Pengaruh Faktor Personal, Faktor Situasional, Faktor Posisional terhadap
Komitmen Organisasi
(Studi Kasus pada Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana pada Program Studi
Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia
ISTY FABIOLA SUPRIADIE NIM. 0901420
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
SKRIPSI
Pengaruh Faktor Personal, Faktor Situasional, Faktor Posisional terhadap Komitmen Organisasi (Studi Kasus pada Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung)
ISTY FABIOLA SUPRIADIE 0901420
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
1. Pembimbing I
Dr. H. Suwatno, M.Si NIP. 19620127 198803 1 001
2. Ketua Program Studi
Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MB NIP. 19740307 200212 2 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pengaruh Faktor Personal, Faktor Situasional, Faktor Posisional terhadap Komitmen
Organisasi (Studi Kasus pada Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung)
Oleh
Isty Fabiola Supriadie
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Isty Fabiola Supriadie 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
ABSTRAK
Isty Fabiola Supriadie (0901420), “Pengaruh Faktor Personal, Faktor Situasional, Faktor Posisional Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Kasus pada Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung)”, dibawah bimbingan Dr. H. Suwatno, M.Si
Latar belakang masalah penelitian ini adalah rendahnya komitmen organisasi karyawan yang ditandai dengan tingginya tingkat turnover, ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan. Salah satu solusi dalam meningkatkan komitmen organisasi adalah dengan mengoptimalkan faktor personal, faktor situasional, faktor posisional. Fenomena ini jika tidak segera ditangani maka akan menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor personal, faktor situasional, faktor posisional terhadap komitmen organisasi dan bagaimana pengaruh faktor personal, faktor situasional, faktor posisional terhadap komitmen organisasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, dengan metode explanatory survey. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang, dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel jenuh. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda dan koefisien korelasi pearson product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor personal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi, faktor situasional berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi, faktor posisional berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi pada Bank bjb Cabang Utama Bandung. Hasil perhitungan korelasi menunjukkan hubungan yang kuat antara faktor personal, faktor situasional, faktor posisional dan komitmen organisasi. Besarnya pengaruh faktor personal, faktor situasional, faktor posisional terhadap komitmen organisasi adalah sebesar 69,3%, sedangkan sisanya 30,7% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
ABSTRACT
Isty Fabiola Supriadie (0901420), “The Influence of Personal Factors, Situational Factors, Positional Factors Towards Organizational Commitment (Case Study on Employees of Bank bjb Cabang Utama Bandung)”, under
guidance of Dr. H. Suwatno, M.Si
The background of the research problem is the low organizatonal commitment of employees, characterized by a high turnover rate, absenteeism and tardiness of employees. One of solution to increase organizational commitment by optimizing the personal factors, situational factors, positional factors. This phenomenon if not solved soon it will hinder the achievement of the aim of the company.
The purpose of this research is to know the description of the personal factors, situational factors, positional factors of organizational commitment and how the influence of personal factors, situational factors, positional factors of organizational commitment. This type of research is descriptive and verification research, with explanatory survey research methods. The number of samples in this research were 80 respondents, where the sampling technique used saturated sample technique. Technique of data analysis used the multiple regression analysis and correlation coefficients of pearson product moment.
The result showed that a personal factors did not influence significantly against commitment organization, situational factors influential significantly against commitment organization, positional factors influential significantly against commitment organization on Bank bjb Cabang Utama Bandung. Correlation calculation results showed a strong relationship between personal factors, situational factors, positional factors and organizational commitment. The magnitude of the influence of personal factors, situational factors, positional factors on organizational commitment amounted to 69.3%, while the remaining 30.7% influenced by other factors that are not observed.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9
1.2.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3 Tujuan Penelitian ... 11
1.4 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 12
2.1 Kajian Pustaka ... 12
2.1.1 Konsep Faktor Personal ... 12
2.1.1.1 Pengertian Faktor Personal ... 12
2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Faktor Personal ... 14
2.1.1.3 Kemampuan (Ability) ... 14
2.1.1.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 15
2.1.1.5 Keterampilan (Skill) ... 18
2.1.1.6 Kepercayaan Diri ... 20
2.1.1.6.1 Aspek-aspek Kepercayaan Diri ... 21
2.1.1.6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri Individu ... 22
2.1.1.7 Motivasi ... 23
2.1.1.7.1 Teori-teori Motivasi ... 24
2.1.1.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ... 30
2.1.2 Konsep Faktor Situasional ... 31
2.1.2.1 Pengertian Faktor Situasional ... 31
2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Kerja ... 34
2.1.2.3 Dimensi Iklim Kerja ... 38
2.1.2.4 Dampak Iklim Kerja ... 44
2.1.3 Konsep Faktor Posisional ... 44
2.1.3.1 Pengertian Faktor Posisional ... 44
2.1.3.2 Tujuan Analisis Pekerjaan ... 50
2.1.3.3 Pentingnya Analisis Pekerjaan ... 51
2.1.3.4 Aspek-aspek Analisi Pekerjaan ... 52
2.1.3.5 Teknik Analisis Pekerjaan ... 56
2.1.4 Konsep Komitmen Organisasi ... 58
2.1.4.1 Pengertian Komitmen Organisasi ... 58
2.1.4.2 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi ... 61
2.1.4.3 Indikator-indikator Komitmen Organisasi ... 62
2.1.4.5 Membangun dan Meningkatkan Komitmen Organisasi ... 67
2.1.5 Pengaruh Faktor Personal Terhadap Komitmen Organisasi ... 73
2.1.6 Pengaruh Faktor Situasional Terhadap Komitmen Organisasi ... 78
2.1.7 Pengaruh Faktor Posisional Terhadap Komitmen Organisasi ... 82
2.2 Kerangka Pemikiran ... 86
2.3 Hipotesis ... 96
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 98
3.1 Objek Penelitian ... 98
3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 98
