• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

25 3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mencegah agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas maka peneliti ini diarahkan pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia dengan melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), dan Return On Assets (ROA).

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), dan Return On Assets (RAO) terhadap Harga Saham pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftra di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan rasio yang telah disebutkan, maka ini merupakan penelitian kuantitatif.

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik ata cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

3.3 Jenis Dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan berdasarkan data sekunder, Ruang lingkup penelitian dilakukan pada rasio keuangan sebagai ukuran kinerja dan harga saham yang diperoleh dari kantor Bursa Efek Indonesia Cabang Palembang. Batasan pengambilan data dalam kurun waktu selama 9 Tahun yaitu dari tahun 2012-2020.

3.3.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa data laporan Tahunan Perusahaan-perusahaan Food and Beverage

(2)

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2020.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa data laporan tahunan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2020. Data sekunder Menurut Sugiyono (2019), adalah data yang secara tidak langsung, tetapi diperoleh dari penyediaan data, bursa efek, data yang digunakan peneliti dalam penelitian sebelmnya. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui situs internet Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id

3.5 Populasi Dan Sampel

Populasi Adalah subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2013:80) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya . Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Food and Bevereges yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2020. Yaitu sebanyak 24 perusahaan .

Menurut Sugiyono (2019:133), Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, tau mungkin sebagai penguasa sehingga akan mempermudah peneliti menelusuri obyek atau situasi yang akan diteliti.

Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive sampling, yaitu sampel yang sengaja ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan peneliti. Sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 24 perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun kriteria-kriteria sampel penelitian ini yaitu meliputi perusahaan dalam perusahaan food and Beverage yang telah tercatat di Bursa efek indonesia, Perusahaan Food and Beverage yang menerbitkan laporan keuangan tahunan secara kontinyu serta

(3)

memiliki kelengkapan data terkait dengan variabel-variabel yang dibutuhkan, maka perusahaan Food and Beverage Periode 2012-2020 yang lolos kriteria yaitu sebanyak 9 perusahaan.

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Sampel Keterangan Jumlah Perusahaan Perusahaan food

and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2020

9 perusahaan

Sumber: Data IDX, 2020

a. Teknik Pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling merupakan Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.

b. Perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 – 2020 dan memiliki laporan keuangan yang lengkap dan transaksinya terus diperdagangkan.

alasan mengapa bisa dapat 9 perusahaan karena tersedianya laporan keuangan tahunan dan dipublikasikan selama tahun 2012-2020.

Tabel 3.2

Daftar Sampel Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

SEKTOR/SUBSEKTOR

1 CEKA

Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, PT

Manufaktur/Food and Beverage

2 DLTA Delta Djakarta Tbk, PT

Manufaktur/Food and Beverage

3 ICBP

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT

Manufaktur/FooBeverage

4 INDF

Indofood Sukses Makmur Tbk, PT

Manufaktur/Food and Beverage

(4)

5 MYOR Mayora Indah Tbk,

Manufaktur/Food and Beverage

6 ROTI

Nippon Indosari Corparindo Tbk,PT

Manufaktur/Food and Beverage

7 SKLT Sekar Laut Tbk, PT

Manufaktur/Food and Beverage

8 STTP Siantar Top Tbk, PT

Manufaktur/Food and Beverage

9. ULTJ

ultrajaya Milk Industry and Trading company Tbk, PT

Manufaktur/Food and Beverage

Sumber:Data IDX,2021

Berdasarkan pada tabel 3.2 diatas menunjukan adanya 9 perusahaan yang telah listing atau go public di bursa efek indonesia pada periode 2012-2020 dalam kurang waktu 9 tahun dengan berbagai sektor dan mayoritas pada sektor manufaktur food and beverage. Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera food Tbk (AISA) telah listing atau go public pada 11 juni 1997 pembukaan harga saham Rp950/lembar saham (lot) perusahaan ini bergerak dibidang produksi dan pemasaran berbagai produk makanan, termasuk mie kering dan mie instan Perusahaan Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) telah listing atau go public pada 9 juli 1996 dengan pembukaan harga saham Rp1.100/lembar saham (lot) perusahaan ini bergerak dibidang perdagangan umum, grosir dan jasa keagenan produk utama meliputi lemak khusus, produk kakao, krim kocok,margarin cair,bahan roti kue.

