Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
KINERJA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN
(MGMP) PKn DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
GURU di SEKOLAH
(Studi Deskriptif Kinerja Guru dalam MGMP PKn SMP Negeri Kota Cirebon)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh:
Josie Fitri Handayani
0802761
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
KINERJA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU di SEKOLAH
(Studi Deskriptif Kinerja Guru dalam MGMP PKn SMP Negeri Kota Cirebon)
Skripsi
Oleh:
Josie Fitri Handayani
0802761
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
© Josie Fitri Handayani 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
JOSIE FITRI HANDAYANI
KINERJA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU di SEKOLAH
(Studi Deskriptif Kinerja Guru dalam MGMP PKn SMP Negeri Kota Cirebon)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP 19630820 198803 1 001
Pembimbing II
Dr. Dadang Sundawa, M.Pd NIP 19600515 198803 1 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
i
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Josie Fitri Handayani (0802761) Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKn dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di Sekolah.
MGMP merupakan suatu forum atau wadah profesional guru mata
pelajaran yang berada pada suatu wilayah
kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah. Prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan "dari, oleh, dan untuk guru" dari semua sekolah. Pelaksanaan kegiatan MGMP adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam rangka menyikapi kurang maksimal penguasaan terhadap kompetensi guru.
Bagaimana kinerja MGMP PKn di Kota Cirebon sebagai suatu forum ilmiah yang dituntut untuk meningkatkan kompetensi guru. Dan diharapkan dapat mendukung secara optimum peningkatan kemampuan profesional guru dalam pembelajaran di sekolah-sekolah terkait.
Penelitian ini berdasarkan empat rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana perkembangan MGMP PKn SMP Kota Cirebon? 2) Bagaimana kegiatan yang diterapkan MGMP PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah dilihat dari segi materi, metoda, sumber, dan evaluasi pembelajarannya? 3) Bagaimana hambatan-hambatan yang ditemui oleh MGMP PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah? 4) Bagaimana usaha yang dilakukan MGMP PKn untuk mengatasi hambatan yang ditemui dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah?
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan yang menjadi subjek penelitian adalah Pengawas, Pembina, Pengurus dan Peserta MGMP PKn Kota Cirebon. Data-data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi
Hasil penelitian diperoleh yaitu: Program kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru selain berasal dari pusat, terdapat pula program pengembangan yang dibuat oleh MGMP PKn Kota Cirebon dengan membuat analisis kebutuhan. Contoh kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyusunan program karakter dan anti korupsi, penggunaan ICT, penulisan karya tulis popular, PTK, pemahaman tentang pembelajaran yang baik dan benar (Lesson Study), bina kesadaran hukum masyarakat, perlombaan dan bakti sosial, studi banding. Hambatan yang ditemui yaitu, waktu, dana, dan tata kelola. Upaya yang dilakukan yaitu berusaha untuk mencari waktu luang agar setidaknya dalam satu minggu, terdapat pertemuan rutin. Untuk masalah dana, MGMP selalu bekerjasama mencari dana baik dari PemKot, APBN, dan APBD ataupun iuran anggota. Masalah dalam hal tatakelola pengurus, berusaha untuk meningkatkan tatakelola dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan dan menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan.
i
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
vi
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Kegunaan Penelitian ... 6
E. Penjelasan Istilah ... 7
F. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 8
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
A. Tinjauan Mengenai Kinerja Organisasi ... 10
1. Pengertian Kinerja ... 10
2. Kinerja Organisasi (MGMP) ... 11
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 13
4. Unsur-Unsur Kinerja ... 15
5. Manfaat Penilaian Kinerja ... 16
B. Tinjauan Mengenai Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ... 17
1. Pengertian MGMP ... 17
C. Tinjauan Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan ... 22
vii
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 24
3. Aspek-Aspek Kompetensi Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan ... 26
F. Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru PKn ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 37
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38
1. Lokasi Penelitian ... 38
2. Subjek Penelitian ... 38
C. Prosedur Penelitian ... 39
1. Menyusun Rancangan Penelitian ... 39
2. Mengurus Perizinan ... 39
3. Memilih dan Memanfaatkan Informan ... 40
4. Tahap Pengumpulan Data ... 40
5. Tahap Penyajian Laporan Hasil Penelitian ... 40
D. Teknik Pengumpulan Data ... 40
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 45
1. Profil MGMP PKn Kota Cirebon ... 45
a. Latar Belakang ... 45
b. Dasar Hukum ... 46
c. Maksud dan Tujuan Kegiatan ... 46
d. Bentuk Kegiatan ... 47
e. Susunan Pengurus MGMP PKn Kota Cirebon ... 48
2. Profil MGMP PKn SMP/MTs ... 48
a. Profil Kelompok Kerja ... 48
b. Profil Pengurus Kelompok Kerja ... 49
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50
1. Hasil Wawancara dan Observasi dengan Pengawas ... 50
2. Hasil Wawancara dan Observasi dengan Pembina ... 55
3. Hasil Wawancara dan Observasi dengan Pengurus ... 58
4. Hasil Wawancara dan Observasi dengan Peserta ... 63
C. Pembahasan ... 67
1. Perkembangan MGMP PKn ... 67
2. Kegiatan yang dilakukan dalam Meningkatkan Kompetensi Guru .73 3. Hambatan yang ditemui oleh MGMP dalam Meningkatkan Kompetensi Guru ... 79
4. Upaya yang dilakukan untuk Mengatasi Hambatan dalam Meningkatkan Kompetensi Guru ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 83
A. Kesimpulan ... 83
B. Rekomendasi ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 83
1
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat universal, terdapat dimana saja
dan kapan saja dalam kehidupan masyarakat manusia. Pendidikan harus selalu
progresif, harus selalu berorientasi ke depan. Semua pihak yang terlibat di dalam
pengambil kebijakan harus selalu memiliki visi bahwa pendidikan adalah
investasi yang harus disiapkan melalui kajian yang bermutu, yang komprehensif,
melibatkan berbagai pihak dan berbagai lintas ilmu, sehingga akan menghasilkan
SDM (Sumber Daya Manusia) yang menguasai antar disiplin ilmu untuk
memecahkan masalah kompleks yang harus dianalisis dari berbagai sisi.
