ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA DENGAN ADANYA PROGRAM GEROBAK SINGGAH DI
SD NEGERI 232/IX DUSUN SEI JERAT
SKRIPSI
OLEH:
SITI PATUNAH NIM A1C219052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI DESEMBER 2022
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA DENGAN ADANYA PROGRAM GEROBAK SINGGAH DI
SD NEGERI 232/IX DUSUN SEI JERAT
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Jambi
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Matematika
OLEH:
SITI PATUNAH NIM A1C219052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI DESEMBER 2022
HALAMAN P
MOTTO
“Ketika kamu ragu seberapa jauh kamu bisa, ingatlah seberapa jauh kamu telah berusaha.”
Dengan lafadz Alhamdulillah, kupersembahkan skripsi ini untuk Bapak dan Mamak saya tercinta, sebab berkat do’a, dukungan dan perjuangannya lah saya mampu berada di titik ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan berkah dan lindungan kepada kita, aamiin.
i ABSTRAK
Patunah, Siti 2022 Analisis kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya program gerobak singgah di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat:
Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Dr. Drs. Kamid. M.Si (II) Feri Tiona Pasaribu, S.Pd., M.Pd
Kata Kunci :literasi matematis, gerobak singgah, nilai mata uang
Tujuan mata pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan dan memiliki sikap menghargai. Kelima kemampuan tersebut sesuai dengan aspek-aspek kemampuan literasi matematis. Ketika seseorang dihadapkan pada permasalahan matematis, ia akan berusaha untuk mengidentifikasi masalah tersebut dan mengorganisasi atau mengaitkan dengan pengetahuan matematis yang telah dimiliki. Hal ini berkaitan dengan sumber informasi yang diperoleh salah satunya menggunakan buku sebagai bahan ajar agar siswa mampu berpikir, memecahkan masalah, dan memproses informasi. Pada penelitian ini penyediaan sumber bacaan tersebut dilakukan melalui Program Gerobak Singgah. Program ini berisikan pengajaran literasi matematis untuk siswa Di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan literasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal nilai mata uang dengan adanya bantuan Program Gerobak Singgah. Analisis kemampuan literasi matematis berdasarkan dari tiga indikator literasi matematis. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat kelas V pada bulan Juni 2021 –Agustus 2021.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Subjek penelitian adalah 4 siswa yang duduk di kelas V Sekolah Dasar Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, keempat subjek secara keseluruhan memenuhi indikator dari kemampuan literasi matematis. Hal ini terlihat dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh subjek penelitian dalam menyelesaikan soal nilai mata uang.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa Dengan Adanya Program Gerobak Singgah di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat” sebagai tugas akhir dapat terealisasikan dengan baik, Sholawat beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa diharapkan selalu syafa’atnya.
Selama menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak menerima dukungan motivasi, bantuan baik secara moril maupun materil serta do’a dari berbagai pihak, terutama keluarga, terkhusus kepada ibu dan bapak penulis yakni Bapak Ngatijo dan Ibu Legiyem yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis sehingga sampai pada titik ini.
Kemudian penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua pembimbing skripsi yaitu Bapak Dr. Drs. Kamid., M.Si dan Ibu Feri Tiona Pasaribu, S.Pd., M.Pd yang selalu membimbing dan memberikan solusi kepada penulis dengan penuh pengertian dan hati yang ikhlas. Semoga bapak dan ibu pembimbing selalu dalam lindungan Allah SWT dan dimudahkan dalam segala urusan. Kepada Ibu Dra. Roseli Theis, M.S dan Ibu Ade Kumalasari, S.Pd., M.Pd, Bapak Drs. Gugun M. Simatupang, M.Si , dan Bapak Dr. Ilham Falani, S.Pd., M.Si selaku dosen pembahas pada saat penulis melaksanakan seminar proposal dan siding skripsi, penulis mengucapkan terima kasih atas saran dan masukannya demi menjadikan skripsi ini lebih sempurna. Selain itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak yang turut membantu, yaitu;
1. Bapak Prof. Dr. M. Rusdi, S.Pd., M.Sc, selaku Dekan FKIP Universitas Jambi.
2. Bapak Dr. Agus Subagyo, S.Si., M.Si, selaku ketua jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi.
3. Ibu Feri Tiona Pasaribu, S.Pd., M.Pd sebagai koordinator program studi pendidikan matematika FKIP Universitas Jambi.
4. Bapak dan Ibu dosen, khususnya dosen pendidikan matematika FKIP Universitas Jambi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat berarti selama perkuliahan.
5. Saudari kakak Eka Mulyani dan Amin Yuliani, S.T serta keponakan tercinta Alesha Nadira Azzahra.
6. Bapak Cecep Firmansyah, S.Pd selaku Kepala SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengimplementasikan Program Gerobak Singgah serta memberikan izin penelitian di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat.
7. Ibu Harminah selaku wali kelas V SD Negeri 232/IX KelasJauh Sei Jerat.
8. Sahabat penulis selama penulis berada di kampus Universitas Jambi, yaitu;
Zulfan Egi Pradani, Aldi Pranata, Hanipa, Arif Desramaza, Ajeng Dina Meiliana, Nadia Dwi Putri, Kharisma Wulandari, Renti Triana Putri, M.
Dafa Noval, Diniyah Putri dan Nabila Dinda Pamela yang selalu mendukung dan memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis.
9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2019, terutama kelas R-002 atas kebersamaannya selama ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Maka penulis mengharapkan adanya kritik dan saran masukan yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah disebut satu persatu, semoga segala bentuk bantuan yang diberikan kepada penulis dapat menjadi pahala dihadapan Allah SWT. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya pembaca.