3.2.1 Metode Penelitian ... 98
3.2.2 Desain Penelitian ... 100
3.3 Operasionalisasi Variable ... 100
3.4 Sumber Data Teknik Pengumpulan Data ... 110
3.4.1 Sumber Data ... 110
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 111
3.5 Populasi dan Sample ... 113
3.5.1 Populasi ... 113
3.5.2 Sample ... 114
3.5.3 Teknik Penarikan Sample ... 114
3.6 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis ... 114
3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 114
3.6.2 Uji Validitas ... 116
3.6.3 Uji Reliabilitas ... 121
3.6.4 Teknik Analisis Data ... 123
3.6.6 Analisis Regresi Linier Berganda ... 126
3.6.7 Koefisien Determinasi... 130
3.7 Uji Hipotesis ... 131
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 135
4.1 Hasil Penelitian ... 135
4.1.1 Tinjauan Umum Objek Penelitian ... 135
4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ... 135
4.1.1.2 Visi dan Misi Bank bjb ... 137
4.1.1.3 Struktur Bank bjb Cabang Utama Bandung ... 138
4.1.1.4 Deskripsi Tugas dan Uraian Jabatan ... 140
4.1.1.5 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 144
4.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 146
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 146
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 147
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 148
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 149
4.3 Deskripsi Umum Variabel Penelitian ... 151
4.4 Analisis Data dan Pembahasan ... 152
4.4.1 Analisis Mengenai Variabel Faktor Personal (X1) ... 152
4.4.1.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Faktor Personal ... 168
4.4.1.2 Deskripsi Faktor Personal ... 171
4.4.2 Analisis Mengenai Variabel Faktor Situasional ( ) ... 174
4.4.2.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Faktor Situasional ... 175
4.4.2.2 Deskripsi Faktor Situasional ... 186
4.4.3.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Faktor Posisional ... 194
4.4.3.2 Deskripsi Faktor Posisional ... 196
4.4.4 Analisis Mengenai Variabel Komitmen Organisasi (Y) ... 199
4.4.4.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Komitmen Organisasi ... ... 206
4.4.4.2 Deskripsi Variabel Komitmen Organisasi ... 208
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 211
4.5.1 Kriteria Pengambilan Keputusan ... 211
4.5.2 Uji Asumsi Regresi ... 212
4.5.3 Model Persamaan Regresi Pengaruh Faktor Personal , Faktor Situasional ( ), Faktor Posisional ( ) terhadap Komitmen Organisasi (Y) ... ... 220
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 220
4.6.1 Pembahasan Faktor Personal ... 220
4.6.2 Pembahasan Faktor Situasional ... 223
4.6.3 Pembahasan Faktor Posisional ... 226
4.6.4 Pembahasan Komitmen Organisasi ... 228
4.7 Pengaruh Faktor Personal, Faktor Situasional, Faktor Posisional terhadap Komitmen Organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung ... 230
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 235
5.1 Simpulan ... 235
5.2 Saran ... 236
DAFTAR TABEL
1.1 Data Absensi Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung Periode
2010-2012 ... 2
1.2 Rekapitulasi Jumlah Keterlambatan Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung Periode 2010-2012 ... 4
1.3 Rekapitulasi Tingkat Turnover Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung Periode 2010-2012 ... 5
3.1 Operasional Variable ( ... 92
3.2 Rekapitulasi Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung ... 104
3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Faktor Personal ( ... 118
3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Faktor Situasional ( ... 119
3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Faktor Posisional ( ... 120
3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Komitmen Organisasi ( ... 120
3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 122
3.8 Pengubah Data Ordinal ke Interval ... 115
3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 121
3.10 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi ... 122
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 137
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 138
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 139
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 141
4.5 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Bekerja dengan cepat ... 144
Memahami Pekerjaan Yang dilakukan ... 145
4.7 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Karyawan
Berinovasi Dalam Menyelesaikan Pekerjaan ... 146
4.8 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemampuan
Bekerjasama Didalam Suatu Tim ... 147
4.9 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pengalaman Kerja Yang Dimiliki
Karyawan ... 148
4.10 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Latar Belakang Yang Dimiliki
Karyawan ... 149
4.11 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Menerapkan Pengetahuan
Yang Dimiliki Dalam Bekerja ... 150
4.12 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Karyawan
Berkomunikasi Dengan Rekan Kerja ... 151
4.13 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Karyawan
Memecahkan Masalah Dalam Bekerja ... 152
4.14 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemampuan
Menggunakan Perlengkapan dan Peralatan Kerja ... 153
4.15 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Berpikir Optimis Dalam
Bekerja ... 154
4.16 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Mandiri Mengerjakan
Pekerjaan... 154
4.17 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keberanian Mengungkapkan
Pendapat ... 155
4.18 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keinginan Untuk
Unggul Dalam Bekerja ... 156
Melebihi Standar Yang Ditetapkan ... 157
4.20 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Keinginan Untuk Tetap
Bekerja ... 158
4.21 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepercayaan Terhadap Tujuan
Perusahaan ... 159
4.22 Rekapitulasi Penilaian Terhadap Variabel Faktor Personal (X1) ... 160
4.23 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesediaan Karyawan Untuk
Mematuhi Peraturan... 165
4.24 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Memahami Nilai-nilai
Perusahaan ... 165
4.25 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pengawasan Atasan
Kepada Bawahan ... 166
4.26 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pengarahan Atasan
Kepada Bawahan ... 167
4.27 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Penghargaan ... 168
4.28 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pemberian Pujian ... 169
4.29 Tanggapan Responden Mengenai Kenyamanan Terhadap Suasana Kerja
Yang Kondusif ... 170
4.30 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Hubungan Baik Dengan
Rekan Kerja ... 171
4.31 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Dukungan Sesama
Rekan Kerja ... 171
4.32 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Dukungan Melaksanakan
