru, C., 1990, Organometallics In Cancer Chemoteraphy, Gielen, Main Group Metal Chemistry, Springer Verleg, Berlin, 201-217

(c). Karangan dalam majalah atau jurnal: nama penulis, tahun, judul tulisan, nama majalah atau jurnal, volume (nomor), halaman awal dan akhir. Contoh: Volossiouk, E. T., Jane, R., and Andross, N., 1995, Direct DNA Extraction for PCR-Mediated Assays of Soil Organisms, Applied Andenvironmental Microbiology, 61 (11):

3972–3976

(d). Buku yang dialihbahasakan: nama pengarang, tahun terbit, judul, edisi, nama penerjemah, nama dan tempat penerbit. Contoh : Fessenden,R.J. and Fessenden,J.S., 1994, Organic Chemistry, 4th ed., a.b. Pudjatmaka, H., Gramedia, Jakarta

(e). Skripsi/Tesis/Disertasi: nama penulis, tahun, judul, jenis tulisan, nama dan tempat perguruan tinggi alumni.

Contoh: Gunawan, R., 2001, Kontribusi Dinamika Reaksi Molekul Bagi Tumbukan Reaksi Dua Komponen, Tesis, Program Studi Kimia ITB, Bandung

(f). Naskah dalam prosiding: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan dan nama prosiding, tempat prosiding dilakukan, halaman. Contoh: Green, P. N., Wood, D. C., dan Dow, C. F., 2000, Status Taksonomi Beberapa Metagen, Prosiding Seminar Kimia ke-4, Departemen Kimia IPB, Bogor, 9-16

(g). Internet: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama website, tanggal akses.

Tata cara pemuatan naskah

1. Redaksi menerima naskah dari dalam dan luar Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana.

2. Naskah dan CD/DVD dikirim langsung ke redaksi atau melalui e-mail: jurnalkimia@unud.ac.id atau jurnalkimiaunud@gmail.com dengan mengikuti format/gaya penulisan yang telah ditetapkan.

3. Redaksi akan mendistribusikan naskah yang masuk ke Penyunting sesuai dengan bidangnya.

4. Naskah yang tidak ada revisi langsung diterbitkan.

5. Naskah yang ada revisi dikembalikan ke penulis untuk diperbaiki, naskah yang telah diperbaiki dikirim kembali ke redaksi untuk dimuat dengan mencantumkan revisi yang telah dilakukan.

6. Isi diluar tanggung jawab redaksi.

(5)

p-ISSN 1907-9850 e-ISSN 2599-2740

159 ADSORPSI MULTI LOGAM BERAT KROM(III), TIMBAL(II), DAN TEMBAGA(II) DALAM SISTEM LARUTAN BINARY OLEH SILIKA GEL TERIMOBILISASI DIFENILKARBAZIDA

I W. Sudiarta1*, P. Suarya1, dan C. M. P. Widya1

1Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayan, Bukit Jimbaran, Badung, Bali

*E-mail: wayansudiarta@unud.ac.id

ABSTRAK

Adsorpsi multi ion logam, timbal( P), tembaga(Cu), dan krom(Cr) dalam sistem larutan binary Pb(II)- Cr(III), Cr(III)-Cu(II), dan Pb(II)-Cu(II) menggunakan adsorben silika gel terimobilisasi difenilkarbazida (Si- DPZIDA) dengan metode bath adsorpsi pada pH 2 dan waktu pengadukan 8 jam. Sistem larutan binary terdiri dari ion logam utama dan ko-kation, dengan konsentrasi logam ko-kation bervariasi 0,5; 1,0; dan 1,5 mM, sedangkan konsentrasi ion logam utama tetap 5,0 mM. Tujuan adsorpsi multi ion logam ini adalah untuk mengetahui efek dari kehadiran ko-kation terhadap adsorpsi ion logam utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran Cr(III) maupun Cu(II) sebagai ko-kation memberikan efek sinergis terhadap daya serap Pb(II), sinergistik tertinggi terjadi pada konsentrasi Cr(III) 1,5 M dan Cu(II) 1,0 mM dengan daya serap Pb(II) masing-masing 0,5808 dan 0,5867 mmol/g. Daya adsorpsi logam Cr(III) mengalami efek sinergistik dengan kehadiran ko-kation Pb(II) maupun Cu(II).