Jambi, Desember 2022
Siti Patunah
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORITIK ... 8
2.1 Kajian Teoritik dan Hasil Penelitian yang Relevan ... 8
2.2 Kerangka Berpikir ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian... 27
3.3 Data dan Sumber Data ... 28
3.4 Teknik Pemilihan Subjek ... 31
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 32
3.6 Uji Validitas Data ... 35
3.7 Teknik Analisis Data ... 36
3.8 Prosedur Penelitian ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
4.1 Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian ... 40
4.2 Deskripsi Temuan Penelitian ... 40
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 69
5.1 Simpulan ... 69
5.2 Implikasi ... 69 5.3 Saran ... 70 DAFTAR RUJUKAN
LAMIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2. 1 Indikator dan aktivitas kemampuan literasi matematis ... 13 3. 1 Kisi- kisi soal tes kemampuan literasi matematis ... 29 3. 2 Kisi -kisi wawancara kemampuan literasi matematis ... 31
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. 1 Indikator Kemampuan literasi matematis pertama ... 5
1.2 Indikator kemampuan literasi matematis kedua ... 6
1. 3 Indikator kemampuan literasi matematis ketiga ... 6
2. 1 Gerobak Singgah ... 22
2. 2 Tim Literasi ... 23
2. 3 Diagram alir rancangan atau desain dalam penelitian... 26
4. 1 Indikator pertama kemampuan literasi matematis jawaban S.1 ... 45
4. 2 Indikator kedua kemampuan literasi matematis jawaban S.1 ... 47
4. 3 Indikator ketiga kemampuan literasi matematis jawaban S.1 ... 48
4. 4 Indikator pertama kemampuan literasi matematis jawaban S.2 ... 50
4. 5 Indikator kedua kemampuan literasi matematis jawaban S.2 ... 52
4. 6 Indikator ketiga kemampuan literasi matematis jawaban S.2 ... 53
4. 7 Indikator pertama kemampuan literasi matematis jawaban S.3 ... 54
4. 8 Indikator kedua kemampuan literasi matematis jawaban S.3 ... 56
4. 9 Indikator ketiga kemampuan literasi matematis jawaban S.3 ... 57
4. 10 Indikator pertama kemampuan literasi matematis jawaban S.4 ... 58
4. 11 Indikator kedua kemampuan literasi matematis jawaban S.4 ... 60
4. 12 Indikator ketiga kemampuan literasi matematis jawaban S.4 ... 61
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1. Kisi-kisi instrumen soal kemampuan literasi matematis pada materi nilai
mata uang kelas V Sekolah Dasar ... 73
2. Lembar validasi soal ... 76
3. Tes kemampuan literasi matematis ... 76
4. Alternatif penyelesaian soal ... 77
5. Lembar penyelesaian soal subjek ... 79
6. Lembar validasi wawancara ... 76
7. Lembar pedoman wawancara ... 87
8. Transkrip wawancara ... 91
9. Dokumentasi implementasi program Gerobak Singgah ... 96
10. Surat pernyataan pengimplementasian program ... 97
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses mengajar, belajar, dan pemikiran kreatif.
Proses mengajar dilaksanakan oleh pengajar dan proses belajar dilaksanakan oleh peserta didik. Oleh karena itu, langkah untuk melakukan pembangunan dibidang pendidikan dapat dilakukan dengan memperhatikan komponen kependidikan yang ada, terutama bagi siswa yang nantinya akan menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan itu sendiri.
Pada kompetensi inti mata pelajaran matematika kurikulum 2013, siswa diharapkan mampu mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan (Kemendikbud, 2013). Tujuan mata pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Kelima kemampuan ini harus dikuasai oleh siswa setelah belajar matematika sehingga siswa mampu untuk mengembangkan potensi diri untuk bisa mengikuti dan bersaing dalam kehidupan global. Kelima kemampuan tersebut sesuai dengan aspek-aspek kemampuan literasi matematis.
Abidin, dkk (2017) mengemukakan bahwa kemampuan literasi matematis merupakan kemampuan memahami dan menggunakan matematika dalam berbagai konteks untuk memecahkan masalah, serta mampu menjelaskan kepada orang lain bagaimana menggunakan matematika. Kemampuan literasi matematis
sangat terkait dengan permasalahan yang terjadi dalam dunia nyata dan lebih dari sekedar mengingat kembali fakta-fakta dasar, menggunakan algoritma hafalan, dan melakukan perhitungan sederhana. Kemampuan literasi matematis melibatkan pemahaman terhadap aktivitas matematis, penggunaan pengetahuan dan kemampuan matematis, penalaran, serta bahasa untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai keadaan dan kebutuhan.
Abidin, dkk (2017) mengungkapkan bahwa konsep literasi matematis berkaitan erat dengan beberapa konsep yang terdapat dalam pembelajaran matematika, diantaranya pemodelan dan proses bermatematika. Proses ini berkaitan dengan 1) Merumuskan masalah kehidupan nyata kedalam bahasa matematika. 2) menggunakan konsep, fakta dan prosedur matematika sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan sebagai masalah matematika. 3) penyelesaian matematis tersebut dapat diinterpretasikan untuk memberikan jawaban terhadap masalah kehidupan nyata.
Berdasarkan observasi peneliti di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat, didapat hasil bahwa masih banyak siswa yang belum mampu menerjemahkan soal matematika dengan artian kurangnya kemampuan literasi matematis siswa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut salah satunya fasilitas sarana dan prasarana yang dirasakan. Pada saat ini permasalahan perbedaan kualitas pendidikan pada sekolah di daerah perkotaan dan pedesaan tentu masih menjadi masalah yang terus dirasakan. Sekolah pada daerah perkotaan umumnya memiliki fasilitas yang lebih memadai dalam mendukung proses pembelajaran dibandingkan dengan sekolah pada daerah pedesaan. Permasalahan perbedaan kualitas pendidikan inilah yang menyebabkan tidak maksimalnya proses
pembelajaran yang dilakukan pada sekolah didaerah pedesaan karena kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung selama proses pembelajaran dilakukan. Dengan keadaan terbatas atau mungkin bahkan kekurangan, para siswa khususnya daerah pedesaan tidak bisa merasakan fasilitas sebaik sekolah diperkotaan (Syaharani, 2019). Sehingga hal ini mengakibatkan menurunnya mutu pendidikan yang dihasilkan.
Permasalahan inilah yang dirasakan para siswa di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat, sekolah ini terletak di Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dan masih Terakreditasi C. Sekolah ini merupakan satu- satunya Sekolah Dasar yang terdapat di Dusun Sei Jerat, sekolah ini hanya memiliki 4 ruangan kelas, sehingga jika pembelajaran tatap muka dilakukan maka didalam 1 ruangan akan terdapat 2 kelas yang berbeda dengan jumlah tenaga pendidik yang terdapat pada sekolah ini hanya berjumlah 3 orang. Kemudian sekolah ini juga belum mempunyai ruang perpustakaan, sehingga jumlah buku yang dimilki pihak sekolah guna mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sangatlah terbatas. Keterbatasan jumlah tenaga pendidik serta sumber buku yang ada tentu menjadi salah satu faktor sulitnya mengembangkan literasi matematis di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat. Selain itu, kondisi Dusun Sei Jerat juga bisa dikatakan belum memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung dunia pendidikan, karena dusun ini belum mendapatkan akses listrik, tidak adanya menara BTS (Base Transceiver Station) dan akses jalan yang berupa tanah liat yang menyebabkan jalanan akan lengket dan licin jika terjadi hujan.
Dengan kekurangan pada sekolah dan dusun tersebut, sebagai solusi dalam membantu siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat dalam peningkatan
kemampuan literasi matematis siswa yaitu melalui program Gerobak Singgah.
Program ini akan dilengkapi dengan buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran sekolah dan wawasan pengetahuan. Sehingga hal ini akan membantu siswa dalam mendapatkan sumber informasi mengenai pelajaran sekolah maupun informasi mengenai pengetahuan umum yang dibutuhkan. Buku pelajaran merupakan buku yang digunakan siswa dalam mendukung kegiatan belajar yang berisi uraian mengenai materi tertentu yang disusun secara sistematis dengan tujuan tertentu, buku teks pelajaran ini digunakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, biasanya selain memuat materi juga memuat soal-soal yang dapat dikerjakan siswa untuk melatih kegiatan belajar mandiri siswa(Rahmawati, 2015).
