• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Vertikal Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 2 cm Tiap Jarak 15 cm Dengan Posisi Kulit Bambu di Sisi Dalam.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Vertikal Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 2 cm Tiap Jarak 15 cm Dengan Posisi Kulit Bambu di Sisi Dalam."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN

BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 2 CM TIAP JARAK 15 CM DENGAN POSISI

KULIT BAMBU DI SISI DALAM

Flexural Capacity of Bamboo Petung Reinforced Concrete Beam with U-Type Vertical Unparallel 2 cm Width at 15 cm Interval Notches

and Inner Side Bamboo Skin

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

PATRIA EKA RATIH

NIM. I 0112112

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN

BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 2 CM TIAP JARAK 15 CM DENGAN POSISI

KULIT BAMBU DI SISI DALAM

Flexural Capacity of Bamboo Petung Reinforced Concrete Beam with U-Type Vertical Unparallel 2 cm Width at 15 cm Interval Notches

and Inner Side Bamboo Skin

Disusun Oleh :

PATRIA EKA RATIH

NIM. I 0112112

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Persetujuan Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Agus Setiya Budi, S.T., M.T. NIP. 19700909 199802 1 001

(3)

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN

BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 2 CM TIAP JARAK 15 CM DENGAN POSISI

KULIT BAMBU DI SISI DALAM

Flexural Capacity of Bamboo Petung Reinforced Concrete Beam with U-Type Vertical Unparallel 2 cm Width at 15 cm Interval Notches

and Inner Side Bamboo Skin

Disusun Oleh PATRIA EKA RATIH

NIM. I 0112112

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta pada :

Hari : Rabu

Kepala Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS

Wibowo, ST, DEA

(4)

iv

MOTTO

“Jadilah orang yang, Ketiadaannya dicari

Kehadirannya dinanti

Kepergiannya dirindui

Kematiannya ditangisi dan

Kebaikannya diteladani”

(Adi Yusuf Muttaqien)

“Don’t start because it is easy, start because it’s worth trying. Don’t stop because it’s hard. Stop because you’ve tried your best”

(9gag)

Selalu lakukan apapun dengan hati

karena akan selalu menghasilkan energi yang takkan pernah mati..

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas berkat rahmat Allah SWT atas nikmat iman, nikmat sehat dan nikmat

ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan pengerjaan skripsi ini. Dalam penyusunan

dan pengerjaan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih

yang sebesar besarnya kepada :

Orang – orang yang selalu berada di sekitar saya baik dalam keadaan suka maupun susah (Bapak, Ibu, Adik saya, dan keluarga besar), terimakasih atas semua doa, kepercayaan,

motivasi dan dorongan sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan

lancar walaupun tak jarang ada halangan yang cukup berarti. Semoga kita selalu berada

dalam penjagaan Allah SWT baik di dunia ataupun di akhirat kelak.

Dosen pembimbing skripsi saya, Bapak Agus Setiya Budi ST, MT. beserta Bapak Dr.

Senot Sangadji, ST, MT. yang telah sabar, membimbing, memberi motivasi dan

meluangkan waktunya bagi saya untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Teman-teman satu tim bambu angkatan 2012, Azwar, Ayu, Fresta, Hapsari, Hevina,

Heru, Laras, Putri, Suci, dan Yudha, Terimakasih atas kerjasama, kekompakan, canda

tawa dan semangat yang telah kalian berikan. Semoga kita akan terus mengingat ini

sebagai pengalaman yang indah dan mengingat satu sama lain anggota bambu. Sukses

kedepannya ya buat kita semua.

Teman-teman wacana sehari-hari, Tsani, Bayu, Irla, Tepe, Cuplis, Amri, Estu, Tanya,

Fakhri, Afri, Qimin, Irda, Irwin, Fajar, Kidut, Ori yang sering wacana jajan bareng buat

sekedar berbagi cerita tapi sangat membantu untuk mengembalikan semangat.

Teman-teman Teknik Sipil UNS angkatan 2012 dan angkatan-angkatan lainnya, yang

banyak membantu baik dalam bidang akademis kampus ataupun non akademis.

Semua teman-teman saya dimanapun berada yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Semoga kita semakin sukses dalam segala bidang yang ditekuni, makin kompak, dan

semoga suatu saat kita bisa berkumpul kembali.