Efek sinergis terbesar terjadi pada konsentrasi Pb(II) 0,5 mM dan Cu(II) 0,5 mM, masing-masing dengan daya sorpsi Cr(III) 0,1041 dan 0,1010 mmol/g. Pada adsorpsi ion logam utama Cu(II), kehdiaran Cr(III) maupun Pb(II) memberikan efek antagonistik. Efek antagonistik tertinggi terjadi pada kehadiran ko-kation Cr(III) dan Pb(II) pada konsentrasi 0,5 mM dan 0,5 mM, dengan daya serap Cu(II) masing-masing sebesar 0,2768 dan 0,2736 mmol/g.

Kata kunci: adsoprsi multi logam, larutan binary, silika gel terimobilisasi, efek sinergistik, dan antagonistik ABSTRACT

The adsorption of multi-metal ions of lead (P), copper (Cu), and chromium (Cr) was carried out in a binary solution systems of Pb (II) -Cr (III), Cr (III) -Cu (II), and Pb (II) -Cu (II) using a diphenylcarbazide immobilized silica gel adsorbent (Si-DPZIDA) by bath adsorption method at pH 2 with 8 hours stirring time. The binary solution system consisted of major metal ions and co-cations, wherein the co-cation metal concentration were vary, i.e. 0.5;

1.0; and 1.5 mM, while the concentration of major metal ions remained 5.0 mM. The purpose of this multi ion metal adsorption was to find out the effect of the presence of co-cation on the adsorption of major metal ions. The results showed that the presence of Cr (III) and Cu (II) as co-cation gave a synergistic effect on the absorption capacity of Pb (II), in which the highest synergistic occurred at Cr (III) concentration of 1.5 M and Cu (II) of 1.0 mM with an absorption capacity of Pb (II) of 0.5808 and 0.5867 mmol/g, respectively. The adsorption capacity of Cr (III) metal showed a synergistic effect in the presence of co-cations Pb (II) and Cu (II). The largest synergistic effect occurred at the concentrations of Pb (II) of 0.5 mM and Cu (II) of 0.5 mM, respectively with Cr (III) sorption of 0.1041 and 0.1010 mmol / g. In the adsorption of major Cu (II) metal ions, the presence of Cr (III) and Pb (II) resulted in antagonistic effects. The highest antagonistic effect occurred in the presence of Cr (III) and Pb (II) co-cations at the concentrations of 0.5 mM and 0.5 mM, with Cu (II) absorption of 0.2768 and 0.2736 mmol / g.

Keywords: multi-metal adsorption, immobilized silica gel, synergistic, and antagonistic effects PENDAHULUAN

Timbal, tembaga, nikel, krom, merkuri, dan arsen merupakan logam yang banyak digunakan dalam industri seperti pelapisan logam, industri cat dan zat warna tekstil, serta industri penyamakan kulit. Industri-industri tersebut dapat menghasilkan

limbah yang mengandung logam-logam yang ikut terbawa dalam limbah industri dan bersifat stabil.

Keberadaan logam dalam tubuh dapat masuk melalui rantai makanan (oral), melalui pernafasan (inhalasi), dan melalui kulit (absorpsi). Beberapa logam berat seperti timbal, nikel, kadminium, arsen, krom sering dijumpai dalam air buangan dan

(6)

JURNAL KIMIA 12 (2), JULI 2018: 159 -164

160

bersifat karsinogenik dan toksik terhadap lingkungan (Kocasoy, and Sahin, 2007).

