Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan perlu adanya kebijakan perusahaan untuk melakukan pertimbangan dan analisa mengenai sumber modal maupun jenis modal yang paling menguntungkan bagi perusahaan, agar tujuan perusahaan yang diharapkan dapat tercapai.
PT KIMU ENAM KEMASINDO merupakan perusahaan industrialisasi yang memproduksi karton box. Untuk membiayai aktivitasnya, perusahaan menggunakan modal asing, yaitu pinjaman jangka pendek. Perkembangan pinjaman jangka pendek yang diukur berdasarkan persentase hutang dagang perusahaan secara umum mengalami penurunan setiap tahunnya untuk periode 2002 sampai dengan 2005.
Untuk mengukur likuiditas perusahaan digunakan rasio lancar (current ratio) dengan membandingkan antara aktiva lancar perusahaan dengan hutang lancar perusahaan. Dari hasil perhitungan menunjukkan adanya peningkatan likuiditas secara umum setiap tahunnya. Namun, tingkat likuiditas yang dicapai oleh perusahaan berada di bawah tingkat rasio lancar yang dianjurkan, yaitu 200%. Tetapi tingkat tersebut bukan merupakan penilaian yang mutlak karena tingkat rasio lancar ini juga tergantung dari jenis-jenis usaha perusahaan.
Sesuai dengan judul yang penulis pilih, maka penulis melakukan analisa dengan membatasi hanya pada pembahasan tentang pengaruh pinjaman jangka pendek terhadap likuditas perusahaan pada PT KIMU ENAM KEMASINDO. Dari hasil analisa statistik ditarik kesimpulan bahwa kenaikan pinjaman jangka pendek yang diukur berdasarkan persentase hutang dagang tidak menyebabkan penurunan likuiditas. Penurunan likuiditas perusahaan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……….. i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI………... v
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR TABEL………. ix
DAFTAR GRAFIK……… x
DAFTAR LAMPIRAN………. xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……….. 1
1.2 Identifikasi Masalah………... 3
1.3 Tujuan Penelitian………... 4
1.4 Kegunaan Penelitian……….. 4
1.5 Kerangka Pemikiran……….. 5
Universitas Kristen Maranatha BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen……….. 13
2.2 Manajemen Keuangan……….. 14
2.3 Pengertian Modal……… 15
2.4 Sumber Modal………. 17
2.5 Jenis-Jenis Modal……… 18
2.5.1 Modal Asing………... 18
2.5.1.1 Jenis-Jenis Modal Asing……… 19
2.5.1.2 Jenis-Jenis Pinjaman Jangka Pendek………. 22
2.5.1.3 Ciri-Ciri Pinjaman Jangka Pendek………. 29
2.5.1.4 Tujuan Penggunaan Pinjaman Jangka Pendek……... 29
2.5.2 Modal Sendiri………. 30
2.6 Analisa Rasio Keuangan……….. 32
2.6.1 Aspek-Aspek Rasio Keuangan……… 33
2.6.2 Cara menafsirkan Rasio-Rasio Keuangan………... 34
2.7 Pengertian Likuiditas……… 34
2.8 Rasio Likuiditas……… 35
2.9 Pengaruh Pinjaman Jangka Pendek Terhadap Likuiditas…………. 37
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……… 38
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………. 38
Universitas Kristen Maranatha
3.2 Metode Penelitian……….. 62
3.2.1 Jenis dan Sumber Data………. 62
3.2.2 Metode Pengumpulan Data……….. 63
3.2.3 Variabel Penelitian……… 63
3.2.4 Metode Analisa………... 64
3.2.4.1 Regresi Linier Sederhana……….. 64
3.2.4.2 Korelasi Linier Sederhana………. 65
3.2.5 Pengujian Hipotesis……….. 68
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Perkembangan Pinjaman Jangka Pendek Perusahaan……… 70
4.2 Analisa Tingkat Likuiditas Perusahaan………... .. 73
4.3 Pengaruh Pinjaman Jangka Pendek Terhadap Likuiditas Perusahaan………. .. 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………... 81
5.2 Saran……… ………. 82
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Mesin PT KIMU ENAM KEMASINDO………..39 Tabel 3.2 Variabel Penelitian……….64
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai-Nilai Koefisien Korelasi………67
Tabel 4.1 Persentase Kewajiban Pinjaman Jangka Pendek Setiap Tahun……….70 Tabel 4.2 Perkembangan Pinjaman Jangka Pendek Perusahaan………....71 Tabel 4.3 Persentase Pinjaman Jangka Pendek Perusahaan………...72 Tabel 4.4 Likuiditas………...74
Tabel 4.5 Pengaruh Pinjaman Jangka Pendek Terhadap
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik Perkembangan Pinjaman Jangka Pendek Perusahaan………72
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Bab I Pendahuluan
- 1 - Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan perlu adanya kebijakan
perusahaan untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan dan analisa mengenai
sumber modal maupun jenis modal yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
Maksud dan tujuan utama dari analisa tersebut untuk mengetahui bagaimana dana
digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjakan. Dengan kata
lain,melalui analisa dana itu dapat diketahui darimana datangnya dan bagaimana
digunakan. Pemilihan alternatif jenis modal dan sumber modal tersebut
merupakan keputusan pembelanjaan perusahaan dalam mempengaruhi
pertumbuhan profit yang dihasilkan perusahaan dan tingkat likuiditas perusahaan.
