• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Perspektif Hukum Islam Di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Perspektif Hukum Islam Di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DI DESA

SUMBER TENGAH KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO

SKRIPSI

Oleh :

AHMAD YASIN IMAM BURHAN NIM. S20171014

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS SYARIAH

2022

(2)

ii

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DI DESA

SUMBER TENGAH KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Hukum (S.H)

Fakultas Syari’ah Program Studi Hukum Keluarga

Oleh:

AHMAD YASIN IMAM BURHAN NIM : S20171014

Disetujui Dosen Pembimbing :

Dr. Wildani Hefni, S.H.I., M.A.

NIP. 19911107 201801 1004

(3)

iii

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DI DESA

SUMBER TENGAH KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Hukum (S.H)

Fakultas Syari’ah Program Studi Hukum Keluarga

Hari : Rabu

Tanggal : 28 Desember 2022

Tim Penguji

Ketua Skretaris

Inayatul Anisah, S.Ag., M.Hum. Abdul Ghofi Dwi Setiawan, S.H.I., M.H.

NIP : 197403291998032001 NUP : 201708157

Anggota :

1. Dr. Sri Lumatus Sa’adah, M.H.I. (………...) 2. Dr. Wildani Hefni, S.H.I., M.A. (………...)

Menyetujui

Dekan Fakultas Syari’ah

Prof. Dr. Muhammad Noor Harisudin, M.Fil.I NIP. 19780925 200501 1 002

(4)

iv MOTTO



































































Artinya: Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar." Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (Q.S Luqman : 13-14).1

1 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahan Q.S Luqman 13-14

(5)

v

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT dengan ucap rasa bersyukurnya saya karena bisa terselesainya karya ilmiah ini dengan penuh perjuangan dan pengorbanan yang tiada henti. Karya ilmiah kami mempersembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku ayah saya Muhammad dan ibu saya Wasi’ah. Terimakasih sudah berjuang membesarkan, mendidik, mendo’akan, dan membiayai, serta selalu memberikan motivasi dan pembelajaran hidup bagi saya.

2. Dua saudara kandung yang saya cintai, “Misri Wahyuningsih dan Nunik Khatijah”. yang turut memberikan do’a, dukungan, dan terus memberikan motivasi kepada saya.

3. Sahabat dan teman seperjuangan “Alumni MAN Bondowoso dan teman sekampus UIN KH. Ahmad Siddiq Jember” yang telah mensupport, menjadi tempat berkeluh kesah dan selalu memberikan motivasi, hingga penulis sampai pada tahap ini.

4. Keluarga besar pondok pesantren Ummul Quro yang telah menjadi tempat tinggal, tempat berbagi cerita, tempat berbagi pengalaman, tempat ngaji Bersama, dan tempat ibadah lainnya selama penulis menempuh Pendidikan di UIN Khas Jember

5. Semua dosen UIN Khas Jember yang selama ini menyalurkan ilmu serta memberi nasehat kepada saya selama duduk dalam masa perkuliahan.

Dikhususkan kepada dosen yang membimbing saya Dr. Wildani Hefni yang telah sabar dalam membingbingnya selama ini untuk memperbaiki skripsi saya.

(6)

vi

6. Semua sahabat saya yang selalu memberikan motivasi, dukungan, support kepada saya selama masa awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan yakni Ahmad Riyanto, Muhammad Nur Khalil, Muhammad Izzatullah, Wildan Geza, Ahmad Supriyadi, dan Adinda Kusuma Devi.

7. Keluarga besar kelas “Hukum Keluarga angkatan 2017” yang telah menemani penulis dalam “belajar, canda tawa, bahagia, keluh kesah, dan berbagi kesedihan” dari awal masuk perkuliahan hingga sampai pada tahap ini.

8. Untuk Almamaterku UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember tercinta.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji rasa syukur yang saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan yang luar biasa sehingga penulis bisa menyelesaikan tahapan skripsi. Sholawat beserta salam semoga tercurahkan kepada Nabi agung kita Muhammad SAW yang sudah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman kecerdasan yakni addzinul islam.

Kesuksesan serta kelancaran menyelesaikan skripsi penulis ini mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak semata-mata karena bantuan dan dukungan mereka. Demikian, penulis sampaikan ucapkan terimakasih Jazakallah Ahsanal Jaza kepada :

1. Prof. Dr. Babun Suharto, S.E., M.M sebagai Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Prof Dr. Muhammad Noor Harisudin M.Fil. sebagai Dekan Fakultas Syari’ah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

3. Ibu Inayatul Anisah S.Ag., M.Hum selaku ketua Program Studi Hukum Keluarga UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

4. Dr. Wildani Hefni, S.H.I., M.A. Sebagai Dosen Pembimbing

5. Semua dosen pengampu Fakultas Syari’ah, khususnya bagi dosen yang sudah menyalurkan langsung ilmunya kepada penulis sehingga dapat menambah pengetahuan serta wawasan yang lebih luas.

(8)

viii

Setelah menyelesaikan beberapa tahapan dan berbagai rintangan dalam proses penyelesaian skripsi ini, tiada kata selain alhamdulillah ucap rasa syukur semoga bermanfaat dan berkah. Aamiin yaa rabbal ‘alamin.

Jember, 28 Desember 2022 Penulis

Ahmad Yasin Imam Burhan

(9)

ix ABSTRAK

Ahmad Yasin Imam Burhan : Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Perspektif Hukum Islam Di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso

Kata Kunci: Tanggung Jawab, Kenakalan Remaja, Hukum Keluarga Islam.

Perkawinan atau yang biasa juga disebut dengan pernikahan adalah suatu ibadah untuk mentaati perintah Allah SWT. Didalam perkawinan ada dua orang yaitu yang disebut dengan ayah dan ibu yang dapat membentuk sebuah keluaga.

Sedangkan buah hati merupakan titipan rezeki dari Allah untuk orangtua, maka perlu untuk diberikan perlindungan, perawatan, bimbinga serta ajaran yang merupakan kewajiban sebagai orang tua. Berlangsungnya kehidupan manusia dari masa anak-anak sampai awal dewasa disebut dengan remaja. Fase remaja adalah fase kegelisahan atau fase yang belum menemukan jati dirinya. Kenakalan remaja adalah suatu masalah sejak dulu yang selalu ada di sekeliling kita. Masalah ini hidup, berkembang dan menjadikan konsekuensinya sendiri semasa manusia terbentuk.

Penelitian ini focus pada : 1) Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kenalan Remaja Di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso ?. 2) Bagaimana Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Perspektif Hukum Keluarga Islam Di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakla Kabupaten Bondowoso ?.

Adapun penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk memahami tentang tanggung jawab orang tua terhadap anak dalam mengatasi kenakalan remaja perspektif Hukum Keluarga Islam di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso. 2) Untuk mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso.

