• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP : Studi pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Program Paket B di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP : Studi pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Program Paket B di Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

JUDUL DISERTASI………. .. i

LEMBAR PERSETUJUAN KETUA PROGRAM STUDI………. ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING……….. iii

LEMBAR PERNYATAAN………... iv

KATA PENGANTAR……….. v

UCAPAN TERIMA KASIH….……….. viii

ABSTRAK………. xii

ABSTRACT……….. xiii

DAFTAR ISI………. xiv

DAFTAR TABEL………... xviii

DAFTAR GAMBAR………. xxiii

DAFTAR LAMPIRAN………. xxiv

BAB I PENDAHULUAN………..……….. 1

A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian………..………. 16

C. Definisi Operasional ……… 21

D. Tujuan Penelitian………..……… 24

E. Manfaat Penelitian……….……… 25

F. Asumsi…..………. 26

(2)

H. Metode Penelitian……… 27

I. Lokasi Penelitian... 28

BAB II PEMBELAJARAN KECAKAPAN HIDUP PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI KELOMPOK BELAJAR PAKET B...……… 30 A. Kurikulum ...……….... 30

1. Konsep Kurikulum ... 30

2. Landasan Pengembangan Kurikulum... 34

3. Model Konsep Kurikulum... 37

4. Komponen-komponen Kurikulum... 42

5. Kurikulum Program Paket B... 45

B. Pembelajaran... 50

1. Konsep Pembelajaran... 50

2. Prinsip Pembelajaran dan Faktor yang Mempengaruhinya... 57

3. Pengertian dan Jenis Model Pembelajaran... 60

4. Pemilihan Model Pembelajaran... 66

C. Pendidikan Kecakapan Hidup……….. 69

1. Hakikat Pendidikan Kecakapan Hidup... 69

2. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup... 74

3. Jenis-jenis Kecakapan Hidup... 77

(3)

5. Penerapan Pendidikan Kecakapan Hidup Menggunakan Model

Pembelajaran Kontekstual...

92

D. Ilmu Pengetahuan Sosial...………... 100

1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial... 100

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial... 102

3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial... 106

E. Program Paket B……….. 109

1. Keberadaan Program Paket B dalam Pendidikan Nonformal... 109

2. Tujuan Program Paket B dalam Pendidikan Nonformal... 113

3. Karakteristik Program Paket B... 117

4. Penyelenggaraan Pembelajaran Program Paket B... 132

5. Keunggulan dan Kelemahan Program Paket B... 136

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……… 143

A. Metode Penelitian………... 143

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian………... 148

C. Teknik dan Alat Pengumpul Data………... 151

D. Langkah-langkah Penelitian……… 152

E. Pengembangan Instrumen……… 153

F. Analisis Data……… 154

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN……… 160

(4)

1. Hasil Studi Pendahuluan..………..………..…… 160

2. Model Awal yang Dikembangkan...………... 209

3. Hasil Uji Coba Terbatas……… 229

4. Hasil Uji Coba Lebih Luas……… 293

5. Hasil Uji Validasi………….……… 329

6. Kekuatan dan Kelemahan……… 362

7. Faktor Pendukung……… 366

B. Pembahasan………..……… 371

1. Efektifitas Internal……… 371

2. Efektifitas Eksternal...……… 380

3. Kelayakan Model... 387

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI...……… 392

A. Simpulan... 392

B. Implikasi ... 399

C. Rekomendasi... 402

DAFTAR PUSTAKA………. 407

LAMPIRAN-LAMPIRAN……… 414

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pengangguran menurut Tingkat Pendidikan ………. ... 6

Tabel 1.2 Jumlah Pencari Kerja menurut Tingkat Pendidikan …………...….. 6

Tabel 2.1 Butir – butir Kecakapan Hidup menurut Depdiknas………... 83

Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sample Studi Pendahuluan……… 149

Tabel 3.2 Sampel Kelompok Belajar dan Lokasi pada Studi Pendahuluan..…. 150

Tabel 3.3 Daftar Sampel Kelompok Belajar Uji Coba dan Pengujian………… 151

Tabel 3.4 Tahap Penelitian, Pengumpulan Data dan Instrumen...…….. 152

Tabel 3.5 Analisis Data Pengembangan Model Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Kecakapan Hidup Peserta Didik dalam Mata Pelajaran IPS...……… 158 Tabel 4.1 Daftar Penyelenggaraan Program Pendidikan Kesetaraan ………….. 162

