LAPORAN PENELITIAN
STUDI KUALITAS PERAIRAN BATANG LEMBANG DITINJAU DARI
. KEANEKARAGAMANMAKROZOOBENTOS
II
/o -6 - 2to4
;,-/7rr,"-- -';E::- -
lKr t
te -8./
2
' Oleh Drs.Ardi. M.Si.
(KctiiPeneliti)
Penelitian
ini
dibiayai dengen:Anggaran
Rutin
Penelitian SPP/DPP UNP SuratKontrak
No. I 102/J4llKU1Rutini200I
Tanggal: 25
April
200fFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2001
L').:.1
. \
i.,:.r i[.cA,N lrr,Xi,lANG
RO
j
LAPORAN PENELITIAN
STUDI
KUALITAS
PERAIRANBATANC LEMBANG DITINJAU DARI KEANEKARAGAMAN
MAKROZOOI]ENTOSPERSONALIA
PENELITIKetua
: Drs.Ardi,
M.Si.Anggota
: Drs. Ristiono, M.PdSTUDI KUALITAS PERAIRAN BATANG LEMBANG DITINJAU DAIU KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS
ABSTRAK
OlehDrs.
Ardi,
M.Si.dan
Drs. Ristiono, M.PdUntuk
sungai, analisisfisika dan kimia air
kurang memberikan gambaran sesungguhnyakualitas perairan,
peubahnya sangatdipengaruhi
keadaan sesaat'Dalam lingkungan yang dinarnis, analisis biologi
khususnyaanalisis
struktur komunitas hewan bentos, dapat memberikan gambaran yangjelas
tentang kualitas perairan. Kelompok hewan tersebutdapat
mencerminkan adanya perubahan faktor iingkungandari waktu ke waktu di
perairan sungai, karena hewan bentos terus*"n".ur
terdedaholeh air
yang kualitasnya berubah-ubah. Diantara hewan bentos yangrelatif
mudahdiidentifikasi
dan peka terhadap perubaharr lingkurrgan perairan adalah makrozoobentos.Batang Lembhng dimanfaatkan
oleh
penduduk setempat untuk tnandi, cuci, kakus dan uniuk pembuangan sampah, terutama penduduk yang bermukimdi
sekitar daerah aliran sungai.Disisi
lain,juga
terdapat aliranair
lirnbah pasar, rumah sakit, komplek pertokoan dan berbagai tempat aktivitas lainnya.Masatah penelitian adalah apa sajajenis-jenis makrozoobentos dan bagaimana kualitas perairan
ditinjau dari
keanekaragaman makrozoobentos padaaliran
Batang Lembangdi Kodya Solok.
Penelitianini
bertujuanuntuk
mengetahui kualitas air ditinjau dari jenis dan keanekaraganian makrozoobentos pada aliran Batang Lembangdi Kldya
Soiok.penetitian
dilakukandi
aliranair
Batang Lembang yang terletak di daerahKodya Solok pada bulan Agustus
sampai Desember2000'
Pengambilan sampel dilakukan secara "Purposive Stratified Sampling". Berdasarkan penggunaan tunu-h dun daerahaliran
limbah yang masuk maka aliran sungaiini
dibagi atas lima stasiun, yaitudi
Lubuk Sikarah, Pasar Solok, Rumah Sakit Tentara, Tanah Garam danAir
Mutus. Pada masing-masing stasiun, ditentukan tigatitik
sampel yaitu daerah tepikiri,
tengah dan daerahtePi
kanan.Dari
penelitian yang telah dilakukan dapatditarik
beberapa kesimpulan yaitu pcrairan Batang Lembang Kodya Solok sudah rnengalami pcncernaran dalarn kategorii"r"ema, sedang dengan dasar ditemukan 56 spesies
makrozoobentos, yangterkelompok dalam tujuh kelas
denganindeks
keanekaragaman makrozoobentosadalah 2,28.
t.
- lPENGANTAR
Kegiatan penelitian mendukung pengembangan
ilmu
serta terapannya' Dalam halini,
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian irrtegral dari kegiatan mengajamya, baik yang secara langiung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dana dari sumber lain yang rclcvau atau bckcrja sarua dengatt instar.rsi terkait.Sehubungan dengan
itu,
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untukmelaksanakan penelitian tentang Studi
Kualitas Perairan
Balang LembangDiliniou dari
Keanekaragaman Makrozoobentos berdasarkan Surat l)erjaDjian KontrakNomor
:1102/J4llKU/Rutir/2001
Tanggal 25April
2001Kami
menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian tersebutdi
atas. Dengan selesainya penelitianini,
maka Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upayap-nting
dan kompleks dalam peningkatan mutu pendidikan pada umumnya.ol"run,pi"g ltr,
hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam rangka penyusunan kebijakan pembangunan.Hasil
penelitianini
telah ditelaah olehtim
pembahas usul dan laporan penelitian Lembaga Penelitian universitas Negeri Padang. Kemudian untuk tujuan diseminasi, hasil penelitianini
telah diseminarkan yang melibatkan dosen/tenaga peneliti Universitas i.legeri Padang sesuai dengan fakultaspeneliti.
Mudah-mudahan penelitianini
beriranfaat bagi pengenrbangan
ilmu
pada umumnya. dan peningkatan mutustaf
akadernik Universitas Negeri Padang.Pada kesempatan
ini
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu teriaksananya penelitianini,
terutama kepada pimpinan lernbaga terkaityanl
menjadi objek penelitian, responden yang menjadi sampel penelitian,tim
pembahas Lembagafenetiiiun
dan dosen-dosen pada setiap fakultasdi
lingkungan Universitas Negeri-Padang yangikut
membahas dalam seminar hasilpenelitian.
Secara khusus kami meiryampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Ncgeri Padang yang telah berkenan memberi bantuan pendanaan bagi penelitianini. Kami
yakin tanpa dedikasi dan kerjasama yangterjali.
selaniaini,
penelitianini
tidak akan dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baikini
akan menjadi lebih,
baik lagidi
masa yang akan datang.Terima kasih
Padang, 30 November 2001
c'-K
etna LernbagaPenelitian Universitas ri
PadanP . Agus
Irianto
NIP. r30879791DAFTAR
ISIABSTRAK
PENGANTARDAFTAR
ISIDAFTAR TABEL
DAFTAR
LAMPIRAN...I.
PENDAHULUAN..A. Latar Belakang...
B. Perumusan Masalah C. Asumsi...
D. Tujuan Penelitian...
E.
Kegunaan Penelitian II.TINJAUAN
PUSTAKA...A.
MakozoobentosB. Struktur Komunitas sebagai Indikator Perairan
III.
METODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian...
B. Bahan dan
Alat
Penelitian..C. Metode Penelitian
Halaman
lll
vi
2
3
3
3
4
4
5
8
8
8
8
$ D. Analisis Data
llt
u
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN...A.