Kewajiban orang tua terhadap buah hati menurut persepektif hukum keluarga islam sendiri sangat berat, orang tua berkewajiban mendidik putra putrinya supaya sesuai harapan secara agama untuk kehidupan mendatang, terutama dalam mendidik akhlaqnya untuk mengatasi kenakalan remaja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja yaitu : Orang tua gagal dalam memberikan peraturan pada anaknya, ketidak mampuan orang tua dalam mencukupi kebutuhan anak, kurang perhatian terhadap waktu anak diluar rumah, acuh terhadap teman bergaul anak, tidak pernah memberikan pelajaran pada anak saat melakukan kesalahan. Sedangkang, faktor eksternal ialah lingkungan yang kurang menguntngkan, suka ikut tingkah laku buruk teman, tidak pernah memilah memilih teman.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Definisi Istilah ... 11

F. Sistematika Pembahasan... 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 14

A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 34

B. Subyek Penelitian ... 34

C. Lokasi Penelitian ... 35

(11)

xi

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35

E. Teknik Analisis Data ... 37

F. Keabsahan Data ... 37

G. Tahap-tahap Penelitian ... 38

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 39

A. Gambaran Objek Penelitian ... 39

B. Penyajian Data dan Analisis ... 45

C. Pembahasan Temuan ... 75

BAB V PENUTUP ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkawinan adalah pernikahan yaitu suatu ibadah untuk mentaati perintah Allah SWT. Pernikahan adalah untuk menciptakan suatu kehidupan bersama pasangan yang diridhoi oleh Allah.1

Perkawinan suami istri yang dikaruniai seorang anak merupakan amanah yang luar biasa Allah SWT berikan. Oleh sebab itu sebagai orang tua memiliki kewajiban untuk melindungi, mengurus, membimbing, serta mengajarkan buah hati sebaik mungkin. Sebab buah hati adalah aset orang tua yang paling berharga, maka sangatlah wajar apabila anak harus dirawat dan dididik dengan sempurna agar di akhirat orang tua bisa terselamatkan dihadapan Allah SWT kelak.2

Orang tua melahirkan anak wajib dipelihara dan dibesarkan didalam keluarga. Sebelum anak beradaptasi dengan lingkungan sekitar, maka harus terlebih dahulu beradaptasi dengan lingkungan keluarganya. Karena lingkungan keluargalah merupakan hal utama yang sangat penting bagi anak.

Keluarga berpengaruh terhadap sifat kepribadian dan pembentukan watak pada anak. Anak akan menerapkan norma-norma yang ada didalam keluarga.3

Didalam UU dan KHI menyebutkan ada beberapa pengertian tentang anak, menurut Undang-Undang No. 35 tahun 2014 perubahan atas Undang-

1Kompilasi Hukum Islam, Dasar-Dasar Perkawinan pasal 2 dan pasal 3, (Bandung, Januari 2012), 2.

2 Roidah, Membentuk Ahlaq Anak, (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2017), 1.

3Kartini Kartono, Patologi 2 Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 120.

(13)

undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang tercantum dalam pasal 1 ayat 1 menejelaskan bahwa anak adalah seseorang yang belum berumur 18 tahun serta termasuk pula janin yang masih ada dalam kandungan. Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam menjelaskan bahwa buah hati adalah manusia yang tidak genap 21 tahun, belum bisa mandiri, dan belum kawin.4

Fase remaja adalah proses yang berjalan dan harus dilalui sejak dari akhir masa kanak-kanak hingga awal fase dewasa dan sering disebut dengan masa transisi yang berlangsung antara rentang usia 13-21 tahun. Tahapan perkembangan manusia berbeda pada setiap fasenya, fase ini memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dengan fase lainnya. Sementara itu banyak yang mendefinisikan tentang fase remaja sama dengan masa pubertas. Pada fase ini merupakan titik balik untuk mengetahui dan mengenal jati diri, serta perilaku yang boleh dan dilarang untuk dilakukan dimasa mendatang yang pada prinsipnya perlu adanya didikan agar tidak terjerumus kearah negatif.5

Persoalan kenakalan remaja merupakan hal lumrah yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.6 Kartini kartono mendefinisikan bahwa kenakalan remaja merupakan penyimpangan prilaku yang dilakukan remaja usia sekolah. Penyimpangan ini terjadi akibat pengabaian sosial terhadap remaja.

Kenakalan remaja juga dapat terjadi karena dipicu emosi yang belum stabil

4 Tim Redaksi Nuansa Aulia. Kompilasi Hukum Islam. (Bandung: Nuansa Aulia), 29.

5 Andrianto dan Alimron, Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja Di Lebak Mulyo Kecamatan Kemuning Kota Palembang, Jurnal PAI Raden Fatah Volume 1, Nomor 1 Januari 2019, 1.

6Winarsih dan Sahat Saragih, Keharmonisan Keluarga, Konformitas Teman Sebaya dan Kenakalan Remaja, Jurnal Persona, Jurnal Psikologi Indonesia Volume 5, Nomor 01 Januari 2016, 74.

(14)

dalam diri remaja dalam menyikapi kehidupannya. Pemikiran remaja yang sensitif dan sering merasa terabaikan dapat menjadi pemicu kenakalan remaja. Lingkungan pergaulan remaja berpengaruh besar terhadap pandangan hidup remaja. Remaja yang belum realistis ini berfikir bahwa berteman dan berkelompok dapat melindungi mereka dari masalah apapun. Terkadang remaja lebih banyak menghabiskan waktu berkelompok dari pada waktu bersama keluarga.7 Maka remaja akan kurang atas perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang orang tua dan sebagainya. Inilah yang menjadikan remaja dapat menjebak dalam kenakalan remaja yang cenderung dilakukan berkelompok-kelompok. Seperti mencuri, mabuk, merokok, dan berkelahi yang akan merugikan bagi dirinya dan bisa menghancurkan impian dan masa depannya kelak.

Orang tua selaku madrasatul ula bagi buah hati, mempunyai kewajiban serta tanggung jawab dalam mendidik, membimbing, memelihara, serta membina family. Sebagaimana dicantumkan pada Al-Qur’an surat At- Tahrim ayat 6, Allah Swt. berfirman:8















































Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan”.

7 Karitini kartono, Kenakalan Remaja, (Jakarta : Raja Grafindo, 2017), h.6.

8Qs. At-tahrim (28) : 6.

(15)

Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya orang tua memiliki tanggung jawab terhadap anaknya untuk membina agar terhindar dari kehancuran yang nantinya akan mengakibatkan masuk neraka. Maka dari itu, sebagai orang tua tidak bisa lepas tanggung jawabnya terhadap anak dan keluarganya.

Tanggung jawab merupakan sebuah kewajiban yang melekat pada setiap setiap manusia untuk menanggung segala sesuatu yang harus dipenuhi dan ada konsekuensi hukum didalamnya.9 Dapat dijelaskan bahwa tanggung jawab merupakan wujud konsekuensi dari setiap perbuatan atau sesuatu yang dilakukan dalam kehidupan dan nantinya harus dipertanggung jawabkan.

Seperti halnya tanggung jawab orang tua pada anaknya merupakan keharusan yang dilaksanakan oleh orang tua sebab merupakan titipan yang perlu dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan. Orang tua harus selalu mengontrol dan memperhatikan bagaimana perilaku anaknya agar tidak melenceng dari ajaran Islam. Karena alasan inilah dalam Islam menempatkan tanggung jawab yang besar terhadap orang tua atas pendidikan seorang anak dalam sebuah keluarga.