Sumber modal perusahaan ada dua macam, yaitu sumber modal internal
dan sumber modal eksternal. Sumber modal internal, adalah sumber modal yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri dari dalam perusahaan. Sedangkan sumber modal
eksternal, adalah sumber modal yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari
pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi atau pinjaman, baik pinjaman
jangka pendek maupun pinjaman jangka panjang. Pinjaman jangka pendek, adalah
pinjaman dengan jangka waktu pengembalian kewajibannya tidak lebih dari satu
tahun. Pinjaman jangka pendek ini dapat digunakan sebagai modal kerja untuk
pembelanjaan operasional sehari-hari misalnya; biaya bahan baku, biaya
Bab I Pendahuluan
- 2 - Universitas Kristen Maranatha pemasaran, dan sebagainya yang pada akhirnya dana yang telah dikeluarkan untuk
keperluan tersebut diharapkan dapat kembali melalui hasil penjualan produksinya
dalam jangka waktu yang pendek.
Dari segi kecepatan untuk memperoleh kebutuhan modal kerja, hutang
jangka pendek relatif lebih mudah dan cepat diperoleh daripada hutang jangka
panjang. Hal ini disebabkan karena kreditur enggan untuk memberikan pinjaman
jangka panjang sebelum melakukan evaluasi keuangan secara cermat. Selain itu
hutang jangka pendek relatif lebih fleksibel dibandingkan hutang jangka panjang.
Dalam kondisi normal, bunga hutang jangka pendek lebih rendah daripada bunga
hutang jangka panjang. Ini erat kaitannya dengan tingkat resiko yang dihadapi
oleh kreditur. Dengan demikian cukup rasional jika kreditur menghendaki tingkat
keuntungan yang lebih tinggi untuk mengkompensasi resiko yang mereka hadapi.
Tetapi perlu diingat bahwa penggunaan hutang jangka pendek yang tidak hati-hati
akan memberatkan perusahaan karena besar kemungkinan pada saat hutang
jangka pendek tersebut jatuh tempo, perusahaan tidak mampu membayar kembali.
Dengan demikian hutang jangka pendek dalam jumlah besar akan memperburuk
tingkat likuiditas perusahaan. Dengan semakin meningkatnya likuiditas
perusahaan, maka kepercayaan pihak luar terhadap kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya, tidak akan berkurang. Dengan adanya kepercayaan
terhadap kemampuan perusahaan, maka kontinuitas perusahaan akan tetap
terjamin.
PT. Kimu Enam Kemasindo, adalah perusahaan yang bergerak dalam
Bab I Pendahuluan
- 3 - Universitas Kristen Maranatha negeri, yaitu Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Cibitung, Cirebon, Jakarta,
Palembang, Pekanbaru, Purbalingga, dan Tasikmalaya. Dalam pembuatan kardus
ini pengoperasiannya masih berproduksi berdasarkan job order. Dalam
menjalankan aktivitas perusahaannya, PT. Kimu Enam Kemasindo menggunakan
pinjaman jangka pendek sebagai salah satu sumber modalnya. Kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek atau yang jatuh
tempo disebut likuiditas, mengingat bahwa tingkat likuiditas, adalah angka
perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar, maka setiap transaksi yang
mengakibatkan perubahan aktiva lancar dan hutang lancar akan mengakibatkan
perubahan tingkat likuiditas.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian serta membahas masalah tersebut yang
dituangkan dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Pinjaman Jangka Pendek
Terhadap Likuiditas Perusahaan Pada PT. Kimu Enam Kemasindo”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan pinjaman jangka pendek pada PT. Kimu Enam
Kemasindo.
2. Bagaimana tingkat likuiditas pada PT. Kimu Enam Kemasindo.
3. Bagaimana pengaruh perkembangan pinjaman jangka pendek terhadap
Bab I Pendahuluan
- 4 - Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perkembangan pinjaman jangka pendek pada PT. Kimu
Enam Kemasindo.