(6)

vi

Abstrak

Ratih, 2016. Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Vertikal Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 2 cm Pada Tiap Jarak 15 cm Dengan Posisi Kulit Bambu di Sisi Dalam. Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat berbanding lurus dengan kebutuhan akan tempat tinggal. Tak dapat dipungkiri dengan adanya kondisi tersebut penggunaan beton pun akan semakin bertambah. Beton memiliki kelebihan dalam menahan desak namun lemah akan tarik, maka dari itu dibutuhkan tulangan baja untuk menahan gaya tarik tersebut. Sedangkan untuk memproduksi bahan baku baja berupa bijih besi memerlukan energi yang sangat besar dan tidak ramah lingkungan, juga sulit dijangkau untuk masyarakat pedesaan. Para ahli struktur telah meneliti kemungkinan material lain yang dapat menggantikan peranan tulangan baja, seperti yang dilakukan oleh Morisco (1996) yaitu dengan menggunakan bambu sebagai tulangan beton yang lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa besar kapasitas lentur balok beton tulangan bambu petung vertikal takikan tidak sejajar tipe U lebar takikan 20 mm setiap jarak 150 mm dengan posisi kulit bambu di sisi dalam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jumlah benda uji 14 buah balok memiliki dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Delapan buah balok menggunakan tulangan bambu petung (dua buah untuk penelitian longterm), sisanya 6 buah menggunakan tulangan baja. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Mutu beton minimal yang digunakan adalah 17 MPa. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode two point loading.

(7)

vii

Abstract

Ratih, 2016. F lexural Capacity of Bamboo Petung Reinforced Concrete Beam

with U-Type Vertical Unparallel 2 cm Width at 15 cm Interval Notches and

Inner Side Bamboo Skin. Final Project, Civil Engineering Department.

Engineering Faculty of Sebelas Maret University.

The rate of population growth is directly proportional to the need for a place to live. It is inevitable that this lead to the continuous growth of concrete usage. Concrete is good at withstanding compression but weak at tensile, therefore it needs steel reinforcement to take up its tensile stresses. Whereas its raw material extraction and production requires enormous energy and is environmentally very detrimental, steel reinforcement is not affordable for rural communities. Experts have been researching other alternatives materials that could replace steel reinforcement role. Morisco (1996) used bamboo as concrete reinforcement that can be an eco-friendly alternative to substitute steel reinforcement in reinforced concrete beam.

The purpose of this study is to evaluate the flexural capacity of bamboo petung reinforced concrete beam with U-Type vertical unparallel 2 cm width at 15 cm interval notches and inner side bamboo skin. This study used an experimental method with 14 pieces specimen of beams with dimensions 1700 mm length, 110 mm width and height of 150 mm. Eight beams were using bamboo reinforcement (two beams for long term study and observation), and the rest used steel reinforcement. The dimensions bamboo used was 1650 mm in length, 20 mm width and a thickness of 5 mm. Concrete had quality of at least 17 MPa. Flexural test was performed at 28 days with two-point loading method.

Flexural capacity of bamboo petung reinforced concrete beam obtained is 0,2463 tonm or in other words 41,575% of D 7,45 mm steel reinforced concrete beam which has 0,5925 tonm in its flexural capacity.

Keywords: bamboo reinforced concrete, bamboo reinforcement, bamboo

(8)

viii

PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Kapasitas δentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Vertikal Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 2 cm Tiap Jarak 15 cm dengan Posisi Kulit Bambu di Sisi Dalam”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak banyak kendala yang sulit untuk penulis hadapi sehingga terselesaikanya penyusunan skripsi ini. Untuk itu, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Wibowo, ST, DEA, selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Agus Setiya Budi, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing I skripsi. Terimakasih atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.

3. Dr. Senot Sangadji, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing II skripsi. Terimakasih atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuannya selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.

4. Ir. Agus Parwito Rahmadi, M.S., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.

5. Semua Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Staf pengelola / laboran Labolatorium Bahan Bangunan dan Struktur Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 7. Bapak Popo Setiawan, Ibu Nurul Siti Fatimah, adinda Rosida Dwi Hastuti dan

keluarga besar terimakasih atas segala doa, semangat dan dukungannya. 8. Seluruh anggota skripsi tim Bambu angkatan 2012. Semoga dengan semua

(9)

ix

9. Teman-teman mahasiswa Reguler Teknik Sipil angkatan 2012. Terimakasih atas persahabatan, perjuangan, kebersamaan, dan semangatnya selama ini. 10.Semua orang yang telah terlibat baik langsung atau secara tidak langsung

dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa Penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sendiri.