Komurritas MakrozoobentosIJ. Faktor Lingkungan Fisika-Kimia Perairan Batang Lernbang
C. Kualitas Perairin Batang Lembang Ditinjau dari Struktur Komunitas
I3
l3 l8
20
2t 2t 2t
22 24 MakozoobentosV. KESIMPULANDANSARAN A.
Kesimpulan..B. Saran...
DAFTAR
PUSTAKA...LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
I
.
Distribusi makozoobentos yang ditemukan pada perairan Batang Lembang Kodya Solok2.
Jumlah individu, kepadatan (ind/m2), kepadatanrelatif(%),
dan frekuensi kehadiran relatif (%) makrozoobentos di perairan Batang Lernbang Kodya Solok ...3.
Analisis Indeks keanekaragaman dan kesamarataan makrozoobentos di perairan Batang Lembang Kodya Solok4.
Hasil analisis indeks keanekaragaman (H), indeks kesarnarataan (E) danIndeks dominansi (C) makrozoobentos yang ditemukan di perairan Batang Lembang Kodya Solok ..
5.
Analisis indeks dominansi makrozoobentos di perairan Batang Lembang Kodya Solok6.
HasilUji
Kesamaan (Bray-CurtiS) komposisi makrozoobentos antar Stasiun penelitian7.
Rata-rata hasil pengukuran factor fisika kimia air pada tiap+iap stasiun Hal24
26
28
l4
30
t7
penelitian di perairan Batang Lembang Kodya Solok
l8
rl I. i'
DAFTARLAMPIRAN
Lampiran
I
.
Makrozoobentos pada Perairan Batang Lembang Kodya SolokHal 24
2.
Analisis Jenis, Kepadatan, dan Frckuensi Makrozoobentos Perairan BatangLembang Kodya Solok 26
3.
Analisis Keanekaragaman dan Kesamarataan Makozoobentos PerairanBatang Lembang Kodya
Solok ...
284.
Analisis Dominsnsi Makrozoobentosdi
Perairan Batang LembangKodya Solok 30
vt
I. PENDAHULUAN
A. Latnr Bclakang
Sungai
merupakan ekosistem perairanyang
mudah mendapat pengaruhdari
daerahsekitamya, baik
secaraalatni ulaupuu olch
berbagai aktivitasmanusia. Adanya aktivitas pe(anian, pemukiman penduduk'
pasar maupull industri yang berlokasidi
sekitar perairan sungai' dapat mempengaruhi kualitas air, baik Frsika,kimia
maupunbiologi'
Kualitas air
dapat dideteksi dengan berbagai cara' seperti dengan analisisfi-sika
air,kimia
air dan analisis, biotogi (Hyncs, 1978). Untuk sungai, analisisfisi-ka dan kimia air kurang
rlremberikan gambaran sesungguhnya kualitasperairan, dan dapat
memberikan penyimpangan-penyimpanganyang
kurang mengun-tungkan,karena kisaran nilai-nilai
peubahnyasangat
dipengaruhi keadaan sesaat.Dalam lingkungan yang dinanris' seperti sungai'
analisisbiotogi
khususnya ana-lisis struktur komunitas hewan bentos' dapat memberi-kan
ganrbaran yangjelas
tentang kualitas perairau (Bourdeau dan Tresshow'1978; Magurran, 1988).
Hewan bentos hidup
relatif
menetap, sehingga baik digunakan sebagai pe-tunjuk
kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya.Kelompok
hewan te(sebut dapatlebih
t'uencernrinkan adanya per- ubahan faktor-faktor lingkungan dari waktu ke waktu di perairan sungai' karena hewan bentos terus menerus terdedah (exposed) terhadapair
yang kualitasnya berubah-ubah (Oey,el al.,
1978)' Diantara hewan bentos yangrelatif
mudahdiidentifikasi
dan pcka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah jenis-jenis
yang termasuk dalamkelompok
invertebratarnakro' Kelompok ini
lebihmakozoobentos (Rosenberg dan l{esh, 1993)
a r:.1.
1:.lC I
dikenal dengan
2
Batang Lembang merupakan sungai
yang
terdapatdi
Kabupaten Solokyang hulunya
berasaldari
Danau Diatas dan bermuaradi
Danau Singkarak'Sungai
ini juga
melewatiKodya
Sotok, denganaliran air
sepanjangl2'5
km dan lebamya antara 15 sampai24 m' Di
daerah KodyaSolok ini juga
bersatube-berapa anak sungai memasuki aliran Batang Lembang
yaitu
Batang Gawan dan Batang Bingung (Dinas Pengairan Kodya Solok)'Batang Lembang dimanfaatkan oleh penduduk setemPat untuk mandi'
cuci'
kakus dan untuk pembudngan sampah, terutama penduduk yang bermu-kimdi
sekitar daerah aliran sungai.Disisi
lain juga terdapat aliran air limbah pasar' ru-mah sakit, komplek
pertokoandan
berbagaitempat aktivitas lainnya
Dariberbagai tempat aktivitas penduduk tersebut menghasilkan
bahan-bahan buangan(limbalt)
baik yapg bersifat padat maupun yang bersifatcair'
Buanganini
akhir-nya akan memasuki badan perairan Batang Lenrbang, sehingga akanmempengaruhi kualitas perairan' maupun kehidupan organisme
perairan khususnya makrozoobentos' Sejauh yang penulis ketahui belum ada penelitian yang mengungkapkan lralini di
perairan Batang Lembang Kodya Solok'B. Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari uraian
terdahulumaka
nlasalahdalam penelitian ini
adalah:a.
Bagaimanakah kualitasair
padaaliran
Batang Lembangdi Kodya
Solokditinjau
dari keanekaragaman makozoobentos ?b. Apa
sajakah jenis-jenis makrozoobentos dan bagaimanakah keanekaragam- annya pada aliran air Batang Lembangdi
Kodya Solok ?c. Faktor fisika kimia air
apa sajakah yang melnpengaruhi keanekaraganran makrozoobentos pada aliran air Batang Lembangdi
Kodya Sotok'3
C. Asumsi
Dalam pcnelitian ini, peneliti
berasumsibahwa di Batang
Lembangterdapat makrozoobentos
yang
beranekaragam. Keanekaragaman makroozo- bentos dapat mcmbcrikan gambaran kualitas air di Batang Lembang'D. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahui kualitas air pada aliran BatangLembang di Kodya Solok ditinjau dari jenis-jenis dan
keanekaragaman makrozoobentos pada aliran air Batang Lembangdi
Kodya Solok .E,. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian
ini
nantinya diharapkan dapat berguna:a.
Sebagai informasi tentang keberadaan makozoobentos yang terdapat pada aliran Batang Lembangdi
Kodya Solok.b.
Sebagai bahan masukanbagi
lnstansiterkait
dalanr pemeliharaan lnaupun pengadaan air yang berkualitas bagi kebutuhan masyarakatdi
Kodya Solok'c.
