Ence Surahman, 2013
PENGARUH PENGGUNAAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)
TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM
PROSES PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Konsentrasi Pendidikan Guru TIK
Oleh :
Ence Surahman
0800201
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Ence Surahman, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
Ence Surahman 0800201
PENGARUH PENGGUNAAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM
PROSES PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
PEMBIMBING I
Dr. Deni Darmawan, M.Si NIP 19711228 199802 1 001
PEMBIMBING II
Dr. Cepi Riyana, M.Pd NIP 19751230 200112 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Ence Surahman, 2013
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Short Message Service (SMS) Terhadap Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung” beserta seluruh isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan diatas, saya bersedia menanggung resiko atau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran diatas etika
keilmuan dalam karya saya atau klaim terhadap karya saya ini.
Bandung, 17 Januari 2013 Yang Membuat Pernyataan
Ence Surahman, 2013
ABSTRAK
Ence Surahman (0800201), skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Short
Message Service (SMS) terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Proses
Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung”.
Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2013.
Penelitian ini bertolak pada rumusan masalah umum, yaitu “Bagaimana pengaruh penggunaan Short Message Service (SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika XIX-2 Bandung?”.
Secara lebih khusus, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1) Bagaimana pengaruh desain konten Short Message Services (SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. 2) Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang penggunaan Short
Message Services (SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. 3) Bagaimana
pengaruh penggunaan Short Message Services (SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek sikap (attitude). 4) Bagaimana pengaruh dari penggunaan
Short Message Services (SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada
aspek semangat belajar. 5) dan Bagaimana pengaruh dari penggunaan Short Message
Services (SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek responsif.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen angket, instrumen tes dan wawancara tidak terstruktur. Sampel penelitian yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung kelas B dan C yang berjumlah 66 orang. Pengolahan data dilakukan dengan langkah : 1) uji validitas dan reliabilitas, 2) uji normalitas, 3) uji homogenitas 4) uji hipotesis, dan 5) penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan Short Message Services (SMS) berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika XIX-2 Bandung. Adapun kesimpulan khususnya adalah penggunaan Short Message Service (SMS) ditinjau dari aspek desain konten berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Penggunaan Short Message
Service (SMS) ditinjau dari aspek persepsi berpengaruh terhadap peningkatan motivasi
belajar siswa. Penggunaan Short Message Service (SMS) ditinjau dari aspek sikap
(attitude) berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Penggunaan Short Message Service (SMS) ditinjau dari aspek semangat belajar berpengaruh
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Penggunaan Short Message Service
(SMS) ditinjau dari aspek responsif berpengaruh terhadap peningkatan motivasi
belajar siswa.
Ence Surahman, 2013
ABSTRACT
Ence Surahman (0800201), the title of this script is “The Influence of Sending Short Message Service (SMS) to raising student learning motivation on instruction process on Information Communication and Technology subject matter in Junior High School Kartika XIX-2 Bandung”.
Script on Departement of Curriculum and Educational Technology, Faculty of Science Education, Indonesia University of Education, Bandung 2013.
This research based on general problem analyze, that is how the infulence of Sending Short Message Service (SMS) to raising student learning motivation on instruction process on Information Communication and Technology Subject Matter in Junior High School Kartika XIX-2 Bandung.
The Specific the problem analyze on this research is : 1) how the infulence of content design Short Message Service (SMS) to raising student learning motivation. 2) how the infulence of student perception on using Short Message Service (SMS) to raising student learning motivation 3) how the infulence of Sending Short Message Service (SMS) to raising student learning motivation on attitude aspect. 4) how the infulence of Sending Short Message Service (SMS) to raising student learning motivation on learning spirit aspect, and 5) how the infulence of Sending Short Message Service (SMS) to raising student learning motivation on responsive aspect.
The Research use experiment quasy methode with data collecting use angket instument, test instrument and interview unstructure. The sample of this research is student class VIII in Junior High School Kartika XIX-2 Bandung class B and C as 66 students. Data processing do with five steps: 1) validity and realibility test, 2) normalitas test, 3) homogenitas test, 4) hipotesis test, and 5) result collecting.
Based on the result of this research \, the summared that using Short Message Service (SMS) given infulence to raising student learning motivation on instruction process on Information Communication and Technology subject matter in Junior High School Kartika XIX-2 Bandung. and the spesific summary is using Short Message Service (SMS) view on content design aspect given infulence to raising student learning motivation, using Short Message Service (SMS) view on perception aspect given infulence to raising student learning motivation, using Short Message Service (SMS) view on attitude aspect given infulence to raising student learning motivation, using Short Message Service (SMS) view on learning spirit aspect given infulence to raising student learning motivation, and using Short Message Service (SMS) view on responsive aspect given infulence to raising student learning motivation.
.
Ence Surahman, 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Indentifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 9
F. Definisi Operasonal ... 10
BAB II STUDI PUSTAKA ... 12
A. Pembelajaran ... 12
B. Motivasi Belajar ... 15
C. Short Message Service (SMS)... 19
1. SMS Sebagai Media Pembelajaran ... 21
2. SMS Sebagai Bagian Dari Mobile Learning ... 27
Ence Surahman, 2013
E. Asumsi Dan Hipotesis Penelitian ... 44
1. Asumsi ... 44
2. Hipotesis ... 45
BAB III METODE PENELITIAN... 48
A. Pendekatan penelitian... 48
B. Metode penelitian... 48
C. Variabel Penelitian ... 50
D. Desain Penelitian ... 51
E. Partisipan Penelitian ... 53
F. Teknik pengumpulan data... 54
G. Teknik Uji Instrumen ... 56
1. Uji Validitas... 59
2. Uji Reliabilitas... 60
H. Teknik Analisis data... 61
I. Prosedur Penelitian ... 64
BAB VI DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .. 66
A. Uji Coba Instrumen...66
1. Validitas Instrumen...66
2. Reliabilitas Instrumen...70
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 73
C. Pengujian Hipotesis... 92
1. Normalitas Data... 92
xi
Ence Surahman, 2013
3. Uji Hipotesis... 94
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 103
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI...111
A. Simpulan ... 111
B. Rekomendasi ... 112
DAFTAR PUSTAKA ... 115
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 118
Ence Surahman, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian………
50
Tabel 3.2 Desain Penelitian……….……….
51
Tabel 3.3 Sampel Penelitian ...
54
Tabel 3.4 Skala Likert………..……….
55
Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
... 63
Tabel 4.1 Data Hasil Uji Coba Angket…..………...
67
Tabel 4.2 Data Hasil Uji Coba Soal………..
69
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Angket….………..………..
70
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Soal ...
71
Tabel 4.5 Tingkat Kesukaran Soal………
xiii
Ence Surahman, 2013
Tabel 4.6 Hasil Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...
73
Tabel 4.7 Persentase Perbandingan Hasil Angket Kelas Eksperimen dan Kontrol.
74
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa………...………
90
Tabel 4.9 Nilai Rata-Rata Soal Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol ...
91
Tabel 4.10 Normalitas Data Soal ...
93
Tabel 4.11 Homogenitas Data Soal ...
94
Tabel 4.12 Uji Hipotesis Umum…….………...…………
95
Tabel 4.13 Uji Hipotesis Pertama………...………...
96
Tabel 4.14 Uji Hipotesis Kedua...………...………...
98
Tabel 4.15 Uji Hipotesis Ketiga...………...………...
99
Tabel 4.16 Uji Hipotesis Keempat...………...…………...
Ence Surahman, 2013
Tabel 4.17 Uji Hipotesis
Ence Surahman, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai upaya sadar dan terencana yang diselenggarakan oleh
pemerintah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional).
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib
belajar sembilan tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir,
olah rasa dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan
global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam
Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. (Lampiran Peraturan
Ence Surahman, 2013
Sementara itu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin cepat masuk kedalam setiap lini kehidupan manusia, baik pada bidang
bisnis, pemerintahan, hiburan, pariwisata, teknologi dan juga bidang pendidikan
telah banyak terlihat dan dapat kita amati juga kita rasakan.
Dalam dunia pendidikan misalnya adanya system informasi pendidikan,
informasi penerimaan siswa/mahasiswa baru, informasi open recrutment guru dan
dosen serta karyawan, jaringan pendidikan nasional (Jardiknas) yang
menghubungkan pemerintah pusat dengan sekolah sampai pada unit terendah,
selain itu dalam proses pembelajaran dikenal dengan istilah sistem pembelajaran
jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan internet sebagai medianya.
Dengan adanya inovasi sistem pembelajaran secara online (electronic learning),
telah memberikan kemudahan layanan proses pendidikan bagi masyarakat yang
secara geografis mengalami kesulitan dalam mengakses layanan pendidikan.