Pendidikan adalah salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang ada, tujuan pendidikan berdasarkan Undang-Undang
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) adalah:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Era globalisasi informasi dan ekonomi dewasa ini, telah diakui dan terbukti
bahwa kemajuan suatu bangsa yang lebih banyak ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia, bukan oleh kuantitas sumber daya alam. Bangsa Indonesia adalah
salah satu bangsa yang menyadari pentingnya sumber daya manusia dengan
meningkatkan kualitas pendidikan.
Jelaslah bahwa pendidikan merupakan faktor utama dan pertama dalam
kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, yang
berlaku semenjak dalam kandungan sampai ke liang lahat. Dengan demikian
pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan individu,
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dilaksanakan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan individu, kelompok,
masyarakat, negara bahkan dunia. Keberhasilan pendidikan sangat tergantung
kepada guru sebagai penggiat pendidikan yang langsung berhubungan dengan
peserta didik.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, guru didefinisikan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Menurut UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati
dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Guru sebagai
agen pembelajaran harus memiliki kompetensi yang baik, dalam pasal 28 ayat 3
dan pasal 8 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional meliputi:
a) kompetensi pedagogik, kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik;
b) kompetensi kepribadian, kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak
mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik;
c) kompetensi professional, kemampuan penguasaan materi pelajaran secara
luas dan mendalam;
d) kompetensi sosial, kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Jadi adalah suatu yang ideal, apabila keempat kompetensi tersebut terintegrasi
dalam kinerja guru, dimana sesuai yang disebutkan dalam Permendiknas No.16
tahun 2007 tentang kualifikasi guru dan kompetensi guru.
Sudarwan Danim (2002) mengungkapkan bahwa salah satu ciri krisis
pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukkan kinerja (work
performance) yang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru belum
3
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
karena itu perlu adanya upaya yang komprehensif guna meningkatkan kompetensi
guru.
Untuk itu guru, perlu ditumbuhkan kesadaran bahwa penguasaan terhadap
materi perkembangan peserta didik, teori-teori belajar, pengembangan kurikulum,
teknik evaluasi, penguasaan terhadap model-model dan metode pengajaran,
adalah perlu, di samping penguasaan terhadap mata pelajaran dan iptek yang
berkaitan dengan pengajaran. Dengan kesadaran bahwa kompetensi ini belum dikuasai secara maksimal, maka hendaklah „guru‟ berinisiatif untuk terus menerus mencari informasi hal-hal yang disebutkan di atas, serta memperbaharui dirinya
melalui penyegaran dengan mengikuti berbagai forum ilmiah.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak lepas dari peran serta
masyarakat dan kompetensi guru sebagai pendidik khususnya guru mata pelajaran
PKn. Salah satu kegiatan organisasi yang dapat meningkatkan kompetensi guru
adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dalam UU No 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa organisasi profesi guru adalah
perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk
mengembangkan profesionalitas guru.
MGMP tidak hanya sekedar lembaga musyawarah, tetapi dapat dijadikan
forum ilmiah sesama guru. MGMP merupakan suatu forum atau wadah
profesional guru mata pelajaran yang berada pada suatu wilayah
kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah. Ruang lingkupnya meliputi
guru mata pelajaran pada SMP Negeri dan Swasta, baik yang berstatus PNS
maupun Swasta dan atau guru tidak tetap/honorarium. Prinsip kerjanya adalah
cerminan kegiatan "dari, oleh, dan untuk guru" dari semua sekolah. Pelaksanaan
kegiatan MGMP adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru
dalam rangka menyikapi kurang maksimal penguasaan terhadap kompetensi guru.