Dalam buku hukum keluarga sebagaimana dikutip dari pendapat Badri Khaeruman, menjelaskan hukum keluarga Islam adalah suatu hubungan hukum yang berkaitan dengan urusan kekeluargaan. Seperti hak kewajiban dalam keluarga, kewajiban orang tua pada anaknya, kewajiban anak pada orang tuanya, serta pelaksanaannya.10 Dapat disimpulkan bahwasanya hukum keluarga Islam adalah hukum yang timbul dengan adanya hubungan ikatan ke

9Ebta Setiawan, KBBI Online.https://kbbi.web.id/tanggungjawab.html (19 September 2017).

10Mardani, Hukum Keluarga Islam di Indonesia, (Jakarta : PT.Fajar Interpratama Mandir, 2016), 3.

(16)

keluargaan, baik hubungan darah ataupun hubungan perkawinan yang harus ditaati oleh mukallaf yang bersumber dari Al-Qur'an, As-Sunnah, Undang- undang, serta Kompilasi Hukum Islam.

Berdasarkan kejadian dilokasi penelitian banyak fenomena kenakalan remaja seperti tongkrongan oleh remaja di bengkel dan sudah disediakan wi-fi internet gratis jadi banyak sekali remaja yang ada disana untuk mengakses internet, biasanya yang mereka akses seperti game online tapi gamenya lebih ke judi dan taruhan namun pada dasarnya secara kondisi ekonomi mereka kurang mampu bahkan sampai ada yang berhutang demi anaknya, ada yang menggoda ketika gadis lewat, ada juga yang telephonan dengan pacarnya namun dalam pembicaraannya lebih kepada mesum, ada yang balap liar sampai meresahkan warga sekitar, belum lagi kalau malam minggu, kadang mereka disana iuran untuk membeli minuman keras, mencuri buah tanaman milik warga yang biasanya digunakan untuk makan-makan atau berfoya-foya.

Maka dari itu beberapa orang tua juga sampai menjemput anaknya sambil memarahinya bahkan sampai ada yang menyiapkan pelepah untuk memukulnya agar sang anak bisa pulang.

Dilain sisi akses wi-fi yang sudah dijelaskan di atas digunakan dengan mudah terutama hal-hal negatif yang berbau tentang kekerasan seksual, kriminalitas, narkotika dan hal negatif lainnya yang mereka aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya sebagai tontonan. Anak tidak memperoleh perhatian sepenuhnya sebab orang tuanya memiliki kesibukan bekerja, karena mayoritas orang tua di desa Sumber Tengah berkerja sebagai petani dan

(17)

dagang sehingga keterbatasan waktu terhadap anak sangat minim karena karena orang tuannya pulang bekerja ada yang pulang sore bahkan sampai ada yang malam, sebab mereka sibuk bekerja dalam melengkapi keperluan keluaraga sehingga buah hati tidak mendapatkan kasih sayang yang seharusnya diterima belum lagi karena hal tersebut anak juga tidak mendapatkan bimbingan dalam hal pendidikan yang berguna dimasa yang akan datang.

Kebutuhan fisik dan psikis anak yang tidak dipenuhi baik sandang maupun pangan yang nanti akan mempengaruhi kondisi psikologis sang anak, karena seperti yang ditemukan di desa Sumber Tengah hal ini dipengaruhi bukan hanya karena orang tua yang selalu sibuk bekerja namun juga kekurangan finansal dari segi pendapatan. Kemauan buah hati tidak dapat dituruti dengan memuaskan atau tidak memperoleh kompensasinya,

Kurangnya bimbingan orang tua dalam menyalurkan harapan sang anak serta faktor lingkungan yang tidak memungkinkan untuk memenuhi harapan tersebut. Orang tua tidak pernah memberikan latihan mental dan fisik yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari karena mereka tidak dibiasakna hidup disiplin dan kontrol diri yang baik berguna untuk kehidupan sosial dan bermasyarakat, hal ini dipicu oleh berbagai hal seperti yang sudah ada dalam penemuan di desa Sumber Tengah yang telah dijelaskan diatas.

Faktor lain yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di desa Sumber Tengah ialah ketika sang buah hati kesulitan melihat perbedaan antara perbuatan baik dan buruk nantinya akan berpengaruh pada bagaimana pola

(18)

perilaku pada remaja itu sendiri. Teman dapat mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja, terutama kepada suatu keburukan tidak dapat ditolak oleh remaja tersebut karena kontrol diri anak yang kurang maka dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja yang masih sekolah sejumlah 80 orang (70%) dan remaja yang putus sekolah sejumlah 40 orang (30%) yang mana ini didapat dari kalkulasi data penelitian, hal ini melingkupi semua hal ajakan terhadap kekerasan, seksual, kriminalitas, narkotika, dan lan-lainnya.

Kenakalan-kenakalan remaja yang ada di desa Sumber Tengah tersebut juga disebabkan karena perceraian orang tuanya, hal ini terjadi sebab ketika orang tua bercerai pelimpahan tanggung jawab biasanya akan dilimpahkan kepada salah satu pihak, baik ayah maupun ibunya sehingga tanggung jawab yang biasanya di emban dua orang untuk mendidik dan mengayomi anak itu diambil alih satu orang. Terjadinya hal ini karena disebabkan orang tua yang kurang memberikan pendidikan pada anaknya. Akibatnya mereka dengan mudah melakukan tindakan tersebut tanpa memikirkan bagaimana dampaknya terhadap kehidupannya dimasa yang akan datang.

Namun dari banyak kenakalan remaja yang sudah dipaparkan dia atas banyak respon orang tua yang berbeda-beda dalam mengatasi kenakalan remaja, antara lain :

1. Diajak istigosahan, shoalwatan, dan pengajian oleh orang tuanya dengan harapan remajanya agar memantapkan hatinya menuju kebaikan.

2. Dimondokkan agar remajanya terhindar dari kenakalan remaja yang saat ini sangat marak.

(19)

3. Ruqyah yang dilakukan orang tuanya kepada remaja dengan alasan karena orang tua tersebut khawatir dengan sikap remajanya yang semakin aneh dan mencurigakan perilakunya.

4. Orang tua memberi usaha pada remajanya agar tidak sering keluyuran seperti mebuka usaha tape, berdagang, dan berbisnis lainnya.

5. Orang tua memukul remajanya yang terlalu nakal karena orang tua malu terhadap perbuatan anaknya.

6. Orang tua menyita kendaraan agar tidak bisa keluyuran.

7. Orang tua tidak perduli terhadap remajanya dikarenakan remaja tersebut sudah berulang kali melakukan kesalahan.

8. Orang tua menikahkan remajanya karena remaja tersebut sudah melakukan hubungan suami istri sebelum menikah.

Melihat realita sosial yang terjadi sebagaimana telah disebutkan, dalam upaya meninjau bagaimana tanggung jawab orang tua pada anaknya dalam mengatasi terjadinya kenakalan remaja oleh sebab itu, berdasarkan uraian diatas, ada ketertarikan untuk mengkaji lebih intens, dengan mengangkat judul “Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Perspektif Hukum Islam Di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memfokuskan penelitian ini dalam sebuah pertanyaan-pertanyaan yang di rumuskan sebagai berikut :

(20)

1. Apa saja jenis-jenis kenakalan remaja yang sering terjadi di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso ?

2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso ? 3. Bagaimana tanggung jawab orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja

perspektif hukum Islam di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah motivasi yang melatarbelakangi penulis untuk menjalankan penelitian. Tujuan dalam penelitian ini terdapat beberapa rumusan, yaitu:

1. Mendeskripsikan mengenai jenis-jenis kenakalan remaja remaja yang sering terjadi di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso.

