• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND SATISFACTION) DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran TIK Kelas VII di SMP Negeri 43 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND SATISFACTION) DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran TIK Kelas VII di SMP Negeri 43 Bandung"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ………..… vi

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GRAFIK ………..………. x

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR………..…..………. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..……….... 1

B. Rumusan Masalah ……… 7

C. Tujuan Penelitian ……….……… 8

D. Manfaat Penelitian ………..………. 9

E. Definisi Operasional ……….………... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran ……….... 12

B. Model Pembelajaran ARIAS ………... 16

C. Multimedia Pembelajaran ……… 29

D. Multimedia Presentasi ………. 32

E. Hasil Belajar ……… 36

(2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen ……… B. Deskripsi Hasil Penelitian ……… C. Uji Hipotesis ………..……….. 62 65 83 D. Pembahasan Hasil Penelitian ……….……….. 92

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang tidak dapat

dipisahkan dari perkembangan kehidupan modern saat ini. Teknologi

informasi dan komunikasi sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan

baik itu sosial, ekonomi, budaya, bisnis, bahkan pendidikan. Pengaruh

Teknologi Informasi Komunikasi dalam bidang pendidikan contohnya terlihat

pada proses pembelajaran di kelas, dimana terjadi perubahan yang biasanya

pembelajaran dilakukan terbatas di ruang kelas dengan metode ceramah,

berkembang menjadi pembelajaran dengan memanfaatkan media seperti

teknologi komputer dan internet.

Menurut Rusman (2011:89) perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi dalam dunia pendidikan direspon oleh Kementrian Pendidikan

Nasional dengan memasukan kurikulum yang bernuansa pengenalan seluk

beluk teknologi informasi dan komunikasi terutama pada jenjang pendidikan

menengah. Mata pelajaran TIK ini telah menjadi mata pelajaran wajib sejak

tahun 2004, terutama untuk sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah

menengah atas (SMA). Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di

sekolah menengah, dimaksudkan untuk menyiapkan siswa supaya dapat

(4)

komunikasi serta mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

Pada pelaksanaan mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) disekolah terdapat beberapa permasalahan, antara lain adalah masih

rendahnya kualitas proses dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari

rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran, siswa hanya mampu meniru

apa yang dilakukan guru.

Penggunaan pembelajaran secara konvensional merupakan salah satu

penyebab rendahnya hasil belajar. Menurut Murtini (2006:21) “Pembelajaran

konvensional merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru dimana

hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru.” Jadi

pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran dimana guru menjadi

sumber utama atau pusat dalam belajar, dan arah pembelajaran hanya terjadi

pada satu arah, yaitu dari guru kepada siswa yang biasanya dengan cara

ceramah. Materi yang didapat siswa dengan menggunakan metode ceramah

akan lebih cepat terlupakan, sehingga ketercapaian hasil belajar siswa menjadi

rendah. Metode konvensional ini tidak dapat memfasilitasi siswa yang pada

kenyataanya memiliki berbagai macam gaya belajar.

(5)

komunikasi yang berupa materi konsep banyak dipelajari pada tingkat sekolah

menengah pertama (SMP), khususnya pada kelas VII. Dikarenakan masih

banyak materi pelajaran TIK yang berupa konsep disampaikan guru dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional, maka hal ini menyebabkan

hasil belajar siswa rendah.

Hasil belajar menurut Sudjana (2004) adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar

merupakan tolak ukur keberhasilan siswa di dalam memahami materi yang

telah disampaikan oleh guru setelah kegiatan belajar mengajar. Menurut

Bloom hasil belajar dapat dikelompokan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif,

afektif dan psikomotor. Pada aspek kognitif ini terdapat 6 tingkatan yaitu 1)

Pengetahuan; 2) Pemahaman; 3) Penerapan; 4) Analisis; 5) Sintesis; dan 6)

Evaluasi.

Menurut Suryabrata (Sopah, 2007) “hasil belajar siswa ini dipengaruhi

oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar

(eksternal). Faktor dari dalam (internal) adalah faktor yang muncul dari

dalam diri siswa yang sedang belajar, yang terdiri dari faktor jasmaniah,

psikologi ataupun kelelahan. Sedangkan faktor dari luar (eksternal)

merupakan faktor yang muncul dari luar diri siswa yang sedang belajar,

misalnya faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

Faktor sekolah merupakan salah satu faktor eksternal yang

(6)

antara lain metode mengajar, model pembelajaran, kurikulum, hubungan guru

dengan siswa, disiplin sekolah, media pembelajaran, dan sebagainya.

