• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta."

Copied!
197
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Linggi’

, Agustinus Datu. 2016.

Pengembangan Komik sebagai Media

Pembelajaran Teks Observasi untuk Siswa Kelas VII SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma.

Media pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam proses

pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru untuk menyampaikan

materi secara menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Ketersediaan media

pembelajaran pada saat ini sudah sangat bervariatif, namun untuk materi teks

observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII SMP masih

jarang ditemukan. Berangkat dari kenyatan tersebut, peneliti mencoba untuk

mengembangkan sebuah media pembelajaran, khususnya untuk materi teks

observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP. Tujuan dari

penelitian ini adalah menghasilkan produk komik sebagai media pembelajaran

teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D).

Metode ini digunakan untuk mengetaui prosedur pengembangan dan kualitas

pengembangan komik sebagai media pembelajaran untuk siswa SMP kelas VII

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Langkah-langkah penelitian, yaitu (1) analisis

kebutuhan, (2) perencanaan produk dan pengumpulan data, (3) desain produk

sementara, (4) validasi ahli, (5) validasi lapangan, (6) penyempurnaan produk

akhir.

Ahli media memberikan skor 4,83 terhadap media komik. Ahli materi

memberikan skor 4,50 dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta memberikan skor 4, 26 terhadap materi dalam komik. Berdasarkan

penilaian dari ahli media, ahli materi, dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta, media komik tergolong dalam kategori sangat baik dan

dinyatakan layak digunakan/diuji coba lapangan tanpa revisi. Selanjutnya,

penilaian dari siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta terhadap komik

memperoleh skor 4,16 dengan kategori

“baik” dan dinyatakan layak digunakan

untuk pembelajaran teks observasi.

(2)

ABSTRACT

Linggi’, Agustinus Datu. 2016

. Comic Developing as the Learning Media of

Text Observation for the First Grade Students of Pangudi Luhur 1

Junior High School Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Indonesian

Language and Literature Education, Teacher Training and Education

Faculty, Sanata Dharma University.

Learning media has an important role in the learning process. Learning

media can help teachers to convey the material interestingly and easily understood

by students. The availability of learning media at this time has been very varied,

but the observation text material of the subject Indonesia language for first grade

students in senior high school is still rare. Based on this fact, researcher tries to

develop a learning method particularly for the material of observation text on the

subject Indonesia language for first grade students of senior high school. The

objective of this research is to produce a comic as the learning media of

observation text for the first grade student in Pangudi Luhur 1 Junior High School

Yogyakarta.

This research applied research and development (R & D) method. These

methods are applied to determine the procedure and quality development of comic

as a media of learning in first grade students of Pangudi Luhur 1 Junior High

School Yogyakarta. There are sixt steps of the research they are (1) the analysis

of needs, (2) the product planning and data collection, (3) temporary product

design, (4) expert validation, (5) field validation, and (6) improvement of the final

product.

The lecturer who has the specialist in analyzing media gives the score

4.83, the specialist of content gives 4.50 and Pangudi Luhur I’s Indo

nesia

language teacher gives the score 4.26 for the content in the comic that is made.

Based on the assessment which is done by the specialist and Pangudi Luhur I’s

teacher, the comic that is made can be categorized as a very good media which is

proper to

be used without revision. Next, Pangudi Luhur I’s first grade students

give 4.16 as the score and it makes the comic can be classified as a “good” media.

It makes the comic as a proper media which can be used as a media which can

help to study the observation texts.

(3)

PENGEMBANGAN KOMIK

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS OBSERVASI

UNTUK SISWA KELAS VII

SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh

Agustinus Datu Linggi’

101224069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

PENGEMBANGAN KOMIK

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS OBSERVASI

UNTUK SISWA KELAS VII

SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh

Agustinus Datu Linggi’

101224069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)

'sKwsl'

,
(6)
(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tri-Tunggal Maha Kudus yang selalu setia mendampingi, membimbing, dan

memberi berkat yang tidak terhingga kepada peneliti.

2. Bunda Maria dan Santo Yosep yang menjadi teladan dalam hidup peneliti.

3. Mereka yang mempunyai makna istimewa dalam hidup peneliti. Orang tua

peneliti, Paulus Mulang Pongtamba dan Maria Lande’. Saudara-saudari

peneliti, Imelda Lande’, Angrianto Lande’, Serly Noma Lande’, Kalvianus

Lande’, dan Hilda Datu Lande’. Keponakan tercinta peneliti, Patrecia Fenori

Patungo dan Rafael Lande’ Dudung.

4. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tempat peneliti menuntut ilmu.

(8)

MOTO

Sikap jujur memberi energi positif bagi hati nurani,

Ketidakjujuran akan menjadi racun yang menggerogoti hidup.

(Renungan Harian)

Apa yang terlalu sukar bagimu jangan kau cari, dan apa yang

melampaui kemampuanmu jangan kau selidiki.

Apa yang diperuntukkan bagimu hendaklah kau pikirkan, tak

perlu engkau bersusah tetang apa yang tersembunyi.

(

Sirakh 3:22-23)

Tentang arti kesabaran:

“D

iam dalam kegaduan, hening dalam

tagis. Biarkan doa menguatkan jiwamu.

(Pahlawanku

, Maria Lande’

)

Sebaik-baiknya kamu akan ada yang membenci kamu.

Seburuk-buruknya kamu akan ada yang mencintai kamu.

Lakukan yang terbaik dalam hidupmu demi kemulian nama

Tuhan.

(9)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Februari 2016

Penulis

(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Agustinus Datu Linggi’

Nomor Mahasiswa : 101224069

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN KOMIK

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS OBSERVASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP

PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 29 Februari 2016

Yang menyatakan

(11)

ABSTRAK

Linggi’, Agustinus Datu. 2016. Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran Teks Observasi untuk Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Media pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru untuk menyampaikan materi secara menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Ketersediaan media pembelajaran pada saat ini sudah sangat bervariatif, namun untuk materi teks observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII SMP masih jarang ditemukan. Berangkat dari kenyatan tersebut, peneliti mencoba untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran, khususnya untuk materi teks observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Metode ini digunakan untuk mengetaui prosedur pengembangan dan kualitas pengembangan komik sebagai media pembelajaran untuk siswa SMP kelas VII Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Langkah-langkah penelitian, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan produk dan pengumpulan data, (3) desain produk sementara, (4) validasi ahli, (5) validasi lapangan, (6) penyempurnaan produk akhir.

Ahli media memberikan skor 4,83 terhadap media komik. Ahli materi memberikan skor 4,50 dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta memberikan skor 4, 26 terhadap materi dalam komik. Berdasarkan penilaian dari ahli media, ahli materi, dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, media komik tergolong dalam kategori sangat baik dan dinyatakan layak digunakan/diuji coba lapangan tanpa revisi. Selanjutnya, penilaian dari siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta terhadap komik memperoleh skor 4,16 dengan kategori “baik” dan dinyatakan layak digunakan untuk pembelajaran teks observasi.

