• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah S.W.T., karena berkat rahmat,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah S.W.T., karena berkat rahmat,"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah S.W.T., karena berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan mampu melaksanakan program dan kegiatan di tahun 2015.

Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2015 berisi pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015.

Dari tahun ke tahun, tugas yang diemban dalam rangka pencegahan masuk dan tersebarnya Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) serta Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) dan Pangan Segar Asal Hewan (PSAH) ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia khususnya di perbatasan Kalimantan Utara semakin berat.

Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2015 ini sebagai informasi dan masukan serta bahan evaluasi bagi Badan Karantina Pertanian maupun instansi terkait untuk dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan, kebijakan, serta perbaikan kegiatan tahun berikutnya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas tersusunnya laporan ini. Saran perbaikan sangat diharapkan

(3)

sehingga kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan pada tahun mendatang menjadi semakin baik.

Tarakan, 25 Januari 2016 Kepala Balai Karantina Pertanian

Kelas II Tarakan

AMRIL, S.Sos., M.M.

NIP. 19650725 198603 1 001

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……… iv

DAFTAR GAMBAR ……… x

DAFTAR GRAFIK ……… xi

DAFTAR TABEL ……… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xviii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. LATAR BELAKANG…...……… 1

B. VISI ……… 5

C. MISI ……… 5

D. TUJUAN ……… 6

E. SASARAN ……… 6

F. STRUKTUR ORGANISASI ……… 7

(5)

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ……….. 9

A. KEGIATAN OPERASIONAL TINDAKAN KARANTINA ... 9

1. KEGIATAN OPERASIONAL TINDAKAN KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI ……… 9

a. Tindakan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, dan Pembebasan ………... 10

1) Impor ……… 10

2) Ekspor ……… 10

3) Domestik Masuk ……… 11

a) Wilayah Kerja Pelabuhan Malundung Tarakan ……… 13

b) Wilayah Kerja Bandar Udara Juwata Tarakan ……… 14

c) Wilayah Kerja Nunukan ……… 15

d) Wilayah Kerja Tanjung Selor ………… 16

e) Wilayah Kerja Tanjung Redeb (Berau)… 17 4) Domestik Keluar ……… 18

(6)

a) Wilayah Kerja Bandar Udara Juwata

Tarakan ……… 20

b) Wilayah Kerja Pelabuhan Malundung

Tarakan ……… 20

c) Wilayah Kerja Nunukan ……… 21

d) Wilayah Kerja Tanjung Selor ………… 21

e) Wilayah Kerja Tanjung Redeb (Berau)… 21

b. Penahanan, Penolakan, dan Pemusnahan …… 22

c. Pengelolaan Laboratorium Karantina Pertanian 23

d. Penggunaan Formulir Karantina Hewan ………. 24

e. Pemantauan Hama dan Penyakit Hewan

Karantina (HPHK) ……….. 25

f. Pengawasan Keamanan Hayati Hewani …….. 27

g. Sistem Informasi Karantina Hewan ……… 28

2. KEGIATAN OPERASIONAL TINDAKAN

KARANTINA TUMBUHAN ………. 28

a. Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan …… 29

(7)

1) Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan

Impor ……… 30

2) Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan

Ekspor ……… 30

3) Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan

Antar Area Masuk ……… 35

4) Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan

Antar Area Keluar ……… 39

b. Kegiatan Intersepsi ……….. 42

c. Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal

Tumbuhan (PSAT) ……… 44

d. Penggunaan Dokumen Formulir Tindakan

Karantina Tumbuhan ……… 44

e. Tindakan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan,

Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan … 46

1) Tindakan Pemeriksaan ……… 46

2) Pengasingan dan Pengamatan ……… 47

3) Tindakan Perlakuan ……… 47

(8)

4) TIndakan Penahanan ……… 47

5) Tindakan Penolakan ……… 50

6) Tindakan Pemusnahan ……… 52

f. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK ……… 54

g. Penyidikan Tindak Pidana Karantina Tumbuhan 55 h. Kegiatan Teknis Lainnya ……… 57

B. REALISASI FISIK/KEUANGAN DIPA 2015 ……… 60

C. REALISASI PNBP ……… 63

D. KEPEGAWAIAN ……… 65

1. PERUBAHAN DARI CPNS MENJADI PNS ……… 69

2. KENAIKAN PANGKAT ……… 70

3. KENAIKAN GAJI BERKALA (KGB) ……… 72

4. DAFTAR PEJABAT FUNGSIONAL ……… 73

5. TUGAS BELAJAR TAHUN 2015 ……… 75

6. CUTI PEGAWAI ……… 75

7. PELATIHAN ……… 79

(9)

a. Pelatihan Teknis ……… 80

b. Pelatihan Non Teknis ……… 80

E. SARANA DAN PRASARANA ……… 83

1. GEDUNG DAN BANGUNAN ……… 86

2. KENDARAAN OPERASIONAL ……… 87

3. PRASARANA LAINNYA ……… 87

F. KEARSIPAN ……… 88

BAB III PERMASALAHAN ……… 89

A. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA ……… 89

B. ASPEK PERATURAN ……… 90

C. ASPEK KOORDINASI ……… 92

BAB IV PENUTUP ……… 94

A. KESIMPULAN ……… 94

B. SARAN ……… 99

LAMPIRAN ……… 102

(10)

Laporan Tahunan 2015 x BKP Kelas II Tarakan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas

II Tarakan Tahun 2015 ……… 8

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Perbandingan Volume Domestik Masuk Karantina

Hewan Tahun 2013, 2014, dan 2015 ……… 12

Grafik 2 Perbandingan Frekuensi Domestik Masuk Karantina

Hewan Tahun 2013, 2014, dan 2015 ……… 12

Grafik 3 Perbandingan Volume Domestik Keluar Karantina

Hewan Tahun 2013, 2014, dan 2015 ……… 19

Grafik 4 Perbandingan Frekuensi Domestik Keluar Karantina

Hewan Tahun 2013, 2014, dan 2015 ……… 19

Grafik 5 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Benih/Bibit

Tanaman Tahun 2013, 2014, dan 2015 ……… 33

Grafik 6 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman

Hidup Tahun 2013, 2014, dan 2015 ……… 33

Grafik 7 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman

(12)

Laporan Tahunan 2015 xii BKP Kelas II Tarakan

Mati Dalam Satuan Kilogram (Kg) Tahun 2013, 2014,

dan 2015 ……… 34

Grafik 8 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman Mati Dalam Satuan Meter Kubik (M3) Tahun 2013,

2014, dan 2015 ……… 34

Grafik 9 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Kategori

Benih/Bibit Tanaman Tahun 2013, 2014, dan 2015 … 37

Grafik 10 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Kategori Hasil

Tanaman Hidup Tahun 2013, 2014, dan 2015 ……… 38

Grafik 11 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Kategori Hasil

Tanaman Mati Tahun 2013, 2014, dan 2015 ………… 38

Grafik 12 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Kategori

Benih/Bibit Tanaman Tahun 2013, 2014, dan 2015 … 41

Grafik 13 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Kategori Hasil

Tanaman Hidup Tahun 2013, 2014, dan 2015 ……… 41

(13)