2. Untuk mengetahui tingkat likuiditas pada PT. Kimu Enam Kemasindo
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perkembangan pinjaman jangka
pendek terhadap tingkat likuiditas perusahaan pada PT. Kimu Enam
Kemasindo.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan dengan penelitian ini, antara lain:
1. Bagi penulis
Untuk lebih memahami secara teoritis dan praktis mengenai ilmu
manajemen keuangan khususnya mengenai masalah pinjaman jangka
pendek dan hubungannya dengan tingkat likuiditas perusahaan.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan (input) atau sebagai bahan perbandingan,
khususnya bagi pihak manajemen dalam mengambil dan menentukan
kebijakan jangka pendek dan kemampuan perusahaan dalam membiayai
Bab I Pendahuluan
- 5 - Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi peneliti lainnya
Dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai
bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih luas dan lebih
mendalam.
1.5 Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk menjalankan aktivitas dan
kelangsungan usahanya. Modal yang dibutuhkan oleh perusahaan terdiri dari dua
sumber, yaitu modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri dan modal yang
berasal dari luar. Modal yang berasal dari luar, ada yang berupa pinjaman jangka
panjang dan ada yang berupa pinjaman jangka pendek. Kredit-kredit ini
didapatkan dari bank dan nonbank dan biasanya disertai dengan jaminan seperti
gudang, tanah dan sebagainya. Teguh Pudjo Muljono dalam bukunya Manajemen
Perkreditan (2001,9) mengemukakan pengertian kredit sebagai berikut:
a. Kredit, adalah kemampuan untuk melaksanakan pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan
dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.
b. Sedangkan pengertian yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di
Indonesia, pengertian kredit ini telah dirumuskan dalam Bab I, pasal 1 ayat
12 Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang
merumuskan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
- 6 - Universitas Kristen Maranatha melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.
Dari perumusan di atas ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik,
yaitu:
− Adanya suatu penyerahan hutang / tagihan atau dapat juga barang yang
yang menimbulkan tagihan tersebut kepada pihak lain, dengan harapan
memberi pinjaman ini bank akan memperoleh suatu tambahan nilai dari
pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai pendapatan bagi bank
yang bersangkutan.
− Dari proses kredit itu telah didasarkan pada suatu perjanjian yang saling
mempercayai kedua belah pihak akan mematuhi kewajibannya
masing-masing.
− Dalam pemberian kredit ini terkandung kesepakatan pelunasan hutang dan
bunga akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati
bersama.
Dalam meningkatkan usahanya, perusahaan dapat menggunakan
pinjaman jangka pendek sebagai salah satu sumber modalnya. Menurut Brigham
dalam bukunya Financial Management (1999,856) pinjaman jangka pendek
adalah:
“ Short term credit is defined as any liability originally schedule for payment within one year ”.
Dari definisi tersebut di atas dinyatakan bahwa pinjaman jangka pendek,
adalah segala jenis hutang yang dijadwalkan untuk dibayar selama waktu satu
Bab I Pendahuluan
- 7 - Universitas Kristen Maranatha Pinjaman jangka pendek ini mempunyai banyak keuntungan, diantaranya
diungkapkan oleh Brigham (1999,856), yaitu:
1. The speed with which short terms loans can be arranged. Waktu dalam
mendapatkan pinjaman jangka pendek dapat diatur (lebih cepat).
2. Increased flexibility, meningkatkan keleluasaan dalam negosiasi dengan
pihak debitur.
3. The fact that short term interest rate are generally lower than long term
rates, pada kenyataannya bahwa bunga pinjaman jangka pendek lebih
rendah daripada bunga pinjaman jangka panjang.
Pinjaman jangka pendek mempunyai jangka waktu pengembalian yang
cepat. Umumnya perusahaan menggunakan pinjaman jangka pendek ini untuk
membiayai operasional perusahaan. Lukman Syamsuddin dalam bukunya
Manajemen Keuangan Perusahaan (1995,322) mengatakan bahwa:
“Sumber pembelanjaan jangka pendek timbul sebagai akibat dari operasi perusahaan yang normal, misalnya dengan meningkatnya volume penjualan maka hutang dagang (account payable) juga akan meningkat karena semakin besarnya pembelian-pembelian kredit yang harus dilakukan untuk memenuhi jumlah peningkatan produksi dan penjualan. Di samping itu, sebagai konsekuensi logis dari peningkatan volume penjualan maka biaya-biaya yang masih harus dibayar misalnya; upah, bunga, dan lain-lain juga akan turut meningkat karena kebutuhan-kebutuhan akan semakin besar”.
