ABSTRAK
Linggi’
, Agustinus Datu. 2016.
Pengembangan Komik sebagai Media
Pembelajaran Teks Observasi untuk Siswa Kelas VII SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Media pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru untuk menyampaikan
materi secara menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Ketersediaan media
pembelajaran pada saat ini sudah sangat bervariatif, namun untuk materi teks
observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII SMP masih
jarang ditemukan. Berangkat dari kenyatan tersebut, peneliti mencoba untuk
mengembangkan sebuah media pembelajaran, khususnya untuk materi teks
observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP. Tujuan dari
penelitian ini adalah menghasilkan produk komik sebagai media pembelajaran
teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D).
Metode ini digunakan untuk mengetaui prosedur pengembangan dan kualitas
pengembangan komik sebagai media pembelajaran untuk siswa SMP kelas VII
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Langkah-langkah penelitian, yaitu (1) analisis
kebutuhan, (2) perencanaan produk dan pengumpulan data, (3) desain produk
sementara, (4) validasi ahli, (5) validasi lapangan, (6) penyempurnaan produk
akhir.
Ahli media memberikan skor 4,83 terhadap media komik. Ahli materi
memberikan skor 4,50 dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta memberikan skor 4, 26 terhadap materi dalam komik. Berdasarkan
penilaian dari ahli media, ahli materi, dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta, media komik tergolong dalam kategori sangat baik dan
dinyatakan layak digunakan/diuji coba lapangan tanpa revisi. Selanjutnya,
penilaian dari siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta terhadap komik
memperoleh skor 4,16 dengan kategori
“baik” dan dinyatakan layak digunakan
untuk pembelajaran teks observasi.
ABSTRACT
Linggi’, Agustinus Datu. 2016
. Comic Developing as the Learning Media of
Text Observation for the First Grade Students of Pangudi Luhur 1
Junior High School Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Indonesian
Language and Literature Education, Teacher Training and Education
Faculty, Sanata Dharma University.
Learning media has an important role in the learning process. Learning
media can help teachers to convey the material interestingly and easily understood
by students. The availability of learning media at this time has been very varied,
but the observation text material of the subject Indonesia language for first grade
students in senior high school is still rare. Based on this fact, researcher tries to
develop a learning method particularly for the material of observation text on the
subject Indonesia language for first grade students of senior high school. The
objective of this research is to produce a comic as the learning media of
observation text for the first grade student in Pangudi Luhur 1 Junior High School
Yogyakarta.
This research applied research and development (R & D) method. These
methods are applied to determine the procedure and quality development of comic
as a media of learning in first grade students of Pangudi Luhur 1 Junior High
School Yogyakarta. There are sixt steps of the research they are (1) the analysis
of needs, (2) the product planning and data collection, (3) temporary product
design, (4) expert validation, (5) field validation, and (6) improvement of the final
product.
The lecturer who has the specialist in analyzing media gives the score
4.83, the specialist of content gives 4.50 and Pangudi Luhur I’s Indo
nesia
language teacher gives the score 4.26 for the content in the comic that is made.
Based on the assessment which is done by the specialist and Pangudi Luhur I’s
teacher, the comic that is made can be categorized as a very good media which is
proper to
be used without revision. Next, Pangudi Luhur I’s first grade students
give 4.16 as the score and it makes the comic can be classified as a “good” media.
It makes the comic as a proper media which can be used as a media which can
help to study the observation texts.
PENGEMBANGAN KOMIK
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS OBSERVASI
UNTUK SISWA KELAS VII
SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh
Agustinus Datu Linggi’
101224069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PENGEMBANGAN KOMIK
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS OBSERVASI
UNTUK SISWA KELAS VII
SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh
Agustinus Datu Linggi’
101224069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
'sKwsl'
,HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini peneliti persembahkan kepada:
1. Tri-Tunggal Maha Kudus yang selalu setia mendampingi, membimbing, dan
memberi berkat yang tidak terhingga kepada peneliti.
2. Bunda Maria dan Santo Yosep yang menjadi teladan dalam hidup peneliti.
3. Mereka yang mempunyai makna istimewa dalam hidup peneliti. Orang tua
peneliti, Paulus Mulang Pongtamba dan Maria Lande’. Saudara-saudari
peneliti, Imelda Lande’, Angrianto Lande’, Serly Noma Lande’, Kalvianus
Lande’, dan Hilda Datu Lande’. Keponakan tercinta peneliti, Patrecia Fenori
Patungo dan Rafael Lande’ Dudung.
4. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tempat peneliti menuntut ilmu.
MOTO
Sikap jujur memberi energi positif bagi hati nurani,
Ketidakjujuran akan menjadi racun yang menggerogoti hidup.
(Renungan Harian)
Apa yang terlalu sukar bagimu jangan kau cari, dan apa yang
melampaui kemampuanmu jangan kau selidiki.
Apa yang diperuntukkan bagimu hendaklah kau pikirkan, tak
perlu engkau bersusah tetang apa yang tersembunyi.
(
Sirakh 3:22-23)
Tentang arti kesabaran:
“D
iam dalam kegaduan, hening dalam
tagis. Biarkan doa menguatkan jiwamu.
”
(Pahlawanku
, Maria Lande’
)
Sebaik-baiknya kamu akan ada yang membenci kamu.
Seburuk-buruknya kamu akan ada yang mencintai kamu.
Lakukan yang terbaik dalam hidupmu demi kemulian nama
Tuhan.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Agustinus Datu Linggi’
Nomor Mahasiswa : 101224069
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN KOMIK
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS OBSERVASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP
PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 29 Februari 2016
Yang menyatakan
ABSTRAK
Linggi’, Agustinus Datu. 2016. Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran Teks Observasi untuk Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Media pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru untuk menyampaikan materi secara menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Ketersediaan media pembelajaran pada saat ini sudah sangat bervariatif, namun untuk materi teks observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII SMP masih jarang ditemukan. Berangkat dari kenyatan tersebut, peneliti mencoba untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran, khususnya untuk materi teks observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Metode ini digunakan untuk mengetaui prosedur pengembangan dan kualitas pengembangan komik sebagai media pembelajaran untuk siswa SMP kelas VII Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Langkah-langkah penelitian, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan produk dan pengumpulan data, (3) desain produk sementara, (4) validasi ahli, (5) validasi lapangan, (6) penyempurnaan produk akhir.