Keberadaan multi logam dalam air limbah menyebabkan dampak interaktif tergantung pada beberapa faktor seperti jumlah ko-kation yang berkompetisi pada situs-situs aktif, konsentrasi species ion logam, pH, sifat dan jumlah adsorben (Saeed, et al., 2005).

Treatmen terhadap air limbah merupakan peluang besar dalam rekayasa lingkungan dan pembuatan kebijakan. Beberapa teknologi yang cocok untuk treatmen air limbah yang mengandung ion-ion logam berat antara lain presipitasi kimia, osmosis balik, Redoks, elektrodialisis, dan adsorpsi. Adsorpsi merupakan teknologi yang banyak dikembangkan dan cocok untuk beragam air yang mengandung logam berat dalam jumlah trace dan yang tidak dapat dihilangkan dengan metode lain. Adsorpsi dapat diterapkan untuk treatmen air limbah menggunakan beragam material sebagai adsorben, seperti limbah pertanian, alga, bakteri, fungi, zeolit, lempung, karbon aktif, silika, dan lain lain (Oscik, 1982).

Penelitian tentang adsorpsi ion logam berat yang dilaporkan dalam literatur sebagian besar berupa adsorpsi dari larutan mono-ion logam (Vinh, et al., 2015; Reddy, et al., 2015; Ghasemi, et al., 2014; Mahajan and Sud, 2013; Machida et al., 2006). Adsorpsi multi logam penting dipelajari untuk mengetahui tingkat interferensi dari kehadiran ko-kation dalam air limbah dan efisiensi adsorben dalam menghilangkan ion-ion tersbut dari air limbah (Srivastva, et al., 2006). Adsorpsi kompetitif berbagai ion logam berat dalam sistem multi-logam telah dilaporkan belakangan ini oleh beberapa peneliti. Hadi, et al., (2014) telah melaporkan adsorpsi Cu, Pb, dan Zn dari single, binary dan ternary system menggunakan adsorben berbahan limbah pertanian. Mohan dan Singh (2002) menemukan bahwa kapasitas adsorpsi karbon aktif untuk Cd(II)dan Zn(II) menurun dalam system multi-logam dibandingkan dengan dalam sistem binary. Chiban, et al. (2011) melaporkan bahwa kapasitas adsorpsi Pb(II) dalam Carpobrothus edulis kering, menurun dengan kehadiran Cd(II) dalam sistem binary. Ting dan Teo (1994), melaporkan bahwa dalam system multi-komponen, ion-ion logam berinteraksi satu dengan lainnya dengan jenis interaksi sinergis,

antagonis, dan non-interaktif. Sifat interaksi ko- kation dengan logam utama tidak dapat diprediksi berdasarkan studi logam tunggal, karena itu adsorpsi simultan dua logam atau lebih penting untuk dipelajari.

Penghilangan logam-logam toksik melalui adsorpsi menggunakan karbon aktif dari berbagai biomassa, kitosan dan agar telah dilaporkan oleh beberapa peneliti. Selektivitas adsorpsi ion-ion logam berbeda pada setiap adsorben (Myroslav, et al., 2006). Tingkat kompetitif ion-ion logam dalam berinteraksi dengan adsorben bervariasi sesuai dengan adsorben yang digunakan.

Selektivitas adsorpsi kaolinit dalam sistem multi ion logam berat adalah Pb < Cu < Zn < Cd (Srivastava, et al., 2005). Selektivitas adsorpsi zeolit alam adalah Co2+ Co2+ > Cu2+ > Zn2+ > Mn2+

(Erdem, et al., 2004).