2. Mendeskripsikan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso.

3. Mendeskripsikan tanggung jawab orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja perspektif hukum Islam di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso.

(21)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini menjelaskan data deskriptif tentang tanggung jawab orang tua terhadap anak dalam mengatasi kenakalan remaja. Secara khusus manfaat daripenelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoristis

Secara teoristis penelitian ini dapat memberikan sumbangan pikiran dalam memperkaya wawasan keilmuan dan tentang bagaimana tanggung jawab orang tua terhadap anak dalam mengatasi terjadinya kenakalan remaja.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Hal ini bermanfaat sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam Fakultas syari’ah Hukum Keluarga Islam UIN Khas Jember.

b. Bagi Masyarakat

Khususnya bagi warga desa Sumber Tengah belum pernah melaksanakan penelitian yang relevan dengan ini, maka penelitian ini akan menjadi dokumen pertama bagi desa Sumber Tengah.

c. Bagi kalangan Akademis

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber rujukan untuk sesama mahasiswa ataupun kalangan akademis di kampus, sebagai tambahan referensi dimasa mendatang untuk penelitian selanjutnya.

(22)

E. Definisi Istilah

Definisi istilah merupakan gambaran umum yang berisikan mengenai pengertian istilah yang penting. Dari definisi menjelaskan istilah-istilah yang dianggap abstrak atau kurang dipahami bagi para pembaca khususnya seputar istilah dalam judul:

1. Tanggung Jawab

Merupakan keharusan dalam menanggung segala sesuatunya jika kejadian suatu hal bisa digugat, disalahkan, dan lain-lain. Berarti bahwa tanggung jawab yaitu segala sesuatu yang diperbuat oleh seseorang maka harus dipertanggung jawabkan.

2. Orang Tua

Orang tua yaitu suami istri yang mempunyai anak dan berkewajiban untuk membimbing, mengasuh, merawat, menjaga dan mendididik agar anak tersebut berkembang dengan baik.

3. Kenakalan Remaja

Remaja menurut Haditono yang di kutip dari buku psikologi pendidikan berbasis analisis empiris aplikatif menyebutkan remaja adalah anak yang berusia 13-21 tahun.11 Kenakalan remaja adalah perilaku atau sikap tercela yang berdampak negatif terhadap dirinya dan orang lain.

Seperti yang terjadi di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso adalah mencuri, mabuk, balapan liar, dan nonton

11 Syamsul Bachri Tholib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empirif Aplikatif, (Kencana : 2017), 41

(23)

video porno yang akan merugikan bagi dirinya dan bisa menghancurkan impian dan masa depannya kelak.

4. Hukum Keluarga Islam

Menurut Badri Khaeruman, hukum keluarga Islam (Ahkam Al- Ahwal Al-Syahsiyah) adalah hukum yang berhubungan dengan masalah keluarga. Bagaimana keluarga itu harus dibentuk, apa hak dan kewajiban suami istri, apa hak dan kewajiban suami istri terhadap anak, apa hak dan kewajiban anak terhadap orang tua dan bagaimana harus ditunaikan. Yang bersumber dari Al-Qur’an, UU, dan KHI. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 yang artinya :”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. Dari ayat tersebut bisa difahami bahwasanya orang tua mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga, sebagai bentuk menjaga diri dan semua keluarganya dari suatu yang fana yang dapat akan menghantar ke dalam api neraka. Maka dari itu, bapak ibu tidak bisa mengabaikan tanggung jawab kepada keluarga.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah memaparkan penelitian, peneliti menjelasakan secara sistemasi dengan melakukan klasifikasi berdasarkan bab dan sub-bab

(24)

yang tekah disusun sebelumnya. Sistemarika tersebut dijelaskan sebagai berikut:

BAB I, merupakan pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan.

BAB II, membahas mengenai kajian kepustakaan yang didalamnya memuat penelitian terdahulu dan kajian teori.

BAB III, membahas metode penelitian yang didalamnya memuat pendekatan jenis dan pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, subyek penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, teknis analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV, membahas tentang penyajian data yang meliputi, gambaran umum, obyek penelitian dan analisis data yang mengkaitkan hasil lapangan dengan teori yang digunakan.

BAB V, penutup yang terdari dari kesimpulan, saran, daftar pustaka.

(25)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian terdahulu

Dari berbagai pengkajian, ada hasil pengamatan yang berkaitan dengan pengamatan yang akan dilaksanakan, lalu menyusun rangkuman, baik penelaahan yang telah diterpublikasikan maupun yang belum diterpublikasikan. Dengan melakukan langkah ini, maka hendak ditinjau tingkat orisinalitas dan kedudukan pengamatan yang hendak di laksanakan.12

Sebagai bentuk penghindaran suatu publikasi dalam pengamatan, maka dilangsungkan untuk penelaahan beberapa karya yang sudah tercantum.

Berikut pengamatan yang dilaksanakan :

1. Wisnu Saputra meneliti Peran Orang Tua Dalam Mengurangi Tingkat Kenakalan Remaja Di Desa Suro Baru Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang pada tahun 2018 prodi Pendidikan Bimbingan dan Konseling Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Fokus penelitian ini yaitu 1) Bagaimana peran orang tua dalam meminimalisir kenakalan remaja di Desa Suro Baru Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang ?, 2) Apa saja faktor yang dapat memberikan pengaruh kenakalan remaja di Desa Suro Baru Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang?. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Peran orang tua

12Institut Agama Islam (IAIN) Jember, Penulisan Karya Ilmiah(Jember: IAIN Jember Press, 2019), hlm 46.

(26)

dalam meminimalisir kenakalan remaja yang melakukan perjudian, tidak masuk sekolah, merokok, pesta malam, telah ada meskipun tidak sepenuhnya karena yang ditinjau dari interview remaja untuk pesta malam, berjudi, dan lain-lainnya, susah untuk menuruti perkataan orang tua sebenarnya untuk dirinya sendiri kedepannya. Orang tua remaja tersebut tidak tegas untuk mendidik anak-anaknya jadi mereka sia-siakan remaja yang nakal di Desa Suro Baru. Alhamdulillah remaja Desa Suro Baru cukup lumayan dari pada yang tahun dulunya lebih para dari yang tahun ini, remajanya sekarang banyak juga yang bekerja, yang sekolah, mengikuti orang tuanya kebun.13

2. Nova Auliyatul Afifah meneliti Upaya Orang Tua Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di Desa Sidodadi Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang pada tahun 2018 prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Fokus penelitian ini yaitu 1) Bagaimana bentuk-bentuk kenakalan remaja di Desa Sidodadi Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang ?, 2) Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kenakalan remaja di Desa Sidodadi Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang ?, 3) Bagaimana Upaya Orang Tua dalam menanggulangi kenakalan remaja di Desa Sidodadi Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang ?. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada

13Wisnu Saputra, 2018, “Peran Orang Tua Dalam Mengurangi Tingkat Kenakalan Remaja Di Desa Suro Baru Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang”, (Bengkulu : Islam Institut Agama Islam Negeri Bengkulu).