Grafik 14 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Kategori Hasil

Tanaman Mati Tahun 2013, 2014, dan 2015 ………… 42

Grafik 15 Perbandingan Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK Terhadap Media Pembawa Tahun 2013, 2014, dan

2015 ……… 43

Grafik 16 Penggunaan Dokumen Operasional Tindakan

Karantina Tumbuhan Tahun 2013, 2014, dan 2015 … 46

Grafik 17 Perkembangan Kegiatan Operasional Provider ISPM

#15 PT. Pacific Indo Packing ID-070 Tahun 2013,

2014, dan 2015 ……… 58

(14)

Laporan Tahunan 2015 xiv BKP Kelas II Tarakan

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Komoditas Ekspor

Tahun 2015 ……… 31

Tabel 2 Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Berdasarkan Jenis Golongan

Komoditas Tahun 2015 ……… 31

Tabel 3 Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan

Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Tahun 2015 … 35

Tabel 4 Jumlah Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Berdasarkan

Jenis Golongan Komoditas Tahun 2015 ……… 35

Tabel 5 Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan

Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Tahun 2015 … 39

Tabel 6 Jumlah Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Berdasarkan

Jenis Golongan Komoditas Tahun 2015 ……… 39

(15)

Tabel 7 Rekapitulasi Penggunaan Dokumen Formulir Tindakan

Karantina Tumbuhan Tahun 2015 ……… 45

Tabel 8 Kegiatan Operasional Tindakan Pemeriksaan Karantina Tumbuhan Impor, Ekspor, Antar Area Masuk, dan Antar

Area Keluar Tahun 2015 ……… 47

Tabel 9 Kegiatan Operasional Tindakan Penahanan ……… 48

Tabel 10 Kegiatan Operasional Tindakan Penolakan ……… 51

Tabel 11 Kegiatan Operasional Tindakan Pemusnahan ………… 52

Tabel 12 Kegiatan Hasil Pemantauan OPT/OPTK Tahun 2015 … 54

Tabel 13 Kegiatan Operasional Provider ISPM #15 PT. Pacific

Indo Packing ID-070 Tahun 2013, 2014, dan 2015 …… 57

Tabel 14 Kegiatan Operasional Provider ISPM #15 PT. Pacific

Indo Packing ID-999 Tahun 2015 ……… 59

Tabel 15 Rincian Anggaran Dan Realisasi Keuangan Balai

Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2015 …… 60

Tabel 16 Rincian Realisasi PNBP Balai Karantina Pertanian

Kelas II Tarakan Tahun 2015 ……… 63

Tabel 17 Rincian Target dan Realisasi Penerimaan PNBP Balai

Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2015 …… 64

(16)

Laporan Tahunan 2015 xvi BKP Kelas II Tarakan

Tabel 18 Rincian Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dan Status Kepegawaian Pada Balai Karantina Pertanian

Kelas II Tarakan Tahun 2015 ……… 66

Tabel 19 Daftar Pegawai Dengan Status PNS Pada Balai

Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2015 …… 66

Tabel 20 Daftar Pegawai Dengan Status CPNS Pada Balai

Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2015 …… 69

Tabel 21 Daftar Pegawai Yang Menerima Perubahan Dari CPNS Menjadi PNS Pada Balai Karantina Pertanian Kelas II

Tarakan Tahun 2015 ……… 69

Tabel 22 Daftar Pegawai Yang Menerima Kenaikan Pangkat Reguler Pada Balai Karantina Pertanian Kelas II

Tarakan Tahun 2015 ……… 70

Tabel 23 Daftar Pegawai Yang Menerima Kenaikan Pangkat Fungsional Pada Balai Karantina Pertanian Kelas II

Tarakan Tahun 2015 ……… 71

Tabel 24 Daftar Pegawai Yang Menerima Perubahan dalam Jabatan Fungsional Pada Balai Karantina Pertanian

Kelas II Tarakan Tahun 2015 ……… 71

(17)

Tabel 25 Daftar Pegawai Yang Menerima Kenaikan Gaji Berkala (KGB) Pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan

Tahun 2015 ……… 72

Tabel 26 Daftar Pejabat Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner Pada Balai Karantina Pertanian

Kelas II Tarakan Tahun 2015 ……… 74

Tabel 27 Daftar Pejabat Fungsional POPT Ahli dan POPT Pelaksana Pada Balai Karantina Pertanian Kelas II

Tarakan Tahun 2015 ……… 74

Tabel 28 Daftar Pegawai Yang Melaksanakan Tugas Belajar Pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun

2015 ……… 75

Tabel 29 Daftar Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II

Tarakan Yang Mengambil Cuti Pada Tahun 2015 …… 76

Tabel 30 Daftar Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II

Tarakan Yang Mengikuti Pelatihan Pada Tahun 2015 … 81

(18)

Laporan Tahunan 2015 xviii BKP Kelas II Tarakan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran KH 1 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina

Hewan Untuk Impor Tahun 2015 ……… 103

Lampiran KH 2 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina

Hewan Untuk Ekspor Tahun 2015 ……… 104

Lampiran KH 3 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina

Hewan Untuk Domestik Masuk Tahun 2015 … 105

Lampiran KH 4 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina

Hewan Untuk Domestik Keluar Tahun 2015 …… 107

Lampiran KH 5 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina

Hewan Wilker Malundung Tahun 2015 ………… 109

Lampiran KH 6 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Wilker Juwata Untuk Domestik Masuk

Tahun 2015 ……… 111

Lampiran KH 7 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Wilker Juwata Untuk Domestik Keluar

Tahun 2015 ……… 114

(19)

Lampiran KH 8 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina

Hewan Wilker Nunukan Tahun 2015 ……… 118

Lampiran KH 9 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina

Hewan Wilker Tanjung Selor Tahun 2015 …… 121

Lampiran KH 10 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Wilker Tanjung Redeb (Berau) Tahun

2015 ……… 122

Lampiran KH 11 Rekapitulasi Penahanan, Penolakan Dan

Pemusnahan Karantina Hewan Tahun 2015 … 127

Lampiran KH 12 Rekapitulasi Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Media Pembawa Hama Penyakit

Hewan Karantina Tahun 2015 ……… 128

Lampiran KH 13 Rekapitulasi Penerimaan Dan Penggunaan

Sertifikat Karantina Hewan Tahun 2015 ……… 129

Lampiran KT 1 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Tindakan

Karantina Tumbuhan Tahun 2015 ……… 130

Lampiran KT 2 Rekapitulasi Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK Terhadap Media Pembawa Di Laboratorium

Karantina Tumbuhan Tahun 2015 ……… 131

(20)

Laporan Tahunan 2015 xx BKP Kelas II Tarakan

Lampiran KT 3 Rekapitulasi Distribusi Dokumen Operasional

Karantina Tumbuhan Tahun 2015 ……… 134

Lampiran KT 4 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan Untuk Sertifikasi Kemasan Kayu

Tahun 2015 ……… 135

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Karantina Pertanian di Indonesia merupakan tanggung jawab Kementerian Pertanian dalam pelaksanaannya oleh Badan Karantina Pertanian, salah satu eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Badan Karantina Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Badan.