(12)

ABSTRACT

Linggi’, Agustinus Datu. 2016. Comic Developing as the Learning Media of Text Observation for the First Grade Students of Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education, Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.

Learning media has an important role in the learning process. Learning media can help teachers to convey the material interestingly and easily understood by students. The availability of learning media at this time has been very varied, but the observation text material of the subject Indonesia language for first grade students in senior high school is still rare. Based on this fact, researcher tries to develop a learning method particularly for the material of observation text on the subject Indonesia language for first grade students of senior high school. The objective of this research is to produce a comic as the learning media of observation text for the first grade student in Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta.

This research applied research and development (R & D) method. These methods are applied to determine the procedure and quality development of comic as a media of learning in first grade students of Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta. There are sixt steps of the research they are (1) the analysis of needs, (2) the product planning and data collection, (3) temporary product design, (4) expert validation, (5) field validation, and (6) improvement of the final product.

The lecturer who has the specialist in analyzing media gives the score

4.83, the specialist of content gives 4.50 and Pangudi Luhur I’s Indonesia

language teacher gives the score 4.26 for the content in the comic that is made.

Based on the assessment which is done by the specialist and Pangudi Luhur I’s

teacher, the comic that is made can be categorized as a very good media which is

proper to be used without revision. Next, Pangudi Luhur I’s first grade students

give 4.16 as the score and it makes the comic can be classified as a “good” media.

It makes the comic as a proper media which can be used as a media which can help to study the observation texts.

(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kepada Tri Tunggal Maha Kudus yang

senantiasa membimbing dan melindungi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Teks

Observasi Untuk Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta”.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan

dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penelti mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan banyak dukungan,

pendampingan, saran, dan nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan,

pendapingan, saran, dan nasihat kepdada peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku pembimbing I yang telah

memberikan banyak dukungan, pendampingan, saran, pengarahan, dan nasihat

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., sebagai dosen pembimbing II yang telah sabar

dan penuh ketelitian membimbing, mengarahkan dan memberikan berbagai

masukan yang sangat berharga bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S., selaku Kepala SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian di sekolah.

7. Apri Damai Sagita, M.Pd., sebagai ahli media dan validator yang telah

(14)

8. P. Hariyanto, S.Pd., M.Pd, sebagai ahli materi dan validator yang telah banyak

memberikan penilain dan saran untuk materi yang dikemas peneliti dalam

media komik.

9. E. Dalgi Rahayu, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan banyak partisipasi dan bantuan

selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.

10.Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma yang telah mendidik dan membangun semangat dalam diri

penulis untuk selalu belajar, khususnya mendalami ilmu bahasa dan sastra

Indonesia, sebagai bekal dalam menghidupi dunia pendidikan.

11.R. Marsidiq, selaku karyawan Sekretariat Program Studi Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai

layanan administrasi.

12.Seluruh siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah

memberikan waktu dan penilaian terhadap produk komik sebagai media

pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP.

13.Kedua orang tua peneliti, Paulus Mulang Pongtambah dan Maria Lande’, yang

selalu memberikan motivasi dan doa dalam proses studi peneliti. Kepada

saudara-saudari peneliti Imelda Lande’, Angrianto Lande’, Kalvianus Lande’,

Syerli Noma Lande’, Hilda Datu Lande’yang baik hati.

14.Sahabat seperjuangan peneliti, Matheus Ananda Merfi Aditya dan Vanio

Praba yang luar biasa “gila”. Sungguh, kita adalah “Trimasketir”.

15.Sahabat peneliti, Rinaldus Beatus Jo, S.Pd. dan Nikolaus Subandi yang

memberi ide-ide cemerlang dalam penelitian ini. Fernando Juliawan, S.E.

yang selalu memberikan santapan rohani dalam penelitian ini.

16.Sahabat peneliti, Eko Prasetyo, Devita Hendriyati Lombogia, Elisabet

Oktaviani Hanggu, S.Pd., Giska Arindra Yuliani, S.Pd., Maria Ratna Dewanti,

Frendiayu Ragil Saputri, Maria Praptiasi Bardata, S.Pd., Veronika Devi

Nugraeni, Devy Lio Erlinda, S.Pd., Caecilia Asri Damayanti, S.Pd., Gusti

Dinda Damarsasi, S.Pd., Yuni Lundiarti, S.Pd., Septi Sulistyorini, S.Pd.,

(15)

Yusuf Ronny Dianto, Matheus Ananda Merfi Aditya, Vanio Praba, Devi

Pusawati, S.Pd., Fransiska Puji Isti Ningsih, S.Pd., Etik Safila, Beti Meliani

Fitri, Wahyu Mintarsi, Vicky Cahya Prastya, S.Pd., Leonardus Yudi Kristianto

dan seluruh teman-teman kelas B angkatan 2010 PBSI, USD Yogyakarta.

17.Teman-teman peneliti, Deny Pradita Tri Handaru, S.Pd., Yolesa Rosando, I

Putu Ariyana, S. Pd., Agustinus Adven Yudanto, Yosep Trino Wismanto,

Andreas Dwi Yunanto, Dwi Kristanto Saputro, S.Pd., Krissantus Roparman,

S.Pd., Sebastianus Seno Kurniawan, S.Pd., Maria Tri Wijayanti, S.Pd.,

Agustina Marshella, Caecilia Dhani, S.Pd., Silvanus Eeng, S.E. dan

teman-teman yang lainnya yang selalu menghibur. Terima kasih untuk canda-tawa

dan kebersamaan kita selama ini. Semoga suatu saat nanti kita menggapai

mimpi-mimpi yang telah kita bangun selama ini.

18.Teman kost Kolobendono, Rudika Wisnu, S.S., Driya Krismadi, Teles Ploros

Simon, Fachrin, Wiliam Bala Kadang, S.E.