Perusahaan Delta Djakarta Tbk (DLTA) telah listing dan go public pada 27 febuari 1984 dengan pembukaan harga saham Rp2950/lembar saham(lot) perusahaan ini bergerak dibidang pembuatan dan distribusi bir pilsner dan stout dengan merk dagang anker, carlsberg, san miguel,kuda putih dan san mig light.

Perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) telah listing dan go public pada 14 juli 1994 dengan pembukaan harga saham Rp6200/lembar saham(lot) perusahaan ini bergerak dibidang pembuatan mie,penggilingan tepung, pengemasan,jasa manajemen dan penelitian pengembangan produk perseroan

(5)

antara lain: mie instan, tepung terigu, minyak dan lemak nabati bermerk makanan bayi dan makanan ringan, serta produk penyedap makanan.

Perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah listing dan go public pada 7 0ktober 2010 dengan pembukaa harga saham Rp5395/lembar saham(lot) perusahaan ini bergerak dibidang makanan.

Perusahaan Mayora Indah Tbk (MYOR) telah listing dan go public pada 4 juli 1990 dengan pembukaan harga saham Rp9300/lembar saham(lot) perusahaan ini bergerak pada bisnis biskuit, permen, wafer,cokelat,makanan kesehatan dan kopi.

Perusahaan Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) telah listing dan go public pada 18 juni 2010 pembukaan harga saham Rp 1250/lembar saham(lot) perusahaan ini bergerak pada bisnis penanaman modal asing di pabrik roti terbesar di indonesia.

Perusahaan Sekar Laut Tbk(SKLT) telah listing dan go public pada 8 september 1993 pembukaan harga saham Rp1000/lembar saham(lot) perusahaan ini bergerak dibiidang produksi kerupuk, saos tomat, saos sambal, dan bumbu campuran siap pakai.

Perusahaan Siantar Top Tbk(STTP) telah listing dan go public pada 16 desember 1996 dengan pembukaan harga saham Rp2200/lembar saham(lot) perusahaan ini bergerak dibidang produksi makanan ringan seperti mie, snack,kerupuk dan permen dari tiga fasilitas produksi yang berlokasi di sidoarjo, medan dan bekasi.

Perusahaan Ultrajaya Milk Industri and Trading Company Tbk (ULTJ) telah listing dan go public pada 2 juli 1990 dengan pembukaan harga saham Rp7500/lembar saham(lot) perusahaan ini bergerak di bidang produksi minuman aseptic, makanan tahan lama dan produk susu untuk pasar domestic dan internasional.

Objek penelitian ini adalah seluruh saham manufaktur subsektor food and beverage yang masih terus berjalan transaksinya dan telah listing atau go public di bursa efek idonesia . populasi penelitian diambil yaitu perusahaan manufaktur subsektor food and beverage, sedangkan utuk penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan tujuan untuk

(6)

mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti dan peneliti mengambil sampel perusahaan yang dalam kurun waktu 10 tahun periode 2012-2020 transaksinya terus aktif di perdagangan di bursa efek indonesia.

Tabel 3.3

Daftar Sampel Fundamental Perusahaan Food and Beverage Tahun 2012

NO NAMA

PERUSAHAAN

CR(%) DER(%) ROA(%) HARGA

SAHAM

1 CEKA 1,02 1,21 0,05 1,300

2 DLTA 5,26 0,04 0,28 11,500

3 ICBP 2,76 0,48 0,06 5,050

4 INDF 2,04 0,73 0,08 5,850

5 MYOR 0,27 1,70 0,08 20,000

6 ROTI 1,12 0,80 0,12 230

7 SKLT 1,41 0,92 0,03 3,00

8 STTP 0,99 1,15 0,05 1,050

9 ULTJ 2,01 0,09 0,14 1,330

Sumber: Diolah 2022

Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa variabel curent ratio pada perusahaan mayoran indah dan Siantar Top Tbk mengalami penurunan begitu juga dengan variabel Debt To Equity Ratio (DEBT) pada perusahaan Tiga Pilar Sejahtera,Delta Djakarta Tbk, Indofood CBP sukses Makmur Tbk(ICBP), Indofood Sukses Makmur Tbk(INDF),(ROTI),(SKLT), dan juga Ultrajaya milk Industry(ULTJ) mengalami penurunan dan pada nilai Return On Assets juga menurun.