Surakarta, 10 Juni 2016

(10)

x

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka ... 5

2.1.1. Bambu ... 5

2.1.1.1. Umum ... 5

2.1.1.2. Sifat - Sifat Bambu... 8

2.1.1.3. Tegangan Ijin Bambu Untuk Perancangan ... 14

2.1.1.4. Pengawetan Bambu ... 16

(11)

xi

2.2. Landasan Teori... 21

2.2.1. Sifat Fisika dan Mekanika Bambu ... 21

2.2.2. Material Penyusun Beton ... 23

2.2.3. Pengawet Bambu ... 26

2.2.3.1. Pengertian Boraks dan Asam Boriks ... 26

2.2.3.2. Penggunaan Boraks dan Asam Boriks ... 27

2.2.4. Perancangan Campuran Beton (Mix Design) ... 27

2.2.5. Balok ... 31

2.2.5.1. Kuat Lentur Balok ... 31

2.2.5.2. Aggapan-anggapan ... 33

2.2.5.3. Pembatasan Tulangan Tarik ... 34

2.2.5.4. Analisis Balok ... 34

2.2.6. Uji Statistik ... 36

2.2.7. Kajian Analisis Struktur ... 37

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum ... 38

3.2. Bahan ... 38

3.3. Benda Uji ... 40

3.4. Peralatan Penelitian ... 42

3.5. Garis Besar Tahap Penelitian ... 51

3.6. Pelaksanaan Penelitian ... 52

3.6.1. Tahap Persiapan ... 52

3.6.2. Tahap Pengujian Pendahuluan ... 52

3.6.2.1. Pengujian Karakteristik Bambu ... 52

3.6.2.2. Pengujian Bahan Dasar Beton ... 55

3.6.2.3. Pengujian Kuat Tarik Baja Tulangan ... 64

3.6.3. Rencana Campuran Beton (Mix Design) ... 65

3.6.4. Pengujian Kuat Tekan Beton Mix Design ... 66

3.6.5. Tahap Pembuatan Benda Uji ... 67

3.6.6. Tahap Pengujian Kuat Lentur Balok ... 73

(12)

xii

3.8. Tahap Kesimpulan dan Saran ... 77

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Karakteristik Material ... 78

4.1.1. Bambu Petung ... 78

4.1.1.1. Sifat Fisika ... 78

4.1.1.2. Sifat Mekanika ... 79

4.1.2. Material Penyusun Beton ... 90

4.1.2.1. Pengujian Agregat Halus ... 90

4.1.2.2. Pengujian Agregat Kasar ... 93

4.1.3. Tulangan Baja ... 95

4.2. Pembuatan Beton ... .. 101

4.2.1. Rencana Campuran Adukan Beton ... 101

4.2.2. Hasil Pengujian Slump ... 102

4.2.3. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton ... 103

4.3. Perencanaan Tulangan Geser ... 113

4.4. Hasil Pengujian dan Analisis Data Kuat Lentur ... 115

4.4.1. Hasil Pengujian ... 115

4.4.2. Kuat Lentur Balok Beton ... 119

4.4.3. Kapasitas Lentur Balok Beton ... 120

4.4.3.1. Momen Maksimum Hasil Pengujian ... 120

4.4.3.2. Momen Nominal Hasil Analisis... 124

4.4.3.3. Perbandingan Momen Nominal Hasil Analisis dan Pengujian ... 131

4.4.4. Tulangan Geser ... 133

4.5. Pembahasan... 136

4.5.1. Karakteristik Material Bambu dan Baja ... 136

4.5.2. Kuat Lentur Balok Berdasarkan 2 Titik Pembebanan ... 137

4.5.3. Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Bambu Petung Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 2 cm Jarak 15 cm dan Tulangan Baja D 7,45 mm ………... ... 137

4.5.4. Pola Keruntuhan Balok Benda Uji ... 141

(13)

xiii BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 154 5.2. Saran ... 154

DAFTAR PUSTAKA ... xxv

(14)

xiv

Tabel 2.6. Hasil Pengujian 3 Spesies Bambu, Gigantochloa Apus Kurz, Gigantochloa Verticillata Munro, dan Dendrocalamus Asper Backer ... 15