Sebagai penelitian dasar uptuk penelitian lanjutan.II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
MakozoobentosZoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh
siklus
hidupnya beradadi
dasar perairan,baik yang
menempel, merayap maupun menggali lubang (Kendeigh, 1980; Odum 1993; Rosenberg dan Resh, 1993), yang berpe-ranan penting'dalam
proses dekomposisidan mineralisasi material
organikyang
memasuki perairan(Lin(,
1985), sertamenduduki
beberapa tingkatantrofik datan
rantai makanan(Odum,
1993)' Berbagaijenis
zoobentos ada yangberpe-ran
sebagaikonsumen primer dan ada pula yang berperan
sebagaikonsumen sekunder atau konsumen yang menempati
te[rpat
yang lebihtinggi'
Pada unrumnya, zoobentos merupakan makanan atami bagi ikan-ikan pemakandi
dasar("bottom feeder") (Pennak'
1978; Tudorancea, Greendan
Hubner' 1978;Zrr,
1980 dalamIzmiarti,
I 990)'Berdasarkan ukurarurya, zoobentos dapat digolongkan
ke
dalam kelompok zoobentosmikoskopik
ataumikozoobentos
dan zoobentosmakoskopik
yangdisebut juga dengan makrozoobentos Menurut Cummins
(197 5)'makrozooben-tos dapat mencapai ukuran tubuh sekurang-kurangnya 3
-
5 mm pada saat per-tumbuhan maksimum. Slack etal'
(1973) dolom Rosenberg dan Resh (1993) menyatakan bahwa makozoobentos menrpakan organisme yang tertahan pada saringan yang berukuran besar dan sama dengan 200 sampai 500 mikrometer.Organisme yang termasuk
makozoobentos
diantaranya adalah: Crustacea' Isopoda, Decapoda, Oligochaeta,Mollusca,
Nematodadan Annelida
(Cum-mins,
1975; Goldman dan Home 1983)'It
5
Komposisi maupun kelimpahan
makrozoobentosbergantung
pada tolcransi atau sensitivitasnya terhadaP perubahan lingkungan. Setiap komunitasmemberikan rcspon teihadap perubahan kualitas habitat dengan
carapenyesuaian
diri
pada struktur komunitas. Dalam lingkungan yangrelatif
stabil, komposisi dan keJimpatran makrozoobcntos r€latif tetap(APHA,
1992).Berdasarkan teori Shelford
(Odum,
1993) maka makrozoobentos dapatbersifat toleran maupun bcrsifat sensitif terhadap perubahan
lingkungan.Organis-me yang memiliki kisaran toleransi yang luas akan memiliki
pcnyebaran
yang
luasjuga
Sebaliknya organismc yangkisaran
toleransinya sempit(sensitif)
maka penyebarannyajuga
sempit. Adanya perubahanfaktor
lingkungan seperti substrat dasar,arut,
kandungan unsurkimia
dalam air, suhu dan interaksi spesies serta pola siklus hidup dari masing'masing spesies dalam komunitas akan mem-penganrhi struktur komunitasmakrczoohntos.
B. Struktur komunitas sebagai Indikator kualitas perairan
Penggunaan makrozoob€ntos sebagai indikator kualitas perairan dinyatakan dalam bentuk indeks
biologi.
Caraini
tclah dikenal sejak abadke
19 dengan pe-mikiran bahwa terdapat kelompok organisme tertentu yang hidup di perairan tercemar. Jenis-jenis organismeini
berbeda denganjenis-jenis
organisme yanghidup di
perairantidak
tercemar.Kemudian oleh
paraahli biologi
perairan, pengeuhuanini
dikembangkan, sehingga perubahanstruktur dan
komposisi organisme perairan karena berubahnya kondisi habitat dapat dijadikanindikator
(Rosenberg dan Resh, 1993).Metode kualitatif
tertuauntuk
mendeteksi pencemaran secarabiologis di
sungai adalah sistem saprobik (Warent,l97l)
yaitu sistem zonasi pengkayaan bahan organik berdasarkan spesies hewan dan tanamanspesifik,
tetapi sistemini saprobik
mempunyai beberapakelemahar (Hynes, 1978)
karena kurang6
p€ka terhadaP pengaruh buangan
yang bersifat toksik'
Selanjutnya Hawkes (1979) menyatakan bahwa tidak ditemukannya makrozoobentos tertentu belummungkin
dikarenakankondisi fisik
sungaikrrang
mendukung kehidupannya atau kemunculannya dikarenakandaur
hidupnya.Adanya
kelemshan sistemsaprobik, maka
untuk menilai kualitas perairan'
secarakuntitatif
dilakukanmetode pendekatan memakai model-model matematik' berdasarkan terjadinya pcrubahan
stnrlitur komunitas
sebagaiakibat
perubahanyang terjadi
dalamkualitss lingkungan perairan, dengan
mengetahuiindeks
keragamanjenis'
kcscragaman dan dominansi'
Keragaman
jenis
merupakanciri
yangunik
unnrk menggambarkan strulmrrkomunitas di dalam organisasi kehidupan' Suatu komunitas
dikatakanmempunyai
keragamanjenis tinggi' jika kelimpahan
masing-masingjenis tinggi
dan se-baliknya keragamanjenis
rendahjika
hanya terdapat beberapajenis yang melim-pah' Diantara Indeks
keragamanjenis ini adalah
lndekskeragaman Shannon-Wiener' Perbandingan
antan
keragaman dan kemgamanmaksimum dinyatakan sebagai
keseragamanpopulasi, yang
disimbulkan denganhuruf E. Nilai E ini berkisar
antara O-
l'
Semakinkecil nilai E'
semakinkecilpulakeseragamanpopulasi'artinyapenyebaranjumlahindividu
setiapjenis tidak
samadan ada
kecenderungansatu
spesies mendominasi'begitu pula sebaliknya semakin besar nilai E maka tidak
adajenis
yangmendominasi. Untuk melihat dominasi suatu spesies digunakan
indeks dominansi (C).Berdasarkan
nilai indeks
keragamanjenis, yang dihitung
berdasarkanformulasi
Shannon- wiener,
dapat ditentukan beberapakualitas air' wilhm dan Donis (1966) dalan Widyastuti (1983)
menyatakanbahwa air
yangtercemar
berat, indeks
keragamanjenis
zoobentosnyakecil dari satu'
Jika7
berkisar antara satu dan tiga, maka
air
tersebut setengah tercemar. Sedangkanair
bersih, indeks ke-ragamanzoohntosnya
besar dari tiga. Staub etal'
dalantWilhm (1975)
menyatakan bahwa berdasarkan indeks keragaman zoobentos'kualitas air dapat dikelompokkan atas:
terrcemarberat (0<H'<l ),
tercemarsedang (l<H'<2), tercemar ringan (2<H'<3) dan tercemar sangat
ringan(3<H<4,5).
Kisarannilai H'tersebut
merupakan bagiandari
penilaian kualitas air yang dilakukirn secara terpadu dengan faktor fisikakimia
air.III. METODOLOGI I'ENELITIAN
A.