Pada tahun 1983, Pusat Karantina Pertanian dialihkan kembali dari Badan Litbang Pertanian ke Sekretariat Jenderal dengan pembinaan operasional langsung dibawah Menteri Pertanian dan tahun 1985, Direktorat Jenderal Peternakan menyerahkan pembinaan unit karantina hewan, sedangkan Badan Litbang Pertanian menyerahkan pembinaan unit karantina tumbuhan yang masing-masing kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Sehingga pada tahun 2001 terbentuklah Badan Karantina Pertanian, organisasi eselon I di Kementerian Pertanian melalui Keppres No. 58 Tahun 2001. Namun, kedua unsur karantina (hewan dan tumbuhan) benar-benar diintegrasikan pada tahun 2008.

(22)

Kegiatan perkarantinaan di Tarakan - Kalimantan Utara diawali dengan penunjukan Pelabuhan Lingkas Tarakan sebagai pelabuhan pemasukan (terutama tumbuhan) oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1939. Pada tahun 1971, melalui Keputusan Menteri Pertanian No.171, dibentuk Kantor Cabang Karantina Tumbuhan Tarakan.

Dalam perkembangan selanjutnya menjadi Stasiun Karantina Tumbuhan Tarakan dan terakhir berubah menjadi Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Tarakan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No.499/Kpts/OT.210/8/2002. Sementara itu, bermula dari hanya sebuah wilayah kerja, kegiatan karantina hewan secara resmi ditandai dengan penetapan Pos Karantina Hewan Tarakan di bawah Pusat Karantina Pertanian berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No.800/1994.

Dasar pembentukan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan adalah Peraturan Menteri Pertanian No. 22/Permentan/OT.140/ 2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian Lingkup Badan Karantina Pertanian. Dengan wilayah kerja yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan meliputi Bandara Udara Juwata, Pelabuhan Laut Malundung, Pelabuhan Laut Nunukan, Pelabuhan Laut Sebatik, Pelabuhan Sungai Tanjung Selor, Pelabuhan Sungai Tanjung Redeb, Pelabuhan Laut Bunyu, dan Kantor Pos Tarakan.

(23)

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan antara lain :

 Tugas Pokok :

Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

 Fungsi :

1. Penyusunan rencana, evaluasi, dan pelaporan.

2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK.

4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK.

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan.

7. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

(24)

8. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan.

9. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan, dan keamanan hayati hewani dan nabati.

10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, karantina didefinisikan sebagai tempat pengasingan dan/atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah negara Republik Indonesia.

Perkembangan lingkungan eksternal organisasi yang ditandai perkembangan teknologi dan transportasi yang sangat pesat diiringi tingginya mobilitas barang dan penumpang transportasi laut dan udara serta meningkatnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat Indonesia dapat membawa pengaruh terhadap meningkatnya ancaman masuknya hama dan penyakit hewan dan tumbuhan serta produk hewan dan tumbuhan lainnya yang dapat menyebar melalui batas Negara baik antar area dalam negeri maupun luar negeri.

(25)

B. VISI

Dengan memperhatikan dan mensinergikan Visi Badan Karantina Pertanian, yaitu : Menjadi Instansi Yang Tangguh Dan Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan Dan Tumbuhan, Lingkungan Dan Keanekaragaman Hayati Serta Keamanan Pangan, maka diperlukan petugas-petugas karantina yang berdedikasi tinggi, penuh tanggung jawab, dan mengerti akan tugas pokok fungsi karantina, serta didukung sarana dan prasarana yang menunjang untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan perkarantinaan.

C. MISI

Selain itu, Misi Badan Karantina Pertanian yaitu :

1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;

3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian;

4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan;

(26)

D. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, antara lain :

1. Mencegah masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK melalui pelayanan sertifikasi kesehatan hewan dan tumbuhan yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Meningkatkan kualitas pegawai dengan mengikutsertakan pada pelatihan, magang, dan in house training teknis dan administrasi.

3. Meningkatkan pelayanan sistem administrasi dan ketatausahaan.

4. Meningkatkan pelayanan prima kepada pengguna jasa karantina pertanian secara transparan, jujur, dan terbuka berdasarkan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan yang terakreditasi.

E. SASARAN

Sasaran penyelenggaraan mengacu kepada sasaran yang ditetapkan dari Perjanjian Kinerja antara Kepala Badan Karantina Pertanian dengan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatnya tindakan karantina yang meliputi :

(27)

a. Meningkatnya jumlah sertifikat karantina impor, ekspor, dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina;

b. Meningkatnya jumlah dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK;

c. Meningkatnya jumlah pengujian laboratorium;

d. Meningkatnya jumlah dukungan operasional koordinasi pengawasan;

e. Meningkatnya dukungan internal administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian.

2. Terwujudnya good governance & clean government yang meliputi dukungan aparatur pegawai dan layanan perkantoran.

3. Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai yang meliputi jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai, serta pengembangan infrastruktur tanah, gedung/bangunan/instalasi.

F. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi yang terdapat pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

(28)

sebagai unit pelaksana teknis dibawah Badan Karantina Pertanian dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Karantina Pertanian.

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2015

KELOMPOK PEJABAT FUNGSIONAL

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA (AGUS ALI HAMZAH, S.H.)

plh. KEPALA SEKSI KARANTINA HEWAN

(drh. LINDA DWI HAPSARI) KEPALA SEKSI

KARANTINA TUMBUHAN (MUSTAMIN M., S.P.)

KEPALA BALAI (AMRIL, S.Sos., M.M.)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TARAKAN

TAHUN 2015

(29)

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. KEGIATAN OPERASIONAL TINDAKAN KARANTINA

1. KEGIATAN OPERASIONAL TINDAKAN KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan dalam melaksanakan perkarantinaan hewan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan, Peraturan Menteri Pertanian yang mengatur di bidang Karantina Hewan dan Peraturan Menteri terkait lainnya. Media pembawa hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) yang menjadi komoditas wajib periksa karantina hewan meliputi hewan darat (liar dan budidaya), bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, benda lain dan media pembawa lain.

Tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan untuk pemasukan/pengeluaran media pembawa hama dan penyakit hewan karantina pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan

sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian

(30)

Nomor : 44/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 94/Permentan/OT.140/12/2012 antara lain Bandara Juwata dan Pelabuhan Malundung (Tarakan), Pelabuhan Tanjung Selor (Bulungan), Bandara Kalimarau dan Pelabuhan Tanjung Redeb (Berau), dan Pelabuhan Tunon Taka serta Sebatik (Nunukan).