Tabel 4.2 Tingkat Kehadiran Warga Belajar Program Paket B……….. 168

Tabel 4.3 Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Peserta Didik Program Paket B … 169 Tabel 4.4 Jumlah Tutor Program Paket B di Kabupaten Karanganyar... 173

Tabel 4.5 Motivasi Tutor Paket B di Kabupaten Karanganyar... 174

Tabel 4.6 Tabel Mata Pelajaran yang Diampu oleh Tutor... 177

Tabel 4.7 Keuntungan Menjadi Tutor Paket B... 177

(6)

Tabel 4.9 Saran Tutor untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Paket B... 179

Tabel 4.10 Variasi Alokasi Waktu Penyampaian Mata Pelajaran IPS Paket B ... 183 Tabel 4.11 Metode Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial... 184

Tabel 4.12 Penggunaan Sumber Belajar untuk Mata Pelajaran IPS ... 186

Tabel 4.13 Tingkat Kehadiran Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran IPS.... 187

Tabel 4.14 Tingkat Partisipasi Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran IPS.... 188

Tabel 4.15 Penggunaan Media dalam Pembelajaran ... 189

Tabel 4.16 Jenis Evaluasi dalam Proses Pembelajaran IPS... 190

Tabel 4.17 Hambatan dalam Proses Pembelajaran IPS... 191

Tabel 4.18 Saran Tutor untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran ... 193

Tabel 4.19 Faktor Pendukung Program Pendidikan Kecakapan Hidup... 201

Tabel 4.20 Faktor Penghambat Program Pendidikan Kecakapan Hidup... 202

Tabel 4.21 Cara Melakukan Evaluasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup... 203

Tabel 4.22 Kebutuhan Program Pendidikan Kecakapan Hidup... 204

Tabel 4.23 Silabus Mata Pelajaran IPS Kelas VIII Semester 1... 225 Tabel 4.24 Ringkasan Hasil Pengamatan terhadap Implementasi Model

Pembelajaran pada Uji Coba Luas Kelompok Bangun Pertiwi Desa Karangbangun Kecamatan Jumapolo...

301

Tabel 4.25 Hasil Tes Kecakapan Hidup Peserta Didik Kelompok Belajar Bangun Pertiwi PKBM Ngudi Makmur Kecamatan Jumapolo……..

(7)

Tabel 4.26 Hasil Tes Prestasi Belajar Peserta Didik Kelompok Belajar Bangun Pertiwi PKBM Ngudi Makmur Kecamatan Jumapolo………..

305

Tabel 4.27 Ringkasan Hasil Pengamatan terhadap Implementasi Model Pembelajaran pada Uji Coba Luas Kelompok Paket B Dharma Putra Desa Kaliboto Kecamatan Mojogedang...

310

Tabel 4.28 Hasil Tes Kecakapan Hidup Peserta Didik Kelompok Belajar Dharma Putra SMP Bhakti Karya Kecamatan Mojogedang………..

312

Tabel 4.29 Hasil Tes Prestasi Belajar Peserta Didik Kelompok Belajar Dharma Putra SMP Bhakti Karya Kecamatan Mojogedang………..

313

Tabel 4.30 Ringkasan Hasil Pengamatan terhadap Implementasi Model Pembelajaran pada Uji Coba Luas Kelompok Paket B Ngesti Ilmu Desa Trengguli Kecamatan Jenawi…...

317

Tabel 4.31 Hasil Tes Kecakapan Hidup Peserta Didik Kelompok Belajar Ngesti Ilmu Desa Trengguli Kecamatan Jenawi………..

319

Tabel 4.32 Hasil Tes Prestasi Belajar Peserta Didik Kelompok Belajar Dharma Ngesti Ilmu Desa Trengguli Kecamatan Jenawi…..………..

320

Tabel 4.33 Hasil Prestes – Postes Kecakapan Hidup di Kabupaten Karanganyar 322 Tabel 4.34 Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas………. 324 Tabel 4.35 Perhitungan Sumbangan Efektif Aspek Kecakapan Personal, Sosial,

Akademik dan Vokasional terhadap Nilai Kecakapan Hidup di PKBM Ngudi Makmur, SMP Bhakti Karya dan PKK Desa

(8)

Trengguli……… Tabel 4.36 Sumbangan Efektif Aspek Kecakapan Personal, Sosial, Akademik

dan Vokasional terhadap Nilai Kecakapan Hidup di PKBM Ngudi Makmur, SMP Bhakti Karya dan PKK Desa Trengguli……….