Adapun tujuan MGMP dalam pedoman penyelenggaraan MGMP, (1998: 5) yaitu;
a. Menumbuhkan kegairahan guru untuk meningkatkan kemampuan dan
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar-mengajar sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
c. Mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam
melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari cara penyelesaian yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, guru, kondisi sekolah dan lingkungan. d. Membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan keilmuan dan Iptek, kegiatan pelaksanaan kurikulum, metodologi, dan system evaluasi sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan.
e. Saling berbagi informasi dan pengalaman dalam rangka menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan adanya kegiatan MGMP diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan kompetensi guru yang dapat diandalkan guna peningkatan prestasi
belajar siswa yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan
khususnya, dan pada umumnya mutu pendidikan nasional.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ketua MGMP PKn SMP di Kota
Cirebon, bahwa kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ini
mendapat respon positif dari para pengajar mata pelajaran PKn khususnya di Kota
Cirebon, karena dinilai akan sangat bermanfaat untuk bekal mereka dalam
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Lebih jauh narasumber mengatakan bahwa, kegiatan MGMP
ini memang telah memberi masukan positif bagi para guru mata pelajaran PKn di
masing-masing sekolah SMP di Kota Cirebon dan khususnya untuk pembelajaran
PKn dikelas. Namun MGMP ini bersifat informatif, artinya bahwa masing-masing
guru PKn berhak menerapkan hasil yang didapat dari MGMP ataupun tidak.
Memang pengaruh guru terhadap keberhasilan konsep-konsep pembaharuan
dalam bidang pembelajaran khususnya PKn sangatlah besar. Berbagai sikap guru
dapat dilihat dalam pelaksanaan perubahan, diantaranya proaktif, reaktif, bahkan
ada pula yang apatis. Perilaku guru yang diharapkan adalah guru proaktif dalam
implementasi perkembangan teknologi dalam tataran teknik, metodologi, strategi,
5
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Untuk mewujudkan peran MGMP dalam pengembangan profesionalisme guru,
maka peningkatan kinerja musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) merupakan
masalah yang mendesak untuk dapat direalisasikan. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk meningkatkan kinerja MGMP, namun berbagai indikator mutu
pendidikan belum menunjukkan peningkatan kinerja MGMP yang berarti. Di
beberapa daerah menunjukkan peningkatan kinerja MGMP yang cukup
menggembirakan, namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan.
Sejalan dengan pendapat tersebut maka betapa pentingnya peran MGMP dalam
mengatasi masalah kompetensi yang dimiliki oleh guru. Disinilah kinerja MGMP
sebagai suatu forum ilmiah dituntut untuk meningkatkan kompetensi guru. Dan
diharapkan dapat mendukung secara optimum peningkatan kemampuan
profesional guru dalam pembelajaran di sekolah-sekolah terkait.
Berdasarkan pemahaman latar belakang diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “KINERJA MUSYAWARAH
GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PKn CIREBON DALAM
MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU di SEKOLAH”
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian maka yang menjadi pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja MGMP PKn dalam
meningkatkan kompetensi guru di sekolah“. Permasalahan pokok tersebut di
jabarkan dalam rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan MGMP PKn SMP Kota Cirebon?
2. Bagaimana kegiatan yang diterapkan MGMP PKn dalam meningkatkan
kompetensi guru di sekolah dilihat dari segi materi, metoda, sumber, dan
evaluasi pembelajarannya?
3. Bagaimana hambatan-hambatan yang ditemui oleh MGMP PKn dalam
meningkatkan kompetensi guru di sekolah?
4. Bagaimana usaha yang dilakukan MGMP PKn untuk mengatasi hambatan
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C.Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan hal utama yang menyebabkan seseorang melakukan
tindakan. Dengan tujuan, tindakan akan terarahkan secara fokus dan terarah,
begitu pula dalam penulisan proposal ini yang memiliki tujuan tertentu.
Sesuai dengan perumusan masalah, secara umum tujuan penelitian ini adalah
untuk memperoleh gambaran secara aktual dan faktual mengenai kinerja MGMP
PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan dari kinerja MGMP PKn SMP kota Cirebon.