Model pembelajaran merupakan salah satu hal mempengaruhi hasil

belajar siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran harus dipilih dengan

mempertimbangkan beberapa hal antara lain adalah : 1) tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai; 2) bahan atau materi yang akan disampaikan; 3) kondisi

siswa; dan 4) ketersediaan sarana dan prasana disekolah.

John M Keller dalam Sopah (2007) mengembangkan suatu model yang

diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Model ini dikenal dengan

nama model ARCS, yang kemudian model ini dikembangkan lagi oleh

Djamah Sopah menjadi model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment and Satisfaction). Model ARIAS merupakan suatu model

pembelajaran yang sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh

para guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Model

pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen yang disusun berdasarkan

teori belajar. Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang

diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran ARIAS adalah model pembelajaran yang dimulai

(7)

belaar siswa dan menumbuhkan kepuasan pada siswa atas pembelajaran yang

telah dilakukan.

Model pembelajaran ARIAS ini dapat digunakan oleh guru sebagai

suatu usaha dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK

pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Teten Sutendi (2011) mengenai model

pembelajaran ARIAS, yang dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa pada ranah kognitif pada topik listrik dinamis mengalami

kenaikan yang ditunjukkan oleh skor rata-rata gain yang dinormalisasi sebesar

76,95 %.

Untuk menunjang dalam pelaksanaan model pembelajaran ARIAS

maka akan digunakan suatu media pembelajaran, hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Rusman (2011:42) yang menyatakan bahwa

‘media pembelajaran merupakan salah satu alat untuk mempertinggi proses

interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan dan

sebagai alat bantu mengajar dapat menunjang penggunaan metode mengajar

yang digunakan oleh guru dalam proses belajar’.

Penggunaan multimedia pembelajaran memiliki beberapa manfaat

dalam kegiatan pembelajaran antara lain adalah pembelajaran akan lebih

menarik perhatian peserta didik, bahan pembelajaran yang disampaikan akan

(8)

berbeda yang terdiri dari teks, audio, video, grafik dan animasi yang

digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan informasi.

Terdapat beberapa multimedia dalam pembelajaran, antara lain adalah

multimedia presentasi. Kelebihan multimedia presentasi ini adalah dapat

menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image,

grafik, dan sound dalam kesatuan penyajian. Dengan menggabungkan

berbagai unsur media dan penggunaannya yang berbantu proyektor,

menjadikan multimedia ini cocok untuk kelas dengan jumlah siswa yang

banyak. Maka multimedia prsentasi ini dapat memfasilitasi siswa yang

memiliki modalitas belajar yang berbeda menjadi tiga tipe, yaitu visual,

auditif, dan kinestetik. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia

presentasi diharapkan dapat melengkapi pengajar dalam menyampaikan materi

pembelajaran, karena dengan memanfaatkan multimedia presentasi ini, maka

diharapkan akan memberikan perubahan dalam suasana belajar dikelas.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction) dengan

Memanfaatkan Multimedia Presentasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar

(9)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa

yang menggunakan pembelajaran konvensional?”

Sedangkan rumusan masalah secara khusus dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek

pengetahuan antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional?

2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek

pemahaman antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional?

3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek

penerapan antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang

(10)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

umum penelitian ini adalah “Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan

memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional”. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek

pengetahuan antara siswa yang menggunakan model pembelajaran

ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek

pemahaman antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang

menggunakan pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek

penerapan antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang

(11)

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, maka

setidaknya penelitian ini akan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memperluas pengetahuan

mengenai penggunaan multimedia presentasi untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS pada

mata pelajaran Teknologi Informasi dan komunikasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu

bagian dari kajian pengembangan model pembelajaran yang efektif.

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi baru model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran TIK di

sekolah, khususnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

mengenai penggunaan model ARIAS dengan memanfaatkan

multimedia presentasi dikelas yang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa terhadap materi pelajaran. Selanjutnya guru dapat

menerapkannya pula dalam pembelajaran di kelas, sehingga

(12)

d. Bagi Peneliti

Sebagai suatu pembelajaran, karena pada penelitian ini peneliti

dapat mengaplikasikan segala pengetahuan yang di dapat selama

perkuliahan maupun di luar perkuliahan.

E. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran ARIAS

Model pembelajaran ARIAS adalah model pembelajaran yang

dimulai dengan menanamkan rasa percaya diri pada diri siswa, kemudian

menghubungkan materi dengan relevansi kehidupan siswa, memelihara

minat/perhatian siswa selama pembelajaran, kemudian melakukan

penilaian dan menumbuhkan kepuasan pada siswa.

2. Multimedia Presentasi

Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi

yang sifatnya teoritis maupun konsep. Media ini dapat mengakomodasi

siswa yang memiliki tipe visual, auditif, maupun kinestetik, karena media

ini menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi,

(13)

3. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar ini mencakup

segala aspek baik itu kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada penelitian ini

hasil belajar dibatasi hanya pada ranah kognitif aspek pengetahuan,

pemahaman dan penerapan.

4. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi Informasi dan komunikasi dalam penelitian ini adalah

adalah mata pelajaran pada jejang SMP. Tujuan mata pelajaran ini adalah

memahami Teknologi Informasi dan komunikasi, serta mengembangkan

sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan Teknologi

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah “cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi

eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:11) metode penelitian eksperimen

adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment

(perlakuan) tertentu dalam kondisi yang terkontrol.

Tujuan penelitian kuasi eksperimen adalah untuk memprediksi

keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak

ada pengontrolan dan/atau manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan

(Arifin, 2012:74). Metode kuasi ini digunakan karena karakteristik variabel

penelitian yang ingin mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar dari

model ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi yang diterapkan

terhadap siswa.

Pada penelitian ini digunakan dua kelas, satu kelas sebagai kelas

(15)

Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu variabel bebas

dan variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah model ARIAS dan

model konvensional. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar pada

ranah kognitif aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

Tabel 3.1

X1Y3 : Peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan dengan menggunakan

model pembelajaran ARIAS

X2Y1 : Peningkatan hasil belajar pada aspek pengetahuan dengan

(16)

X2Y2 : Peningkatan hasil belajar pada aspek pemahaman dengan

menggunakan model konvensional

X2Y3 : Peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan dengan menggunakan

model konvensional

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol

pretes-postes (Pre test-post test control group design). Desain yang digunakan

dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Desain Penelitian

Kelas Pre-test Treatment Post-test

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O3 X2 O4

Keterangan:

O1 dan O3 : Pretes

O2 dan O4 : Postes

X1 : Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi.

(17)

Desain ini dipilih karena melibatkan dua kelompok yaitu kelompok

kontrol dan eksperimen, sehingga dapat melihat perbedaan hasil belajar siswa

yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran ARIAS dengan

memanfaatkan multimedia presentasi dan yang mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran konvensional dengan memanfaatkan

media peta konsep.

Langkah pelaksanaan pada penelitian ini dimulai dari menetapkan

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian kedua kelas diberikan pre-test

(O1 dan O3), selanjutnya kedua kelas diberikan treatment. Kelas eksperimen

mendapatkan treatment menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan

memanfaatkan multimedia presentasi, dan kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran konvensional dengan memanfaatkan media peta konsep. Setelah

diberikan treatment kemudian dilakukan post-test (O2 dan O4) kepada kedua

kelas. Hasil post-tes kemudian dibandingkan dengan pre-test, sehingga akan

diperoleh gain, yaitu selisih antar nilai pre-test dan post-tes.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini meliputi obyek atau subyek yang

dijadikan sumber data bagi penelitian. Seperti menurut Sugiyono

(2012:119) yang menyatakan:

(18)

Dikarenakan luasnya populasi dalam penelitian ini, maka peneliti

melakukan pembatasan populasi untuk mempermudah dalam proses

pengambilan sampel. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana dan Ibrahim

(1992) dalam Karmana (2011:48) bahwa ‘…pembatasan populasi

dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (target population) dan

populasi terjangkau (accessible population)’. Bertolak dari pendapat

tersebut maka populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

SMPN 43 Bandung pada tahun ajaran 2012-2013, sedangkan populasi

terjangkaunya adalah siswa kelas VII SMPN 43 Bandung pada tahun ajaran

2012-2013.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 120) “sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini tidak dilakukan secara acak atau random, tetapi sesuai dengan

ciri utama penelitian kuasi eksperimen yang menggunakan

kelompok-kelompok yang sudah ada atau intact group sebagai sampel. Jadi peneliti

tidak mengambil sampel dari angggota populasi secara individu, tetapi

(19)

Berdasarkan pedapat di atas, maka peneliti memilih dua kelas yang

akan dijadikan sampel penelitian, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3

Teknik pengumpulan data merupakan berbagai cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian, dan

dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian.

