• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PRAKTIKUM

NC/CNC SEMESTER GANJIL 2016-2017

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL 2016-2017

CONTACT:

WEB : mesin.ub.ac.id/cnc

Mail : otomasi.manufaktur@gmail.com

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I MESIN BUBUT CNC TU-2A ... 1

1.1 Tinjauan Umum ... 1

1.2 Tujuan Praktikum ... 2

1.3 Spesifikasi Mesin Bubut TU- CNC 2A ... 3

1.4. Bagian-Bagian Panel TU CNC-2A... 3

1.5 (G) Codes dan (M) Codes Emco TU CNC-2A ... 4

1.6 Mendapatkan Harga Pemotongan... 6

1.7 Tanda – Tanda Alarm ... 9

1.8 Prosedur Setting Pahat ... 11

1.9 Posedur Setting Benda Kerja ... 12

1.10 Prosedur Pengeplotan ... 12

1.11 Prosedur Dry Run ... 12

1.12 Prosedur Eksekusi Program ... 13

1.13 Macam Pahat TU CNC-2A ... 13

1.14 Program Manuskrip TU CNC-2A ... 15

BAB II MESIN MILLING CNC TU-3A ... 17

2.1 Tinjauan Umum ... 17

2.2 Tujuan Praktikum ... 17

2.3 Spesifikasi Mesin Milling TU CNC-3A ... 17

2.4 Bagian-Bagian Panel TU CNC-3A ... 18

2.5 (G) Codes Dan (M) Codes Emco TU CNC-3A ... 20

2.6 Mendapatkan Harga Pemotongan... 23

2.7 Penentuan Referensi Koordinat ... 26

2.8 Program Manuskrip TU CNC-3A ... 28

(4)

2.9 Tanda-Tanda Alarm ... 29

2.10. Prosedur Pengeplotan ... 30

2.11. Setting Tool Offset (pahat) ... 31

2.12. Setting Start Point Tool (Benda Kerja) ... 31

2.13. Dry Run ... 31

2.14. Eksekusi Program ... 32

2.15. Operasi RS-232 ... 32

2.16. Hal – Hal Yang Diperhatikan Selesai Praktikum ... 33

2.17. Analisa Hasil ... 33

(5)

1 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

BAB I

MESIN BUBUT TU CNC-2A

1.1. Tinjauan Umum

Mesin TU CNC-2A adalah salah satu mesin perkakas dengan teknik pengerjaan secara otomatis yang di kontrol dengan komputer, yaitu melalui instruksi secara numerical yang dinyatakan dalam suatu kode atau program, program harus dipersiapkan terlebih dahulu. Progam kemudian direkam dengan memasukannya melalui tombol-tombol pada papan penampil yang kemudian tersimpan dalam memori.

Konsep permesinan untuk memproduksi suatu benda kerja dengan menggunakan mesin perkakas CNC mencakup berbagai aspek pendukung, diantaranya

1. Gambar teknik yang mencantumkan geometri secara detail.

2. Spesifikasi material perkakas dan benda kerja.

3. Pemilihan parameter pemotongan.

4. Perencanaan urutan proses permesinan.

5. Pembuatan program komputer atau manuskript 6. Pelaksanaan proses permesinan.

7. Pengukuran kualitas produk yang dihasilkan

1.2. Tujuan Praktikum

1. Memahami operasional mesin TU CNC-2A (untuk 2 sumbu) dan simulasi gerakan pabat.

2. Mampu membuat program mesin TU CNC-2A untuk pembuatan geometri suatu komponen.

3. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter mesin TU CNC-2A.

(6)

2 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

4. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi suatu komponen menggunakan mesin TU CNC-2A.

1.3. Spesifikasi Mesin Bubut TU CNC-2A

Merek : EMCO (Austria)

Jenis : Turning

Model : TU CNC-2A

Spindel utama : - putaran : 50 - 3200 rpm

- daya : 300W

Jumlah pahat : 6 biji.