Kemudian dalam pelaksanaan program, akan diberikan pendampingan pengajaran literasi matematis guna membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei jerat. Selain memberikan pendampingan pengajaran terhadap siswa, Program Gerobak Singgah juga memberikan pelatihan kepada guru guna mengembangkan literasi matematis siswa di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa siswa kelas V yang mengimplementasikan Program Gerobak Singgah menunjukkan ketercapaian indikator kemampuan literasi matematis siswa, siswa kelas V ini dipilih berdasarkan saran dari guru pengampu dengan jumlah siswa sebanyak 4 orang serta rata-rata kunjungan tertinggi pada Program Gerobak Singgah. Pada indikator pertama merumuskan situasi secara matematis terlihat bahwa siswa mampu menuliskan aspek-aspek yang diketahui yaitu harga permen jeli isi 5 buah seharga Rp 3.000,00 dan harga permen jelli isi 3 buah seharga Rp
2.000,00 selain itu siswa mampu menginterpretasikan permen jelly isi 3 dengan
“x” dan permen jelli isi 5 dengan “y”. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu memahami dan mengidentifikasi aspek-aspek matematika yang ada pada soal. Hal tersebut dapat terlihat pada Gambar 1.1 di bawah ini.
Gambar 1. 1 Indikator Kemampuan Literasi Matematis Pertama Pada indikator menggunakan konsep dan fakta, siswa masih kebingungan soal tersebut mau dikerjakan dengan cara seperti apa. Siswa hanya mengerjakan soal tersebut dengan operasi pengurangan secara langsung tanpa memperhatikan sistematis pengerjaannya. Hal ini karena siswa belum memahai soal dengan seksama dan bingung dalam menyusun strategi yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal. Dari hasil tersebut maka siswa belum bisa menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan alasan matematika seperti pada gambar 1.2 di bawah ini
Gambar. 2 Indikator kemampuan literasi matematis kedua indikator kemampuan literasi matematis kedua
Pada indikator menginterpretasikan, menerapkan dan mengevaluasi hasil matematika, siswa mampu untuk menyimpulkan jumlah kembalian yang Ita terima. Hal ini dapat terlihat pada gambar 1.3 di bawah ini
Gambar. 3 Indikator kemampuan literasi matematis ketiga
Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah yang ada diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya Program Gerobak Singgah sehingga dengan penelitian ini diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuannya terutama kemampuan literasi matematisnya.
Oleh karena itu peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa Dengan Adanya Program Gerobak Singgah di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana kemampuan literasi matematis siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat dengan Adanya Pogram Gerobak Singgah di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan literasi matematis siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat dengan adanya program Gerobak Singgah.
1.4 Manfaat Penelitian 1.1.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang peningkatan kemampuan literasi matematis siswa, salah satu langkahnya yaitu dengan membuat Program Gerobak Singgah.
1.1.2 Manfaat Praktis
Manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi guru, dapat memberikan gambaran kepada guru mengenai kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya program gerobak singgah.
2. Bagi siswa, dapat mengetahui sejauh mana kemampuan literasi matematis yang dimiliki oleh siswa dalam menyelesaikan soal nilai mata uang serta pedoman untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis bagi siswa.
3. Bagi pembaca, sebagai informasi tambahan mengenai kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya program gerobak singgah materi nilai mata uang.
4. Bagi peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan penelitian yang berkenaan dengan kemampuan literasi matematis.
8 BAB II
KAJIAN TEORITIK 2.1 Kajian Teoritik dan Hasil Penelitian yang Relevan 2.1.1 Tinjauan Analisis
Menurut Sudjana (2017) analisis adalah usaha memilah suatu integrasi menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Dengan analisis diharapkan seseorang memiliki pemahaman yang komperhensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara kerjanya, untuk hal lain lagi memahami sistematikanya.
Menurut Satori dan komariyah (2017) analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian sehingga susunan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak jelas dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk dianalisis, sehingga setiap peneliti harus mencari metode yang cocok dengan sifat penelitiannya.
Menurut Nasution dan Sugiyono (2014) melakukan analisis adalah pekerjaan sulit, memerlukan kerja keras. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri 9 metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan berbeda.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan penguraian suatu pokok secara sistematis dalam menentukan bagian, hubungan antar bagian serta hubungannya secara menyeluruh untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang tepat.
2.1.2 Tinjauan Kemampuan Literasi Matematis 2.1.2.1 Pengertian Kemampuan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) kemampuan berasal dari kata mampu yang mempunyai arti kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan.
Menurut Slameto (2010) kemampuan adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya.
2.1.2.2 Pengertian Kemampuan Literasi
Menurut Abidin, dkk (2017) secara tradisional, literasi dipandang sebagai kemampuan membaca dan menulis. Pengertian literasi selanjutnya berkembang menjadi kemampuan membaca, menulis, berbicara dan menyimak. Pada perkembangan awal, literasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan bahasa dan gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, berpikir kritis
tentang ide-ide. Hal ini memungkinkan kita untuk berbagi informasi, berinteraksi dengan orang lain, dan untuk membuat makna.
Jadi kemampuan literasi merupakan kemampuan individu dalam melakukan menulis, membaca, berhitung, menghafal dan sebagainya. Atau literasi adalah suatu daya tangkap manusia terhadap hal seperti membaca, menulis, menyimak, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan maupun masyarakat.
2.1.2.3 Pengertian Kemampuan Literasi Matematis
Menurut Abidin, dkk (2017) secara sederhana, kemampuan literasi matematis dapat diartikan sebagai kemampuan memahami dan menggunakan matematika dalam berbagai konteks untuk memecahkan masalah, serta mampu menjelaskan kepada orang lain bagaimana menggunakan matematika. Prosesnya melibatkan kemampuan berpikir matematis yang diawali dengan kemampuan mengidentifikasi dan memahami masalah. Berbagai konteks disini berarti, salah satunya adalah penggunaan bahasa sehari-hari dalam bentuk wacana (tulisan atau lisan) yang secara konten berisi konsep-konsep matematika, yang harus dipahami kalimat demi kalimat dan diterjemahkan kedalam bahasa matematika.
Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) (2016), Mathematical literacy is an individual’s capacity to formulate, employ, and interpret mathematics in a variety of contexts. It includes reasoning mathematically and using mathematical concepts, procedures, facts and tools to describe, explain and predict phenomena. It assists individuals to recognise the role that mathematics plays in the world and to make the wellfounded judgments and decisions needed by constructive, engaged and reflective citizens. (literasi
matematis adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Kemampuan ini mencakup penalaran matematis dan kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta dan fungsi matematika untuk menggambarkan, mejelaskan dan memprediksi suatu fenomena. Hal ini membantu seseorang dalam menerapkan matematika kedalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan reflektif).
