• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Laporan Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

i HALAMAN JUDUL

Laporan Kinerja

Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020

SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG /BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2021

(2)
(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GRAFIK v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi 1

C. Sumber Daya 6

1. Sumber Daya Manusia 6

2. Sarana dan Prasarana 8

D. Isu Strategis dan Permasalahan 8

1. Isu Strategis 8

2. Permasalahan 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA 11

A. Rencana Strategis 11

1. Tujuan Kementerian 11

2. Sasaran Strategis Kementerian 11

B. Rencana Kinerja Tahun 2020 11

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 12

D. Metode Pengukuran Kinerja 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 15

A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2020 15

1. IKK 1: Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat 17 2. IKK 2: Persentase Layanan Permohonan Informasi Publik 22 3. IKK 3: Persentase Pelaksanaan 4 (empat) Metode Strategi Komunikasi Publik 24 4. IKK 4: Persentase Pengelolaan Sistem Pelayanan Informasi Publik 29 5. IKK 5: Persentase Pelaksanaan Ketatausahaan dan Operasional Pimpinan

Kementerian ATR/BPN yang Berbasis Digital 31

6. IKK 6: Persentase Pelayanan Keprotokolan bagi Unsur Pimpinan dan Dukungan

Pelaksanaan Program Strategis Nasional 37

7. IKK 7: Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran 40

B. Capaian Kinerja Anggaran Tahun 2020 40

BAB IV PENUTUP 43

LAMPIRAN 44

(4)

iv DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Pegawai pada Biro Hubungan Masyarakat Berdasarkan Golongan Tahun 2020

Tabel 2 Daftar Sarana Prasarana Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 Tabel 4 Perjanjian Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020

Tabel 5 Matrik Kinerja Pendanaan Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 Tabel 6 Skala Ordinal Penilaian Capaian Kinerja

Tabel 7 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020

Tabel 8 Permohonan Uji Konsekuensi Informasi Dikecualikan

Tabel 9 Capaian Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Strategi Komunikasi Tabel 10 Rincian Sidang Paripurna

Tabel 11 Penandatanganan Kerjasama Tabel 12 Rincian Penerima Penghargaan Tabel 13 Daftar Rincian MoM 2020 Tabel 14 Rincian Webinar 2020

Tabel 15 Kegiatan Penyerahan Sertipikat oleh Presiden RI

Tabel 16 Kegiatan Penyerahan Sertipikat oleh Menteri ATR/Kepala BPN Tabel 17 Pagu dan Realisasi Keuangan berdasarkan Sasaran Strategis Biro

Hubungan Masyarakat Tahun 2020

Tabel 18 Pagu dan Realisasi Keuangan berdasarkan Kegiatan Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020

(5)

v DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat Nomenklatur Lama Grafik 2 Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat Nomenklatur Baru Grafik 3 Diagram Jumlah Sumber Daya Manusia Biro Hubungan Masyarakat

Grafik 4 Diagram Jumlah Pegawai Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 Berdasarkan Unit Kerja

Grafik 5 Diagram Jumlah Pegawai Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Grafik 6 Diagram Jumlah Pegawai Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 Berdasarkan Golongan

Grafik 7 Capaian Kinerja Pengelolaan Pengaduan Masyarakat dari berbagai Kanal Resmi Kementerian ATR/BPN

Grafik 8 Capaian Kinerja Pengelolaan Tindak Lanjut Permohonan Informasi Publik Grafik 9 Tonase Pemberitaan dan Post Media Sosial

Grafik 10 Media Cetak dan Media Online dengan Jumlah Pemberitaan Terbanyak Grafik 11 Media Cetak dan Media Online dengan Jumlah Pemberitaan Terbanyak Grafik 12 Jumlah Surat Keputusan Menteri/Kepala

Grafik 13 Jumlah Surat Lainnya

Grafik 14 Kegiatan Dinas Menteri/Kepala

(6)

vi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Capaian Kinerja Pengelolaan Pengaduan Masyarakat dari Kanal lapor.go.id Kementerian ATR/BPN

Gambar 2 Penghargaan dari Menpan RB sebagai Top 46 Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Tahun 2020

Gambar 3 Pengaktifan kembali Akun LAPOR! di seluruh Satker Pusat dan Daerah Gambar 4 Pengembangan Aplikasi #TanyaATRBPN

Gambar 5 Sosialisasi dan Monitoring Pengelolaan Pengaduan di Lingkungan Kementerian ATR/BPN

Gambar 6 Pendampingan Pengelolaan Pengaduan oleh Kemenpan Gambar 7 Diseminasi Kanal Pengaduan Kementerian ATR/BPN Flyer Gambar 8 Infografis Kanal Pengaduan melalui Media Sosial dan Brosur Gambar 9 Penghargaan dari Komisi Informasi Pusat dengan predikat “Cukup

Informatif” pada Tahun 2020

Gambar 10 Penyusunan Daftar Informasi Publik yang Dikecualikan Gambar 11 Pengelolaan Media Sosial Resmi Kementerian ATR/BPN

Gambar 12 Pelaksanaan Talkshow di Televisi dan Radio yang Menghadirkan Menteri ATR/Kepala BPN dan Pimpinan Tinggi Madya

Gambar 13 Pelaksanaan ATR/BPN Goes To Campus dan Sosialisasi dengan LSM mengenai Sosialisasi RUU Cipta Kerja

Gambar 14 Penggunaan Podcast Sebagai Media Baru dalam Kegiatan Sosialisasi Program Strategis Kementerian ATR/BPN

Gambar 15 Advetorial Pelaksanaan Program Strategis Kementerian ATR/BPN di Surat Kabar Nasional

Gambar 16 Data Kementerian ATR/BPN dalam Media Sosial Gambar 17 Sosialisasi Melalui Media Dalam dan Luar Ruang Gambar 18 Pemutakhiran dan Pengembangan konten PPID

Gambar 19 Sosialisasi Pengelolaan Layanan Informasi Publik Kementerian ATR/BPN ke Kanwil dan Kantah

Gambar 20 Kegiatan Penyerahan Sertipikat oleh Presiden RI

Gambar 21 Kegiatan Penyerahan Sertipikat oleh Menteri ATR/Kepala BPN

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan kepada seluruh instansi pemerintah untuk menyusun laporan kinerja di setiap tahunnya, yang juga sebagai wujud penguatan akuntabilitas kinerja salah satu program percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi. Laporan Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 merupakan gambaran kinerja komponen unit kerja di dalamnya, yang berisi pengukuran dan evaluasi, serta analisis pencapaian sasaran dan kegiatan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan selama Tahun 2020.