19.Teman band peneliti, Leo, Leno, Marcel, dan Andre untuk kegilaan kalian

selama ini.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, peneliti berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Yogyakarta, 29 Februari 2016

(16)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Deskripsi Produk yang Diharapkan ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Batasan Istilah ... 6

G. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 8

(17)

1. Media Pembelajaran ... 12

a. Manfaat Media Pembelajaran ... 13

b. Pemilihan Media Pembelajaran ... 14

2. Teks Observasi ... 16

a. Struktur Teks Observasi ... 17

b. Ciri-ciri Teks Observasi ... 17

c. Kaidah-kaidah Teks Observasi ... 18

3. Komik ... 21

a. Hakikat Komik ... 21

b. Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran ... 22

C. Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Model Pengembangan ... 26

C. Prosedur Pengembangan ... 28

D. Uji Coba Produk ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Data Analisis Kebutuhan ... 38

1. Analisis Kebutuhan Siswa ... 38

2. Analisis Kebutuhan Guru ... 43

B. Deskripsi Produk Awal ... 44

C.Data Validasi dan Revisi Produk ... 55

1. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Ahli Media ... 58

2. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Ahli Materi ... 60

3. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Bahasa Indonesia ... 62

(18)

D. Analisis Data ... 67

1. Analisis Data Validasi oleh Ahli Media ... 67

2. Analisis Data Validasi oleh Ahli Materi... 68

3. Analisis Data Validasi oleh Guru Bahasa Indonesia ... 70

4. Analisis Data Validasi Lapangan ... 71

E. Penyempurnaan Produk Akhir ... 87

BAB V PENUTUP ... 92

A. Simpulan ... 92

B. Implikasi ... 93

C. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

LAMPIRAN ... 97

(19)

DAFTAR BAGAN

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Koesioner Siswa ... 30

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Koesioner Guru ... 30

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Materi ... 35

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penilaian Media ... 35

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penilaian Media oleh Siswa ... 36

Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ... 37

Tabel 4.1 Konversi Nilai Skala Lima ... 56

Tabel 4.2 Kriteria Skor Skala Lima ... 58

Tabel 4.3 Analisis Data Validasi oleh Ahli Media ... 68

Tabel 4.4 Analisis Data Validasi Pertama oleh Ahli Materi ... 69

Tabel 4.5 Analisis Data Validasi Kedua oleh Ahli Materi ... 69

Tabel 4.6 Analisis Data Validasi Pertama oleh Guru Bahasa Indonesia ... 70

Tabel 4.7 Analisis Data Validasi Pertama oleh Guru Bahasa Indonesia ... 71

Tabel 4.8 Analisis Data Indikator 1 ... 72

Tabel 4.9 Analisis Data Indikator 2 ... 73

Tabel 4.10 Analisis Data Indikator 3 ... 74

Tabel 4.11 Analisis Data Indikator 4 ... 75

Tabel 4.12 Analisis Data Indikator 5 ... 77

Tabel 4.13 Analisis Data Indikator 6 ... 78

Tabel 4.14 Analisis Data Indikator 7 ... 79

Tabel 4.15 Analisis Data Indikator 8 ... 80

Tabel 4.16 Analisis Data Indikator 9 ... 81

Tabel 4.17 Analisis Data Indikator 10 ... 82

(21)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Penilaian Media Komik oleh Ahli Media ... 68

Diagram 4.2 Penilaian Media Komik oleh Ahli Materi ... 70

Diagram 4.3 Penilaian Media Komik oleh Guru Bahasa Indonesia ... 71

Diagram 4.4 Hasil Validasi Lapangan Indikator 1 ... 73

Diagram 4.5 Hasil Validasi Lapangan Indikator 2 ... 74

Diagram 4.6 Hasil Validasi Lapangan Indikator 3 ... 75

Diagram 4.7 Hasil Validasi Lapangan Indikator 4 ... 76

Diagram 4.8 Hasil Validasi Lapangan Indikator 5 ... 77

Diagram 4.9 Hasil Validasi Lapangan Indikator 6 ... 78

Diagram 4.10 Hasil Validasi Lapangan Indikator 7 ... 79

Diagram 4.11 Hasil Validasi Lapangan Indikator 8 ... 80

Diagram.4.12 Hasil Validasi Lapangan Indikator 9 ... 82

Diagram 4.13 Hasil Validasi Lapangan Indikator 10 ... 83

(22)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh komik ... 22

Gambar 4.1 Peralatan untuk Membuat Komik ... 46

Gambar 4.2 Proses Penebalan Gambar ... 47

Gambar 4.3 Hasil Scan dalam Format JPEG ... 47

Gambar 4.4 Proses Editing Menggunakan adobe photoshop cs6 ... 48

Gambar 4.5 Proses Penyusunan Komik dalam Bentuk Booklet Menggunakan

corelDRAW X5 ... 48

Gambar 4.6 Sampul ... 50

Gambar 4.7 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator ... 51

Gambar 4.8 Pengenalan Tokoh ... 52

Gambar 4.9 Peta Konsep ... 52

Gambar 4.10 Isi Media Komik ... 53

Gambar 4.11 Instrumen penilaian ... 54

Gambar 4.12 Daftar Pustaka ... 55

Gambar 4.13a Tema Komik Sebelum Direvisi ... 59

Gambar 4.13b Tema Komik Setelah Direvisi ... 60

Gambar 4.14a Tampilan Komik Sebelum Direvisi ... 61

Gambar 4.14b Tampilan Komik setelah direvisi ... 62

Gambar 4.15a Teks Sebelum Direvisi ... 64

Gambar 4.15b Teks Setelah Direvisi ... 64

Gambar 4.16a Teks Sebelum Direvisi ... 67

Gambar 4.16b Teks Setelah Direvisi ... 67

Gambar 4.17 Sampul ... 86

Gambar 4.18 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator ... 87

Gambar 4.19 Pengenalan Tokoh ... 87

Gambar 4.20 Peta Konsep ... 88

(23)

Gambar 4.22 Instrumen Penilaian ... 91

(24)

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan

penelitian, (4) spesifikasi produk yang diharapkan, (5) manfaat penelitian, (6)

batasan istilah, dan (7) sistematika penulisan. Berikut ini adalah penjabaran dari

ketujuh hal tersebut.

A.Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 menggunakan

pendekatan berbasis teks. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa, baik verbal

maupun nonverbal, yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pendekatan

berbasis teks dimaksudkan supaya peserta didik memiliki

keterampilan-keterampilan praktis berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulis. Selain

itu, pendekatan berbasis teks dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan

berpikir, bernalar, dan memperluas wawasan siswa.

Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks menuntut kreativitas seorang

guru. Guru diharapkan mampu mengondisikan pembelajaran secara interaktif,

inspiratif, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.

Oleh karena itu, peserta didik dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan,

gembira, penuh semangat, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.

Salah satu upaya untuk mewujudkan harapan tersebut adalah dengan

memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan ilmu pengetahuan.

(25)

bahasa Indonesia memberi peluang pada guru untuk mengembangkan

kreativitasnya. Dengan kata lain, guru mendapat kemudahan dalam proses

pembelajaran di kelas. Kemudahan itu dapat dicapai dengan merancang sebuah

media pembelajaran.

Media mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, khususnya

dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks. Media dapat

membantu guru dalam menyajikan materi/data dengan menarik dan mudah

menafsirkan data. Selain itu, media dapat digunakan sebagai perangsang bagi

siswa supaya terjadi proses belajar. Hamalik (dalam Kustandi, 2013:19)

mengatakan bahwa media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi serta rangsangan kegiatan belajar bagi

peserta didik.