Tabel 2.7. Kandungan Kanji Bambu ... 17

Tabel 2.8. Berat Jenis dari 6 Jenis Bambu ... 22

Tabel 2.9. Jenis dan Penggunaan Semen Portland ... 24

Tabel 2.10. Persyaratan Gradasi Agregat Halus ... 25

Tabel 2.11. Persyaratan Gradasi Agregat Kasar ... 25

Tabel 2.12. Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) Beton dengan FaktorAir-Semen, dan Agregat Kasar Yang Biasa Dipakai di Indonesia ... 28

Tabel 2.13. Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum Untuk Berbagai Macam Pembetonan Dalam Lingkungan Khusus ... 29

Tabel 2.14. Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) Yang Dibutuhkan Untuk Beberapa Tingkat Kemudahan Pekerjaan Adukan Beton ... 30

Tabel 2.15. Daerah Gradasi Agregat Halus ... 30

Tabel 3.1. Benda Uji Kuat Lentur ... 41

Tabel 3.2. Pengaruh Zat Organik Terhadap Persentase Penurunan Kekuatan Beton ... 58

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Pendahuluan Karakteristik Sifat Fisika Bambu Petung ... 78

(15)

xv

Tabel 4.2.1. Hasil Uji Kenormalan Geser Sejajar Serat ... 80

Tabel 4.2.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Geser Sejajar Serat ... 80

Tabel 4.2.3. Hasil Uji Kenormalan Tekan Sejajar Serat ... 81

Tabel 4.2.4. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tekan Sejajar Serat ... 82

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kuat Tarik Sejajar Serat dan Modulus Elastisitas Bambu Petung ... 83

Tabel 4.3.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Sejajar Serat Nodia ... 84

Tabel 4.3.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Sejajar Serat Nodia ... 84

Tabel 4.3.3. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Sejajar Serat Interodia ... 85

Tabel 4.3.4. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Sejajar Serat Internodia ... 86

Tabel 4.4. Hasil Pengujian MOR dan MOE Bambu Petung ... 86

Tabel 4.4.1. Hasil Uji Kenormalan MOR ... 87

Tabel 4.4.2. Hasil Uji Data Outlier MOR ... 87

Tabel 4.4.3. Hasil Uji Kenormalan MOE ... 88

Tabel 4.4.4. Hasil Uji Data Outlier MOE ... 88

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Halus ... 90

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Kandungan Lumpur Pada Pasir ... 91

Tabel 4.7. Tabel Perubahan Warna ... 92

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Halus ... 92

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar ... 93

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Kasar ... 95

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Ulir ... 97

Tabel 4.11.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Baja Ulir ... 97

Tabel 4.11.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Baja Ulir ... 98

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Polos ... 99

Tabel 4.12.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Baja ... 100

Tabel 4.12.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Baja ... 101

Tabel 4.13. Kebutuhan Material Penyusun Beton Untuk Pengujian ... 102

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Untuk Balok Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari ... 103

(16)

xvi

Tabel 4.14.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Desak Beton Untuk

Balok Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari ... 106

Tabel 4.14.3. Hasil Uji Kenormalan Kuat Desak Beton Untuk Balok Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari ... 107

Tabel 4.14.4. Hasil Uji Data Outlier Kuat Desak Beton Untuk Balok Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari ... 108

Tabel 4.15. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton ... 109

Tabel 4.15.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Desak Beton Untuk Balok Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari ... 111

Tabel 4.15.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Desak Beton Untuk Balok Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari ... 112

Tabel 4.16. Rangkuman Beban dan Lendutan ... 116

Tabel 4.17. Hasil Hitungan Kuat Lentur Balok Beton Metode Dua Titik Pembebanan ... 119

Tabel 4.18. Rangkuman Perhitungan Momen Maksimum Hasil Pengujian ... 123

Tabel 4.19. Perbandingan Hasil Momen Nominal Pengujian dan Analisis ... 132

Tabel 4.20. Hasil Kesimpulan Pengujian Karakteristik Bambu dan Baja ... 136

Tabel 4.21. Hasil Kesimpulan Kuat Lentur Balok Berdasarkan 2 Titik Pembebanan ... 137