Pelayanan karantina hewan dan tumbuhan pada wilayah kerja Bandara Juwata dan Pelabuhan Malundung telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 dari lembaga sertifikasi Mutu Certification Internasional / PT. Mutu Agung Lestari dengan nomor sertifikat QMS/453.

a. Tindakan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, dan Pembebasan

1) Impor

Tidak ada kegiatan impor (pemasukan dari luar negeri) untuk komoditas wajib periksa karantina hewan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2015 (Lampiran KH_1).

2) Ekspor

Tidak ada kegiatan ekspor (pengeluaran ke luar negeri) untuk komoditas wajib periksa karantina hewan pada Balai Karantina

(31)

Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2015 (Lampiran KH_2).

3) Domestik Masuk

Kegiatan pemasukan domestik melalui tempat pemasukan yang resmi selama tahun 2015 untuk hewan sebanyak 3.496.767 ekor dengan frekuensi 1.354 kali, bahan asal hewan sebanyak 1.537.518 kg dengan frekuensi 992 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 115.579 kg dengan frekuensi 43 kali, benda lain sebanyak 3.313.725 kg dengan frekuensi 153 kali.

Rekapitulasi kegiatan operasional karantina hewan untuk domestik masuk selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 3.

Total pemasukan media pembawa HPHK tahun 2015 sebanyak 8.463.884 ekor/kg dengan frekuensi keseluruhan sebanyak 2.544 kali. Jumlah pemasukan media pembawa dibanding dengan tahun 2014 mengalami kenaikan volume sebanyak 17,20%, sedangkan frekuensinya mengalami kenaikan sebanyak 9,94%.

Perbandingan kegiatan domestik masuk selama tahun 2013, 2014, dan 2015 dapat dilihat pada grafik 1 dan 2 berikut ini :

(32)

Grafik 1. Perbandingan Volume Domestik Masuk Karantina Hewan Tahun 2013, 2014, dan 2015

2013 2014

2015 0

1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000

HEWAN BAH

HBAH BENDA LAIN MP LAIN 4.104.398

664.320

487.302 1.385.591 0 3.787.821

1.414.379

124.581

1.894.437

278 3.496.812

1.537.768

115.579

3.313.725

0 Perbandingan Volume Domestik Masuk Tahun 2013, 2014, dan 2015

V O L U M E

TAHUN

Grafik 2. Perbandingan Frekuensi Domestik Masuk Karantina Hewan Tahun 2013, 2014, dan 2015

(33)

Rincian kegiatan pemasukan domestik di tiap-tiap wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan adalah sebagai berikut :

a) Wilayah Kerja Pelabuhan Malundung Tarakan

Saat ini Pelabuhan Malundung merupakan pelabuhan laut terbesar di Provinsi Kalimantan Utara yang tidak hanya melayani barang/penumpang tujuan Tarakan, tetapi daerah sekitarnya antara lain Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Bulungan. Pada pelabuhan ini, kapal yang berlabuh antara lain kapal penumpang (pelni dan swasta) dan kapal barang. Kegiatan karantina hewan yang dominan di Wilker Pelabuhan Malundung adalah pemasukan sapi dan kambing potong dari propinsi Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Selain itu, daging unggas (ayam dan bebek) dan pakan ternak dari Surabaya dan telur ayam konsumsi dari Pare-Pare. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan dokumen, klinis, organoleptik, serta jika diperlukan dilakukan pengambilan sampel untuk diperiksa di laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan atau laboratorium veteriner lainnya. Selama tahun 2015, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 3.423 ekor dengan frekuensi 81 kali, bahan

(34)

asal hewan sebanyak 461.530 kg dengan frekuensi 69 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 113.087 kg dengan frekuensi 17 kali, dan benda lain sebanyak 891.500 kg dengan frekuensi 9 kali. Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Malundung selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 5.

b) Wilayah Kerja Bandar Udara Juwata Tarakan

Bandar Udara Juwata Tarakan merupakan bandar udara terbesar di Provinsi Kalimantan Utara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan. Selain melayani penerbangan dari/ke kota besar seluruh Indonesia, juga terdapat penerbangan perintis dari/ke daerah pedalaman Kalimantan Utara. Kegiatan yang dominan di Wilker Bandara Juwata adalah pemasukan DOC broiler dari Balikpapan, selain itu ada beberapa jenis hewan kesayangan dan hewan exotic yang dimasukkan namun dengan frekuensi rendah, antara lain : anjing, kucing, kelinci, burung, ayam, hamster, serta daging ayam yang berasal dari pulau Jawa. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan fisik/organoleptik/kemasan serta pemberian perlakuan dan pengobatan pada hewan yang akan dilalulintaskan.

Pengambilan sampel dilakukan pada media pembawa yang

(35)

pada pemeriksaan klinis/organoleptik menurut dokter hewan perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Selama tahun 2015, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 3.320.622 ekor dengan frekuensi 883 kali, bahan asal hewan sebanyak 2359 kg dengan frekuensi 25 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 2101 kg dengan frekuensi 21 kali, dan benda lain sebanyak 74 kemasan dengan frekuensi 7 kali. Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Juwata selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 6.

c) Wilayah Kerja Nunukan

Wilayah kerja Nunukan memiliki 1 tempat pemasukan resmi, yaitu pelabuhan Tunon Taka. Kapal yang berlabuh di pelabuhan Nunukan terdiri dari kapal penumpang dan kapal barang. Media pembawa yang dominan masuk adalah kambing potong, sapi bibit, sapi potong, telor ayam konsumsi, daging ayam dari Sulawesi Selatan dan pakan ternak dari Jawa Timur. DOC broiler dari Balikpapan yang transit di Bandara Tarakan untuk selanjutnya dimuat dengan speed boat ke Nunukan tetapi pelabuhan bongkarnya di pelabuhan speedboat Liem Hie Djung. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan

(36)

fisik/organoleptik/kemasan serta pemberian perlakuan dan pengobatan pada hewan yang akan dilalulintaskan. Selama tahun 2015, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 129.622 ekor dengan frekuensi 251 kali, bahan asal hewan sebanyak 1.027.445 kg dengan frekuensi 870 kali, dan benda lain sebanyak 1.182.150 kg dengan frekuensi 104 kali. Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Nunukan selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 8.

d) Wilayah Kerja Tanjung Selor

Tanjung Selor merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan, pelabuhan Tanjung Selor melayani pelayaran untuk kapal barang, adapun kegiatan yang dominan adalah pemasukan pakan ternak dan DOC broiler. DOC yang didatangkan ke wilayah Tanjung Selor sebelumnya transit di bandara Juwata Tarakan kemudian diangkut menggunakan speedboat ke Tanjung Selor.

Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan fisik, kemasan dan organoleptik. Selama tahun 2015, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 23.837 ekor dengan frekuensi 18 kali, dan benda lain sebanyak 1.240.000 kg dengan frekuensi 32 kali.