Biro Hubungan Masyarakat dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 23 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, yang selanjutnya diperbarui melalui Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Dikarenakan nomeklatur Biro Hubungan Masyarakat terbentuk pada akhir Tahun 2019, maka struktur kegiatan dan penganggaran Biro Hubungan Masyarakat pada Tahun 2020 masih mengacu Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 23 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, yaitu Kegiatan Pengelolaan Administrasi Umum dan Penyelenggaraan Tata Usaha Pimpinan Kementerian ATR/BPN, Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Administrasi Hukum dan Bantuan Hukum Kementerian ATR/BPN, dan Kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi Pertanahan Tata Ruang, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Biro Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pemberitaan, hubungan antar lembaga, informasi publik, pengelolaan pengaduan, keprotokolan dan administrasi ketatausahaan pimpinan.

(8)

2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Biro Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pemberitaan, hubungan antar lembaga, pers dan media massa serta pengelolaan media center;

2. Pelaksanaan pengelolaan, pembinaan, pengawasan pelayanan pengaduan masyarakat dan penerangan kepada masyarakat;

3. Pelaksanaan pembinaan dan penyelenggaraan komunikasi publik di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;

4. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelayanan administrasi, dan keprotokolan Menteri/Kepala, Wakil Menteri/Wakil Kepala, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli dan Staf Khusus; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Dalam mendukung tugas dan fungsinya, Biro Hubungan Masyarakat didukung oleh 3 (tiga) Bagian dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga yang mempunyai tugas melaksanakan pemberitaan, hubungan antar lembaga, pers dan media massa serta pengelolaan media center.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan peliputan, pendokumentasian, pemberitaan serta urusan pers dan media massa, mengelola portal pemberitaan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;

b. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan hubungan antar lembaga dalam rangka kerja sama di bidang kehumasan, penerbitan majalah/newsletter, pembuatan buku, brosur, kalender dan publikasi cetak lainnya, penyiapan dan penyebarluasan konten kehumasan dalam format elektronik, mengelola media sosial resmi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;

c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pengelolaan media center dan media relasi, menghimpun, memantau serta melakukan evaluasi terhadap pemberitaan media massa dan media sosial serta penyiapan rumusan strategi, evaluasi dan rekomendasi komunikasi publik;

d. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyiapan dan perumusan konsep peraturan kementerian tentang pengelolaan pemberitaan dan hubungan antar lembaga; dan

(9)

3 e. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan strategi komunikasi publik dan hubungan antar lembaga serta media di satuan kerja pusat dan daerah.

Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga terdiri atas 3 (tiga) subbagian yaitu:

a. Subbagian Pemberitaan dan Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan peliputan dan pemberitaan, urusan pers dan media massa, pendokumentasian kegiatan Menteri dan Pimpinan serta pengelolaan portal pemberitaan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

b. Subbagian Media Center mempunyai tugas melakukan fasilitasi kegiatan media antara lain konferensi pers, media gathering, media visit, media monitoring serta melakukan evaluasi dan penyusunan rekomendasi strategi komunikasi publik.

c. Subbagian Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas melakukan kerja sama di bidang kehumasan, penerbitan majalah/newsletter, pembuatan buku, brosur, kalender dan publikasi cetak lainnya, penyiapan dan penyebarluasan konten kehumasan dalam format elektronik, dan pengelolaan media sosial resmi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

2. Bagian Informasi Publik dan Pengelolaan Pengaduan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, pengawasan, pengelolaan pelayanan informasi publik dan dan pengaduan masyarakat dan penerangan kepada masyarakat serta urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Informasi Publik dan Pengelolaan Pengaduan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyiapan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelayanan informasi publik;

b. Penyiapan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelayanan pengaduan masyarakat dan penerangan kepada masyarakat; dan

c. Penyiapan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan urusan administrasi tata usaha dan rumah tangga Biro.

Bagian Informasi Publik dan Pengelolaan Pengaduan terdiri atas 3 (tiga) subbagian yaitu:

a. Subbagian Layanan Informasi Publik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, monitoring dan evaluasi, dokumentasi, dan pengelolaan pelayanan informasi publik;

(10)

4 b. Subbagian Pengelolaan Pengaduan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, monitoring dan evaluasi, pengelolaan pelayanan pengaduan masyarakat dan penerangan kepada masyarakat;

c. Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

3. Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi, dan keprotokolan Menteri/Kepala, Wakil Menteri/Wakil Kepala, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli, dan Staf Khusus. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyiapan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyiapan urusan administrasi dan tata usaha Menteri/Kepala, Wakil Menteri/Wakil Kepala, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli, dan Staf Khusus;

b. Penyiapan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyiapan urusan keprotokolan bagi kegiatan Menteri/Kepala, Wakil Menteri/Wakil Kepala, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli, dan Staf Khusus; dan

c. Penyiapan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan, penyiapan dan penyusunan jadwal kegiatan Menteri/Kepala, Wakil Menteri/Wakil Kepala, Sekretaris Jenderal, Staf Ahli, dan Staf Khusus.

Bagian Tata usaha Pimpinan dan Protokol terdiri atas 4 (empat) subbagian yaitu:

a. Subbagian Tata Usaha Menteri/Kepala dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan administrasi ketatausahaan, pengelolaan keuangan, penyiapan kegiatan, dukungan kerumahtanggaan, dan penyiapan perjalanan dinas Menteri/Kepala, serta melakukan urusan pelaksanaan upacara dan kegiatan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, keprotokolan bagi Menteri/Kepala, Wakil Menteri/Wakil Kepala, Sekretaris Jenderal, para Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, Staf Ahli dan Staf Khusus.

b. Subbagian Tata Usaha Wakil Menteri/Wakil Kepala mempunyai tugas melakukan urusan administrasi ketatausahaan, pengelolaan keuangan, penyiapan kegiatan, dukungan kerumahtanggaan, dan penyiapan perjalanan Dinas Wakil Menteri/Wakil Kepala.

c. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal mempunyai tugas melakukan urusan administrasi ketatausahaan, pengelolaan keuangan, penyiapan

(11)

5 kegiatan, dukungan kerumahtanggaan, dan penyiapan perjalanan Dinas Sekretaris Jenderal.

d. Subbagian Tata Usaha Staf Ahli mempunyai tugas melakukan urusan administrasi ketatausahaan, pengelolaan keuangan, penyiapan kegiatan, dukungan kerumahtanggaan, dan penyiapan perjalanan Dinas Staf Ahli dan Staf Khusus.