Untuk mengumpulkan data penelitian maka diperlukan suatu istrumen

penelitian. Instrumen merupakan komponen yang penting dalam suatu

penelitian, karena kualitas dari instrumen yang dibuat akan menentukan

kualitas data dalam penelitian. Oleh karena itu, pembuatan instrumen harus

dilakukan dengan sebaik-baiknya.

1. Alat Pengumpulan Data

Jenis instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

tes. Tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat

berbagai pertanyaan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau

(20)

Tes yang digunakan adalah tes objektif dengan bentuk pilihan ganda

(multiple choice). Menurut Arifin (2012: 227) kelebihan tes objektif ini

antara lain:

1. Seluruh ruang lingkup (scope) materi dapat dinyatakan pada item atau soal,

2. Kemungkinan jawaban spekulatif dalam ujian dapat dihindari,

3. Jawaban bersifat mutlak, jadi penilaian dapat dilakukan secara objektif, 4. Pengoreksian dapat dilakukan oleh siapa saja, sekalipun tidak

menguasai materinya,

5. Pemberian skor dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Tes berupa pilihan ganda (multiple choice) ini meliputi empat

alternatif jawaban yang bersumber dari mata pelajaran TIK kelas VII

mengenai pokok bahasan “Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi di

dalam kehidupan sehari-hari”. Siswa diminta memilih satu jawaban yang

dianggap paling benar dari kemungkinan jawaban yang salah.

Soal-soal pilihan ganda ini akan diberikan dalam bentuk pre-test dan

post-test. Tujuan dilakukan pre-test adalah untuk mengetahui kemampuan

awal dari kelas kontrol dan kelas eksperimen, sedangkan post-test

dilakukan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa

yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan

multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan pembelajaran

(21)

2. Tahapan Penyusunan

Langkah-langkah menyusun instrumen tes dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Mempelajari silabus mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi kelas VII.

b. Menentukan pokok bahasan yang akan diambil, termasuk standar

kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran TIK yang

akan diambil.

c. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian berdasarkan pokok bahasan

mata pelajaran TIK yang diambil.

d. Membuat instrumen penelitian

e. Mendiskusikan instrumen penelitian yang sudah dibuat dengan dosen

dan guru mata pelajaran TIK disekolah.

f. Menguji instrumen penelitian kepada siswa diluar sampel.

g. Menganalisis dan merevisi instrumen penelitian.

(22)

D. Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:168) “valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Untuk

menguji kevalidan butir, maka peneliti akan menggunakan rumus Korelasi

Produk-Moment dengan angka kasar, yaitu:

  

Keterangan: rxy = Koefisien Korelasi variabel X dan Y

X = Skor setiap butir soal masing-masing siswa

Y = Skor total masing-masing siswa

n = Jumlah responden uji coba

Klasifikasi untuk menginterpretasikan besarnya koefisien adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Acuan Validitas

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

(23)

Selanjutnya untuk menguji signifikansi item-item pada instrumen

penelitian dihitung dengan menggunakan uji-t dengan rumus:

Keterangan:

t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi

n = jumlah subyek

Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel dengan signifikansi

(0.05) dengan dk = n-2. Apabila thitung < ttabel berarti korelasi tersebut tidak

valid, sedangkan apabila thitung > ttabel berarti korelasi tersebut dikatakan

valid.

2. Uji Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang

sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan

yang berbeda (Arifin, 2009:258). Untuk menguji tingkat konsistensi

instrumen tes yang akan digunakan, maka digunakan rumus Spearman

Brown :

(Zainal Arifin, 2009:261) Keterangan :

rnn = korelasi antara skor-skor tiap belahan tes

(24)

Soal dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok ganjil (X) dan

kelompok genap (Y). Kemudian dihitung dengan menggunakan Product

Moment. Hasil perhitungan tersebut kemudian dimasukan kedalam rumus

Spearman Brown, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan r tabel.