Berbicara tentang media pembelajaran, sebenarnya sudah banyak media

yang telah dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran pada tingkat SMP.

Namun, untuk mata pelajaran bahasa Indonesia berbasis teks, masih sedikit atau

jarang media yang digunakan. Jika dikaji secara mendalam, pengajaran materi

berbasis teks pada mata pelajaran bahasa Indonesia perlu mendapat perhatian

khusus. Penggunaan teks terlalu banyak dinilai akan mengurangi minat dan

motivasi peserta didik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Oleh karena itu,

dibutuhkan media yang dapat menunjang keberhasilan materi berbasis teks untuk

pelajaran bahasa Indonesia di SMP.

Berangkat dari kenyataan tersebut, peneliti mencoba mengembangkan

(26)

siswa kelas VII SMP. Peneliti memilih komik untuk dikembangkan sebagai media

pembelajaran. Peneliti memilih komik untuk dikembangkan sebagai media

pembelajaran karena pencampuran gambar dan teks dalam komik dinilai dapat

membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar bagi peserta didik.

Selain itu, komik memiliki unsur cerita yang memuat pesan yang besar tetapi

disajikan secara ringkas sehingga mudah dipahami.

Sebelum membuat media, peneliti melakukan analisis materi dan analisis

kebutuhan siswa dan guru untuk mempermudah dalam merancang media.

Pertama, analisis materi dilakukan dengan cara membaca dan memahami materi

bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas VII SMP sesuai dengan Kurikulum

2013. Materi yang diajarkan pada kelas VII SMP mencakup teks observasi, teks

deksriptif, teks eksposisi, teks eksplanansi, dan teks cerita pendek. Peneliti

memilih materi teks observasi dalam pengembangan komik sebagai media

pembelajaran. Materi teks observasi dipilih karena materi ini baru diterapkan

dalam kurikulum 2013 dan media yang dikembangkan untuk materi ini masih

jarang. Pengemasan materi teks observasi dalam bentuk komik dirasa dapat

membangkitkan minat siswa untuk membaca dan memahami materi teks

observasi.

Kedua, peneliti melakukan analisis kebutuhan siswa dan guru. Analisis

kebutuhan dilakukan pada 60 siswa kelas VII dan guru bahasa Indonesia di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan

pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, sebanyak 38 siswa

(27)

siswa tidak setuju jika komik dikembangkan sebagai media pembelajaran teks

observasi. Selain itu, analisis yang dilakukan pada guru mata pelajaran bahasa

Indonesia, media dan alokasi waktu merupakan salah satu kendala yang dihadapi

dalam pembelajaran teks observasi. Guru juga memilih tampilan media dilengkapi

dengan teks dan gambar.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Bagaimana prosedur pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks

observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

2. Bagaimana kelayakan penggunaan komik sebagai media pembelajaran teks

observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Menjelaskan prosedur pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks

observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

2. Menjelaskan kelayakan penggunaan komik sebagai media pembelajaran teks

(28)

D.Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa modul komik bahasa

Indonesia untuk kelas VII SMP Pengudi Luhur 1 Yogyakarta. Adapun

komponen-komponen yang terdapat dalam media komik, yaitu (1) sampul komik, (2)

kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, (3) peta konsep, (4)

pengenalan tokoh, (5) materi teks observasi, (6) instrumen penilaian, dan (7)

daftar pustaka. Materi teks observasi diisajikan lewat dialog antar tokoh dalam

komik. Dialog antar tokoh dalam komik disusun sedemikian rupa untuk

membangun alur cerita, sehingga memudahkan siswa memahami materi teks

observasi. Penyusunan gambar dalam komik menggunakan program Adobe

Photoshop CS6 dan CorelDRAW X5.

E.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapakan dari terealisasinya penelitian ini dijabarkan sebagai

berikut.

1. Manfaat Praktis

a. Merangsang minat siswa untuk mempelajari teks observasi.

b. Memudahkan siswa dalam memahami teks observasi.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu media

pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah

(29)

2. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan yang

positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khusunya yang berkaitan dengan

teks observasi.

F. Batasan Istilah

Peneliti memberikan sedikit penjelasan dari beberapa istilah yang

digunakan dalam penelitian ini guna menyamakan persepsi. Peneliti berharap

pemikiran dasar terhadap penelitian dan pengembangan ini semakin jelas dengan

adanya penjelasan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

Istilah-istilah tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Media

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima

pesan (Sadiman, 1993:6).

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa untuk belajar

(Sadiman, 2009:7).

3. Teks Observasi

Teks observasi merupakan teks yang disusun berdasarkan hasil pengamatan

yang bertujuan memberikan informasi kepada orang lain terhadap objek yang

(30)

4. Penelitian dan pengembangan

Penelitian dan pengembangan adalah strategi yang kuat untuk meningkatkan

praktek. Penelitian dan pengembangan adalah proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Brog dan Gall, 1989).

5. Komik

Komik adalah cerita bergambar baik yang terdapat dalam majalah, surat

kabar, atau berbentuk buku yang mudah dipahami dan lucu (KBBI, 1995:85).

G.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I

berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, spesifikasi produk, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika

penulisan. Bab II berisi landasan teori yang mencakup penelitian terdahulu yang

relevan dan kajian teori. Bab III berisi metode pengembangan yang mencakup

model pengembangan, prosedur pengembangan, uji produk, desain

pengembangan, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV berisi pembahasan yang mencakup paparan dan analisis data, hasil analisis

kebutuhan, paparan uji coba produk pengembangan, dan revisi produk. Sementara

(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini, disajikan beberapa acuan yang dipakai sebagai dasar untuk

melakukan penelitian. Acuan tersebut mencakup (1) penelitian terdahulu yang

relevan dan (2) landasan teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Berikut ini

diuraikan kedua hal tersebut.

A.Penelitian Terdahulu yang Relevan

Ada empat penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pertama,

penelitian yang dilakukan oleh F. Lusia Veranita Hermavati (2004) yang berjudul

Pengembangan Media Gambar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi

Pembelajar Asia Tingkat Dasar (Beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta. Rumusan

masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengembangan media gambar dalam

pembelajaran bahasa Indonesia bagi pembelajar tingkat dasar (beginner) di Puri

Bahasa Yogyakarta. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti melakukan

analisis kebutuhan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui sejauh

mana media gambar dibutuhkan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia bagi

pelajar Asia tingkat dasar (beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta. Hasil analisis

kebutuhan yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa media gambar sangat

dibutuhkan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia bagi pelajar Asia tingkat

dasar (beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta.

Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian pengembangan komik

(32)

Luhur 1 Yogyakarta terletak pada jenis penelitian, yaitu penelitian pengembangan.