4. Kelompok Jabatan Fungsional Umum dan Tertentu

Kelompok Jabatan Pada Biro Hubungan Masyarakat sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/Badan Pertanahan Nasional:

Grafik 1. Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat Nomenklatur Lama Pada Tahun 2020 terbit Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional:

Biro Hubungan Masyarakat

Bagian Pemberitaan &

Hubungan Antar Lembaga

Subbagian Pemberitaan, Publikasi dan Media

Center Subbagian Hubungan

Antar Lembaga

Subbagian Pengaduan Masyarakat

Bagian Informasi Publik

Subbagian Pelayanan Informasi Publik Subbagian Pengelolaan

dan Dokumentasi Informasi Publik Subbagian Tata

Usaha Biro

Kelompok Jabatan Fungsional/Umum

Bagian Tata Usaha Pimpinan &

Protokol

Subbagian Tata Usaha Menteri/Kepala

Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal

Subbagian Tata Usaha Staf Ahli

Subbagian Protokol

(12)

6 C. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Ketersediaan sumber daya manusia pada Biro Hubungan Masyarakat pada tahun 2020 berjumlah 79 (tujuh puluh sembilan) orang:

Grafik 3. Diagram Jumlah Sumber Daya Manusia Biro Hubungan Masyarakat a. Komposisi Pegawai Berdasarkan Bagian

Sumber daya manusia pada Biro Hubungan Masyarakat apabila dikelompokkan berdasarkan bagian:

Eselon II 1%

Eselon III 4% Eselon IV

13%

Staf/JFU 19%

[CATEGORY NAME]

[PERCENTAG E]

Eselon II Eselon III Eselon IV Staf/JFU PPNPN

Biro Hubungan Masyarakat

Bagian Pemberitaan &

Hubungan Antar Lembaga

Subbagian Pemberitaan dan Publikasi

Subbagian Hubungan Antar Lembaga

Subbagian Media Center

Bagian Informasi Publik dan Pengelolaan Pengaduan

Subbagian Layanan Informasi Publik

Subbagian Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

Subbagian Tata Usaha Biro

Kelompok Jabatan Fungsional/Umum

Bagian Tata Usaha Pimpinan & Protokol

Subbagian Tata Usaha Menteri/Kepala & Protokol

Subbagian Tata Usaha Wakil Menteri/Wakil Kepala

Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal

Subbagian Tata Usaha Staf Ahli

Grafik 2. Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat Nomenklatur Baru

(13)

7 Grafik 4. Diagram Jumlah Pegawai Biro Hubungan Masyarakat Tahun

2020 Berdasarkan Unit Kerja

b. Komposisi Berdasarkan Pendidikan

Komposisi tingkatan pendidikan pegawai yang ada pada Biro Hubungan Masyarakat baik pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Non Pegawai Negeri

Grafik 5. Diagram Jumlah Pegawai Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 Berdasarkan Tingkat Pendidikan

c. Komposisi Berdasarkan Golongan

Pegawai Biro Hubungan Masyarakat berdasarkan golongan:

Tabel 1. Jumlah Pegawai pada Biro Hubungan Masyarakat Berdasarkan Golongan Tahun 2020

Unit Kerja Golongan

I II III IV

Biro Hubungan Masyarakat 1

Bagian Pemberitaan & Hubungan Antar

Lembaga 7 1

Bagian Informasi Publik 5

Bagian Tata Usaha Pimpinan & Protokol 14 1

Jumlah - - 26 3

0 10 20 30 40 50

Bagian Pemberitaan & Hubungan Antar Lembaga

Bagian Informasi Publik Bagian Tata Usaha Pimpinan &

Protokol

24 10

44

0 10 20 30 40 50

SMA D3 S1 S2

0 0

16 13

2 3

44

1

PNS PPNPN

(14)

8 Grafik 6. Diagram Jumlah Pegawai Biro Hubungan Masyarakat Tahun

2020 Berdasarkan Golongan 2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana penunjang yang dimiliki oleh Biro Hubungan Masyarakat terdiri dari:

Tabel 2. Daftar Sarana Prasarana Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 No. Sarana Prasarana Jumlah (Unit) Kondisi

1. Kendaraan Roda 4 6 Baik: 5; RR: 1

2. Kendaraan Roda 2 1 Baik

3. Komputer (termasuk Server) 62 Baik: 53; RR: 4; RB: 5

4. Laptop 33 Baik: 27; RR: 3; RB: 3

5. Notebook 1 Baik

6. Tablet 4 Baik

7. Printer 28 Baik: 24; RR: 3; RB: 1

8. Scanner 2 Baik

9. Alat Lainnya 28

D. Isu Strategis dan Permasalahan 1. Isu Strategis

Biro Hubungan Masyarakat dalam menjalankan tugas dan fungsinya memiliki 5 (lima) kelompok isu strategis yang dihadapi, yaitu sebagai berikut:

a. Belum terintegrasinya dan terkoordinasinya sistem pengelolaan pengaduan antar unit kerja pada Kementerian ATR/BPN, belum optimalnya sistem monitoring tindak lanjut pengaduan pada Kementerian ATR/BPN sedangkan pada tingkat satuan kerja Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan belum mendapat dukungan anggaran yang memadai untuk pengelolaan pengaduan.

b. Belum terintegrasinya pengelolaan layanan informasi publik (pelayanan informasi publik yang terkait dengan tugas dan fungsi PPID) baik di pusat maupun di kanwil BPN dan Kantor pertanahan; belum jelasnya koordinasi pemberian layanan informasi publik di pusat maupun di kanwil BPN dan Kantor pertanahan.

c. Belum adanya managemen krisis komunikasi publik; belum optimalnya koordinasi dan sinergi komunikasi antara pusat dan satuan kerja Kanwil

Golongan III Golongan IV Golongan IV;

3; 10.34%

Golongan III;

26; 89.65%

(15)

9 Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan; belum adanya regulasi dalam implementasi strategi komunikasi.

d. Belum optimalnya dan terstandarnya pengelolaan data informasi publik yang perlu disediakan baik di pusat maupun di kanwil BPN dan Kantor pertanahan (berkaitan dengan tugas dan fungsi PPID untuk mendukung keterbukaan informasi publik); dan belum terintegrasinya sistem pengelolaan data informasi antar unit kerja.

e. Belum tersedianya standar operasional prosedur dan peraturan menteri terkait keprotokolan dan belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana ketatausahaan pimpinan dan keprotokolan.