Apabila hasil dari perhitungan nilai reliabilitas rhitung yang diperoleh lebih

besar dari rtabel, maka instrument dinyatakan reliabel.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa

besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat

kesukaran seimbang, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik

(Arifin, 2009: 266). Untuk menghitung tingkat kesukaran soal pada soal

pilihan ganda, maka dapat digunakan rumus tingkat kesukaran (TK):

(Zainal Arifin, 2009:266)

Keterangan:

WL = jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok bawah TK = (WL + WH) X 100%

(25)

Kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal adalah:

a) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah

b) Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang

c) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar

4. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu

butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi

dengan siswa yang belum/kurang menguasai kompetensi (Arifin, 2009:

273). Untuk mengetahui daya pembeda butir soal pada pilihan ganda,

maka digunakan rumus sebagai berikut:

(Zainal Arifin, 2009:273)

Keterangan :

DP = daya pembeda

WL = jumlah siswa yang gagal dari kelompok bawah

WH = jumlah siswa yang gagal dari kelompok atas

n = 27% x N

Kriteria daya pembeda menurut Ebel adalah sebagai berikut:

(26)

E. Teknik Analisis Data

1. Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu cara untuk mengetahui apakah

data yang diambil berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam

penelitian ini dalam menguji normalitas data peneliti akan menggunakan

program pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution)

dengan melakukan uji Kolmogorov Smirnov dua sampel independen

dengan rumus:

(Sugiyono, 2008:156)

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig. (signifikansi) < 0.05

maka distribusi tidak normal, sedangkan jika sig. (signifikansi) > 0.05

maka terdistribusi normal (Santoso, 2003:168).

2. Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variansi

populasi data yang diuji memiliki variansi yang homogen atau tidak.

(27)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini akan menggunakan rumus Uji-t

independen dua arah (t-test independent). Uji hipotesis ini dilakukan untuk

melihat perbedaan mean dengan menggunakan program SPSS 20. Yang

akan dibandingkan merupakan gain skor post-test dan pre-test antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol, baik secara keseluruhan ataupun setiap

aspek. Untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) digunakan

rumus:

(Zainal Arifin, 2012: 281)

Keterangan:

t = nilai t-test yang dicari

X1 = rata-rata kelompok eksperimen

X2 = rata-rata kelompok kontrol

S1 = simpangan baku kelompok eksperimen

S2 = simpangan baku kelompok kontrol

n1 = jumlah kelompok eksperimen

n1 = jumlah kelompok kontrol

Pengujian dilakukan dengan menggunakan satu arah (one tail),

kriteria pengujian untuk hipotesis adalah Ho ditolak atau H1 diterima

(28)

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian

b. Menghubungi tempat sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian

c. Membuat proposal penelitian

d. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian.

e. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan instrumen

penelitian.

f. Membuat multimedia presentasi dengan menggunakan software

PowerPoint.

g. Menilai RPP dan instrumen penelitian oleh dosen pembimbing.

h. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

i. Merevisi instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengadakan pre-test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

mengetahui pengetahuan awal siswa.

b. Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Pada kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan dengan

(29)

3. Tahap Analisis Data

a. Mengumpulkan hasil data penelitian dari pre-test dan post-test

b. Membandingkan hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

c. Melakukan analisis data terhadap gain dari hasil pre-test dan post-test

d. Uji hipotesis perbedaan hasil belajar

e. Merumuskan pembahasan

(30)

Prosedur penelitian dapat digambarkan dalam bagan berikut ini:

Kesimpulan Hasil Penelitian

Analisis Data

Pembelajaran Menggunakan Model Konvensional

(Kelas Kontrol) Pembelajaran Menggunakan

Model ARIAS (Kelas Eksperimen)

Pembelajaran dikelas Membuat Multimedia Presentasi

Menguji Instrumen Penyusunan Instrumen Tes

(31)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara

siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan

memanfaatkan multimedia presentasi dan siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi lebih

baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal

ini dapat terlihat dari gain yang diperoleh kelas eksperimen yang jauh

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Secara khusus kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan yang menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi

lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional.

2. Hasil belajar siswa pada aspek pemahaman yang menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi

lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran

(32)

3. Hasil belajar siswa pada aspek penerapan yang menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan multimedia presentasi

lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional.