Tugas-tugas ... 172
4.33 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Perasaan Bangga ... 173
4.35 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Resiko Saat Mengerjakan
Tugas ... 175
4.36 Rekapitulasi Penilaian Responden Terhadap Variabel Faktor Situasional
(X2) ... 176
4.37 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Menguraikan Tanggung Jawab
Pekerjaan... 180
4.38 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Aspek-aspek Pekerjaan ... 181
4.39 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Ringkasan Pekerjaan
Yang Jelas ... 182
4.40 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Mengerjakan Pekerjaan
Dengan Baik ... 183
4.41 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemampuan Karyawan Dalam
Memberikan Ide Bagi Penyelesaian Masalah Dalam Bekerja ... 184
4.42 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemauan Karyawan Untuk
Mengikuti Pelatihan ... 185
4.43 Rekapitulasi Penilaian Responden Terhadap Variabel Faktor Posisional .. 186
4.44 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Penerimaan Terhadap
Nilai-nilai Perusahaan ... 190
4.45 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesediaan Untuk Terlibat
Dalam Aktivitas Perusahaan ... 190
4.46 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesediaan Untuk
Mengerahkan Segala Upaya untuk Tujuan Perusahaan ... 191
4.47 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kebanggaan Sebagai Anggota
Dari Perusahaan ... 192
4.48 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Untuk Mengerjakan Tugas
4.49 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesiapan Untuk Mengerjakan
Pekerjaan Sebaik Mungkin ... 194
4.50 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesadaran Dalam Melakukan Tugas dan Kewajiban ... 195
4.51 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepedulian Terhadap Citra Perusahaan ... 196
4.52 Rekapitulasi Penilaian Responden Terhadap Variabel Komitmen Organisasi ... 197
4.53 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji F ... 201
4.54 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji t ... 201
4.55 Tolak Ukur Multikolinieritas ... 203
4.56 Tolak Ukur Non Auto Korelasi ... 204
4.57 Output Korelasi ... 205
4.58 Output Pengaruh Faktor Personal, Faktor Situasional, Faktor Posisional Terhadap Komitmen Organisasi ... 206
4.59 Nilai Signifikansi Uji F ... 207
4.60 Nilai Uji Hipotesis Secara Simultan ... 208
4.61 Output Koefisien Regresi ... 209
4.62 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial ... 209
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Periode 210-2012 ... 3
2.1 Kerangka Pemikiran ... 95
2.2 Skema Paradigma Penelitian ... 96
4.1 Struktur Organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung ... 139
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 138
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 139
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 140
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 141
4.6 Daerah Kriterium Variabel (Faktor Personal) ... 173
4.7 Daerah Kriterium Variabel (Faktor Situasional)... 188
4.8 Daerah Kriterium Variabel (Faktor Posisional) ... 198
4.9 Daerah Kriterium Variabel Y (Komitmen Organisasi) ... 210
4.10 Uji Asumsi Normalitas ... 212
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb)
Cabang Utama Bandung adalah salah satu lembaga keuangan yang usaha
pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang. Karena selalu berhubungan dengan masyarakat,
Bank bjb Cabang Utama Bandung harus dapat meningkatkan komitmen
organisasi. Dalam meningkatkan komitmen organisasinya Bank bjb Cabang
Utama Bandung harus lebih meningkatkan potensi dan kualitas karyawannya
dilingkungan tempat kerja, memberikan penghargaan sesuai dengan hasil kerja
yang dilakukan melebihi standar kerja lainnya, unsur yang dapat membantu
meningkatkan komitmen organisasi dapat dilihat dengan faktor personal, faktor
situasional, faktor posisional saat karyawan berada di perusahaan.
Komitmen organisasi sering menjadi isu yang sangat penting bahkan
terkadang sampai beberapa perusahaan menjadikan komitmen sebagai salah satu
syarat untuk pemenuhan jabatan dalam suatu perusahaan. Komitmen organisasi
merujuk pada kesetiaan atau loyalitas karyawan terhadap perusahaan tempat
karyawan tersebut bekerja, meskipun begitu tidak jarang pula kurangnya
pemahaman terhadap komitmen itu sendiri. Pemahaman komitmen itu penting
efektif dan efisien. Cara sederhana untuk membuat individu mempunyai
komitmen organisasi adalah dengan melihat dukungannya kepada perusahaan
beserta tujuan-tujuannya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada Bank bjb Cabang Utama
Bandung terlihat peningkatan ketidakhadiran, keterlambatan dan angka perputaran
karyawan (turnover) yang tinggi hal ini menyebabkan rendahnya komitmen
organisasi karyawan dan sebaliknya apabila karyawan yang angka kehadirannya
rendah menunjukkan tingginya komitmen organisasi karyawan. Menurut Robert
L. Mathis dan John H. Jackson (2001:100), seorang yang tidak puas akan
pekerjaannya atau yang kurang berkomitmen pada organisasi akan terlihat
menarik diri dari organisasi baik melalui ketidakhadiran ataupun masuk-keluar.
Dengan adanya pendapat di atas, ada beberapa data sekunder yang
mengindentifikasikan masih rendahnya komitmen organisasi Bank bjb Cabang
Utama Bandung. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menyajikan data tingkat
absensi Bank bjb Cabang Utama Bandung pada tahun 2010 - 2012 dalam tabel 1.1
di bawah ini:
Tabel 1.1
Data Ketidakhadiran Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung
Periode 2010 - 2012
Tahun
Jumlah
Karyawan
Sakit Izin Mangkir TOTAL
% % % %
2010 70 15 21,43 7 10,00 2 2,86 24 34,29
Sumber: Di olah dari Data Kepegawaian Bank bjb Cabang Utama Bandung
Grafik 1.1.
Data Absensi Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung
Periode 2010 - 2012
Berdasarkan data absensi di atas, tingkat kehadiran karyawan Bank bjb
Cabang Utama Bandung selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 2010
– 2012. Terlihat pada tahun 2010 jumlah absensi karyawan menunjukan 34,29%,
tahun 2011 menunjukan peningkatan menjadi 37,84%, kemudian tahun 2012
menunjukan peningkatan yang signifikan menjadi 43,75%. Berdasarkan data di
atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah ketidakhadiran paling tinggi
terjadi di tahun 2012, dimana terdapat 26,25% karyawan yang sakit, 12,50%
karyawan yang izin dan 5,00% karyawan yang mangkir kerja. Peningkatan jumlah
ketidakhadiran ini dapat menyebabkan rendahnya komitmen organisasi karyawan,
2010 2011 2012
sakit 21,43% 24,32% 26,25%
izin 10,00% 10,81% 12,50%
mangkir 2,86% 2,70% 5,00%
0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00%
Tahun
rendahnya komitmen organisasi berpengaruh pada faktor personal, faktor
situasional, faktor posisional karyawan.