Ahli media memberikan skor 4,83 terhadap media komik. Ahli materi memberikan skor 4,50 dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta memberikan skor 4, 26 terhadap materi dalam komik. Berdasarkan penilaian dari ahli media, ahli materi, dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, media komik tergolong dalam kategori sangat baik dan dinyatakan layak digunakan/diuji coba lapangan tanpa revisi. Selanjutnya, penilaian dari siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta terhadap komik memperoleh skor 4,16 dengan kategori “baik” dan dinyatakan layak digunakan untuk pembelajaran teks observasi.
ABSTRACT
Linggi’, Agustinus Datu. 2016. Comic Developing as the Learning Media of Text Observation for the First Grade Students of Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education, Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.
Learning media has an important role in the learning process. Learning media can help teachers to convey the material interestingly and easily understood by students. The availability of learning media at this time has been very varied, but the observation text material of the subject Indonesia language for first grade students in senior high school is still rare. Based on this fact, researcher tries to develop a learning method particularly for the material of observation text on the subject Indonesia language for first grade students of senior high school. The objective of this research is to produce a comic as the learning media of observation text for the first grade student in Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta.
This research applied research and development (R & D) method. These methods are applied to determine the procedure and quality development of comic as a media of learning in first grade students of Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta. There are sixt steps of the research they are (1) the analysis of needs, (2) the product planning and data collection, (3) temporary product design, (4) expert validation, (5) field validation, and (6) improvement of the final product.
The lecturer who has the specialist in analyzing media gives the score
4.83, the specialist of content gives 4.50 and Pangudi Luhur I’s Indonesia
language teacher gives the score 4.26 for the content in the comic that is made.
Based on the assessment which is done by the specialist and Pangudi Luhur I’s
teacher, the comic that is made can be categorized as a very good media which is
proper to be used without revision. Next, Pangudi Luhur I’s first grade students
give 4.16 as the score and it makes the comic can be classified as a “good” media.
It makes the comic as a proper media which can be used as a media which can help to study the observation texts.
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tri Tunggal Maha Kudus yang
senantiasa membimbing dan melindungi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Teks
Observasi Untuk Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta”.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan
dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penelti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan banyak dukungan,
pendampingan, saran, dan nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan,
pendapingan, saran, dan nasihat kepdada peneliti dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku pembimbing I yang telah
memberikan banyak dukungan, pendampingan, saran, pengarahan, dan nasihat
kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., sebagai dosen pembimbing II yang telah sabar
dan penuh ketelitian membimbing, mengarahkan dan memberikan berbagai
masukan yang sangat berharga bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S., selaku Kepala SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk
mengadakan penelitian di sekolah.
7. Apri Damai Sagita, M.Pd., sebagai ahli media dan validator yang telah
8. P. Hariyanto, S.Pd., M.Pd, sebagai ahli materi dan validator yang telah banyak
memberikan penilain dan saran untuk materi yang dikemas peneliti dalam
media komik.
9. E. Dalgi Rahayu, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan banyak partisipasi dan bantuan
selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.
10.Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas
Sanata Dharma yang telah mendidik dan membangun semangat dalam diri
penulis untuk selalu belajar, khususnya mendalami ilmu bahasa dan sastra
Indonesia, sebagai bekal dalam menghidupi dunia pendidikan.
11.R. Marsidiq, selaku karyawan Sekretariat Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai
layanan administrasi.
12.Seluruh siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah
memberikan waktu dan penilaian terhadap produk komik sebagai media
pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP.
13.Kedua orang tua peneliti, Paulus Mulang Pongtambah dan Maria Lande’, yang
selalu memberikan motivasi dan doa dalam proses studi peneliti. Kepada
saudara-saudari peneliti Imelda Lande’, Angrianto Lande’, Kalvianus Lande’,
Syerli Noma Lande’, Hilda Datu Lande’yang baik hati.
14.Sahabat seperjuangan peneliti, Matheus Ananda Merfi Aditya dan Vanio
Praba yang luar biasa “gila”. Sungguh, kita adalah “Trimasketir”.
15.Sahabat peneliti, Rinaldus Beatus Jo, S.Pd. dan Nikolaus Subandi yang
memberi ide-ide cemerlang dalam penelitian ini. Fernando Juliawan, S.E.
yang selalu memberikan santapan rohani dalam penelitian ini.
16.Sahabat peneliti, Eko Prasetyo, Devita Hendriyati Lombogia, Elisabet
Oktaviani Hanggu, S.Pd., Giska Arindra Yuliani, S.Pd., Maria Ratna Dewanti,
Frendiayu Ragil Saputri, Maria Praptiasi Bardata, S.Pd., Veronika Devi
Nugraeni, Devy Lio Erlinda, S.Pd., Caecilia Asri Damayanti, S.Pd., Gusti
Dinda Damarsasi, S.Pd., Yuni Lundiarti, S.Pd., Septi Sulistyorini, S.Pd.,
Yusuf Ronny Dianto, Matheus Ananda Merfi Aditya, Vanio Praba, Devi
Pusawati, S.Pd., Fransiska Puji Isti Ningsih, S.Pd., Etik Safila, Beti Meliani
Fitri, Wahyu Mintarsi, Vicky Cahya Prastya, S.Pd., Leonardus Yudi Kristianto
dan seluruh teman-teman kelas B angkatan 2010 PBSI, USD Yogyakarta.
17.Teman-teman peneliti, Deny Pradita Tri Handaru, S.Pd., Yolesa Rosando, I
Putu Ariyana, S. Pd., Agustinus Adven Yudanto, Yosep Trino Wismanto,
Andreas Dwi Yunanto, Dwi Kristanto Saputro, S.Pd., Krissantus Roparman,
S.Pd., Sebastianus Seno Kurniawan, S.Pd., Maria Tri Wijayanti, S.Pd.,
Agustina Marshella, Caecilia Dhani, S.Pd., Silvanus Eeng, S.E. dan
teman-teman yang lainnya yang selalu menghibur. Terima kasih untuk canda-tawa
dan kebersamaan kita selama ini. Semoga suatu saat nanti kita menggapai
mimpi-mimpi yang telah kita bangun selama ini.
18.Teman kost Kolobendono, Rudika Wisnu, S.S., Driya Krismadi, Teles Ploros
Simon, Fachrin, Wiliam Bala Kadang, S.E.
