• Tidak ada hasil yang ditemukan

15. TUGAS PSIKOSOSIAL

N/A
N/A
Darmapoetera Maulana

Academic year: 2023

Membagikan "15. TUGAS PSIKOSOSIAL"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI

KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

DENGAN BERBAGAI

MASALAH KESEHATAN

PASIEN

Oleh Nurul Musdalifa

(2)

0 1

Definisi dan Tujuan

Keperawatan Transkultural

0 4

Hubungan

Model Leininger dengan Konsep Caring

0 2

Alasan Utama Mempelajari Caring

0 5

0 3

Konsep Utama Teori

Transkultural

0 6

Mitos yang Berkaitan Dengan Kesehatan

Trend dan Issue Transkultural Nursing

(3)

Definisi dan Tujuan

Keperawatan Transkultural

01

(4)

DEFINISI

Transcultural nursing adalah suatu area/wilayah

keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan

untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia

(Leininger, 2002).

(5)

TUJUAN

Tujuan dari transkultural

dalam

keperawatan adalah kesadaran

dan apresiasi terhadap

perbedaan kultur.

(6)

Konsep Utama Teori

Transkultural

02

(7)

KONSEP UTAMA TEORI TRANSKULTURAL

1. Culture Care Nilai-nilai, keyakinan, norma, pandangan hidup yang dipelajari dan

diturunkan serta diasumsikan yang dapat membantu mempertahankan kesejahteraan dan kesehatan serta meningkatkan kondisi dan cara hidupnya.

2. World View Cara pandang individu atau

kelompok dalam memandang kehidupannya

sehingga menimbulkan keyakinan dan nilai.

(8)

3. Dimensi Culture and Social Structure

Pengaruh dari factor-faktor budaya tertentu (sub budaya) yang mencakup religius,

kekeluargaan, politik dan legal, ekonomi,

pendidikan, teknologi dan nilai budaya yang saling berhubungan dan berfungsi untuk

mempengaruhi perilaku dalam konteks

lingkungan yang berbeda.

(9)

4. Generic Care System Budaya tradisional yang diwariskan untuk membantu,

mendukung, memperoleh kondisi kesehatan, memperbaiki atau meningkatkan kualitas

hidup untuk menghadapi kecacatan dan kematiannya.

5. Profesional system Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan

kesehatan yang memiliki pengetahuan dari

proses pembelajaran di institusi pendidikan

formal serta melakukan pelayanan kesehatan

secara professional.

(10)

6. Culture Care Preservation Upaya untuk

mempertahankan dan memfasilitasi tindakan professional untuk mengambil keputusan

dalam memelihara dan menjaga nilainilai pada individu atau kelompok sehingga dapat

mempertahankan kesejahteraan.

7. Culture Care Acomodation Teknik negosiasi dalam memfasilitasi kelompok orang dengan budaya tertentu untuk beradaptasi/berunding terhadap tindakan dan pengambilan

kesehatan.

(11)

8. Cultural Care Repattering. Menyusun

kembali dalam memfasilitasi tindakan dan pengambilan keputusan professional yang dapat membawa perubahan cara hidup

seseorang.

9. Culture Congruent / Nursing Care Suatu kesadaran untuk menyesuaikan nilai-nilai

budaya / keyakinan dan cara hidup individu/

golongan atau institusi dalam upaya

memberikan asuhan keperawatan yang

bermanfaat. Transkultural Care Dengan Proses Keperawatan Model konseptual asuhan

keperawatan transkultural dapat dilihat pada

gambar berikut.

(12)

Hubungan Model

Leininger dengan

Konsep Caring

03

(13)

APA HUBUNGANNYA?

Caring dalam keperawatan adalah fenomena transkultural

dimana perawat berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok

lain.

Leininger menggunakan metode ethnomethods sebagai cara untuk melakukan pendekatan

dalam mempelajari caring karena metode ini secara langsung menyentuh bagaimana

cara pandang, kepercayaan dan pola hidup yang dinyatakan

secara benar .

(14)

Alasan Utama Mempelajari Caring

04

(15)

Alasan Utama Mempelajari Caring

Konsep caring muncul secara kritis pada pertumbuhan, perkembangan &

kemampuan bertahan

makhluk hidup.Mengerti secara menyeluruh aturan pemberian & penerima pelayanan pada kultur yang berbeda.

Caring adlh studi untuk

memenuhi kebutuhan yg esensial untuk proses penyembuhan kelompok.