Selain itu, kedua penelitian ini sama-sama menghasilkan media yang digunakan

dalam pembelajaran. Perbedaannya, meskipun sama-sama mengembangkan media

pembelajaran, penelitian yang dilakukan F. Lusia Veranita Hermavati bertujuan

menghasilkan produk berupa media gambar untuk pembelajar bahasa Indoesia

tingkat dasar (beginner), sedangkan penelitian ini bertujuan menghasilkan produk

berupa modul komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa

kelas VII SMP.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Andreas Anggi Kurniawan (2011)

yang berjudul Pengembangan Media Audiovisual sebagai Media Pembelajaran

Menyimak untuk Siswa Kelas III SDN Soka 1 Srumbung, Magelang Tahun Ajaran

2010/2011. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana

mengembangkan media audiovisual untuk pembelajaran menyimak siswa kelas III

SDN Srumbung Magelang Tahun Ajaran 2010/2011. Berdasarkan rumusan

masalah tersebut dapat diketahui bahwa penelitian ini bertujuan menghasilkan

media audiovisual. Adapun langkah-langkah dari penelitian ini, yaitu (1) analisis

kebutuhan, (2) perumusan tujuan, (3) rumusan butir-butir materi, (4) perumusan

alat pengukuran keberhasilan, (5) penulisan naskah media, (6) pembuatan media

audiovisual, (7) penilaian media pembelajaran, (8) uji coba, dan (9) revisi.

Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian pengembangan komik

sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta terletak pada jenis penelitian, yaitu penelitian pengembangan.

(33)

pada kompetensi menyimak, sehingga produk yang dihasilkan berupa media

audiovisual dalam bentuk film dokumentar. Sementara itu, penelitian ini

difokuskan pada kompetensi membaca dan menulis, sehingga produk yang

dihasilkan berupa modul komik.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Reinaldus Aldo Agasi yang

berjudul Pengembangan Modul dan CD Interaktif Keterampian Menulis Laporan

dengan Mindjet Mindmanager X5 untuk Kelas VIII Siswa SMP Kanisius Gayam

Yogyakarta. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana

mengembangkan modul dan CD interaktif keterampilan menulis laporan dengan

mindjet mindmanager X5 untuk kelas VIII siswa SMP Kanisius Gayam

Yogyakarta. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diketahui bahwa

penelitian ini bertujuan menghasilkan produk modul dan CD interaktif.

Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini, yaitu dalam jenis

penelitian yang berupa penelitian dan pengembangan (R&D). Perbedaannya,

produk yang dihasilkan dari penelitian Reinaldus Aldo Agasi berupa modul dan

CD interaktif, sedangkan produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa modul

komik.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh N.H. Zain (2013) yang berjudul

Pengembangan Komik Bahan Ajar IPA Terpadu Kelas VIII SMP pada Tema

Sistem Pencernaan Manusia dan Hubungannya dengan Kesehatan. Adapun

rumusan masalah dari penelitian ini adalah (a) apakah komik bahan ajar IPA

terpadu kelas VIII SMP pada tema sistem pencernaan manusia dan hubungannya

(34)

penilaian para pakar; (b) apakah komik bahan ajar IPA terpadu kelas VIII SMP

pada tema sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan efektif

digunakan sebagai bahan ajar IPA terpadu. Berdasarkan rumusan masalah

tersebut, penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah bahan ajar IPA terpadu

yang layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran berupa komik. Hasil

analisis Berdasarkan hasil penelitian, komik bahan ajar IPA terpadu pada tema

sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan layak dan efektif

digunakan dalam pembelajaran kelas VIII di SMP Negeri 1 Tempuran.

Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini, yaitu dalam jenis

penelitian yang berupa penelitian dan pengembangan (R&D) dan produk yang

dihasilkan berupa komik. Perbedaannya, produk komik yang disusun oleh N.H.

Zain digunakan pada mata pelajaran IPA, sedangkan produk komik dalam

penelitian ini digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa komik sebagai

media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta masih relevan untuk diteliti. Artinya bahwa produk media yang

dihasilkan peneliti terdahulu berpeluang dan terbukti dapat dipakai sebagai media

pembelajaran, begitu pula komik berpeluang untuk digunakan sebagai media

pembelajaran. Peneliti berharap media yang dihasilkan dapat digunakan sebagai

media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

(35)

B.Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

Kata media bersal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari

kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau

kutub) atau suatu alat. Sadiman (1993:6) berpendapat bahwa, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Lebih

lanjut, AECT (dalam Kustandi, 2013:8) menyatakan bahwa media merupakan

segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

Berdasarkan urain tersebut dapat disimpulkan bahwa, media adalah wadah yang

digunakan untuk menyampaikan informasi dari pegirim pesan ke penerima pesan.

Kata “media” sudah tidak asing lagi kita dengar dalam dunia pendidikan.

Media dalam dunia pendidikan disebut sebagai media pembelajaran. Sanjaya

(2014:61) menyatakan bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti

alat, lingkungan dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah

pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada setiap orang

yang memanfaatkannya. Selanjutnya, Anitah (2010:5) menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat

menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk menerima pengetahuan,

keterampilan, dan sikap. Sementara itu, Sadiman (2009:7) menyatakan bahwa,

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang

(36)

Berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang mengandung unsur pengetahuan yang dapat

merangsang dan memotivasi siswa untuk belajar. Jadi media pembelajaran tidak

terbatas pada alat-alat saja, tetapi segala sesuatu yang berisi pengetahaun yang

memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan.

a. Manfaat Media Pembelajaran

Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam

pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar

yang dicapainya. Sudjana dan Rifai (1992:2) mengemukakan kegunaan atau

manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik, sebagai berikut.

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik, sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami

oleh peserta didik dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan

pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan

guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam

pelajaran.

4) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

(37)

b. Pemilihan Media untuk Pembelajaran

Penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, supaya

pembelajaran menjadi lebih terarah. Penggunaan media dalam pembelajaran tidak

serta-merta menjamin bahwa pembelajaran akan menjadi lebih efektif. Oleh

karena itu dibutuhkan kepekaan dan kejelian dalam pemilihan media

pembelajaran. Yudhi (2013:187-193) mengatakan bahwa pemilihan media

pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut.

1) Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan

yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya, sehingga

menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Setidaknya ada tiga hal

yang berkaitan dengan karakteristik siswa, yaitu sebagai berikut.

a) Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau

prerequisite skills, yakni kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Kemampuan ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman

masing-masing siswa.

b) Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup, dan

status sosial.

c) Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian.

2) Tujuan Belajar

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah media harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

(38)

media audio yang tepat untuk digunakan. Bila tujuan yang dicapai bersifat

memahami isi bacaan, media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan

pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), media yang digunakan berupa

film dan video.

3) Sifat Bahan Ajar

Bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa.