19.Teman band peneliti, Leo, Leno, Marcel, dan Andre untuk kegilaan kalian
selama ini.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, peneliti berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Deskripsi Produk yang Diharapkan ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Batasan Istilah ... 6
G. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 8
1. Media Pembelajaran ... 12
a. Manfaat Media Pembelajaran ... 13
b. Pemilihan Media Pembelajaran ... 14
2. Teks Observasi ... 16
a. Struktur Teks Observasi ... 17
b. Ciri-ciri Teks Observasi ... 17
c. Kaidah-kaidah Teks Observasi ... 18
3. Komik ... 21
a. Hakikat Komik ... 21
b. Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran ... 22
C. Kerangka Berpikir ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Model Pengembangan ... 26
C. Prosedur Pengembangan ... 28
D. Uji Coba Produk ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Data Analisis Kebutuhan ... 38
1. Analisis Kebutuhan Siswa ... 38
2. Analisis Kebutuhan Guru ... 43
B. Deskripsi Produk Awal ... 44
C.Data Validasi dan Revisi Produk ... 55
1. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Ahli Media ... 58
2. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Ahli Materi ... 60
3. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Bahasa Indonesia ... 62
D. Analisis Data ... 67
1. Analisis Data Validasi oleh Ahli Media ... 67
2. Analisis Data Validasi oleh Ahli Materi... 68
3. Analisis Data Validasi oleh Guru Bahasa Indonesia ... 70
4. Analisis Data Validasi Lapangan ... 71
E. Penyempurnaan Produk Akhir ... 87
BAB V PENUTUP ... 92
A. Simpulan ... 92
B. Implikasi ... 93
C. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN ... 97
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Koesioner Siswa ... 30
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Koesioner Guru ... 30
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Materi ... 35
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penilaian Media ... 35
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penilaian Media oleh Siswa ... 36
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ... 37
Tabel 4.1 Konversi Nilai Skala Lima ... 56
Tabel 4.2 Kriteria Skor Skala Lima ... 58
Tabel 4.3 Analisis Data Validasi oleh Ahli Media ... 68
Tabel 4.4 Analisis Data Validasi Pertama oleh Ahli Materi ... 69
Tabel 4.5 Analisis Data Validasi Kedua oleh Ahli Materi ... 69
Tabel 4.6 Analisis Data Validasi Pertama oleh Guru Bahasa Indonesia ... 70
Tabel 4.7 Analisis Data Validasi Pertama oleh Guru Bahasa Indonesia ... 71
Tabel 4.8 Analisis Data Indikator 1 ... 72
Tabel 4.9 Analisis Data Indikator 2 ... 73
Tabel 4.10 Analisis Data Indikator 3 ... 74
Tabel 4.11 Analisis Data Indikator 4 ... 75
Tabel 4.12 Analisis Data Indikator 5 ... 77
Tabel 4.13 Analisis Data Indikator 6 ... 78
Tabel 4.14 Analisis Data Indikator 7 ... 79
Tabel 4.15 Analisis Data Indikator 8 ... 80
Tabel 4.16 Analisis Data Indikator 9 ... 81
Tabel 4.17 Analisis Data Indikator 10 ... 82
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Penilaian Media Komik oleh Ahli Media ... 68
Diagram 4.2 Penilaian Media Komik oleh Ahli Materi ... 70
Diagram 4.3 Penilaian Media Komik oleh Guru Bahasa Indonesia ... 71
Diagram 4.4 Hasil Validasi Lapangan Indikator 1 ... 73
Diagram 4.5 Hasil Validasi Lapangan Indikator 2 ... 74
Diagram 4.6 Hasil Validasi Lapangan Indikator 3 ... 75
Diagram 4.7 Hasil Validasi Lapangan Indikator 4 ... 76
Diagram 4.8 Hasil Validasi Lapangan Indikator 5 ... 77
Diagram 4.9 Hasil Validasi Lapangan Indikator 6 ... 78
Diagram 4.10 Hasil Validasi Lapangan Indikator 7 ... 79
Diagram 4.11 Hasil Validasi Lapangan Indikator 8 ... 80
Diagram.4.12 Hasil Validasi Lapangan Indikator 9 ... 82
Diagram 4.13 Hasil Validasi Lapangan Indikator 10 ... 83
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh komik ... 22
Gambar 4.1 Peralatan untuk Membuat Komik ... 46
Gambar 4.2 Proses Penebalan Gambar ... 47
Gambar 4.3 Hasil Scan dalam Format JPEG ... 47
Gambar 4.4 Proses Editing Menggunakan adobe photoshop cs6 ... 48
Gambar 4.5 Proses Penyusunan Komik dalam Bentuk Booklet Menggunakan
corelDRAW X5 ... 48
Gambar 4.6 Sampul ... 50
Gambar 4.7 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator ... 51
Gambar 4.8 Pengenalan Tokoh ... 52
Gambar 4.9 Peta Konsep ... 52
Gambar 4.10 Isi Media Komik ... 53
Gambar 4.11 Instrumen penilaian ... 54
Gambar 4.12 Daftar Pustaka ... 55
Gambar 4.13a Tema Komik Sebelum Direvisi ... 59
Gambar 4.13b Tema Komik Setelah Direvisi ... 60
Gambar 4.14a Tampilan Komik Sebelum Direvisi ... 61
Gambar 4.14b Tampilan Komik setelah direvisi ... 62
Gambar 4.15a Teks Sebelum Direvisi ... 64
Gambar 4.15b Teks Setelah Direvisi ... 64
Gambar 4.16a Teks Sebelum Direvisi ... 67
Gambar 4.16b Teks Setelah Direvisi ... 67
Gambar 4.17 Sampul ... 86
Gambar 4.18 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator ... 87
Gambar 4.19 Pengenalan Tokoh ... 87
Gambar 4.20 Peta Konsep ... 88
Gambar 4.22 Instrumen Penilaian ... 91
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan
penelitian, (4) spesifikasi produk yang diharapkan, (5) manfaat penelitian, (6)
batasan istilah, dan (7) sistematika penulisan. Berikut ini adalah penjabaran dari
ketujuh hal tersebut.
A.Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan berbasis teks. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa, baik verbal
maupun nonverbal, yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pendekatan
berbasis teks dimaksudkan supaya peserta didik memiliki
keterampilan-keterampilan praktis berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulis. Selain
itu, pendekatan berbasis teks dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir, bernalar, dan memperluas wawasan siswa.
Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks menuntut kreativitas seorang
guru. Guru diharapkan mampu mengondisikan pembelajaran secara interaktif,
inspiratif, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.
Oleh karena itu, peserta didik dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan,
gembira, penuh semangat, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.
Salah satu upaya untuk mewujudkan harapan tersebut adalah dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan ilmu pengetahuan.
bahasa Indonesia memberi peluang pada guru untuk mengembangkan
kreativitasnya. Dengan kata lain, guru mendapat kemudahan dalam proses
pembelajaran di kelas. Kemudahan itu dapat dicapai dengan merancang sebuah
media pembelajaran.