Tenrpat dan Waktu PenelitranPenelitian
ini
dilakukandi
aliran air Batang Lenrbang yang terletakdi
dac-rah Kodya Solok
padabulau Agustus
sampai Descmber2000.
Pengukuran beberapafaktor fisika-kimia dilakukan
langsungdi
lapangan.Idcntifikasi
dan penghitunganjumlah individu
makrozoobctrtosdilakukan di
l-aboratorium Ekologi IJewanFMIPA
UNP Padang.B. Bahan dan
Alat
PcnclitianBahan yang digunakan adalah kertas indikator pl I universal, fomralin 40%,
alkohol
70%, MnzSo+.4HzO,KoH/KI,
H2sO4 pekat, Na2S2O3 0,0125N
danamilum l7o. Alat
yangdipakai Lanlotte Water
Satnple. SurberNct,
Ekmandredge, stopwatch, dissecting mikroskop, satingatl Tyler Standard
Screen Scale, pinset, termometer Hg, buret dan standar, erletlmeyer 100ml,
botol sanl- pelair
250ml,
botol koleksi,baki
plastik, kantongplastik'
meterau, labcl, ga- bus dan alat-alat tulis.C. Metode Penelitian
Pada peuclitiarr ini pengambilan saurpel dilakukan dengan
utetoda"Purposive Stratified Sampling".
Berdasarkan penggunaan tanahdan
daerahaliran timbah yang
masukBatang
Lembang,nlaka
dacrah scpanjang aliran sungaiini
dibagi ataslima
stasiun, yaitudi
Lubuk Sikarah, Pasar Solok, Rumahsakit
Tentara,Tanah
Garam,dan Air Mutus,
pada masing-masing stasiurl, ditentukantiga tiiik
sampelyaitu
daerahtepi
scbelahkiri,
bagian (cngah dan dacrah tepi sebelah kanan.B i' j
l
::t'I
9
l.
Kerjadi
laPanganSampel
heyan
bentosdiambil
dengan menggunakan SurberNet
untuk da- sar sungai yang berbatu dan Ekman drcdge untuk dasar sungai berlumpur' Sam' pel yang terambil disaring dengan saringan bertingkat dengan ukuran mata sa- ringan bertunrt-turut dari atas ke bawah 2,36mm, l'49
mm dan0'52 mm'
danhntos
yang didapatkan dimasukkan ke dalambotol
sampel yang sudah berisiformatin
4o/o dandiberi
label. selanjutnya sampel-sampel tersebut dibawa ke laboratoriumuntuk diidentifikasi
dandihitung jumlahnya'
Panjangtali
yangdibutuhkan untuk mengambil
sampeldari
permukaanair ke dasar'
dicatat sebagai kedalaman air.Selama pengambilan sampel, dilakukan pengukuran faktor
fisika kimia air
pada setiap stasiun, berupa suhu airdiukur
dengan termometer' kecepatan arus dengan alat bantu berupa gabus,pH
dengan kertaspH
universal' pengukuranDO dilakukan
dengan caratitrasi
menggunakan metoda Frank Newman dan penentuanBODs.
DisamPingitu juga diambil
substratdasu
perairan' untuk pengukuran Kadar Organik substrat'2. Kerja
di
Laboratorium a). Pengukuran BODUntuk
pengukurankebutuhan oksigen biologi digunakan
rumussebagai berikut :
g6p= pes-DOs
.
Dimana : BOD = Kebutuhan oksigen biologi DOo = Oksigen terlarut awal DOs =9Lt't"n
terlarut akhir(Sumestri dan
Alerts'
1984,hal l75)
l0
b). Kadar Organik Substrat
Untuk mengukur kadar organik
substratdasar dilakukan
denganmetoda grafimctri. Substrat yang telah diambil, dikeringkan
dengan menjemumyadi
bawahsinar
matahari, setelahkering,
digerus dengan lumpang sampai halusdan diaduk rata, kemudian dikeringkan
dalam ovenlistrik
pada suhu 1050 C sampai berat konstan laludi ambil l0
gram dandi
bakar dengantungku
tanah dengan suhu 4000C
selama 24jam.
Kadar organik substrat dapatdi ukur
dengan rumusmodifikasi
dari Suin (1989).1,724 (0,458b-0,4)
KOS
= x 100%
Dimana
BTK
=
BTK-BSP
= Berat tanah kering
= Berat sisa pembakaran ( berat abu) b
BTK
BSP
3). Identifikasi Makrozoobentos
.
Semua sampel makrozoobentos dibawake
laboratoriumEkologi Hewan Universitas Negeri
Padang.Selanjutnya sampel diperiksa di
bawahmikoskop
dandiidentifikasi
serta dihitungjumlah
masing-masingjenis. Identifikasi dilakukan
sampai tingkatjenis
dengan menggunakan buku acuan, antaralain
Needham and Needham(1964);
Hynes (1972);Quigley (1977),
Pennak(1978); Barnes (1987); Chu and
Cutkomp(t992).
ll
D. Analisis Data
Analisis data
kualitas perairan Bstang Lembangdilakukan
dengan dasar analisisjenis
kcpadatan, kepadatanrclatif,
frekuensirelatif (Michael,
1984),Indeks keanekaragaman, keseragaman dan indeks dominansi (Magurran 1988).
Adapun formulasi yang digunakan adalah:
l.
Kepadatan dan kepadatanrelatifi
Kepadatan(K)
Jumlah
individu
suatu sPesiesK=
luas unit sampcl
2.
Kepadatan R.elatif(KR)
Jumlah
individu
suatu sPesiesKR x
100%Jumlah
individu
seluruh sPesies3.
Frekuensi KehadiranRelatif
Jumlah
titik
sampel yang ditempati satu spesiesFR=
Jumlah seluruh
titik
samPel4. Indeks keanekaragaman (H'), keseragaman dan dominansi:
Indeks kcanckaragaman (H' ):
H'= - Epilnpi
dimana :
pi
= Proporsi spesies kei(n;
), terhadapjumlah
total(N
) 5. lndeks Kesamarataan (E)H'
E=
lnS
dimana :
S
= Junrlah spesiesxl00%
i
t2
6. Indeks Dominansi (C)
c =
(pi)2pi =
ProPorsi spesies ke i, terhadaPjumlah
totalNilai-nilai
indeks yangdipeioleh
selanjutnya dibandingkan dengan indeks pencemaran yang dikemukakan oleh Hawkes (1987)'7. Indeks Kesamaan (Similaritas)
,i
Untuk melihat
kesamaan komposisi komunitas antar stasiun, dilalnrkanuji
simitaritas Bray'Curtis, dengan rumus:
2W
C
dan PV=n
V
(Gore, 1980)A+B
dimana: C
= indeks similaritas Bray&
CurtisPV
=nilai
Penting sP€siesn
=jumlah
individu rata-rataf
= frekuensi kehadiran1y = jumlah nilai
penting terendahdari
kedua komunitas yang diban- dingkan.4
=jumlah nilai
penting komunitasA'
Untuk melihat
hubunganfaktor fisika-kimia air
dengan keanekaragaman makrozoobentosdilakukan analisis regresi berganda
menggunakan program Statistix version 4.0 (Siegel' 1992)'f
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Komunitas MakozoobentosIJcrdasarkau hasil pengamatan,
di
pcrairan Llatang l-crttbattg tlitcrnukan 56 spesies makozoobentos,yan!