(16)

Mitos yang Berkaitan Dengan

Kesehatan

05

(17)

Mitos Memakan

Makanan Dari Sesaji Untuk Ritual

Tertentu Di Masyarakat

Mitos Tentang Sirkumsisi Dilihat Dari Segi Agama

Islam

Mitos Ibu Hamil

(18)

 Mitos Memakan Makanan Dari Sesaji Untuk Ritual Tertentu Di

Masyarakat

a. Fakta di Lapangan

Masih banyak ditemukan dan bahkan di lapangan khususnya masyarakat pedesaan masih mempercayainya. Kegiatan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang yang terdahulu.

Tempat mereka pakai dahulunya terletak pada daerah yang dimana disitu merupakan bagian terpenting akan terkabulnya keinginan mereka. Intinya kegiatan yang dilakukan ini bisa merupakan wujud ungkapan rasa sukut untuk Tuhan. Memakan makanan yang berasal dari sesaji tersebut merupakan bentuk rasa penghormatan pada yang Kuasa dan juga bisa mendoakan apa yang kita inginkan.

(19)

b. Teori

Dilihat dari bentu yang dihidangkan berupa nasi sayur-sayuran ayam dan lain-lain, yang menjadi inti permasalahannya adalah pembagian ayamya dari yang masih utuh menjadi bagian kecil-kecil.

Bila orang yang membagikan tidak tahu akan makna bersih makan akan terabaikan kebersihan kuman ayam tersebut.

Selain itu ada juga bagaimana proses memasaknya untuk ayam tersebut terkadang ayam ada bagian yang belum mencapai tingkat kematangan dan itu akan berpengaruh pada proses pencernaan dan keamanan mengkonsumsi makanan tersebut.

(20)

c. Opini

Kepercayaan yang timbul sejak zaman dahulu sudah sangat melekat dan kental akan budaya yang tiap tahun diadakan akan sulit dihilangkan karena akan menjadi ciri khas pada daerah itu.

Mereka beranggapan barang siapa menghilangkan budaya ini dampaknya sangat bervariasi, bisa dikucilkan masyrakat karena dianggap tidak menghargai para pendahulunya dan yang paling fatal bisa diusir dari lingkungan.

(21)

Mitos Tentang Sirkumsisi Dilihat Dari Segi Agama Islam

a. Fakta Di Lapangan

Sekarang ini dilihat dari kesadaran masyarakat tentang kesehatan sudah sangat berkembang. Banyak anak kecil

yang sudah lulus tingkat sekolah dasar maupun masih sudah dilakukan khitan atau sirkumsisi. Faktor yang mempengaruhi keinginan untuk dikhitan biasanya berasal dari anak itu

sendiri yang malu pada teman-temannya maupun dari orang tua yang mendesak untuk dilakukannya khitan. Di beberapa daerah sudah ada alat mumpuni untuk melakukan proses sirkumsisi secara modern. Agenda yang dilakukan untuk institusi kesehatan biasanya yang sering kita dengan

Khiatanan Masal dan ini sangat membantu bagi keluarga yang tidak mampu untuk mengkhitankan anaknya.

(22)

b. Teori

Sirkumsisi atau khitan adalah memotong sebagian dari alat kelamin dari pria untuk menjaga kebersihan dari alat kelamin pria. Ini bisa dibuktikan dengan urine yang keluar bila belum khitan atau sirkumsisi akan sebagian tertinggal selanjutkan akan mengendap dan bahayanya bila terjadi hubungan intim akan membahayakan si wanita karena sperma yang keluar bersama dengan endapan tadi akan menyebabkan kanker rahim

.

(23)

c. Opini

Dilakukan khitan atau sirkumsisi dapat mempercepat proses pendewasaan dari postur tubuh biasanya dengan tada jakin membesar, suara yang telihat besar dan tentunya bertambah tinggi dan berat badan. Setelah dikhitan akan merasa lega karena sudah melaksanakan tugas dari Rosul untuk syarat sahnya sholat salah satunya juga sirkumsisi atau khitan ini bila kita sebagai imam.

(24)

Mitos Ibu Hamil

a. Fakta Di Lapangan

Ibu hamil jika makan pisang, nanas, mentimun itu akan menyebabkan keputihan bahkan masyarakat sekitar berpendapat bahwa nanas bisa menyebabkan

keguguran. Sewaktu ibu hamil, jika suami memotong ayam, diprediksi anaknya akan lahir cacat. Fakta dari mitos tersebut tidak akan terjadi kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Jika bayi yang lahir cacat, bukan dari mitos tersebut, tetapi karena cacat itu bisa dari faktor kelainan genetiknya.