Menurut Wahyudin (2017) mengemukakan bahwa literasi matematis adalah kemampuan untuk mengeksplorasi, menduga, dan bernalar secara logis, serta menggunakan berbagai metode matematis secara efektif untuk menyelesaikan masalah. Menurut Kusumah (2017) mengemukakan bahwa literasi matematis adalah kemampuan menyusun serangkaian pertanyaan (problem posing), merumuskan, memecahkan, dan menafsirkan permasalahan yang didasarkan pada konteks yang ada.
Jadi, secara sederhana kemampuan literasi matematika dapat diartikan sebagai kemampuan siswa dalam menggunakan matematika untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di kehidupannya meliputi kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika, penalaran matematis, pemecahan masalah, komunikasi matematis dan memahami kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Prosesnya melibatkan kemampuan berfikir matematis yang diawali dengan kemampuan mengidentifikasi dan memahami masalah. Seseorang yang memiliki kemampuan literasi matematika berarti memiliki kemampuan membaca atau mendengar, menulis atau berbicara, dan memiliki pengetahuan matematika
untuk digunakan dalam memahami, memecahkan masalah, dan mengkomunikasikan.
2.1.2.4 Indikator Kemampuan Literasi Matematis
Konsep literasi matematis berkaitan erat dengan beberapa konsep yang terdapat dalam pembelajaran matematika. Proses ini berkaitan dengan merumuskan masalah kehidupan nyata kedalam bahasa matematika. Dengan demikian, masalah tersebut dapat diselesaikan sebagai masalah matematika, kemudian penyelesaian matematis tersebut dapat diinterpretasikan untuk memberikan jawaban terhadap masalah kehidupan nyata. Jadi dari pengertian diatas maka yang menjadi indikator kemampuan literasi matematis pada penelitian ini yaitu:
1. Merumuskan situasi secara matematis
OECD (2016) menjelaskan bahwa kata yang dirumuskan dalam definisi literasi matematika mengacu pada individu yang mampu mengenali dan mengidentifikasi peluang untuk menggunakan matematika dan kemudian 13 menyediakan struktur matematika untuk masalah yang disajikan dalam beberapa kontekstual bentuk. Dalam proses merumuskan situasi secara matematis, individu menentukan di mana mereka dapat mengekstraksi hal yang esensial matematika untuk menganalisis, mengatur, dan menyelesaikan masalah.
2. Menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan alasan matematika
Menurut OECD (2016) menggunakan konsep matematika, fakta, prosedur, dan penalaran mengacu pada individu yang mampu menerapkan konsep matematika, fakta, prosedur dan penalaran untuk memecahkan
masalah yang dirumuskan secara matematis untuk memperoleh kesimpulan matematis. Dalam proses menggunakan konsep matematika, fakta, prosedur dan penalaran untuk memecahkan masalah, individu melakukan prosedur matematika yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dan menemukan solusi matematis (misalnya melakukan aritmatika perhitungan, memecahkan persamaan, membuat deduksi logis dari asumsi matematis, melakukan simbolis manipulasi, mengekstraksi informasi matematika dari tabel dan grafik, mewakili dan memanipulasi bentuk di ruang, dan menganalisis data).
3. menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika
OECD (2016) menyatakan bahwa definisi literasi matematika berfokus pada kemampuan individu untuk merenungkan solusi matematika, hasil atau kesimpulan dan menafsirkannya dalam konteks masalah kehidupan nyata.
Menurut OECD (2016) deskriptor pada tiap indikator dapat dilihat pada tabel:
2. 1 Indikator dan aktivitas kemampuan literasi matematis
Indikator Kemampuan Literasi Matematis
Deskriptor
Merumuskan situasi secara matematis 1. Menyederhanakan situasi atau masalah untuk membuatnya bisa dianalisis secara matematis.
2. Mengenali aspek aspek masalah yang berhubungan dengan masalah yang diketahui atau konsep, fakta atau prosedur matematika
Menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan alasan matematika
1. Menyusun dan menerapkan strategi untuk memperoleh solusi matematis.
2. Menerapkan fakta, aturan, algoritma dan struktur matematika saat menemukan solusi.
3. Merefleksikan argument matematika dan menjelaskan serta membenarkan hasil matematika.
Menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika.
1. Menafsirkan hasil matematis kedalam konteks dunia nyata.
2. Mengevaluasi hasil matematis dalam konteks permasalahan yang diberikan.
2.1.2 Program Gerobak Singgah
2.1.2.1Pengertian Program Gerobak Singgah
Program Gerobak Singgah merupakan program yang diciptakan guna membantu masyarakat Dusun Sei Jerat khususnya siswa-siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat guna membantu masyarakat dan siswa-siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat dalam mendapatkan sumber informasi serta sumber belajar bagi siswa ditengah keterbatasan sarana dan prasarana di Dusun Sei Jerat.
Menurut pasal 5 ayat (1) Permendiknas No. 2 tahun 2008, Buku teks digunakan sebagai acuan wajib oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Buku teks pelajaran sebagai salah satu sumber belajar siswa mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan kreativitas, motivasi dan keaktifan siswa secara mandiri. Hal ini tentu saja mendorong peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa. Dalam Undang-undang No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan disebutkan bahwa perpustakaan bertujuan untuk memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mempercertaskan kehidupan bangsa.
Gerobak singgah adalah gerobak yang dikonsepkan sebagai perpustakaan mini berjalan dan bersifat fleksibel terhadap situasi yang sedang terjadi, karena gerobak ini dapat singgah dimana saja ataupun sebaliknya, gerobak ini juga dapat menjadi tempat singgah bagi siapa saja. Gerobak singgah ini bertujuan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan karena gerobak ini dilengkapi dengan buku-buku tentang ilmu pengetahuan baik yang berhubungan dengan pelajaran sekolah maupun wawasan pengetahuan. Gerobak Singgah terbentuk karena 3filosofi, yaitu
1. Aspek Pendidikan
Aspek ini berkaitan dengan penyediaan sumber informasi yaitu berupa buku yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran siswa-siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat guna meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat. Tidak hanya buku pelajaran, Gerobak Singgah juga menyediakan buku wawasan pengetahuan umum yang dapat digunakan sebagai buku suplemen siswa dalam pembelajaran serta dapat dimanfaatkan masyarakat guna menambah informasi seperti buku pertanian, perkebunan, budidaya tanaman, dan lain sebagainya.
2. Aspek Sosial dan Budaya
Aspek sosial ini berkaitan dengan perubahan sikap sosial ditengah masyarakat.
Gerobak Singgah menjadikan masyarakat Dusun Sei Jerat bergotong royong saling bahu membahu membantu mahasiswa dalam menjalankan Gerobak Singgah yang memiliki konsep perpustakaan yang bersifat fleksibel atau perpustakaan keliling. Sedangkan dalam aspek budaya berkaitan dengan budaya membaca yaitu menumbuhkan budaya baca agar meningkatnya angka literasi dan memperluas wawasan masyarakat khususnya siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat. Budaya membaca penting guna menumbuhkan kreatifitas, ide, dan kebiasaan membaca siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat khusunya masyarakat Dusun Sei Jerat. Budaya membaca juga menumbuhkan sikap haus informasi dan rasa ingin tahu yang tinggi.