tergolong ke dalam tujuh kelas yaitu Arachnida dan Crustacea, masing-rnasing3
spesies, Gastropodascmbilan
spcsies, Hirudinea delapan spesies, Insecta 29 spesies,Oligochaeta
dan l'clecypodamasing
masing dua spesies. Secararinci
dataini
dicantunrkan pada tabclI di
Lanrpiraul'
Kepadatan dan kepadatan
relatif
rata-rata makrozoobcutos (ind/tn2)di
tiap stasiun sepanjangaliran
Batang Lembang bcrvariasi. Pada StasiunI
kepadatanrelatif tertinggi ditemukan
padaThiara scabra yaitu
43,27% (1071I,l I
ind /m2)' StasiunII
adalah Physafontinalis yakni
27,340/o(9733,33
ind/m2),
StasiunIII
adalah Hetobdetla stagnalis 29,55% (12044 ind./m2). Stasiun
lV da' V
kepadatanrelatif te(inggi kembali ditemukan
padaThiara sca6r4,
masing-masing adalah 50,33% (34000 ind./m2)dm
77,24Yo (37244 ind-lntz). Secararinci
dikemukakan pada Tabel 2di
lamPiran 2.Ditinjau dari
dominasinyd pada StasiunI (Lubuk
Sikarah) ditemukan 22 spesies,tiga
diantaranya predominan (kelimpahanrelatif
yang besardari l0%), yaitu Thiara scabra
(41,27o/o),Pleuracera sp. (19,21%),
dan Zaitzeviaparvula ronomus (14,72).
PadaStasiun II (Pasar Solok) ditemukan 24
spesies, tiga diantaranya berstatus predominan,yailu
Physa.fonlinalis (27,34%)'
Tubi,{ex sp'(22,35)danPlacobdellomontifera(11,36%).PadaStasiunlll(RumahSakit
Tentara Solok) ditemukan 27
spesies, spesies predonrinanadalah
Helobdellastagnalis (29,5%),
Chironomussp. (18,97%).
dan Zuitzet'iaparvula
ronomus (11,34). Pada StasiunIV
( Tanah Garam) juga ditemukan 27 spesies' Spesies yangpredominan
adalahThiara scabra
(50,33%o)'Tubifer sp (11,78),
dan Zaitzevial3
l4
p.tt'vulu ronottus (10,13). l'ada
StasiunV (Air Mutus) ditcntukatr [9
spcsics.Spesies yang predominan hanyalah Tubifex. sp. (77,24%).
Dari
tujuh kelas rnakrozoobentos yang didapatkan, Gastropoda, Hirudinea,Insecta dan Oligochaeta, relatif ditemukan pada setnua stasiun
penelitian.Crustacea tidak ditemukan hanya pada Stasiun
I dan
Pclecypoda pada Stasiunll'
Sedangkan Arachnida hanya ditemukan pada Stasiun
ll
danIII'
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan tentang indeks keanekara-
gaman (Tabel 3 pada Lampiran 3), maka dapat dikenlukakan bahwa
indcks keanekaragaman makrozoobentos yang ditemukaudi
perairan Batang Lcmbang berkisar antara 1,01 sampai 2,29 dengan indeks kesamarataan ar1tara 0,34 sampai0.71
dannilai
indeks dorninar.rsi ar.rtara 0,15 sampai0,61. Rincian hasil
analisis data tentang indeks keanekaragaman dan indcks kesamarataan tertera dalam tabel3
padalampiran 3 dan
besertaindeks
don.rirrasitcrtera
padatabcl 4.
Analisis indeks dominasi secaratinci
digambarkan pada tabcl 5di
larnpiran4'
Tabel4'Hasilanalisislndekskeanekaraganran(l{),indekskesamarataan
(E) dan indek dominansi ( C)
makrozoobentos yang ditemukandi
perairan Batang Lembang kodya Solok'STASILIN H E C
I
1,86 0,60 0,25II
226 o,7 t 0,1 5II ,ro
0,69 0,l5
IV I
86 0,56 0,281,01 0,s6 0,61
Batang Lembang 2,28 0,57 0,
l9
Keterangan
:
L LubukSikarah II.
PasarSolok III.
Rumah Sakit
TentaraIV.
TanahGaram V. Air
Matus['ada S(asiutt I (Lubuk Sikarah) indcks kcanekaraganran
(ll) makozoobentos
yang ditemukan adalah 1,86 dengannilai
irldeks kesamarataan(E)
scbcsar0,60 scrta irrdcks
dorr-rirrarrsi(C)
scbesar0,25. Dari nilai
irrdcks keanekaragamanyang diperoleh maka
berdasarkankriteria yang
dikemukakanl5
olelr Lee et
atl.,
(1978) perairan pada StasiunI ini
dapatdikclompokkan
kepada perairan yang tercemarringan (1,6 < H < 2,0).
Sedangkan Staubc, all.
dalonrWilhm (1975)
menggolongkanperairan dengan nilai H yang diperoleh ini, termasuk perairan tercemar sedang. Dari nilai indeks
kcsamarataan yangdiperoleh, terlihat
bahwanilai
tersebut adalah0,6. yang berarti
bahwajumlah individu
setiapjenis
yang terdapat pada stasiunI ini relatif
tidak nrerata. Dcngankata lain terdapat
kecenderunganadanya spesies yang meudotninasi.
Jika diperhatikan,nilai
indeks dominansi pada Stasiun inipun rendah (< 0,5)'Pada Stasiun
II
danIII
(PasarSolok dan
RuntahSakit Tcntara)'
indeks keanekaragaman(H)
makroloobentos yang diperolch adalah 2,26 darr 2.29 dcngannilai intlcks kcsaurarataan (lJ)
scbcsar0,71 dan
0,(r9scr(a irldcks
donrinansi, masing-masing(c)
sebesar 0,15. Darinilai
kcanckaragaman yang dipcrolch nraka berdasarkankriteria
yang dikemukakan oleh Leeel all ,
(1978) dan Staubel ail' dalam Wilhm (1975) maka perairan pada Stasiun II dan III ini
dapatdikelompokkan kepada perairan yang
tidak
tercemar (lI >
2,0).Dari nilai
indeks keseragaman yang diperoleh, terlihat bahwanilai
tersebut mendekatiI
(satu), yang berarti bahwajumlah individu
setiapjenis
yang tcrdapat pada Stasiunini relatif mcrata. Dengan kata lain tidak
terdapat kecendcruttgau adanya spesies yang mendo-minasi.Jika diperhatikan, nilai indeks dominansi pada stasiun
Inipunrendah (0,15).
Pada Stasiun IV (Tanah Garam), indeks keauekaragaman (tl)
makozoobentos
yang ditemukan adalah 1,86 dengannilai
indeks kesatnarataan(E)
0,6 serta indeks dominansi(c)
0,28. Berdasarkankriteria
yang dikemukakan oleh Lee etalt.,
(1978) perairan pada stasiunIV ini
dapat dikclompokkan kepada perairan yang tercemarringan (1,6 < H < 2,0)
Sedangkan Staube/ all
dalantWilhm (1975)
menggolongkanperairan dengan nilai LI yang diperoleh ini'
,)
t6
termasuk perairan tercemar sedang.
Dari nilai
kesamarataan keseragaman yangdiperoleh, terlihat
bahwanilai
tersebut adalah 0,56yang bera(i
bahwajumlah individu
setiapjenis
yang terdapat pada stasiunini rela(if tidak
merata. Dengankata lain terdapat
kecenderunganadanya spesies yang mendorninasi.
Jika diperhatikan,nilai
indeks dominansi pada Stasiun inipun rendah (yaitu 0,28).Stasiun
V (Air Mutus),
indeks keanekaragarnan (l[)
makozoobentos yangdipcrolch adalah l,0l
dcngannilai indcks
kcsanrara(aan(ll) 0,34 serta
indcksdominansi (C) 0,61.
Berdasarkankriteria indeks
keanekaragamanbaik
yang dikemukakarroleh
Staub etall. dalant Wilhnr
(1975) maupunl,cc ct all. (1978)
maka perairan pada StasiunV
dapat digolongkan pada perairanyang
tercemz[scdang. Dari
nilai
indeks kesamarataan yang dipcroleh, dapat dikemukakan bahwa pada StasiunV ini
terdapat kecenderungan adanya spesies yang mendominasi.Berdasarkan
Tabel 5, indeks
keanekaragamanrnakozoobentos
yang diperolehdari lima
stasiun penelitiandi
perairan Batang Lernbang, digambarkan sebagai diagram batang dalam bagan bcrikutini.
0,5
II Ill
IVStasiun A
,5
2
5
I
,|
I
0
Indeks
keanekaragamrmmakozoobentos tiap strata,
padastasiun penelitian di perairan Batang Lembang
Bagan enam
I
s7f t
rta v
q,lf+fena ''-,/*l
t7
Hasil uji
kesanraan(Biay-Curtis)
konrposisi makrozoobcntos antar stasiun disajikau pada Tabel 6 berikut ini.Tabel
6. Hasil uji
kesamaan(Bray - Curtis) komposisi
rnakrozoobentos antar stasiun penelitian pada perairan Batang Lcmbang (7o)STASIUN
Iil II IV
I 83 I 15,3 * 50,5 * 64 ,1 +
II
91,9 * 64,4 * 80,5 *III
7I 7 88,4 +IV
82,7 +Ketcrangan: *:komposisi
sama (C>
50%)Dari Tabel 6 terlihat bahwa
uji
kcsamaan komposisi tnakrozoobentos pada umumnya diatas50%.
Kendeigh(1980)
mengungkapkan bahwa dua komunitas dinyatakanmemiliki komposisi relatif
sama,jika uilai koefisien
kesamaannya besar atau sama dengan50%.
Berdasarkanlral ini
dapatdikemukakan
bahwa komposisi makrozoobentos yang terdapat pada perairan Batang Lembang Kodya Solok,relatif
sama.la.'r
,, ,..1|l.,' r\ LI l,
l8
B. Faktor Lingkungan
Fisika-Kimia
perairan Batang LernbargRata-rata hasil pengukuran faktor
fisika-kimia
perairan Batang Lembangdi
lima stasiun penelitian disajikan pada Tabel 7.Tabel
7.
Rata-rata hasil pengukuran faktor hsika-kimia air pada tiap-tiap stasiun penelitiandi
perairan Batang Lembang Kodya Solok.Pararncter Satuan
I lt III IV
Suhu air Kecepatan arus Kedalaman Derajat keasaman Oksigen terlarut
Kebutuhan oksigen biologi Kadar organik substr4!
cn/dt cm Unit
nl r.gl
vo
1,1 53,3 6,3 5
1,06
a1
28 1.7 42,3
6,3 5,1 4,1 t,8
29 6,8 50,7
6,3 4,8 2,9
1,2
28 6,1 58,3
6,3 3,8
1,9 6,1
27
200 6,3 5,8 4.5 8,0
STASIUN
Keterangan
:
I. LubukSikarah IV.
Tanah GaramII.
PasarSolok V. Air
MutusIII.
Rumah Sakit Tentara (RST)Suhu
air
pada perairan Batang Lembangdi Kodya Solok, mulai dari
hulu sampaihilir
berkisar antara 25"c -
29oC. Suhutertinggi
ditemukan pada StasiunIII
( RST Solok) dan terendah pada Stasiun I (Lubuk Sikarah)'
Kecepatan arus pada
tiap
stasiun pengamatan bervariasi, dengan rata-rata antarastasiun
2,3-
7,7 cnr./dt.Arus tertinggi
ditemukan pada StasiunII
(PasarSolok), yaitu 7
,7
cntldt. scdangkan mta-rata arus tcrcndah ditemukan pada StasiunV (Air Mutus) yaitu 2,3 cm/dt.
Berdasarkankiteria
yang dikemukakan Macon (1974)
dalam.Welch
(1980). maka perairan Batang Lembang tergolong perairan berarus sangat lambat.Kedalaman aliran Batang Lembang pada Stasiun
I (Lubuk
Sikarah) sampaiIV (Tanah
Garam)relatif hempir
sama.Walaupun demikian
penetrasi cahaya matahari tertihat tidak sampai ke dasar, karena aliran air yang keruh. Perairan pada StasiunV (Air Mutus)
merupakan yang tcrdalatn, yaitu 200 cm'Tipe
substrat perairan Batang Lembangrelatif tidak bcrvariasi'
Stasiun I,berpasir dan sedikit berlumpur.
StasiunII , III dan IV berpasir dan
berbatu.l9
Sedangkan Stasiun
V,
berpasir dan berlumpur. Walaupun arustidak
deras(relatif
sangat lambat) namun substrat dasar perairan Batang Lembang
didominasi
oleh pasir. Salah satu penyebabkondisi ini
adalah adanya usahanya pcnambangan pasir sepanjang aliran Batang Lembangini.