2. Permasalahan

Adapun permasalahan yang dihadapi Biro Hubungan Masyarakat adalah sebagai berikut

a. Isu strategis kelompok pertama menemui masalah teknis berupa:

1) Peraturan yang belum mengakomodir kebutuhan terkini dalam pelaksanaan tugas dan fungsi (dalam proses revisi); keterbatasan sarana dan prasarana (kebutuhan ruangan kerja dan hotline center);

2) Masih tumpang tindih tugas dan fungsi antar unit kerja dalam pelaksanaan pengelolaan layanan pengaduan;

3) Terbatasnya sumber daya manusia sesuai kompetensi yang dibutuhkan.

b. Isu strategis kelompok kedua menemui masalah teknis berupa:

1) Peraturan yang belum mengakomodir kebutuhan terkini dalam pelaksanaan tugas dan fungsi (dalam proses revisi);

2) Keterbatasan sarana dan prasarana dalam pelayanan pemberian informasi publik;

3) SOTK belum secara tegas menyebutkan unit kerja yang menangani atau memiliki tugas dan fungsi pengelolaan pelayanan informasi publik (yang terkait dengan tugas dan fungsi PPID) pada kanwil BPN dan kantor pertanahan;

4) Terbatasnya sumber daya manusia sesuai kompetensi yang dibutuhkan.

c. Isu strategis kelompok ketiga menemui masalah teknis berupa:

1) Belum adanya roadmap yang mengakomodir kebutuhan strategi komunikasi;

2) Terbatasnya sumber daya manusia sesuai kompetensi yang dibutuhkan.

d. Isu strategis kelompok keempat menemui masalah teknis berupa:

1) Peraturan yang belum mengakomodir kebutuhan terkini dalam pelaksanaan tugas dan fungsi (dalam proses revisi);

(16)

10 2) Keterbatasan sarana dan prasarana dalam mendukung pengelolaan informasi yang dilakukan oleh PPID (konten/menu PPID/e-PPID dan komputer dengan spesifikasi tinggi);

3) Terbatasnya sumber daya manusia sesuai kompetensi yang dibutuhkan.

e. Isu strategis kelompok lima menemui masalah teknis berupa:

1) Peraturan yang belum mengakomodir SOP dan Permen Keprotokolan;

2) Keterbatasan sarana dan prasarana dalam mendukung ketatausahaan pimpinan dan keprotokolan;

3) Keterbatasan dukungan sarana ketatausahaan berbasis digital;

4) Terbatasnya sumber daya manusia sesuai kompetensi yang dibutuhkan;

5) Belum terintegrasinya agenda kerja pimpinan.

(17)

11 BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Tahun 2020 merupakan tahun transisi Renstra Kementerian ATR/BPN dari periode 2015-2019 menuju Renstra 2020-2024.

1. Tujuan Kementerian

Dalam mencapai visi dan misi pembangunan nasional Tahun 2015 – 2019 yang telah ditetapkan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional memiliki tujuan utama yaitu memastikan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

2. Sasaran Strategis Kementerian

Untuk memastikan peran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dirumuskan Sasaran Strategis Tahun 2015 – 2019 yaitu:

a. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan agraria yang adil dan berkelanjutan;

b. Terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan;

c. Berkurangnya kasus tata ruang dan pertanahan (sengketa, konflik dan perkara).

B. Rencana Kinerja Tahun 2020

Rencana Kinerja Tahunan Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020:

Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target

1. Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang komprehensif dan berstandar kepemerintahan yang baik

Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan

Masyarakat 90%

Persentase layanan permohonan informasi publik 80%

Persentase Pelaksanaan 4 (empat) Metode Strategi

Komunikasi Publik 85%

Persentase pengelolaan sistem pelayanan informasi

publik 60%

Persentase Pelaksanaan Ketatausahaan dan Operasional Pimpinan Kementerian ATR/BPN yang

Berbasis Digital 90%

Persentase Pelayanan keprotokolan bagi unsur pimpinan dan Dukungan Pelaksanaan Program Strategis Nasional

90%

Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran 100%

Kegiatan Penyelenggaraan Tata Usaha Pimpinan dan Hubungan Masyarakat

Anggaran:

Rp 82.212.000.000,00

(18)

12 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Perjanjian Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 terdiri dari Perjanjian Kinerja bersama antara Biro Hukum dan Biro Hubungan Masyarakat dengan Sekretaris Jenderal mencakup sasaran, indikator kinerja, dan target sebagai berikut:

Tabel 4. Perjanjian Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target

1. Terlaksananya Pengembangan dan Pengelolaan Administrasi Hukum dan Bantuan Hukum Kementerian ATR/BPN

Presentase pengaduan yang ditindaklanjuti dari pengaduan yang masuk

90%

Persentase kenaikan konten kehumasan, pemberitaan, dan followers media sosial sebanyak 10% dari tahun lalu

382.633

Perjanjian Kinerja bersama Biro Hukum dan Biro Hubungan Masyarakat telah mengalami 1 (satu) kali revisi yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur Anggaran dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 dan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-302/MK.02/2020 tanggal 15 April 2020 hal Langkah- langkah penyesuaian Belanja Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2020 dan arahan pada Rapat Pimpinan pada tanggal 20 April 2020. Alokasi anggaran Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Administrasi Hukum dan Bantuan Hukum Kementerian ATR/BPN yang semula Rp55.130.240.000,00 berasal dari belanja perjalanan dinas, belanja ATK dan bahan penunjang komputer, belanja konsumsi, honorarium narasumber dan tim, dan belanja lain yang tidak menjadi prioritas pada masa pandemi Covid-19, dilakukan penghematan menjadi Rp47.544.446.000,00.

D. Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja adalah suatu tingkatan keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kinerja itu sendiri dapat dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai sesuai rencana. Pengukuran dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan.