(7)

Tabel 3.4

Daftar Sampel Fundamental Perusahaan Food and Beverage Tahun 2013

NO NAMA

PERUSAHAAN

CR(%) DER(%) ROA(%) HARGA

SAHAM

1 CEKA 1,63 1,02 0,06 1,590

2 DLTA 4,70 0,04 0,31 12,000

3 ICBP 2,20 0,63 0,06 190

4 INDF 1,66 1,03 0,04 7,300

5 MYOR 2,44 1,46 0,10 25,000

6 ROTI 1,13 1,31 0,08 2,30

7 SKLT 1,23 1,16 0,03 4,00

8 STTP 1,14 1,11 0,07 1,550

9 ULTJ 2,47 0,08 0,11 1,690

Sumber: Diolah 2022

Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa variabel Debt To Equity Ratio (DEBT) pada perusahaan Delta Djakarta Tbk, Indofood CBP sukses Makmur Tbk(ICBP), dan Ultrajaya milk Industry(ULTJ) mengalami penurunan dan pada nilai Return On Assets juga turun, berbeda dengan nilai Curent Ratio.

Tabel 3.5

Daftar Sampel Fundamental Perusahaan Food and Beverage Tahun 2014

NO NAMA

PERUSAHAAN

CR(%) DER(%) ROA(%) HARGA

SAHAM

1 CEKA 1,46 1,38 0,03 407

2 DLTA 4,39 0,31 0,29 6,000

3 ICBP 2,18 0,43 0,10 2,20

4 INDF 1,81 1,13 0,06 142

5 MYOR 2,08 1,52 0,03 230

(8)

6 ROTI 1,36 1,23 0,08 1,60

7 SKLT 1,18 1.16 0,04 4,00

8 STTP 1,39 1,08 0,72 94,40

9 ULTJ 3,34 0,28 0,09 32,700

Sumber: Diolah 2022

Berdasarkan tabel 3.5 dapat dilihat bahwa variabel Debt To Equity Ratio (DEBT) pada perusahaan Delta Djakarta Tbk, Indofood CBP sukses Makmur Tbk(ICBP), dan Ultrajaya milk Industry(ULTJ) mengalami penurunan dan pada nilai Return On Assets juga turun, berbeda dengan nilai Curent Ratio.

Tabel 3.6

Daftar Sampel Fundamental Perusahaan Food and Beverage Tahun 2015

NO NAMA

PERUSAHAAN

CR(%) DER(%) ROA(%) HARGA

SAHAM

1 CEKA 1,53 1,32 0,07 250

2 DLTA 6,42 0,22 0,18 1,20

3 ICBP 2,90 1,27 0,04 256,00

4 INDF 2,90 0,04 0,04 168,00

5 MYOR 2,36 1,18 0,11 300

6 ROTI 2,05 1,27 0,09 3,00

7 SKLT 2,19 1,48 0,05 6,00

8 STTP 2,49 1,32 0,09 141,78

9 ULTJ 3,74 0,26 0,14 79,96

Sumber: Diolah 2022

Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa variabel Debt To Equity Ratio (DEBT) pada perusahaan Delta Djakarta Tbk, Indofood sukses Makmur Tbk(INDF), dan Ultrajaya milk Industry(ULTJ) mengalami penurunan pada seluruh perusahaan nilai Return On Assets juga turun.

(9)

Tabel 3.7

Daftar Sampel Fundamental Perusahaan Food and Beverage Tahun 2016

NO NAMA

PERUSAHAAN

CR(%) DER(%) ROA(%) HARGA

SAHAM

1 CEKA 1,53 0,89 5,61 690

2 DLTA 6,42 0,19 5,28 5,400

3 ICBP 2,40 0,59 3,41 15,200

4 INDF 1,50 1,08 1,18 7,225

5 MYOR 2,25 1,19 2,67 31,475

6 ROTI 2,05 1,17 3,12 1,280

7 SKLT 1,39 1,45 0,45 360

8 STTP 1,65 0,85 2,61 3,050

9 ULTJ 4,84 0,22 4,60 3,850

Sumber: diolah(2022)

Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa variabel Debt To Equity Ratio (DEBT) pada perusahaan Wilmar cahaya indonesia (CEKA), Delta Djakarta Tbk(DLTA),Siantar Top(STTP), dan Ultrajaya milk Industry(ULTJ) mengalami penurunan dan pada nilai Return On Assets pada perusahaan Sekar laut juga turun.

