H
KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN PENVELENGGARAAN DIKLAT PROFESI PEKERJAAN SOSIAL DI BDPPS BANDUNG
T'ESI'S
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan
Bidaim Studi Administrasi Pendidikan
W A R S O N O NIM.: 989635
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
DlSETUJUl DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbins Ite
PROF. DR . H . ABDUL AZIS WAHAB , MA
Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
ABSTRAK
Kegiatan monitoring dan evaluasi ( Monev ) merupakan bagian yang tak terpisahkan
dalam kegiatan penyelenggaraan diklat. Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu input
guna peningkatan maupun menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat dimasa yang
akan datang . Maka perlu direncanakan secara matang , pelaksanaan secara tepat dan
pengawasan secara ketat sehingga akan memperoleh keberhasilan yang maksimal ,
artinya dapat memberikan dukungan terhadap isi program diklat, kualitas widyaiswara ,
Kualitas panitia dan dalam penetapan kriteria bagi calon peserta pelatihan . Oleh
karenanya hasil kegiatan monev sangat penting untuk ditindaklanjuti secara maksimal
agar dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap hal - hal yang urgen dalam
penyelenggaraan diklat.Hasil penjajagan di tempat penelitian ditemukan bahwa hasil kegitan Monev di
BDPPS Bandung belum menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat secara
maksimal, hal ini nampak dari gejala - gejala sebagai berikut (l).masih adanya peserta
pelatihan Diklat mengikuti lebih dari satu kali pada latihan yang sama
,(2). masih
adanya panitia yang kurang memahami tanggung jawab yang diberikan ,(3). kegiatan
Monev dilaksanakan kurang maksimal ,(4). hasil kegiatan Monev belum memberikan
kontribusi yang maksimal terhadap keberhasilan penyelenggaraan Diklat . Berdasarkan
gejala tersebut , maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji lebih dalam tentang
proses dan hasil kegiatan Monev alam menunjang keberhasilan penyelenggaraan diklat.
Tujuan penelitian secara urnurn untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan Monev
melalui dasar pertimbangan pelaksanaan kegiatan Monev, tujuan kegiatan Monev ,
sasaran kegiatan Monev , proses pelaksanaan , faktor - faktor pendukung dan
penghambat terhadap kegiatan Monev serta hasil kegiatan Monev dalam menunjang
keberhasilan penyelenggaraan diklat dan dukungannya terhadap isi program diklat ,
peningkatan kualitas widyaiswara , panitia dan peningkatan kriteria bagi calon peserta
pelatihan . Penelitian dilaksanakan di BDPPS Bandung . Pendekatan yang dilakukan
secara kualitatif melalui kegiatan studi dokumentasi, observasi dan wawancara . Sumber
data dan informasi dalam penelitian adalah Kepala BDPPS , Kepala Seksi Diklat ,
Kasubsi penyiapan diklat , Kasubsi penyusunan rencana dan evaluasi , Kasubsi
kurikulum dan metode , Ketua penyelenggara Diklat, panitia , widyaiswara dan peserta
Diklat serta karyawan BDPPS Bandung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum hasil kegiatan belum memberikan
dukungan yang berarti terhadap isi program Diklat , peningkatan mutu widyaiswara,
panitia dan peningkatan kriteria bagi calon peserta pelatihan , dan masih mengalami
permasalahan dalam menentukan pelaksana , dalam menentukan metode dan alat, dalam
proses pelaksanaan kegiatan dan upaya menindaklanjuti hasil kegiatan Monev yang
belum maksimal.Dengan kesimpulan hasil penelitian , maka direkomendasikan kepada Kepala BDPPS
Bandung sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan Monev untuk mengupayakan
usaha perbaikan terhadap hal- hal yang penting dan melakukan sosialisasi secara lebih
baik agar dapat menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat diniasa yang akan
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR ..:...'...! ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah Dan Pertanyaan Penelitian 11
C. Tujuan Penelitian 14
D. Manfaat Penelitian 15
E. Kerangka Pikir Penelitian 15
BAB II KERANGKA TEORITIS 19
A. Tinjauan Konsep Administrasi Pendidikan 19
1. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan 19
2. Administrasi Personalia 25
3. Administrasi Pelatihan 29
4. Kedudukan Monitring Dan Evaluasi ( Monev )
Dalam Lingkup Administrasi Pelatihan ....36
B. Konsep Dasar Monitoring Dan Evaluasi (Monev ) 38
1. Pengertian Monitoring Dan Evaluasi ( Monev) 38
2. Tujuan Kegiatan Monev 43
3. Sasaran Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 45
4. Proses Kegiatan Monev 46
a. Dasar Pertimbangan Kegiatan Monev 49
b.Pelaksana Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi 50 c. Metoda/ Alat yang dipergunakan Dalam Monev 52 5. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pelaksanaan Monev 56 6. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Dalam Menunjang Keber
hasilan Penyelenggaraan Diklat 57
a. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 57 b. Dukungan Hasil Kegiatan Monev terhadap
IsiProgramDiklat 60
c. Dukungan Hasil Kegiatan Monev Terhadap Peningkatan
Kualitas Widyaiswara 61
d. Dukungan Hasil Kegiatan Monev Teriiadap Peningkatan
Kualitas Panitia Penyelenggara Pelatihan 63 e. Dukungan Hasil Kegiatan Monev Teriiadap Kriteria Calon Pesrta
Pelatihan 64
C. Kajian Penelitian YangRelevan 65
BAB III PROSEDUR PENELITIAN 69
A. Metode Penelitian 69
B. Teknik Pengumpulan Data 71
C. Setting Penelitian 72
D. Sumber Data Penelitian 72
E. Langkah - Langkah Penelitian 73
F. Analisa Data 74
G. Validitas Hasil Penelitian 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 78
A. Hasil Penelitian 83
1. Dasar Pertimbangan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Di BDPPS Bandung 83
2. Tujuan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 84
3. Sasaran Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 85
4. Proses Pelaksanaan Kegiatan Monitoring dan Eval uasi 91 a. Pelaksana Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 93 b. Metode dan Alat Yang dipergunakan Dalam Kegiatan Monitor
Ingdan evaluasi 94
5. Faktor - faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pelaksanaan
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 94
6. Hasil Kegiatan Monitoring Dalam Menunjang Keberhasilan Penye
Lenggaraan Diklat 97
a. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 97
b. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Terhadap
Peninekatan Kualitas Isi Program. Diklat 101
c. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Terhadap
Peningkatan Kualitas Widyaiswara 102
d. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Teriiadap
Peningkatan Kualitas Panitia Penyelenggara Pelatihan
103
e. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Terhadap
PeningkatanKriteria Persyaratan Calon Peserta Pelatihan 105
B.Pembahasan Hasil Penelitian . 106
1. Dasar Pertimbangan Pelaksanaan Kegiatan Monitoring dan
Evaluasi 106
2. Tujuan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
107
3. Sasaran Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
108
4. Proses Kegiatan Monitoringdan Evaluasi 110 a. Pelaksana Kegiatan Monitoring dan Evaluasi 112 b. Metode dan Alat Yang Dipergunakan Dalam Kegiatan
Monitoring dan Evaluasi 114
5. Faktor - Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pelaksanaan
Kegiatan Monitoringdan Evaluasi 115
6. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Dalam Menunjang
Keber-Hasilan Penyelenggaraan Diklat 122
a. Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
122
b. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Terhadap
Peningkatan Kualitas isi ProgramDiklat
123
c. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoringdan Evaluasi Terhadap
Peningkatan Kualitas Widyaiswara
124
d. Dukungan Hasil Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Terhadap
Peningkatan KualitasPanitia Penyelenggara Pelatihan
125
e. Dukungan Hasil Kegiatan Monev Terhadap
Pemngkatan Kriteria Peserta Pelatihan
126
BAB V KESLMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 128
A. Kesimpulan
128
B. Implikasi
132
C. Rekomendasi 134
DAFTAR PUSTAKA 135
LAMPIRAN'- LAMPIRAN : 139
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Berfikir Penelitian
,8
2. Pembuatan Putusan Dalam Keseluruhan Proses Administrasi 23
3.