(37)

Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Tanjung Selor selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 9.

e) Wilayah Kerja Tanjung Redeb (Berau)

Di Wilker Tanjung Redeb terdapat 2 tempat pemasukan/

pengeluaran resmi, yaitu bandara Kalimarau dan pelabuhan Tanjung Redeb. Pengembangan di Bandara Kalimarau berdampak pada meningkatnya aktifitas penerbangan ke dan dari luar daerah. Untuk aktifitas di pelabuhan terdapat pemasukan sapi dan kambing (potong) dan telur ayam.

Seiring dengan pembangunan Trans Kalimantan Timur maka akses jalan darat dari Balikpapan/Samarinda ke Berau menjadi lebih lancar. Hal ini menyebabkan pengangkutan DOC, pakan ternak, telur ayam konsumsi dari Balikpapan/Samarinda menggunakan kendaraan sehingga mengurangi kegiatan karantina hewan di bandara Kalimarau.

Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan fisik, organoleptik dan kemasan. Selama tahun 2015 petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 19.308 ekor dengan frekuensi 123 kali, bahan asal hewan sebanyak 46.434 kg dengan frekuensi 28 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 391 kg dengan

(38)

frekuensi 5 kali, dan benda lain sebanyak 1 kg dengan frekuensi 1 kali. Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan di Wilker Tanjung Redeb selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 10.

4) Domestik Keluar.

Kegiatan pengeluaran domestik di wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2015 untuk hewan sebanyak 16.139 ekor dengan frekuensi 5.326 kali, bahan asal hewan sebanyak 23.592 kg dengan frekuensi 493 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 1.447 kg dengan frekuensi 8 kali, benda lain sebanyak 11 kg/koli dengan frekuensi 8 kali.

Rekapitulasi kegiatan operasional karantina hewan untuk domestik keluar selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 4.

Total pengeluaran media pembawa HPHK sebanyak 41.189 ekor/kg dengan frekuensi sebanyak 5.835 kali. Jumlah pengeluaran media pembawa tahun 2015 mengalami kenaikan volume sebanyak 32,49% dengan kenaikan frekuensi sebanyak 32,98% dibanding tahun 2014.

Perbandingan kegiatan domestik keluar selama 2013, 2014, dan 2015 dapat dilihat pada grafik 3 dan 4 berikut ini :

(39)

Grafik 3. Perbandingan Volume Domestik Keluar Karantina Hewan Tahun 2013, 2014, dan 2015

Grafik 4. Perbandingan Frekuensi Domestik Keluar Karantina Hewan Tahun 2013, 2014, dan 2015

(40)

Rincian kegiatan pengeluaran domestik di tiap-tiap wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan adalah sebagai berikut :

a) Wilayah Kerja Bandar Udara Juwata Tarakan

Selama tahun 2015, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 9.900 ekor dengan frekuensi 2.884 kali dan bahan asal hewan sebanyak 17.790 kg/lembar dengan frekuensi 401 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 2 kg dengan frekuensi 2 kali, benda lain sebanyak 10 kemasan dengan frekuensi 7. Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen, pemeriksaan fisik, dan perlakuan. Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran KH_7.

b) Wilayah Kerja Pelabuhan Malundung Tarakan

Selama tahun 2015, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 1.736 ekor dengan frekuensi 434 kali dan hasil bahan asal hewan sebanyak 1.445 kg dengan frekuensi 6 kali. Tindakan karantina yang dilakukan meliputi pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan perlakuan. Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran KH 5.

(41)

c) Wilayah Kerja Nunukan

Selama tahun 2015, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 1.218 ekor dengan frekuensi 342 kali dan bahan asal hewan sebanyak 4.269,7 kg dengan frekuensi 36 kali. Tindakan karantina yang dilakukan adalah pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, pengujian laboratorium untuk uji formalin pada daging, dan uji nitrit pada sarang burung walet. Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran KH_8.

d) Wilayah Kerja Tanjung Selor

Selama tahun 2015, tidak terdapat lalu lintas pengeluaran baik hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan maupun benda lain dari wilayah kerja Tanjung Selor.

e) Wilayah Kerja Tanjung Redeb (Berau)

Selama tahun 2015, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 3.285 ekor dengan frekuensi 1.666 kali, bahan asal hewan sebanyak 1.532 kg dengan frekuensi 56 kali, dan benda lain sebanyak 1 kemasan dengan frekuensi 1 kali. Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan

(42)

fisik. Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran KH 10.

b. Penahanan, Penolakan, dan Pemusnahan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2015 melakukan tindakan penahanan, penolakan, dan pemusnahan media pembawa yang dimasukkan tanpa dilengkapi dokumen persyaratan karantina maupun media pembawa larangan sesuai dengan peraturan perkarantinaan yang berlaku. Selama tahun 2015, petugas melakukan penahanan sebanyak 30 kali dengan rincian daging kerbau sebanyak 448 kg dengan frekuensi 5 kali, daging ayam sebanyak 2481,5 kg dengan frekuensi 12 kali, daging sapi sebanyak 58,3 kg dengan frekuensi 3 kali, daging babi sebanyak 8 kg dengan frekuensi 2 kali, daging bebek sebanyak 2 kg dengan frekuensi 1 kali, sosis babi sebanyak 1 kg dengan frekuensi 1 kali, sosis sapi sebanyak 6 kg dengan frekuensi 1 kali, burger sebanyak 5 kg dengan frekuensi 1 kali, obat hewan sebanyak 289 botol dengan frekuensi 3 kali, dan semut jepang sebanyak 9 kg dengan frekuensi 1 kali. Seluruh media pembawa yang ditahan selanjutnya dimusnahkan kecuali daging ayam sebanyak 2300 kg yang dilakukan pembebasan dengan menerbitkan Sertifikat Pelepasan (KH-12), pembebasan dilakukan karena pemilik dapat melengkapi kelengkapan dokumen

(43)

persyaratan. Rekapitulasi Penahanan, penolakan, dan pemusnahan selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 11.

c. Pengelolaan Laboratorium Karantina Pertanian

Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan bidang karantina hewan melakukan pengujian terhadap sampel yang berasal dari wilker Juwata dan wilker Malundung. Selain itu, wilker Nunukan juga melakukan pengujian terhadap sampel. Selama tahun 2015 Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan telah melakukan pemeriksaan sampel sebanyak 6.967 dengan rincian sampel darah ayam sebanyak 374, swab trakhea sebanyak 54 sampel, darah sapi sebanyak 1300 sampel, telur sebanyak 3625 sampel, daging ayam sebanyak 938 sampel, sarang burung walet sebanyak 673 sampel, dan air liur anjing sebanyak 3 sampel. Jenis pengujian yang dilakukan berupa uji organoleptik untuk bahan asal hewan, uji pullorum dan rapid tes avian influenza untuk unggas, uji rose bengal test dan ulas darah untuk sapi, uji nitrit dan organoleptik untuk sarang burung walet dan uji formalin untuk daging. Berdasarkan hasil pengujian pada sampel yang diperiksa tidak ditemukan sampel yang positif tertular hama dan penyakit hewan karantina (pullorum, avian influenza, rabies, parasit darah dan brucellosis).