Tabel 3.8

Daftar Sampel Fundamental Perusahaan Food and Beverage Tahun 2017

NO NAMA

PERUSAHAAN

CR(%) DER(%) ROA(%) HARGA

SAHAM

1 CEKA 2,24 0,41 2,76 2,170

2 DLTA 8,63 0,18 6,01 4,400

3 ICBP 2,42 0,54 3,59 8,150

4 INDF 1,50 0,85 1,42 8,000

(10)

5 MYOR 2,38 1,06 2,64 2,130

6 ROTI 2,25 1,01 1,02 1,540

7 SKLT 1,26 0,93 0,55 740

8 STTP 2,64 0,98 1,54 3,710

9 ULTJ 4,19 0,16 5,48 4,280

Sumber:Data diolah(202

Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat bahwa variabel Debt To Equity Ratio (DEBT) pada perusahaan Wilmar Cahaya Indonesia Tbk(CEKA),Delta Djakarta Tbk, Indofood CBP sukses Makmur Tbk(ICBP),Indofood Sukses Makmur(INDF),Sekar Laut Tbk(SKLT),Siantar Top Tbk(STTP) dan Ultrajaya milk Industry(ULTJ) mengalami penurunan dan pada perusahaan Sekar Laut Tbk(SKLT) nilai Return On Assets juga turun.

Tabel 3.9

Daftar Sampel Fundamental Perusahaan Food and Beverage Tahun 2018

NO NAMA

PERUSAHAAN

CR(%) DER(%) ROA(%) HARGA

SAHAM

1 CEKA 5,11 1,06 0,62 1,320

2 DLTA 7,19 0,17 6,04 5,200

3 ICBP 1,95 0,64 3,43 8,275

4 INDF 1,06 0,91 1,28 7,200

5 MYOR 2,65 1,01 2,99 2,950

6 ROTI 3,57 0,60 0,63 1,205

7 SKLT 1,22 1,05 0,64 1,150

8 STTP 1,84 0,65 3,69 4,080

9 ULTJ 4,39 0,20 3,20 1,590

Sumber: Data diolah(2022)

Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa variabel Debt To Equity Ratio(DEBT) dan Return On Assets pada perusahaan Tiga Pilar Sejahterah Food

(11)

Tbk (AISA) juga terdapat nilai minus, berbeda dengan nilai Curent Ratio(CR) dan harga saham.

Tabel 3.10

Daftar Sampel Fundamental Perusahaan Food and Beverage Tahun 2019

NO NAMA

PERUSAHAAN

CR(%) DER(%) ROA(%) HARGA

SAHAM

1 CEKA 4,79 0,20 4,79 1,055

2 DLTA 8,05 0,17 5,35 7,175

3 ICBP 2,53 0,50 3,67 9,325

4 INDF 1,27 0,89 1,38 6,375

5 MYOR 3,43 0,93 2,68 2,560

6 ROTI 1,69 0,50 1,45 1,315

7 SKLT 1,29 1,17 1,23 1,500

8 STTP 2,85 0,58 4,80 3,300

9 ULTJ 4,44 0,15 5,12 1,240

Sumber: Data diolah(2022)

Berdasarkan tabel 3.10 dapat dilihat bahwa variabel Debt To Equity Ratio(DEBT) dan Return On Assets pada perusahaan Tiga Pilar Sejahterah Food Tbk (AISA) juga terdapat nilai minus, berbeda dengan nilai Curent Ratio(CR) dan harga saham.

Tabel 3.11

Daftar Sampel Fundamental Perusahaan Food and Beverage Tahun 2020

NO NAMA

PERUSAHAAN

CR(%) DER(%) ROA(%) HARGA

SAHAM

1 CEKA 4,66 0,20 4,64 1,200

2 DLTA 7,49 0,15 2,93 4,750

3 ICBP 2,25 0,46 4,71 10,225

4 INDF 1,37 0,81 1,37 6,350

(12)

5 MYOR 3,69 0,80 4,78 1,855

6 ROTI 3,83 0,61 1,67 1,200

7 SKLT 1,53 1,05 1,54 1,610

8 STTP 2,40 0,34 5,65 6,500

9 ULTJ 2,40 0,17 6,11 1,595

Sumber: Data diolah(2022)

Berdasarkan tabel 3.11 dapat dilihat bahwa variabel Debt To Equity Ratio(DEBT) pada perusahaan Tiga Pilar Sejahterah Food Tbk (AISA) juga terdapat nilai minus, berbeda dengan nilai Curent Ratio(CR) dan Return On Assets dan harga saham.