Pemanfaatan silika gel termodifikasi sebagai adsorben telah banyak di teliti. Mahmoud dan Al- Saadi (2007) melaporkan hasil penelitiannya mengenai sintesis silika gel termodifikasi difenilkarbazon (DPCZ) untuk ektraksi dan pre- konsentrasi Cr(III) dan Fe(III) dimana hasil yang diperoleh dari adsorpsi terbaik oleh Si-DPCZ terhadap logam Cr(III) adalah 0,350 mmol/g serta aplikasinya yang potensial untuk Si-DPCZ bagi ekstraksi selektif dan pre-konsentrasi bagi ion logam berat Cr(III) dalam tingkat konsentrasi ppm dan ppb telah dengan sukses ditunjukkan dengan presentase penemuan kembali lebih dari 95%

untuk ion logam yang telah diujikan. Kemampuan adsorpsi silika gel tanpa modifikasi dan silika gel terimpregnasi difenilkarbazida dalam menurunkan Cr(III) secara berturut-turut sebesar 1,95% dan 25,78%. Hasil penelitiannya ini juga menunjukkan peningkatan kemampuan adsorpsi untuk Cr(III) dan Cr(IV) pada silika gel terimpregnasi difenilkarbazida bila dibandingkan dengan silika gel tanpa modifikasi (Mandala, 2012).

MATERI DAN METODE

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah CrCl3.6H2O, CuSO4, Pb(NO3)2, HNO3, HCl 37%, Silika Gel Terimmobilisasi difenilkarbazida (Si- DPZIDA, NaOH, H2SO4, HNO3, Toluena, ethyl alkohol, dietil eter, silika gel 60, larutan buffer pH 1 – 7, akuades, dan akua demineralisasi.

(7)

Adsorpsi Multi Logam Berat Krom(III), Timbal(II), Dan Tembaga(II) Dalam Sistem Larutan Binary Oleh Silika Gel Terimobilisasi Difenilkarbazida ( I W. Sudiarta, P. Suarya, dan C. M. P. Widya)

161 Peralatan

Alat-alat yang diguanakan antara lain serangkat alat-alat gelas, Shaker, Magnetic strirer, Spektrofotometer Serapan Atom (AAS), pH meter dan kertas saring Whatman 42.

Cara Kerja

Adsorpsi Mono Komponen

Semua adsorpsi dikerjakan dengan sistem bath adsorption. Adsorpsi mono-komponen Cr(III), Cu(II), dan Pb(II) dikerjakan untuk mengetahui adsorpsi masing-masing logam pada sistem larutan mono-logam. 50 mL larutan ion logam 1x10-3 M dicampur dengan 0,2 g adsorben (dosis = 0,2g/50 mL) diaduk pada kecepatan tetap selama 3 jam pada suhu kamar. Semua eksperimen dikerjakan pada pH 2 ( pH optimum Cr(III) ) dan dilakukan tiga kali ulangan (Jain, et al., 2010; 2013;). Jumlah logam yang terserap, qe, (mMol logam per g adsoreben ) untuk setiap sistem adsorpsi dihitung menggunakan persamaan (1):

dimana, Ci dan Ce adalah konsentrasi awal dan kesetimbangan logam, V adalah volume larutan dalam liter (L), M adalah massa adsorben dalam gram (g). Konsentrasi ion logam sisa dalam larutan ditentukan dengan spektrometer serapan atom (AAS)

Adsorpsi multi-komponen sistem binary

Pengaruh ko-kation dalam adsorpsi Cr(III), Cu(II), dan Pb(II) oleh silika gel terimpregnasi difenilkarbazida dipelajari dalam komponen sistem binary. Desain percobaan yang digunakan dalam sistem binary adalah Pb(II) + Cr(III), Pb(II) + Cu(II), Cu(II) + Cr(III), bergantian sebagai kation utama dan ko-kation . Pengaruh ko-kation terhadap kapasitas adsorpsi Pb(II), Cu(II), dan Cr(III) dipelajari pada berbagai konsentrasi ko-kation yaitu 0,5; 1,0; dan 1,5 mM dengan dosis setiap sistem yaitu 0,1 g/25 mL. Adsorpsi dikerjakan sesuai dengan pH optimum kation utama. Jumlah logam yang tersisa dalam setiap adsorpsi ditentukan dengan AAS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi adsorpsi silika gel terimobilisasi difenilkarbazida (Si-DPZIDA) terhadap logam-

logam berat dalam sistem larutan binary dilakukan dengan menginteraksikan 0,1 g adsorben Si- DPZIDA dengan 25 mL larutan multi logam dengan konsentrasi kation logam utama 5 x10-3 M dan konsentrasi ko-logam bervariasi 0,5 x10-3 , 1,0 x10-3, dan 1,5 x10-3 M, pH 2, dengan lama pengadukan 3 jam.