Tabel 4.22. Hasil Kesimpulan Kapasitas Lentur Balok Beton ... 137

Tabel 4.23. Hasil Kesimpulan Perbandingan Kapasitas Momen Bambu dan Baja ... 138

Tabel 4.24. Hasil Kesimpulan Perbandingan Kapasitas Momen ... 138

Tabel 4.25. Hasil Perbandingan Momen ... 140

(17)

xvii

Gambar 2.7. Distribusi Tegangan dan Regangan Pada Penampang Beton .. 35

Gambar 3.1. Bambu Petung Daerah Boyolali ... 38

Gambar 3.11. Ayakan dan Mesin Penggertar Ayakan ... 43

Gambar 3.12. Mesin Los Angeles ... 44

Gambar 3.13. Corong Konik/Conical Mould ... 44

Gambar 3.14. Kerucut Abrams ... 45

Gambar 3.15. Oven ... 45

Gambar 3.16. Cetakan Benda Uji Silinder ... 46

(18)

xviii

Gambar 3.23. Transducer ... 49

Gambar 3.24. Load Cell ... 49

Gambar 3.25. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian ... 51

Gambar 3.26. Uji Kadar Air dan Kerapatan Bambu ... 53

Gambar 3.27. Uji Kuat Tekan Sejajar Serat ... 53

Gambar 3.28. Uji Kuat Tarik Sejajar Serat ... 54

Gambar 3.29. Uji Kuat Geser Sejajar Serat... 54

Gambar 3.30. Uji Kuat Lentur... 55

Gambar 3.31. Uji Kadar Lumpur Agregat Halus ... 58

Gambar 3.32. Uji Kadar Zat Organik dalam Agregat Halus ... 59

Gambar 3.33. Uji Kuat Tarik Tulangan Baja ... 65

Gambar 3.34. Pengujian Kuat Tekan Beton ... 67

Gambar 3.35. Penebangan dan Pemotongan Bambu Petung ... 67

Gambar 3.36. Membuat Tulangan Bambu Petung ... 68

Gambar 3.37. Pengawetan Bambu ... 68

Gambar 3.38. Membuat Takikan Pada Bambu ... 69

Gambar 3.39. Perangkaian Tulangan Bambu ... 69

Gambar 3.40. Membuat Bekisting Balok ... 69

Gambar 3.41. Mencuci Material Beton ... 70

Gambar 3.42. Menyaring Agregat dan Memasukkan Dalam Karung ... 70

Gambar 3.43. Menimbang Material Rancang Campur Beton ... 70

Gambar 3.44. Mengolesi Oli Pada Bekisting ... 71

Gambar 3.45. Memasukkan Tulangan Pada Bekisting ... 71

Gamabr 3.46. Memasukan Material ke Dalam Mollen ... 71

Gambar 3.47. Uji Slump Adukan Beton ... 72

Gambar 3.48. Penuangan dan Pemadatan Beton ... 72

Gambar 3.49. Meratakan Permukaan Beton ... 72

Gambar 3.50. Pembongkaran Bekisting dan Curing Beton ... 73

Gambar 3.51. Mendiamkan Balok Selama 28 Hari ... 73

Gambar 3.52. Pengecatan dan Penggambaran Balok ... 74

Gambar 3.53. Pembebanan Benda Uji ... 74

(19)

xix

Gambar 3.55. Meletakkan Benda Uji ... 75

Gambar 3.56. Meletakkan Pembagi Beban ... 75

Gambar 3.57. Setting Up Alat Pengujian Balok ... 76

Gambar 3.58. Setting Dial Gauge ... 76

Gambar 3.59. Melakukan Pengujian Balok ... 76

Gambar 3.60. Mencatat Penurunan yang Terjadi ... 77

Gambar 3.61. Menggambbar Pola Retakan ... 77

Gambar 4.1. Grafik Gradasi Agregat Halus ... 91

Gambar 4.2. Grafik Gradasi Agregat Kasar ... 92

Gambar 4.3. Pengujian Slump Pada Campuran Beton ... 102

Gambar 4.4. Skema Pengujian Kuat Lentur ... 115

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Hubungan Antara Beban dengan Lendutan Setiap Benda Uji Balok Pada Dial Gauge ... 117

Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Hubungan Antara Rata-rata Beban dengan Lendutan Setiap Benda Uji Balok Pada Dial Gauge... 118

Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Kuat Lentur Metode Dua Titik Pembebanan ... 120

Gambar 4.8. Diagram Gaya SFD dan BMD ... 120

Gambar 4.9. Ilustrasi Gaya Geser Takikan Terhadap Momen Analisis ... 130

Gambar 4.10. Ilustrasi Gaya Geser Beton Terhadap Momen Analisis ... 131

Gambar 4.11. Grafik Perbandingan Momen Nominal Hasil Pengujian dan Analisis ... 132