Tabel 1.2
Rekapitulasi Jumlah Keterlambatan Karyawan
Bank bjb Cabang Utama Bandung
Periode 2010 – 2012
Tahun
Terlambat
%
2010 19 27,14
2011 22 29,73
2012 27 33,75
Jumlah 68 30,36
Sumber: Bank bjb Cabang Utama Bandung
Tabel rekapitulasi di atas menunjukkan jumlah keterlambatan karyawan
setiap tahunnya selalu meningkat, dapat dilihat dari tahun 2010 menunjukkan
27,14%, tahun 2011 menunjukkan 29,73%, dan tahun 2012 semakin meningkat
tingkat keterlambatan menjadi 33,75%. Karyawan Bank bjb Cabang Utama
Bandung ini setiap hari nya selalu ada saja yang terlambat karena kurangnya
pengawasan dari atasan untuk masuk tepat waktu, keterlambatan ini dapat
menyebabkan adanya kelambanan pekerjaan, tidak adanya disiplin waktu,
pekerjaan yang sudah ditargetkan akan tertunda hal ini dapat berdampak pada
Tabel 1.3.
Rekapitulasi Tingkat Turn Over Karyawan
Bank bjb Cabang Utama Bandung
Periode 2010 - 2012
Tahun Jumlah Karyawan
Resign
2010 – 2011 2
2011 – 2012 3
Jumlah 5
Sumber: Bank bjb Cabang Utama Bandung
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat tingkat turnover karyawan Bank
bjb Cabang Utama Bandung. Data tersebut menunjukkan masih tingginya tingkat
karyawan yang resign. Banyaknya karyawan yang resign akan membuat
efektivitas dan efisiensi kerja Bank bjb menjadi terganggu karena akan membuat
Bank bjb melakukan perekrutan karyawan kembali dan melakukan pelatihan
untuk karyawan baru tersebut. Semakin meningkatnya karyawan yang resign akan
menunjukkan rendahnya komitmen organisasi yang dimiliki karyawan terhadap
perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada Manajer HRD Bank
bjb Cabang Utama Bandung, rendahnya komitmen organisasi karyawan pada
Bank bjb Cabang Utama Bandung terbukti dengan adanya beberapa permasalahan
yang berkaitan dengan faktor personal, faktor situasional, faktor posisional, yaitu :
timbal balik atas pekerjaan, kesenjangan jabatan di antara rekan kerja, kurangnya
kesempatan karyawan untuk maju dan berkembang, mengeluhnya karyawan
terhadap pekerjaan yang diberikan oleh atasan.
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa karyawan
Bank bjb Cabang Utama Bandung mengenai komitmen organisasi yang menurun.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa permasalahan, yaitu kurangnya
pengawasan dan ketegasan dari pemimpin dalam menyikapi karyawan yang lalai
dalam bekerja, target pekerjaan yang di bebankan kepada karyawan tidak selesai
sesuai waktu yang telah ditentukan. Tidur, berdandan dan makan saat jam kerja
berlangsung, sikap santai dan mengobrol saat jam kerja akan menyebabkan pula
target pekerjaan tidak selesai tepat waktu, efektif melakukan pekerjaan setelah
jam delapan pagi sedangkan seharusnya efektif melakukan pekerjaan sudah
ditentukan jam setengah delapan pagi, ini dikarenakan karyawan banyak yang
bereleha-leha dan terlambat masuk sikap ini akan terjadi kelambanan melakukan
pekerjaan.
Fenomena-fenomena yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa
komitmen organisasi karyawan masih belum optimal jika dilihat dari kemauan,
faktor personal, faktor situasional, faktor posisional dan dorongan karyawan
mencapai target yang diinginkan. Apabila kenyataan di atas diabaikan secara terus
menerus oleh karyawan, maka akan menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Van Dyne dan Graham (dalam Coetzee, 2005), faktor yang
mempengaruhi komitmen organisasi karyawan adalah personal factors,
faktor-faktor personal yang terdapat di dalam diri individu. Faktor situasional
berhubungan dengan situasi atau kondisi di dalam organisasi. Sedangkan faktor
posisional berhubungan dengan masa jabatan atau posisi seseorang dalam
lingkungan kerjanya.
Komitmen organisasi bila dikelola dengan baik dapat memicu
keuntungan-keuntungan seperti bertambahnya kinerja karyawan, mengurangi turnover dan
mengurangi ketidakhadiran karyawan. Untuk tercapainya hal tersebut dibutuhkan
hal-hal yang mempengaruhi komitmen organisasi. Komitmen merupakan sesuatu
yang diharapkan pemimpin dalam pencapaian tujuan. Sumber daya manusia akan
menaruh perhatian serta bersedia melakukan apa saja untuk memajukan
perusahaan tempatnya bekerja.
Dapat disimpulkan bahwa faktor personal, faktor situasional, faktor
posisional merupakan faktor yang sangat penting dalam menggerakan karyawan,
oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan perilaku karyawan dari
faktor personal, faktor situasional, faktor posisional oleh pihak perusahaan baik
itu kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk
materi atau non materi. Sehingga karyawan senantiasa memiliki rasa ingin bekerja
dan disiplin yang tinggi. Dengan faktor personal, faktor situasional, faktor
posisional karyawan yang tinggi maka komitmen organisasi karyawan terhadap
perusahaan cenderung meningkat, tapi pada kenyataannya seringkali manajemen
sumber daya manusia dalam suatu perusahaan kurang memahami aspek-aspek
yang mendasari rendahnya komitmen organisasi. Seperti tingkat komitmen
tingkat perilaku karyawan dilihat dari faktor personal, faktor situasional, faktor
posisional karyawan untuk terlibat dalam pekerjaan perusahaan dan loyalitas
terhadap perusahaan masih rendah.
Kondisi karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung tidak dapat dibiarkan
berlarut-larut karena dengan komitmen organisasi yang rendah, karyawan tidak
bisa mencurahkan perasaan dan waktu untuk kemajuan perusahaan yang pada
akhirnya perusahaan tersebut akan kehilangan daya saing dengan perusahaan lain
yang mungkin akan jauh lebih berkembang dibandingkan dengan perusahaan ini
atau akan berdampak pada menurunnya produktivitas perusahaan. Perusahaan
harus mampu untuk menarik hati karyawan agar mampu bekerja dengan giat tanpa
ada rasa terbebani di dalam ruang lingkup pekerjaannya atau dengan rekan kerja
yang berada di dalam perusahaan sehingga akan terjalin hubungan yang baik
antara pekerjaan dan rekan kerja, hal ini akan tercapai tujuan perusahaan yang
diinginkan.