(27)

beberapa faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja di Desa Sidodadi baik dalam diri remaja itu sendiri ataupun faktor dari luar. Faktor dari dalam atau internal antara lain lemahnya kontrol diri serta presepsi sosial dan ketidak mampuan penyesuaian diri terhadapa perubahan lingkungan baik dan kreatif. Sedangkan faktor dari luar atau eksternal antara lain kurangnya rasa cinta dan perhatian dari orang tua dan lingkungan, menurunkan wibawa orang tua, guru, dan pemimpin masyarakat yang dalam hal ini orang tua kebanyakan sibuk di sawah, pengawasan yang kurang efektif oleh orang tua, masih kurangnya sarana penyalur waktu senggang, pengaruh perkembangan teknologi yang tidak disikapi dengan baik dan pengaruh pergaulan teman sebaya yang keliru.14

3. Muhammad Arifin. B. meneliti Upaya Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Di Desa Rantau Rasau I, Kecamatan Rantau Rasau, Tanjung Jabung Timur pada tahun 2018 prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Fokus penelitian yaitu, 1) Bagaimana bentuk-bentuk kenakalan remaja di Desa Rantau Rasau I ?, 2) Apa saja faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja di Desa Rantau Rasau I ?, 3) Bagaimana upaya orang tua dalam menanggulangi kenakalan remaja di Desa Rantau Rasau I ?. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

14Nova Auliyatul Afifah , 2018, “Upaya Orang Tua Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di Desa Sidodadi Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang”, (Malang : UIN Maulana Malik Ibrahin Malang).

(28)

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang tua dan remaja di atas, dapat di katakan cara yang dilakukan orang tua untuk mengatasi kenakalan remaja terbilang behasil, yang mana para remaja antusias untuk mengikuti kegiatan tesebut. Dengan cara ini orang tua berharap para anak- anak mereka mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang positif dan berharap itu berdampak kepada prubahn prilaku anak.15

4. Fella Eka Febriana meneliti Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Kenakalan Remaja (Studi deskriptif di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumber Sari Kabupaten Jember) pada tahun 2016 prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Jember. Fokus penelitian ini yaitu, 1) Bagaimana peran orang tua dalam mencegah kenakalan remaja di kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember ?. Jenis penelitian yang di gunakan adalah kualitatif, metode pengumpulan data yang di gunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, analisis data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) bahwa peran orang tua yang dilakukan oleh para orang tua di Kelurahan Antirogo yakni dengan menyibukkan anak mereka dengan pendidikan umum dan pendidikan agama. Adanya bekal ilmu agama yang didapat, perhatian, nasehat dan bimbingan orang tua diharapkan dapat membentengi putra-putrinya terhindar dari penggaruh kenakalan remaja.16

15Muhammad Arifin B., 2018, “Upaya Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Di Desa Rantau Rasau I, Kecamatan Rantau Rasau, Tanjung Jabung Timur” (Jambi : Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi).

16 Fella Eka Febriana, 2016, “Peranan Orang Tua Dalam Pencegahan Kenakalan Remaja (Studi Deskriptif Di Kelurahan Anti Rogo Kecamatan Sumbersari Kabupatenjember”,(Jember : Universitas Jember).

(29)

Originalitas Penelitian

NO

Nama Penelitian dan Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan 1. Wisnu Saputra

“PERAN

ORANG TUA

DALAM

MENGURANGI TINGKAT LENAKALAN

REMAJA DI

DESA SURO

BARU

KECAMATAN

UJAN MAS

KABUPATEN KEPAHIANG”.

Skripsi tahun 2018

Sama-sama meneliti tentang mengatasi kenakalan remaja.

Metode penelitian ini menggunakan

metode kualitatif deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi.

Lokasi penelitian milik Wisnu Saputra di Desa Suro Baru Kecamatan Ujan Mas Kabupaten

Kepahiang

Sedangkan dalam penelitian ini, lokasi peneliti di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten

Bondowoso.

2. Nova Auliyatul Afifah“UPAYA

ORANG TUA

DALAM

MENANGGULA NGI

KENAKALAN

REMAJA DI

DESA SIDODADI KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG”

Skripsi tahun 2018.

Sama-sama meneliti tentang mengatasi kenakalan remaja.

Metode penelitian ini menggunakan

metode kualitatif deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi.

Lokasi penelitian milik Nova Auliyatul Afiah ini di Desa Sidodadi Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Sedangkan dalam penelitian ini, lokasi peneliti di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten

Bondowoso.

3. Muhammad Arifin. B.

“UPAYA

ORANG TUA

DALAM MENGATASI KENAKALAN

REMAJA DI

Sama-sama meneliti tentang mengatasi kenakalan remaja.

Metode penelitian ini menggunakan

metode kualitatif deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan

Lokasi penelitian milik Muhammad Arifin B. di Desa Rantau Rasau I Kecamatan Rantau Rasau, Tanjung Jabung Timur.

Sedangkan dalam

(30)

NO

Nama Penelitian dan Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan DESA RANTAU

RASAU I,

KECAMATAN RANTAU RASAU, TANJUNG JABUNG

TIMUR”. Skripsi tahun 2018.

data yang digunakan adalah teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi.

penelitian ini, lokasi peneliti di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten

Bondowoso.

4. Fella Eka

Febriana “PERAN

ORANG TUA

DALAM

PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA (STUDI

DESKRIPTIF DI KELURAHAN

ANTI ROGO

KECAMATAN SUMBER SARI KABUPATEN JEMBER)”

Skripsi tahun 2016

Sama-sama meneliti tentang mengatasi kenakalan remaja.

Metode penelitian ini menggunakan

metode kualitatif deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi.

Perbedaan penelitian ini terletak pada lokasi penelitiannya yaitu di desa sumber tengah kecamatan binakal kabupaten bondowoso.

Sedangkan milik fella eka frebriana ini lokasi penelitiannya di kelurahan anti rogo kecamatan sumber sari kabupaten jember

Dari ke empat kajian terdahulu dapat diambil kesimpulan bahwa, dalam hal ini memiliki perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan penulis, yakni lokasi penelitian. Dalam penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso.

(31)

B. KajianTeori

1. Ruang Lingkup Jenis-Jenis Kenakalan Remaja

Fase remaja adalah proses yang berjalan dan harus dilalui sejak dari akhir masa kanak-kanak hingga awal fase dewasa dan sering disebut dengan masa transisi. Usia remaja menurut Haditono yang dikutip dari buku psikologi pendidikan berbasis analisis empiris aplikatif menyebutkan usia remaja adalah 13-21 tahun.17 Tahapan perkembangan manusia berbeda pada setiap fasenya, fase ini memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dengan fase lainnya. Sementara itu banyak yang mendefinisikan tentang fase remaja sama dengan masa pubertas. Pada fase ini merupakan titik balik untuk mengetahui dan mengenal jati diri, serta perilaku yang boleh dan dilarang untuk dilakukan dimasa mendatang yang pada prinsipnya perlu adanya didikan agar tidak terjerumus kearah negatif.18

Persoalan kenakalan remaja merupakan hal lumrah yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.19 Kartini kartono mendefinisikan bahwa kenakalan remaja merupakan penyimpangan prilaku yang dilakukan remaja usia sekolah. Penyimpangan ini terjadi akibat pengabaian sosial terhadap remaja. Kenakalan remaja juga dapat terjadi karena dipicu

17 Syamsul Bachri Tholib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empirif Aplikatif, (Kencana : 2017), 41

18 Andrianto dan Alimron, Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja Di Lebak Mulyo Kecamatan Kemuning Kota Palembang, Jurnal PAI Raden Fatah Volume 1, Nomor 1 Januari 2019, 1.