Hubungan Antara Fungsi - Fungsi Personalia dan Kegiatan - kegiatan
Personalia -°
4.
Siklus Kegiatan Diklat
33
5.
Kedudukan Monitoring dan Evaluasi Dalam Administrasi Diklat
37
6.
Proses Monitoring Evaluasi
46
7. Jenis-jenis Instrumen
47
8.
Struktur Ortranisasi BDPPS Bandung
80
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
indonesia seutuhnya , dan pembangunan seluruh niasvarakat Indonesia. Hal ini berarti
bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah seperti pangan ,
sandang dan perumahan tetapi kepuasan batiniah seperti pendidikan , rasa aman , rasa
keadilan dan sebagainya , serta keselarasan dan keserasian atau keseimbangan antara
keduanya .
Terlihat dengan jelas pada
dekade
terakhir
ini
Indonesia
memacu
pertumbuhan dan perkembangan pendidikan , baik pendidikan sekolah maupun luar
sekolah yang diharapkan dapat mendukung pembangunan nasional . Sebagaimana
yang diamanatkan dalam GBHN tahun 1999 , yaitu melakukan pembaharuan dan
pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi , otonomi
keiimuan , dan manajemen serta meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang
diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan
sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Memasuki abad 21 yang serba global , mendorong masyarakat kearah
persaingan antar negara semakin ketat. Oleh karena itu , pembangunan nasional tidak
melalui pengembangan sumber daya manusia . Salah satu bentuk pengembangan
sumber daya manusia ( SDM ) yaitu melalui pendidikan dan pelatihan ( Diklat) agar
tercipta tenaga kerja terdidik, terlatih , profesional, mandiri , kreatif dan inovatif.
Arus globalisasi yang menimbulkan perubahan lingkungan secara global .
regional dan nasional yang sangat cepat menjadikan masyarakat antar bangsa makin
saling tergantung , sehingga tidak dapat mengisolasi diri dari dunia sekitar .
Perubahan yang cepat adanya saling ketergantungan satu sama lain senantiasa dapat
menimbulkan masalah yang kompleks dan rumit sehingga memerlukan wawasan
yang luas dalam melakukan pendekatan dan pemecahannya . Hal ini menuntut
orientasi baru dalam penyelenggaraan pelayanan administrasi pemerintah . Untuk
mewujudkan hal ini maka PNS dikembangkan melalui Diklat agar memiliki wawasan
yang luas dan perfonnans yang baik . Pengembangan sumber daya manusia
diperlukan suatu sistem yang kondusif dan mengarah produktivitas yaitu melalui
budaya kerja, disiplin dan motivasi.
Pendidikan berlangsung sepanjang hayat. Oleh karenanya dapat ditempuh
melalui jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
Tilaar ( 1998 ; 57 ) membedakan antara jalur pendidikan sekolah ( pendidikan ) dan
jalur pendidikan luar sekolah ( pelatihan ) dengan ciri - ciri sebagai berikut:
(2) Pendidikan sebaiknya mempunyai orientasi kepada pengembangan pribadi
seseorang;
(3) Modalitas kelembagaan untuk pendidikan dan pelatihan berbeda . Pendidikan sekolah bersifat formal , berjenjang dan berkesinambungan , pelatihan tidakberjenjang dan bersifat praktis;
(4) Dimensi pengembangan perilaku dalam pendidikan formal berdimensi idiografik yaitu pengembangan individu dan kepribadian seseorang. Pada Pelatihan berdimensi kepada tuntutan - tuntutan lembaga dan peranan yang diharapkan dari seseorang yang sesuai dengan tujuan lembaga.
Sementara itu, menurut PP Rl No. 73 Tahun 1991 pada pasal 1 ayat 1 " Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah baik dilenibagakan maupun tidak " .
Oleh sebab itu, periu adanya kesinambungan antara program pendidikan sekolah dan
luar sekolah.
Pembinaan sumber daya manusia khususnva Aparatur Pemerintah atau Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) selain melalui pendidikan sekolah juga melalui
pendidikan luar sekolah. Hal ini sejalan dengan PP Rl No.73 Tahun 1991 tentang
pendidikan luar sekolah pasal 3 ayat 4 dan 5 yaitu sebagai berikut:
"Pasal 4 Pendidikan jabatan kerja merupakan pendidikan yang berusaha meningkatkan pengetahuan , kemampuan dan sikap warga belajar untuk memenuhi persyaratan pekerjaan tertentu pada satuan kerja yang bersangkutan. Pasal 5 Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan untuk pegawai atau calon pegawai suatu Departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen ".
Produktivitas tenaga kerja ditentukan oleh aneka faktor dan salah satunya
adalah program pendidikan dan pelatihan . Program Pendidikan dan latihan memiliki
maksud dan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan , kemampuan dan keterampilan
sumber daya manusia atau PNS sehingga dapat mendukung pada diri yang
bersangkutan dan organisasi dimana ditugaskan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Alex . S Nitisemito ( 1996 ; 53 ) yaitu bahwa :
" Pelatihan atau training adalah suatu kegiatan yang bermaksud untuk
memperbaiki dan mengembangkan sikap , tingkah laku , keterampilan , dan
pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan . Dengan demikian , pelatihan yang dimaksudkan adalah pengertian yang luas , tidak terbatas hanya usaha untuk mengembangkan keterampilan semata - mata . "
Dari pendapat di atas terlihat bahwa tujuan diklat yang utama adalah untuk
meningkatkan kemampuan , pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dalam hal
ini juga tidak teriepas dari efektifitas penyelenggaraan dari suatu Diklat.
Usaha
untuk mewujudkan manusiayang produktiftidak teriepas dari peran diklat.
Salah satu lembaga pemerintah yang menyelenggarakan pengembangan SDM
yang dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) melalui Diklat adalah Balai Diklat
Profesi Pekerjaan Sosial ( BDPPS ) Bandung .
Berkaitan dengan setting penelitian yaitu di Balai Diklat Profesi Pekerjaan
Sosial ( BDPPS ) Bandung, yang merupakan salah satu Unit Periaksana Teknis
( UPT ) peningkatan kemampuan sumber daya manusia pegawai dijajaran Badan
Kesejahteraan Sosial Nasional ( BKSN ) yang dahulu bernama Departemen Sosial .
pekerjaan sosial. Hal ini sesuai dengan Kepmensos Rl No. 28/HUK/1996 pasal 2
yaitu : " BDPPS mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan profesi
pekerjaan sosial dalam perencanaan , pelaksanaan penveliaan dan evaluasi
penyelenggaraan diklat serta ketatausaltaan " .
Berdasarkan hal di atas bahwa evaluasi penyelenggaraan diklat merupakan hal
yang urgen dalam menunjang keberhasilan pengembangan sumber daya manusia .
Oleh karena itu BDPPS Bandung dalam upaya mewujudkan keberhasilan
penyelenggaraan Diklat melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi ( Monev )
melalui perencanaan yang matang . pelaksanaan yang tepat dan pengawasan yang
ketat. Sebab melalui kegiatan Monev terhadap penyelenggaraan diklat secara efektif
akan menunjang keberhasilan pelaksanaan diklat secara menyeluruh . Kegiatan
monitoring Dan evaluasi merupakan sarana untuk mengetahui apakah pelatihan
-pelatihan yang telah diselenggarakan terbukti berjalan lancar dan sukses atau
sebaliknya. Jenis diklat yang diselenggarakan oleh BDPPS Bandung antara lain :
(1). Sakti Peksos ( Satuan Bhakti Pekerjaan Sosial ) , (2). Pelatihan Pemantapan
Petugas Sosial Kecamatan , (3). Pelatihan Keahlian Pekerja Sosial ( PKPS ) , (4).