Dalam menghitung pengukuran kinerja, Biro Hubungan Masyarakat menggunakan rumus dan Tabel 5 sebagai berikut:

(19)

13 Tabel 5. Matrik Kinerja Pendanaan Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020

No. Uraian Cara Hitung

Indikator Rumus Variabel

Data Sumber Data Cara Perolehan

Data 1. Persentase

Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

Persentase rerata Realisasi tindak lanjut pengaduan masyarakat

disemua platform pengaduan yang ada di kementerian dibagi jumlah total persentase platform pengaduan

IPM=((TLPMedsos/∑P medsos*100%)+

(TLPLangsung/∑PLang sung*100%)+

(TLPLapor/∑PLapor*10 0%)+(TLPMail/∑PMail*

100%))/

Target*100%

Target=80%

IPM = Indeks Pengaduan

Masyarakat

TLP = Tindak Lanjut Pengaduan

∑P = Jumlah

Pengaduan yang Masuk

Jumlah pengaduan

Realisasi tindak lanjut pengaduan

Pengolahan Aplikasi Pengaduan Internal, Aplikasi LAPOR

Laporan Pengolahan Aplikasi Pengaduan Internal, Aplikasi LAPOR

2. Persentase layanan permohonan informasi publik

Persentase jumlah informasi yang direspon dibagi jumlah permintaan informasi

(A/B)*100%

A = Jumlah informasi yang direspon

B = Permintaan informasi

Jumlah informasi yang direspon

Permintaan informasi

Surat permohonan informasi publik

Surat

3. Persentase Pelaksanaan 4 (empat) Metode Strategi Komunikasi Publik

Persentase realisasi pelaksanaan metode strakom yang dibagi 4 (empat) metode strakom (standar:

Paid (PM) Media, Earned Media (EM), Shared Media (SM), Owned Media (OM)

RStrakom=(Capaian PM+EM+SM+OM) / (RStrakom Y-1 + (RStrakom Y-1 *10%))

*100

Rstrakom = Realisasi Pelaksanaan Metode Strakom

Y-1 = Tahun Sebelumnya

Data Realisasi Strakom Tahun Terakhir

Data Realisasi Strakom Tahun Berjalan

Pengol

ahan Rilis dan Media

Monitoring

Pengol

ahan Medsos

Pelaks

anaan Kegiatan Kehumasan

Media monitorin g

Akun media sosial kementer ian

Laporan Pelaksan aan Kegiatan Kehumas an

Laporan Evaluasi Strakom 4. Persentase

pengelolaan sistem pelayanan informasi publik

Persentase

Ketersediaan Unit

PPID dan

Pengelolaan dokumentasi berbasis teknologi informasi

Persentase

Ketersediaan Unit PPID Pusat & Daerah

+ Persentase

Pengelolaan Dokumentasi

Informasi Publik Berbasis Tekonolgi Informasi/2

Ketersediaa n Unit PPID Pusat dan

Daerah

Evaluasi Pengelolaa n

Dokument asi Informasi Berbasis Tekonolgi

Unit PPID, Pengelolaan Dokumentasi Informasi

Survei dan evaluasi 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 x 100 %

(20)

14

No. Uraian Cara Hitung

Indikator Rumus Variabel

Data Sumber Data Cara Perolehan

Data Informasi

5. Persentase Pelaksanaan Ketatausaha

an dan

Operasional Pimpinan Kementerian ATR/BPN yang Berbasis Digital

Persentase realisasi Pelaksanaan Ketatausahaan yang berbasis digital bagi Menteri, Wakil Menteri, Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli

(A/B)*100%

A = Realisasi Pelaksanaan layanan Menteri, Wakil Menteri, Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli, dan Pelaksanaan Program Strategis Nasional

B = Total kegiatan pimpinan

Realisasi Pelaksanaa n layanan Menteri, Wakil Menteri, Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli

Realisasi Pelaksanaa n Program Strategis Nasional

Total kegiatan pimpinan

Jadwal Kunjunga

Undangan dari eksternal dan sumber data lainnya sesuai arahan pimpinan

Laporan kunjung

Undanga n dari eksternal dan sumber data lainnya sesuai arahan pimpinan

6. Persentase Pelayanan keprotokolan bagi unsur pimpinan dan Dukungan Pelaksanaan Program Strategis Nasional

Persentase realisasi Pelaksanaan Ketatausahaan dan Keprotokolan yang digital bagi Menteri, Wakil Menteri, Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli serta dukungan

Pelaksanaan Program Strategis Nasional

(A/B) * 100%

A = Realisasi layanan keprotokolan dengan dukungan digital bagi kegiatan pimpinan dan dukungan Dukungan Program Strategis Nasional

B = Jumlah rencana kegiatan pimpinan dan Dukungan

Pelaksanaan Program Strategis Nasional

Realisasi jumlah layanan keprotokol an

Pelaksanaa n Program Strategis Nasional

Surat Undangan kegiatan dari K/L,

instansi lain atau sumber data lainnya sesuai arahan pimpinan;

Laporan Daerah

Laporan Kegiatan

7. Persentase Terpenuhiny a Layanan Perkantoran

Persentase

Realisasi layanan Perkantoran

dibanding target

Kemudian untuk penilaian atas capaian kinerja, Biro Hubungan Masyarakat menggunakan kategori capaian kinerja dengan skala ordinal sebagai berikut:

Tabel 6. Skala Ordinal Penilaian Capaian Kinerja No. Rentang Capaian

Kinerja

Kategori Capaian Kinerja

1. >100% Memuaskan

2. 86% – 100% Sangat Baik

3. 71% – 85% Baik

4. 55% – 70% Cukup

5. <55% Kurang Baik

Keberhasilan pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaian sasaran strategis. Hasil capaian kinerja Biro Hubungan Masyarakat dapat dilihat dari Capaian Kinerja Organisasi dan Anggaran Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020.

(21)

15 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mewajibkan setiap instansi pemerintah mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah disusun dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan secara berjenjang kepada pimpinan Unit Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang telah disusun disampaikan kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang pada akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan.

Peraturan Presiden tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis.

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Biro sebagai entitas akuntabilitas kinerja satuan kerja (Eselon II) untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020 dan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Biro Hubungan Masyarakat dalam tahun mendatang.