Berdasarkan wawancara dengan pendududksekitar,
usahaini
termasukdidukung oleh
Pemerintahan DaerahKodya
Solok, dimana halini
dapat mengurangi bahaya akibat meluapnya Batang Lembang pada musim hujan.Variasi
pH" antar stasiun-stasiun penelitiandari hulu
kehilir, relatif kecil
dimana rata-rata pengukuran antar. stasiun adalah 6,74-
7,29.Nilai pH
tertinggiterdapat pada Stasiun
II,
dimanapH
cenderung basa, sedangkannilai pH
terendah ditemukan pada Stasiun V.Dcrajat keasaman yang cenderung pada
selu(uh
Slasiun ccudcrung stabilyaitu 6,3 (bersifat
asam).Nilai pH yang
cenderung asatnini diduga
karena banyaknya bahanorganik limbah dari
pemukiman, pasar danrumah sakit
yang sedang mengalami dekomposisi. Dugaan tersebut dapat disokong dengan pendapatKlein
(1972), bahwa pada perairan yang banyak menalnpung limbah organik yang sedang mengalami dekomposisi maka akan ditemukan pH yang rendah.Kandungan rata-rata oksigen terlarut antar stasiun penclitian
berkisar antara 3,8-
5,8 mg/I, dengan kadar tala-ralatertinggi
ditemukan pada StasiunV
dan terendah pada StasiunIV.
Kandungan oksigentcrlarut
menurunmulai
dari StasiunII
sampai[V.
Pada StasiunV
kadarini naik.
Adanyafluktuasi ini
tentuberkaitan dengan banyaknya organisme yang membutuhkan oksigen
untukmenguraikan limbah organik, baik oleh adanya akumulasi dari daerah sebelumnya maupun oleh aktivitas penduduk, pasar dan limbah dari Runrah Sakit Tentara.
Nilai BOD
rata-rataantar
stasiunpenelitian berkisar antara 1,06 - 4'5 mgll
CaCOr. Kandungan BOD tertinggi pada Stasiun
V
dan terendah pada Stasiun I.. :':':."-i
20
Rata-rata hasil pengukuran kadar organik substrat
(KOS)
perairan Batang Lembang berkisar antara 1,2-
9,3%.KOS
terendah ditemukan pada StasiunIII,
sedangkan
tertinggi
ditemukan pada StasiunI. Dari
SatsiunI
sampainI
KOS cenderung menurun, sedangkan pada StasiunIV
danV
kembali meningkat.C. Kualitas perairan Batang Lembang ditinjau dari struktur
komunitas makozoobentosUntuk
mengetahui kualitas perairan Batang Lernbangditinjau
dari strukturkomunitas makozooobentos, dilakukan analisis regresi berganda
bertahap("stepwise multiple
regression analysis")(Brower
dan Z.ar, 1984;Siegel,
1992)' Parametcrkualitas
pcrairan yangdiselidiki
bcrupafaktor fisika kimia air
yang terdapat padaTabelJ.
Sedangkan parameter komunitasyang diselidiki
adalah kepadatanrelatif
dan indeks keanekaragaman.Hasil analisis
menunjukkan bahwa pararleter kualitas fisika kimia air
rnempunyai pengaruh yangtidak
sama(positif
maupurlnegatif), baik
terhadap kepadatanrelatif maupun indeks
keanekaragaman makrozoobentos'Dari
56spesies yang ditemukan,
27
dianlaranya dipengaruhi oleh perubahan kondisifisika
kimia air,
sedangkan29 lairnya tidak
memperlihatkan hubunganyang
berarti dcngan perubahankualitas fisika-kimia air
Batang Lernbang.Hasil analisis ini
selengkapnyadisajikan pada Lampiran 3. Analisis lebih jauh
menyangkut hubungan kualitasfisika kimia air
dengan struktur komunitas makrozoobentosdi
perairan Batang Lembang menunjukkan bahwalaktor fisika kimia
utama yang mempengaruhistruktur
komunitas makozoobentosdi
perairan Batang Lembang adalah kedalaman dan kadarorganik
substrat. Terungkap bahwa kedalaman dankadar organik
substrattemyata
berpengaruhnegatif
terhadap keanekaragaman makozoobentosV. KESIMPULAN DAN
SAITANA.
KcsiurpulanDaripenelitianyangtelahdilakukantentangstudikualitasperairanBatang
Lembangditinjau dari
keanekaragaman makrozoobentos maka dapatditarik
be-berapa kesimpulan sebagai berikut:I Ditinjau dari indek
keanekaragaman makrozoobeutos,uraka
peraiaran Batang Lembang sudah mengalami pencemaran dalamkatagori
tercemar sedang, karenatemyata Indek
keanekaragamant
akrozoobentos pada perairan Batang Lembangdi
KotamadyaSolok
adalah 2'28 '2 Di
perairan Batang Lembang Solok diternukan 56 spesies makrozoobentos' yang terkelompok dalam tujuh kelas'3 Faktor fisika kimia utama yang memepengaruhi
kcanekaragaman makozoobentosdi
Kotamadya Solok adalah kedalaman sungai dan kadarorganik
substrat,dimana kcdua faktor ini
berpengaruhncgatif
terhadap keanekaragaman makozoobentos'B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan :
l lnstansi yang terkait (Pemda Kodya Solok) mernberikan
penyuluhan kepada masyarakatsekitar
Batang Lembang tentangresiko
pencemaranlcbih
lanjut perairan Batang Lembang'2. Penelitian selanjutnya meneliti faktor utama penyebab
tercemarnya perairan Batang Lembang'Ir: iu
l;i t''llli'-
-lTAKAAll1.!it',J_
til:; ;
;:i i'AtlANG
2t
DAFTAR PUSTAKA
APHA.
1992. Slandqrt Methodsfor
theExaninalion of llaler and
Waslel{ater.
I 8th edition. Washington.
Bames,
R. D.
1987. InvertebrateZoologt fifth Etlition.
Saunders College Publ' Philadelphia.Bourdeau,
P.
and Treshow,M.
1978. Ecosystem Response 1oPol\tlion
dalanr Principles of Ecotoxicologt Scope 12. JohnWilley &
Sons. NewYork'
Chu, H.F. and Cutkomp,L.K.
1992. How to Know the Immalurelnsecls Wm'
C'Brown Communications, Inc. Dubuque.
Cummins,, K.W. 1975. Fishes dalatn Whitton
BA' (ed) River Ecologt'
Blackwell
Scient Publ. Oxford.Departemen Pekerjaan
Umum.
1993. PemanlauonKwolitas Air
Sungoi BalangArau
KecdmatonLubuk
Begalung Kolamadya PadangPropinsi
SumaleroBarat
(Prokasih) Lapoian Bulan keVIII
(November 1993)'coldnran dan Horne. 1983. Limnologt McGraw-Hill International
BookCompany. London.
Hawkes,
H.A.
1979. Invertebrates as Indicatorsof River water Quality
dalarnA.
James
dan L. Evison (Ed.) Biotogical Indicator of Water Quality' lohn Willey &
Sons. Toronto.I-lyncs. 1978. The
Ecologt
Of Running ll/aters. l)t'rivcrsity PressLiverpool'
lzmiarti.