19Winarsih dan Sahat Saragih, Keharmonisan Keluarga, Konformitas Teman Sebaya dan Kenakalan Remaja, Jurnal Persona, Jurnal Psikologi Indonesia Volume 5, Nomor 01 Januari 2016, 74.

(32)

emosi yang belum stabil dalam diri remaja dalam menyikapi kehidupannya. Pemikiran remaja yang sensitif dan sering merasa terabaikan dapat menjadi pemicu kenakalan remaja.

Lingkungan pergaulan remaja berpengaruh besar terhadap pandangan hidup remaja. Remaja yang belum realistis ini berfikir bahwa berteman dan berkelompok dapat melindungi mereka dari masalah apapun. Terkadang remaja lebih banyak menghabiskan waktu berkelompok dari pada waktu bersama keluarga.20 Maka remaja akan kurang atas perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang orang tua dan sebagainya. Inilah yang menjadikan remaja dapat menjebak dalam kenakalan remaja yang cenderung dilakukan berkelompok- kelompok. Seperti mencuri, mabuk, bapap liar, judi, nonton video porno dan jenis kenakalan lainnya yang akan merugikan bagi dirinya dan bisa menghancurkan impian dan masa depannya kelak.

2. Faktor-Faktor Kenakalan Remaja

Kanakalan remaja terjadi karena ada sebabnya. Penyebab dari kenakalan remaja adalah disebabkan dari faktor internalnya atau apun faktor eksternal.

a. Faktor Internal

1) Krisis Identitas : Perubahan sosiologis serta biologisnya pada remaja yang akan menjadikan dua bentuk integrasi. Integrasi yang pertama adalah membentuknya perasaan akan konsistensi

20 Karitini kartono, Kenakalan Remaja, (Jakarta : Raja Grafindo, 2017), h.6.

(33)

dalam kehidupannya. Integrasi yang kedua, tercapainya identitas peran. Terjadinya kenakalan remaja karena disebabkan remaja gagal untuk mencapai masa integrasi yang kedua.

2) Mengontrol diri yang lemah : remaja yang tidak mengetahui atau tidak bisa membedakan tentang perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan akan berpengaruh pada perilaku. Ataupun remaja memang sudah mengetahui dan bisa membedakan perbuatan yang boleh atau tidak boleh dilakukan namun tidak bisa mengontrol diri untuk melakukan perbuatan tersebut. 21 b. Faktor Eksternal

1) Faktor Keluarga

Broken home yang menyebabkan perselisihan anggota keluarga yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku negatif pada remaja. Seperti anak terlalu dimanjakan, kurangnya memberikan pendidikan agama pada anak, tidak terlalu mengurusi dan mengawasi anak dari hal tersebut bisa menjadi penyebab munculnya kenakalan pada remaja. Adanya nafsu primitive dan agresivitas yang tidak bisa dikendalikan. Maka dapat mempengaruhi mental dan kehidupan perasaan anak.22

Keluarga juga dapat mempengaruhi dalam bentuk tingkah laku anggota keluarga. Terutama ketika orang tua melakukan tingkah laku kriminal yang bisa berdampak pada

21Lilis Karlina, Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja, Jurnal Edukasi Nonformal 2020, 154.

22 Nunung Unayah dan Muslim Sabarisman, Fenomena Kenakalan Remaja Dan Kriminalitas, Jurnal Sosio Informa Volume 1, Nomor 02, Mei - Agustus, Tahun 201,132.

(34)

anak dalam kehidupan yang berantakan disebabkan karena kematian orang tuanya, penceraian, dan keluarga yang penuh dengan konflik.23

Dari pembahasan tersebut dapat menimbulkan terjadinya kenakalan remaja karena :

a) Kurangnya anak mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan pendidikan dari orang tuanya terutama pendidikan agamanya.

b) Keingin dan kebutuhan yang kurang terpenuhi

c) Kurangnya pelatihan fisik dan mental yang sangat dibutuhkan untuk hidup susila karena anaknya tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol diri yang lemah.24 2) Faktor Lingkungan

Lingkungan dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja terutama dalam pengawasan situasi sosial yang kurang ketat sangat berpotensial dalam penyebab terjadinya kenakalan remaja karena :

a) Ajaran agama yang kurang dalam melaksanakannya secara konsekuen.

b) Kurangnya pendidikan dalam masyarakat maka masyarakat menyebabkan gagal dalam memahami karakter anak-anak.

23 Lilis Karlina, Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja, Jurnal Edukasi Nonformal 2020, 15.

24Kartini Kartono, Patologi Sosial ; Kenalan Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1987), 32.

(35)

terkadang anak lebih pintar dari orang tuanya sehingga orang tua sering dibohongi oleh anaknya.

c) Adanya pengaruh dari luar misalnya dengan adanya media elektronik dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja karena kuatnya pengaruh dari luar sehingga ajaran agama dan norma sosial dianggap bertentangan dengan yang mereka inginkan.25

d) Bergaul dengan temannya yang tidak baik bisa berpengaruh pada perilaku dan watak remaja26

Dari paparan tersebut perhatian kasih sayang orang tua yang kurang akan berpengaruh pada jiwa seorang remaja dalam pembentukan sifat kepribadian remaja. Jadi perhatian kasih sayang orang tua yang kurang merupakan faktor terjadinya kenakalan remaja.27

3. Pengertian Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Perspektif Hukum Islam

Tanggung jawab adalah kewajiban melekat pada setiap setiap manusia untuk menanggung segala sesuatu yang harus dipenuhi dan ada konsekuensi hukum didalamnya.28

Didalam Al-Quran juga menjelaskan tentang tanggung jawab, seperti yang terdapat didalam surat Al-Muddassir ayat 38 :29

25 Sofyan f. wilis, problem remaja dan pemecahnya, (bandung: angkasa, 1986 ), 35,

26 Lilis Karlina, Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja, Jurnal Edukasi Nonformal 2020, 154.

27Lilis Karlina, Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja, Jurnal Edukasi Nonformal 2020, 154.

28Ebta Setiawan, KBBI Online.https://kbbi.web.id/tanggungjawab.html (19 September 2017).

(36)













Artinya: “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya”.

Dari ayat tersebut dapat kita fahami bahwa setiap perbuatan seseorang yang dilakukan maka kelak akan dimintai pertanggung jawabannya selama ia hidup. Contohnya seperti, bapak dan ibu tugasnya mengayomi putra putrinya agar tumbuh berkembang dengan pribadi yang baik, bentuk tanggung jawabnya seperti merawat anaknya sejak lahir sampai besar.

a. Tanggung jawab orang tua kepada anak

Orang tua sebagai otak utama sebuah keluarga yang memiliki tanggung jawab dalam membimbing anak-anaknya. Menurut Zakiah Daradjat dalam pendidikan agama Islam tanggung jawab orang tua adalah :

1) Membesarkan serta memelihara anak

2) Kesehatan jasmani dan rohani harus dilindungi dari berbagai gangguan penyakit dan penyelewengan hidup.