Kapasitas : Max. Turning Diameter : 198 mm Swing Over Bed : 127 mm Distance between centers : 315 mm Gerak Makan : Jarak sumbu x : 59.99 mm

jarak sumbu z : 327.60 mm Feed maks : 2 - 499 mm/mm

2- 199 inc/min

(7)

3 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

Ketelitian : 0.01 mm

1.4. Bagian-Bagian Panel TU CNC-2A

1. Saklar utama.

2. Lampu kontrol saklar utama.

3. Tombol darurat

4. Penunjuk jumlah putaran sumbu utama 5. Saklar penggerak sumbu utama.

6. Saklar satuan.

7. Ampermeter penggerak sumbu utama.

8. Rumah kaset.

9. Tombol Hand/CNC.

10. Lampu kontrol pelayanan CNC.

11. Tombol start.

12. Tombol kontrol sajian.

13. Penunjuk sajian.

14. Lampu indikator sajian.

(8)

4 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

1.5. (G) Codes dan (M) Codes Emco TU CNC-2A

 Fungsi G, format bloK:

G 00 Gerakan Cepat.

N . . ./G 00/X ± . . . /Z ± . . . G 01 Interpolasi Lurus

N . . ./G 01/X ± . . . /Z ± . . . /F . . . G 02 Iriterpolasi melingkar/arah ke kanan.

N . . ./G 02/X ± . . . /Z ± . . . /F . . . G 03 Interpolasi rnelingkar/arah ke kiri.

N . . ./G 03/X ± . . . /Z ± . . . /F . . . G 04 Waktu tinggal diam.

N . . ./G 04/X ± . . . G 21 Blok kosong.

N . . ./G 21

G 24 Pemrograman radius.

N . . ./G 24

G 25 Pemanggilan sub program.

N . . ./G 25/L . . . G 27 perinitah melompat.

N . . ./G 27/L . . . G 33 Pemotongan ulir.

N . . ./G 33//Z ± . . . /K . . . G 64 Motor asutan tak berurus

N . . ./G 64 G 65 Pelayanan kaset

N . . ./G 65

G 66 Pelayanan RS 232.

N . . ./G 66

G 73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal.

N . . . /G 73/Z ± . . ./IF . . .

(9)

5 | Laboratorium Otomasi Manufaktur G 78 Siklus penguliran.

N . . ./G 76/X ± . . ./Z± . . . /K G 81 Siklus pemboran.

N . . . /G 61/Z ± . . /F . . .

G 82 Siklus pemboran dengan tinggal diam N . . . /G 82/Z ± . . . /F . . .

G 83 Siklus pemboran dengan penarikan.

N . . . /G 83/Z ± . . . /F . . .

G 84 Siklus pembubutan memanjang.

N . . ./G 84/X ± . . ./Z ± . . ./F . . ./H . . . G 85 Siklus pereameran

N . . /G 85/Z ± . . ./F . . . G 86 Siklus pengeluaran.

N . . . /G 66/X ± . . . /Z ± . . . /F . . . /L300 G 88 Siklus pembubutan melintang.

N . . ./G 88/X ± . . ./Z ± . . ./F . . ./H . . . G 89 Siklus pereameran dengan tinggal/diam.

N . . . /G 89/Z ± . . . /F . . . G 90 Pemrograman harga absolut.

N . . . /G 90

G 91 Pemrograman harga inkremental.

N . . . /G 91

G 92 Pencatatan penetapan.

N . . . /G 92/X ± . . ./Z ± . . . G 94 Asutan dalam mm/min.

N . . . /G 94

G 95 Asutan dalam mm/rev.

N . . . /G 95

 Fungsi M, format blok:

(10)

6 | Laboratorium Otomasi Manufaktur M 00 Berhenti terprogram.

N . . . / M 00

M 03 Sumbu utama searah jarum jam.

N . . . /M 03

M 05 Sumbu utaina berhenti.

N . . . /M 05

M 06 Penghitungan panjang pahat.

N . . ./M 06/X ± . . . /Z ± . . . /T . . . M 17 Akhir sub program.

N . . . /M 17 M 30 Akhir program.

N . . ./M 30

M 98 Kompensasi kelonggaran secara_otomatis N . . ./M 98/X . . ./Z . . .

M 99 Parameter lingkaran.

N . . ./M 99/I . . ./K . . .

Fungsi-fungsi M, M 08, M 09, M 22, M 23, dan M 26 adalah titik tolak pengatur.

1.6. Mendapatkan Harga Pemotongan

1. Mendapatkan jumlah putaran anda mengetahui - Diameter benda kerja

- Kecepatan potong yang dianjurkan

Dari tabel di halaman berikut anda dapat memilih.jumlah putarannya Contoh menunjukkan :

- Diameter benda kerja 40 mm - Kecepatan potong 150 m/menit - Jumlah putaran 1200 putaran/menit

(11)

7 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

2. Mendapatkan kecepatan asutan dalam mm/menit anda mengetahui - Asutan mm/putaran

- Ketentuan asutan dalam putaran/menit

Dari tabel di bawah anda dapat memilih asutan dalam mm/menit

(12)

8 | Laboratorium Otomasi Manufaktur Contoh menunjukkan

- Jumlah putaran 1200 putaran/menit

- Asutan 0.06 mm/putaran

- Kecepatan asutan 70 mm/menit

(13)

9 | Laboratorium Otomasi Manufaktur 1.7. Tanda – Tanda Alarm

 Tanda-tanda alarm TU CNC-2A.