327

Tabel 4.37 Desain Uji Coba Model Pembelajaran Kontekstual pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol………

333

Tabel 4.38 Rangkuman Hasil Uji t Hasil Tes Kecakapan Hidup Kelompok Eksperimen – Kelompok Kontrol……….

334

Tabel 4.39 Ringkasan simpulan Hasil Tes Kecakapan Hidup Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol………..

337

Tabel 4.40 Hasil Uji Anova Satu Jalan terhadap Hasil Tes Kecakapan Hidup Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol……….

338

Tabel 4.41 Rangkuman Hasil Uji t Tes Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen-Kelompok Kontrol...

340

Tabel 4.42 Ringkasan simpulan Hasil Tes Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

343

Tabel 4.43 Hasil Uji Anova Satu Jalan terhadap Hasil Tes Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol………

344

Tabel 4.44 Hasil Uji Korelasi Tes Prestasi Belajar dan Tes Kecakapan Hidup pada Kelompok Eksperimen………

346

(9)

pada Kelompok Kontrol………. Tabel 4.46 Portofolio Warga Belajar dalam Proses Uji Validasi Model

Pembelajaran Kontekstual………..

349

Tabel 4.47 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Model Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup…

363

Tabel 4.48 Asumsi Strategis Berdasarkan Simpulan Analisis Faktor Internal dan Eksternal untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup Program Paket B

364

Tabel 4.49 Sinergi Pendidikan Kecakapan Hidup dengan Pembelajaran Kontekstual...

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Kurikulum………. ... 44

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian dan Pengembangan……….….. 148

Gambar 4.1 Prosedur Model Awal yang Dikembangan……….. 229

Gambar 4.2 Prosedur Pembelajaran 1……….……… 233

Gambar 4.3 Prosedur Pembelajaran 2…….……… 245

Gambar 4.4 Prosedur Pembelajaran 3………. 256

Gambar 4.5 Prosedur Pembelajaran 4…………..……… 272

Gambar 4.6 Prosedur Pembelajaran Kontekstual Versi Terakhir….……….. 286

Gambar 4.7 Prosedur Pembelajaran Kontekstual untuk Uji Validasi Model... 329

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Expert Judgment Model Pembelajaran Kontekstual ……… 414 Lampiran 2 Rangkuman Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Try Out

Kecakapan Personal, Sosial, Akademik, dan Vokasional...

418

Lampiran 3 Ringkasan Hasil Uji Validitas, Reliabilitas,Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda Tes Prestasi Belajar IPS...

428

Lampiran 4 Hasil Uji t Kecakapan Hidup pada Uji Coba Luas di Kabupaten Karanganyar (Kecamatan Jumapolo, Mojogedang, dan Jenawi)...

447

Lampiran 5 Hasil Uji t Prestasi Belajar pada Uji Coba Luas di Kecamatan Jumapolo, Mojogedang dan Jenawi...

467

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas Tes Kecakapan Hidup pada Uji Coba Lebih Luas...

474

Lampiran 7 Sumbangan Efektif Setiap Aspek Kecakapan Hidup terhadap Kecakapan Hidup Total...

478

Lampiran 8 Hasil Analisis T Tes – Tes Kecakapan Hidup Kelompok Eksperimen...

497

(12)

Lampiran 12 Hasil Analisis T Tes Prestasi Belajar Kelompok Kontrol... 543

Lampiran 13 Hasil Uji Anova Tes Prestasi Belajar ... 556

Lampiran 14 Nilai Prestes – Postes Hasil Tes Kecakapan Hidup Kelompok Ekpserimen dan Kelompok Kontrol... 563 Lampiran 15 Nilai Pretes – Posts Hasil Tes Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol... 588 Lampiran 16 Pedoman Wawancara Penyelenggaraan Pembelajaran IPS dan Pendidikan Kecakapan Hidup di Kelompok Belajar Paket B... 595 Lampiran 17 Angket untuk Penyelenggara Program Paket B di Kabupaten Karanganyar... 601 Lampiran 18 Angket untuk Tutor Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Paket B Kelas VIII... 609 Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 617

Lampiran 20 Instrumen Tes Kecakapan Hidup... 626

Lamprian 21 Instrumen Prestasi Belajar... 636

Lampiran 22 Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran... 648

Lampiran 23 Lembar Refleksi Pembelajaran... 651 Lampiran 24 Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Sekolah Pascasarjana UPI 654 Lampiran 25 Surat Rekomendasi Research/Suvei dari Kepala Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar...