(25)

b. Teori

Mengkonsumsi pisang, nanas, mentimun justru disarankan karen kaya akan vitamin C dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses pembuangan sisa-sisa pencernaan. Untuk kehamilan itu untuk memenuhi nutrisi dan menjaga perkembangan janin. Kehamilan seseorang tidak bisa ditentukan dengan kelahiran yang normal maupun tidak, tetapi secara medis untuk kelahiran yang tidak normal banyak berbagai faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah kelainan gen pembawa dari ayah maupun ibu ini sangat berpengaruh bagi kelahirannya.

(26)

c. Opini

Ibu hamil rentan akan masalah yang bisa ditimbulkan. Sebisa mungkin pertahanan akan kondisi sehat sangat kuat dengan dukkungan keluarga, suami dan teman-teman, budaya dimana dia tinggal sangatlah berpengaruh bagi perkembangan kehamilannya. Keyakinan inilah yang dipegang untuk menjaga, merawar, melindungi kehamilan si Ibu. Nila-nilai, norma, adat istiadat masih dipegang kuat.

(27)

Trend dan Issue

Transkultural Nursing

06

(28)

Banyak hal dalam budaya Indonesia termasuk dalam cara mereka mempercayai dan mengobati diri mereka untuk membuat hidup mereka mampu menangani sakit yang mereka alami. Sebagi contoh budaya jawa, budaya jawa sering diketahui cara dan adat yang mereka percayai untuk mengobati diri saat sakit adalah kerokan. Kerokan bukanlah hal yang asing bagi budaya jawa, lebih dari banyak orang jawa masih menggunakan kerokan untuk mengobati sakit mereka sampai saat ini.

(29)

Mereka meyakini bahwa dengan kerokan dapat megeluarkan angin yang ada di dalam tubuh serta dapat menghilangkan nyeri atau sakit badan yang dialami dan dengan hal tersebut dapat membantu penyembuhan yang mungkin telah dirasakan sebelumnya hal tersebut oleh suku jawa. Hal tersebut menutup kemungkinan akan muncul dan berada di dalam rumah sakit, meski mereka telah mendapatkan penanganan dari tim kesehatan ada saja yang melakukan tradisi tersebut

.

(30)

Telah diketahui akibat dari kerokan yaitu menyebabkan pori-pori kulit semakin melebar, lalu warna kulit memerah menunjukkan adanya pembuluh darah dibawah permukaan kulit pecah sehingga menambah arus darah ke permukaan kulit. Ketika melakukan komunikasi untuk memberikan informasi tentang akibat yang terjadi dari kerokan tidak membuat para klien atau pasien tidak berhenti melakukan tradisi seperti hal tersebut karena itu telah menjadi kebiasaan yang secara terus-menerus dilakukan. Sehingga asuhan keperawatan yang mungkin akan diberikan kepada klien tidak dapat dilakukan karena adanya penolakan yang terjadi terhadap anggapan akan hal tersebut.

(31)

THANK YOU

JAZAKUMULLAAHU KHAYRAN

Referensi

Dokumen terkait

STUDI PENGGUNAAN KOAGULAN HASIL FERMENTASI Saccharomyces cerevisiae DAN BAKTERI ASAM ASETAT ( Acetobacter aceti dan Acetobacter xylinum ) DALAM PEMBUATAN TAHU: DITINJAU DARI

Berdasarkan hasil analisis uji t diketahui bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan didukung nilai sig 0,024 1ebih kecil dari

The aim of this research was to find out whether Word Wall Game can improve students’ vocabulary mastery of the 8th E grade Students in SMP Negeri 2 Kesugihan in

Bagi masyarakat pemilik cerita rakyat daerah dalam konteks menumbuhkan sikap kepemilikan terhadap budaya dan tradisi lisan; hasil analisis dapat dijadikan media

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan merancang Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Tata Letak Cabang Pabrik pada PTPN VII Cintamanis yang

Hasil penelitian dari segi materi buku teks siswa kelas IV SD/MI Tema Cita-Citaku dengan kurikulum 2013 sudah sesuai dengan empat aspek yang terdapat dalam setiap KI.. Dalam aspek

Dari uraian tersebut, pada penelitian ini pengusul ingin mengimplementasikan sebuah infrastruktur hybrid cloud[5][6] yang menggabungkan sumber daya dari server

Pengamatan kadar ph digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman pada tanah yang terdapat di kawasan tersebut Salah satu faktor lingkungan yang penting adalah keasaman pH tanah,