Alarm muncul pada layar dengan ketentuan berikut:

A 00 - Salah perintah G, M A 01 - Salah radius (M 99) A 02 - Salah harga X A 03 - Salah harga F A 04 - Salah harga Z

A 05 - Kurang perintah M 30

A 06 - Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi A 08 - Akhir pita pada perekaman

A 09 - Program tak ditemukan A 10 - Pengaman kaset aktif A 11 - Salah memuat

A 12 - Salah pengecekan

A 13 - Pengalihan inchi/mm dengan memori program penuh

A 14 - Salah satuan jalan pada program terbaca A 15 - Salah harga M

A 17 - Salah sub program

Jika anda memasukkan dan menyimpan data yang tidak dikenal oleh komputer, akan muncul alarm.

Pada sajian dan mesin akan ditunjukkan AL dan nomor alarm yang bersangkutan.

Pada layar nomor alarmnya diberikan dengan teks penjelasan.

(14)

10 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

Tanda-Tanda Alarm yang Tersimpan (Ringkasan)

A 00 Salah perintah G atau M Contoh masukan salah = G 61

A 01 Salah interpolasi melingkar

Pada masukan titik lingkaran yang salah (busur lingkaran, titik akhir lingkaran atau koordinat titik pusat) akan diberikan alarm A 01. Sebelum pengerjaan busur lingkar, computer menguji apakah suatu busur lingkaran dengan harga yang dimasukkan adalah mungkin.

A 02 Harga X terlalu besar Lihat harga batas maksimal.

A 03 Salah harga F

Lihat harga batas maksimal.

A 04 Harga Z terlalu besar Lihat harga batas maksimal.

A 05 Tidak diprogram M 30

Jika anda lupa memasukkan M 30 pada akhir program dan anda menekan tombol START atau melakukan uji jalan, anda diberikan alarm A 05.

A 06 Jumlah putaran sumbu utama

Tanda alarm pada pelayanan kaset:

A 08 Mencapai ujung pita pada pere- kaman

A 09 Program tak ditemukan

A 10 Program kaset aktif

A 11 Salah jalan

A 12 Salah pengececkan

Penjelasan detail alarm A 08 - A 12 lihat pelayanan kaset

A 13 Pengalihan dari mm ke inchi dengan memori penuh

A 14 Salah penetapan satuan jalan pada pelayanan pemuatan

Jika anda memuat program metrik ke mesin tetapi saklar pemilih dalam kedudukan inchi, timbul alarm ini.

A 15 Salah harga M

Kemungkinan harga lihat harga batas

A 16 Tidak terpakai

(15)

11 | Laboratorium Otomasi Manufaktur terlalu besar pada pemotongan ulir Alarm ini tidak timbul pada masukan program, melainkan selama jalannya program (G 33 atau G 78) bila alarm ini diberikan.

Tindakan

- Kurangi jumlah putaran

- Tekan tombol INP + REV, tanda a- larm menghilang jalannya program secara otomatis dilanjutkan, jika diberikan jumlah putaran yang sesuai.

Jumlah putaran maksimal untuk pemotongan ulir lihat ringkasan.

A 07 tidak terpakai

A 17 salah subprogram

Jika anda menyarangkan sub program lebih dari lima tahap, timbul alarm A 17.

Keterangan

- A 13 hanya dapat dihapus dengan mengalihkan saklar pemilih metrik inchi.

- A 06 hanya bisa dihapus, jika pu- taran sumbu utama dikurangi yang sesuai.

- Tanda alarm pelayanan kaset lihat pelayanan kaset.

1.8. Prosedur Setting Pahat

1. Pilih operasi ke MANUAL, dengan tekan

2. Posisikan Turret hingga kedudukan aman untuk pemasangan pahat.

3. Pasang pahat pada Tool sesuai dengan urutan proses.

4. Posisikan Turret sedemikian rupa, sehingga ada ruang untuk memasang Loop.

5. Pilih pahat referensi pada Turret.

6. Gerakkan Turret mendekati Loop dan amati hingga kedudukan pahat tepat pada salib sumbu.

7. Untuk pahat referensi, harga x dan z adalah = nol, (dengan jalan tekan DEL atau ditekan 2 kali).

H/C

H/C

(16)

12 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

8. Untuk tool yang lain, gerakkan kembali hingga kedudukan pahat tepat pada salib sumbu dan catat harga x dan z untuk kemudian masukkan dalam program, lakukan hingga semua pahat telah diset- up semua.