2. Untuk mengetahui kegiatan yang diterapkan MGMP PKn dalam meningkatkan
kompetensi guru di sekolah dilihat dari segi materi, metoda, sumber, dan
evaluasi pembelajarannya.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh MGMP PKn dalam
meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
4. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan MGMP PKn untuk mengatasi
hambatan yang ditemui dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
D.Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini akan memberikan
wawasan keilmuan bagi penulis, dan baik secara langsung maupun tidak langsung
memberikan sumbangan konsep-konsep baru yang berkenaan dengan MGMP
PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
2. Kegunaan Praktis
a. Pengawas dan Kepala Sekolah
Keunggulan dan kelemahan kegiatan MGMP yang diungkapkan melalui
penelitian ini merupakan bahan introspeksi dalam pembinaan kompetensi guru
7
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mampu meningkatkan kompetensi sesuai dengan tuntutan dan perkembangan
zaman.
b. Guru
Diharapkan menjadi bahan masukan bagi guru sebagai pengajar, pendidik agar
mereka mampu mengahadapi tuntutan kualitas para siswanya.
c. Jurusan PKn
Diharapkan menjadi masukan dalam membina mahasiswa agar lebih
berkompetensi sehingga pada saat menjadi guru, mereka bisa mengembangkan
kompetensi yang dimilikinya secara baik.
E.Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kekeliruan dalam mengartikan istilah-istilah, yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi pengertian dari setiap
istilah tersebut sebagai berikut:
a. Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003: 223) kinerja seseorang merupakan
kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari
hasil kerjanya.
b. Menurut Handayaningrat (1996: 42) organisasi adalah wadah (wahana)
kegiatan daripada orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya mencapai
tujuan.
c. Kinerja organisasi (MGMP) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
merupakan aktualisasi dari suatu organisasi profesi yang dibentuk oleh guru
mata pelajaran sejenis untuk memecahkan masalah-masalah yang ada
hubungannya dengan pembuatan program, pelaksanaan program, pelaksanaan
evaluasi dan perbaikan program.
d. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SLTP dan SLTA menurut M.
Masri (1998: 3) dalam bukunya petunjuk teknis penyelenggaraan MGMP
adalah forum/wadah kegiatan guru mata pelajaran sejenis pada jenjang SLTA
untuk memecahkan masalah-masalah dan penyempurnaan pelaksanaan proses
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penguasaan materi pelajaran antar guru dan antar wilayah, perbaikan metode
penyajian, penggunaan media dan alat pelajaran, system evaluasi belajar serta
hal-hal lain yang secara langsung atau tidak langsung menunjang terlaksananya
kegiatan proses belajar mengajar.
e. Menurut UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Kompetensi guru
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
f. Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 (Undang-Undang Tentang Guru dan
Dosen) guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
F. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan
kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif
kemudian dianalisis dan diinterprestasikan apa yang sebenar-benarnya makna dari
data tersebut. Moleong (2006: 4) mengemukakan bahwa ”metodologi kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”. Dipilihnya
pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena peneliti akan mendeskripsikan
tentang kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
Adapun metode penelitian yang akan digunakan tergantung dari permasalahan
dan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena
peneliti berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan serta mengidentifikasi
kejelasan tentang bagaimana kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Zuriah (2007: 47) mengenai metode
9
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.
Merujuk pada pendapat di atas, penulis berusaha menggambarkan peristiwa,
kejadian-kejadian dan karakteristik perilaku yang terjadi selama penelitian
berkenaan program kegiatan MGMP dalam usaha meningkatkan kompetensi guru
di sekolah. Jadi metode yang dipakai dalam penelitian ini berupa pemaparan
gambaran yang memberikan gejala, peristiwa, fakta dan kejadian secara
mendalam dengan sistematika yang akurat sehingga dalam mengungkap kinerja
suatu organisasi diperlukan penelitian deskriptif untuk mencari hubungan fakta
dan data dari suatu peristiwa.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam memahami permasalahan dan pembahasan masalah yang terdapat
dalam skripsi ini, maka perlu disusun sistematika pembahasan sebagai gambaran
secara global tentang keseluruhan isi skripsi ini, bahwa skripsi ini terdiri dari 5
(lima) bab. Skripsi ini diawali dengan abstrak yang merupakan gambaran dari isi
skripsi ini.
Bab I: Pendahuluan, pada bab ini diuraikan tentang latar belakang penelitian,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan
istilah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II: Kajian pustaka, pada bab ini menjabarkan tentang teori-teori yang
berkaitan dengan pembahasan tentang kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
Bab III: Metode penelitian, pada bab ini menguraikan tentang pendekatan dan
metode, lokasi dan subjek penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan
data, teknik pengolahan data dan analisis data, yang akan digunakan dalam
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bab IV: Merupakan bab yang mendeskripsikan analisis hasil penelitian, meliputi:
Kinerja MGMP PKn SMP di Kota Cirebon (usaha yang dilakukan) dan
peningkatan kompetensi guru di sekolah
Bab V: Penutup, dalam bab ini memuat kesimpulan-kesimpulan dari penulisan
skripsi ini dan pada akhir skripsi ini memuat saran-saran penulis terhadap
pengurus MGMP PKn SMP, kata penutup penulis dan disertakan pula daftar
37
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Pendekatan dan Metode Penelitian
Koentjaraningrat (1994: 7) mengemukakan “dalam arti kata yang
sesungguhnya, metode (Yunani: methodos) adalah cara atau jalan. Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja; yaitu cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan”.