3. Aspek Ekonomi
Aspek ini berkaitan dengan ekonomi masyarakat yaitu membantu masyarakat dalam penyediaan buku secara gratis ditengah ketidakstabilan perekonomian
yang menyulitkan untuk membeli buku bacaan. Gerobak Singgah menghadirkan layanan bagi masyarakat Dusun Sei Jerat khususnya siswa-siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat secara gratis baik untuk hanya sekedar membaca buku maupun meminjam buku yang diinginkan sesuai dengan waktu peminjaman yang telah ditentukan.
Gerobak Singgah dilengkapi buku-buku bacaan guna memberikan informasi bagi siswa-siswi SD Negeri 232/IX Kelas jauh Sei Jerat dan masyarakat di Dusun Sei Jerat. Ada beberapa jenis buku yang disediakan, yaitu buku teks pelajaran, buku cerita dan buku wawasan pengetahuan. Penyediaan buku teks pelajaran dikarenakan minimnya jumlah buku pelajaran yang digunakan siswa dalam proses kegiatan belajar didalam kelas, kurangnya buku teks pelajaran ini mengharuskan satu buku digunakan 4-5 siswa didalam kelas yang tentu saja membuat proses kegiatan belajar menjadi tidak kondusif. Pada hakikatnya buku teks pelajaran berfungsi sebagai pedoman manual bagi siswa dalam belajar dan bagi guru dalam membelajarkan untuk mata pelajaran tertentu. Buku ajar yang baik harus disusun secara lengkap dan sistematis, sesuai dengan kompetensi yang dicapai, disesuaikan dengan perkembangan siswa, serta memuat nilai-nilai karakter yang berpihak pada ideologi bangsa dan negara sesuai dengan kontrak standar isi kurikulum. Buku teks juga berfungsi sebagai sarana kepastian tentang apa yang siswa pelajari, alat kontrol untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi pelajaran serta dapat digunakan sebagai tempat siswa untuk menemukan konsep, bahan latihan maupun evaluasi materi yang diajarkan oleh guru di sekolah. Sedangkan buku cerita dan buku wawasan pengetahuan umum digunakan sebagai buku pendukung atau buku suplemen. Buku suplemen merupakan buku
yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan iptek, keterampilan, dan membentuk kepribadian peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat lainnya. Buku jenis ini tidak semata-mata dimaksudkan hanya untuk peserta didik namun dapat pula digunakan oleh pihak lain atau masyarakat pada umumnya. Buku suplemen ini dapat dimanfaatkan oleh siswa-siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat untuk memperoleh informasi dan sumber belajar yang tidak ditemukan didalam kelas, seperti pesan- pesan moral dalam kehidupan yang disampaikan melalui buku cerita. Sedangkan buku wawasan pengetahuan ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat Dusun Sei Jerat guna menambha informasi dibidang pertanian, perkebunan, serta budidaya. Misalnya dengan membaca buku tentang pengolahan pupuk kompos, masyarakat menjadi tahu cara membuat pupuk kompos secara mandiri.
Program Gerobak Singgah berjalan dengan memberikan pendampingan literasi matematis kepada siswa-siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat.
Target sasaran program Gerobak Singgah adalah siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat, dan masyarakat umum. Program gerobak singgah ini nantinya akan dilakukan 2 kali dalam seminggu dimana siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat dan masyarakat dapat meminjam buku sesuai dengan waktu yang telah di tentukan, batas waktu untuk peminjaman buku nya sendiri yaitu 4 hari untuk buku pelajaran dan 7 hari untuk buku wawasan pengetahuan. Tenggat peminjaman ini diberikan agar buku dapat dipinjam secara bergantian oleh siswa- siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat maupun masyrakat Dusun Sei Jerat.
Siswa-siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat dan masyarakat Dusun Sei Jerat dapat mengunjungi Gerobak Singgah untuk sekedar membaca buku maupun
meminjam buku yang diinginkan. Gerobak Singgah dilengkapi dengan fasilitas berupa masker, handsanitizer dan juga kursi. Masker dan handsanitizer disediakan agar pengunjung yang datang tetap memathui protokol kesehatan yang berlaku di pemerintah setempat, sedangkan penyediaan kursi digunakan untuk pengunjung yang ingin membaca buku di Gerobak Singgah tanpa dipinjam.
Gerobak Singgah dijalankan oleh sebuat tim yang sebelumnya telah dibentuk oleh para mahasiswa yang disebut dengan Tim Literasi. Tim literasi mengoperasikan Gerobak Singgah sebanyak dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari rabu pukul 08.00 – 16.00 WIB sedangkan pada hari minggu beroperasi pada pukul 14.00 – 16.30 WIB. Tim literasi juga mengurus administrasi peminjaman dan pengembalian buku yang dipinjam. Dalam mengoperasikan Gerobak Singgah, tim literasi tetap dalam pengawasan mahasiswa yang selalu memberikan monitoring dan evaluasi untuk program Gerobak Singgah.
2.1.2.2 Pengimplementasian Program Gerobak Singgah
Pengelolaan perpustakaan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan layanan perpustakaan. Unsur-unsur yang terlibat di dalam pengelolaan perpustakaan antara lain sumber daya manusia yaitu staf perpustakaan atau pustakawan, pengguna perpustakaan sebagai pihak yang memanfaatkan informasi yang disediakan oleh perpustakaan, sarana dan prasarana ,serta berbagai fasilitas pendukung serta koleksi perpustakaan yang disusun dengan sistem tertentu.
Pembahasan petunjuk operasional mengenai program grobak singgah ini akan dimulai dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti :
A. Mengapa perlu dilaksanakan layanan gerobak singgah?
Layanan Gerobak Singgah perlu dilaksanakan karena sulitnya mendapatkan akses didalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana informasi ditengah keterbatasan fasilitas yang dimiliki seperti, tidak adanya akses internet, listrik, sekolah yang belum memiliki fasilitas yang memadai seperti kurangnya jumlah ruangan kelas serta tidak adanya ruang perpustakaan. Program Gerobak Singgah ini diharapkan mampu membantu masyarakat Dusun Sei Jerat khususnya siswa- siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat didalam mencari sumber informasi terkait pelajaran sekolah maupun wawasan pengetahuan umum.
B. Siapa yang dilayani?
Target sasaran dari layanan Gerobak Singgah adalah siswa-siswi SDN 232/IX kelas jauh Sei jerat dan masyarakat Dusun Sei Jerat yang mempunyai karakteristik dan kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
C. Pelayanan apa yang diberikan?
Hal ini berkaitan dengan informasi yang disediakan yaitu seperti buku mengenai Ilmu pengetahuan, baik yang berhubungan dengan pelajaran sekolah dan wawasan pengetahuan umum. Penyusunan buku telah dikelompokkan dan diberi nama disetiap rak nya sehingga pengunjung dapat dengan mudah memilih dan mencari buku yang diinginkan. Selain itu dalam Program Gerobak Singgah juga memberikan layanan pendampingan dan pembinaan terkait literasi matematis siswa siswi di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat.
D. Siapa yang melayani?
Kegiatan pelayanan gerobak singgah dilakukan oleh tim literasi yang telah dibentuk oleh mahasiswa bersama pihak SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat.
Tim literasi terdiri dari pihak guru SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat yang akan melayani siswa-siswi SDN 232/IX kelas jauh Sei Jerat dan masyarakat Dusun Sei Jerat dalam melakukan peminjaman sekaligus pengembalian buku di Gerobak Singgah.
E. Kapan layanan itu dilaksanakan?
Sebagai pusat informasi Gerobak Singgah akan melayani siswa-siswi SD Negeri 232/IX kelas jauh Sei Jerat dan masyarakat Dusun Sei Jerat sebanyak dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari rabu dan minggu. Untuk hari rabu Gerobak Singgah akan berada di SD Negeri 232/IX kelas jauh Sei jerat yang akan beroperasi mulai pukul 08:00 – 12:00 WIB dan untuk hari minggu Gerobak Singgah akan beroperasi mulai pukul 14:00 – 16:30 WIB. Khusus hari minggu Gerobak Singgah akan berkeliling disekitar rumah masyarakat.
F. Bagaimana cara melaksanakan layanan gerobak singgah?
Pelaksanaan layanan perpustakaan diatur dan dilakukan berdasarkan peraturan yang sudah dibuat oleh tim mahasiswa dan tim literasi. Adapun ketentuan peminjaman dan pengembalian buku di Gerobak Singgah yaitu :
1. Mematuhi Protokol Kesehatan
Mengingat Indonesia dalam kondisi pandemi covid-19, baik pengunjung yang hendak berkunjung ke Gerobak Singgah maupun tim literasi yang menjaga Gerobak Singgah harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Yaitu pemberlakuan 3M, memakai masker, memakai handsanitizer dan menjaga jarak. Pemberlakuan 3M ini sebagai usaha memutus rantai penyebaran virus covid-19. Gerobak Singgah juga menyediakan handsanitizer dan masker sehingga dapat dipastikan pengunjug yang datang ke Gerobak Singgah telah
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku sesuai peraturan pemerintah setempat.
2. Memilih buku yang diinginkan
Setelah mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, pengunjung diperkenankan untuk memilih buku yang diinginkan. Baik untuk sekadar dibaca maupun dipinjam dan dibawa pulang kerumah. Keterangan pengelompokkan buku yang diletakkan diatas rak buku memudahkan pengunjung untuk mencari buku yang diinginkan.
3. Melaporkan buku yang akan dipinjam kepada tim literasi
Setelah mendapatkan buku yang akan dipinjam pengunjung wajib melaporkan buku tersebut kepada tim literasi yang sudah dibentuk sebelumnya. Identitas peminjam dan juga identitas buku akan dicatat di buku peminjaman seperti nama peminjam, tanggal peminjaman, serta judul buku yang dipinjam.
4. Lama peminjaman buku
Lama peminjaman buku pelajaran maksimal selama 3 hari sedangkan lama peminjaman selain buku pelajaran maksimal selama 7 hari. Adanya tenggat peminjaman ini mengajarkan sikap disiplin terhadap para pengunjung Gerobak Singgah, selain itu adanya tenggat peminjaman ini juga berfungsi agar buku tersebut dapat dipinjam lagi oleh orang yang berbeda.
5. Pengembalian buku
Pengunjung yang akan mengembalikan buku, wajib melaporkan dan mengembalikan buku yang telah dipinjam kepada tim literasi. Pengunjung yang akan mengembalikan buku harus mengisi identitas pengembalian buku
seperti tanggal pengembalian buku dan paraf atau tanda tangan peminjam, setelah itu buku dikembalikan lagi pada rak dimana buku itu diambil.
2.1.2.3 Keberlanjutan Program Gerobak Singgah
Terbentuknya program Gerobak Singgah yang menjadi perpustakaan mini berjalan bagi masyarakat khususnya siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat sekaligus sumber belajar guna meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa-siswi SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat. Gerobak ini akan menyediakan buku yang berkaitan dengan buku pelajaran sekolah dan juga wawasan pengetahuan, sehingga program ini dapat bermanfaat bagi siswa dan juga masyarakat Dusun Sei Jerat.
Gambar 2. 1 Gerobak Singgah
Terbentuknya Tim Literasi, tim ini beranggotakan pihak guru SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat setelah sebelumnya Tim PKM PM berdiskusi dan melakukan kesepakatan bersama. Tim Literasi inilah yang akan bertanggung jawab terhadap berjalannya program Gerobak Singgah setelah Tim PKM PM selesai terhadap pengimplementasian program. Sehingga program Gerobak Singgah ini dapat terus berguna dan bermanfaat bagi masyarakat Dusun Sei Jerat, khususnya bagi Siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat dalam mencari sumber informasi dan meningkatkan literasi matematis.
Gambar 2. 2 Tim Literasi
Terbentuknya Tim Literasi ini terbukti memberikan kebermanfaatan, hal ini dapat terlihat melalui data pada buku peminjaman pada gerobak yang terus meningkat melalui peminjaman yang dilakukan oleh siswa maupun masyarakat sehingga hal ini dapat menciptakan budaya membaca di Dusun Sei Jerat.
Kemudian pada saat Tim PKM PM melakukan wawancara kepada Tim Literasi pada saat monitoring evaluasi program, Tim Literasi memberikan pernyataan bahwa dengan terbentuknya Tim Literasi ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan literasi dan matematis pada siswa SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat dengan pengajaran yang diberikan saat program ini berjalan.
2.1.3 Hubungan Kemampuan Literasi Matematis dan Program Gerobak Singgah
Kemampuan literasi matematis adalah kemampuan seseorang untuk merumuskan, menerapkan dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks.
Kemampuan literasi matematis merupakan kemampuan yang mendukung kelima kemampuan kemampuan matematis yaitu penalaran, representasi, koneksi, komunikasi dan pemecahan masalah matematis. Kemampuan literasi dibutuhkan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah matematika dalam kehidupan seharihari. Namun setiap siswa pasti memiliki karakteristik yang
berbeda-beda jadi diperlukan penyesuaian dari guru untuk mengajar siswa tersebut. Kurangnya guru di SD N 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat mengakibatkan sulitnya guru untuk dapat memahai karakteristik siswa, oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran mandiri oleh siswa untuk mempelajari literasi matematis, sehingga dengan adanya Program Gerobak Singgah siswa dapat mempelajari terkait soal soal matematika dengan sumber bahan ajar dan sumber buku yang ada, sehingga kemampuan literasi matematis siswa akan menjadi lebih baik.
2.1.4 Penelitian Relevan
Tinjauan terhadap penelitian yang relevan ini bertujuan untuk melihat perbedaan dan membandingkan penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Dari hasil penelurusan diperoleh informasi beberapa penelitian yang relevan. Penelitian relevan yang dikaji sesuai dengan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Risdialiani (2022) dengan judul
“Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Di Sd Negeri 48/I Penerokan”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pelaksanaan pendidikan literasi matematis dapat memberikan sikap positif untuk menambah kemampuan dan memotivasi siswa.
Permasalahan yang dihadapi oleh SDN 48/I Penerokan dalam Gerakan Literasi Sekolah adalah rendahnya minat baca pada siswa serta minimnya jumlah buku untuk sumber belajar. Dengan beberapa pembiasan di dalam kelas seperti membaca 15 menit sebelum pembelajaran di mulai sedangkan pembiasaan diluar kelas adalah kunjungan perpustakaan dan pojok baca membantu siswa untuk meningkatkan minat baca siswa serta menambah kemampuan literasi matematis
siswa dikarenakan di pojok baca didampingi oleh guru atau penjaga pojok baca tersebut.
Kedua penelitian yang dilakukan oleh Assichul In’am (2020) dengan judul
“Strategi Transformatif Perpustakaan Tingkat Desa dalam Gerakan Literasi Nasional”. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa adanya perpustakaan desa dapat meningkatkan kemampuan literasi masyarakatnya baik dari segi literasi matematis, literasi baca dan tulis, literasi sains, literasi digital, dan literasi finansial. Menurutnya, dengan adanya perpustakaan yang didalamnya memuat buku-buku dan sumber belajar tentang mateematika akan memudahkan masyarakat untuk mengembangkan kemampuan matematisnya dibandingkan dengan tidak adanya sumber bacaan. Pengembangan literasi ini diharapkan dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.
2.2 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan gambaran secara jelas bagaimana memahami dan mengkaji permasalahan yang diteliti. Rancangan atau desain dalam penelitian ini dapat dirangkum dalam diagram alir (Gambar 2.3)
Gambar 2. 3 Diagram Alir Rancangan Atau Desain Dalam Penelitian
Permasalahan mengenai kurangnya sumber belajar yang menyebabkan rendahnya kemampuan literasi di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat terutama literasi siswa
Terbentuknya Program Gerobak Singgah
Subjek diberi tes kemampuan
literasi matematis siswa Subjek diwawancara
Indikator kemampuan literasi matematis:
1. Merumuskan situasi secara matematis 2. Menggunakan konsep, fakta, prosedur dan
alasan matematis
3. Menafsirkan, menerapkan dan mengevaluasi hasil
Analisis
Simpulan
27 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas V SD N 232/IX KelasJauh Sei Jerat, Dusun Sei Jerat, Kecamatan BaharSelatan, Kabupaten Muaro Jambi, dengan menganalisis hubungan antara kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya Progra Gerobak Singgah di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021 – Agustus 2021.
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang digunakan untuk mendeskripsikan secara jelas dan terperinci mengenai kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya Program Gerobak Singgah.
Menurut Sukmadinata (2013), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari partisipan dan melalui penguraian tentang situasi-situasi dan peristiwa-peristiwa.
Penelitian deskriptif menurut Sukmadinata (2013) adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena fenomena yang ada. .Unit analisis dalam penelitian ini adalah hubungan antara program gerobak singgah dengan kemampuan Literasi Matematis di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat.
3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta atau angka (Arikunto 2010). Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata, frasa, serta kalimat yang merupakan informasi penting, dan penjelasan yang menyangkut identifikasi, serta analisis Kemampuan literasi matematis dengan adanya Program Gerobak Singgah di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah semua informasi baik berupa benda nyata, sesuatu yang abstrak, gejala/peristiwa yang terjadi selama penelitian berlangsung. Menurut Moleong (2014) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakkan, selebihnya adalah data tambahan sumber informasi yang digali untuk mengungkapkan fakta-fakta lapangan. Menurut Sugiyono (2017) dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti dikatakan sebagai instrument utama dari penelitian karena dalam penelitian kualitatif peneliti memiliki peran penting dari instrument itu sendiri. Jadi, sumber data dari penelitian ini meliputi sumber data utama dan sumber data pendukung. Sumber data utama adalah peneliti itu sendiri dan sumber data pendukung yakni tes kemampuan literasi matematis dan jurnal terkait hubungan perpustakaan dan kemampuan literasi matematis.
4.3.2.1 Tes Kemampuan Literasi Matematis
Instrumen lembar soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen lembar soal tes kemampuan literasi matematis . Lembar soal tersebut dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan literasi matematis siswa. Tes kemampuan literasi matematis terdiri dari satu soal essay/uraian. Tes tersebut disusun berdasarkan kompetensi dan indikator kemampuan literasi matematis.
Instrumen lembar tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen lembar tes menyelesaikan soal matematika materi nilai mata uang kelas V Sekolah Dasar. Soal yang diberikan dalam bentuk essay/uraian karena soal dalam bentuk essay/uraian menuntut penyelesaian yang rinci sehingga peneliti dapat melihat langkah-langkah siswa saat menyelesaikan soal serta dapat melihat sejauh mana kemampuan literasi matematis yang dimiliki siswa.
Tabel 3. 1 Kisi kisi soal tes kemampuan Literasi Matematis
Indikator Kemampuan
Literasi Matematis Deskriptor No. Soal
Merumuskan situasi secara matematis
1. Menyederhanakan situasi atau masalah untuk membuatnya bisa dianalisis secara matematis.
2. Mengenali aspek aspek masalah yang berhubungan dengan masalah yang diketahui atau konsep, fakta atau prosedur matematika
1
Menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan alasan matematika
1. Menyusun dan menerapkan strategi untuk memperoleh solusi matematis.
2. Menerapkan fakta, aturan, algoritma dan struktur matematika saat menemukan solusi.
3. Merefleksikan argument matematika dan menjelaskan serta membenarkan hasil matematika.
1
Menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika.
1. Menafsirkan hasil matematis kedalam konteks dunia nyata.
2. Mengevaluasi hasil matematis dalam konteks permasalahan yang diberikan.
1
4.3.2.2 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dimaksud untuk membimbing peneliti dalam mengungkap kemampuan siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya Program Gerobak Singgah. Pedoman wawancara ini digunakan untuk menggali informasi lebih dalam mengenai jawaban tes kemampuan literasi matematis siswa sehingga peneliti dapat menelusuri kemampuan literasi siswa secara lebih mendalam.
Menurut Sugiyono (2017) wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang pelaksanaannya lebih bebas. Maksudnya adalah wawancara yang menggunakan beberapa inti pokok pertanyaan, namun dalam pelaksanaannya peneliti mengajukan pertanyaan secara bebas, pertanyaan tidak perlu ditanyakan secara berurutan dan pemilihan kata-katanya tidak baku tetapi dimodifikasi sesuai situasi. Pedoman wawancara merupakan pedoman penulis dalam mewawancarai subjek penelitian untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang apa, mengapa, dan bagaimana yang berkaitan dengan permasalahan yang diberikan.