Tugas-tugas tersebut menuntut adanya aktivitas dari para siswa. Setiap kategori

pembelajaran itu menuntut aktivitas atau perilaku yang berbeda-beda, dan dengan

demikian akan mempengaruhi pemilihan media beserta teknik pemanfaatannya.

Aktivitas yang bisa dilakukan siswa di sekolah ada banyak. Isi bahan ajar

tidak cukup hanya menuntut aktivitas siswa seperti mendengarkan, membaca, dan

mencatat. Menurut Dierich (Sadiman, 1994:100) aktivitas siswa belajar di sekolah

terdapat 177 jenis. Dierich kemudian mengelompokkan menjadi delapan, yaitu

visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing

activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Klasifikasi

aktivitas sebagai wujud bahan ajar tersebut menuntut kreativitas guru untuk

merencanakan dan menciptakan media dan lingkungan belajar yang dapat

mengaktifkan siswa dalam aktivitas yang bervariasi.

4) Pengadaan Media

Media dapat dibagi menjadi dua macam dilihat dari segi pengadaannya,

menurut Sadiman (1994). Pertama, media jadi (by utilization), yakni media yang

(39)

hemat biaya bila dilihat dari kestabilan materi dan penggunaannya, kecil

kemungkinan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ada beberapa cara untuk

memanfaatkan media jadi agar dapat membantu mengefisiensi dan mengaktifkan

proses pembelajaran, yakni terlebih dahulu guru mempelajari media bersangkutan

untuk mengetahui bagian yang sesuai dengan tujuan dan materi. Selanjutnya, guru

mengintekrasikan bahan media jadi tersebut dengan rencana pembelajaran,

meliputi tujuan, materi, metode, waktu, dan hirarki belajar.

Kedua, Media rancangan (by design), yaitu media yang dirancang secara

khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, media

ini besar kemungkinan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Teks Observasi

Teks observasi merupakan teks yang disusun berdasarkan hasil

pengamatan yang bertujuan memberikan informasi kepada orang lain terhadap

objek yang diamati (Wahono, 2013:7). Teks observasi berisi pemaparan tentang

objek yang diamati. Teks observasi disusun berdasarkan hasil pengamatan secara

sistematis, sehingga isinya bersifat faktual. Pada umumnya teks observasi

memiliki bentuk yang hampir sama dengan teks deskripsi, tetapi sebenarnya sifat

kedua teks tersebut berbeda. Teks observasi menggambarkan sesuatu secara

umum dan sesuai fakta apa adanya tanpa ada opini atau pendapat penulis.

Sedangkan teks deskripsi menggambarkan secara khusus (unik dan individual)

(40)

a. Struktur Teks Observasi

Secara umum, struktur teks observasi terdiri dari tiga bagian, yaitu

kalsifikasi umum, klasifikasi bagian, dan klasifikasi manfaat atau kesimpulan.

1) Klasifikasi umum merupakan penjelasan secara umum terhadap objek yang

diamati. Berisi tentang pengertian atau konsep dasar dari apa yang diobservasi

atau topik yang diangkat. Misalnya teks Observasi Kebersihan Lingkungan,

berarti kita harus menjabarkan terlebih dahulu tentang definisi atau konsep

kebersihan lingkungan secara umum. Kita bisa memberikan pernyataan atau apa

yang kita percayai sebagai prinsip kita dalam kebersihan lingkungan.

2) Klasifikasi bagian merupakan penjelasan secara rinci terhadap objek yang kita

amati. Bagian ini berisi penjelasan tentang objek yang diamati berdasarkan data

pengamatan.

3) Klasifikasi manfaat atau kesimpulan merupakan bagian teks observasi yang

berisi penjelasan manfaat atau kegunaan dari objek yang diamati. Bagian ini juga

dapat berisi kesimpulan tentang objek yang diamati.

b. Ciri-ciri Teks Observasi

Teks observasi memiliki ciri-ciri tersendiri yang menbedakannya dengan teks

lain. Ciri-ciri teks observasi dapat dijabarkan sebagai berikut.

1) Menggunakan kata benda umum.

2) Menggunakan kata teknis atau ilmiah yang berhubungan dengan sesuatu yang

(41)

3) Memiliki struktur teks yaitu pernyataan umum yang menerangkan subjek

laporan, keterangan, dan klasifikasinya serta penjabaran dari klasifikasi yang

dijabarkan secara ilmiah.

4) Merupakan hasil pengamatan dan analisis sistematis, sehingga isi umumnya

menyajikan fakta atau fenomena yang ada (bersifat faktual).

5) Isinya berupa penjelasan, pemerian, atau pemaparan tentang sesuatu yang

diinformasikan.

Kelima ciri-ciri teks observasi di atas, dapat dijadikan sebagai pedoman

untuk membedakan teks observasi dengan teks yang lain. Selain itu, ciri-ciri teks

observasi dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun teks observasi.

c. Kaidah-kaidah Teks Observasi

Penulisan teks observasi tidak serta merta dibuat begitu saja. Penulisan teks

observasi perlu memperhatikan kaidah-kaidah teks observasi. Kaidah-kaidah teks

observasi diurakan sebagai berikut.

1) Isinya merupakan pemerian, penjelasan, dan pemaparan tentang informasi.

2) Merupakan hasil pengamatan dan analisis sistematis.

3) Struktur teksnya terdiri dari klasifikasi umum dan penjabaran.

4) Objek pengamatan dalam teks hasil observasi dipaparkan secara umum, dapat

(42)

Contoh teks observasi 1

Cinta Lingkungan

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakup benda hidup dan benda mati. Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin.

Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang utan, dan komodo.

Ekosistem di Indonesia yang masih terjaga, salah satunya, adalah kawasan Gunung Kidul. Di daerah itu sungai di bawah tanah airnya melimpah. Di gua dan sekitar sungai masih dihuni segerombolan kelelawar dan fitoplankton. Fitoplankton itu menjadi makanan ikan sehingga ikan berkembang biak dengan baik. Hewan-hewan melata atau reptil, seperti ular, kadal, dan tokek masih berkeliaran. Burung-burung kecil berkicau, musang berlari-larian, ayam berkokok, dan berbagai serangga hidup saling pengaruh.

Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan. Kecintaan pada alam itu harus selalu kita tumbuhkan kepada seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa cinta itu juga harus terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa.

(43)

Lalat Buah Penyerang Tanaman

Pada musim hujan, sering kali kita menemui buah-buahan yang rontok

sebelum matang. Kadang kala buah berwarna kuning dan keriput, terlihat

bintik hitam kecil pada bagian kulit buah. Hal tersebut merupakan gejala

serangan lalat buah (Bactrocera sp, dulunya Dacus dorsalisi). Lalat buah

bisa menyerang banyak sekali tanaman sehingga sulit sekali dikendalikan.