(44)

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor : 282/Kpts/KH.130/L/01/2014 tentang Klasifikasi Laboratorium Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani pada UPTKP Lingkup Badan Karantina Pertanian, laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan ditetapkan menjadi laboratorium klasifikasi 2. Laboratorium klasifikasi 2 menurut Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor : 487/Kpts/OT.160/L/2/2014 tentang Pedoman Penetapan dan Pengelolaan Laboratorium Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani pada UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian dituntut dapat melakukan pengujian antara lain : pH daging, uji kebusukan daging, uji organoleptik, uji kesempurnaan pengeluaran darah, uji sederhana untuk susu, rapid test (AI, RBT, pullorum, mycoplasma), patologi anatomi, parasit darah, ektoparasit, parasit pencernaan, HA/HI test, cemaran mikroba, identifikasi bakteri dan gram stain, CFT, AGPT, uji biologis, ELISA, uji residu sederhana dan mikoskopis MB. Rekapitulasi kegiatan laboratorium karantina hewan dapat dilihat di Lampiran KH 12.

d. Penggunaan Formulir Karantina Hewan

Sertifikat karantina hewan yang berlaku berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 02/Kpts/OT.140/1/2007 tentang dokumen dan sertifikat karantina hewan. Jumlah sisa sertifikat

(45)

tahun 2014 dan penerimaan sertifikat dari Badan Karantina Pertanian selama tahun 2015 untuk Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-9) sebanyak 6.976 lembar, Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH-10) sebanyak 2.505 lembar, Surat Keterangan untuk Benda Lain (KH-11) sebanyak 225 lembar dan Sertifikat Pelepasan Karantina Hewan (KH-12) sebanyak 4.240 lembar.

Penggunaan Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-9) selama tahun 2015 sebanyak 5.333 lembar, Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH-10) sebanyak 499 lembar, Sertifikat Keterangan Benda Lain (KH-11) sebanyak 7 lembar dan penggunaan Sertifikat Pelepasan Karantina Hewan (KH-12) sebanyak 2.551 lembar.

Sisa sertifikat pada akhir tahun 2015 untuk Sertifikat Kesehatan Hewan (KH-9) sebanyak 1.643 lembar, Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH-10) sebanyak 2006 lembar, Surat Keterangan untuk Benda Lain (KH-11) sebanyak 218 lembar dan sertifikat Pelepasan Karantina Hewan (KH-12) sebanyak 1.689 lembar.

Rekapitulasi penerimaan dan penggunaan sertifikat karantina hewan (KH-9, KH-10, KH-11, dan KH-12) selama tahun 2015 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 13.

e. Pemantauan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK)

Pemantauan hama dan penyakit hewan karantina tahun 2015

(46)

dilaksanakan berpedoman pada Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor : 207/Kpts/OT.160/L/02/2015 tentang Pedoman Pemantauan daerah Sebar HPHK Tahun 2015 kegiatan pemantauan difokuskan pada HPHK yang menimbulkan gangguan reproduksi pada sapi serta seluruh HPHK golongan II.

sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis- Jenis Hama Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan Dan Klasifikasi Media Pembawa selama kurun waktu 2014 pada enam Kota/Kabupaten yang menjadi wilayah kerja, yaitu Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Berau. Pengambilan data dilakukan berkoordinasi dengan Dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di masing–masing kota/kabupaten. Data yang diperoleh setelah diolah menunjukkan hasil sebagai berikut :

1. HPHK yang ditemukan di Kota Tarakan selama tahun 2014 antara lain : Bovine Viral Diarrhoae, Newcastle Disease, Scabies, Theileriosis.

2. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Nunukan selama tahun 2014 antara lain : Jembrana.

(47)

3. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Bulungan selama tahun 2014 antara lain : Highly Pathogenic Avian Influenza, Rabies, Kaskado.

4. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Tana Tidung selama tahun 2014 antara lain : Bovine Viral Diarrhoae, Infectious Bovine Rhinotracheitis, Paratuberculosis.

5. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Malinau selama tahun 2014 antara lain : Canine Parvovirus Infection, Fowl Pox, Gumboro, Newcastle Disease, ORF, Scabies.

6. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Berau selama tahun 2014 antara lain : Highly Pathogenic Avian Influenza, Anaplasmosis, Babesiosis, Bovine Viral Diarrhoae, Jembrana, Scabies, Rabies, Theileriosis, Surra.

f. Pengawasan Keamanan Hayati Hewani

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22 Tahun 2008, Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian mendapat tambahan tugas yaitu pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

Selama tahun 2015 tidak melakukan kegiatan pengawasan keamanan hayati hewani dikarenakan tidak ada lalu lintas media pembawa yang termasuk kategori invasive alien spesies (IAS), hewan rekayasa genetika (transgenik) maupun produknya.

(48)

g. Sistem Informasi Karantina Hewan

Aplikasi Electronic–Quarantine Veteriner (E-Qvet) yang terhubung dengan jaringan internet telah diterapkan dalam pelayanan karantina hewan di seluruh wilayah kerja sehingga meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu aplikasi juga terkoneksi melalui internet sehingga sinkronisasi data ke Badan Karantina Pertanian bisa dilakukan secara real time dan dapat dimonitor melalui web monitoring sepanjang tidak ada gangguan sinyal internet.

2. KEGIATAN OPERASIONAL TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN

Kegiatan operasional seksi Karantina Tumbuhan, sebagaimana

dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina

Pertanian dan Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor : 255/Kpts/OT.130/L/6/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang

Rincian Tugas Unit Kerja UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian, mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan, pengawasan keamanan hayati nabati, dan sarana teknik serta pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, serta pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan dan keamanan

(49)

hayati nabati.

Kegiatan operasional tindakan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan dilaksanakan di 6 (enam) wilayah kerja, yaitu : Bandara Juata Tarakan, Pelabuhan Malundung Tarakan, Pelabuhan Nunukan, Pelabuhan Sebatik, Pelabuhan/

Bandara Tanjung Redeb, dan Pelabuhan Tanjung Selor Bulungan.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, petugas karantina tumbuhan melaksanakan tindakan 8P, yaitu : Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan.

a. Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan

Kegiatan tindakan karantina merupakan fungsi pelayanan kepada pengguna jasa karantina terhadap media pembawa OPT/OPTK, kemasan kayu, dan pengawasan keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia, dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Republik Indonesia dan keluarnya dari wilayah Negara Republik Indonesia apabila dipersyaratkan oleh Negara tujuan.

Tahun 2015, kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan dilakukan terhadap media pembawa OPT/OPTK dan/atau OPTP melalui Impor, Ekspor, dan Antar Area (masuk/keluar). Unit

(50)

Tarakan mempunyai letak geografis yang strategis karena berbatasan langsung dengan Negara tetangga, yaitu Malaysia.

Hal ini mencerminkan beban dan tugas pelayanan yang dilakukan oleh petugas karantina tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan semakin kompleks dalam melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan media pembawa OPT/OPTK.