Gambar 4.12. Grafik Perbandingan Kapasitas Lentur Bambu dan Baja ... 132

Gambar 4.13. Grafik Perbandingan Momen dengan Variasi Takikan ... 140

(20)

xx

Balok 15/20 ... 148

Gambar 4.21. Perencanaan Kuda-kuda ... 148

Gambar 4.22. Pembebanan Atap Genteng ... 149

Gambar 4.23. Pembebanan Langit-langit ... 149

Gambar 4.24. (a) Pembebanan pada Frame (b) Momen 3-3 Diagram Frame ... 152

(21)

xxi

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 2.1. Kadar Air Bambu ... 21

Persamaan 2.2. Berat Jenis Bambu ... 21

Persamaan 2.3. Kerapatan Bambu ... 22

Persamaan 2.4. Kuat Tarik Sejajar Serat ... 22

Persamaan 2.5. Kuat Tekan Sejajar Serat ... 23

Persamaan 2.6. Kuat Geser Sejajar Serat ... 23

Persamaan 2.7. Modulus Kuat Lentur Bambu (MOR) ... 23

Persamaan 2.8. Modulus Elastisitas Bambu (MOE) ... 23

Persamaan 2.9. Nilai Margin Rancang Campur Beton ... 27

Persamaan 2.10. Nilai Kuat Tekan Rata-rata ... 27

Persamaan 2.11. Nilai Berat Jenis Agregat Campuran ... 30

Persamaan 2.12. Nilai Kebutuhan Agregat Campuran ... 31

Persamaan 2.13. Nilai Kebutuhan Agregat Halus ... 31

Persamaan 2.14. Nilai Kebutuhan Agregat Kasar ... 31

Persamaan 2.15. Kuat Lentur Beton pada 1/3 L ... 32

Persamaan 2.16. Kuat Lentur Beton pada 5 % diluar 1/3 L ... 32

(22)

xxii

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

∆L = Perubahan panjang (mm)

a = Jarak rata-rata antara tampang lintang patah dan tumpuan luar yang terdekat, diukur

pada 4 tempat pada sisi titik dari bentang (mm)

Pleleh = Gaya leleh (N)

Pmaks = Gaya maksimum (N)

(23)

xxiii t = Tebal (mm)

UTM = Universal Testing Machine = Lendutan (mm)

= Regangan

leleh = Tegangan leleh (N/mm2)

maks = Tegangan maksimum (N/mm2) tk// = Kuat tekan sejajar serat (N) tr// = Kuat tarik sejajar serat (N)

(24)

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Data Pengujian Benda Uji Bambu Lampiran B : Data Pengujian Benda Uji Baja Lampiran C : Data Pengujian Agregat

(25)

xxv

DAFTAR PUSTAKA

Ameldi, F. 2014. Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulangan Bambu Petung Takikan Tipe V Dengan Jarak Takikan 2 cm dan 3 cm. Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Anonim, 1997. Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik Pembebanan (SNI 03-4431-1997). Jakarta.

Anonim, 2000. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI 03-2834-2000).Jakarta.

Anonim, 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) Dilengkapi Penjelasan (S-2002). Surabaya.

Anonim, 2004. Semen Portland (SNI 15-2049-2004). Jakarta.

Anonim, 2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013). Jakarta.

Bagus, Septana. 2012. Ketika Bambu Tak Lagi Lugu,

https://septanabp.wordpress.com/2012/05/13/ketika-bambu-tak-lagi-lugu/

Bahtiar, Edwin. 2016. Pengaruh Penambahan Variasi Serat Bendrat Pada Beton Mutu Tinggi Terhadap Kuat Geser Balok Beton Bertulang dengan Abu Sekam Padi dan Bestmittel Sebagai Bahan Tambah. Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Frick, H. 2004. Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu, Pengantar Konstruksi Bambu.

Yogyakarta : Kanisisus.

Ghavami, Kosrow. 2005. Performance Evaluation of Bamboo Reinforced Concrete Beams. The University of Texas. Arlington.

Hakim. A. 1987. Pengujian Beberapa Sifat Fisika dan Mekanika Enam Jenis Bambu Dalam Kondisi Segar. Fakultas Kehutanan, UGM. Yogyakarta. Handayani, dkk. 2014. Kapasitas Lentur Kolom Beton Bertulangan Bambu

Petung Polos. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 2 No. 1. Surakarta.