Berdasarkan penjelasan di atas penyebab rendahnya komitmen organisasi
Bank bjb Cabang Utama Bandung masih tergolong rendah, dikarenakan
kurangnya faktor personal, faktor situasional, faktor posisional karyawan sehingga
perlu adanya suatu peningkatan perilaku karyawan yang di antaranya faktor
personal, faktor situasional, faktor posisional terhadap komitmen organisasi, oleh
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Dalam dunia kerja khususnya lingkungan intern perusahaan, komitmen
organisasi sering menjadi isu yang sangat penting bahkan terkadang sampai
beberapa perusahaan menjadikan komitmen sebagai salah satu syarat untuk
pemenuhan jabatan dalam suatu perusahaan. Komitmen organisasi merujuk pada
kesetiaan atau loyalitas karyawan terhadap perusahaan tempat karyawan tersebut
bekerja, meskipun begitu tidak jarang pula kurangnya pemahaman terhadap
komitmen itu sendiri. Pemahaman komitmen itu penting untuk menunjang kondisi
kerja kondusif sehingga perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien.
Rendahnya komitmen organisasi dapat disebabkan oleh perilaku karyawan
yang di dukung oleh faktor personal, faktor situasional, faktor posisional yang
terlihat selama karyawan bekerja di perusahaan, rendahnya komitmen organisasi
dapat dilihat dari tingginya tingkat absensi, keterlambatan, dan tingkat turnover.
Cara sederhana untuk membuat individu mempunyai komitmen organisasi adalah
dengan melihat dukungannya kepada perusahaan beserta tujuan-tujuannya dan
memberikan apa yang diperlukan oleh karyawan sesuai dengan pekerjaan yang
telah dilakukan. Kinerja karyawan meningkat jika pendekatan yang berorientasi
pada kontrol dihilangkan dalam mengelola karyawan dan diganti dengan strategi
komitmen organisasi. Karyawan yang menghargai dan berpegang teguh kepada
misi perusahaan bersedia untuk tidak hanya berusaha sepenuh hati atas nama
terinspirasi oleh sasaran bersama seringkali tingkat komitmennya lebih tinggi
dibandingkan komitmen yang datang karena insentif finansial dan faktor lainnya.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang, identifikasi masalah, dan data yang
telah dipaparkan di atas, menurunnya komitmen organisasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu, faktor personal, faktor situasional, faktor posisional.
Karena banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen
organisasi yang menurun, maka peneliti hanya akan meneliti beberapa faktor saja.
Rumusan ini dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh faktor personal terhadap komitmen organisasi Bank bjb
Cabang Utama Bandung?
2. Bagaimana pengaruh faktor situasional terhadap komitmen organisasi Bank
bjb Cabang Utama Bandung?
3. Bagaimana pengaruh faktor posisional terhadap komitmen organisasi Bank
bjb Cabang Utama Bandung?
4. Bagaimana pengaruh faktor personal, faktor situasional, faktor posisional
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah penelitian, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor personal terhadap komitmen organisasi
Bank bjb Cabang Utama Bandung.
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor situasional terhadap komitmen organisasi
Bank bjb Cabang Utama Bandung.
3. Untuk mengetahui pengaruh faktor posisional terhadap komitmen organisasi
Bank bjb Cabang Utama Bandung.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor personal, faktor situasional,
faktor posisional terhadap komitmen organisasi Bank bjb Cabang Utama
Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, hasil penelitian ini
diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan informasi
pada penulis dan rekan-rekan Manajemen mengenai faktor personal, faktor
situasional, faktor posisional terhadap komitmen organisasi.
2. Kegunaan praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan acuan pada Bank bjb
Cabang Utama Bandung dalam penerapan prinsip-prinsip Manajemen Sumber
Daya Manusia bahwa dalam meningkatkan komitmen organisasi dapat
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis Pengaruh Faktor Personal, Faktor
Situasional, faktor Posisional terhadap Komitmen Organisasi. Objek penelitian ini
adalah Pengaruh Faktor Personal (X1), Faktor Situasional (X2), Faktor Posisional (X3)
sebagai variable bebas (independent variable). Adapun objek yang menjadi variable
terikat (dependent variable) adalah Komitmen Organisasi (Y).
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk (Bank bjb) Cabang Utama Bandung yang terletak di Jalan Naripan No.
12 - 14 Bandung. Subjek yang dijadikan responden adalah seluruh karyawan PT.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb) Cabang Utama
Bandung.
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012 : 7) metode kuantitatif yaitu data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitian yang
Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
yang lebih luas. Dari definisi di atas, penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dilakukan untuk menggambarkan atau menganalisis data dari hasil penelitian,untuk
menemukan hubungan antara kedua variable yang diteliti dengan mengolah,
menganalisis serta memproses data yang telah diperoleh secara lanjut dengan
landasan teori yang berhubungan sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu
kesimpulan.
Metode verifikatif adalah memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk
menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat
lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan. Penelitian verifikatif
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Pengaruh Faktor Personal, Faktor
Situasional, Faktor Posisional terhadap Komitmen Organisasi Bank bjb Cabang
Utama Bandung.
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif
maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey
menurut Sugiyono (2007:10) yaitu penelitian yang menjelaskan kedudukan
variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel-variabel dengan variabel-variabel yang lain.
Survey dilakukan di lapangan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden
untuk memperoleh fakta yang relevan mengenai hubungan kausal dan pengujian
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehingga
metode yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu “metode penelitian
dengan cara memperbaiki objek dalam kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan
dalam jangka waktu yang panjang”. (Husein Umar, 2001:45)
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian. Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
desain kausalitas menurut Sugiyono (2012 : 37) yaitu hubungan yang bersifat sebab
akibat. Jadi ada variabel independen (variable yang mempengaruhi) dan dependen
(dipengaruhi). Oleh karena itu, desain kausalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Faktor Personal, Faktor Situasional, Faktor Posisional terhadap
Komitmen Organisasi.