655

(13)

Penyelenggara Kelompok Belajar Paket B di Kabupaten Karanganyar...

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Kurikulum………. ... 40

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian dan Pengembangan……….….. 139

Gambar 4.1 Prosedur Pembelajaran 1……….……… 219

Gambar 4.2 Prosedur Pembelajaran 2…….……… 230

Gambar 4.3 Prosedur Pembelajaran 3………. 240

Gambar 4.4 Prosedur Pembelajaran 4…………..……… 254

(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran Kecakapan Hidup, yang mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Pendidikan Kecakapan Hidup pada Program Paket B. Pengembangan suatu model pembelajaran terkait dengan beberapa aspek, yaitu: aspek apa yang akan dikembangkan, dalam mata pelajaran apa aspek tersebut dikembangkan, pada jenjang dan jenis pendidikan mana pengembangan akan dilaksanakan, bagaimana kondisi aspek tersebut dikembangkan? Dalam penelitian ini model yang akan dikembangkan berkaitan dengan peningkatan kecakapan hidup yang meliputi kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional, pada warga belajar Program Paket B, yang akan dikembangkan melalui integrasi dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

(15)

1. Research and Information Collecting (penelitian dan pengumpulan informasi), yang dilakukan melalui kegiatan analisis kebutuhan, studi kepustakaan dan penelitian dalam skala kecil.

2. Planning (perencanaan), dilakukan dengan melakukan identifikasi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, membuat rumusan tujuan yang akan dicapai, membuat desain atau langkah-langkah penelitian serta merencanakan kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

3. Develop preliminary form of product (pengembangan produk awal), yang dilakukan dengan melakukan kegiatan antara lain penyiapan bahan ajar, proses pembelajaran dan instrument evaluasi.

4. Preliminary field testing (uji lapangan awal), disebut juga uji coba terbatas, dilakukan dengan mengujicobakan produk awal yang telah dikembangkan. Pada saat uji coba terbatas dilakukan observasi, wawancara, penyebaran angket, dan diskusi dengan tujuan untuk mendapatkan evaluasi kualitatif produk awal yang dikembangkan.

5. Main product revision (revisi produk). Pada tahap ini dilakukan revisi terhadap produk awal yang telah dikembangkan berdasarkan temuan-temuan dan masukan pada saat uji coba terbatas/uji lapangan awal.

(16)

sesudah model dilakukan. Selain itu juga dilakukan pengumpulan data kualitatif tentang proses ketika model dilaksanakan.

7. Operational product revision (revisi produk) adalah tahap penyempurnaan produk utama berdasarkan temuan-temuan pada uji lapangan utama untuk mendapatkan produk operasional/model hipotetik.

8. Operational field testing (uji lapangan). Pada tahap ini dilakukan uji eksperimen terhadap model hipotetik yang telah disusun, dimana hasil awal dan akhir dalam kelompok eksperimen akan dibandingkan dengan kelompok kontrol untuk melihat efektivitas model. Pada saat ini juga dilakukan wawancara, observasi, angket dan lainnya untuk melihat proses pelaksanaan uji eksperimen.

9. Final revisi products (revisi produk). Berdasarkan masukan dalam uji lapangan, dilakukan revisi produk sehingga menghasilkan produk final/model final.

(17)

Sukmadinata (2005:189) menyederhanakan model penelitian pengembangan Gall, Gall dan Borg tersebut ke dalam tiga langkah, yaitu studi pendahuluan, pengembangan model, dan pengujian model.

(18)

KERANGKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Gambar 3.1 : Kerangka Penelitian dan Pengembangan

1. STUDI PENDAHULUAN

Studi Literatur

Studi lapangan tentang bentuk Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup yang terjadi

Deskripsi dan analisis Temuan model yang selama dilakukan

2. TAHAP PENGEMBANGAN MODEL

Evaluasi dan Perbaikan

Uji Lebih Luas

Penyusunan Draft Awal Model

Evaluasi dan Penyempurnaan

Model Hipotetik Uji Terbatas

3. TAHAP PENGUJIAN MODEL

MODEL FINAL 1. Tes Awal 2. Implementasi

(19)

B. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada Program Paket B, yang merupakan salah satu program pada Pendidikan Kesetaraan di Jalur Pendidikan Nonformal, dengan mengambil lokasi di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Beberapa pertimbangan terhadap pemilihan Kabupaten Karanganyar sebagai lokasi penelitian, antara lain: Pertama Kabupaten Karanganyar yang merupakan salah satu kabupaten di antara 35 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki Program Paket B. Kedua, Program Paket B di Kabupaten Karanganyar diselenggarakan oleh berbagai lembaga penyelenggara yang memiliki karakteristik yang berbeda. Di Kabupaten Karanganyar terdapat 59 lembaga yang menyelenggarakan Program Paket B, yang terselenggara di 17 Kecamatan.

Sampel untuk studi pendahuluan ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling berdasarkan jenis lembaga penyelenggara. Dari setiap jenis lembaga penyelenggara akan diambil 30% untuk dijadikan sampel pada studi pendahuluan. Adapun lokasi studi pendahuluan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Penentuan Jumlah Sampel Studi Pendahuluan

No. Jenis Penyelenggara Jumlah Kelompok Jumlah Sampel

1 PKBM 23 Kelompok 7 Kelompok

2 Pendidikan Formal 9 Kelompok 3 Kelompok

3 Lembaga kemasyarakatan 26 Kelompok 7 Kelompok

4 Pondok Pesantren 1 Kelompok 1 Kelompok

(20)

Tabel 3.2

Sampel Kelompok Belajar dan Lokasi Studi Pendahuluan No Penyelenggara Jenis Nama Penyelenggara Lokasi

1 PKBM PKBM Bina Warga

PKBM Tunas Muda PKBM Bumi lestari PKBM Margo Mulyo PKBM Kerjo

PKBM Pioneer PKBM Selaras

Desa Tlobo, Kec. Jatiyoso Desa Ngunut, Kec. Jumantono Desa Karangbangun, Matesih Desa Dirimulyo, Ngargoyoso Desa Sumberejo, Kec. Kerjo Desa Ngringo, Kec. Jaten Desa Ngadirejo, Mojogedang 2 Pendidikan

Formal

SDN 04 Wonokeling MI Ngwaru Matesih SMP Bhakti karya

Desa Wonokeling, Jatiyoso MI Ngwaru Matesih

Desa Sewurejo, Mojogedang 3 Lembaga

Kemasyara- katan

LPMD Bhineka Mandiri PGRI Cabang Matesih LPK Gama 94

Dharma Wanita Colomadu

LPMD Desa Karangmojo PKK Desa Trengguli LPMD Desa Plosorejo

Kec. Jumantono Kec. Matesih

Badranasari, Karanganyar Desa Blulukan, Colomadudesa Desa Karangmojo, Tasikmadu Desa Trengguli, Jenawi Desa Plosorejo, Kec. Matesih 4 Pondok

Pesantren

Ponpes Imam Bukhori Desa Selokaton, Gondangrejo

Penelitian akan dilakukan pada kelas VIII atau kelas II Program Paket B, dengan pertimbangan bahwa warga belajar kelas VIII belum disibukkan oleh kegiatan pemadatan pembelajaran untuk menghadapi uian nsional sehingga masih memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat uji coba.

(21)

lembaga penyelenggara program pendidikan nonformal di kabupaten. Adapun uji coba lebih luas diselenggarakan pada tiga kelompok belajar dengan kategori Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), sekolah formal yang menyelenggarakan Program Paket B dan lembaga sosial kemasyarakatan. Pengujian atau validasi hasil dilaksanakan pada enam kelompok belajar, yaitu tiga kelompok eksperimen dan tiga kelompok kontrol. Ketiga kelompok tersebut akan mewakili kelompok PKBM, kelompok sosial kemasyarakatan dan sekolah formal. Pengujian atau validasi didasarkan atas beberapa kriteria antara lain : (1) kelompok belajar tersebut memiliki Program Paket B Kelas VIII, (2) kelompok belajar tersebut memiliki jumlah warga belajar minimal 20 orang, (3) lokasi kelompok belajar yang dipilih tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

Adapun daftar kelompok uji coba terbatas, Uji coba luas dan uji validasi adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3