3) Memberi pelajaran bersifat luas sehingga sang buah hati bisa mendapatkan kesempatan untuk mempunyai dan meraih ilmu sebanyak-banyaknya.

29QS. Al-Muddassir 38.

(37)

4) Memberikan kebahagiaan buah hati didunia dengan membuat anaknya selalu senang maupun kelak di akhirat dengan mengajari anak untuk selalu beribadah.30

Tanggung jawab orang tua pada anak juga sudah diatur UU hukum positif, KHI, dan telah di jelaskan didalam Al-Quran, diantaranya:

1) Menurut UU No. 4 Tahun 1979 Pasal 9 mengenai Tanggung jawab terhadap Kesejahteraan Anak .

Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa orang tua merupakan seseorang paling utama dalam bertanggung jawab atas terciptanya kesenangan anak.31

2) KHI pada pasal 1 huruf g dan pasal 77 ayat 3 mengenai tanggung jawab orang tua kepada anak yang yaitu sebagai berikut:

a) KHI pasal 1 huruf g menyebutkan bahwa memelihara anak adalah kegiatan mengasuh, memelihara, dan mendidik anak hingga dewasa sampai mampu berdiri sendiri.32

b) KHI pasal 77 ayat 3 kompilasi hukum Islam menjelaskan orang tua wajib untuk memlihara anak-anak mereka baik

30 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara 1992), 38.

31Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 pasal 9 Tentang Tanggung Jawab Terhadap Kesejahteraan Anak.

32Kompilasi Hukum Islam, Pasal 1 Huruf GTentang Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, (Bandung, Januari 2012), 2.

(38)

secara jasmani, rohani dan penddikan agama.33 3) At-Tahrim ayat 6:















































Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.34

Dari ayat tersebut bisa difahami bahwasanya orang tua mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga, sebagai bentuk menjaga diri dan semua keluarganya dari suatu yang fana yang dapat akan menghantar ke dalam api neraka. Maka dari itu, bapak ibu tidak bisa mengabaikan tanggung jawab kepada keluarga.

b. Hak kewajiban orang tua pada anak dan hak kewajiban anak pada orang tua

1) Hak kewajiban orang tua pada anak

Bapak ibu sebagai madrosatul ula pendidikan bagi anak, hal ini adalah betapa besarnya tanggung jawab atas keberhasilan dalam memberikan didikan kepada buah hati. Maka,

33 Kompilasi Hukum Islam, Pasal 77 Ayat 3 Tentang Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, (Bandung, Januari 2012), 23.

34 Qs. At-Tahrim (28) : 6.

(39)

pertanggung jawaban atas hak dan kewajiban terhadap seorang anak supaya dapat berkembang sesuai dengan harapan.

a) Kewajiban memberikan nasab

Nasab secara etimlogi berarti hubungan, hubugan yang dimakasud disini adalah hubungan darah orang tua dengan anaknya yang sah menurut syara’. Didalam Islam anak yang lahir akan dinasabkan pada bapaknya bertujuan untuk lebih meanguatkan pernikahan orang tuanya. Ketika anak dilahirkan maka anak berhak mendapatkan nama agar dapat dikenal oleh banyak orang terutama disekitar dilingkungannya. Pemberian nama dalam Islam sudah sangat jelas dasar hukumnya.

b) Wajib memberi Asi (rada’ah)

Asi merupakan makanan yang baik sebagai zat pertumbuhan pada bayi karena asi lebih steril, asi juga sebagai pelindung dari penyakit yang mengandung zat anti kuman. Asi yang diberikan oleh ibu kandungnya juga penting bagi biologis bayi sendiri dan baik dalam pembentukan sikap pribadi anaknya, karena dalam menyusui ada mekanisme emosional yang akan membuat ibu dan anak lebih dekat.35 Adapun dasar hukum yang berhubungan dengan kewajiban orang tua untuk memberi

35 Iim Fahimah, Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam, Jurnal Hawa Volume 1 Nomor 1, Januari-Juni 2019, 37.

(40)

ASI (Air Susu Ibu) terkandung pada Al-Qur’an yang terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 233 :











 ...

Artinya: “Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”.36

Dalam ayat ini menjelaskan berbagai hukum, 1) Kesempurnaan dalam menyusui selama 2 tahun.

Ditunjukkan pada “kamilaini” dimaknai sesuatu yang sempurna agar supaya diterjemahkan satu tahun lebih. 2) Apabila orang tua hendak menyapih sebelum usia 2 tahun, perlu di diskusikan antara suami istri, serta perlu meninjau hal itu baik atau tidak bagi perkembangan anak.

c) Kewajiban dalam mengasuh atau yang disebut dengan (hadlanah)

Anak yang lahir dihadirkan untuk mendapatkan pendidikan, pemeliharaan, pengayoman, pengasuhan untuk segala kebutuhannya. Pemeliharaan bisa dilakukan dengan cara pengontrolan dan penjagaan mengenai keselamatan jasmani maupun rohani anak agar terhindar dari marabahaya dan kewajaran dalam perkembangan.

36 Qs. Al-Baqarah (2) : 233.

(41)

d) Orang tua berkewajiban untuk memberi nafkah dan nutrisi dalam agama Islam

Pemberian nafkah adalah kewajiban orang tua yang harus diberikan kepada anaknya sebagai kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesejahteraan buah hati. Maka buah hati berhak mendapatkan nafkah, seperti kebutuhan pokok agar anak dapat terhindar dari kesengsaraan hidup. berhak mendapatkan gizi yang baik karena gizi berperan penting dalam memberikan kekebalan tubuh37

2) Hak kewajiban anak terhadap orang tua a) Hak anak

Dalam Islam anak memiliki hak seperti hak asasi manusia yang harus dijamin, dilindungi, dan dipenuhi. Ada 5 hak asasi tersebut dalam Islam yang disebut dengan Adh- Dhoruriyati Khomsin diantaranya :

(1) Hifdz ad-din penjagaan dalam beragama

Hak dalam beribadah dan melaksanakannya terutama untuk keberlangsungan agama, orang tua dapat melakukan dengan cara membaca Al-Quran, sholawat, dzikir, dan kalimat-kalimat toyyibah lainnya pada saat anak masih dalam kandungan dan mengajarkannya pada saat anak mengerti dengan

37Iim Fahimah, Kewajiban Orang Tua terhadap Anak dalam Perspektif Islam, Jurnal Hawa Volume 1 Nomor 1, Januari-Juni 2019, 37.

(42)

perkataan orang. Dan anak berhak untuk mendapatkannya seperti yang di ataur dalam UU No.35 Tahun 2014 pasal 6 yang “Setiap Anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya dalam bimbingan orang tua atau wali.”

(2) Hifdz an-nafs menjaga jiwa anak

Hak ini untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih sempurna bagi anak. Hak hidup harus diperoritaskan pada manusia atas perbaikan kehidupan, Anak berhak mendapatkan pemenuhan kebutuhannya seperti makanan bergizi.

(3) Hifdz al-aql menjaga akal anak

Orientasi pemeliharaan akal adalah melengkapi hak intelektual bagi anak. Seperti anak berhak disekolahkan di madrasah ataupun dilembaga lainnya.

Namun anak berhak mendapatkan pendidikan utama dari bapak ibunya maka wajib dididiknya.