3.6 Teknik Analisis

Teknik analisis data dilakukan setelah peneliti memperoleh data yang diperlukan. Data-data tersebut penulis analisis dengan menggunakan metode deskriptif normative yaitu metode yang dipakai untuk membantu dalam menggambarkan keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu, dengan menggunakan berbagai aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku baik berupa perundang-undangan.Untuk membantu dalam mengetahui bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan, peneliti menggunakananalisis fundamental berdasarkan data valid yang dikeluarkan perusahaan.

3.6.1 Dalam analisis statistik, data-data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada suatu subjek penelitian disebut dengan data runtut waktu (time series), data juga dapat dikumpulkan dari beberapa subjek dengan satu waktu yang disebut data silang waktu (cross section). Model persamaan data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series.

Data panel memiliki tingkat heterogenitas yang lebih tinggi, hal ini karena data tersebut melibatkan beberapa individu dalam beberapa waktu, sehingga mampu mendeteksi dan mengukur pengaruh yang tidak dapat diobservasi dengan data time series murni atau cross section murni.

(13)

Data panel terdiri dari 2 jenis, yaitu data panel seimbang (balanced panel), setiap unit cross sectionnya memiliki jumlah observasi time series yang sama, dan data panel tidak seimbang (unbalanced panel), setiap unit cross sectionnya memiliki jumlah observasi time series yang tidak sama.

Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Yit = 𝑎 + 𝛽1X1it + 𝛽2X2it + 𝛽3X3it + eit Keterangan :

Yit = Harga Saham 𝑎 = Konstanta

𝛽1 - 𝛽2 = Koefisien regresi X1 = CR; X2 = DER; X3 = ROA i = entitas ke-i

t = periode ke-t

eit = error entitas ke-i periode ke-t

Langkah-langkah analisis regresi data panel adalah sebagai berikut:

1. Model Pool atau Model Common (CEM)

Dalam regresi data panel data ada yang namanya model pool. Model pool atau model common digunakan untuk menguji hipotesis model penelitian tanpa membedakan waktu dan kelompok data. Dalam hal ini tidak membedakan tahun dan tidak membedakan parent company dari perusahaan- perusahaan yang diujikan. Data tinggal ditumpuk saja namun metode ini memiliki metode OLS yang paling sederhana dan mungkin ada distorsi hubungan yang sebenarnya antar variabel X dan Y dalam suatu persamaan.

2. Running Model Fixed Effect (FEM)

Model fixed effect pada regresi data panel dilakukan mengingat parent company dari perusahaan yang dijadikan sampel berbeda. Sehingga perlu melihat efek apakah terdapat pengaruh dari parent company yang berbeda.

Pendekatan ini mengizinkan intercept bervariasi antar unit cross-section, namun tetap mengasumsikan bahwa slope koefisien adalah konstan antar unit cross-section.

(14)

3. Uji Chow

Uji ini digunakan untuk memilih model pada regresi data panel, yaitu antara model efek tetap dengan model koefisien tetap. Hipotesis awal dari uji ini adalah model efek tetap sama bagusnya dengan model koefisien tetap.

Hipotesis akhir adalah FEM model lebih baik dari CEM.

4. Model Random Effect (REM)

Model ini mengasumsikan setiap perusahaan mempunyai perbedaan intersep, yang mana intersep tersebut adalah variabel random atau stokastik.

Model random effect sangat berguna jika individu (entitas) yang diambil sebagai sampel adalah dipilih secara random, dan merupakan wakil populasi.

Teknik ini memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanjang cross section dan time series.

5. Uji Hausman

Setelah tahapan signifikansi diperoleh informasi bahwa model fixed effect lebih baik dibandingkan dengan model pool, maka tahapan selanjutnya perlu dilakukan pengujian apakah model random effect merupakan model yang lebih baik dibandingkan dengan model fixed effect. Uji tersebut dilakukan dengan uji Hausman. Hipotesis awal dari uji Hausman adalah model random effect sama baiknya dengan model fixed effect. Hipotesis akhir adalah FEM model yang lebih baik dari REM.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menghasilkan suatu model yang baik, diperlukan pengujian terhadap analisis regresi yang digunakan sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik meliputi :

3.6.2.1 Uji Normalitas

(15)

Menurut Sugiyono (2017), Uji Normalitas adalah uji untuk melihat apakah residual yang di dapat memiliki distribusi normal. Jika nilai signikan > 0,05, maka dapat dikatakan residual berdistribusi normal, dan sebaliknya.