9. Setelah selesai lepaskan Loop.

1.9. Prosedur Setting Benda Kerja

1. Pilih operasi ke MANUAL, dengan tekan 2. Pasanglah benda kerja pada chuck hingga benar.

3. Pilih pahat referensi untuk pertama kali proses.

4. Gerakkan Tool Turret ke arah benda kerja.

5. Sentuhkan ujung Tool ke arah (sumbu Z) memanjang dari permukaan benda kerja (makankan sedikit, tekan

6. Sentuhkan ujung Tool ke arah (sumbu X) melintang dari permukaan benda kerja (makankan sedikit, tekan kemudian masukkan radius benda kerja)

1.10. Prosedur Pengeplotan

1. Pilih operasi ke MANUAL, tekan

2. Gerakkan Tool Turret ke posisi pada pemasangan plotter untuk eksekusi program.

3. Pasang alat bantu plotter dan atur posisi pen serta kertas.

4. Tempatkan/posisikan pen plotter pada start point.

5. Pilih operasi ke CNC, tekan 6. Panggil program

7. Atur putaran spindel.

8. Mulailah pengeplotan, tekan

1.11. Prosedur Dry Run

1. Pilih operasi ke MANUAL, tekan H/C

H/C

START

H/C

DEL

DEL H/C

(17)

13 | Laboratorium Otomasi Manufaktur 2. Lakukan setting pahat 3. Lakuan seting benda kerja

4. Posisikan Tool pada harga x dan z pada start point (sesuai dengan program pada Line N00)

5. Lepaskan benda kerja dari chuck.

6. Atur putaran spindle

7. Pilih operasi. ke CNC, tekan 8. Panggil program, tekan

1.12. Prosedur Eksekusi Program

Setelah eksekusi program dengan dry-run selesai dan benar, maka pasanglah benda kerja pada chuck, kemudian

1. Catat waktu mulai

2. Pilih operasi ke CNC, tekan

3. Tempatkan tangan anda pada posisi dan dan yang lain tempatkan tangan pada tombol EMERGENCY STOP 4. Mulailah eksekusi program  tekan amati

eksekusi program hingga selesai.

5. Catat parameter – parameter yang dibutuhkan dalam pengambilan data praktikum.

6. Setelah proses selesai, lepaskan benda kerja dan chuck.

7. Kembalikan semua peralatan pada posisi semula.

1.13. Macam Pahat TU CNC-2A

H/C

H/C START

INP FWD

START

(18)

14 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

(19)

15 | Laboratorium Otomasi Manufaktur 1.14. Program Manuskrip TU CNC-2A

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

NOMOR PROGRAM :

PROGRAMMER :

TANGGAL :

No. G

(M)

X (I) (D)

Z (K) (S)

F

(L ,T, H) DESKRIPSI

(20)

16 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

RINGKASAN HARGA BATAS UKURAN MASUKAN

ADDRESS METRIK INCHI

HARGA UKURAN HARGA UKURAN

N – Nomor Blok 00-209 1 00 – 209 1

G – Fungsi Jalan / Fungsi G 00- 95 1 00 – 95 1

M – Fungsi Tambahan/ Fungsi M 00 – 99 1 00 – 99 1

X – Masukkan CNC Koordinat 0 - ± 5999

1/100 mm

0 - ± 1999 -

Z – Masukkan CNC Koordinat 0 - ± 32760 0 - ± 12900 1/1000”

Asutan 2 – 499 2 - 199

Dengan G94 mm/menit “/menit

Dengan G95 1/1000

mm/put 1/1000 “/put

Koordinat Titik Pusat m dalam X 0 – 5999

1/100 mm

0- 1999 1/1000 “ Koordinat Titik Pusat m dalam Z 0 - 32760

Penetapan Waktu Tinggal 0 - ± 5999 1/100 detik 0 - ± 1999 1/1000 “

Adres Melompat 0 – 221

1

0 – 221

1

Adres alat potong 0 – 499 0 – 199

Parameter Pembagian m 0 – 999

1/100 mm

0 - 999

1/1000 “ 2 - 199

Parameter Lebar Pahat 10 – 999 10 – 999

Parameter Keluaran Pulsa 0 – 999 0 – 999

Kisar Ulir 2 – 499

(21)

17 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

BAB II

MESIN MILLING TU CNC-3A

2.1 Tinjauan Umum

Mesin TU CNC-3A adalah salah satu mesin perkakas dengan teknik pengerjaan secara otomatis yang di kontrol dengan komputer, yaitu melalui instruksi secara numerical yang dinyatakan dalam suatu kode atau program, program harus dipersiapkan terlebih dahulu.