Sesuai dengan simpulan di atas, maka dapat dikatakan bahwa

penggunaan model pembelajaran ARIAS dengan memanfaatkan

multimedia presentasi dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif

aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan pada mata pelajaran TIK

siswa kelas VII SMP.

B. Rekomendasi

1. Bagi Guru Mata Pelajaran TIK

Sesuai dengan temuan penelitian ini, maka diharapkan guru mata

pelajaran TIK dapat mengembangkan model pembelajaran ARIAS

dengan memanfaatkan multimedia presentasi ini dalam kegiatan

pembelajaran, hal ini supaya terdapat variasi dalam pelaksanaan

pembelajaran TIK dikelas, khususnya pada materi-materi pelajaran

TIK yang berupa konsep.

(33)

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai studi pustaka

bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti mengenai model

pembelajaran ARIAS, sehingga penggunaan model ini dapat

dikembangkan untuk mata pelajaran lain dan menggunakan media

pembelajaran yang lebih inovatif lagi. Selain itu diharapkan juga dapat

mengembangakan penelitian mengenai model pembelajaran ARIAS

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo. R, A.Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi pembelajaran: Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Arum Mandiri Press.

Darmawan, Deni. (2012). Inovasi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Hasanah, Tina. (2010). Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran

Reciprocal Teaching Dengan Model Pembelajaran Drill Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK). Skripsi. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidika FIP UPI.

Herdian. (2012). Apa Perbedaannya : Model, Metode, Strategi, Pendekatan Dan

Teknik Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://herdy07.wordpress.com/

2012/03/17/apa-perbedaannya-model-metode-strategi-pendekatan-dan-teknik-pembelajaran/. [26 Agustus 2012]

Karmana, Wimfy Jeniandri. (2011). Penerapan Video Tutorial dengan

Pemanfaatan Software Camtasia Studio terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMP pada Materi Formula dan Fungsi Sederhana dalam Microsoft Excel. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

FIP UPI Bandung.

(35)

Nurlaela, Nunur. (2009). Pengaruh Penggunaan Model Cooperative Learning

Teknik Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi : Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas X Program Keahlian Akuntansi Smk PGRI 2 Cimahi. Skripsi. Bandung: Jurusan

Akuuntansi Fakultas FPEB UPI.

Pardamean, Toto. (2011). Model Pembelajaran Untuk Efisiensi dan Efektivitas

Pembelajaran [Online]. Tersedia : http://edukasi.kompasiana.com/

2011/09/20/model-pembelajaran-untuk-efisiensi-dan-efektivitas-pembelajaran/. [21 Juli 2012]

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Pers.

Santoso, Singgih. (2003). Masalah Statistik dengan SPSS. Jakarta: Elex Media komputindo.

Sopah. (2007). Model Pembelajaran ARIAS.Disertasi. PPS-IKIP Jakarta. http://gurupkn.wordpress.com/2007/12/22/model-pembelajaran-arias/

Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: CV Alfabeta.

Sulistyos, Joko. (2010). 6 Hari Jago SPSS. Yogyakarta: Cakrawala.

Sutendi, Teten. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Arias Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Topik Listrik Dinamis. Skripsi

Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung.

Yanti, Linda. (2009). Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan

Gambar

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
Tabel 3.4 Kriteria Acuan Validitas

Referensi

Dokumen terkait

Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas. Tujuannya adalah untuk memperoleh data obyektif aspek-aspek situasi pembelajaran,

Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.. Bandung: PT

For the random variables that denote times in Example 5-2, determine the conditional probability density function for Y given that X ⫽ x. First the marginal density function of x

Penelitian ini menggambarkan hubungan kebiasaan belajar siswa dan hasil akademik siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris para siswa kelas II SMP Pangudi Luhur Sedayu

Keluarga tercinta, Mamah tercinta yang tak pernah lupa bangun setiap tengah malam untuk mendoakan anak anaknya yang semuanya tinggal jauh dengan orang tuanya, Bapak tersayang

Meskipun PP BBH sama sekali tidak menyebut Islam dalam menjelaskan prinsip bagi hasil, namun pemakaian istilah muamalat dan syariah telah cukup sebagai informasi bahwa yang

Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “ EVALUASI KINERJA RUANG KELAS SAMKN 5 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE MATRIC ” ini penulis mendapat banyak

Penetapan kadar domperidone dalam sediaan tablet dilakukan secara spektrofotometri ultraviolet dengan pelarut metanol dan diukur serapannya pada panjang gelombang 286 nm.. Kadar