3.6.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016), pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (variabel bebas). Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi.

Regresi data panel tidak sama dengan model regresi linear. Oleh karena itu, pada model data panel perlu memenuhi syarat terbebas dari pelanggaran asumsi-asumsi dasar (asumsi klasik). Korelasi yang kuat antar variabel bebas dalam pembentukan sebuah model tidak dianjurkan terjadi, karena akan berdampak pada keakuratan pendugaan parameter. Cara untuk mendeteksi adanya multikolinieritas, dengan mencari nilai koefisien korelasi antar variabel bebas.

Nilai mutlak dari koefisien korelasi besarnya dari 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat hubungan antara variabel tersebut, dan artinya semakin besar kemungkinan terjadinya multikolinieritas.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas relevan dipakai pada metode data panel. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah residual dari model yang terbentuk memiliki varians yang konstan atau tidak. Menurut Ghozali (2017:47), heterokedastisitas memiliki arti bahwa terdapat varian variabel pada model regresi yang tidak sama. Suatu model yang baik adalah model yang terbentuk memiliki varians dari setiap gangguan atau residualnya konstan. Heterokedastisitas adalah keadaan dimana asumsi tersebut tidak tercapai, dengan kata lain dimana adalah ekspektasi error varians dari eror yang berbeda tiap periode waktu.

Dampak adanya heteroskedastisitas adalah tidak efisiennya proses estimasi, sementara hasil estimasinya tetap konsisten dan tidak bias. Eksistensi dari masalah

(16)

heteroskedastisitas akan menyebabkan hasil Uji-t dan Uji-F menjadi tidak berguna (miss leading).

3.6.3 Uji Hipotesis

Pengujian atas hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat aolikasi Eviews 10.

3.6.3.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji-t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individu terhadap koefisien regresi populasi, jika lebih kecil dari 0,05 yang berarti variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat, atau jika lebih besar dari 0,05, yang berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3.6.3.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji-F diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien (slope) regresi secara bersamaan, dengan kata lain digunakan untuk memastikan bahwa model yang dipilih layak atau tidak untuk menginterpretasikan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2015,h.38), definisi operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pada masalah dan hipotesis yang akan diteliti, maka variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).

Berikut adalah variabel-varibel yang akan diteliti dalam penelitian :

a. Varibel bebas (X1) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Curent Ratio (CR).

(17)

b. Varibel bebas (X2) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt To Equity Ratio (DER).

c. Varibel bebas (X2) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA).

d. Variabel terikat (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham (stock price). Harga saham yang terjadi di Bursa pada saat penutupan (closing price) yang terbentuk pada setiap akhir perdagangan saham.

(18)
(19)

35

Referensi

Dokumen terkait

Mengambarkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem, memodelkan bagian darisistem yang bergantung pada pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan

menjelaskan keadaan erapan di mana pada tahap awal padatan memiliki afinitas yang tinggi terhadap zat terlarut. Apabila tapak-tapak erapan tersebut telah ditempati,

Tata cara pengawasan pemenuhan BPHTB atas perolehan hak atas tanah, oleh Kantor Pertanahan dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, melalui pejabat

Sementara pada indikator kedua yaitu memiliki ciri, dari penelitian ini menunjukkan bahwa ciri atau unsur pembaharuan dari inovasi Adminduk Inklusif yaitu pelayanan

Inggris Bisnis untuk Garmen 3 Bahasa

b) Menyiapkan mulai dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar diskusi siswa, dan soal evaluasi. Soal diberikan setiap akhir pertemuan. Soal evaluasi

Perbedaan metode ekstraksi maserasi, perkolasi, sokletasi dan refluks dapat menghasilkan kadar flavonoid total yang berbeda dari ekstrak metanol daun kersen (Muntingia

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu (menit) Sumber/ Bahan/Alat Tatap Muka PT KMTT karbohidrat dengan