A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2020

Capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran kinerja, yang merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi dan efektivitas suatu instansi pemerintah dalam melaksanakan program-programnya sesuai dengan tugas yang diamanatkan kepadanya.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil

(22)

16 dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

Indikator kinerja harus dapat mengukur ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan dari suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila semua indikator yang telah ditetapkan berhasil mencapai tingkat yang diinginkan, maka akan memberi gambaran kualitas ketercapaian tujuan.

Capaian indikator kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2020

No. Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Target Realisasi Capaian (%)

Kategori Capaian Kinerja

1 2 3 4 5 6 7

1. Terselenggaranya penata usahaan pimpinan dan hubungan

masyarakat yang maju dan modern

Persentase

Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

90 100 111 Memuaskan

Persentase layanan permohonan

informasi publik

80 100 125 Memuaskan

Pelaksanaan 4 (empat) Metode Strategi Komunikasi Publik

382.633 452.192 118 Memuaskan

Persentase

pengelolaan sistem pelayanan informasi publik

60 80 133 Memuaskan

Persentase Pelaksanaan

Ketatausahaan dan Operasional

Pimpinan Kementerian

ATR/BPN yang Berbasis Digital

100 100 100 Sangat Baik

Persentase Pelayanan

keprotokolan bagi unsur pimpinan dan Dukungan

Pelaksanaan

Program Strategis Nasional

80 95 118 Memuaskan

Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran

100 100 100 Sangat Baik

Capaian kinerja Biro Hubungan Masyarakat untuk masing-masing Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) diuraikan sebagai berikut.

(23)

17 1. IKK 1: Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat

a. Capaian kinerja pengelolaan pengaduan masyarakat dari berbagai kanal resmi Kementerian ATR/BPN

Grafik 7. Capaian Kinerja Pengelolaan Pengaduan Masyarakat dari berbagai Kanal Resmi Kementerian ATR/BPN

Gambar 1. Capaian Kinerja Pengelolaan Pengaduan Masyarakat dari Kanal lapor.go.id Kementerian ATR/BPN

155

1133

1630

3549

3 6

1296

155

1133

1630

3549

3 6

1296

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

PENGELOLAAN PENGADUAN JANUARI - 22 DESEMBER 2020

Jumlah yang masuk Jumlah yang ditindaklanjuti

(24)

18 b. Pengelolaan Pengaduan Masyarakat mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai Top 46 Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Tahun 2020

kategori instansi pemerintah

Gambar 2. Penghargaan dari Menpan RB sebagai Top 46 Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Tahun 2020

c. Pengaktifan kembali akun LAPOR! di seluruh satker pusat dan daerah guna Keterhubungan LAPOR! di seluruh lingkungan Kementerian ATR/BPN

Gambar 3. Pengaktifan kembali Akun LAPOR! di seluruh Satker Pusat dan Daerah

(25)

19 d. Penyusunan Draft Rancangan Perubahan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 8 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Pengaduan di Lingkungan Kementerian ATR/BPN

e. Pengembangan aplikasi #TanyaATRBPN dengan menambahkan fungsi statistik dan analitik

Gambar 4. Pengembangan Aplikasi #TanyaATRBPN

(26)

20 f. Sosialisasi dan Monitoring Pengelolaan Pengaduan di Lingkungan Kementerian

ATR/BPN baik secara langsung maupun melalui zoom conference

Gambar 5. Sosialisasi dan Monitoring Pengelolaan Pengaduan di Lingkungan Kementerian ATR/BPN

g. Pendampingan pengelolaan pengaduan yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB melalui B_Trust dan ORI sehingga Terbentuknya SK Tim pengaduan di tingkat pusat dan terselenggaranya video conference yang diikuti oleh 1000 peserta

(27)

21 Gambar 6. Pendampingan Pengelolaan Pengaduan oleh Kemenpan

h. Diseminasi Kanal Pengaduan Kementerian ATR/BPN Flyer dan Infografis Kanal Pengaduan melalui media sosial dan brosur

Gambar 7. Diseminasi Kanal Pengaduan Kementerian ATR/BPN Flyer

Gambar 8. Infografis Kanal Pengaduan melalui Media Sosial dan Brosur

i. Laporan tindak lanjut pengaduan dan laporan rekapitulasi pengelolaan pengaduan kepada pimpinan setiap bulan

Hal-hal yang menyebabkan keberhasilan capaian IKK 1 tersebut antara lain:

(28)

22 1. Pembentukan forum komunikasi/koordinasi pengaduan masyarakat yang

beranggotakan perwakilan unit kerja pusat dan kanwil/kantah;

2. Pembangunan kerja sama dengan kementerian/lembaga lain terkait dengan tugas dan fungsi kehumasan (kerja sama dan dukungan dari kementerian/lembaga terkait, yaitu Kementerian PAN/RB, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komisi Informasi Pusat, Sekretariat Presiden, Ombudsman RI, Organisasi Profesi dan lain-lain);

3. Pengembangan aplikasi #TanyaATRBPN;

4. Prosedur pengelolaan pengaduan Kementerian ATR/BPN.

2. IKK 2: Persentase Layanan Permohonan Informasi Publik

a. Informasi Publik mendapatkan penghargaan dari Komisi Informasi Pusat dengan predikat “Cukup Informatif” pada Tahun 2020 dengan nilai rata-rata adalah 79,75%

Gambar 9. Penghargaan dari Komisi Informasi Pusat dengan predikat “Cukup Informatif” Tahun 2020

b. Capaian Kinerja Pengelolaan Tindak Lanjut Permohonan Informasi Publik

Grafik 8. Capaian Kinerja Pengelolaan Tindak Lanjut Permohonan Informasi Publik

c. Penyusunan & Pembahasan Draf Rancangan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Layanan Informasi Publik

d. Konsolidasi dan Sosialisasi Layanan Informasi Publik e. Penyusunan Daftar Informasi Publik yang Dikecualikan

86% 78% 80% 75%

100%

0%

50%

100%

2016 2017 2018 2019 2020

Capaian

Capaian

(29)

23 Gambar 10. Penyusunan Daftar Informasi Publik yang Dikecualikan f. Melakukan pengujian konsekuensi terhadap informasi yang dikecualikan

sebanyak 3 kali

Tabel 8. Permohonan Uji Konsekuensi Informasi Dikecualikan

(30)

24 g. Pelaksanaan sidang sengketa informasi publik di Komisi Informasi Pusat

h. Pembentukan forum komunikasi/koordinasi pelayanan informasi publik antar unit kerja pusat dan kanwil/kantah

3. IKK 3: Persentase Pelaksanaan 4 (empat) Metode Strategi Komunikasi Publik Pengukuran kinerja dilakukan dengan menghitung akumulasi jumlah followers akun media sosial resmi Kementerian ATR/BPN (Twitter, Instagram, YouTube dan Facebook); jumlah siaran pers dan produksi konten pemberitaan.

Adapun yang menjadi basis penghitungan adalah capaian di 2019 sebesar 347.848.

Gambar 11. Pengelolaan Media Sosial Resmi Kementerian ATR/BPN Indikator Kinerja Kegiatan sebagai pelaksanaan strategi komunikasi Kementerian ATR/BPN, pada tahun 2020 ditetapkan sebesar 382.633. Angka tersebut merupakan hasil perhitungan kenaikan sebesar 10% dari tahun sebelumnya. Pelaksanaan strategi komunikasi dilakukan dengan menerapkan empat metode yang meliputi: paid media (talkshow, ATR/BPN Goes to Campus, Bakohumas, Bimtek Kehumasan, iklan media online, advetorial, iklan banner/display, microsite, ad lips, dan pembuatan infografis), earned media (konferensi pers, siaran pers, influencer relations), shared media (iklan di media sosial), owned media (situs dan media sosial Kementerian ATR/BPN, newsletter, poster dan flyer).

(31)

25 Gambar 12. Pelaksanaan Talkshow di Televisi dan Radio yang Menghadirkan

Menteri ATR/Kepala BPN dan Pimpinan Tinggi Madya

Gambar 13. Pelaksanaan ATR/BPN Goes to Campus dan Sosialisasi dengan LSM mengenai Sosialisasi RUU Cipta Kerja

Capaian kinerja kegiatan pelaksanaan strategi komunikasi melebihi target yang sudah ditetapkan. Pada tahun 2020, kinerja kegiatan adalah sebesar 452.192 dengan rincian sebagaimana tabel berikut:

Tabel 9. Capaian Kinerja Kegiatan Pelaksanaan Strategi Komunikasi Metode

Pelaksanaan Jenis Kegiatan Jumlah

Paid Media

Talkshow TV 3 paket

Talkshow Radio 1 paket

ATR/BPN Goes To Campus 15 kali

Sosialisasi dengan Lembaga Swadaya

Masyarakat 3 kali

Penyelenggaraan Forum Bakohumas 1 kali

Bimtek Kehumasan 2 kali

(32)

26

Iklan Media Online 4 paket

Advetorial di Surat Kabar 6 paket

Running Text di Televisi 6 kali

Microsite 4 kali

Ad Lips di Radio 6 kali

Penayangan Iklan di Videotron 4 paket Penayangan Iklan di TV

Bandara/KRL 3 paket

Pembuatan Infografis 7 paket

Earned Media

Konferensi Pers 12 kali

Siaran Pers 536 buah

Influencer Relations 2 paket

Shared Media Promosi Digital Media Sosial 3 paket

Owned Media

Situs

Media Sosial Kementerian ATR/BPN:

- Twitter: 109.420 followers - Instagram: 303.286 followers - YouTube: 13.700 subscribers - Facebook: 24.970 followers

451.376 followers

Newsletter 12 paket

Pembuatan Konten Grafis 280 buah

Branding Bus Jemputan 1 paket

Pemasangan Stiker Gedung 1 paket

Gambar 14. Penggunaan Podcast Sebagai Media Baru dalam Kegiatan Sosialisasi Program Strategis Kementerian ATR/BPN

Sepanjang tahun 2020, dari sisi pemberitaan terdapat 3.548 berita dari 108 media cetak dan 33.167 berita dari 804 media online. Untuk post media sosial terkait Kementerian ATR/BPN, pada tahun 2020 terdapat 42.294 post media sosial. Untuk tonase pemberitaan maupun post media sosial, dapat dilihat pada tabel berikut:

G r a f i

(33)

27 k 9. Tonase Pemberitaan dan Post Media Sosial

Gambar 15. Advetorial Pelaksanaan Program Strategis Kementerian ATR/BPN di Surat Kabar Nasional

(34)

28 Grafik 10. Media Cetak dan Media Online dengan Jumlah Pemberitaan Terbanyak

Gambar 16. Data Kementerian ATR/BPN dalam Media Sosial

Untuk meraih capaian kinerja tersebut di atas, juga dilakukan beberapa hal, antara lain:

a) Pembentukan forum strategi komunikasi/koordinasi internal Kementerian ATR/BPN yang beranggotakan perwakilan unit kerja pusat dan Kanwil/Kantah;

b) Keikutsertaan pada forum komunikasi/koordinasi kehumasan yang meliputi jaringan hubungan masyarakat kementerian/lembaga.

(35)

29 Gambar 17. Sosialisasi Melalui Media Dalam dan Luar Ruang

4. IKK 4: Persentase Pengelolaan Sistem Pelayanan Informasi Publik a. Pemutakhiran dan Pengembangan konten PPID

(36)

30 Gambar 18. Pemutakhiran dan Pengembangan konten PPID

b. Sosialisasi Pengelolaan Layanan Informasi Publik Kementerian ATR/BPN ke Kanwil dan Kantah

Gambar 19. Sosialisasi Pengelolaan Layanan Informasi Publik Kementerian ATR/BPN ke Kanwil dan Kantah

(37)

31 c. Penguatan PPID dengan Penunjukan PPID Melalui Surat Keputusan Sekretaris Jenderal tentang Penyelenggara Layanan Informasi Publik Kementerian ATR/BPN

5. IKK 5: Persentase Pelaksanaan Ketatausahaan dan Operasional Pimpinan Kementerian ATR/BPN yang Berbasis Digital

a. Administrasi Ketatausahaan Menteri/Kepala

Grafik 10. Jumlah Surat Keputusan Menteri/Kepala

Diagram di atas menunjukkan jumlah konsep surat yang diperiksa oleh Bagian TUPP sebelum ditandatangani oleh Menteri ATR/Kepala BPN. Bagian TUPP memastikan konsep Surat Keputusan yang ditandatangani Menteri/Kepala tidak terdapat kesalahan redaksional. Setidaknya terdapat 395 SK yang ditandatangani Menteri ATR/Kepala BPN Tahun 2020.