Pada umumnya, dalam suatu perusahaan ada berbagai macam jenis
modal, yaitu:
1. Modal asing
Adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang bersifat
sementara bekerja dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan
Bab I Pendahuluan
- 8 - Universitas Kristen Maranatha maupun pinjaman pokoknya. Modal kredit ini terbagi dalam tiga golongan,
yaitu:
1. Kredit jangka pendek. Kuswadi dalam bukunya yang berjudul Rasio-Rasio
Keuangan Bagi Orang Awam (2006,28) mengatakan bahwa:
“kewajiban jangka pendek, adalah hutang yang harus segera dilunasi dalam jangka pendek, yaitu kurang dari masa satu tahun”.
Sumber-sumber utama hutang jangka pendek, adalah hutang usaha atau
kredit perdagangan, pos-pos akrual, kredit bank jangka pendek dan warkat
komersial. Biasanya kredit jangka pendek digunakan sebagai modal kerja
perusahaan.
2. Kredit jangka menengah. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti dalam
bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (2002,399)
mendefinisikan kredit jangka menengah sebagai kredit yang jangka waktu
pelunasannya antara satu sampai dengan kurang dari lima tahun.
Kebutuhan membelanjai usaha dengan kredit ini dirasakan karena adanya
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan kredit jangka pendek disatu
pihak dan juga sulit dipenuhi dengan kredit jangka panjang dilain pihak.
3. Kredit jangka panjang. Kuswadi mendefinisikan kredit jangka penjang
sebagai kewajiban yang berasal dari transaksi masa lalu yang belum jatuh
tempo dalam waktu satu tahun. Umumnya digunakan untuk membelanjai
pelunasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan karena
Bab I Pendahuluan
- 9 - Universitas Kristen Maranatha 2. Modal sendiri
Modal sendiri pada dasarnya, adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu
lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas
merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya.
Pada intinya, perusahaan menggunakan pinjaman jangka pendek untuk
membiayai modal kerja, yang akan dikelola sehingga perusahaan mampu
untuk membayar hutang jangka pendeknya tersebut dan likuiditas perusahaan
tetap terjaga.
Kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang
tersedia dinamakan likuiditas, di mana likuiditas tidak saja mengandung
makna yang berhubungan dengan keadaan keuangan secara keseluruhan tetapi
juga bagaimana perusahaan tersebut dapat mengubah aktiva lancar tertentu
menjadi kas.
Tingkat likuiditas ini diukur melalui rasio likuiditas perusahaan
berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari laporan rugi laba
dan neraca perusahaan. James van Horne, John M. Wachowicz Jr, dalam
bukunya Fundamentals of Financial Management (1998,129),
mengemukakan:
Bab I Pendahuluan
- 10 - Universitas Kristen Maranatha Rasio likuiditas ini memperlihatkan apakah perusahaan mampu setiap
saat dapat memenuhi pembayaran-pembayaran yang diperlukan untuk
kelancaran jalannya perusahaan.
Untuk mengetahui tingkat likuiditas suatu perusahaan dilakukan
dengan menghitung rasio likuiditas, yaitu:
- Current Ratio
Rumus current ratio
Current assets
Current ratio = X100% Current liabilities
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, perlunya mengetahui lebih
jauh mengenai pengaruh pinjaman jangka pendek yang digunakan untuk
modal kerja perusahaan terhadap tingkat likuiditas perusahaan.
1.6 Hipotesis
Perusahaan menggunakan pinjaman jangka pendek sebagai modal
kerja dimana modal kerja ini dibutuhkan untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk
memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka besar
kemungkinan perusahaan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan,
dengan kata lain perusahaan tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek
tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas.
Pinjaman jangka pendek selain dapat mendukung pelaksanaan
Bab I Pendahuluan
- 11 - Universitas Kristen Maranatha pinjaman jangka pendek dalam jumlah yang sangat besar akan memungkinkan
perusahaan tidak dapat melunasinya pada saat jatuh tempo. Kuswadi
(2006,131)
Dengan demikian hipotesis yang dapat ditarik, adalah “ Pinjaman
Jangka Pendek Yang Digunakan Perusahaan Berpengaruh Terhadap
Likuiditas Perusahaan” .