Media mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, khususnya
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks. Media dapat
membantu guru dalam menyajikan materi/data dengan menarik dan mudah
menafsirkan data. Selain itu, media dapat digunakan sebagai perangsang bagi
siswa supaya terjadi proses belajar. Hamalik (dalam Kustandi, 2013:19)
mengatakan bahwa media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi serta rangsangan kegiatan belajar bagi
peserta didik.
Berbicara tentang media pembelajaran, sebenarnya sudah banyak media
yang telah dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran pada tingkat SMP.
Namun, untuk mata pelajaran bahasa Indonesia berbasis teks, masih sedikit atau
jarang media yang digunakan. Jika dikaji secara mendalam, pengajaran materi
berbasis teks pada mata pelajaran bahasa Indonesia perlu mendapat perhatian
khusus. Penggunaan teks terlalu banyak dinilai akan mengurangi minat dan
motivasi peserta didik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Oleh karena itu,
dibutuhkan media yang dapat menunjang keberhasilan materi berbasis teks untuk
pelajaran bahasa Indonesia di SMP.
Berangkat dari kenyataan tersebut, peneliti mencoba mengembangkan
siswa kelas VII SMP. Peneliti memilih komik untuk dikembangkan sebagai media
pembelajaran. Peneliti memilih komik untuk dikembangkan sebagai media
pembelajaran karena pencampuran gambar dan teks dalam komik dinilai dapat
membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar bagi peserta didik.
Selain itu, komik memiliki unsur cerita yang memuat pesan yang besar tetapi
disajikan secara ringkas sehingga mudah dipahami.
Sebelum membuat media, peneliti melakukan analisis materi dan analisis
kebutuhan siswa dan guru untuk mempermudah dalam merancang media.
Pertama, analisis materi dilakukan dengan cara membaca dan memahami materi
bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas VII SMP sesuai dengan Kurikulum
2013. Materi yang diajarkan pada kelas VII SMP mencakup teks observasi, teks
deksriptif, teks eksposisi, teks eksplanansi, dan teks cerita pendek. Peneliti
memilih materi teks observasi dalam pengembangan komik sebagai media
pembelajaran. Materi teks observasi dipilih karena materi ini baru diterapkan
dalam kurikulum 2013 dan media yang dikembangkan untuk materi ini masih
jarang. Pengemasan materi teks observasi dalam bentuk komik dirasa dapat
membangkitkan minat siswa untuk membaca dan memahami materi teks
observasi.
Kedua, peneliti melakukan analisis kebutuhan siswa dan guru. Analisis
kebutuhan dilakukan pada 60 siswa kelas VII dan guru bahasa Indonesia di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan
pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, sebanyak 38 siswa
siswa tidak setuju jika komik dikembangkan sebagai media pembelajaran teks
observasi. Selain itu, analisis yang dilakukan pada guru mata pelajaran bahasa
Indonesia, media dan alokasi waktu merupakan salah satu kendala yang dihadapi
dalam pembelajaran teks observasi. Guru juga memilih tampilan media dilengkapi
dengan teks dan gambar.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana prosedur pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks
observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?
2. Bagaimana kelayakan penggunaan komik sebagai media pembelajaran teks
observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Menjelaskan prosedur pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks
observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
2. Menjelaskan kelayakan penggunaan komik sebagai media pembelajaran teks
D.Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa modul komik bahasa
Indonesia untuk kelas VII SMP Pengudi Luhur 1 Yogyakarta. Adapun
komponen-komponen yang terdapat dalam media komik, yaitu (1) sampul komik, (2)
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, (3) peta konsep, (4)
pengenalan tokoh, (5) materi teks observasi, (6) instrumen penilaian, dan (7)
daftar pustaka. Materi teks observasi diisajikan lewat dialog antar tokoh dalam
komik. Dialog antar tokoh dalam komik disusun sedemikian rupa untuk
membangun alur cerita, sehingga memudahkan siswa memahami materi teks
observasi. Penyusunan gambar dalam komik menggunakan program Adobe
Photoshop CS6 dan CorelDRAW X5.
E.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapakan dari terealisasinya penelitian ini dijabarkan sebagai
berikut.
1. Manfaat Praktis
a. Merangsang minat siswa untuk mempelajari teks observasi.
b. Memudahkan siswa dalam memahami teks observasi.
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu media
pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah
2. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan yang
positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khusunya yang berkaitan dengan
teks observasi.
F. Batasan Istilah
Peneliti memberikan sedikit penjelasan dari beberapa istilah yang
digunakan dalam penelitian ini guna menyamakan persepsi. Peneliti berharap
pemikiran dasar terhadap penelitian dan pengembangan ini semakin jelas dengan
adanya penjelasan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
Istilah-istilah tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Media
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan (Sadiman, 1993:6).
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa untuk belajar
(Sadiman, 2009:7).
3. Teks Observasi
Teks observasi merupakan teks yang disusun berdasarkan hasil pengamatan
yang bertujuan memberikan informasi kepada orang lain terhadap objek yang
4. Penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan adalah strategi yang kuat untuk meningkatkan
praktek. Penelitian dan pengembangan adalah proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Brog dan Gall, 1989).
5. Komik
Komik adalah cerita bergambar baik yang terdapat dalam majalah, surat
kabar, atau berbentuk buku yang mudah dipahami dan lucu (KBBI, 1995:85).
G.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I
berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, spesifikasi produk, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika
penulisan. Bab II berisi landasan teori yang mencakup penelitian terdahulu yang
relevan dan kajian teori. Bab III berisi metode pengembangan yang mencakup
model pengembangan, prosedur pengembangan, uji produk, desain
pengembangan, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV berisi pembahasan yang mencakup paparan dan analisis data, hasil analisis
kebutuhan, paparan uji coba produk pengembangan, dan revisi produk. Sementara
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini, disajikan beberapa acuan yang dipakai sebagai dasar untuk
melakukan penelitian. Acuan tersebut mencakup (1) penelitian terdahulu yang
relevan dan (2) landasan teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Berikut ini
diuraikan kedua hal tersebut.
A.Penelitian Terdahulu yang Relevan
Ada empat penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pertama,
penelitian yang dilakukan oleh F. Lusia Veranita Hermavati (2004) yang berjudul
Pengembangan Media Gambar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi
Pembelajar Asia Tingkat Dasar (Beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta. Rumusan
masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengembangan media gambar dalam
pembelajaran bahasa Indonesia bagi pembelajar tingkat dasar (beginner) di Puri
Bahasa Yogyakarta. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti melakukan
analisis kebutuhan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui sejauh
mana media gambar dibutuhkan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia bagi
pelajar Asia tingkat dasar (beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta. Hasil analisis
kebutuhan yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa media gambar sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia bagi pelajar Asia tingkat
dasar (beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta.
Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian pengembangan komik
Luhur 1 Yogyakarta terletak pada jenis penelitian, yaitu penelitian pengembangan.
Selain itu, kedua penelitian ini sama-sama menghasilkan media yang digunakan
dalam pembelajaran. Perbedaannya, meskipun sama-sama mengembangkan media
pembelajaran, penelitian yang dilakukan F. Lusia Veranita Hermavati bertujuan
menghasilkan produk berupa media gambar untuk pembelajar bahasa Indoesia
tingkat dasar (beginner), sedangkan penelitian ini bertujuan menghasilkan produk
berupa modul komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa
kelas VII SMP.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Andreas Anggi Kurniawan (2011)
yang berjudul Pengembangan Media Audiovisual sebagai Media Pembelajaran
Menyimak untuk Siswa Kelas III SDN Soka 1 Srumbung, Magelang Tahun Ajaran
2010/2011. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana
mengembangkan media audiovisual untuk pembelajaran menyimak siswa kelas III
SDN Srumbung Magelang Tahun Ajaran 2010/2011. Berdasarkan rumusan
masalah tersebut dapat diketahui bahwa penelitian ini bertujuan menghasilkan
media audiovisual. Adapun langkah-langkah dari penelitian ini, yaitu (1) analisis
kebutuhan, (2) perumusan tujuan, (3) rumusan butir-butir materi, (4) perumusan
alat pengukuran keberhasilan, (5) penulisan naskah media, (6) pembuatan media
audiovisual, (7) penilaian media pembelajaran, (8) uji coba, dan (9) revisi.
Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian pengembangan komik
sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta terletak pada jenis penelitian, yaitu penelitian pengembangan.
pada kompetensi menyimak, sehingga produk yang dihasilkan berupa media
audiovisual dalam bentuk film dokumentar. Sementara itu, penelitian ini
difokuskan pada kompetensi membaca dan menulis, sehingga produk yang
dihasilkan berupa modul komik.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Reinaldus Aldo Agasi yang
berjudul Pengembangan Modul dan CD Interaktif Keterampian Menulis Laporan
dengan Mindjet Mindmanager X5 untuk Kelas VIII Siswa SMP Kanisius Gayam
Yogyakarta. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana
mengembangkan modul dan CD interaktif keterampilan menulis laporan dengan
mindjet mindmanager X5 untuk kelas VIII siswa SMP Kanisius Gayam
Yogyakarta. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diketahui bahwa
penelitian ini bertujuan menghasilkan produk modul dan CD interaktif.
Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini, yaitu dalam jenis
penelitian yang berupa penelitian dan pengembangan (R&D). Perbedaannya,
produk yang dihasilkan dari penelitian Reinaldus Aldo Agasi berupa modul dan
CD interaktif, sedangkan produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa modul
komik.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh N.H. Zain (2013) yang berjudul
Pengembangan Komik Bahan Ajar IPA Terpadu Kelas VIII SMP pada Tema
Sistem Pencernaan Manusia dan Hubungannya dengan Kesehatan. Adapun
rumusan masalah dari penelitian ini adalah (a) apakah komik bahan ajar IPA
terpadu kelas VIII SMP pada tema sistem pencernaan manusia dan hubungannya
penilaian para pakar; (b) apakah komik bahan ajar IPA terpadu kelas VIII SMP
pada tema sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan efektif
digunakan sebagai bahan ajar IPA terpadu. Berdasarkan rumusan masalah
tersebut, penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah bahan ajar IPA terpadu
yang layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran berupa komik. Hasil
analisis Berdasarkan hasil penelitian, komik bahan ajar IPA terpadu pada tema
sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan layak dan efektif
digunakan dalam pembelajaran kelas VIII di SMP Negeri 1 Tempuran.
Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini, yaitu dalam jenis
penelitian yang berupa penelitian dan pengembangan (R&D) dan produk yang
dihasilkan berupa komik. Perbedaannya, produk komik yang disusun oleh N.H.
Zain digunakan pada mata pelajaran IPA, sedangkan produk komik dalam
penelitian ini digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berdasarkan penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa komik sebagai
media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta masih relevan untuk diteliti. Artinya bahwa produk media yang
dihasilkan peneliti terdahulu berpeluang dan terbukti dapat dipakai sebagai media
pembelajaran, begitu pula komik berpeluang untuk digunakan sebagai media
pembelajaran. Peneliti berharap media yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1
B.Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
Kata media bersal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari
kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau
kutub) atau suatu alat. Sadiman (1993:6) berpendapat bahwa, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Lebih
lanjut, AECT (dalam Kustandi, 2013:8) menyatakan bahwa media merupakan
segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi.
Berdasarkan urain tersebut dapat disimpulkan bahwa, media adalah wadah yang
digunakan untuk menyampaikan informasi dari pegirim pesan ke penerima pesan.
Kata “media” sudah tidak asing lagi kita dengar dalam dunia pendidikan.
Media dalam dunia pendidikan disebut sebagai media pembelajaran. Sanjaya
(2014:61) menyatakan bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti
alat, lingkungan dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah
pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada setiap orang
yang memanfaatkannya. Selanjutnya, Anitah (2010:5) menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk menerima pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Sementara itu, Sadiman (2009:7) menyatakan bahwa,
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang
Berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang mengandung unsur pengetahuan yang dapat
merangsang dan memotivasi siswa untuk belajar. Jadi media pembelajaran tidak
terbatas pada alat-alat saja, tetapi segala sesuatu yang berisi pengetahaun yang
memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan.
a. Manfaat Media Pembelajaran
Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam
pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar
yang dicapainya. Sudjana dan Rifai (1992:2) mengemukakan kegunaan atau
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik, sebagai berikut.
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami
oleh peserta didik dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
4) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
b. Pemilihan Media untuk Pembelajaran
Penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, supaya
pembelajaran menjadi lebih terarah. Penggunaan media dalam pembelajaran tidak
serta-merta menjamin bahwa pembelajaran akan menjadi lebih efektif. Oleh
karena itu dibutuhkan kepekaan dan kejelian dalam pemilihan media
pembelajaran. Yudhi (2013:187-193) mengatakan bahwa pemilihan media
pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
1) Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan
yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya, sehingga
menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Setidaknya ada tiga hal
yang berkaitan dengan karakteristik siswa, yaitu sebagai berikut.
a) Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau
prerequisite skills, yakni kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kemampuan ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman
masing-masing siswa.
b) Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup, dan
status sosial.
c) Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian.