Pelatihan Pembinaan dan Pengembangan Profesi Pekerjaan Sosial ( P 5 S ) , (5). Pelatihan Manajemen Usaha Kesejahteraan Sosial ( PMUKS ), (6). Pelatihan Profesi Pekerjaan Sosial bagi Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat ( TKSM ).
Pekerjaan sosial yang pada waktu ini sudah berkembang menjadi suatu profesi
dengan obyek formalnya relasi antar manusia dan fungsionaiitas sosial manusia ,
memiliki kepekaan hati serta mampu untuk ikut merasakan penderitaan dan
kesusahan orang lain menjadi pelayanan yang profesional. Pekerjaan sosial menjadi
suatu profesi sebab telah memenuhi semua persyaratan sebagai pekerjaan profesi .
Seperti dikemukakan oleh Holil Sulaiman , yaitu :
a. Memiliki dasar keiimuan dan kerangka konsep yang mandiri. b. Telah mengembangkan cara pendekatan dan metodenya sendiri. c. Memiliki lembaga pendidikan profesional tersendiri.
d. Telah mempunyai organisasi profesional dalam hal ini ; Federasi Pekerja Sosial Internasional ( I.FSW ) , Asosiasi Sekolah - Sekolah Pekerja Sosial Intemasional (IASSW), Dewan Kesejahteraan Sosial Internasional ( 1CSW ). e. Telah mempunyai kode etik profesional tersendiri dan
f. Telah mendapat pengakuan masyarakat. ( Rangkuman pandangan UKS ; 1982 ; 104 )
Namun keberadaan Pekerja Sosial saat ini belum dipahami oleh sebagian
masyarakat sehingga masyarakat beranggapan bahwa profesi pekerja sosial dapat
dilakukan oleh setiap orang . Oleh karaena itu , keberadaan pekerja sosial sebagai
sumber daya manusia ( SDM ) di jajaran Badan Kesejahteraan Sosial Nasional
( BKSN ) periu dikembangkan melalui salah satu bentuknya pendidikan dan
pelatihan agar mereka dapat berkiprah sejajar dengan profesi yang lainnya.
Tujuan umum dari Pendidikan dan Pelatihan adalah meningkatkan kinerja
pegawai atau peserta Diklat dilingkungan kerjanya . Sedangkan berdasarkan PP
Nomor 14 Tahun 1994 Pasal 2 tentang Tugas dan Sistem Pelatihan . Tujuan Pendidikan dan Pelatihan adalah :
1. Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan Pegawai Negeri Sipil kepada Pancasiladan Undang - Undang Dasar 1945 , Negara dan Pemerintah Republik Indonesia.
3. Untuk menetapkan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan,pengayoman dan pengembangan bangsa partisipasi masyarakat. 4. Meningkatkan pengetahuan , keahlian dan atau keterampilan serta
pembentukan sedini mungkin Pegawai Negeri Sipil ( PNS ).
Berdasarkan hal di atas, maka Pendidikan dan Pelatihan memiliki manfaat bagi organisasi dan para karyawan / pegawai . Dengan demikian pendidikan dan
pelatihan menjadi salah satu sarana dalam pengembangan pegawai , sehingga
kepedulian terhadap peningkatan keterampilan . pengetahuan dan sikap moral yang
positif menjadi keharusan yang mendesak agar keluaran yang dihasilkan menjadi investasi dan asset pemerintah melalui perubahan pelayanan kepada masyarakat.
Agar Kegiatan Pelatihan berhasil dengan sukses maka periu dilaksanakan melalui beberapa tahapan seperti yang dikemukakan oleh Faustino Cardoso Gomes ( 1997 ; 204 ) : " Terdapat paling kurang tiga tahap utama dalam pelatihan dan pengembangan yakni ( 1 ) penentuan kebutuhan pelatihan , ( 2 ) desain program pelatihan , dan ( 3 ) evaluasi program pelatihan ".
Berdasarkan uraian di atas , maka peranan evaluasi sebagai salah satu langkah dalam pengorganisasian program pelatihan yang sangat penting , sebab suatu
penyelenggaraan program pelatihan tanpa evaluasi tidak dapat mengetahui apakah sasaran maupun tujuan yang ingin dicapai berhasil atau tidak .
bila ditemukan adanya penyimpangan dan penyelewengan antara pelaksanaarr
rencana yang telah ditetapkan maka periu diperbaikinya baik secara langsung maupun
tidak langsung, baik saat ini maupun masa yang akan datang.
Monitoring dan evaluasi merupakan kelengkapan langkah penegndalian dalam
pengelolaan yang tak dapat dipisahkan , dalam kaitannya dengan penilaian
-penilaian prestasi peserta didik , pelaksanaan pengajaran widyaiswara , keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan .
Monev penyelenggaraan Diklat mencakup hal hal sebagai berikut ini :
1. Kondisi awal , yang meliputi : persyaratan seleksi peserta diklat , status sosial
peserta diklat, pengorganisasian program diklat , keterkaitan diklat dengan
program lain , arah kebijakan diklat, dan kondisi lingkungan diklat.
2. Komponen program diklat , meliputi : faktor - faktor masukan ( inputs ) dan
aktivitas penyelenggaraan diklat. Faktor masukan terdiri atas optimalisasi tujuan
diklat dan sumber - sumber yang digunakan untuk meneapai tujuan . Aktivitas
penyelenggaraan diklat meliputi manajemen penyelenggaraan diklat , proses
pembelajaran , dan waktu penyelenggaraan diklat.
3. Dampak langsung ( outputs ) terhadap alumni diklat , yaitu tingkat pencapaian
tujuan instruksional khusus program diklat.
Monitoring dan Evaluasi ( Monev ) akan efektif hilamana dilakukan secara kontinvoi
dan komprehensif , dengan demikian jangan dianggap kegiatan sepintas atau
sambil lalu , karena Monev dilaksanakan selama maupun setelah kegiatan
Sumber Monev mencakup (1). pendapat peserta baik tertulis maupun lisan .
(2). pendapat supervisor terhadap karyawan setelah mengikuti diklat , (3). saran
-saran tenaga diklat, (4). observasi atau pendapat pimpinan organisasi ,(5 ). komentar
pimpinan yang lain yang menaruh minat pada penyelenggaraan diklat dan (6). Situasi
- situasi lain yang dapat dijadikan pertimbangan .
Mengingat pentingnya Monev dalam penyelenggaraan program pelatihan maka
kegiatan Monev tersebut periu perhatian dan pelaksanaan yang sungguh - sungguh
sesuai dengan konsep keberhasilan administrasi yang sukses . Sehingga kegiatan
Monev dalam kegiatan administrasi dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin
. Seperti yang diungkapkan oleh Hadari Nawawi ( 1997 ; 44 - 45 ) Tentang beberapa
manfaat Monev yaitu untuk :
a. Memperoleh data setelah diolah dapat dijadikan dasar bagi usaha perbaikan kegiatan dimasa yang akan datang , meliputi aspek - aspek : perencanaan , organisasi , bimbingan , pengarahan dan lain - lain termasuk juga kegiatan - kegiatan profesional.
b. Memperoleh cara bekerja yang paling efisien dan efektif atau yang paling tepat dan paling berhasil sebagai cara yang terbaik untuk mencapai tujuan. c. Memperoleh data tentang hambatan - hambatan dan kesukaran - kesukaran
yang dihadapi, agar dapat dikurangi atau dihindari.
d. Memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan usaha pengembangan organisasi dan personal dalam berbagai bidang.
e. Mengetahui seberapajauh tujuan tercapai.