Adsorpsi binary ion logam Cr(III) dan Pb(II) pada Si-DPZIDA

Berdasarkan kurva pada Gambar 1, teramati bahwa kehadiran ko-kation Pb(II) pada adsorpsi Cr(III) memberikan efek sinergistik yaitu menguatkan daya adsorpsi Cr(III) pada adsorben.

Jumlah Cr(III) yang terserap pada sistem dengan kehadiran Pb(II) lebih besar dibandingkan dengan tanpa kehadiran Pb(II). Efek sinergistik tertinggi diberikan oleh kehadiran Pb(II) pada sistem dengan konsentrasi 0,5 mM, dengan daya serap 0,1041 mmol/g, sedangkan pada sistem tanpa kehadiran Pb(II) daya serap terhadap Cr(III) adalah 0,0591 mmol/g.

Kurva pada Gambar 2 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan daya serap Pb(II) pada Si-DPZIDA dibandingkan dengan tanpa kehadiran ko-kation Cr(III). Efek sinergistik tertinggi terjadi pada kehadiran Cr(III) dengan konsentrasi 1,5 mM, dengan daya serap 0,5808 mmol/g, sedangkan pada sistem tanpa kehadiran Cr(III) daya serap Pb(II) sebesar 0,5878 mmol/g.

Gambar 1. Daya adsorpsi Si-DPZIDA terhadap ion Cr(III) dengan kehadiran ko-kation Pb(II) pada sistem binary Cr-Pb.

(8)

JURNAL KIMIA 12 (2), JULI 2018: 159 -164

162

Gambar 2. Daya adsorpsi Si-DPZIDA terhadap ion Pb(II) dengan kehadiran ko- kation Cr(III) pada sistem binary Pb- Cr.

Adsorpsi binary ion logam Cr(III) dan Cu(II) pada Si-DPZIDA

Gambar 3. Daya adsorpsi Si-DPZIDA terhadap ion Cr(III) dengan kehadiran ko-kation Cu(II) pada sistem binary Cr-Cu

Berdasarkan kurva pada Gambar 3, teramati bahwa kehadiran ko-kation Cu(II) pada adsorpsi Cr(III) memberikan efek sinergistik yaitu menguatkan daya adsorpsi Cr(III) pada adsorben.

Jumlah Cr(III) yang terserap pada sistem dengan kehadiran Cu(II) lebih besar dibandingkan dengan tanpa kehadiran Cu(II). Efek sinergistik tertinggi diberikan oleh kehadiran Cu(II) pada sistem dengan konsentrasi 0,5 mM, dengan daya serap 0,1010 mmol/g, sedangkan pada sistem tanpa kehadiran Cu(II) daya serap terhadap Cr(III) adalah 0,0591 mmol/g.

Gambar 4. Daya adsorpsi Si-DPZIDA terhadap ion Cu(II) dengan kehadiran ko-kation Cr(III) pada sistem binary Cu-Cr Kurva pada Gambar 4 menunjukkan bahwa terjadi penurunan daya serap Cu(II) pada Si- DPZIDA dibandingkan dengan tanpa kehadiran ko-kation Cr(III). Efek antagonistik tertinggi terjadi pada kehadiran Cr(III) dengan konsentrasi 0,5 mM, dengan daya serap 0,2768 mmol/g, sedangkan pada sistem tanpa kehadiran Cr(III) daya serap Cu(II) sebesar 0,2941 mmol/g.