1990. Kontuniyas Malcozoobenlosdi
Situ Lengkong clan Situ KubangPanjalu, Ciamis Jawa 84,'dr. Institut Teknologi Bandung (Tesis,
tidak dipublikasikan)Kendeigh, S.C. 1980. Ecologt wilh Special
Referencero Anintal and Man'
PrenticeHall
of India Private Limited. NewDclhi.
Lind, O.T.
1985. Handbookof
Common Methodsin Limnologt
CV Mosby
St' Louis.Ludwig,
J.A.
and Reynolds J.F.
1988. StatisticalDcologt A Primer
on Merhods and Computing. JohnWilley
and Sons. New York.22
23
Magurran,
A. E.
1988. EcologicolDiversily and
lts Measurenlenl. PrincetonUni-
versity Press. Princetou New Jersey.Michael, P.
1984.Ecological
Methodsfor Field
ondLaboratory
lnvestigdlions TataMcGraw-Hill
Publishing Company Limited. NewDelhi
Needham,
C. Jr
and P.R. Needham. 1964.A
Guideto
the Studyof
FreshwaterBiologt.
Holden Day Inc. San Francisco.Odum, E.P.
1993.Dasar-Dasar Ekalogi Edisi ketiga.
GadjahMada University
Press. Yogyakarta.Oey, B.L. R.E.
SoeriaatmadjaW. Padatrno.
1978-Faktor lingkungan
Penentudalam
EkosistemSungai.
Seminar Pengendalian PencemaranAir Dirjen'
Pengairan Dcpt. PU-RI. Bandung.Pennak,
R.W.
1978.Freshwater
invertebralesof the
United States.2nd. ed. A Willey
Interscience Publ. JohnWilley
and Sons. NewYork.
Quigley M.
1977. Invertebratesof
Streomand
Rivers.lst Publ.
EdwardAmold
(Publisher) Ltd.Rosenberg,
D.M.
dan ReshV.H.
1993. FreshwoterBiomonitoring and
Benthic Macroinvertebrores. Chapman and Hall. NewYork.
London.Siegel,
J. lgg2.
Statistixversion
4.0.Analytic Soffi'are. St. Paul M.M.
55113USA
Warrent, E.C. 1971. Biologt and lYater Pollulion Control. W'B
SaundersCompany. London.
Widyastuti, E.
1983.Kualilas Air Kali
Cakungditiniau tlari
Keragaman JenisHel.tan Bentos. Tesis S2. Institut Pertanian Bogor. (Tidak dipublikasikan)'
Wilhm, J.F.
1975.Biological
Indicatorsof Pollution.
dalamRiver
Ecologt. Blackwell
ScientPubl Oxford
Whitton B.A.
(ed).Lampiran
1: Makrozoobentosr crairan
Batang LembangKodyaSolok
Tabel I :
Distribusi Makozoobentos yang Ditemukan pada Perairan Batang Lembang Kodya Solok(
I
3 4 5 6 7
t I
l0
ll
l2 l3 I4 l5 l6 l7
It
t9 20
2l
23 24
Hy&aoritr Erqtuaidaa
Omr crrid&
lP
Condoao q
Cyp doprit q
Odattocorut
q
Tharmocoru, tninulo
3 I
5
Crr|ltraar
Oco€lda
Chirah+lulidrc Condooi&e .
CyFidoFi&.
rp
G[!lroFdt Ccrithiact:r
Hlndlac. RnyrlEhour.Uidr
IE cir
M.ro8!dr6,Fod! PtGuEidcr
Rllrnoflrr!
vllv.lkl&
Anstllerii&.
Arry'kL.
PhFidlc viviplrnL€
Thlaro tcobro Volwlo corfJdlnlut
!P
,+
tp
iqtut
q
Ionllnollt Ylvlryntt
q
Abttlphonia hetcre I ita Hclobdella futca
Fplllola t ognollt clobdclh toarwrro
lrttolollt nar f.ru
W.ttoa rP
tlDrplc.p.t ut coa4 ennrl granrlcra tuberathto rP
20 106 224
1
t
l4 4l
ll
l4
20
ll
2l
ll
9 l8
l4
J
3t
l7t l0
5
3 3
t
8 6 I
,l
t9 4
4
,
I
3l
6 2 9
3
t
32 46 l4 25 630 lt6
9 4
t2
5
l9 l3
6 25
I 9
4 l4
;
17
tn
6 9l
6 I I
l0 l4 9
6 l0
3 I I l9
9
7'
9
t2
4
entmyriarc Bcroiruc Dlri!ci&G 2t
26
2t
29
!0 3l
I rp
I
56
;
STASIUN
I IV
I II
B c
B c B c
Jumhh
B c
B c
Spcrles
F.n ll
Kchs Ordo No.
9 t0
ll
t
6 1
1 5 2 3
,
t,-
Eltr rL.
TalAatlo Frvtth 6t
It l
l9 48 54 9J 373 6 4 510 148
4
l3
I 180
4 I 5
I
t02
186 182 1925
29
lt
l4 325
3
lll
l5
3 37 192
20
II
92 3
I I I 3 409 9
3
t.J
Tabel I :
Disribusitvlakrozoobentoe Ditamtan Pcrairan Kodya Solokr.
X.r. rt!:
- -lta.ldli. Lrr
A:htd,rXttl
B:T.nFh
C: Pinttlt xlnrntan
(i'
N
t
l01
t
5 6 3 a
I 2
l7
2t
4 159
l4
l0
tl
2
3
t6
19
5
7 I I
i
ll 6t
3
!
6
l0
ll
,
6
3 2 4 I I 3 I 323
,
,6 I
7
I 6 I 24
I I t
t
I
42 l6
ll
6
5 t7
t2 I
l
l17 3
1
I 6 t6
3 22
6 6
I I
5 167
ll
I
24 4
Oryrhi&
Hldrldtilirt
.
laccqhilimc Prqhcti&c
E lryti&.
Br.ri&.
LcFqhi.tiid*
PoErtrhidrr N.ucaid.a AEr?dd.G h/r!li&.
Hydiq5hidr.
HydN?.ili&.
LcF€i&.
Polfcrtqia*
L.h lluli.t
.
Cortiorli&.
hA,eovt
e
!D
tP
?
rP rP
?
rP
q
!P 'nptunut
q
t?
tt4'ot rp.t
t@t ottqlmu
TvUIa
e
tP hrt@lun tp
I
E ltlncropthcil
H€niplG'-.
H)*rc!.t|r
t pit$.r!
T.iEDpl.rl
Odo.t{,
B..t-i.
Hrplotexy&
Eulrnrlli Diplcr.
!2
33
l4 l5
76 11
3t ,9 ,o 4t 42 43 ,H 15
6
41
at
,19
,0 ,r
52
,l
,,r
tt
s6
Ju!&h ltdlvur
Jlrllhh
r
-J rr EENTE
-JE-rEl
:,
l t