(4) Hifdz al-mal penjagaan atas harta anak

Anak berhak mendapatkan penjagaan dan kelestarian harta guna keperluan untuk keluarga dan lain-lain harus dengan cara yang halal untuk mendapatkan harta tersebut seperti dengan cara bekerja.

(43)

Seperti zakat, sedekah memberikan jaminan keluarga, dan meyediakan lapangan kerja.

(5) Hifdz al-irdl menjaga atas kehormatan sang anak Hal ini adalah bagian yang terpenting dalam pemeliharaan anak. seperti anak dinasabkan pada ayahnya dengan alasan untuk menguatkan sebuah perkawinan kedua orang tuanya dan anak berhak mendapatkan nama agar anak mudah untuk dikenal terutama dalam lingkungan masyarakat skitarnya.38

Didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 jika mengacu pada tujuannya dimana negara menjamin dan melindungi hak-hak asasi manusia para warganya terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan hidupnya baik jasmani dan rohaninya, antara lain berkaitan dengan hak- hak asasi dibidang politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, pendidikan, agama dan bidang yang lainnya. Yang mana bisa di fahami bahwasanya hak seorang anak sudah dijamin oleh undang-undang dasar 1945 sebagai atauran hukum dasar utamanya dalam hierarki peraturan perundang- undangan di Indonesia39

38 Chamim Tohari. Pembaharuan Konsep Maqashid Al-Shari’ah Dalam Pemikiran Muhammad Ahir Ibn Ashur. Jurnal Al-Maslahah Volume 13 Nomor 1, 2017, 14.

39 Nur Solikin. Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Di Indonesia. (Jember: STAIN Jember Press, 2014), hlm 74.

(44)

Dalam KHI juga di sebutkan dipasal 80 ayat 4 yaitu : “Kewajiban sang suami dengan mendapat penghasilannya makan suami harus menanggung kiswah, nafkah, tempat kediaman, biaya perawatan dan pengobatan pada istri dan anak dan biaya pendidikan bagi anak.40 Jadi hak seorang anak dalam KHI yang ada dipasal 80 ayat 4 adalah mendapatkan nafkah, perawatan, tempat tinggal serta pendidikan.

Kewajiban anak juga sudah diatur UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Jadi setiap anak berkewajiban untuk :

(1) Menghormati orang tua, wali dan guru.

(2) Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman.

(3) Mencintai tanah air, bangsa, dan negara.

(4) Menunaikan ibadah sesuai dengan ajarannya.

(5) Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.41

Jadi dapat di simpulkan bahwa dengan hal tersebut dengan mendidik anak agar menjadi lebih baik maka tanggung jawab orang tua tersebut berhasil dapat mengatasi adanya kenakalan remaja.

40Kompilasi Hukum Islam Pasal 80 ayat 4 Tentang Kewajiban Orang Tua, (Bandung, Januari 2012), 24.

41Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014Tentang Perlindungan Anak.

(45)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dapat diartikan dengan cara untuk memperoleh informasi berupa penyataan asli dan bukti-bukti lainnya secara ilmiah yang memiliki tujuan tertentu.42 Untuk memperoleh kajian yang dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data ilmiah, maka dengan mengkaji informasi, menguraikan, dan memberikan kesimpulan. Maka peneliti menggunakan metodologi penelitian seperti :

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan dalam pengamatan ini berupa pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti berupaya menggambarkan secara jelas mengenai bentuk Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Perspektif Hukum Islam Di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso.

B. Subjek Peneltian

Peneliti perlu menetapkan subjek penelitiannya dalam mencari kevalidan data dari responden, sehingga mendapatkan secara jelas mengenai data yang diperoleh. Berikut responden dalam penelitian ini di antaranya:

1. 10 orang tua di Desa Sumber Tengah

2. 5 remaja yang masih sekolah dan 5 remaja yang putus sekolah di Desa Sumber Tengah

3. Kepala Desa Sumber Tengah

42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 126-127

(46)

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat yang akan diamati. Supaya memperoleh hasil yang maksimal maka hanya melakukan penelitian disatu lokasi saja.43 Dalam penelitian ini, dilaksanakan di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso. Alasan penulis mengambil lokasi pengamatan ini, karena di desa ini rata-rata anak disana kerap kali sikapnya banyak melanggar aturan yang dilarang negara maupun agama. Meskipun secara lingkungan sudah mendorong melakukan hal yang positf, seperti contohnya, sholawatan, istigosah, dan ibadah lainnya. Maka penulis tertarik pada lokasi tersebut untuk diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam pengamatan ini diantaranya:

1. Observasi

Observasi merupakan metode ilmiah yang bermakna peninjauan objek yang diamati secara langsung maupun tidak langsung, peneliti langsung turun kelapangan untuk mencari data yang sesuai dengan judul skripsi. Sementara tidak langsung, penulis melaksanakan pengkajian berupa interview kepada informan untuk mendapatkan informasi tersebut.44

43 Rukin, “Metode Penelitian Kualitatif”, (Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia, 2019), 74.

44Djam’an Satori, “Metode Penelitian Kuantitatif”, (Bandung: Alfabeta, 2010), 105.

(47)

2. Wawancara

Merupakan tanya jawab yang dilaksanakan dengan bertemu langsung pewawancara dengan orang yang akan diwawancarai yang telah direncanakan.45

Dalam metode wawancara ini yang peneliti inginkan adalah : a. Ingin mendapatkan informasi mengenai apa saja jenis-jenis kenakalan

remaja.

b. Ingin mendapatkan informasi mengenai apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja .

c. Ingin mendapatkan informasi mengenai tanggung jawab orang tua kepada buah hati dalam mengatasi kenakalan remaja.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan menghimpun data-data tidak secara langsung ditujukan pada peneliti namun dokumen yang berbentuk tersurat untuk menghimpun data yang didapatkan. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya. Dokumentasi diaplikasikan dalam bentuk himpunan data dan setalah itu memverifikasi data. Dokumentasi yang dipakai pada penelitian ini terdiri dari buku, foto serta tulisan.

Penggunaan metode ini di upayakan dalam mendapatkan data mengenai tanggung jawab orang tua terhadap anak dalam mengatasi kenalan remaja yang berkesinambungan dalam penelitian ini.

45 Sugiono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), 122.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

dibentuk dengan membagi busur lingkaran sebesar 1,2 rad ke dalam lima bagian yang sama, dan diberikan angka-angka pada lima bagian dari skala tersebut 0, 1, 2, 3, 4, dan 5

Untuk dapat memahami ketimpangan arus informasi peneliti sengaja memilih media Jawa pos, media koran harian Jawa Pos dipilih sebagai obyek penelitian karena Jawa pos merupakan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Karakter jumlah buah per tanaman berkorelasi positif dengan bobot buah per tanaman, dengan nilai r sebesar 0,99 yang diartikan hubungan antara jumlah buah

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Direct Instruction Dan Model Pembelajaran Peer Teaching Terhadap Hasil

Prosedur dalam perkreditan dimulai dari adanya pengajuan permohonan kredit dari masyarakat, proses analisis kredit, proses pencairan kredit, sampai dengan proses umpan

Keluarga dengan tingkat pengetahuan keuangan yang lebih tinggi akan bijak dalam perilaku keuangannya karena memiliki pemahaman lebih terhadap masalah