Daftar Sampel Kelompok Belajar Tahap Uji Coba dan Pengujian

No Nama Penyelenggara Kecamatan Keterangan

1 SKB Karanganyar Karanganyar Uji Coba Terbatas 2 PKBM Ngudi Makmur Jumapolo Uji Coba Luas 3 SMP Bhakti Karya Mojogedang Uji Coba Luas 4 PKK Desa Trengguli Jenawi Uji Coba Luas

5 PKBM Tunas Muda Jumantono Kelompok Eksperimen

6 MI Ngwaru Matesih Kelompok Eksperimen

7 PKK Desa Kaling Tasikmadu Kelompok Eksperimen

8 PKBM Pioneer Jaten Kelompok Kontrol

9 SDN 04 Wonorejo Jatiyoso Kelompok Kontrol

(22)

C. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPUL DATA

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama merupakan studi pendahuluan, tahap kedua merupakan tahap pengembangan model yang terdiri atas pengembangan gambar draf awal model, uji coba terbatas, dan uji coba luas, dan tahap ketiga merupakan pengujian atau validasi model.

Secara terperinci, tahap penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen yang akan digunakan dalam mengumpulkan data dapat diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 3.4

Tahap Penelitian, Pengumpulan Data dan Instrumen

Tahap Teknik Pengumpulan Data Bentuk Instrumen

Studi Pendahuluan - Studi kepustakaan - Survei lapangan

Studi Dokumen Angket Wawancara Observasi Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Pengembangan - Pengembangan

Draf awal Observasi Wawancara

Terstruktur dan terbuka

Terbuka - Uji coba terbatas Studi dokumentasi Terbuka

- Uji coba lebih luas Tes Evaluasi praktik Angket Pilihan Ganda Skala Daftar Cek Pengujian Model Tes awal dan tes akhir

- Eksperimen

- Tes tertulis - Evaluasi praktik - Angket

Pilihan ganda Skala

(23)

D. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan tahap awal penelitian pengembangan yang dilakukan dengan studi kepustakaan dan survei lapangan. Studi lapangan dilakukan kepada delapan belas kelompok belajar yang telah terpilih. Survei ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup dan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun studi kepustakaan dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai teori dan konsep tentang pembelajaran kecakapan hidup dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial serta mengkaji berbagai penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan pendidikan kecakapan hidup.

2. Pengembangan Model

(24)

dengan bimbingan peneliti yang menggunakan prinsip penelitian tindakan, baik pada uji terbatas maupun uji coba lebih luas. Selama mengadakan uji coba terbatas dan uji coba luas yang dilakukan oleh tutor, peneliti akan berperan sebagai observer yang akan mencatat seluruh proses pelaksanaan uji coba dan pada akhirnya bersama-sama dengan tutor akan merumuskan model hipotetik yang akan diujikan.

Hasil pelaksanaan pengembangan model akan didiskusikan dalam bentuk focus group discussion serta memintakan pengesahan dari tenaga ahli yang kompeten, untuk mendapatkan model hipotetik yang siap untuk diujikan.

3. Pengujian Model

Tahap ini merupakan tahap pengujian atau validasi model, yang akan menguji kelebihan model yang telah dihasilkan dibandingkan dengan model konvensional yang biasa dilakukan oleh para tutor. Pada tahap ini dilakukan penelitian eksperimental di kelompok belajar yang telah ditentukan.

Pengukuran akan dilakukan baik melalui tes awal dan tes akhir baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

E. PENGEMBANGAN INSTRUMEN

(25)

instrumen tersebut digunakan, akan dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba terhadap innstrumen kecakapan hidup dimaksudkan untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen. Selain itu, dalam uji coba ini juga diujicobakan instrumen prestasi belajar untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.

Beberapa instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: pada saat studi pendahuluan akan digunakan angket, pedoman wawancara, dan pedoman observasi; pada saat pengembangan model dalam uji coba terbatas akan digunakan lembar observasi dan pedoman wawancara, sedangkan pada uji coba lebih luas akan digunakan lembar observasi, tes, angket, dan daftar cekt. Pada saat pengujian model akan digunakan instrumen tes, angket, dan daftar cek.

F. ANALISIS DATA

(26)

proses pembelajaran. Data yang akan dianalisis adalah data sebelum dan sesudah penerapan model (pretes dan postes) dengan menggunakan metode t tes. Teknik ini digunakan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran secara internal. Untuk mengetahui perbedaan antar kategori kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol digunakan teknik analisis variansi (Anova). Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran secara eksternal. Selain itu, sebelum uji validasi model pembelajaran kontekstual, sebelumnya dilakukan uji regresi terhadap hasil uji coba luas guna meyakinkan bahwa indikator yang dirumuskan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecakapan hidup, juga akan dianalisis indikator dominan yang berpengaruh. Analisis data dilakukan dengan bantuan komputer Program SPSS 15.0.