Adsorpsi binary ion logam Pb(II) dan Cu(II) pada Si-DPZIDA

Gambar 5. Daya adsorpsi Si-DPZIDA terhadap ion Pb(II) dengan kehadiran ko-kation Cu(II) pada sistem binary Pb-Cu

Kurva pada Gambar 5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan daya serap Pb(II) pada Si-DPZIDA dibandingkan dengan tanpa kehadiran ko-kation Cu(II). Efek sinergistik tertinggi terjadi pada kehadiran Cu(II) dengan konsentrasi 1 mM,

(9)

Adsorpsi Multi Logam Berat Krom(III), Timbal(II), Dan Tembaga(II) Dalam Sistem Larutan Binary Oleh Silika Gel Terimobilisasi Difenilkarbazida ( I W. Sudiarta, P. Suarya, dan C. M. P. Widya)

163 dengan daya serap 0,5867 mmol/g, sedangkan

pada sistem tanpa kehadiran Cu(II) daya serap Pb(II) sebesar 0,5672 mmol/g.

Gambar 6. Daya adsorpsi Si-DPZIDA terhadap ion Cu(II) dengan kehadiran ko-kation Pb(II) pada sistem binary Cu-Pb

Kurva pada Gambar 6 menunjukkan bahwa terjadi penurunan daya serap Cu(II) pada Si- DPZIDA dibandingkan dengan tanpa kehadiran ko-kation Pb(II). Efek antagonistik tertinggi terjadi pada kehadiran Pb(II) dengan konsentrasi 0,5 mM, dengan daya serap 0,2736 mmol/g, sedangkan pada sistem tanpa kehadiran Pb(II) daya serap Cu(II) sebesar 0,2941 mmol/g.

Kehadiran ko-kation Pb(II) memberikan efek sinergistik pada adsorpsi Cr(III) yaitu meningkatkan jumlah Cr(III) yang terserap pada adsorben Si-DPZIDA dengan daya adsorpsi lebih besar dari 0.0591 mmol/g. Efek sinergisitas terbesar terjadi pada ko-kation Pb(II) dengan konsentrasi 0,5 mM dengan daya serap Cr(III) 0,1041 mmol/g. Sedangkan ketika Cr(III) sebagai ko-kation, juga memberikan efek sinergistik pada adsorpsi Pb(II) yaitu meningkatkan jumlah Pb(II) yang terserap pada Si-DPZIDA, dengan daya adsorpsi lebih besar dari 0,5672 mmol/g. Efek sinergis terbesar terjadi pada kehadiran ko-kation Cr(III) dengan konsentrasi 1,5 mM, dengan daya serap Pb(II) 0,5808 mmol/g.

Dalam adsorpsi sistem binary Cr-Cu, ko- kation Cu(II) memberikan efek sinergistik yaitu meningkatkan jumlah Cr(III) yang terserap pada adsorben Si-DPZIDA dengan daya adsorpsi lebih besar dari 0.0591 mmol/g. Efek sinergis terbesar terjadi pada kehadiran ko-kation Cu(II) pada

sistem dengan konsentrasi 0,5 mM, dengan daya serap Cr(III) 0,1010 mmol/g. Sedangkan ketika Cr(III) berfungsi sebagai ko-kation, memberikan efek antagonistik yaitu menurunkan jumlah Cu(II) yang terserap pada adsorben Si-DPZIDA dengan daya serap lebih rendah dari 0.2941 mmol/g. Efek antagonis terbesar terjadi pada kehadiran ko-kation Cr(III) pada konsentrasi 0,5 mM, dengan daya serap Cu(II) 0,2768 mmol/g .

Dalam adsorpsi sistem binary Pb-Cu, ko- kation Cu(II) memberikan efek sinergistik yaitu meningkatkan jumlah Pb(II) yang terserap pada adsorben Si-DPZIDA dengan daya sorpsi lebih besar dari 0,5672 mmol/g. Efek sinergis terbesar terjadi pada kehadiran ko-kation Cu(II) pada sistem dengan konsentrasi 1,0 mM, dengan daya serap Pb(II) 0,5867 mmol/g. Sedangkan ketika Pb(II) berfungsi sebagai ko-kation, memberikan efek antagonistik yaitu menurunkan jumlah Cu(II) yang terserap pada adsorben Si-DPZIDA, dengan serapan lebih kecil dari dari 0.2941 mmol/g. Efek antagonis terbesar terjadi pada kehadiran ko-kation Pb(II) pada konsentrasi 0,5 mM, dengan daya serap Cu(II) 0,2736 mmol/g

SIMPULAN

Adsorpsi multi logam Pb, Cu, dan Cr dalam sistem binary menunjukkan daya serap yang beragam akibat kehadiran ko-kation logam lain.

Kehadiran logam lain (ko-kation) pada adsorpsi logam Pb(II) dan Cr(III) menunjukkan efek sinergistik, sedangkan pada logam Cu(II) kehadiran logam lain memberikan efek anta- gonistik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Universitas Udayana Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas dukungan finansial melalui Hibah Unggulan Program Studi tahun 2017.

DAFTARPUSTAKA

Chiban, M. And Sinan, F., 2011, Removal of Cu (II) ions from aqueous solution by micro- particles of dried Carpobrotus edulis plant

(10)

JURNAL KIMIA 12 (2), JULI 2018: 159 -164

164

in a column system, Water Qual Res J Can.,46 (3): 259-267.

Erdem, E., Karapinar, N., and Donat, R., 2004, The Removal of Heavy Metal Cations by Natural Zeolite, Journal of Colloidand Interface Surface Science, 280: 309-314.

Ghasemi, M., Soudani, A., Zahedi, G., Goodarzi, M., and Javadian, H., 2014, Kineticand Equilibrium study of Ni(II) sorption from aqueous solution onto Peganum harmala – L., Int. J Environ Sci. Technol., 1: 1835- 1844.

Hadi, P., Barford, J., and Mckay, G., 2014, Selective toxic metal uptake using an e waste based novel sorbent-single, binary and ternary systems, J Environ Chem Eng 2: 332-339.

Jain, M., Garg, V.K., and Kadiverlu, K., 2010, Adsorption of heksavalent chromium from aqueous medium onto carbonaceous adsorbent prepared from waste biomass, J Environ Manag, 91: 949-957.

Jain, M., Garg, V.K., and Kadiverlu, K., 2013, Cadmium(II) sorption and desorption in a fixed bed columm usingg sunflower waste carbon calcium-alginate beads, Bioresour Technol, 129: 242-248.

Kocasoy, G. and Sahin, V., 2007, Heavy Metal Removal from Industrial Wastewater by Clinoptilolite. Journal Environmental Science and Health Part A, 42, 2139-2146.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/180 74286.

Machida, M., Mochimaru, T., and Tatsumoto, H., 2006, Lead(II) adsorption onto the graphene layer of carbonaceous materials in aqueous solution, Carbon, 44: 2681- 2688.

Mahajan, G., and Sud, D., 2013, Application of lingo-cellulotic waste material for heavy metal ions removal from aqueous solution, J Environ Chem Eng.,1: 1020-1027.

Mahmoud, M., and Al-Saadi, M.S.M., 2007, Silica gel-physically adsorbed diphenyl- carbazone as a selective solid phase extractor and pre-concentrator for chromium(III) and iron(III), J. Saudi Chem. Soc., 11(2): 331-340.

Mohan, D. and Singh, K.P., 2002, Single and multi-component adsorption cadmium and Zinc using activated carbon derived from bagasse-an agricultural waste, Water Res, 36: 2304-2318.

Myroslav, S., Boguslaw. B., Artur, P.T., and Jacek, N., 2006, Study of the selection mechanism of heavy metals (Pb2+, Cu2+, Ni2+, and Cd2+) adsorption on clinoptilolite, Journal of Colloid and Interface Science, 304 (1): 21-28.

Oscik, J., 1982, Adsorption, John Willey &

Sons, Inc. New York.

Reddy, P.M.K.,Krishanmurthy, K., Mahammaddunissa, S.K., Dayamani, K., and Subrahmanyam, C., 2015, Prparationof activated carbon from bio- waste: Effect of surface functional groups on methylene blue adsorption, Int. J.

Environ Sci Technol.,12: 1363-1372.

Saeed, A., Iqbal M., Akhtar M.W., 2005, Removal and recoveryof lead(II) from single and multimetal (Cd, Cu, Ni, Zn ) solution by crop milling waste (black gram husk), J Hazard Mater B117, 65-73.

Srivastava V.C., Mall I.D., Mishra I.M., 2006, Modelling individual and competitive adsorption cadmium(II) and Zinc(II) metal ions from aqueous solution onto bagase fly ash, Sep. Sci. Technol., 50: 113-117.

Srivastava, P., Singh, B. and Angove, M., 2005, Competitiveadsorption behavior of heavy metal on kaolinite, Journal of Colloid and Interface Science, 290: 28-38.

Tin, Y.P., and Teo, W.K., 1994, Uptake of Cadmium and Zinc by Yeast : Effects of Co-metal Ion and Physical/Chemical Treatments, Bioresour Technol., 50: 113- 117.

Vinh N.V., ZafarM., Behera S.K., Park H.S., 2015, Arsenic(III) removal from aqueous solution by raw and zing-loaded pine cone biochar: equilibrium, kinetics, and thermodynamics studies, Int. J Environ Sci Technol, 12: 1283-1294.

Gambar

Gambar 1.  Daya  adsorpsi  Si-DPZIDA  terhadap  ion  Cr(III)  dengan  kehadiran  ko-kation  Pb(II)  pada  sistem binary Cr-Pb
Gambar 3.  Daya  adsorpsi  Si-DPZIDA  terhadap  ion  Cr(III)  dengan  kehadiran  ko-kation  Cu(II)  pada sistem binary Cr-Cu
Gambar 6.   Daya  adsorpsi  Si-DPZIDA  terhadap  ion  Cu(II)  dengan  kehadiran  ko-kation  Pb(II)  pada  sistem binary Cu-Pb

Referensi

Dokumen terkait

Tentunya terkait dengan objek uji materi pada perkara No 23P/HUM/2009, yaitu perturan kebijakan dalam hal ini berbentuk Surat Edaran yang dikeluarkan oleh

Mengingat jumlah sapi kambing dan ayam cukup banyak dan limbah kotoran sapi yang dihasilkan sangat tinggi (besarnya timbulan rata-rata kotoran sapi per ekor ialah sebesar 20

Program dan sub program Balitbangtan selanjutnya menjadi landasan sub kegiatan BPTP Jawa Tengah 2010-2014, meliputi : (1) Pengkajian inovasi pertanian spesifik lokasi sesuai

Hasil anomali gravitasi residual menunjukkan adanya anomali tinggi yang diperkirakan sebagai adanya intrusi batuan andesit dan adanya sesar yang ditunjukkan pada daerah

Praktikum ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan untuk meneliti tentang pengaruh jenis tanaman terhadap laju respirasi dilakukan pada kecambah

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh interpretasi masing-masing variabel yaitu : Ease Of Use mendapat interpretasi kuat karena aplikasi kinerja pegawai yang

Untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap roti ampas tahu ini, dilakukan uji daya terima (organoleptik). Faktor yang mempengaruhi daya terima terhadap

Seperti dalam cerita mitos Gunung Kemukus, yang menceritakan cinta terlarang antara Pangeran Samudro dan ibunya, kemudian adanya wasiat dari tokoh mitos, dengan meniru