Oleh karena itu , kegiatan Monev dalam menunjang keberhasilan
penyelengaraan Diklat profesi pekerja sosial dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk penyempumaan penyelenggaraan Diklat yang sedang
Sedangkan hasil kegiatan Monev yang akan disoroti dan diteliti dalai
adalah tentang bagaimana manfaat
hasil kegiatan Monev terhadap
isi program
Diklat, Sumber daya Manusia ( SDM ) Diklat yaitu widyaiswara , panitia dan calon
peserta pelatihan .
Dengan adanya perubahan paradigma pemerintah terhadap PNS yaitu dengan
dibubarkannya beberapa departemen yang salah satunya adalah Departemen Sosial
yang kini menjadi Badan Kesejahteraan Sosial Nasional ( BKSN ). sehingga
pegawainya temiasuk Pekerja Sosial yang ada di Depsos dimutasikan ke aneka
instansi yang antara lain : ( 1 ). Pemerintah Daerah ( Pemda ) setempat . ( 2 ).
Kepolisian Rl, dan ( 3 ). Departemen Perundang - undangan dan Hukum . Hal ini
mengisyaratkan BDPPS Bandung agar dapat mengantisipasi terhadap kebutuhan dan
tuntutan perubahan pekerjaan di instansi yang baru tersebut, sehingga Pekerja sosial
dapat memberikan pelayanan yang prima terhadap tuntutan dan harapan masyarakat
yang selalu berubah - ubah .
Periu disadari bahwa jenis Diklat yang diselenggarakan oleh BDPPS Bandung
hingga saat ini masih minim jenisnya . maka periu ditinjau lebih lanjut apakah isi
program Diklat tersebut masih relevan dengan perubahan - perubahan tugas pekerja sosial ditempat instansi -instansi yang baru tersebut atau tidak .
Sebagai upaya tersebut, maka BDPPS periu melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap program penyelenggaraan Diklat , agar hasil Diklat benar
B. Rumusan Masalah Dan Pertanyaan Penelitian
BDPPS Bandung yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
pelatihan berkewajiban melakukan Monev untuk men.em.ukan. dan mengkaji permasalahan yang dihadapi oleh Widyaiswara , Panitia dan Peserta pelatihan dalam pelaksnaan kegiatan Diklat . Selanjutnya memberikan umpan balik terhadap hasil
temuannya yang diikuti dengan upaya perbaikan dan pengembangan .
Dalam melaksanakan kegiatan Monev yang khususnva diarahkan pada peningkatan keberhasilan penyelenggaraan diklat. Sebab tanpa melakukan kegiatan
Monev terhadap penyelenggaraan diklat , maka pelaksanaan kegiatan Diklat tidak
dapat diketahui secara lengkap sehingga keberhasilan penyelenggaraan Diklat tidak
bisa diharapkan .
Kegiatan Monitoring dan evaluasi ( Monev ) sebagai salah satu bentuk
pengawasan yang tidak bisa ditinggalkan dari sistem penyelenggaraan Diklat .
Melalui kegiatan Monev akan diperoleh umpan balik tentang kekurangan dan
kelemahan dalam penyelenggaraan Diklat yang periu diperbaiki dan ditingkatkan
oleh BDPPS Bandung . Jadi kegiatan Monev pada dasarnya merupakan usaha
pengendalian terhadap kualitas penyelenggaraan Diklat melalui Isi program Diklat ,
Widyaiswara , Panitia / Penyelenggara Diklat dan Peserta pelatihan yang hams
menjadi fokus utama.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala BDPPS Bandung dan
1) Masih adanya Panitia / Penyelenggara Diklat yang kurang memahami tentang
kegiatan Monev .
2) Masih adanya Widyaiswara yang kurang niempersiapkan diri dalam mengajar.
3) Masih adanya peserta pelatihan yang kurang semangat dalam mengikuti proses
belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas .
Dari hasil wawancara dan observasi di atas , penulis menduga bahwa gejala di
atas ada kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi ( Monev )
terhadap penyelenggaraan Diklat yangselama ini belum berjalan secara efektif. Berdasarkan hal - hal tersebut, maka dapat dikemukakan beberapa hal yang
dapat mempengaruhi ketidakefektifan dalam pelaksanaan kegiatan Monev terhadap penyelenggaraan Diklat di BDPPS Bandung yaitu :
1. Dari data dokumentasi yang ada di bagian Kepala Sub seksi Penyiapan Diklat dan Kepala Sub Seksi Monitoring dan evaluasi tidak ditemukan data tentang upaya
tindak lanjut kegiatan hasil kegiatan Monev terhadap keberhasilan
penyelenggaraan Diklat.
2. Pelaksana kegiatan Monev ditentukan sepenuhnya oleh Kepala BDPPS Bandung
dan kurang melibatkan tim .
3. Pelaksanaan kegiatan Monev dijalankan kurang maksimal.
Berdasarkan latar belakang dan berbagai gejala yang muncul di atas f maka
dapat dirumuskan masalah pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah :
" Mengapa kegiatan Monitoring dan Evaluasi yang dilaksanakan oleh BDPPS Bandung belum dapat menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat ? "
Atas dasar pokok masalah tersebut , maka dapat dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apa dasar pertimbangan kegiatan Monitoring dan Evaluasi di BDPPS Bandung 9
2. Apa tujuan kegiatan Monitoring dan Evaluasi ° 3. Apa yang menjadi sasaran dalam kegiatan Monev °
4. Bagaimana proses kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan ? pertanyaan
di.ri.nei sebagai berikut:
a. Siapa yang melaksaiiakannya ?
b. Metode / alat apa yang dipergunakan dalam kegiatan Monev ?
5. Faktor faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan
kegiatan Monitoring dan Evaluasi ?
6. Bagaimana hasil kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan
penyelenggaraan Diklat di BDPPS Bandung ? pertanyaan dirinci sebagai
berikut:
a. Bagaimana hasil kegiatan Monev di BDPPS Bandung ?
b. Bagaimana dukungan hasil Monev terhadap peningkatan kualitas isi program
14
c. Bagaimana dukungan hasil Monev terhadap peningkatan kualitas
Widyaiswara ?
d. Bagaimana dukungan hasil Monev terhadap peningkatan kualitas Panitia/
penyel.en.ggra pelatihan ?
e.Bagaimana dukungan hasil Monev terhadap peningkatan kualitas kriteria
Peserta pelatihan ?
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum :
Untuk melakukan deskripsi dan analisis tentang kegiatan monitoring dan
evaluasi yang dilakukan BDPPS Bandung terhadap keberhasilan penyelenggaraan
diklat profesi pekerjaan sosial.
2. Tujuan Khusus:
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk melakukan deskripsi dan analisis
tentang:
1. Manfaat kegiatan monitoring dan evaluasi dalam menunjang keberhasilan
penyelenggaraan diklat.
2. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan monitoringdan evaluasi di BDPPS Bandung.
3. Hambatan dan peluang terhadap kegiatan monitoring dan evaluasi dalam
menunjang keberhasilan penyelenggaraan diklat.
15
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis maupun
praktis, yaitu antara lain :
1. Dari segi teoritis dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu Administrasi
Pendidikan khususnva yang berkaitan dengan monitoring dan evaluasi yang
merupakan bagian dari pengawasan dalam fungsi manajemen.
2. Dari segi praktisnya sebagai bahan masukan dan sumbang pemikiran dalam
penyempumaan kegiatan Monev sehingga dapat menunjang keberhasilan
penyelenggaraan Diklat profesi pekerjaan sosial di BDPPS Bandung , selain itu
juga sebagai dorongan untuk melakukan study lanjut tentang kegiatan Monev
dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklatdi instansi lainnya.
3. Hasil penelitian diharapkan juga dapat memberikan wacana tertentu dalam kajian
monitoring dan evaluasi diklat sebagai faktor penunjang keberhasilan
penyelenggaraan diklat profesi pekerjaan sosial.
F. Kerangka Pikir Penelitian
Penyelenggaraan Diklat merupakan aktualisasi dari program diklat yang
Penyelenggaraan Diklat dilaksanakan melalui perencanaan yang matang , pelaksaaan
yang tepat dan pengawasan yang ketat.