Bab I Pendahuluan
- 12 - Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1
Yang diteliti Sumber Modal
Modal Sendiri Modal Pinjaman
Pinjaman Jangka Panjang
Pinjaman Jangka Pendek
Likuiditas
Current Ratio
• Working Capital to Total Assets ratio • Acid Test Ratio /
Quick Ratio • Cash Ratio
Bab V Kesimpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha - 81 -
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas perusahaan di PT KIMU ENAM KEMASINDO, selama kurun waktu 4 tahun yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Dalam menjalankan aktivitas usahanya PT KIMU ENAM KEMASINDO menggunakan modal sendiri maupun modal pinjaman. Perkembangan pinjaman jangka pendek cenderung berfluktuasi. Namun secara umum mengalami penurunan. PT KIMU ENAM KEMASINDO melunasi pinjaman jangka pendeknya maksimal tiga bulan.
2. Secara keseluruhan likuiditas yang dicapai perusahaan berfluktuasi setiap tahunnya. Hasil tersebut menunjukkan kenaikan setiap tahun. Ini berarti bahwa perusahaan masih mampu membiayai kewajiban jangka pendeknya tepat waktu.
3. Dari analisa statistik dihasilkan persamaan regresi yang berarti kenaikan pada pinjaman jangka pendek menyebabkan kenaikan likuiditas perusahaan dan pengaruh pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas (r²) adalah sebesar 7%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung < t tabel maka hipotesis Ho diterima, sehingga hipotesis Ha ditolak. Dengan demikian tidak
Bab V Kesimpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha - 82 -
perhitungan r² 7% menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pinjaman jangka pendek terhadap likuiditas perusahaan. Likuiditas perusahaan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain di luar pinjaman jangka pendek.
5.2 Saran
Setelah mengadakan penelitian, pembahasan dan analisa di PT KIMU ENAM KEMASINDO, maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan yang bermanfaat bagi manajemen:
o Kebijakan manajemen modal kerja terutama pinjaman jangka pendek dalam memenuhi kebutuhan modal harus dilaksanakan dengan baik, karena makin besar penggunaan modal pinjaman jangka pendek dapat menyebabkan tingkat likuiditas perusahaan menurun. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini, adalah dengan cara menggunakan pinjaman jangka pendek secara tepat dalam membiayai aktivitas perusahaan sehingga pinjaman tersebut dapat dilunasi tepat waktu. Selanjutnya perusahaan harus mampu memanfaatkan dan menggunakan aktiva yang dimiliki dan mengolahnya dengan efektif dan efisien.
o PT KIMU ENAM KEMASINDO harus mampu menaikkan tingkat likuiditas perusahaan, sehingga perusahaan tetap mendapatkan kepercayaan dari para kreditur dan juga supaya kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan
Bab V Kesimpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha - 83 -
- Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
1. Brigham. Eugene F, Gapenski Louis C, Ehrnhardt C , “ Financial
Management”, The Diyden Press, 1999
2. Douglas, Emery R. Finnerty John D, “ Corporate Financial Management”,
Prentice Hall, 1990
3. Furqon, “Statistika Terapan Untuk Penelitian”, CV ALFABETA, 2001
4. Gitman, L.J., “Principles Of Managerial Finance”, Addison Wesley, 1997
5. Hasan Igbal M., “Pokok-Pokok Materi Statistik I”, PT. Bumi Aksara, 2001
6. Husnan Suad, Pudjiastuti Enny, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, UPP
AMP YKPN, 2002
7. Hartono, “Statistik Untuk Penelitian”, Lembaga Studi Filsafat,
Kemasyarakatan, Kependidikan, dan Perempuan, 2004
8. Kuswadi, “Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam”, PT Alex
Media Komputindo, 2006
9. Manullang M., “Pengantar Ekonomi Perusahaan”, Liberty, 1998
10.Manullang M., ”Pengantar Manajemen Keuangan”, Andi, 2005
11.Muljono Pudjo Teguh, “Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial”,
BPFE, 2001
12.Nazir Moh., “Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, 2003
13.Ryanto Bambang, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Yayasan
Badan Penerbit Gajah Mada, 1993
14.Syamsuddin Lukman, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Rajawali Pers,
1995
15.Stoner, J.F., Edward F. & Daniel R.G., “Management”, Prentice Hall, Inc,
1995
16.Swasta, B. & Ibnu S.W, “Pengantar Bisnis Modern”, Liberty, 1993
17.Sugiarso G., Winarni F., “Manajemen Keuangan”, Media Pressindo, 2005
- Universitas Kristen Maranatha 19.Van Horne, James & Wachowicz, John Jr., “Fundam entals Of Financial
Management”, Prentice Hall Inc. A. Simaon & Schuster, 1995
20.Weihrich, H. & Harold K., “Management A Global P erspective”, Mc
Graw-Hill, Inc, 1994
21.Weston, Feed & Copeland, Thomas, “Manajemen Keuangan”, Binaputra