2.2 Tujuan Praktikum

1. Memahami operasional mesin TU CNC-3A (untuk 3 sumbu) dan simulasi gerakan pahat

2. Mampu membuat program mesin TU CNC-3A untuk geometri suatu komponen serta mengesekusinya.

3. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter mesin TU CNC-3A.

4. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi suatu komponen menggunakan mesin TU CNC-3A.

2.3 Spesifikasi Mesin Milling TU CNC-3A

(22)

18 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

Merek : EMCO (Austria)

Jenis : Milling

Model : TU CNC-3A

Spindel utama : - putaran : 50 - 3200 rpm

- daya : 300W

Jumlah pahat : 5 biji.

Gerak Pahat : Jarak sumbu x : 0 – 199.99 mm Jarak sumbu y : 0 – 99.99 mm Jarak sumbu z : 0 – 199.99 mm

Feed : 2 – 499 mm/min

2- 199 inc/min

Feed overite : 0 – 120%

Ketelitian : 0.01 mm

2.4 Bagian-Bagian Panel TU CNC-3A

(23)

19 | Laboratorium Otomasi Manufaktur Keterangan gambar :

1. Saklar utama

2. Lampu kontrol saklar utama 3. Tombol darurat

4. Saklar untuk sumbu utama

5. Pengaturan kecepatan putar sumbu utama frais.

6. Amperemeter

7. Tombol Asutan – pelayanan manual 8. Tombol gerakan cepat

9. Tombol pengaturan kecepatan asutan 10. Tombol satuan

11. Digital untuk pembacaan gerekan eretan 12. Lampu kontrol untuk pelayanan manual 13. Saklar hand/CNC

14. Tombol DEL

15. Tombol pemindahan sajian 16. Tombol INP

17. Tombol miscellaneous

(24)

20 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

2.5 (G) Codes Dan (M) Codes Emco TU CNC-3A

 Fungsi G, format blok:

G00 Gerakan cepat

V: N3/G00/X ± 5/Y ± 4/Z ± 5 H: N3/G00/X ± 4/Y ± 5/Z ± 5 G01 Interpolasi lurus

V: N3/G01/X ± 5/Y ± 4/Z ± 5/F3 H: N3/G01/X ± 4/Y ± 5/Z ± 5/F3

G02 Interpolasi melingkar searah jarum jam Kuadran:

V: N3/G02/X ± 5/Y ± 4/Z ± 5/F3 H: N3/G02/X ± 4/Y ± 5/Z ± 5/F3

G03 Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam Kuadran:

V: N3/G03/X ± 5/Y ± 4/Z ± 5/F3 H: N3/G03/X ± 4/Y ± 5/Z ± 5/F3 G04 Lamanya tinggal diam

N3/G04/X5

G21 Blok kosong N3/G21

G25 memanggil sub program N3/G25/L(F)3

G27 Intruksi melompat N3/G27/L(F)3

G40 Kompensasi radius pisau hapus N3/G40

G45 Penambahan radius pisau N3/G45

G46 Pengurangan radius pisau

(25)

21 | Laboratorium Otomasi Manufaktur N3/G46

G47 Penambahan radius pisau 2 kali N3/G47

G48 Pengurangan radius pisau 2 kali N3/G48

G64 Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan) N3/G64

G65 Pelayanan pita magnet (Fungsi penyetelan) N3/G65

G66 Pelaksanaan antar aparat RS 232 N3/G66

G72 Siklus pengefraisan kantong V: N3/G72/X ± 5/Y ± 4/Z ± 5/F3 H: N3/G72/X ± 4/Y ± 5

G73 Siklus pemutusan tatal N3/G73/Z ± 5/F3 G74 Siklus penguliran

N3/G74/K3/Z ± 5/F3 G81 Siklus pemboran tetap

N3/G81/Z ± 5/F3

G82 Siklus pemboran tetap dengan tinggal diam N3/G82/Z ± 5/F3

G83 Siklus pemboran tetap dengan pembuangan tatal N3/G83/Z ± 5/F3

G84 Siklus penguliran N3/G84/K3/Z ± 5/F3 G85 Siklus mereamer tetap

N3/G85/Z ± 5/F3

G89 Siklus mereamer tetap dengan tinggal diam

(26)

22 | Laboratorium Otomasi Manufaktur N3/G89/Z ± 5/F3

G90 Pemrograman nilai absolute N3/G90

G91 pemrograman nilai inkrimental N3/G91

G92 Penggeseran titik referensi V: N3/G92/X ± 5/Y ± 4/Z ± 5 H: N3/G92/X ± 4/Y ± 5/Z ± 5

Keterangan: V= vertical / tegak

H= Horizontal / mendatar

 Fungsi M, format blok:

M00 Diam N3/M00

M03 Spindle frais hidup, searah jarum jam N3/M03

M05 Spindle frais mati N3/M05

M06 Penggeseran alat, radius pisau frais masuk N3/M06/D5/S4/Z ± 5/T3

M17 Kembali ke program pokok N3/M17

M08 M09

M20 Hubungan keluar

M21 N3/M2

M22

(27)

23 | Laboratorium Otomasi Manufaktur M23

M26 Hubungan keluar – impuls N3/MH26/H3

M30 Program berakhir N3/M30

M98 Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis N3/M98/X3/Y32/Z3

M99 Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/G03)

N3/M99/J3/K3

2.6 Mendapatkan Harga Pemotongan

1. Mendapatkan asutan dan dalamnya pemotongan Prosedur:

Bahan: Alumunium

Perhatikan Grafik “Dalamnya pemotongan – Diameter alat potong – Asutan”

(28)

24 | Laboratorium Otomasi Manufaktur Contoh:

a. Dalamnya pemotongan t = 10 mm Diameter pisau frais d = 10 mm

- Pilih diameter pisau d = 10 mm pada chart.

- Tentukan harga t = 10 mm pada sumbu vertikal.

- Potongan ke kanan hingga memotong grafik d = 10 mm kemudian terik ke bawah hingga mendapatkan harga asutan (feed) = 60mm/menit

b. Bila diketahui

F = 200 mm/menit Diameter pisau frais d = 10 mm

Dari grafik tersebut, tentukan harga F = 200mm/menit (pada sumbu horizontal), kemudian tarik ke atas hingga memotong grafik d = 10 mm, serta tarik kearah kiri hingga mendapatkan harga dalamnya pemotongan t = 4,2 mm.

(29)

25 | Laboratorium Otomasi Manufaktur 2. Mendapatkan kecepatan putaran

Prosedur:

 Tentukan harga diameter pisau frais (sesuai yang aktif)

 Pilih kecepatan potong yang benar untuk bahan yang akan dikerjakan

 Potongan antara kedua harga tersebut pada grafik “Kecepatan (putar) – kecepatan potong - asutan”

Perhatian:

Bila penyelaman kedalam dengan pisau, nilai asutannya setengah dari diagram diatas.

(30)

26 | Laboratorium Otomasi Manufaktur Pemboran

Diameter batang bor - Asutan

2.7 Penentuan Referensi Koordinat

Bila ditinjau dari penentuan referensi titik koordinat, CNC TU 3A dapat ditinjau dalam 2 sistem dasar, yaitu sistem pemrograman absolute dan sistem pemrograman incremental

A. Pemrograman Absolute

Berikut cara perhitungan dengan menggunakan sistem koordinat absolut, pembacaan setiap titik pada koordinat ini selalu ditinjau dari titik nol referensi.

(31)

27 | Laboratorium Otomasi Manufaktur B. Pemrograman Incremental

Pada perhitungan incremental, pembacaan selalu ditinjau dari titik akhir dimana posisi alat potong tersebut berhenti, dengan kata lain koordinat incremental pembacaan posisi titiknya adalah titik akhir dijadikan titik awal untuk langkah berikutnya.