Metode penelitian ditentukan apabila konsep-konsep telah ditentukan dan
ditegaskan. Metode penelitian yang akan digunakan tergantung dari permasalahan
dan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena
peneliti berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan serta mengidentifikasi
kejelasan tentang bagaimana kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Zuriah (2007: 47), mengemukakan
mengenai metode deskriptif sebagai berikut:
Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.
Merujuk pada pendapat di atas, penulis berusaha menggambarkan peristiwa,
kejadian-kejadian dan karakteristik perilaku yang terjadi selama penelitian
berkenaan program kegiatan MGMP dalam usaha meningkatkan kompetensi guru
di sekolah. Mengenai ciri-ciri deskriptif, Surakmad (1985: 140), mengungkapkan
sebagai berikut:
1. Memusatkan dari pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada saat sekarang, pada masalah-masalah aktual.
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan
kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif
kemudian dianalisis dan diinterpretasikan apa yang sebenar-benarnya makna dari
data tersebut. Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena peneliti
akan mendeskripsikan tentang kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
Moleong (2006: 4) mengemukakan bahwa ”mendefinisikan metodologi
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.
Jadi hasil analisis dari penelitian tersebut berupa pemaparan gambaran secara
mendalam (berupa kata-kata, gambar, perilaku) mengenai situasi objek yang
diteliti dalam bentuk uraian naratif dan tidak dituangkan dalam bentuk bilangan
atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif.
B.Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di MGMP SMP PKn Kota Cirebon yang
bersekretariat di SMP Negeri 11 Kota Cirebon. Alasan peneliti memilih dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a) Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh informasi bahwa di MGMP PKn
Kota Cirebon merupakan salah satu pusat tempat pelaksanaan kegiatan
MGMP yang cukup aktif dalam upaya meningkatkan kompetensi guru.
b) Adanya keterbukaan dari pihak pengurus MGMP PKn dan yang terkait
terhadap penelitian yang akan dilaksanakan di tempat kegiatan
penyelenggaraan kegiatan MGMP di wilayah Kota Cirebon, sehingga
mempermudah penulis dalam memperoleh data penelitian
c) Selain itu kemudahan akses bagi penulis menuju lokasi penelitian
39
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Subjek penelitian menurut Nasution (1996: 11) adalah “sumber yang dapat
memberikan info, yang dipilih secara purposive bertalian dengan purpose atau tujuan tertentu”.
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pengawas MGMP PKn Kota Cirebon berjumlah 1 orang
2) Pembina MGMP PKn Kota Cirebon berjumlah 1 orang
3) Pengurus MGMP PKn Kota Cirebon berjumlah 2 orang
4) Peserta MGMP PKn Kota Cirebon berjumlah 6 orang
Terpilihnya peserta MGMP PKn Kota Cirebon dengan jumlah 6 orang karena
dalam pelaksanaan kegiatan MGMP cukup aktif, dan cukup memberikan
kontribusinya dalam menjalankan atau mengikuti program kegiatan yang
diadakan oleh MGMP PKn Kota Cirebon.
C.Prosedur Penelitian
Penyusunan skripsi ini memerlukan beberapa langkah atau tahap penelitian
yang sistematis dalam pelaksanaannya. Berikut adalah tahapan penelitian yang
dilakukan oleh penulis:
1. Menyusun Rancangan Penelitian
Dalam tahap ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian. Rancangan ini terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan/ atau pra
penelitian ke MGMP PKn Kota Cirebon untuk mendapatkan data dan informasi
awal yang dapat memperkuat adanya permasalahan yang dalam kaitannya dengan
kinerja MGMP PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Setelah itu,
peneliti mempelajari latar lokasi (setting), subjek yang diteliti, melakukan
pengamatan, wawancara, membuat catatan lapangan. Selanjutnya, peneliti
mengajukan judul dan dilanjutkan dengan proposal skripsi yang di dalamnya
mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah yang sesuai dengan apa
yang ingin diteliti.
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Perizinan ini dilakukan agar peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian
yang sesuai dengan objek serta subjek penelitian. Adapun perizinan tersebut
ditempuh dan dikeluarkan oleh:
a. Ketua jurusan yang kemudian mengeluarkan rekomendasikan untuk
mendapatkan izin dari Dekan FPIPS UPI.
b. Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan 1 FPIPS UPI memberikan
rekomendasi untuk memperioleh izin dari rektor UPI melalui BAAK.
c. Rektor UPI melalui Pembantu Rektor 1 mengeluarkan rekomendasi izin
yang kemudian menjadi modal penting dalam melaksanakan pemelitian.
d. Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat memberikan
surat permohonan izin penelitian untuk diajukan kepada Dinas Pendidikan
Kota Cirebon.
e. Dinas Pendidikan Kota Cirebon memberikan surat ijin penelitian yang
kemudian ditujukan kepada pengurus MGMP PKn SMP di Kota Cirebon.