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan tugas pokok Karantina Tumbuhan tahun 2015, dengan ini kami sampaikan laporan akhir pelaksanaan kegiatan tindakan karantina tumbuhan tahun 2015.

1) Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Impor

Tidak ada pelaksanaan pemeriksaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa komoditas Impor selama tahun 2015 berdasarkan golongan media pembawa, baik berupa benih/bibit tanaman, hasil tanaman hidup dan hasil tanaman mati yang telah diolah maupun belum diolah.

2) Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor

Pelaksanaan pemeriksaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa komoditas Ekspor selama tahun 2015 berdasarkan golongan media pembawa, baik berupa benih/bibit tanaman, hasil tanaman hidup dan hasil tanaman mati, dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 berikut ini :

(51)

Tabel 1. Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Komoditas Ekspor Tahun 2015

NO.

EKSPOR

JUMLAH SATUAN FREKUENSI

1. 13 Btg 3

2. 667.524 Kg 148

3. 11.143,8111 M3 32

JUMLAH 183

Tabel 2. Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Berdasarkan Jenis Golongan Komoditas Tahun 2015

No. Jenis Komoditas dan

Golongan Volume Satuan Frekuensi

1. Golongan A 13 Btg 3

2. Golongan B 143.969 Kg 3

3. Golongan C 523.555

11.143,8111

Kg M3

145 32

TOTAL FREKUENSI 183

Dari data tabel tersebut diatas, kegiatan tindakan karantina tumbuhan terhadap komoditas Ekspor tahun 2015 berdasarkan jenis golongan media pembawa benih/bibit tanaman mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2014 terdapat ekspor benih/bibit tanaman sebanyak 4 batang, sementara pada tahun 2015 terdapat ekspor benih/bibit tanaman sebanyak 13 batang.

(52)

Pemeriksaan hasil tanaman hidup berjumlah 143.969 Kg mengalami peningkatan volume sebesar 70,08% dari tahun 2014 dengan volume 43.065 Kg. Pemeriksaan hasil tanaman mati berdasarkan volume satuan (Kg) berjumlah 523.555 Kg mengalami peningkatan volume sejumlah 523.521,47 Kg atau 15 Kali dari tahun 2014 yang berjumlah 33,53 Kg. Sedangkan berdasarkan volume satuan (M3) berjumlah 11.143,8111 M3 mengalami penurunan sejumlah 152.139,93 M3 atau 93,10%

dari tahun 2014 yang berjumlah 163.283,75 M3.

Jumlah frekuensi kegiatan pemeriksaan tindakan karantina tumbuhan Ekspor yang keluar melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan pada tahun 2015 sebanyak 183 kali menurun 18,30% dari tahun 2014 dengan frekuensi 224 kali (Lampiran KT 1).

Perkembangan kegiatan pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan Ekspor pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2013, 2014, dan 2015 dapat dilihat pada gambar grafik 5, 6, 7, dan 8 berikut ini :

(53)

Grafik 5. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Benih/Bibit Tanaman Tahun 2013, 2014, dan 2015

Grafik 6. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman Hidup Tahun 2013, 2014, dan 2015

(54)

Grafik 7. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman Mati Dalam Satuan Kilogram (Kg) Tahun 2013, 2014, dan 2015

Grafik 8. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman Mati Dalam Satuan Meter Kubik (M3) Tahun 2013, 2014, dan 2015

(55)

3) Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk

Pelaksanaan pemeriksaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa Antar Area Masuk tahun 2015 berdasarkan golongan bibit/benih tanaman, hasil tanaman hidup, hasil tanaman mati, dan media pembawa lain yang dilalulintaskan dari area lain dan masuk melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 berikut ini :

Tabel 3. Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Tahun 2015

NO.

ANTAR AREA MASUK

JUMLAH SATUAN FREKUENSI

1. 248.773 Btg 132

2. 4.490.905 Kg 2.302

JUMLAH 2.434

Tabel 4. Jumlah Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Berdasarkan Jenis Golongan Komoditas Tahun 2015

NO. JENIS GOLONGAN

KOMODITAS VOLUME SATUAN FREKUENSI

1. Golongan A 248.523

40.473

Btg Kg

129 55

2. Golongan B 250

1.631.260

Btg Kg

3 2.053

(56)

NO. JENIS GOLONGAN

KOMODITAS VOLUME SATUAN FREKUENSI

3. Golongan C -

2.819.172

Btg Kg

- 194

TOTAL FREKUENSI 2.434

Dari data tabel diatas kegiatan tindakan karantina tumbuhan antar area yang masuk berdasarkan jenis golongan media pembawa benih/bibit tanaman dalam bentuk batang tahun 2015 berjumlah 248.773 batang mengalami penurunan sebesar 36%

dari tahun 2014 dengan jumlah 388.940 batang. Sedangkan dalam bentuk satuan kilogram (Kg) pada tahun 2015 berjumlah 40.473 Kg mengalami kenaikan sebesar 4,4% dari tahun 2014 yang berjumlah 38.734,04 Kg.

Pemeriksaan hasil tanaman hidup tahun 2015 berjumlah 250 btg, mengalami penurunan sebesar 690% dengan tahun 2014 sebesar 1975 Btg, sedangkan untuk hasil tanaman hidup

dengan satuan kg pada tahun 2015 sejumlah 1.631.260 Kg, mengalami peningkatan sebesar 4,3% dari tahun

2014 dengan jumlah 1.563.058 Kg.

Sedangkan pemeriksaan hasil tanaman mati tahun 2015 berjumlah 2.819.172 Kg mengalami penurunan sebesar 70,7%

dari tahun 2014 dengan jumlah 9.641.554 Kg.

Pada tahun 2015 tidak terdapat pemasukan media pembawa

(57)

berupa hasil tanaman mati sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 125 batang.

Frekuensi pemeriksaan tindakan karantina Antar Area yang masuk melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan sebanyak 2.434 kali, mengalami peningkatan sebanyak 250 kali atau 11,44% dari tahun 2014 yang berjumlah 2.184 kali (Lampiran KT 1).

Perkembangan kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan Antar Area Masuk pada tahun 2013, 2014, dan 2015 dapat dilihat pada gambar grafik 9, 10, dan 11 berikut ini :

Grafik 9. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Kategori Benih/Bibit Tanaman Tahun 2013, 2014, dan 2015

(58)

Grafik 10. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Kategori Hasil Tanaman Hidup Tahun 2013, 2014, dan 2015

Grafik 11. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Kategori Hasil Tanaman Mati Tahun 2013, 2014, dan 2015

(59)

4) Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar

Pelaksanaan pemeriksaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa Antar Area Keluar tahun 2015 terhadap bibit/benih tanaman, hasil tanaman hidup, hasil tanaman mati, dan media pembawa lain yang dilalulintaskan keluar dari wilayah UPT Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan dapat dilihat pada tabel 5 dan 6 berikut ini :

Tabel 5. Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Tahun 2015

NO.

ANTAR AREA KELUAR

JUMLAH SATUAN FREKUENSI

1. 83.537 Btg 191

2. 678.023 Kg 106

JUMLAH 297

Tabel 6. Jumlah Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Berdasarkan Jenis Golongan Komoditas Tahun 2015

NO. JENIS GOLONGAN

KOMODITAS VOLUME SATUAN FREKUENSI

1. Golongan A 83.537

126

Btg Kg

191 8

2. Golongan B 30.547 Kg 16

3. Golongan C -

647.350

Btg Kg

- 82

(60)

Dari data tersebut diatas, kegiatan tindakan karantina tumbuhan antar area yang keluar berdasarkan jenis golongan media pembawa untuk benih/bibit tanaman berjumlah 83.537 batang, mengalami peningkatan sebesar 208,14% dari tahun 2014 dengan jumlah 27.110 batang. Dalam bentuk satuan volume Kilogram (Kg) pada tahun 2015 sebesar 126 Kg mengalami peningkatan sebesar 319,65% dari tahun 2014 yang berjumlah 30,025 Kg.

Pemeriksaan hasil tanaman hidup pada tahun 2015 berjumlah 30.547 Kg mengalami peningkatan sebesar 52,55% dari tahun 2014 yang berjumlah 20.023 Kg. Tahun 2015 tidak terdapat pengeluaran media pembawa dalam bentuk batang, sedangkan pada tahun 2014 juga tidak ada pengeluaran MP dalam bentuk Batang.

Pemeriksaan hasil tanaman mati yang berjumlah 647.350 Kg pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 27,95% dari tahun 2014 yang berjumlah 898.505 Kg.

Jumlah frekuensi pemeriksaan media pembawa OPT/OPTK Antar Area yang keluar melalui UPT Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan sebanyak 297 kali, mengalami penurunan 69 kali atau 18,85% dari tahun 2014 yang berjumlah 366 kali (Lampiran KT 1).

(61)

Perkembangan kegiatan pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan Antar Area Keluar pada tahun 2013, 2014, dan 2015 dapat dilihat pada gambar grafik 12, 13, dan 14 berikut ini :

Grafik 12. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Kategori Benih/Bibit Tanaman Tahun 2013, 2014, dan 2015

Grafik 13. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Kategori Hasil Tanaman Hidup Tahun 2013, 2014, dan 2015

(62)

Grafik 14. Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Kategori Hasil Tanaman Mati Tahun 2013, 2014, dan 2015

b. Kegiatan Intersepsi

Kegiatan intersepsi OPT/OPTK dari pelaksanaan operasional tindakan karantina tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, meliputi pemeriksaan media Impor, Ekspor, dan Antar Area Masuk, dan Antar Area Keluar telah ditemukan beberapa jenis OPT/OPTK.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 93/Permentan/OT.140/12/2011 tanggal 29 Desember

2011 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang harus dicegah/diawasi masuk ke dalam Wilayah Negara

(63)

Indonesia. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan tindakan operasional karantina tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan tahun 2015, terhadap lalu-lintas media pembawa dan hasil intersepsi yang dilakukan di Laboratorium karantina tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan tahun 2015, terhadap media pembawa Impor, Ekspor, Antar Area Masuk, dan Antar Area Keluar dapat dilihat pada Lampiran KT 2.

Jumlah sampel yang diuji di laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2015 sebanyak 498 sampel, mengalami penurunan sebesar 45,87%

dari tahun 2014 dengan jumlah 920 sampel.

Rekapitulasi perbandingan kegiatan Intersepsi OPT/OPTK terhadap Media Pembawa Tahun 2013, 2014, dan 2015 dapat dilihat pada grafik 15 berikut ini :

Grafik 15. Perbandingan Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK Terhadap Media Pembawa Tahun 2013, 2014, dan 2015

(64)

c. Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)

Pengawasan dilakukan terhadap masuknya komoditi Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) baik Impor maupun Antar Area Masuk ke wilayah Tarakan.

Selama tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan tidak melakukan pengambilan sampel untuk dilakukan pengujian PSAT.

d. Penggunaan Dokumen Formulir Tindakan Karantina Tumbuhan

Dokumen formulir yang digunakan berkaitan dengan kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan meliputi kegiatan Impor, Ekspor, dan Antar Area. Jumlah penggunaan/pemakaian dokumen formulir operasional tindakan karantina tumbuhan (Lampiran KT 3) adalah merupakan salah satu indikator tugas pelayanan yang dilakukan terhadap para pengguna jasa di Unit Pelaksana Teknis Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan yang dapat dilihat sebagaimana tabel 7 berikut ini :

(65)

Tabel 7. Rekapitulasi Penggunaan Dokumen Formulir Tindakan Karantina Tumbuhan Tahun 2015

NO.

JENIS DOKUMEN FORMULIR

PENERIMAAN DOKUMEN

PENGELUARAN DOKUMEN AKHIR KET

TAHUN 2014

TAHUN

2015 PEMAKAIAN PERSEDIAAN

1. KT-4a 293 14 279

2. KT-4b 100 100

3. KT-5a 100 100

4. KT-5b 100 100

5. KT-9 1464 1000 1818 646

6. KT-10 1136 218 918

7. KT-11 100 100

8. KT-12 1541 298 1243

TOTAL 4834 1000 2348 3486

Rekapitulasi perbandingan penggunaan dokumen formulir operasional tindakan karantina tumbuhan Tahun 2013, 2014, dan 2015 dapat dilihat pada grafik 16 berikut ini :

(66)

Grafik 16. Penggunaan Dokumen Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Tahun 2013, 2014, dan 2015

e. Tindakan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan

1) Tindakan Pemeriksaan

Kegiatan operasional tindakan pemeriksaan karantina tumbuhan Impor, Ekspor, Antar Area Masuk, dan Antar Area Keluar tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :

Referensi

Dokumen terkait

Pada evaluasi struktur model level dua dengan koefisien acak diperoleh hanya variabel penjelas S 1 (pendidikan guru kelas) berpengaruh signifikan terhadap β 0jk

Pengadilan Tinggi Agama Mataram sebagai kawal depan Mahkamah Agung di Daerah dan sebagai Pengadilan Tingkat Banding, didalam pelaksanaan realisasi anggaran

Suatu penelitian selama dua tahun pada suatu perusahaan milik pemerintah US oleh Zamanou dan Gleser (1994) meneliti progam intervensi komunikasi dalam proses

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Dengan rate of discount yang lebih kecil berarti kita akan memperoleh nilai sekarang dari arus kas bersih yang lebih besar, sehingga jika nilai ini dikurangi dengan pengeluaran

Variable LEARNABILITY berjumlah 64 orang atau 61% yang memilih sangat setuju, 22 orang atau 28% yang memilih setuju, dan 9 orang atau 11% yang memilih cukup

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, dan hidayah-NYA, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Tani Melalui Pelatihan Teknologi Tepat Guna merupakan dukungan prioritas program Dinas dengan indikator kegiatan