Contoh tanaman yang biasa diserang lalat buah adalah nangka, belimbing,

mangga, tomat, cabai, lengkeng, melon, papaya, dan mentimun. Lalat buah

memiliki banyak sekali spesies, yakni sekitar 60 jenis.

Lalat buah biasanya berukuran 1-6 mm, berkepala besar, berleher

sangat kecil. Warnanya bervariasi mulai kuning cerah, oranye, hitam, cokelat,

atau kombinasinya. Disebut tephritidae (berarti bor) karena terdapat

ovipositor pada lalat betina yang berfungsi untuk memasukkan telur ke buah.

Buah yang terserang ditandai oleh lubang titik hitam pada bagian

pangkalnya, tempat serangga memasukkan telur. Umunya telur diletakkan

pada buah yang agak dan tidak terkena sinar matahari langsung, pada buah

yang agak lunak dengan permukaan agak kasar. Larva membuat saluran di

dalam buah dengan memakan daging buah serta mengisap cairan buah. Hal

ini dapat menyebabkan infeksi, buah menjadi busuk, dan biasanya jatuh ke

tanah sebelum larva berubah menjadi pupa.

Sumber: Tim Edukatif. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia untuk Kelas VII

SMP/MTS, hlm. 8-9. Erlangga: Jakarta.

(44)

3. Komik

a. Hakikat Komik

Komik berasal dari bahasa Perancis “comique” yang merupakan kata sifat

lucu atau menggelikan. Comique sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu

komikos. Pada awalnya, komik bersifat humor, lucu, dan menghibur. Namun

dalam perkembangannya, tema yang diangkat semakin meluas sehingga muncul

tema-tema yang bersifat petualangan maupun fantasi. Popularitas komik yang

semakin meluas ini menarik perhatian banyak ahli sehingga muncul

kecenderungan untuk menyetujui komik sebagai media komunikasi.

Sudjaja dan Rivai (1989:64) mengatakan bahwa komik adalah suatu

bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam

urutan, yang erat dihubungkan dengan gambar yang dirancang untuk memberikan

hiburan kepada pembaca. Eisner (dalam Maharsi, 2011:3) mendefinisikan komik

sebagai susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau

mendramatisasi suatu ide kepada pembaca.

Selain itu, McCloud (dalam Marhasi, 2011:3) mendefinisikan komik

sebagai gambar-gambar dan lambang-lambang yang berdekatan, bersebelahan

dalam urutan tertentu yang bertujuan memberikan informasi. Dalam KBBI edisi

keempat, komik merupakan cerita bergambar baik yang terdapat dalam majalah,

surat kabar, atau berbentuk buku yang mudah dicerna dan lucu.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komik adalah

(45)

informasi dan hiburan kepada pembaca. Tampilan komik yang sederhana dapat

menarik minat seseorang untuk membacanya.

Gambar 2.1

Contoh Komik

b. Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi

siswa untuk belajar. Selain itu, penggunaan media juga dapat membantu guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran menjadi lebih praktis dan mudah

dipahami oleh siswa. Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat,

memungkinkan guru untuk memanfaatkannya sebagai media dalam pembelajaran,

baik yang bersifat audio, visual, maupun audio-visual. Salah satu contohnya

adalah komik.

Komik dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar dalam komik

biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun. Komik mempunyai sifat yang

(46)

pesan yang besar, tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi

komik dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Pernyataan ini didukung

oleh Sudjaja dan Rivai (1990:69) yang mengatakan bahwa buku komik dapat

dipergunakan secara efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat,

pengembangan pembendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca, serta

untuk memperluas minat baca.

Sones (1994) dalam jurnalnya yang berjudul “The Comics as an

Educational Medium” melakukan penelitian menggunakan media komik dalam

pembelajaran. Sones membagi 400 siswa kelas IV sampai kelas IX ke dalam dua

kelompok. Masing-masing kelompok seimbang dalam pembagian kelas dan

kecakapannya. Kelompok pertama disuguhi pembelajaran cerita dengan

menggunakan komik dan yang kedua hanya menggunakan teks saja. Setelah itu,

mereka dites untuk mengetahui isi dari pembelajaran cerita itu. Setelah seminggu,

prosesnya diubah, kelompok pertama disuguhi teks saja sedang yang kedua

diberikan komik. Kemudian kedua grup dites lagi. Dari tes tersebut diperoleh hasil

yang sangat mengejutkan. Tes pertama menunujukkan bahwa kelompok pertama

mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada kelompok kedua. Pada saat tes

kedua, kelompok kedua mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada kelompok

pertama.

Dari penjabaran dan hasil penelitian tentang penggunaan komik dalam

pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa komik sangat efektif untuk dijadikan

media pembelajaran. Perpaduan antara gambar dan teks sangat membantu siswa

(47)

digunakan oleh guru untuk membangkitkan minat siswa dalam belajar. Hal inilah

yang mendasari peneliti untuk mengembangkan media komik sebagai media

pembelajaran untuk materi teks laporan observasi pada siswa kelas VII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

C.Kerangka Berpikir

Pada bagian ini, akan dipaparkan mengenai kerangka berpikir yang

digunakan dalam mengembangkan produk pembelajaran dalam bentuk komik.

Berikut ini penjabaran kerangka berpikir.

1. Subjek peneliti adalah siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

2. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (a) pengertian, manfaat, dan

pemilihan media pembelajaran, (b) definisi, struktur, ciri-ciri, dan

langkah-langkah membuat teks observasi, (c) metode penelitian dan pengembangan,

dan (d) defenisi dan pengembangan komik sebagai media pembelajaran.

3. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Research and

Development (RnD).

4. Pengembangan media berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan guru.

5. Uji coba produk dilakukan dengan tiga tahap, yaitu (a) validasi I dilakukan

oleh ahli media, ahli materi, dan guru Bahasa Indonesia, (b) validasi II

dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan guru Bahasa Indonesia, dan (c)

validasi lapangan dilakukan oleh siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

6. Produk akhir disusun berdasarkan penilaian, saran, dan komentar dari

(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan (1) jenis penelitian (2) model pengembangan, (3)

prosedur pengembangan, (4) uji coba produk yang meliputi (a) setting penelitian, (b)

jenis data, (c) instrumen penelitian, dan (e) teknik analisis data.

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan. Peneliti

mengembangkan media pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi teks

observasi untuk siswa kelas VII SMP. Media yang dikembangkan berupa

penggabungan antara teks dan gambar atau yang lebih dikenal dengan komik.

B.Model Pengembangan

Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and

Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan

produk atau menyempurnakan produk dan menguji keefektifan produk tersebut. Brog

dan Gall (dalam Arifin, 2011:127) mengatakan penelitian dan pengembangan adalah

strategi yang kuat untuk meningkatkan praktek. Penelitian dan pengembangan adalah

proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Pengembangan produk pendidikan menggunakan penelitian yang bersifat

(49)

pengembangan produk pendidikan dilakukanan secara bertahap. Hal ini dimaksudkan

supaya produk yang dihasilkan dapat berfungsi secara umum di masyarakat. Brog dan

Gall (1989) menyarankan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan.