3. Memilih dan Memanfaatkan Informan
Selanjutnya peneliti memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan penelitian
untuk dapat memberikan informasi yang akurat serta data yang sesuai dengan
penelitian dan diperlukan informan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan
sejumlah kriteria yang harus dipenuhi.
4. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan semua data dan informasi yang
diperlukan dalam penelitian tentang kinerja musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) PKn dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah dengan
melakukan pengamatan (observasi) terhadap proses berlangsungnya kegiatan
MGMP PKn yang dilaksanakan di Cirebon, serta peneliti melakukan wawancara
dan studi dokumentasi di dalam penelitian tersebut sehingga peneliti mendapatkan
data dan sumber informasi.
5. Tahap Penyajian Laporan Hasil Penelitian
Tahap ini berbentuk kegiatan pengetikan naskah laporan tentang penelitian
41
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kompetensi guru di sekolah, penyuntingan hasil laporan penelitian, penyusunan
naskah akhir, pengesahan pembimbing, penggandaan dan pencetakan naskah jadi,
penyerahan naskah, dan siap untuk diuji dihadapan penguji dan pembimbing.
D.Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian atau teknik pengumpulan data disini adalah teknik
pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data
yang valid dan realibel.
Menurut Sugiyono (2010 : 308) teknik pengumpulan data adalah:
Langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah
sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara menurut Moleong (2006: 199) adalah ”percakapan dengan maksud
tertentu atau pengumpulan data berdasarkan jawaban-jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan langsung oleh peneliti”. Wawancara disini
yaitu proses tanya jawab secara langsung tentang pokok-pokok permasalahan
penelitian dan digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dengan tujuan
untuk mempertajam kejelasan data yang diperoleh. Wawancara yang lebih fokus
dapat dilakukan wawancara secara mendalam agar informasi yang didapatkan
lebih komprehensif.
Bungin (2001: 157) memaparkan mengenai wawancara mendalam yaitu:
Suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang ditelliti. Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan berulang-ulang.
Wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mendapatkan informasi yang mendalam. Dalam penelitian ini wawancara secara
mendalam dilakukan oleh penulis kepada informan, khususnya mengenai hal yang
tidak dapat penulis ketahui mengenai bagaimana kinerja MGMP PKn dalam
upaya meningkatkan kompetensi guru di sekolah.
2. Observasi
Observasi menurut Hasan (2002: 86), “merupakan teknik pengumpulan data dengan cara peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti”. Teknik observasi digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh suatu gambaran yang lebih jelas melalui pengamatan
yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian.
Dengan observasi di lapangan akan lebih mampu memahami konteks data
dalam keseluruhan situasi dalam kegiatan MGMP, jadi akan dapat mengumpulkan
data lebih cermat dan terinci mengenai bagaimana kinerja MGMP PKn dalam
upaya meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Observasi juga menolong
peneliti untuk melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain,
khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa
dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara. Dalam penelitian ini yang
diobservasi yaitu berhubungan dengan program kegiatan yang dilakukan oleh
MGMP dan bagaimana implementasi dari program kegiatan tersebut.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dapat diartikan sebagai salah satu alat untuk melengkapi
data penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengungkap
berbagai dokumen yang ada dan berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
Menurut Arikunto (2006: 231) “studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen agenda rapat, dan sebagainya”.
Melalui studi dokumentasi penulis dapat memberikan keterangan yang
dianggap oleh peneliti harus diperkuat dengan ilsutrasi tersebut seperti yang
43
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
fakta dan data yang relevan dengan permasalahan penelitian.
Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik mendalam terhadap
narasumber Pengawas – IS ; Pembina – KR ; Pengurus – DH selaku Ketua, AM
selaku Sekertaris ; serta perwakilan Peserta berjumlah 6 orang.
E.Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data yang diperoleh
adalah berupa kata-kata dari berbagai sumber melalui wawancara dan
pengamatan. Setelah data diperoleh dari berbagai sumber, langkah selanjutnya
melakukan prosedur pengolahan dan analisa data. Mula-mula data yang sudah ada
ditelaah dan diperiksa kemudian dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang
penting sesuai dengan permasalahan. Seperti yang dikemukakan oleh Nasution
(1996: 29) bahwa:
Laporan-laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya, jadi pelaporan lapangan sebagai bahan “mentah” disingkatkan, disusun lebih sistematis, sehingga lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan.
Setelah data terkumpul kemudian dirangkum dan disesuaikan dengan fokus
masalah penelitian selanjutnya dianalisis dan diperiksa keabsahannya melalui
beberapa teknik.