3.3. Operasionalisasi Variable
Sugiyono (2012 : 38) variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini akan terlebih dahulu menetapkan variabel-variabel permasalahan
yang akan diteliti. Seperti yang dikemukakan dalam objek penelitian, variabel yang
sebagai variabel bebas (variabel independen). Variabel Independen menurut
Sugiyono (2012 : 39) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat). Sedangkan Komitmen
Organisasi sebagai variabel terikat (Variabel Dependen). Menurut Sugiyono (2012 :
39) variable terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.
Variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam
tabel operasionalisasi variabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala No Item
mencapai target 6. Komitmen Keinginan
assumed to be a
2. Continuance
3.4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan sumber-sumber dimana data yang
diperlukan untuk membahas suatu masalah penelitian diperoleh secara langsung (data
penelitian yang diperoleh, maka data penelitian dapat dikelompokan ke dalam dua
jenis yaitu :
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer menurut Sugiyono (2012 : 137) adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Adapun yang menjadi
sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh setelah
mewawancarai manajer dan karyawan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb) Cabang Utama Bandung.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder menurut Sugiyono (2012 : 137) merupakan sumber yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, yang sifatnya
membantu dan memberikan informasi untuk bahan penelitian. Data sekunder
dari penelitian ini bersumber dari dokumen-dokumen perusahaan, artikel,
jurnal, laporan, buku dan info yang mempunyai hubungan dengan masalah yang
dibahas dalam penelitian yang dilakukan.
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, data merupakan salah satu instrumen penting dalam
pelaksanaan penelitian. Dapat dikatakan bahwa suatu penelitian tidak akan terlaksana
apabila tidak ada data. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu teknik atau
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain :
1. Field Research (Penelitian Lapangan)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung oleh
penulis ke tempat objek penelitian di Bank bjb Cabang Utama Bandung guna
memperoleh data-data primer yang dibutuhkan dengan cara :
a. Wawancara
Wawancara menurut Sugiyono (2012 : 137) sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung
terhadap objek yang akan diteliti.
c. Kuesioner (angket)
Kuesioner menurut Sugiyono (2012 : 138) merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian dengan cara mempelajari berbagai laporan, referensi, jurnal,
masalah yang dibahas dalam penelitian ini guna memperoleh data-data yang akan
dijadikan landasan teori dalam penelitian ini.
3.5 Populasi dan Sample 3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012 : 80) populusi adalah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb) Cabang Utama Bandung yang
berjumlah 80 orang dengan komposisi sebagai berikut :
Tabel 3.2
Rekapitulasi Karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung
No. Bagian Jumlah Karyawan
1 Divisi Konsumer 7
2 Divisi Komersial 8
3 Divisi Mikro 4
4 Supervisi Kredit 3
5 Divisi Administrasi Kredit 4
6 Kontrol Internal Cabang 2
7 Divisi Umum 5
8 Divisi IT 1
9 Customer Service 8
11 Divisi Pelayanan 3
12 Back Office 24
Total 80
Sumber : Bagian Umum Bank bjb Cabang Utama Bandung 2013
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012 : 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Melihat jumlah karyawan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk (Bank bjb) Cabang Utama Bandung kurang dari 100 orang, maka yang
dijadikan sampel adalah seluruh karyawan populasi atau karyawan PT. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb) Cabang Utama
Bandung yaitu sebanyak 80 orang.
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling menurut Sugiyono (2012 : 81) adalah merupakan teknik
pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
Penelitian ini akan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara
sampling jenuh, karena jumlah populasi kurang dari 100 orang. Seperti yang
diungkapkan oleh Sugiyono (2012 : 85), sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dengan demikian
3.6 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner terkumpul,
langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil
tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh antara variabel Faktor Personal (X1),
Faktor Situasional (X2), Faktor Posisional (X3), dan variabel Komitmen Organisasi
(Y).
Menurut Sugiyono (2010 : 74), langkah-langkah pengolahan data antara lain :
1. Pemeriksaan Data (editing), sebelum dilakukan pengolahan data, data tersebut
perlu diperiksa terlebih dahulu dalam hal ini kelengkapan jawaban, untuk
menentukan layak tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diproses lebih lanjut.
2. Pembuatan kode (coding), melakukan coding terhadap data yang sudah diedit,
sebagai usaha untuk menyederhanakan data yaitu dengan member tanda di
masing-masing kategori jawaban dari seluruh responden dengan menggunakan
sistem Skala Ordinal.
3. Tabulasi, maksudnya adalah tabulasi hasil coding, yang dituangkan ke dalam
tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.
4. Analisis data. Analisis deskripsi dapat diketahui melalui rekapitulasi scoring
penelitian, untuk kemudian diketahui daerah kontinum yang menunjukan wilayah
ideal dari variabel (sugiyono, 2007 : 94). Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Skor terendah = SR x JB x JR
Skor tertinggi = ST x JB x JR
Keterangan: SR = skor terendah
ST = skor tertinggi
JB = jumlah butir pertanyaan
JR = jumlah responden
b. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:
R = skor kontinum tinggi – skor kontinum rendah
5
c. Selanjutnya menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari
kontinum tinggi sampai rendah.
d. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter di atas untuk
memperoleh gambaran variabel Faktor Personal (X1), Faktor Situasional
(X2), Faktor Posisional (X3) dan variabel Y (Komitmen Organisasi)
3.6.2 Uji Validitas
Untuk uji validitas, peneliti menyebarkan kuesioner pada seluruh karyawan
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb) Cabang
Suharsimi Arikunto (2006:168) mengemukakan bahwa “Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrument”. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu instrument
penelitian mengukur dengan benar apa yang akan diukur. Untuk menguji validitas
instrument penelitian digunakan rumus Korelasi Product Moment.
(sumber : Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Keterangan :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
(X2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
(Y2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Banyaknya responden
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y, dua variabel
yang dikorelasilkan
Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan r tabel pada taraf nyata α= 5%.
Kriteria kelayakan adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka instrument angket dinyatakan
valid (rhitung > rtabel, valid)
2. Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka instrument angket dinyatakan
tidak valid (rhitung < rtabel, Tidak valid)
Perhitungan validitas pertanyaan dilakukan dengan bantuian program SPSS
20.0 for window.