Selain daripada Surat Keputusan di atas, terdapat 13.025 surat masuk yang ditujukan kepada Menteri/Kepala serta 92 konsep surat keluar, 50 surat kuasa, 26 Peraturan Menteri/Kepala dan 2 Surat Edaran yang ditandatangani Menteri/Kepala yang telah diperiksa Bagian TUPP pada tahun 2020, antara lain:

81 87 86

9 1 2 3

50

8 2 19

47

100 2030 4050 60 7080 10090

Jumlah Surat Keputusan Menteri/Kepala

Jumlah SK

50

92

26

2 0

20 40 60 80 100

Surat Kuasa Surat Keluar Permen Surat Edaran

Jumlah Surat Lainnya

Jumlah Surat

(38)

32 Grafik 11. Jumlah Surat Lainnya

b. Penyiapan Kegiatan Menteri/Kepala

Grafik 12. Kegiatan Dinas Menteri/Kepala

Bagian TUPP memastikan kegiatan Dinas Menteri/Kepala berjalan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun sebelumnya. Bagian TUPP menyiapkan urusan Dinas dan keprotokolan kegiatan Menteri ATR/Kepala BPN. Diagram di atas menunjukan berbagai tugas Dinas Menteri ATR/Kepala BPN yang membutuhkan kegiatan keprotokolan.

Tabel 10. Rincian Sidang Paripurna

No. Tanggal Agenda Tempat

1. Senin, 6 Januari 2020

Penetapan RPJMN 2020 - 2024 Kantor Presiden 2. Selasa, 11

Februari 2020

Antisipasi Dampak Perekonomian Global Istana

Kepresidenan Bogor

3. Selasa, 14 April

2020 1. Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok- Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2021 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Tahun 2021

2. Resources Envelope Pagu Indikatif K/L

Tahun 2021

3. Refocusing dan Realokasi Anggaran K/L dan Transfer Daerah dalam APBN Tahun 2020

Video Conference

4. Kamis, 18 Juni 2020

1. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2021; 2. Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021; 3. Kondisi Perekonomian Terkini Dampak COVID-19

Istana Negara

5. Kamis, 23 Juli 2020

Penyerapan Anggaran Pada Kementerian Lembaga

Istana Negara 9 4 3

88

23 8

74

40 32

0 20 40 60 80 100

Kegiatan Dinas Menteri/Kepala

Jumlah Kegiatan

(39)

33

No. Tanggal Agenda Tempat

6. Senin, 7 September 2020

Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021

Istana Negara

7. Rabu, 7 Oktober

2020 Arahan Presiden Video Conference

8. Senin, 2

November 2020 Arahan Presiden Istana Negara

9. Selasa, 1

Desember 2020 Pembahasan Strategi Implementasi APBN

2021 Istana Negara

Tabel 11. Penandatanganan Kerjasama

No. Tanggal Agenda Tempat

1. Selasa, 21 Januari 2020

Penandatanganan Nota Kesepakatan (NK) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian ATR/BPN dengan Kejaksaan RI (Pakaian: PDH)

Shangri-La Hotel, Jakarta 2. Selasa, 2 Juni

2020 Penandatanganan Dokumen Komitemen

Bersama dan Rencana Aksi Penanggulangan Banjir dan Longsor di Kawasan Jabodetabekpunjur 2020-2023 oleh Menteri dan Kepala Daerah Terkait

Video Conference

3. Kamis, 3

September 2020 Penandatangan Nota Perdamaian PT. Belaputra

dan Indonesia Power Video

Conference

4. Rabu, 9

September 2020 Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dan Perjanjian Terkait Penjaminan Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo

Kementerian PUPR

Tabel 12. Rincian Penerima Penghargaan

No. Tanggal Agenda Tempat

1. 18 November

2020 Penghargaan dari PT. PLN (Persero) karena Kementerian ATR/BPN telah bekerja keras guna mensertipikatkan aset PT. PLN (Persero)

-

2. 25 November

2020 Penghargaan atas Jasa terhadap Kemajuan dan Pengembangan Polri dalam Pengarahan Penertiban Aset-Aset Tidak Bergerak Polri di Seluruh Indonesia serta terwujudnya kerjasama yang dinamis guna mewujudkan penegakan hukum terhadap mafia tanah

RR Menteri ATR/ Kepala BPN

3. 21 Desember 2020

Penghargaan sebagai Pemimpin Perubahan Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

Tabel 13. Daftar Rincian MoM 2020

No. Minutes of Meeting Tanggal

1. Rapat Pimpinan 09 April 2020

2. Rapat Pimpinan melalui Video Conference 20 April 2020 3. Diskusi Online dengan BEM FH Universitas Riau tentang

Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja 20 April 2020 4. Video Conference dengan Kantor Wilayah BPN Provinsi Maluku

Utara 21 April 2020

5. Video Conference dengan Kantor Wilayah BPN Provinsi Sumatera

Barat 21 April 2020

Referensi

Dokumen terkait

Willingness to Pay Sumber Air Bersih Peubah pendapatan berpengaruh tidak signifikan terhadap kecenderungan pilihan sumber air PDAM, yakni sebesar 0.793 pada (1/2) dan.. Nilai

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2021 TENTANG PETA PROSES BISNIS KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

Dalam penelitian ini verifikasi hasil model dilakukan terhadap elevasi pasang surut, suhu permukaan dan suhu vertikal serta verifikasi pola arus permukaan yang diperoleh dari

kriteria tertentu tersebut, dalam proses penunjukan anggota Komisaris dan Direksi, perlu dilakukan melalui mekanisme yang formal dan transparan, sehingga anggota

Sedangkan yang sudah dimuliakan dinamakan “kebun pangkas” ( head orchad ). Kegiatan pembangunan kebun pangkasan merupakan suatu alernatif sumber benih untuk jenis-jenis yang

tengah kapal secara memanjang maupun secara sarat kapal memiliki hambatan terkecil pada Fn 0,35 yaitu sebesar 1,37 N mengurangi 34% hambatan model original yang

Dari kegiatan penelitian rancang bangun rangkaian pengkondisi sinyal untuk sensor nitrat amperometrik ini, dapat diperoleh simpulan bahwa pembuatan rangkaian pengkondisi sinyal

Para dosen dan rekan-rekan penulis di Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus yang telah banyak memberikan bantuan