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2010:
248) bahwa:
Sebagai upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diveritakan kepada orang lain. Teknik pengolahan data dilakukan setelah data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Milles dan Huberman (1992: 16), mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
bahwa analisis terdiri dari 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu,
data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data adalah proses analisis yang dilakukan untuk menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan hasil peneliitian dengan memfokuskan pada
hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti, dengan kata lain reduksi data bertujuan
untuk memperoleh pemahaman-pemahaman terhadap data yang telah terkumpul
dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum, mengklarifikasikan sesuai
masalah dan aspek-aspek permasalahan yang diteliti.
b. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data (data display) adalah sekumpulan informasi tersusun yang akan
memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh dengan kata lain menyajikan
data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya.
Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas dan terperinci namun
menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran-gambaran terhadap
aspek-aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian.
Penyajian data selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian atau laporan sesuai
dengan data hasil penelitian yang diperoleh.
c. Kesimpulan (Conclusion drawing verification)
Conclusion drawing verification merupakan upaya untuk mencari arti, makna,
penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah dianalisis dengan
mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat
dan mudah dengan mengacu kepada tujuan penelitian.
Demikian prosedur yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini.
Dengan melakukan tahapan-tahapan ini diharapkan penelitian yang dilakukan ini
dapat memperoleh data yang memenuhi kriteria suatau penelitian yaitu derajat
kepercayaan, maksudnya data yang diperoleh dapat dipercaya dan
45
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
83
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka diperoleh kesimpulan secara
umum kinerja program kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) PKn
SMP di Kota Cirebon dapat mengembangkan kompetensi guru. Secara khusus
kesimpulan dari kinerja musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) PKn SMP di
Kota Cirebon antara lain:
1. Pada perkembangannya, dengan dedikasi kepengurusan dan kesadaran guru,
MGMP PKn di Kota Cirebon menunjukkan perkembangan kinerja yang baik
dalam kegiatannya, khususnya dalam peningkatan kompetensi guru.
2. Program kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kompetensi
guru selain berasal dari pusat, terdapat pula program pengembangan yang
dibuat oleh MGMP PKn Kota Cirebon dengan membuat analisis kebutuhan
yang kemudian dipilih menjadi skala prioritas sehingga menjadi program kerja.
Contoh kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyusunan program karakter dan
anti korupsi, penggunaan ICT, penulisan karya tulis popular, PTK, pemahaman
tentang pembelajaran yang baik dan benar (Lesson Study), bina kesadaran
hukum masyarakat, perlombaan dan bakti sosial, studi banding.
3. Hambatan yang ditemui yaitu, waktu dan dana. Keterbatasan waktu, dalam
memposisikan antara jadwal mengajar dengan jadwal kegiatan disekolah sering
bentrok. Sedangkan dana yang sudah ada ternyata kurang mencukupi untuk
menunjang program kegiatan yang telah direncanakan. Apabila dilihat dari segi
standar pengembangan kegiatan, tatakelola dalam kegiatan MGMP PKn Kota
Cirebon masih kurang, seringkali tidak dibentuk panitia pelaksana pada setiap
kegiatan.
4. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah berusaha
84
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pertemuan rutin. Untuk masalah dana, MGMP selalu bekerjasama mencari
dana baik dari PemKot, APBN, dan APBD ataupun iuran anggota. Masalah
dalam hal tatakelola MGMP PKn Kota Cirebon, berusaha untuk meningkatkan
tatakelola dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan dan menumbuhkan rasa
tanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan.
B.Rekomendasi 1. Bagi Guru PKn
a. Untuk meningkatkan kompetensi yang baik, sebaiknya guru dapat
memanfaatkan kegiatan dengan sebaik mungkin.
b. Guru sebaiknya memiliki kesadaran diri dan tanggungjawab yang tinggi
dalam pelaksanaan kegiatan.
c. Dukungan dan kerjasama yang baik dari seluruh pihak baik dari guru,
kepala sekolah maupun dinas dapat mengurangi hambatan yang terjadi pada
saat kegiatan MGMP.
2. Bagi MGMP
a. Pengurus harus meningkatkan tatakelola dalam kegiatan MGMP sesuai
dengan buku standar pengembangan MGMP selain itu juga dengan
mengikuti pelatihan instruktur dan guru inti, peningkatan saran dan
prasarana, dan peningkatan mutu manajemen KKG/MGMP.
b. Keaktifan, kreatifitas pengurus MGMP PKn dan kesadaran guru-guru sangat
berperan dalam perkembangan kegiatan MGMP PKn yang bermutu dan
berkualitas.
c. Pengurus harus memiliki akutabilitas kinerja yang baik, agar dapat
mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada sesama rekan
guru, pimpinan sekolah, dan masyarakat.