Kesepuluh langkah tersebut dijabarkan sebagai berikut.

1) Penelitian dan Pengumpulan Data

Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting)

merupakan studi pendahuluan atau studi eksploratif untuk mengkaji, menyelidiki, dan

mengumpulkan informasi. Langkah ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti analisis

kebutuhan, kajian pustaka, observasi awal di kelas, identifikasi permasalahan yang

dijumpai dalam pembelajaran, dan juga menghimpun faktor-faktor pendukung dan

penghambat dalam pebelajaran.

2) Perencanaan

Perencanaan (planning) merupakan penyusunan rencana penelitian. Aspek

penting dalam perencanaan ini meliputi definisi produk, tujuan dan manfaat, siapa

pengguna produknya, pentingnya produk, lokasi pengembangan produk dan

bagaimana proses pengembangannya.

3) Pengembangan Draf Produk

Pengembangan draf produk (develop preliminary from of product) merupakan

pengembangan bentuk produk awal yang bersifat sementara dan bukan bersifat

(50)

4) Uji Coba Lapangan Awal

Uji coba lapangan awal (preliminary field testing) merupakan uji lapangan

permulaan untuk mendapatkan data melalui wawancara, observasi, kuesioner

kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai

pedoman merevisi produk awal.

5) Merevisi Hasil Uji Coba

Merevisi hasil uji coba (main product revision) melakukan revisi tahap pertama

dengan perbaikan dan penyempurnaan terhadap produk awal. Revisi dilakukan

berdasarkan saran-saran dari hasil uji lapangan permulaan. Produk awal yang telah

direvisi kemudian di uji coba lapangan.

6) Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan (main field testing), yaitu melakukan uji-coba produk dalam

skala yang lebih luas. Uji coba lapangan dilakukan melalui wawancara, observasi,

kuesioner dan analisis. Hasil uji coba lapangan digunakan sebagai pedoman untuk

merevisi produk pada tahap selanjutnya.

7) Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan

Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operational product revision), yaitu

melakukan revisi tahap kedua dengan memperbaiki dan menyempurnakan produk

sesuai saran maupun kritik yang didapat saat uji coba. Penyempurnaan produk hasil

uji lapangan dimaksudkan untuk memperoleh produk tetap sebelum uji pelaksanaan

(51)

8) Uji Pelaksanaan Lapangan

Uji pelaksanaan lapangan (operational field testing), yaitu melakukan uji

lapangan dengan jumlah penguji yang lebih besar. Data dikumpulkan melalui

wawancara, observasi, kuesioner dan analisis. Hasil uji pelaksanaan lapangan

digunakan sebagai pedoman untuk membuat produk akhir.

9) Penyempurnaan Produk Akhir

Penyempurnaan produk akhir (final product revision), yaitu melakukan revisi

terhadap produk akhir sesuai dengan data uji-coba lapangan sebelumnya.

Penyempurnaan produk akhir dilakukan untuk mendapatkan produk yang lebih baik

dari produk awal supaya layak digunakan dalam proses pembelajaran.

10) Diseminasi dan Implementasi

Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation), yaitu

langkah terakhir dari metode penelitian dan pengembangan. Setelah melakukan revisi

terhadap produk akhir, peneliti menyebarluaskan produk kepada subjek peneliti.

C.Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan untuk menghasilkan produk akhir berupa komik

yang digunakan sebagai media pembelajaran teks observasi kelas VII SMP. Dalam

penelitian ini, peneliti mengadaptasi prosedur penelitian menurut Brog dan Gall yang

disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Prosedur penelitian pengembangan ini

melalui tujuh langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan produk dan

(52)

lapangan, dan (6) penyempurnaan produk akhir. Produk akhir berupa media komik

yang dikhususkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembelajaran teks

observasi kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

1. Analisis Kebutuhan

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu melakukan analisis

kebutuhan pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta berkaitan dengan

media yang digunakan dalam pembelajaran teks observasi. Analisis kebutuhan

(53)

pertanyaan kepada siswa. Data yang diperoleh dari hasil analisis kebutuhan

digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan media pembelajaran. Berikut

[image:53.612.97.528.197.695.2]

kisi-kisi instrumen pengumpulan data yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Siswa

No Butir-butir pertanyaan jumlah

1 Metode dan teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran observasi.

1

2 Gaya belajar yang disenangi dalam pembelajaran teks observasi. 1 3 Media yang digunakan guru dalam pembelajaran teks observasi. 1 4 Media yang digunakan guru membantu siswa dalam memahami

pembelajaran teks obeservasi.

1

5 Isi tampilan media supaya menarik. 1

6 Anda senang membaca komik. 1

7 Pembelajaran teks observasi dikemas dalam bentuk komik. 1 8 Tampilan komik sebagai media pembelajaran teks observasi. 1

Jumlah 8

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Guru

No Butir-butir pertanyaan jumlah

1 Metode dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran observasi. 1 2 Media dan sumber ajar yang digunakan dalam pembelajaran teks

observasi.

1

3 Kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran teks observasi. 1 4 Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran teks

observasi.

1

5 Siswa belajar mandiri melalui buku. 1

6 Minat baca siswa terhadap buku teks dalam mempelajari materi observasi.

1

7 Komik perlu dikembangkan untuk pembelajaran teks observasi. 1 8 Komik dikembangkan menjadi media untuk pembelajaran teks

observasi pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogykarta.

1

9 Penyusunan komik untuk meningkatkan minat baca dan

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Siswa
Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Materi
Tabel 3.5 Kisi-kisi Penilaian Media oleh Siswa
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa. 2) Guru menanyakan ketidakhadiran peserta didik. 3) Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development (R&D). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa, guru dan tim ahli. Teknik

1) Guru mengucapkan salam pembuka. 2) Guru mengkondisikan dan menyiapkan perhatian siswa terhadap pelajaran. 3) Guru menjelaskan dengan singkat proses pembelajaran yang

1) Guru mengucapkan salam pembuka. 2) Guru mengkondisikan dan menyiapkan perhatian siswa terhadap pelajaran. 3) Guru menjelaskan dengan singkat proses pembelajaran yang

Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan merespon pertanyaan guru yang sifatnya menuntun dan menggali. Peserta didik merefleksi penguasaan

3). Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhbungn dengan kondisi dan pembelajaran

1) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi, absensi. 2) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru

 Guru mengecek kehadiran peserta didik  Guru menstimulasi peserta didik dengan beberapa pertanyaan terkait materi pada pertemuan sebelumnya tentang teks surat resmi dan surat pribadi