(32)

28 | Laboratorium Otomasi Manufaktur 2.8 Program Manuskrip TU CNC-3A

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

NOMOR PROGRAM :

PROGRAMMER :

TANGGAL :

No. G (M)

X (I)(D)

Y (J)(S)

Z (K)

F

(L)(T)(H) DESKRIPSI

(33)

29 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

Kemungkinan-kemungkinan masukan (jika tidak akan muncul nilai alarm)

metric

nilai unit(mm) inchi

nilai unit (inchi)

XV 0-19999 1/100 mm 0-7999 1/1000"

XH 0-9999 1/100 mm 0-3999 1/1000"

Yv 0-9999 1/100 mm 0-3999 1/1000"

YH 0-19999 1/100 mm 0-7999 1/1000"

ZVH 0-19999 1/100 mm 0-7999 1/1000"

Radius 0-9999 1/100 mm 0-3999 1/1000"

Radius pisau frais dengan

M06 0-9999 1/100 mm 0-3999 1/1000"

F 2-499 mm/men 2-199 1/10"/men

T (F) Adres alat potong

M06 0-499 1 0-199 1

L (F) Intruksi lompat 0-122

F (H) Tanda keluar M26 0-299

J/K Parameter lingkaran 0-90

Adres-adres

N, G, X, Y, Z, F, D, J, K, L, M, T, S, H

2.9 Tanda-Tanda Alarm

A00 : Salah kode G/M A01 : Salah Radius M99 A02 : Salah nilai Z A03 : Salah nilai F A04 : Salah nilai Z

A05 : Tidak ada kode M30

(34)

30 | Laboratorium Otomasi Manufaktur A06 : Tidak ada kode M03 A07 : Tidak ada arti

A08 : Pita habis dalam penyimpanan ke kaset A09 : Program tidak ditemukan

A10 : Pita kaset dalam pengamanan A11 : Salah pemuatan

A12 : Salah pengecekan

A13 : Penyetelan inch/mm dengan memori program penuh

A14 : Salah posisi fraish/penambahan jalan dengan LOAD ┴ /M atau

┤/ M

A15 : Salah nilai Y

A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais A17 : Salah sub program

A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol

2.10 Prosedur Pengeplotan

1. Ambil plat alas simulasi dan jepitkan di ragum.

2. Letakkan kertas yang sudah diberi gambar penampang bahan benda kerja pada plat.

3. Letakan magnet pada ujung-ujung kertas sebagai penahan agar kertas tidak geser.

4. ambil “plotter Tool” atur sesuai radius.

5. Monitor dalam CNC mode, rubah F max 400 kedalaman z : -200 maximum

6. Manual Mode: turunkan pen plotter dengan menekan -z sampai sedikit di atas kertas

7. “Main Spindle Switch” posisi 1 (spindle berputar) 8. Posisikan “Start Point Tool”

9. CNC-mode: kursor di N00

10. “Main Spindle Switch” di posisi CNC

(35)

31 | Laboratorium Otomasi Manufaktur 11. Tekan START

2.11 Setting Tool Offset (pahat)

Untuk mencatat perbedaan harga z terhadap tool pertama sebagai tool referensi dari tool-tool yang lain yang dipakai dalam proses

1. Monitor dalam “Manual mode”

2. Pasang tool pertama, dan pasang benda kerja pada ragum.

3. Turunkan lagi dalam arah koordinat Z, sampai di atas permukaan benda. Catat nilai z … nya. (harga ini nanti dimasukkan di blok “Tool charge M06 z …”)

4. Lepas tool pertama, ganti tool kedua. Catat z …. nya 5. Dan untuk pahat seterusnya

Perhatian: harga z dicatat dalam “Tool Data Sheet” pada baris Hz (Hz k dikosongi)

2.12 Setting Start Point Tool (Benda Kerja) 1. Monitor pada Manual Mode

2. Tool adalah tool pertama dalam seluruh proses 3. “Main Spindle Switch” pada “1” atur “speed”

4. “Sentuhkan” pahat pada permukaan dalam arah x ; tekan DEL , kemudian kurangi radius pahat

5. “Sentuhkan” pahat pada permukaan dalam arah y ; tekan DEL , kemudian kurangi radius pahat

6. “Sentuhkan” pahat pada permukaan dalam arah z ; tekan DEL 7. Kembalikan “Main Spindle Switch” pada 0

8. Atur XM, YM, dan ZM pada manual mode yang sesuai dengan G > x

… y… z dalam CNC mode 9. Selesai

2.13 Dry Run

(36)

32 | Laboratorium Otomasi Manufaktur

Program sudah disimulasi dan sudah dibetulkan parameter- parameter programnya. Langkah- langkahnya:

1. CNC mode

2. Lakukan setting pahat 3. Lakukan setting benda kerja

4. Atur posisi pahat pada titik referensi (G92), kursor di N00 5. Benda kerja dilepas

6. Main spindle Switch pada “CNC”

7. Tekan “START”

2.14 Eksekusi Program

Sama dengan tahapan Dry Run, yang membedakan disini eksekusi benda kerja terpasang pada ragum. Langkah-langkahnya:

1. CNC mode

2. Lakukan setting pahat 3. Lakukan setting benda kerja

4. Atur posisi pahat pada titik referensi (G92), kursor di N00 5. Benda kerja dilepas

6. Main spindle Switch pada “CNC”

7. Tekan “START”

Selama operasi/pelaksanaan “jempol” pada FWD , telunjuk pada INP Bila gerak pahat mencurigakan, tekan tombol tersebut bersama-sama.