Adapun pengolahan data secara terperinci menggunakan teknik analisis sebagai berikut:

1. Memeriksa hasil pekerjaan warga belajar dan mengamati implementasi pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang ditentukan 2. Mencari mean masing-masing hasil tes dengan menggunakan rumus

∑fx2 __

X = --- N

3. Mencari standard deviasi ___

Rumus : s² = ∑(X1-X2)² n-1

(27)

___ ___ X1 - X2

t-tes = __________________ __________________ - - - -

SD12 + SD22 N1-1 N2-1

- - - -

5. Menguji beda mean dengan menggunakan analisis variansi (Anova) satu arah. Model analisis yang digunakan adalah :

Rumus Pengujian Anova adalah sebagai berikut : k

__ __ ∑(X1-X)² J=1 n

k-1 F =

n k

∑ ∑ (Xii-Xi)2 I = 1 j=1

K = (n-1)

(Djarwanto PS, 1996: 147)

(28)

Tabel 3.5 Analisis Data

Pengembangan Model Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Kecakapan Hidup Warga Belajar pada Program Paket B dalam Mata Pelajaran IPS

Variabel Indikator Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Model Pembelajaran yang mampu meningkatkan kecakapan Hidup warga belajar dalam pelajaran IPS Komponen Pembelajaran Model Pembelajaran Kecakapan Hidup pada Mata

Pelajaran IPS Pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Tutor Pengamat/ penyeleng gara Program Tenaga Ahli Wawancara Observasi

Focus Group Discussion

Analisis

kualitatif untuk menganalisis hasil wawancara dengan tutor berkenaan dengan pemahaman model

pembelajaran dan hubungan antara materi dan aspek pendidikan kecakapan hidup Analisis kualitatif

dilakukan untuk menelaah implementasi model pembelajaran Analisis kualitatif

(29)

Kegiatan pembelajaran IPS yang diintegrasikan dengan pendidikan kecakapan Hidup Warga Belajar

Observasi Analisis

kualitatif untuk menelaah

aktivitas warga belajar dalam mengikuti proses pembelajaran Kecakapan Personal Warga Belajar

Angket Analisis

kuantitatif untuk

menganalisis hasil pretes dan postes dengan menggunakan teknik statistic Kecakapan Sosial Warga Belajar

Angket Analisis

kuantitatif untuk menganalisis hasil pretes dan postes dengan menggunakan teknik statistik Kecakapan Akademik Warga Belajar

Tes Analisis

kuantitatif untuk menganalisis hasil pretes dan postes dengan menggunakan teknik statistik Kecakapan Vokasional Warga Belajar Tes Kinerja Angket Analisis

kualitatif untuk menelaah

(30)

Aspek kecakapan yang paling berpengaruh terhadap kecakapan hidup

Warga Belajar

Tes Analisis

kuantitatif untuk menentukan aspek/

kecakapan yang paling

Gambar

Tabel 4.47
Gambar 2.1 Sistem Kurikulum……………………………. ...................................... 40
Gambar 3.1 : Kerangka Penelitian dan Pengembangan
Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel Studi Pendahuluan
+6

Referensi

Dokumen terkait

sentido de reforçar o desenvolvimento humano.. Serão oferecidos até 200 apoios a cada ano a homens e mulheres para estudar em universidades de Timor-Leste. Austrália, Governo da

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Andri Apriadi Setia Putra 2014

Broke anode bisa disebabkan oleh suhu dan voltase yang tidak stabil saat proses reduksi, Rod Without Butt atau RWB ini disebabkan oleh tangkai anoda yang

[r]

Esrey, CEO of Sprint: and Steve Kerr, for- mer CEO of General Electric) make good reading and fill a void in the literature on how technology is being used

Dalam beberapa penelitian, persepsi konsumen memiliki hubungan yang signifikan terhadap loyalitas konsumen seperti yang dilakukan oleh Oktafrima (2007) yang menunjukkan bahwa

[r]

dengan membawa Dokumen Asli dan salinannya sebagaimana tertuang dalam formulir isian kualifikasi.. Serta membawa Dokumen