2) Tujuan Belajar
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
media audio yang tepat untuk digunakan. Bila tujuan yang dicapai bersifat
memahami isi bacaan, media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan
pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), media yang digunakan berupa
film dan video.
3) Sifat Bahan Ajar
Bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa.
Tugas-tugas tersebut menuntut adanya aktivitas dari para siswa. Setiap kategori
pembelajaran itu menuntut aktivitas atau perilaku yang berbeda-beda, dan dengan
demikian akan mempengaruhi pemilihan media beserta teknik pemanfaatannya.
Aktivitas yang bisa dilakukan siswa di sekolah ada banyak. Isi bahan ajar
tidak cukup hanya menuntut aktivitas siswa seperti mendengarkan, membaca, dan
mencatat. Menurut Dierich (Sadiman, 1994:100) aktivitas siswa belajar di sekolah
terdapat 177 jenis. Dierich kemudian mengelompokkan menjadi delapan, yaitu
visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing
activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Klasifikasi
aktivitas sebagai wujud bahan ajar tersebut menuntut kreativitas guru untuk
merencanakan dan menciptakan media dan lingkungan belajar yang dapat
mengaktifkan siswa dalam aktivitas yang bervariasi.
4) Pengadaan Media
Media dapat dibagi menjadi dua macam dilihat dari segi pengadaannya,
menurut Sadiman (1994). Pertama, media jadi (by utilization), yakni media yang
hemat biaya bila dilihat dari kestabilan materi dan penggunaannya, kecil
kemungkinan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ada beberapa cara untuk
memanfaatkan media jadi agar dapat membantu mengefisiensi dan mengaktifkan
proses pembelajaran, yakni terlebih dahulu guru mempelajari media bersangkutan
untuk mengetahui bagian yang sesuai dengan tujuan dan materi. Selanjutnya, guru
mengintekrasikan bahan media jadi tersebut dengan rencana pembelajaran,
meliputi tujuan, materi, metode, waktu, dan hirarki belajar.
Kedua, Media rancangan (by design), yaitu media yang dirancang secara
khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, media
ini besar kemungkinan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Teks Observasi
Teks observasi merupakan teks yang disusun berdasarkan hasil
pengamatan yang bertujuan memberikan informasi kepada orang lain terhadap
objek yang diamati (Wahono, 2013:7). Teks observasi berisi pemaparan tentang
objek yang diamati. Teks observasi disusun berdasarkan hasil pengamatan secara
sistematis, sehingga isinya bersifat faktual. Pada umumnya teks observasi
memiliki bentuk yang hampir sama dengan teks deskripsi, tetapi sebenarnya sifat
kedua teks tersebut berbeda. Teks observasi menggambarkan sesuatu secara
umum dan sesuai fakta apa adanya tanpa ada opini atau pendapat penulis.
Sedangkan teks deskripsi menggambarkan secara khusus (unik dan individual)
a. Struktur Teks Observasi
Secara umum, struktur teks observasi terdiri dari tiga bagian, yaitu
kalsifikasi umum, klasifikasi bagian, dan klasifikasi manfaat atau kesimpulan.
1) Klasifikasi umum merupakan penjelasan secara umum terhadap objek yang
diamati. Berisi tentang pengertian atau konsep dasar dari apa yang diobservasi
atau topik yang diangkat. Misalnya teks Observasi Kebersihan Lingkungan,
berarti kita harus menjabarkan terlebih dahulu tentang definisi atau konsep
kebersihan lingkungan secara umum. Kita bisa memberikan pernyataan atau apa
yang kita percayai sebagai prinsip kita dalam kebersihan lingkungan.
2) Klasifikasi bagian merupakan penjelasan secara rinci terhadap objek yang kita
amati. Bagian ini berisi penjelasan tentang objek yang diamati berdasarkan data
pengamatan.
3) Klasifikasi manfaat atau kesimpulan merupakan bagian teks observasi yang
berisi penjelasan manfaat atau kegunaan dari objek yang diamati. Bagian ini juga
dapat berisi kesimpulan tentang objek yang diamati.
b. Ciri-ciri Teks Observasi
Teks observasi memiliki ciri-ciri tersendiri yang menbedakannya dengan teks
lain. Ciri-ciri teks observasi dapat dijabarkan sebagai berikut.
1) Menggunakan kata benda umum.
2) Menggunakan kata teknis atau ilmiah yang berhubungan dengan sesuatu yang
3) Memiliki struktur teks yaitu pernyataan umum yang menerangkan subjek
laporan, keterangan, dan klasifikasinya serta penjabaran dari klasifikasi yang
dijabarkan secara ilmiah.
4) Merupakan hasil pengamatan dan analisis sistematis, sehingga isi umumnya
menyajikan fakta atau fenomena yang ada (bersifat faktual).
5) Isinya berupa penjelasan, pemerian, atau pemaparan tentang sesuatu yang
diinformasikan.
Kelima ciri-ciri teks observasi di atas, dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk membedakan teks observasi dengan teks yang lain. Selain itu, ciri-ciri teks
observasi dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun teks observasi.
c. Kaidah-kaidah Teks Observasi
Penulisan teks observasi tidak serta merta dibuat begitu saja. Penulisan teks
observasi perlu memperhatikan kaidah-kaidah teks observasi. Kaidah-kaidah teks
observasi diurakan sebagai berikut.
1) Isinya merupakan pemerian, penjelasan, dan pemaparan tentang informasi.
2) Merupakan hasil pengamatan dan analisis sistematis.
3) Struktur teksnya terdiri dari klasifikasi umum dan penjabaran.
4) Objek pengamatan dalam teks hasil observasi dipaparkan secara umum, dapat
Contoh teks observasi 1
Cinta Lingkungan
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakup benda hidup dan benda mati. Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin.
Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang utan, dan komodo.
Ekosistem di Indonesia yang masih terjaga, salah satunya, adalah kawasan Gunung Kidul. Di daerah itu sungai di bawah tanah airnya melimpah. Di gua dan sekitar sungai masih dihuni segerombolan kelelawar dan fitoplankton. Fitoplankton itu menjadi makanan ikan sehingga ikan berkembang biak dengan baik. Hewan-hewan melata atau reptil, seperti ular, kadal, dan tokek masih berkeliaran. Burung-burung kecil berkicau, musang berlari-larian, ayam berkokok, dan berbagai serangga hidup saling pengaruh.
Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan. Kecintaan pada alam itu harus selalu kita tumbuhkan kepada seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa cinta itu juga harus terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa.
Lalat Buah Penyerang Tanaman
Pada musim hujan, sering kali kita menemui buah-buahan yang rontok
sebelum matang. Kadang kala buah berwarna kuning dan keriput, terlihat
bintik hitam kecil pada bagian kulit buah. Hal tersebut merupakan gejala
serangan lalat buah (Bactrocera sp, dulunya Dacus dorsalisi). Lalat buah
bisa menyerang banyak sekali tanaman sehingga sulit sekali dikendalikan.
Contoh tanaman yang biasa diserang lalat buah adalah nangka, belimbing,
mangga, tomat, cabai, lengkeng, melon, papaya, dan mentimun. Lalat buah
memiliki banyak sekali spesies, yakni sekitar 60 jenis.
Lalat buah biasanya berukuran 1-6 mm, berkepala besar, berleher
sangat kecil. Warnanya bervariasi mulai kuning cerah, oranye, hitam, cokelat,
atau kombinasinya. Disebut tephritidae (berarti bor) karena terdapat
ovipositor pada lalat betina yang berfungsi untuk memasukkan telur ke buah.
Buah yang terserang ditandai oleh lubang titik hitam pada bagian
pangkalnya, tempat serangga memasukkan telur. Umunya telur diletakkan
pada buah yang agak dan tidak terkena sinar matahari langsung, pada buah
yang agak lunak dengan permukaan agak kasar. Larva membuat saluran di
dalam buah dengan memakan daging buah serta mengisap cairan buah. Hal
ini dapat menyebabkan infeksi, buah menjadi busuk, dan biasanya jatuh ke
tanah sebelum larva berubah menjadi pupa.
Sumber: Tim Edukatif. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia untuk Kelas VII
SMP/MTS, hlm. 8-9. Erlangga: Jakarta.
3. Komik
a. Hakikat Komik
Komik berasal dari bahasa Perancis “comique” yang merupakan kata sifat
lucu atau menggelikan. Comique sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
komikos. Pada awalnya, komik bersifat humor, lucu, dan menghibur. Namun
dalam perkembangannya, tema yang diangkat semakin meluas sehingga muncul
tema-tema yang bersifat petualangan maupun fantasi. Popularitas komik yang
semakin meluas ini menarik perhatian banyak ahli sehingga muncul
kecenderungan untuk menyetujui komik sebagai media komunikasi.
Sudjaja dan Rivai (1989:64) mengatakan bahwa komik adalah suatu
bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam
urutan, yang erat dihubungkan dengan gambar yang dirancang untuk memberikan
hiburan kepada pembaca. Eisner (dalam Maharsi, 2011:3) mendefinisikan komik
sebagai susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau
mendramatisasi suatu ide kepada pembaca.
Selain itu, McCloud (dalam Marhasi, 2011:3) mendefinisikan komik
sebagai gambar-gambar dan lambang-lambang yang berdekatan, bersebelahan
dalam urutan tertentu yang bertujuan memberikan informasi. Dalam KBBI edisi
keempat, komik merupakan cerita bergambar baik yang terdapat dalam majalah,
surat kabar, atau berbentuk buku yang mudah dicerna dan lucu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komik adalah
informasi dan hiburan kepada pembaca. Tampilan komik yang sederhana dapat
menarik minat seseorang untuk membacanya.
Gambar 2.1
Contoh Komik
b. Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi
siswa untuk belajar. Selain itu, penggunaan media juga dapat membantu guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran menjadi lebih praktis dan mudah
dipahami oleh siswa. Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat,
memungkinkan guru untuk memanfaatkannya sebagai media dalam pembelajaran,
baik yang bersifat audio, visual, maupun audio-visual. Salah satu contohnya
adalah komik.
Komik dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar dalam komik
biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun. Komik mempunyai sifat yang
pesan yang besar, tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi
komik dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Pernyataan ini didukung
oleh Sudjaja dan Rivai (1990:69) yang mengatakan bahwa buku komik dapat
dipergunakan secara efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat,
pengembangan pembendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca, serta
untuk memperluas minat baca.
Sones (1994) dalam jurnalnya yang berjudul “The Comics as an
Educational Medium” melakukan penelitian menggunakan media komik dalam
pembelajaran. Sones membagi 400 siswa kelas IV sampai kelas IX ke dalam dua
kelompok. Masing-masing kelompok seimbang dalam pembagian kelas dan
kecakapannya. Kelompok pertama disuguhi pembelajaran cerita dengan
menggunakan komik dan yang kedua hanya menggunakan teks saja. Setelah itu,
mereka dites untuk mengetahui isi dari pembelajaran cerita itu. Setelah seminggu,
prosesnya diubah, kelompok pertama disuguhi teks saja sedang yang kedua
diberikan komik. Kemudian kedua grup dites lagi. Dari tes tersebut diperoleh hasil
yang sangat mengejutkan. Tes pertama menunujukkan bahwa kelompok pertama
mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada kelompok kedua. Pada saat tes
kedua, kelompok kedua mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada kelompok
pertama.
Dari penjabaran dan hasil penelitian tentang penggunaan komik dalam
pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa komik sangat efektif untuk dijadikan
media pembelajaran. Perpaduan antara gambar dan teks sangat membantu siswa
digunakan oleh guru untuk membangkitkan minat siswa dalam belajar. Hal inilah
yang mendasari peneliti untuk mengembangkan media komik sebagai media
pembelajaran untuk materi teks laporan observasi pada siswa kelas VII SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
C.Kerangka Berpikir
Pada bagian ini, akan dipaparkan mengenai kerangka berpikir yang
digunakan dalam mengembangkan produk pembelajaran dalam bentuk komik.
Berikut ini penjabaran kerangka berpikir.
1. Subjek peneliti adalah siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
2. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (a) pengertian, manfaat, dan
pemilihan media pembelajaran, (b) definisi, struktur, ciri-ciri, dan
langkah-langkah membuat teks observasi, (c) metode penelitian dan pengembangan,
dan (d) defenisi dan pengembangan komik sebagai media pembelajaran.
3. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Research and
Development (RnD).
4. Pengembangan media berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan guru.
5. Uji coba produk dilakukan dengan tiga tahap, yaitu (a) validasi I dilakukan
oleh ahli media, ahli materi, dan guru Bahasa Indonesia, (b) validasi II
dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan guru Bahasa Indonesia, dan (c)
validasi lapangan dilakukan oleh siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta.