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Faktor Personal) No. Bulir r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.648 0.374 Valid
2 0.857 0.374 Valid
3 0.558 0.374 Valid
4 0.617 0.374 Valid
5 0.396 0.374 Valid
6 0.676 0.374 Valid
7 0.664 0.374 Valid
9 0.754 0.374 Valid
10 0.537 0.374 Valid
11 0.871 0.374 Valid
12 0.823 0.374 Valid
13 0.476 0.374 Valid
14 0.458 0.374 Valid
15 0.643 0.374 Valid
16 0.589 0.374 Valid
17 0.541 0.374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Faktor Situasional) No. Bulir r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.546 0.374 Valid
2 0.578 0.374 Valid
3 0.577 0.374 Valid
4 0.492 0.374 Valid
5 0.638 0.374 Valid
6 0.779 0.374 Valid
7 0.624 0.374 Valid
9 0.699 0.374 Valid
10 0.497 0.374 Valid
11 0.544 0.374 Valid
12 0.560 0.374 Valid
13 0.573 0.374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Variabel X3 (Faktor Posisional) No. Bulir r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.666 0.374 Valid
2 0.739 0.374 Valid
3 0.686 0.374 Valid
4 0.473 0.374 Valid
5 0.733 0.374 Valid
6 0.767 0.374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Tabel 3.6
1 0.518 0.374 Valid
2 0.640 0.374 Valid
3 0.839 0.374 Valid
4 0.839 0.374 Valid
5 0.806 0.374 Valid
6 0.769 0.374 Valid
7 0.678 0.374 Valid
8 0.732 0.374 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30
responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu
30-2=28, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0.374. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa setiap item pernyataan dalam kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap
rhitung lebih besar daripada rtabel. Artinya, pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dapat
dijadikan alat ukur.
3.6.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto,
2006:178). Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kemantapan atau
kekonsistenan suatu intsrumen penelitian mengukur apa yang hendak diukur.
Pengujian reliabilitas instrument rentang skor antara 1-5 menggunakan rumus
Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas yang
memadai jika koefisien alpha croanbach lebih besar atau sama dengan 0.70. Formula
rumus koefisien alpha croanbach (ca) adalah sebagai berikut:
( ∑ )
(Sumber : Suharsimi Arikunto, 2006:196)
Keterangan :
r 11 = Reliabilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
b2 = Jumlah Varians butir
2
t = Jumlah varians total
Jumlah varians butir dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
∑ ∑
Keterangan:
= varians
∑ = jumlah skor
N = jumlah responden
Kriteria uji validitas :
Item pertanyaan yang diteliti dikatakan reliable jika r hitung > r tabel
Perhitungan realibilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuian program SPSS
20.0 for window.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
Faktor Personal 0.878 0.70 Reliabel
Faktor Situasional 0.841 0.70 Reliabel
Faktor Posisional 0.720 0.70 Reliabel
Komitmen Organisasi 0.866 0.70 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Hasil uji reliabilitas variabel X1, X2, X3 dan variabel Y pada tabel di atas
menunjukkan bahwa keempatnya dinyatakan reliabel. Setelah memperhatikan
keempat pengujian instrumen di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen
dinyatakan valid dan reliabel. Dengan itu penelitian ini dapat dilanjutkan artinya tidak
ada yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh
instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.
3.6.4 Teknik Analisis Data
Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya
diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih” atau
skala interval, karena merupakan syarat pengolahan data dengan penerapan statistic
parametric dengan menggunakan Methode Successive Interval (MSI).
1. Method Successive Interval (MSI).
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Perhatikan setiap butir
b. Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor
1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi
d. Tentukan proporsi kumulatif
e. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hotumh nilai z untuk setiap
proporsi kumulatif yang diperoleh
f. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai z yang diperoleh
g. Tentukan nilai skala (Scale Value) dengan menggunakan rumus:
Density at Lower Limit – Density at Upper Limit
Area Below Upper Limit – Area Beloe Lower Limit
dimana:
Scale Value : Nilai Skala
Density at Lower Limit : Densitas batas bawah
Density at Upper Limit : Densitas batas atas
Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas
Area Beloe Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah
h. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:
Y= NS + k K = [1 + │NSmin│]
Langkah-langkah di atas bila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat
sebagai berikut :
Tabel 3.8
Pengubahan Data Ordinal ke Interval
Kriteria/ Unsur 1 2 3 4 5
Frekuensi Proporsi
Proporsi Kumulatif Nilai
Skala Value
Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil +
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan
persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
3.6.5 Analisis Korelasi
Analisis korelasi dilakukan setelah semua data yang ada terkumpul. Analisis
korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien
korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation), yaitu :
(Sugiyono, 2005 : 182)
Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan
seberapa kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Untuk kekuatan
hubungan, nilai koefisien korelasi berada antara -1 dan 1. Untuk bentuk/arah
hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negatif ), atau
(-1 ≤ r ≤ +(-1), artinya jika:
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat
kuat dan positif).
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan
sangat kuat dan negatif)
r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
3.6.6 Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linier ganda. Menurut Sugiyono (2009 : 277), ”Analisis regresi linier ganda
(naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai
faktor prediktor dimanipulasi (naik turunkan nilainya).”
Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis
adalah variabel independen yaitu Faktor Personal (X1), Faktor Situasional (X2),
Faktor Posisional (X3) sedangkan variabel dependen adalah Komitmen Organisasi
(Y), data hasil tabulasi diterapkan pada pendekatan penelitian yaitu dengan analisis
regresi berganda.