Dalam pelatihan terdapat paling kurang tiga tahap yang periu ditempuh seperti
yang dikemukakan oleh Faustino Cardoso Gomes yaitu (1). tahap penentuan
kebutuhan pelatihan , (2). Desain program , dan (3). Evaluasi program pelatihan .
( 1997 ; 204 ).
Berdasarkan pendapat di atas , maka Monev merupakan salah satu unsur yang
menentukan dalam tahapan keberhasilan dalam suatu pelatihan . Sebab , melalui
kegiatan Monev dapat diketahui apakah suatu kegiatan berjalan lancar atau tidak Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan mengacu pada pertimbangan
pada peraturan , dan memiliki tujuan untuk memperoleh input yang berguna bagi
perbaikan maupun pengembangan penyelenggaraan Diklat . Sasaran yang ingin dicapai adalah untuk peningkatan kualitas terhadap isi program Diklat, peningkatan
kualitas kriteria penseleksian terhadap Widyaiswara , Panitia dan Peserta Pelatihan . Kegiatan Monev dilaksanakan oleh orang - orang yang memiliki kemampuan
dan pemahaman terhadap kegiatan Monev agar dapat bekerja secara maksimal
sehingga hasilnya akan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kegiatan Monev dilaksanakan dengan menggunakan metode dan alat yang dapat mendukung kegiatan. Kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat dilakukan melalui pengamatan dan penilaian terhadap proses penyelengaraan diklat .
dengan lamanya waktu pelatihan ). Untuk mencapai hasil kegiatan Monev yang
maksimal, maka faktor-faktor yang dapat mendukung hendaknya dipergunakan
secara baik dan mengantisipasi terhadap faktor-faktor yang dapat menghambat
terhadap pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi , maka dengan demikian
kegiatan monitoring dan evaluasi akan dapat efektif.
Kegiatan Monev yang efektif akan memberikan hasil yang posilif terhadap
penyelenggaraan Diklat . Keberhasilan penyelenggaraan Diklat akan memberikan
makna yang sangat berarti terhadap peningkatan kualitas
Isi program Diklat
peningkatan kualitas kriteria penseleksian terhadap Widyaiswara . Panitia /
Peneyelnggara pelatihan dan Peserta pelatihan .Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi yang efektif sebagai bahan
umpan balik terhadap kegiatan Monev dan penyelenggaraan Diklat dimasa yang
akan datang , artinya apabila dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut
efektif maka akan memberikan sumbangan yang besar tehadap kegiatan Monev dan
keberhasilan penyelenggaraan Diklat , dengan demikian pelaksanaan kegiatan
monitoring dan evaluasi
memberikan
pengaruh
yang besar
terhadap
Penyelenggaraan Diklat Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian KEGIATAN MONITOR ING DAN EVALUASI
t
u
Dasar Pertimbangan Tujuan Sasaran Faktor Pendukung Pelaksanaan Monev : 1. Pelaksana? 2. Metode /alal ?
Faktor
Penghambat
[image:26.595.82.539.87.564.2]UMPAN BALIK
Gambar 1 Kerangka berpikir penelitian.
BAB 111
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan Monitoring dan
Evaluasi yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Profesi Pekerjaan Sosial ( BDPPS )
Bandung , oleh karena itu untuk melaksanakan dan mengkaji hasil peiielitiannya
digunakan Metode penelitian kualitatif/ natural . Metode kualitatif meliputi sejumlah
metode penelitian .
Menurat ( Burgess 1985 ) yangdikutip oleh Nasution ( 1996 : 17 ) mengemukakan
bahwa :
" Hap metode penelitian kualitatif sebenamva meliputi sejumlah metode penelitian
antara lain kerja lapangan , penelitian lapangan , studi kasus , ethnografi.proseditr
interpretatif, dan lain - lain . Tiap metode bertindihan dengan lainnya , namun
semua mengandung ciri kualitatifdengan menggunakan aspektertentu ".
Dalam penelitian yang dilakukan ini aspek tertentu ditujukan pada perilaku
manusia dalam organisasi.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka faktor- faktor lain yang mempengaruhi
hasil kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan di BDPPS Bandung akan
70
Nasution ( 1996 ; 9 -12 ) mengemukakan bahvva karakteristik penelitian
kualitatif meliputi :
1. Sumber data adalah situasi yang vvajar atau natural setting. 2. Peneliti sebagai instrumen utama .
3. Sangat deskri ptif.
4. Mementingkan Proses maupun produk.
5. Mencari makna dibelakang kelakuan atau perbuatan. 6. Mengutamakan data langsung atau first hand . 7. Triangulasi.
8. Menonjolkan rincian kontekstual.
9. Subvek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti . 10. Verifikasi.
11. Sampling yang porporsive. 12. Menggunakan audit trail. 13. Partisipasi tanpa mengganggu. 14. Menganalisis sejak avval penelitian .
15. Desain penelitian tampil dalam proses penelitian .
Berdasarkan hal di atas , maka untuk memperoleh data dan infonnasi vang
vvajar , peneliti dalam melakukan observasi tidak menonjolkan diri agar tidak
mengganggu kevvajaran situasi . Jadi penelitian kualitatif / naturalistik pada
hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan kerjanya , berinteraksi dengan
responden , berusaha memaliami baliasa dan tafsiran mereka tentang kegiatan
Monev terhadap penyelenggaraan Diklat.
Data yang diperoleh dari tempat penelitian , selanjutnya dianalisis lebih lanjut
B. Teknik Pengumpulan Data
Guna memperoleh data yang akurat , maka data yang dikumpulkan yang
sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, yaitu melalui teknik - teknik sebagai
berikut:
1. Wawancara
Wavvancara dalam penelitian naturalistik merupakan teknik pengumpulan data
yang penting , karena merapakan percakapan dengan tujuan tertentu . Wavvancara
dilakukan dalam beiituk terstraktur, yakni melalui pertanyaan -pertanyaan yang telah
disiapkan dan keniudian ditambah pertanvaan -pertanyaan yang bam sesuai dengan
perkembangan dalam proses wavvancara dan masih relevan, namun tidak ada dalam pertanyaan yang dipersiapkan . Melalui wavvancara , peneliti dapat menjalin relasi
dengan responden secara terbuka, akrab.intensif dan enipati sehingga dapat diperoleh
informasi yang akurat dan tidak dibuat - buat.
2. Observasi
Yaitu pengamatan dilakukan secara langsung terhadap obyek yang sedang
diteliti yaitu terhadap kegiatan Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan diklat , yang berkaitan dengan aktivitas , proses dan hasil .
3. Studi Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari berbagai dokumentasi
, seperti arsip - arsip yang berbentuk laporan , Sural Keputusan . dokumen
-dokumen yang ada di BDPPS Bandung tentang kegiatan Monitoring dan Evaluasi .
Dalam pelaksanaannva peneliti menggunakan pedoman observasi, wavvancara , studi
dokumentasi dan dengan menggunakan peralatan lain sepeiti alat perekam .
C. Setting Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah berlokasi di Kantor BDPPS Bandung .
Pemilihan lokasi penelitian tersebut berdasarkan pertimbangan biaya . waktu . dan
kelayakan obyek penelitian yang dapat memungkinkan untuk mendapatlan data dan
infonnasi yang dapat mendukung tujuan penelitian .
D. Sumber Data Penelitian
Sumber data atau sering dikenal juga dengan responden dalam penelitian
adalah hal - hal yang dapat memberikan infonnasi yang valid yang berhubungan
dengan keperluan penelitian , yaitu bisa berapa manusia maupun dokumen .
Yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini ialah : Kepala BDPPS
Bandung , Kepala seksi Penyelenggaraan diklat. Kasubsi Penv iapan Diklat, Kasubsi
Kurikulum dan Metode , Kasubsi Penyusunan Rencana dan Evaluasi
Widyaiswara,Panitia dan anggota penyelenggara pelatihan t peserta pelatihan dan
15
Berdasarkan dengan metode yang digunakan yaitu metode kualitatif , maka
dalam menentukan sumber data atau responden penelitian bukan berdasarkan
jumlahnya, melaiiikan berdasarkan keperluan penelitian .
E. Langkah - langkah Penelitian
Banyak pendapat yang mengutarakan tentang langkah - langkah atau tahapan
dalam melaksanakan penelitian kualitatif, salah satu pendapat pakar tersebut adalah
Nasution (1991 ; 3 ) mengemukakan bahwa : Ada tiga tahap penelitian yaitu :
" 1). Tahap orientasi, 2). Tahap Eksplorasi dan 3). Tahap Member Check ".
1).Tahap Orientasi merapakan tahap awal guna untuk memperoleh gambaran
pennasalahan yang lengkap untuk memantapkan fokus penelitian . Hal yang
dilakukan oleh penulis
dalam tahap ini adalah melakukan pra survey ke lokasi
penelitian yaitu BDPPS Bandung khususnya kepada Kepala BDPPS Bandung, Kasie
Diklat, Kasubsie kurikulum dan metode , Kasubsie Penyiapan Diklat, Widyaiswara
serta mengadakan wavvancara dengan karyavvan, Panitia maupun anggota
penyelenggara Diklat.
Selanjutnya mempelajari studi dokumentasi yang erat kaitannya dengan
kegiatan Monitoring dan Evaluasi , sehingga memperoleh gambaran pennasalahan
kegiatan MONEV di BDPPS Bandung yang dilanjutkan dengan perumusan masalah ,
selanjutnya dijabarkan dalam pertanyaan penelitian . Dengan demikian langkah ini
dapat menguatkan penulis untuk melakukan penelitian dengan harapan memperoleh
74
2). Tahap Eksplorasi , yaitu tahap pelaksanaan penelitian , yaitu dilakukannya
pengumpulan data melalui observasi, wavvancara . dan studi dokumentasi
Dalam
pengumpulan data peneliti niemperhatikan etika berkomunikasi dengan responden,
agar tercipta hubungan yang baik dan dapat melaksanakan kegiatan penelitian dengan
lancar , sehingga keakraban dan kehannonisan dalam menjalin relasi dengan
responden, yang sangat menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, sebab data
maupun infonnasi yang diperoleh tergantung cara bersikap. berkomunikasi dan cara
menempatkan responden dari peneliti.
3). Tahap Member Check , yaitu melakukan kegiatan pemeriksaan ulang
terhadap data dan infonnasi yang telah dikumpulkan untuk mengetahui keabsahan
dan validitas data . Dilakukan dengan cara membuat laporan tertulis yang ditujukan
kepada informan atau responden guna menilai kesesuaian dengan hasil wavvancara ,
observasi
dan
pemahaman
dokumentasi
, apabila
ada
kekurangan
atau
ketidaklengkapan data, maka peneliti meminta penjelasan kepada unsur - unsur yang
terkait . Melalui tahap eksplorasi tersebut diharapkan dapat diperoleh data dan
informasi yang valid sehingga bermanfaat dalam melaksanakan analisa dan membuat
rekomendasi sesuai hasil temuan penelitian .
F. Analisa Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah selurah data yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber melalui observasi , wavvancara , studi
Menurat Nasution ( 1996 ; 129 ) bahvva
" tidak ada satu cara tertentu yang dapat dijadikan pegangany
penelitian . Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti langkah
langkah berikut yang masih sangat bersifat umum, yakni (I) reduksi data , (2)
display " data, (3) mengamhil kesimpulan dan verifikasi " .
Berdasarkan pendapat di atas maka langkah - langkah analisis data sebagai
berikut:
1. Tahap reduksi .
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah : (a) Mengumpulkan data dan
infonnasi hasil obsevasi,wavvancara ,studi dokumentasi. (b) Menentukan data yang inti dan pokok serta urgen sesusi pertanyaan penelitian .
2. Tahap Display
Pada tahap display kegiatan yang dilakukan adalah : (a) Membuat rangkuman
atau abstraksi secara deskriptif dan sistematis sehingga dapat ditemukan tema sentral
dari penelitian (b) Memberi makna setiap rangkuman sesuai dengan pertanyaan
penelitian .
3.Tahap Verifikasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah : (a) Membuat kesimpulan dan
membaiidingkan dengan teori yang relevan , ( b ) Melakukan proses Member Check ,
tujuannya adalah untuk menjamin validitas data / informasi yang telah dikumpulkan
dan (c) Membuat kesimpulan umum untuk dilaporkan sebagai hasil dari penelitian
yang telah dilakukan .
76
G.Validitas Hasil Penelitian
Tingkat Validitas penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
keshahihan hasil penelitian, yaitu melalui: 1). Validitas, 2). Reliabilitas , dan
3). Obyektivitas .
1. Validitas
Validitas dapat dilakukan berbagai cara yaitu :
a. Triangulasi , yaitu kegiatan untuk mengecek kebenaran data dengan cara
membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain .
b. Membicarakan dengan orang lain, yaitu membahas catatan lapangan denganeman
atau pejabat dilingkungan akademis terutama yang berkepentinean dengan
penelitian
c. Menggunakan bahan referensi , yaitu untuk meningkatkan kepercaaan kebenaran data melalui hasil rekaman , bahan dokumentasi , dan memanfaatkan berbagai
macam buku rujukan yang berfungsi sebagai landasan teoritis aspek yang
ditelili.
/ /
2. Reliabilitas
Adalah menunjukkan adanya konsistensi , yakni memberikan. hasil yang konsisten
atau kesamaan hasil dalam penelitian sehingga dapat dipercaya . Realiabilitas
penelitian naturalistik dipengaruhi oleh beberapa yaitu antaralain :
a), statusdan kedudukan peneliti, b). pilihan informan , c). situasi dan kondisi sosial,
d). definisi konsep, e). metode pengumpulan data serta analisisnya .
3. Obyektivitas
Obyektivitas adalah apabila hasil penelitian dapat dibenarkan atau diconfinnasikan
oleh fihak lain . Untuk obyektivitas digunakan istilah " confinnability " . Dengan
demikian peneliti berusaha sedapat mungkin niemperkecil faktor subyektivitas
Selajutnya , temuan penelitian ini diteliti untuk memperoleh dukungan dari
fihak yang terkait dalam kepentingan penelitian sehingga dapat dimanfaatkan oleh
pemakai atau dalam situasi tertentu dapat bennanfaat dalam kegiatan Monitoring dan
Evaluasi dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan Diklat.
Kemudian validitas temuan penelitian digunakan untuk membahas hasil
penelitian artinya menguji apakah penelitian dapat diulang atau dilakukan pada
BAB V
KESIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kesimpulan mengacu pada hasil temuan penelitian dan pembahasan, kajian
teoritis dan kajian empiris yang relevan serta sehaluan dengan fokus penelitian, maka
dapat diraikan beberapa kesimpulan berikut ini :
1. Dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
Diklat ,BDPPS Bandung mengacu pada Surat Keputusan Menteri Sosial Rl
Nomor 28 / HUK / 1996 tentang Straktur Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pekerjaan Sosial. Melalui dasar italah , maka kebijakan yang digariskan oleh Kepala BDPPS Bandung senantiasa
bersumberkan pada peraturan yang ada.
2. Tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan di BDPPS Bandung
adalah untak memperoleh input yang penting dari peserta pelatihan yaitu melalui
tingkah laku maupun informasi yang diberikan , sehingga dapat sebagai dasar
pertimbangan dalam mengupayakan perbaikan maupun peningkatan kualitas
terhadap penyelenggaraan diklat dimasa yang akan datang . Selain itu , untuk mengidentifikasi terhadap kekurangan maupun kelebihan dalam penyelenggaraan
Diklat.
3. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleg BDPPS Bandung memiliki
widyaiswara / tenaga pelatih , panitia / penyelenggara pelatihan , sarana dan
prasarana . Melalui sasaran kegiatan inilah , maka hasilnya untuk diarahkan melalui perbaikan dan peningkatan kualitas yang berkaitan pada penyelenggaraan
diklat di BDPPS Bandung.
4. Proses pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan melalui beberapa
tahap yaitu : tahap persiapan / perencanaan , pelaksanaan dan pelaporan . Dalam
tahap perencanaan masih mengalami hambatan yaitu kurang matang , hal ini
nampak dalam pembuatan instrumen monitoring dan evaluasi masih terbura -bum sehingga mempengaruhi pada petugas dan peserta dalam pemahamannva .
Selain itu , dalam menentukan metode dan alat monitoring dan evaluasi masih
mengalami kelemahan , hal ini disebabkan kurang merujuk atau kurang seirama dengan teori yang ada , akibatnya berpengarah terhadap proses pengumpulan dan
perolehan data yang kurang sesuai dengan harapan .
berpengaruh terhadap proses pengumpulan dan perolehan data yang kurang
memenuhi yang diharapkan .
Pada tahap pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi orang - orang yang
dilibatkan meliputi pejabat struktural , pejabat fungsional / widyaiswara , panitia dan staf , akan tetapi dalam proses pelaksanaan ini masih mehgalami kendala yang cukup berarti , sebab adanya petugas atau panitia kegiatan monitoring dan evaluasi yang kurang memahami terhadap kegiatan tersebut , sehingga hal ini
mempengaruhi dalam kelancaran tugas . Hal ini mestinya tidak periu terjadi ,
persyaratan - persyaratan atau kriteria - kriteria yang berlaku yaitu yang
berdasarkan pada teori
yang telah ada . Proses penunjukkan
panitia/
penyelenggara Diklat maupun pelaksana Monev yang langsung dilakukan oleh
Kepala BDPPS Bandung menandakan kurangnya koordinasi , sehingga
mengalami kelemahan - kelemahan yang cukup berarti terhadap keberhasilan
tajuan kegiatan.
Dalam pelaporan sering terjadi kurang meratanya dalam pendistribusian laporan
terhadap kepala sub seksi - kepala sub seksi dalam lembaga , sehingga ada kesan
bahwa hasil kegiatan Monev yang telah dilaksanakan kurang memiliki arti
penting dalam tagasnya , anggapan atau image yang demikian tentanya akan
berpengarah terhadap semangat kerja dan kepedulian terhadap tanggung
jawabnya.
5. Faktor - faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan monitoring dan
evaluasi di BDPPS Bandung adalah sebagai berikut:
a. Faktor - faktor pendukung meliputi :
1). Surat Keputusan Menteri Sosial Rl Nomor 28/HUK/1996 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Profesi Pekerjaan Sosial , dan Nomor
25 / HUK / 1996 tentang Pola Pengembangan Proefesi Pekerjaan Sosial 2).
Sumber Daya Manusia ( SDM ) ( panitia , peserta dan widyaiswara ),
3) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai . Faktor - faktor tersebut
tetap dipertahankan dan dikembangkan sebagai alat pendukung pencapaian
b. Faktor- faktor penghambat meliputi:
1). Adanya kebijakan pemerintah melikuidasi beberapa departemen termasl
Departemen Sosial menjadi Badan Kesejahteraan Sosial Nasional ( BKSN ),
2). Adanya petugas maupun panitia dalam kegiatan Monev kurang memahami
tentang kegiatan Monev , dan adanya peserta pelatihan yang mengikuti
pelatihan yang sama lebih dari satu kali , 3). Dana yang masih terbatas , 4).
Perencanaan kegiatan Monev yang kurang matang .
6. Hasil kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan penvelenggaraan
Diklat di BDPPS Bandung secara umum belum memberikan dukungan yang
berarti terhadap peningkatan kualitas isi program , peningkatan kualitas dalam
penseleksian widyaiswara yang akan mengajar , peningkatan kualitas dalam
penseleksian terhadap panitia / penyelenggara pelatihan dan peningkatan kualitas
dalam menentukan kriteria terhadap calon peserta pelatihan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahvva secara umum kegiatan monev yang
dilakukan oleh BDPPS Bandung masih diwamai. permasalahan yang cukup
memprihatinkan terhadap keberhasilan penyelenggaraan kegiatan diklat yaitu
diantaranya:
I. Rencana kegiatan Monitoring dan Evaluasi kurang matang , sehingga
mengalami berbagai hambatan dalam pelaksanaan kegiatan Monev . Hal ini dapat
diketahui pada pembuatan instrumen yang masih terbura - bura , dilaksanakan
1.32
2. Dalam menentukan pelaksana kegiatan Monev cenderung men.gaba.ikan.
penseleksian yang sesuai dengan kriteria teoritik dan kurangnya koordinasi
sehingga ada pelaksana yang kurang memahami tentang kegiatan monitoring dan
evaluasi .
3. Hasil kegiatan Monev kurang ditindaklanjuti sehingga belum menunjang
keberhasilan penyelenggaraan diklat.
4. Akibat kurang ditindaklanjuti , maka hasil kegiatan Monev hanya memiliki
dukungan yang kecil terhadap : peningkatan mutu isi program diklat, penentuan
widyaiswara , penentuan panitia dan dalam peningkatan kriteria terhadap peserta
pelatihan .
B. EVIPLIKASI
Kegiatan Monitoring dan evaluasi (Monev) dalam penyelenggaraan Diklat
merapakan suatu hal yang penting , sebab melalui kegiatan Monev akan diketahui kekurangan dan kelebihan terhadap proses pembelajaran , yang dapat dilihat melalui
1*> ">
1J J
Kegiatan Monitoring dan evaluasi ( Monev ) memiliki manfaat yang yang
sangat besar terhadap penyelenggaraan Diklat, sebab melalui kegiatan Monev akan
diperoleh masukan penting , yang dapat dijadikan bahan koreksi maupun perbaikan
serta upaya peningkatan terhadap penyelenggaraan Diklat melalui perencanaan yang
matang , pelaksanaan yang tepat dan pengavvasan yang ketat , sehingga akan
diperoleh hasil yang maksimal.
Keberhasilan kegiatan pelaksanaan Monev dipengaruhi oleh beberapa aspek
yaitu : a), aspek pendekatan , dan b). aspek strategis .
Aspek pendekatan mencakup pendekatan antar personal dan kelompok yang
dilakukan oleh panitia dan atau pelaksana kegiatan Monev . Sedangkan aspek
strategis mencakup perpaduan antara penggunaan metode , panitia , widyaiswara
dalam proses pelaksanaan kegiatan Monev .
Hasil kegiatan monev akan dapat menunjang keberhasilan penyelenggaraan
Diklat apabila pelaksanaan kegiatan Monev dijalankan secara maksimal dan
hasilnya ditindaklanjuti secara sungguh - sungguh , oleh karena penyelenggaraan
Diklat merapakan suata sistem dan kegiatan Monev merapakan salah satu sub sistem
yang sangat penting dalam penyelenggaraan Diklat , maka dari itu kegiatan Monev
merapakan hal yang penting dan tak bisa diabaikan dalam penyelenggaraan Diklat.
Keberhasilan penyelenggaraan Diklat dapat dilihat melalui peningkatan kualitas Isi Program Diklat , peningkatan kualitas kriteria dalam penseleksian
134
C. Rekomendasi
Rekomendasi ini disampaikan kepada penanggungjawab kegiatan monitoring
dan evaluasi yaitu Kepala BDPPS Bandung yaitu meliputi :
1. Dalam
proses pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi kiranya periu
dipersiapkan
lebih
matang sehingga dapat dicegah
timbulnya
adanya
pennasalahan misalnya seperti pembuatan instrumen terbura - bum , pemilihan
metode yang kurang tepat.