Pengisian Feed (F) untuk milling lihat diagram milling hubungan t-d-F.

juga untuk drilling, lihat diagram drilling.

2.15 Operasi RS-232

A. Menyimpan Program 1. CNC – Mode 2. Tekan 3. Tekan DEL

(37)

33 | Laboratorium Otomasi Manufaktur 4. 6 6 INP

5. INP

6. Ketik Nomor program 7. INP

B. Memanggil Program 1. CNC – Mode 2. Tekan 3. Tekan DEL 4. 6 6 INP 5. INP

6. Pilih program 7. INP

2.16 Hal – Hal Yang Diperhatikan Selesai Praktikum

1. Bersihkan mesin dan peralatannya serta lingkungan dari kotoran- kotoran dan geram

2. Posisikan Tool – Turret pada posisi bebas/aman.

3. Matikan motor utama mesin

4. Kumpulkan peralatan-peralatannya (tool, kunci tool dan lain-lain) pada tempatnya dan check sesuai dengan daftar alat.

5. Berilah pelumas pada bagian-bagian mesin yang harus dilumasi untuk mecegah karat/korosi.

6. Bila semuanya sudah diperiksa oleh asisten/dosen dan setuju, maka mesin boleh dimatikan dan praktikum bisa meninggalkan ruang praktikum.

7. Serahkan program manuscript pada salah satu asisten/dosen, dan ditulisi nomor kelompok.

2.17 Analisa Hasil

1. Perhitungan kordinat lintasan pahat.

a. Berapa nilai I, J dan K?

(38)

34 | Laboratorium Otomasi Manufaktur 2. Parameter Permesinan

a. Apa saja parameter permesinan?

b. Berapa nilainya?

3. Waktu yang di pergunakan untuk : a. Persiapan :

 Membuat konsep program manuscript : ‘ “

 Setting pahat : ‘ “

b. Pemrograman: - manual programming : ‘ “ c. Langkah pengetesan: - pengeplotan : ‘ “

- Dry run : ‘ “

d. Eksekusi program : ‘ “

TOTAL : ‘ “

4. Berapa ampere yang diperlukan untuk proses?

- Pengasahan : A

- Finishing : A

5. Berapa ukuran untuk :

 Penampang A-A : mm

 Penampang B-B : mm

 Penampang C-C : mm

 Penampang D-D : mm

 Panjang l1 : mm

 Panjang l2 : mm

 Panjang l3 : mm

 Panjang l4 : mm

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis nilai-nilai yang terkadung dalam teks deskripsi pada buku Bahasa Indonesia revisi 2017 SMP/MTs, (2) pengimplikasian nilai

Kemampuan citra Landsat 7 untuk pemetaan perubahan penutup lahan di Jawa telah dikaji oleh Poniman dan Nurwadjedi (2008). Tidak seperti halnya citra Landsat atau

Kondisi ini disebabkan beberapa aspek yaitu : penyerapan anggaran belanja modal pemerintah daerah yang relatif rendah selama triwulan III-2010 sehingga realisasi proyek

Dari kerangka pikir diatas dapat diinterpretasikan bahwa untuk mengetahui adanya perbedaan kinerja bank umum konvensional dan bank umum syariah, peneliti membandingkan

Penelitian dilakukan dilaboratorium dengan pariasi campuran abu amapas tebu (AAT): 0%, 8%, 12% dan 16% terhadap semen dengan menggunakan air laut sebagai

Gibson dan Roberfroid (1995) menyatakan bahwa prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna dan menguntungkan inangnya dan menstimulasi secara selektif pertumbuhan dan atau

kasus lainnya di negara tersebut. Jadi, tidak mengejutkan jika poin ini masih belum terealisasi  hingga sekarang.   

modal yang ada hendaknya tidak dibiarkan begitu saja, tetapi harus produktif dan menghasilkan keuntungan, sehingga biaya hidup mereka yang belum mampu mengelola