Teknik analisis regresi linier ganda dilakukan dengan prosedur kerja sebagai
berikut:
1. Uji Asumsi Regresi
Uji Asumsi Normalitas
Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Triton (2005 : 76) “Data sampel hendaknya
memenuhi prasyarat distribusi normal.” Data yang mengandung data ekstrim
biasanya tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika sebaran data mengikuti sebaran
normal, maka populasi dari mana data diambil berdistribusi normal dan akan
apakah data yang akan digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan
dengan menggunakan Normal Probability Plot. Suatu model regresi memiliki data
berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada
Normal Probability Plot yaitu dari kiri bawah ke kanan atas. Uji Asumsi Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi yang kuat antara variabel bebas
yang satu dengan variabel bebas yang lainnya dalam analisis regresi. Apabila
dalam analisis terdeteksi multikolinearitas maka angka estimasi koefisien regresi
yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi, sehingga
dapat menyesatkan interpretasi. Selain itu juga nilai standar error setiap koefisien
rehresi dapat menjadi tidak terhingga. Dua parameter yang paling umum
digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas adalah nilai Tolerance dan nilai
VIF (variance inflation factor). Suatu regresi dikatakan tidak terdeteksi
multikolinearitas apabila nilai VIF menjauhi 1 atau nilai Tolerance menjauhi 1.
Multikolinearitas dianggap ada jika nilai VIF lebih dari 5”.
Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi
sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Residu pada
heteroskedastisitas semakin besar apabila pengamatan semakin besar. Suatu
residualnya tidak membentuk pola tertentu, dan apabila datanya berpencar di
sekitar angka nol (pada sumbu Y).
2. Model persamaan regresi linier ganda X1, X2, X3 atas Y adalah sebagai berikut:
(Sugiyono, 2009:277)
a. Untuk mencari koefisien regresi dan a digunakan persamaan simultan
sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
̅ ̈ ̈ ̈
b. Stelah harga a, diperoleh maka langkah selanjutnya adalah
menghitung korelasi ganda masing-masing variabel independen dengan
variabel dependen dengan rumus berikut:
( ) √ ∑ ∑ ∑ ∑
(Sugiyono, 2009:292)
c) Selanjutnya untuk uji signifikansi koefisien korelasi ganda dicari dulu
Keterangan :
= Nilai F yang dihitung
= Nilai Koefisien Korelasi Ganda
m = Jumlah variable bebas
n = Jumlah Sampel
Menurut Sugiyono (2009 : 250) untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan
variabel, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.9
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Klasifikasi
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2009:250)
3.6.7 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya
persentase variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥
makin mendekati 100%, berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Rumusnya:
Kd = (r2) x 100%
Keterangan :
Kd = Nilai koefisien determinasi
r = Nilai koefisien korelasi
Tabel 3.10
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Determinasi Nilai Koefisien Korelasi Klasifikasi
0% - 19,99% Sangat Lemah
20,00% - 39,99% Lemah
40,00% - 59,99% Sedang
60,00% - 79,99% Kuat
80,00% - 100% Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2010:188)
3.7 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu melakukan uji hipotesis yang
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat
dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen. Hipotesis dalam
Faktor Personal (X1), Faktor Situasional (X2), Faktor Posisional (X3) terhadap
Komitmen Organisasi sebagai variabel terikat (Y).
Statistik uji yang digunakan adalah uji F dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
= Nilai F yang dihitung
= Nilai Koefisien Korelasi Ganda
m = Jumlah variable bebas
n = Jumlah Sampel
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menurut
Sugiyono (2008 : 188) adalah :
Jika > maka diterima ditolak. Artinya X berpengaruh terhadap
Y.
Jika < maka ditolak diterima. Artinya X tidak berpengaruh
terhadap Y.
Menguji koefisien korelasi antara variable X dan Y diuji dengan
membandingkan dan yaitu dengan menggunakan rumus distribusi
Keterangan :
t = distribusi student
r = Koefisien korelasi product moment
n = Banyaknya sampel
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :
Jika > maka ditolak diterima.
Jika < maka diterima ditolak.
Hipotesis yang akan di uji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan
atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
1. Hipotesis Pertama
: ρ = 0
artinya : tidak terdapat pengaruh antara faktor personal terhadap Komitmen
Organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung.
Ho: ρ > 0
Artinya : terdapat pengaruh antara faktor personal terhadap Komitmen
Organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung.
2. Hipotesis Kedua
artinya : tidak terdapat pengaruh antara faktor situasional terhadap Komitmen
Organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung.
Ho: ρ > 0
Artinya : terdapat pengaruh antara faktor situasional terhadap Komitmen
Organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung.
3. Hipotesis Ketiga
: ρ = 0
artinya : tidak terdapat pengaruh antara faktor posisional terhadap Komitmen
Organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung.
Ho: ρ > 0
Artinya : terdapat pengaruh antara faktor posisional terhadap Komitmen
Organisasi Bank bjb Cabang Utama Bandung.
4. Hipotesis Keempat
: ρ = 0
artinya : tidak terdapat pengaruh antara faktor personal, faktor situasional,
faktor posisional terhadap Komitmen Organisasi Bank bjb Cabang Utama
Bandung.
Ho: ρ > 0
Artinya : terdapat pengaruh antara faktor personal, faktor situasional, faktor
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap karyawan Bank bjb Cabang Utama
Bandung, untuk mengetahui pengaruh faktor personal, faktor situasional, faktor posisional
terhadap komitmen organisasi, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Gambaran secara umum faktor personal karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung yang
terdiri enam sub-variabel yaitu kemampuan, pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen berada dalam kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai setiap indikator yang di jawab oleh karyawan memiliki tingkat
nilai tinggi. Indikator faktor personal tertinggi terdapat pada indikator kemampuan
karyawan memahami pekerjaan yang dilakukan, kemampuan karyawan berkomunikasi
dengan rekan kerja dan mandiri mengerjakan pekerjaan dan indikator terendah pada
indikator pengalaman kerja yang dimiliki karyawan, keberanian mengungkapkan
pendapat, keinginan untuk bekerja. Hasil koefisien regresi pada faktor personal memiliki
pengaruh yang kecil meskipun tidak signifikan terhadap komitmen organisasi.
2. Gambaran secara umum faktor situasional karyawan Bank bjb Cabang Utama Bandung
yang terdiri tujuh sub-variabel diantaranya structure, responsibility, reward, warmth,
support, organizational identity and loyalty, dan risk berada pada kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai setiap indikator yang di jawab oleh karyawan memiliki tingkat
nilai tinggi. Indikator faktor situasional tertinggi terdapat pada indikator tingkat
memahami nilai-nilai perusahaan, tingkat pemberian pujian dan indikator terendah