Dalam menentukan petugas maupun panitia kegiatan monitoring dan evaluasi
sebaiknya periu memperhatikan persyaratan - persyaratan atau kriteria - kriteria
yang ada yaitu yang sesuai dengan teori atau dari LAN Rl dan koordinasi periu
ditingkatkan , sehingga akan diperoleh petugas maupun panitia yang benar- benar
memiliki kemampuan dan keteramapilan yang baik.
2. Agar Kegiatan Monitoring dan Evaluasi yang diselenggarakan oleh BDPPS
Bandung dapat berhasil maka periu perencanaan yang matang dan pelaksanaan
yang "sungguh - sungguh ".
3. Agar hasil kegiatan Monev dapat memberikan dukungan
yang maksimal
terhadap keberhasilan penyelenggaraan diklat, maka periu perhatian yang serius
dari Kepala BDPPS Bandung untuk dapat menindaklanjuti hasil kegiatan Monev
dan melakukan sosialisasi , sehingga hasil kegiatan Monev dapat sebagai acuan
terhadap : peningkatan kualitas isi program diklat , peningkatan mutu
DAFTAR PUSTAKA
Aji F. B .Martin Sirait ( 1990 ), Perencanaan dan Evaluasi Suatu Sistem Untuk
Proyek Pembangunan, Jakarta, Bumi Aksara .
Blanchard K ,H, Hersey Paul ( 1995 ) Alih Bahasa Agus Dharma
( 1985 ),
Manajemen
Perilaku
Organisasi
:
Pendayagunaan
Sumber
Daya
Manusia, Jakarta J?enerbit Erlangga .
Castetter .W. B (1981), Personal Function in Educational Administration
Newyork , Macmillan Publishing Co..Inc.
Dharma . A ( 1998 ), Perencanaan Pelatihan,
Jakarta ,
Pudiklat
Pegawai,
Depdikbud.
Engkosvvara (1987) 7Dasar- dasar Administrasi Pendidikan , Jakarta, Depdikbud.
( 1999 ), Menuju Indonesia Modern 2020, Bandung, Yayasan Amal Keluarga.
Entang ( 1999 ), Manajemen Kebijaksanaan Operasional, Jakarta , LAN Rl.
Flippo .E. B ( 1987 ), Alih Bahasa Mas'ud Mob. ( 1997 ) Manajemen Personalia,
Jakarta, Erlangga.
Fattah .N ( 1996 ), Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, Remaja Rosda
Karya.
Franco.E, A ( 1991 ),
A How to Book For Trainner and Teachers
Training
Manila, Filipine , National Book Star, Inc ., Publisher Metro .
Gomes .C Faustino ( 1997 ), Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogya karta, Andi Offset.
Himpunan Keputusan Kebijaksanaan dan Pembinaan Jabatan Widyaiswara,
Jakarta ,LANRI( 1995)
Hague .P ( 1993 ), Merancang Kuesioner, Jakarta , IPPM dan Pustaka Binanian Pressindo.
136
Handoko T . Hani ( 1988 ), Manajemen Personali dan Sumber Daya Manusia
Yogya karta, BPFE.
Iravvan, P ( 1995 ), Evaluasi Program Pelatihan , Jakarta , LAN RL James LL Donnelly , Jr Cs, ( 1984 j. Fundamentalsof Management Business, Taxas,
Publication Inc. Piano .
KeputusanPresiden Nomor 34 Tahun 1972 tentang Tanggung Jawab Fungsional
Pendidikan dan Latihan Pegawai Negeri Sipil.
Keputusan Menteri Sosial Rl Nomor 25 HUK 1996 tentang Pola Pengembangan
Profesi Pekerjaan Sosial Rl, Jakarta , Depsos Rl ( 1996 ).
Keputusan Menteri Sosial Rl Nomor 28 HUK 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Profesi Pekerjaan Sosial, Jakarta , Depsos
RJ ( 1996 j.
Kimbrough JR.. B , Numery Michael Y ( 1983 ), Educational Administration ,
Second Edition, Macmillan Publishing Co. Inc .
Megginson .L , Cs ( 1988 ), Management, Concept and Application , New York, Harper & Row Publisher.
Manulang ( 1994 ), Management Personalia , Jakarta , Ghalia Indonesia
Nawawi. H, Hadari Martini ( 1994) JlmuAdministrasi Jakarta , Ghalia , Indonesia ( 1981 ), Administrasi Pendidikan , Jakarta, Gunung Agung.
Niti .S Alex S (1996) Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya
Manusia) , Jakarta, Ghalia Indonesia .
Nasution ( 1996 ) , Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung , Tarsito. Nurtain (1989 ) , Supen'isi Pengajaran, Teori dan Praktek , Jakarta , Depdikbud Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah
Jakarta, Sinar Grafika (1995 ) .
137
Pareek. U ( 1984), Perilaku Organisasi, Pedoman ke Arab Pemahaman Proses
Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja , Jakarta , IPPM
dan Pustaka Binaman Pressindo .
Redferm. G. B ( 1980 ), Evaluating Teachers and Administration in performance
Objective Approach, Colorado, West View Boulder.Rae .L ( 1990 ), Mengukur Efektivitas Pelatihan Jakarta , IPPM dan Pustaka
Binaman Pressindo.
RufaidafL A ( 1996 ), " Merancang Program Diklat DalamSuatuSistem " ,(Maka lah Diklat Pegawai Depsos), Jakarta JDepartemen Sosial Rl.
Syamsuddin. A. Makmun ( 1999 ), Analisis Proyeksi Ketenagakerjaan, Jakarta Depdikbud , Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Satori .D ( 1999 ), Analisis Kebijakan Dalam Konteks Desentralisasi dan
Otonomi Derah , Jakarta , Depdikbud , Biro Perencanaan
Sekretaris Jenderal .
Supandi, Sanusi Achmad ( 1988 ), Kebijaksanaan dan Keputusan Pendidikan ,
Jakarta, Depdikbud Direktorat enderal Pendidikan Tinggi.
Sutisna -O (1989), Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional, Bandung, Angkasa.
Steele. S.M (1977), Conleporary Approach to Program Evaluation; Implication For evaluating Program For Disadvantaged Adults , Washington DC , Capitol Publication , Inc .
Soetopo. Hdan Sumarto Wasty (1982), Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional.
Sulaiman. H (1982), Pendidikan Pekerjaan Sosial Menjawab Kebutuhan
dan Tenaga Pelayanan Dan Pembangunan Kesejahteraan Sosial Di
Indonesia, Jakarta , Dinas Sosial DKI.
Soetarso( 1996 ), "Manajemen Tenaga Diklat" , Makalah Diklat Pegawai Departemen Sosial Rl, Jakarta.
Siagian .S P (1997), Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi
( 1997 ). Manajemen Sumber Daya Manu
Bum. Aksara
'
^gst*
( 1.995 ), Manajemen Stratejik, Jakarta , Bumi Aksara .
( 1988) , Fungsi - fungsi Manajerial, Jakarta , Bum i Aksara Suara Widya (1.996)," Kriteria Calon Seorang Widyaiswara "Jumal LAN RI.4 (22 )
Sholihati. A ( 1992), Studi Evaluatif Terhadap Kegiatan Monitoring
Penampilan Mengajar Para Dosen Politeknik Bandung Oleh
PEDC, ( Tesis ), Bandung, IKIP . Tidak diterbitkan .
TAP MPR Nomor IV MPR 1999 tentang Claris - garis Besar Hainan Negara
1999-2004 . Jakarta, Sinar Grafika ( 1999 ).
Tilaar ,HAR ( 1998 ), Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional .Magelang, PT. Tera Indonesia.
Wiryadinata Jat-Jat ( 1998/1999,/ Sistem Manajemen Diklat, Bandung, LAN . i