6. Produk akhir disusun berdasarkan penilaian, saran, dan komentar dari
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan (1) jenis penelitian (2) model pengembangan, (3)
prosedur pengembangan, (4) uji coba produk yang meliputi (a) setting penelitian, (b)
jenis data, (c) instrumen penelitian, dan (e) teknik analisis data.
A.Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan. Peneliti
mengembangkan media pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi teks
observasi untuk siswa kelas VII SMP. Media yang dikembangkan berupa
penggabungan antara teks dan gambar atau yang lebih dikenal dengan komik.
B.Model Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan
produk atau menyempurnakan produk dan menguji keefektifan produk tersebut. Brog
dan Gall (dalam Arifin, 2011:127) mengatakan penelitian dan pengembangan adalah
strategi yang kuat untuk meningkatkan praktek. Penelitian dan pengembangan adalah
proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.
Pengembangan produk pendidikan menggunakan penelitian yang bersifat
pengembangan produk pendidikan dilakukanan secara bertahap. Hal ini dimaksudkan
supaya produk yang dihasilkan dapat berfungsi secara umum di masyarakat. Brog dan
Gall (1989) menyarankan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan.
Kesepuluh langkah tersebut dijabarkan sebagai berikut.
1) Penelitian dan Pengumpulan Data
Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting)
merupakan studi pendahuluan atau studi eksploratif untuk mengkaji, menyelidiki, dan
mengumpulkan informasi. Langkah ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti analisis
kebutuhan, kajian pustaka, observasi awal di kelas, identifikasi permasalahan yang
dijumpai dalam pembelajaran, dan juga menghimpun faktor-faktor pendukung dan
penghambat dalam pebelajaran.
2) Perencanaan
Perencanaan (planning) merupakan penyusunan rencana penelitian. Aspek
penting dalam perencanaan ini meliputi definisi produk, tujuan dan manfaat, siapa
pengguna produknya, pentingnya produk, lokasi pengembangan produk dan
bagaimana proses pengembangannya.
3) Pengembangan Draf Produk
Pengembangan draf produk (develop preliminary from of product) merupakan
pengembangan bentuk produk awal yang bersifat sementara dan bukan bersifat
4) Uji Coba Lapangan Awal
Uji coba lapangan awal (preliminary field testing) merupakan uji lapangan
permulaan untuk mendapatkan data melalui wawancara, observasi, kuesioner
kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai
pedoman merevisi produk awal.
5) Merevisi Hasil Uji Coba
Merevisi hasil uji coba (main product revision) melakukan revisi tahap pertama
dengan perbaikan dan penyempurnaan terhadap produk awal. Revisi dilakukan
berdasarkan saran-saran dari hasil uji lapangan permulaan. Produk awal yang telah
direvisi kemudian di uji coba lapangan.
6) Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan (main field testing), yaitu melakukan uji-coba produk dalam
skala yang lebih luas. Uji coba lapangan dilakukan melalui wawancara, observasi,
kuesioner dan analisis. Hasil uji coba lapangan digunakan sebagai pedoman untuk
merevisi produk pada tahap selanjutnya.
7) Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan
Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operational product revision), yaitu
melakukan revisi tahap kedua dengan memperbaiki dan menyempurnakan produk
sesuai saran maupun kritik yang didapat saat uji coba. Penyempurnaan produk hasil
uji lapangan dimaksudkan untuk memperoleh produk tetap sebelum uji pelaksanaan
8) Uji Pelaksanaan Lapangan
Uji pelaksanaan lapangan (operational field testing), yaitu melakukan uji
lapangan dengan jumlah penguji yang lebih besar. Data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, kuesioner dan analisis. Hasil uji pelaksanaan lapangan
digunakan sebagai pedoman untuk membuat produk akhir.
9) Penyempurnaan Produk Akhir
Penyempurnaan produk akhir (final product revision), yaitu melakukan revisi
terhadap produk akhir sesuai dengan data uji-coba lapangan sebelumnya.
Penyempurnaan produk akhir dilakukan untuk mendapatkan produk yang lebih baik
dari produk awal supaya layak digunakan dalam proses pembelajaran.
10) Diseminasi dan Implementasi
Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation), yaitu
langkah terakhir dari metode penelitian dan pengembangan. Setelah melakukan revisi
terhadap produk akhir, peneliti menyebarluaskan produk kepada subjek peneliti.
C.Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan untuk menghasilkan produk akhir berupa komik
yang digunakan sebagai media pembelajaran teks observasi kelas VII SMP. Dalam
penelitian ini, peneliti mengadaptasi prosedur penelitian menurut Brog dan Gall yang
disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Prosedur penelitian pengembangan ini
melalui tujuh langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan produk dan
lapangan, dan (6) penyempurnaan produk akhir. Produk akhir berupa media komik
yang dikhususkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembelajaran teks
observasi kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan
1. Analisis Kebutuhan
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu melakukan analisis
kebutuhan pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta berkaitan dengan
media yang digunakan dalam pembelajaran teks observasi. Analisis kebutuhan
pertanyaan kepada siswa. Data yang diperoleh dari hasil analisis kebutuhan
digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan media pembelajaran. Berikut
[image:53.612.97.528.197.695.2]kisi-kisi instrumen pengumpulan data yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Siswa
No Butir-butir pertanyaan jumlah
1 Metode dan teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran observasi.
1
2 Gaya belajar yang disenangi dalam pembelajaran teks observasi. 1 3 Media yang digunakan guru dalam pembelajaran teks observasi. 1 4 Media yang digunakan guru membantu siswa dalam memahami
pembelajaran teks obeservasi.
1
5 Isi tampilan media supaya menarik. 1
6 Anda senang membaca komik. 1
7 Pembelajaran teks observasi dikemas dalam bentuk komik. 1 8 Tampilan komik sebagai media pembelajaran teks observasi. 1
Jumlah 8
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Guru
No Butir-butir pertanyaan jumlah
1 Metode dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran observasi. 1 2 Media dan sumber ajar yang digunakan dalam pembelajaran teks
observasi.
1
3 Kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran teks observasi. 1 4 Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran teks
observasi.
1
5 Siswa belajar mandiri melalui buku. 1
6 Minat baca siswa terhadap buku teks dalam mempelajari materi observasi.
1
7 Komik perlu dikembangkan untuk pembelajaran teks observasi. 1 8 Komik dikembangkan menjadi media untuk pembelajaran teks
observasi pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogykarta.
1
9 Penyusunan komik untuk meningkatkan minat baca dan