Pedoman ini merupakan garis besar pertanyaan-pertanyaan peneliti yang akan diajukan kepada subjek penelitian. Pedoman wawancara ini tidak baku artinya pertanyaan bisa berubah sesuai dengan kondisi subjek (jawaban yang ditulis subjek). Dalam pelaksanaannya penulis dapat mengembangkannya sesuai dengan kondisi yang sedang dialami saat itu, tetapi masih tetap berpatokan pada pedoman wawancara. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara kemampuan literasi matematis siswa yang ditunjukkan pada tabel.
Tabel 3. 2 Kisi kisi wawancara kemampuan literasi matematis
Indikator kemampuan literasi
matematis
Deskriptor Pertanyaan wawancara
Merumuskan situasi secara matematis
1. Menyederhanakan situasi atau masalah untuk membuatnya bisa dianalisis secara matematis.
2. Mengenali aspek aspek masalah yang berhubungan dengan masalah yang diketahui atau konsep, fakta atau prosedur matematika
1. Apa konteks/masalah dunia nyata yang ada pada soal tersebut?
2. Bagaimana cara
mengkonversikan dari dunia nyata ke struktur matematika?
3. Bagaimana kau menyajikan dalam bentuk sederhana?
4. Apakah aspek aspek masalah yang berhubungan dengan matematika?
Menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan alasan matematika
1. Menyusun dan
menerapkan strategi untuk memperoleh solusi matematis.
2. Menerapkan fakta, aturan, algoritma dan struktur matematika saat menemukan solusi.
3. Merefleksikan argument
matematika dan
menjelaskan serta membenarkan hasil matematika.
1. Langkah apa yang kau gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
2. Jelaskan bagaimana cara kau menyelesaikan soal tersebut?
3. Bagaimana cara kau merefleksikan argument matematika sehingga jawaban yang diperoleh benar?
Menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil matematika.
1. Menafsirkan hasil matematis kedalam konteks dunia nyata.
2. Mengevaluasi hasil matematis dalam konteks permasalahan yang diberikan.
1. Bagaimana cara kau menyimpulkan dari hasil yang kau peroleh?
2. Apakah hasil yang kau perolehsudah sesuai dengan apa yang kau rencanakan?
3. Apa saja yang dapat kau tafsirkan dari hasil yang kau peroleh?
Sebelum wawancara dilakukan, terlebih dahulu instrument penelitian berupa pedoman wawancara ini divalidasi oleh validasi ahli (dosen ahli) agar instrumennya shahih dan data yang diperoleh sesuai dengan harapan.
3.4 Teknik Pemilihan Subjek
Menurut Sugiyono (2017) dalam penelitian kualitatif, teknik pengambilan sampel yang sering digunakan yaitu menggunakan teknik purpose sampling.
Teknik purpose sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Subjek penelitian
merupakan sumber informasi yang akan digali guna mengungkap fakta-fakta di lapangan. Pada penelitian ini, subjek yg dipilih adalah siswa kelas V SD N 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat yang berjumlah 4 orang. Pemilihan kelas V menjadi subjek penelitian merupakan pertimbangan dari guru SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat dan peneliti dikarenakan kelasV merupakan salah satu kelas tinggi di SD Negeri 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat. Selain itu kelas V juga memiliki rata-rata kunjungan tertinggi dala program Gerobak Singgah sejak awal terbentuk, seperti yang dapat terlihat pada grafik di bawah ini:
Berdasarkan hal tersebut, kelas V dijadikan sebagai subjek penelitian untuk melihat kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya program gerobak singgah.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2017), Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
kelas 1 kelas 2 kelas 3 kelas 4 kelas 5 kelas 6
juni juli agustus
3.5.1 Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dalam penelitian ini tesyang digunakan yaitu tes kemampuan literasi matematis dengan soal uraian materi nilai mata uang yang dikerjakan secara individu.
3.5.2 Wawancara
Moleong (2017) Wawancara adalah proses tanya jawab antara dua pihak,yaitu pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee) yang bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi atau keterangan keterangan dalam suatu kejadian. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur. Menurut Moleong (2017) Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Menurut Sugiyono (2013) Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, disusun oleh peneliti berdasarkan apa yang ingin dicapai yaitu analisis kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya Program Gerobak Singgah.
Adapun prosedur pengumpulan data dala penelitian ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah berikut:
1. Peneliti mengimplementasikan program gerobak singgah.
2. Peneliti menentukan subjek penelitian.
3. Peneliti memberikan soal testertulis berisi soal materi nilai mata uang, tes terdiri dari 1 butir soal dimana soal tersebut dibuat dengan indicator kemampuan literasi matematis.
4. Setelah itu, peneliti memeriksa jawaban siswa dengan melihat cara siswa merepresentasikan jawabannya untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan dalam soal.
5. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara. Wawancara dilakukan langsung setelah siswa mengerjakan soal nilai mata uang yang diberikan.
Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengkonfirmasi jawaban siswa dan mengungkap alasan serta proses kemampuan literasi matematis siswa setiap proses pengerjaan soal.
6. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan pengecekan keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Menurut Satori dan Komariah (2017) Triangulasi sumber yaitu cara meningkatkan kepercayaan penelitian adalah mencari data dari sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain.peneliti perlu melakukan eksplorasi untuk mengecek kebenaran data dari beragam sumber. Sedangkan triangulasi teknik adalah data yang dikumpulkan dengan menggunakan tenknik tertentu nantinya dicek dengan menggunakan teknik yang lain.
Apabila subjek penelitian telah menyelesaikan soal, maka dilakukan triangulasi teknik dengan cara mengecek atau membandingkan hasil wawancara dan hasil penyelesaian subjek penelitian terhadap soal yang diberikan kepada beberapa subjek penelitian yang sama.
7. Selanjutnya dapat dilakukan analisis kemampuan literasi matematisdengan adanya program gerobak singgah.
3.6 Uji Validitas Data
Menurut Satori dan Komariah (2017), uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi menggunakan bahan referensi, analisis kaus negatif dan memberi check. Lebih lanjut Satori dan Komariyah (2017) mengemukakan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, cara dan waktu.
Untuk mempertanggungjawabkan kredibilitas dalam penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Menurut Sugiyono (2017), triangulasi sumber bertujuan untuk menguji data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. hal ini seperti tes kemampuan literasi matematis yang diberikan pada beberapa siswa dengan adanya program Gerobak Singgah. Selanjutnya, triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, triangulasi teknik ini bertujuan untuk mencari kesesuaian data yang telah dikumpulkan. Triangulasi teknik ini seperti diperolehnya data wawancara yang dikakukan dengan subjek setelah menyelesaikan soal kemampuan literasi matematis yang hasilnya dianalisis berdasarkan indikator kemampuan literasi matematis.
Dalam penelitian ini, triangulasi sumber digunakan untuk melihat kemampuan literasi matematis siswa dengan adanya program Gerobak Singgah berdasarkan indikator kemampuan literasi matematis siswa.