(26)

xxvi

Khare, L. 2005. Performance Evaluation Of Bamboo Reinforced Concrete Beams. The University of Texas, Arlington.

Liesse, W. 1980. “Preservation of Bamboo”, in δessard, G. & Chouinard, A.: Bamboo Research in Asia, pp.165-172, IDRC, Canada.

Marsudi, M. Tri Rochadi, Nur Setiaji P., Stefanus Santoso, 2014. Modifikasi Balok Beton Tulangan Komposit Guna Meningkatkan Daktilitas Pada Konstruksi Bangunan Gedung. TEKNIS, Volume 9, Nomor 2. Semarang. Morisco. 1996. Bambu Sebagai Bahan Rekayasa. Pidato Pengukuhan Jabatan

Lektor Kepala Madya dalam Bidang Teknik Konstruksi, Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta.

Morisco. 1999. Rekayasa Bambu. Yogyakarta : Nafiri Offset.

Ndale, Ferry. 2011. Beberapa Hasil Penelitian Tentang Bambu,

http://www.ferryndalle.com/2011/07/beberapa-hasil-penelitian-dari-bambu.html

Pathurrahman, J.F, dan Kusuma, D.A., 2003. “Aplikasi Bambu Pilinan Sebagai

Tulangan Balok Beton”. Dimensi Teknik Sipil Volume 5 σo. 1:39-44.

http:puslit.petra.ac.id.

Romadhoni, S.H. 2016. Pengaruh Penambahan Serat Bendrat Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser pada Styrofoam Beton Ringan. Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Setiyabudi, A. 2010. “Tinjauan Jenis Perekat pada Balok δaminasi Bambu

terhadap Keruntuhan δentur”, Prosiding Seminar Nasional “Pengelolaan

Infrastruktur Dalam Menyikapi Bencana Alam”, ISBN: 979-489-540-6, 1

Mei 2010.

Setiyabudi, A. 2013. Model Balok Beton Bertulangan Bambu Sebagai Pengganti Tulangan Baja. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KonTekS 7), Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sevalia, Jigar K. dkk 2013. “Study on Bamboo as Reinforcement in Cement

Concrete”. International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622 Vol. 3, Issue 2, Civil Engineering Department, Sarvajanik College of Engineering & Technology, Surat, Gujarat, India.

Shantycr7. 2013. Memilih Teknis Analisis Statistik,

http://shantycr7.blogspot.co.id/2013/08/memilih-teknis-analisis-statistik.html

Spirit Arsitek Muda Malang, 2008, Rumah Struktur Bambu, http://www.samm-media.org/2008/12/rumah-struktur-bambu-cd-arc.html

(27)

xxvii

Susilaning, L. dan Suheryanto D. 2012. Pengaruh Waktu Perendaman Bambu dan Penggunaan Borak-Borik Terhadap Tingkat Keawetan Bambu, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III, Yogyakarta.

Tjokrodimulyo. K. 1996. Teknologi Beton, . Yogyakarta : Gajah Mada Press. Timothy Clancy Fergusson-Calwell. 2015. “Viability of Bamboo Reinforced

Concrete for Residential Housing in Indonesia”. Bachelor of Engineering Thesis. School of Engineering and Information Technology Charles Darwin University. Melbourne, Australia.

Wikipedia. 2016. Statistika, https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan kontrol rumah cerdas berbasis PLC ( Programmable Logic controller) dengan SCADA ( Supervisory Control And Data Acquisition ) sebagai HMI ( Human Machine Interface )

Berdasarkan hasil analisis, pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel citra produk dan desain kemasan produk berpengaruh signifikan

SISTEM KOORDINASI PEMBANGKITAN HYDRO-THERMAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RUGI- RUGI TRANSMISI BERBASIS ALGORITMA GENETIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Jumlah limbah plastik yang lebih banyak berarti lapisan perekat pada bahan menjadi lebih tebal dan ikatan adhesi antara serbuk gergaji dengan perekat lebih besar,

Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Paparan Uap Bahan Bakar Minyak

The researcher saw that bollocks and fuck are translated using modulation strategy. Based on the discussion in part A, it is known that the word bollocks in ST means nonsense

Sistem dapat mengakomodir pengguna yang memiliki ponsel yang berbasis Android yang terhubung dalam satu jaringan dengan menggunakan Wi-Fi.. Pada saat salah satu ponsel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari fakultas; (2) perbedaan sikap mahasiswa