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a. Jurusan PKn sebaiknya bekerjasama membuat pelatihan-pelatihan, agar
program kegiatan yang dilakukan oleh MGMP dalam meningkatkan
kompetensi guru semakin beragam.
b. Jurusan PKn diharapkan juga memberikan pemahaman tentang kompetensi
guru yang baik pada materi perkuliahan dalam rangka penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai Pancasila.
c. Selain itu juga mengadakan sosialisasi terhadap pengembangan kompetensi
guru dalam proses belajar mengajar dengan mengadakan seminar atau
pelatihan bagi guru-guru PKn yang nantinya bermanfaat bagi pelaksanaan
pembelajaran di kelas.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian yang dilakukan peneliti kemungkinan dirasa belum cukup
memuaskan bagi peneliti maupun civitas akademika lainnya. Oleh karena itu,
perlu pengkajian penelitian lebih mendalam mengenai kinerja MGMP PKn
dalam upaya meningkatkan kompetensi guru melalui pendekatan kuantitatif
sehingga mampu memberikan jawaban secara komprehensif dan mengetahui
seberapa besar pengaruhnya yang dituangkan melalui angka-angka secara jelas
86
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng. 2006. Pengembangan Kompetensi Profesional Guru Ekonomi dalam Meningkatkan Kinerja Pembelajaran. Laporan Penelitian FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Budimansyah dan Suryadi. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural . Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana UPI
Budimansyah. D dan Winataputra. U.S. (2007). Civic Education ‘Konteks, Landasan, Bahan Ajar, dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan sekolah pasca sarjana UPI
Bungin, B. (2001). Meotodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Darmawan, C. (2006). Pemberdayaan dan Kinerja Anggota DPRD. Bandung: UPI
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Pedoman Penyelenggaraan Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2008). Standar Pengembangan. Jakarta
Djahiri dan Ma’mun. (1978). Pengajaran Studi Sosial. Bandung: FKIS IKIP
Fianka, V. (2008). Pengertian Kinerja. [online]. Available at:
http//fianka.wordpress.com/pengertian-kinerja. [2 April 2012]
Handayaningrat, S. (1996). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: PT Toko Gunung Agung
Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jogiyanto. (2009). Pembelajaran Metode Kasus.Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Joni, T. Raka. (1984). Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan KKG dan MGMP. Jakarta
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Rambu-Rambu Pengembangan Kegiatan KKG dan MGMP. Jakarta
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 45 Tahun 2002
Koentjaraningrat. (1994). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Kunandar. (2007). GURU PROFESIONAL Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Louise Moqvist. (2003). The Competency Dimension of Leadership: Findings from a Study of Self-Image among Top Managers in the Changing Swedish Public Administration. Centre for Studies of Humans, Technology and Organisation, Linköping University. [online]. http://www.peran-kepala-sekolah-dalam-meningkatkan-kompetensi-guru. [2 April 2011].
Maftuh, Bunyamin. (2008). Pendidikan Resolusi Konflik. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek.
Maftuh, B dan Sapriya. (2005). Pembelajaran PKn melalui Pemetaan Konsep. Jurnal Civicus. 1, (5), 319-392.
Mangkunegara, A.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Rosdakarya
M. Masri, dkk. (1998). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan MGMP. Jakarta: Depdikbud
Milles, M.B dan Huberman, M.A. 1992. Analisis Data Kualitatif (metode-metodebaru). Jakarta: UIPress
88
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Moleong .J. Lexy. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nasution. (1996). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito
Nurmalina dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 18 tahun 2007
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006
Prasetya, Dicky Imam. (2002). Lingkungan Eksternal, Faktor Internal, dan Orientasi Pasar Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia vol 1, no 3, p 219 – 240.
Rusyan, T.A. (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya
Sastrohadiwiryo, S. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Sedarmayanti. (2007). Manajemen SDM: Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Refika Aditama.
Simanjuntak, Payaman J. (2005). Manajemen Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI
Sobandi, B. (2006). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Rafika Aditama
Somantri, Nu’man. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung:
Rosda Karya dan PPS UPI
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudarwan Danim. (2002). Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukadi. (2007). Guru Powerfull Guru Masa Depan. Bandung: Kholbu.
Sulistiyani, A.T. (2003). Kinerja. Bandung: Rosda Karya.
Sundawa, D. (1997). Studi Kinerja Guru SD Kelas V dalam
Mengimplementasikan Alat Penilaian Non-Tes Bidang Studi IPS Berdasarkan Kurikulum 1994 di Kotamadya Bandung. Tesis UPI: Tidak diterbitkan
Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah (dasar metode teknik). Bandung: Tarsito
Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sisdiknas. UU RI No. 14 Tahun 2005. Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen
Tilaar. (2002). Perubahan Sosial dan Pendidikan Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 tahun 2003
Usman, M. Uzer. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
_______________. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Wibowo, Mungin Edy. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Winataputra, U.S. (2001). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pendidikan Demokrasi. Disertasi. Bandung: Program Sarjana UPI
90
Josie Fitri Handayani, 2013
Kinerja Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Di Sekolah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu