• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Aromaterapi Lemon terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Aromaterapi Lemon terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha Pembimbing Pendamping : dr. Djaja Rusmana, M.Si.

Latar Belakang Dalam proses belajar, informasi yang diterima berupa ingatan jangka pendek dengan kapasitas terbatas. Efek samping merupakan alasan mengapa obat kimia ditinggalkan, maka dari itu penggunaan aromaterapi esensial merupakan pilihan masyarakat, salah satunya lemon. Senyawa aktif Limonene dalam lemon dapat merangsang sistem limbik agar sistem saraf simpatis mensekresikan norepinefrin, serotonin, dan dopamin yang bersifat stimulan sehingga dapat meningkatkan memori jangka pendek.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui apakah aromaterapi lemon meningkatkan memori jangka pendek.

Desain penelitian Bersifat eksperimental semu, dengan rancangan pre-test dan post-test terhadap 30 laki-laki berusia 19-22 tahun. Data yang di ukur adalah skor memori jangka pendek image test, number test, dan text test sebelum dan sesudah menghirup aromaterapi lemon selama 3 menit. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan, ANAVA satu arah, dan uji beda rata – rata LSD (α=0,05).

Hasil penelitian Rerata skor image test setelah menghirup aromaterapi lemon 11.20 ± 0.997 lebih besar dibandingkan dengan sebelum menghirup aromaterapi lemon 8.53 ± 1.224 (p<0.01). Rerata skor number test setelah menghirup aromaterapi lemon 11.50 ± 0.682 lebih besar dibandingkan dengan sebelum menghirup aromaterapi lemon 9.80 ± 1.648 (p<0.01). Rerata skor text test setelah menghirup aromaterapi lemon 21.53 ± 3.026 lebih besar dibandingkan dengan sebelum menghirup aromaterapi lemon 17.10 ± 3.166 (p<0.01).

Simpulan penelitian Aromaterapi lemon meningkatkan memori jangka pendek.

(2)

Universitas Kristen Maranatha vii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEMON AROMATHERAPY TO IMPROVE

SHORT-TERM MEMORY

Ryan Reinhart, 2016.

1st Tutor : Dr. dr. Iwan Budiman, MS, MM, M.Kes, AIF. 2nd Tutor : dr. Djaja Rusmana, M.Si.

Backgrounds Storing the learning process requires memory processing. Short-term memory has limited capacity. People have taken many strategies to increase their memory by taking chemical drugs or smelling aromatherapy. Side effects are the reason why chemical drugs abandoned. Todays the use of aromatherapy are increasingly being developed, one of which is lemon. Lemon aromatherapy possesses active compounds Limonene that can stimulate limbic system to activate sympathetic nervous system and secretes norepinephrine, serotonin, and dopamine which are stimulants that can improve short-term memory.

Objectives Determine whether lemon aromatherapy improve the short-term memory.

Methods Study Design is using quasi-experimental, by using pre-test and post-test method, participant of the research was conducted towards men aged between 19 to 22 years. The data that was measured were the image, the number, and the words that can be memorized from the short-term memory test, before and after inhaling lemon aromatherapy for 3 minutes. Statistical analysis was using paired t-test, one way ANAVA, and Fisher’s LSD multiple comparison test with α = 5%. Results Average for image test after inhaled lemon aromatherapy scored 11.20 ± 0.997 is higher than before inhaled lemon aromatherapy 8.53 ± 1.224 (p<0.01). Average for number test after inhaled lemon aromatherapy scored 11.50 ± 0.682 is higher than before inhaled lemon aromatherapy 9.80 ± 1.648 (p<0.01). Average for text test after inhaled lemon aromatherapy scored 21.53 ± 3.026 is higher than before inhaled lemon aromatherapy 17.10 ± 3.166 (p<0.01).

Conclusions Lemon aromatherapy improve short-term memory.

(3)

1

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ...i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

SURAT PERNYATAAN MAHASISWA ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

ABSTRAK ...vi 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Memori ... 7

2.1.1 Definisi Memori ... 7

2.1.2 Fisiologi Memori ... 8

2.1.3 Penyebab Forgetting pada Memori ... 9

2.1.4 Klasifikasi Memori ... 10

(4)

1

2.1.6 Fisiologi Memori Jangka Panjang ... 16

2.1.7 Berbagai Neurotransmitter pada Aktivitas Otak... 18

2.1.8 Proses Memori ... 21

2.1.9 Gangguan Memori ... 23

2.2 Fisiologi Penciuman (Olfaktori/Smell) ... 23

2.3 Otak ... 28

2.5.1 Definisi Aromaterapi ... 35

2.5.2 Minyak Esensial ... 35

2.5.3 Manfaat Umum Aromaterapi ... 36

2.5.4 Komponen Umum Aromaterapi ... 37

2.5.5 Aplikasi Minyak Esensial Agar Diserap Oleh Tubuh ... 38

2.5.6 Aromaterapi Inhalasi ... 39

2.6 Lemon ... 40

2.6.1 Taksonomi Lemon ... 41

2.6.2 Karakteristik Lemon ... 41

2.6.3 Varietas Lemon ... 42

2.6.4 Kandungan Buah Lemon ... 43

2.6.5 Minyak Essential Lemon ... 43

2.6.6 Manfaat dan Indikasi Aromaterapi Lemon ... 45

2.7 Pengaruh Aromaterapi Lemon terhadap Memori Jangka Pendek... 46

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian... 49

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 49

3.1.2 Subjek Penelitian ... 49

(5)

1

3.3 Metode Penelitian ... 50

3.3.1 Desain Penelitian ... 50

3.3.2 Data yang Diukur ... 50

3.3.3 Analisis Data ... 50

3.3.4 Definisi Konsepsional Variabel ... 50

3.3.5 Definisi Operasional Variabel ... 50

3.3.6 Perhitungan Jumlah Sampel Minimal ... 51

3.4 Prosedur Kerja ... 51

3.4.1 Persiapan Subjek Penelitian ... 51

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 52

3.5 Uji Pendahuluan... 54

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 56

4.2 Pembahasan ... 61

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 67

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN I ... 71

LAMPIRAN II ... 72

LAMPIRAN III ... 73

LAMPIRAN IV ... 77

LAMPIRAN V ... 78

LAMPIRAN VI ... 90

(6)

13

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbandingan Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka Panjang ... 11

2.2 Transmitter Synaptic Molekul Kecil Aksi Cepat ... 19

2.3 Komposisi Kimia dalam 100gr Buah Lemon Mentah Tanpa Kulit ... 43

2.4 Unsur –unsur Pembentuk Minyak Essential Lemon ... 45

4.1 Data Dasar Paired Samples Statistics... 56

4.2 Hasil Pengolahan Data Paired Sample Text Sebelum Menghirup Aromaterapi Lemon ... 57

4.3 Uji ANAVA Satu Arah Sebelum Menghirup Aromaterapi Lemon ... 58

4.4 Uji Beda Rata –rata Fisher’s LSD Sebelum Menghirup Aromaterapi Lemon ...58

4.5 Data Dasar Perbedaan Antara Image Test, Number Test, dan Text Test Setelah Menghirup Aromaterapi Lemon ... 59

4.6 Uji ANAVA Satu Arah Setelah Menghirup Aromaterapi Lemon ... 59

(7)

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Jalur Memori Jangka Panjang ... 17

2.2 Tipe dan Efek Neurotransmitter ... 21

2.3 Lokasi dan Struktur Sel Olfaktorius ... 24

2.4 Mekanisme Transduksi Olfaktori ... 26

2.5 Serabut Aferen Hidung ... 27

2.6 Jaras Olfaktorius ... 27

2.7 Daerah Fungsional di Korteks Serebri... 28

2.8 Anatomi Sistem Limbik ... 30

2.9 Fungsi Hipothalamus ... 32

(8)

15

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN I Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 71

LAMPIRAN II Informed Consent yang Telah Diisi Subjek Penelitian ... 72

LAMPIRAN III Analisis Statistik ... 73

LAMPIRAN IV Cuplikan Data Mentah ... 77

LAMPIRAN V Tes Memori ... 78

(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Proses belajar memerlukan proses memori (daya ingat), yang terdiri dari tiga tahap ; yaitu mendapatkan informasi (learning), menyimpannya (retention), dan mengingat kembali (recall). Dalam tahap retention, informasi yang diterima berupa ingatan jangka pendek (short-term memory). Ingatan jangka pendek adalah sistem ingatan dengan kapasitas terbatas saat informasi dipertahankan, kecuali mempergunakan cara tertentu untuk dapat mempertahankannya lebih lama. (Lahey, 2007)

Dua cara untuk meningkatkan ingatan jangka pendek adalah dengan melakukan pengelompokkan (chunking) dan pengulangan (repetition). (Lahey, 2007) Untuk semakin meningkatkannya, banyak masyarakat mencari strategi dengan mengonsumsi obat kimia atau menikmati wewangian aromaterapi. Beberapa efek samping berbahaya menjadi alasan obat-obatan kimia semakin ditinggalkan. Dewasa ini penggunaan aromaterapi semakin dikembangkan. (Price, 2012)

Peradaban Cina, India, Mesir, Yunani, dan Romawi kuno telah lama menggunakan aromaterapi guna pengobatan, hygiene, serta spiritual. Aromaterapi adalah bentuk pengobatan alternatif yang menggunakan minyak alami diekstrak dari bunga, kulit kayu, batang, daun, akar atau bagian lain dari tanaman untuk meningkatkan pikiran, kesehatan fisik dan vitalitas tubuh. Aromaterapi merupakan penggunaan minyak esensial dengan tujuan mengubah pikiran, suasana hati, atau kesehatan seseorang dengan cara dihirup, spa atau massage. (Steflitsch, 2007; Shah, 2010)

(10)

Universitas Kristen Maranatha 2

(Ferguson, 2002 ; Komiya, 2006) sehingga diharapkan dapat meningkatkan memori. Lemon merupakan tumbuhan utama yang diproduksi oleh negara-negara dengan iklim subtropis maupun tropis, khususnya Indonesia. Suhu ideal untuk lemon agar dapat tumbuh dengan baik adalah antara 15-30 oC. (Marwanto, 2014) Kulit lemon mengandung kadar minyak esensial yang berkualitas baik. Tumbuhan lemon mudah dan sering ditanam di rumah dikarenakan ukuran pohonnya yang kecil, kelopak bunga berwarna putih dengan bintik-bintik berwarna merah-ungu, dan buah berukuran 9 - 11 cm. (Morton, 2012) Hal – hal tersebutlah yang membuat peneliti memilih lemon untuk meningkatkan tujuan diatas.

Aromaterapi lemon dapat berpengaruh langsung terhadap otak. Lemon mengandung zat aktif yang dapat merangsang sekresi neurotransmitter guna meningkatkan memori jangka pendek. Hingga saat ini belum dilaporkan efek samping yang timbul dari pemberian aromaterapi lemon, (Nicholson, 2009) sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan tujuan diatas.

1.2Identifikasi Masalah

1. Aromaterapi lemon meningkatkan memori jangka pendek.

2. Apakah peningkatan memori jangka pendek terhadap gambar (Image Test) lebih besar daripada kata (Text Test).

3. Apakah peningkatan memori jangka pendek terhadap gambar (Image Test) lebih besar daripada angka (Number Test).

4. Apakah peningkatan memori jangka pendek terhadap kata (Text Test) lebih besar daripada angka (Number Test).

1.3Maksud dan Tujuan

(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Manfaat –manfaat tersebut terbagi menjadi manfaat akademis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai manfaat aromaterapi, khususnya aromaterapi lemon sebagai salah satu terapi untuk meningkatkan memori jangka pendek.

1.4.2 Manfaat Praktis

(12)

Universitas Kristen Maranatha 4

D-Limonene dan L-Limonene

Mukosa Hidung

Traktus Olfaktorius

Sistem Limbik

Amigdala Hipotalamus Bulbus Olfaktorius Sel Reseptor Olfaktori

Nervus Olfaktorius

Alveolus Traktus Respiratorius Concha

Peredaran Darah

Serotonin Norepinefrin

Hipokampus Efek Simpatomimetik

Frekuensi Denyut Jantung ↑

Cardiac Output

Arousal

Memori Jangka Pendek ↑ Aliran Darah Otak ↑

Dopamin Aromaterapi Lemon

(13)

Universitas Kristen Maranatha 5

Aromaterapi lemon mengandung zat aktif D-Limonene dan L-Limonene yang ketika dihirup, akan mengaktifkan pelepasan neurotransmitter aksi cepat (rapidly acting transmitters) yaitu : norepinefrin, serotonin (5-HT), dan dopamin pada

aksis hipofisis-hipotalamus. (Filipsson, 2000 ; Komiya, 2006)

Molekul D-Limonene dan L-Limonene yang terhirup kemudian akan melewati mukosa hidung dan mengaktifkan sel reseptor olfaktori. Selanjutnya berikatan dengan reseptor protein dan mengirim impuls ke sel mitral di bulbus olfaktorius. Terjadinya depolarisasi membran akan merangsang nervus olfaktorius berjalan melalui rute subkortikal menuju korteks olfaktori primer / area 28 & 34. Impuls ini kemudian didistribusikan ke sistem limbik. (Chudler, 2011 ; Price, 2012) Struktur otak yang berkaitan dengan daerah penciuman primer adalah komponen dari sistem limbik yaitu : hipokampus, amigdala, dan hipotalamus. Hipokampus memegang peranan dalam pengolahan memori jangka pendek dengan cara menimbulkan perangsangan pada sistem saraf otonom dan mengaktivasi neurotransmitter norepinefrin. Sedangkan amigdala penting dalam penerimaan impuls sensorik penciuman ke hipotalamus. (Xudong, 2007 ; Ghasani, 2010)

Norepinefrin disekresikan oleh jalur akson yang terletak di batang otak dan hipotalamus. Secara khusus, norepinefrin dilepaskan neuron noradrenergik di lokus ceruleus otak. Norepinefrin merupakan neurotransmitter postganglion yang akan mengeksitasi serabut saraf simpatis. (Guyton & Hall, 2012)

Sistem saraf simpatis yang tereksitasi akan memberikan jawaban respon berupa peningkatkan tekanan arteri yang berdampak pada peningkatan frekuensi denyut jantung. Selanjutnya diiringi peningkatan cardiac output dan terjadi peningkatan aliran darah ke otak. Semakin banyak oksigen dan nutrisi yang dipompakan ke otak, maka makin banyak energi pada sel otak. Sehingga otak bekerja lebih optimal, khususnya dalam proses pembentukan memori. (Glaser, 2008 ; Guyton & Hall, 2012)

(14)

Universitas Kristen Maranatha 6

hipokampus untuk meningkatkan memori jangka pendek secara langsung. (Guyton & Hall, 2012)

Dengan demikian, penggunaan aromaterapi essential lemon dapat meningkatkan memori jangka pendek.

1.6 Hipotesis Penelitian

1. Aromaterapi lemon meningkatkan memori jangka pendek.

2. Peningkatan memori jangka pendek terhadap gambar (Image Test) lebih besar daripada kata (Text Test).

3. Peningkatan memori jangka pendek terhadap gambar (Image Test) lebih besar daripada angka (Number Test).

(15)

Universitas Kristen Maranatha 67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis dan pengolahan data pada bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan :

1. Pemberian aromaterapi lemon meningkatkan memori jangka pendek. 2. Peningkatan memori jangka pendek setelah pemberian aromaterapi

terhadap gambar (Image Test) lebih besar daripada kata (Text Test).

3. Peningkatan memori jangka pendek setelah pemberian aromaterapi terhadap gambar (Image Test) lebih besar daripada angka (Number Test). 4. Peningkatan memori jangka pendek setelah pemberian aromaterapi

terhadap kata (Text Test) lebih besar daripada angka (Number Test).

5.2 Saran

1) Aromaterapi lemon sebaiknya digunakan di ruangan ketika sedang belajar terutama saat hendak menghadapi ujian.

2) Aromaterapi lemon sebaiknya digunakan di ruang tunggu pasien untuk mengurangi rasa cemas, gugup, dan ketegangan.

3) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk berbagai efek terapi lainnya dari minyak lemon sebagai antihipertensi, antiinflamasi, antidiabetik, dan antibakteri.

4) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada variasi umur yang berbeda. 5) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan pengaruh

(16)

PENGARUH AROMATERAPI LEMON

TERHADAP PENINGKATAN MEMORI

JANGKA PENDEK

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

RYAN REINHART

1310105

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(17)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dari Tuhan, telah tersusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Pengaruh Aromaterapi Lemon terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek”

dengan baik dan tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitan Kristen Maranatha, Bandung.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini selesai dengan bantuan berbagai pihak yang bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian ini. Bantuan baik materiil, maupun moril berupa semangat, dukungan, dan doa yang penulis dapatkan selama proses pengerjaan Karya Tulis Ilmiah. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. dr. Iwan Budiman, MS.,MM.,M.Kes.,AIF. selaku dosen pembimbing utama yang telah menyediakan tempat, meluangkan waktu, tenaga, pikiran, usulan, koreksi, dan solusi hingga penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. dr. Djaja Rusmana, M.Si selaku dosen pembimbing pendamping atas waktu, bimbingan, dukungan, dan bantuannya kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. dr. July Ivone, MKK. MPd Ked selaku dosen wali yang memberi dukungan moril kepada penulis.

4. Keluarga tercinta, Ayahanda Yang Ching Tung, Ibunda Tjoe Ay Ling, dan Kakak dr. Monika Evelyn serta Paman dr. Jo Kheng Tek, Sp.B terimakasih atas doa dan dukungannya kepada penulis agar dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

(18)

ix

6. Aldo Leonardo Gunawan, Anthony Gunawan, Jessica Natasya Caesaria, Daniel Setiadi Lokasurya, Melvi Yovianti, Patricia Helena Christiani Santoso, Janice Setiawan, Benediktus Kevin Andrien, Devin Wirawan, Wilson Susilo, Aulia Primavera, Victor Yohanes Setiawan, dan Gregorius Louis Agung terimakasih atas dukungan, perhatian, doa serta segala bantuan untuk hal -hal yang penulis perlukan untuk melaksanakan penelitian.

7. Teman seperjuangan dalam bimbingan : Williane, Denasa Dwi Sopandita Rahim, Shinta Koastin Tianti, Felicitas Anindya Utami, terimakasih atas kerja samanya selama bimbingan serta terimakasih pula untuk teman - teman seangkatan ANTIDOTE 2013.

8. Anggota TBM-GALENUS yang turut membantu dalam terlaksananya penelitian.

9. Subjek Penelitian yang bersedia untuk menempuh uji yang dilakukan dalam penelitian ini.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan membalas semua kebaikan dengan pahala dan limpahan rahmat-Nya yang tak terhingga.

Tak ada gading yang tak retak, Karya Tulis Ilmiah ini teramat jauh dari sempurna. Namun penulis percaya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan membantu pembaca dalam menambah wawasan yang berguna bagi perkembangan ilmu kedokteran secara umum terutama di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Bandung, 21 September 2016

(19)

Universitas Kristen Maranatha 68

DAFTAR PUSTAKA

Agusta. 2000. Aromaterapi Cara Sehat dengan Wewangian Alami. Jakarta: PT.Penebar Swadaya.

Buckle, J. 2003. Clinical Aromateraphy: Essential Oils in Practice (2nd ed., Vol. I). London: Churcill Livingstone.

Chudler, E. H. 2011. Smell—The Nose Knows. Retrieved January 24, 2016, from

University of Washington:

http://faculty.washington.edu/chudler/nosek.html

Departement of Health. 2007. Pain Management, Aromatherapy Section B Clinical Guidelines King Edward Memorial Hospital Perth Western Australia.

Ferguson, J. J. (2002). Medicinal Use of Citrus. Horticultural Sciences Department, 1-3.

Filipsson, A. F., Bard, J., & Karlsson, S. 2000. Limonene. Concise International Chemical Assessment Document 5, 4-11.

Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (22nd ed.). Jakarta: EGC. Gaware, V. M., Nagare, R., Dhamak, K. B., Khadse, A. N., Kotade, K. B., &

Kashid, V. A. 2013. Aromatherapy Art or Science. International Journal of Biomedical Research.

Ghasani, A., & E M B. 2010. Efektivitas Aroma Peppermint Untuk Meningkatkan Performansi Memori Jangka Pendek Pada Mahasiswa.

Glaser, J. K., Graham, J. E., Malarkey, W. B., Glaser, R., Porter, K., Lemeshow, S., et al. 2008, April. Olfactory Influences on Mood and Autonomic, Endocrine, and Immune Function. Psychoneuroendocrinology, 3(33), 328-339.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2012. Textbook of Medical Physiology (12th ed.). Philadelphia: Elsevier, Inc.

Hanjoyo, M. E. (2013). The Influence of Lemon Oil to Improve Short Term Memory. http://repository.maranatha.edu/id/eprint/12091. March 27th, 2016.

Haryadi, N. K. 2013. Jeruk- Jeruk Bumbu. Solo: Arcita.

Health Benefits of Lemon Oil. 2012. Retrieved August 18, 2016, from Organic Facts: http://www.organicfacts.net/organic-oils/natural-essential-oils/health-benefits-of-lemon-oil.html

Herbs2000. 2013. Lemon. Retrieved 8 13, 2016, from http://www.herbs2000.com/herbs/herbs_lemon.htm

(20)

Universitas Kristen Maranatha 69

Jaelani. 2009. Aromaterapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Jane, B. 2013, September. Clinical Aromatherapy and Touch : Complementary Therapies For Nursing Practice. Retrieved August 20, 2016, from http://search.proquest.com/

Kaplan, H. I., Sadock, B. J., & Sadock, V. A. 2007. Synopsis of Psychiatry Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry(10th ed). Philadelphia, USA: Lippincott Williams & Wilkins Wolters Kluwer Business 530 Walnut Street.

Koensoemardiyah. 2010. A to Z Minyak Atsiri - untuk Industri Makanan, Kosmetik, dan Aromaterapi. (R. Fiva, Ed.) Yogyakarta, DIY, Indonesia: Penerbit ANDI.

Komiya, M., Takeuchi, T., & Harada, E. 2006, Jun 15. Lemon oil vapor causes an anti-stress effect via modulating the 5-HT and DA activities in mice. Epub, 240-249.

Lahey, B. 2007. Psychology: An Introduction (11th ed.). New York: McGraw-Hill Book Company.

Lemeshow, S., Hosmer Jr, D. W., Klar, J., & Lwanga, S. K. (1992). Adequacy of Sample Size in Health Studies. West Sussex, England: World Health Organization.

Lim, T. 2012. Edible Medicinal and Non-medicinal Plants. Canberra: springer Netherlands.

Marwanto. (2014). Rekayasa Alat Pemeras Air Jeruk Siam dengan Sistem Ulir. Sambas: POLTESA.

Morton, J. 2011. Lemon. Fruits of warm Climates. Miami: Creative Resource System.

Muchtaridi, & Moelyono. 2015. Aroma Terapi :Tinjauan Aspek Kimia Meidisinal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nicholson, C. R., Schatz, C., & Komaroff, A. L. 2009, March 15. Aromatherapy’s benefits limited to mood improvement. Harvard Women’s Health Watch, 15(6), 6.

Patrizia d’Alessio, J.-F. B. (2013). Anti-stress effects of d-limonenene and its

metabolite perillyl alcohol. France: Biopark Cancer Campus Press.

PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia). 2013. Kandungan Nutrisi Lemon. Retrieved August 14, 2016, from http://www.pdgmi.com.

Poerwadi, R. 2006. Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian Rakyat. Price, S., Price, L., & Penoel, D. 2012. Aromatherapy for Health Profesionals (4th

ed.). New York: Elsevier Health Sciences Ltd. Churchill Livingstone. Primadiati, R. 2002. Aromaterpi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik.

(21)

Universitas Kristen Maranatha 70

Purwandari, F., Rahmalia S., Sabian, F. (2012). Efektivitas Terapi Aroma Lemon Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post Laparotomi. Riau: Universitas Riau.

Rukmana, R., & Oesman, Y. Y. 2001. Jeruk Lemon. Yogyakarta: Kanisius.

Santrock, J. W. 2007. Psychology Updated 7th ed (Vol. 11th ed). Penssylvania: Mc Grew Hill.

Sargeant, D., & Unkenstein, A. (2001). Remembering Well : How Memory Works And What To Do When It's Doesn't. Melbourne: Allen & Unwin Pty LTD.

Shah, Y. R., Sen, D. J., Patel, R. N., Patel, J. S., Patel, A. D., Prajapati, P. M., et al. 2010. Aromatherapy: The Doctor of Natural Harmony of Body & Mind. International Journal of Drug Development & Research, 3(1), 286-294.

Sherwood, L. 2013. Human Physiology From Cells to System (8th ed.). Toronto, United States of America: Cengange.

Snell, R. 2014. Neuroanatomi Klinik Edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sousa, D. A. 2012. Bagaimana Otak Belajar (Edisi Keempat). (S. Mahyuni, Penerj.) Jakarta: PT Indeks.

Steflitsch, M., & Steflitsch, W. 2007. Aromatherapie: Wissenschaft – Klinik – Praxis. New York: Springer Verlag Wien.

Sternberg, R. J. 2006. Cognitive psychology 4th ed. Belmont: Thompson Wodsworth.

Wade, C., & Wade, T. 2007. Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: EGC. Wibowo, D. 2008. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang:

Bayumedia Publishing.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Graha Ilmu.

Xudong, D., Tashiro, M., Wu, D., Yambe, T., Wang, Q., Sasaki, T., et al. 2007, March. Autonomic nervous function and localization of cerebral activity during lavender aromatic immersion. Technology and Health Care, 2(15), 69-78.

Gambar

Tabel
Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk menentukan aktivitas ekstrak lada hitam sebagai insektisida nabati dan pelarut yang tepat, serta menentukan konsentrasi yang paling

[r]

tegmgm keludm gcncmlor sinlmn densa nclatuk p.ngatud pada ekilsinta j{ea dilalukan pada pembmskit-penb glit skala bes&amp; milik PLN. Sepeni mtuk pengdludn etsnrsi

Telah dilakukan penelitian terhadap efek penggilingan dari meloksikam sebagai contoh obat yang sangat sukar larut dalam air dengan polimer hidrofilik hydroxypropyl

[r]

[r]

Arismunandar, Artono, Dr, dan Susumu Kuwahara, Dr, Teknik Tenaga Listrik, Pradnya Paramita, Jakarta, 1997.. Hadihardaja Joetata , Sangkawati Sri, Bangunan Tenaga Air, Universitas

[r]