Namun, kenyataan dilapangan menunjukan bahwa, untuk memaksimalkan
sistem pembelajaran jarak jauh ini, masih terkendala dengan beberapa fasilitas
lain yang diperlukan, diantaranya ketersediaan layanan internet yang masih
belum merata. Khususnya di wilayah pedalaman, kita masih menemukan di
beberapa tempat yang belum tersedia layanan internet dengan mudah dan murah.
Maka hal ini juga ternyata menjadi salah satu permasalahan yang cukup urgen
untuk segera dicarikan solusinya.
Di satu sisi, sekalipun masih terdapat keterbatasan jasa layanan internet
murah dan mudah, sementara perkembangan perangkat mobile, semacam PDA,
3
Ence Surahman, 2013
perkembangan yang sangat cepat, bahkan masyarakat di pedesaan saja mayoritas
masyarakat sudah memiliki perangkat yang mobile ini.
Sementara itu, teknologi telephone seluler khususnya telephone gengam
perkembangannya sangat cepat dan mampu melakukan penetrasi sampai ke
pelosok wilayah yang mungkin belum terjangkau internet yang secara jaringan
kabel langsung. Kondisi ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk
proses pembelajaran. Terlebih kondisi dilapangan menunjukan bahwa kebanyakan
dari para pengguna handphone hanya baru digunakan untuk proses komunikasi
saja (SMS dan telefon). Padahal fitur-fitur yang tersedia sangatlah banyak.
Berdasarkan hasil survey pada tanggal 26 April 2012 di SMP Kartika
XIX-2 Bandung, dari sejumlah sampel survey yang di teliti siswa SMP 100%
sudah memiliki handphone, rata-rata mereka sudah mulai memiliki handphone
pada usia 9-11 tahun, artinya sejak kelas 4 SD mereka sudah memiliki handphone.
Banyak dari jumlah responden yang peneliti survey ada 9,37% yang sudah
memiliki blackberry dan 13,11% Android, simbian 29,50% sisanya menggunakan
aplikasi handphone biasa. Dari sejumlah responden tersebut 86,88% memiliki
akun jejaring sosial, dimana 98,11 % itu akun facebook, 50,94 % twiiter.
Penelitian tentang mobile learning sudah dilakukan oleh beberapa peneliti
baik di Indonesia ataupun di luar negeri, namun yang secara khusus meneliti
tentang pemanfaatan Short Message Service (SMS) masih terbilang jarang yang
melakukankannya. Padahal realita dilapangan handphone kebanyakan digunakan
untuk keperluan berkirim pesan dan telefon. Peluang ini dalam padangan peneliti
Ence Surahman, 2013
siswa hanya di gunakan untuk keperluan SMS dan telefon, maka akan lebih baik
dan berdaya guna jika di manfaatkan untuk aktivitas pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian Arif Prayoga Mahasiswa Program Ilmu
Komputer Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul “Pembangunan system
penyampaian dan pengaksesan konten pembelajaran menggunakan layanan SMS” disimpulkan bahwa system pengaksesan dan penyampaian pesan konten
pendukung pembelajaran memberikan kemudahan bagi pihak siswa untuk
mengakses dan menerima konten pendukung pembelajaran dan informasi seputar
kegiatan sekolah yang mereka butuhkan karena dapat dilakukan tanpa dibatasi
waktu dan tempat.
Penelitian yang lain yang dilakukan oleh Muhamad Said Hasibuan, Eko
Budi Prakoso dan Isnaini Bastari Mahasiswa Teknik Informatika STMIK
Darmajaya yang dipublikasikan pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI) di Yogyakarta pada 17 Juli 2006 dengan judul “Desain dan
Implementasi Penggunaan SMS untuk Kegiatan Akademik; Studi Kasus STMIK
Darmajaya”. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah aplikasi berbasis SMS dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam proses akademik,
juga dapat lebih meningkatkan keefektifan, keakuratan dan kecepatan proses
kegiatan akademik dan pembelajaran.
Penelitian yang lainnya dilakukan oleh Harvinder Kaur Dharam Singh
Mahasiswa Open University Malaysia, Malaysia berjudul “Effectiveness of 5 –
Category Pedagogical Model for Mobile Learning Using SMS”. Kesimpulannya
5
Ence Surahman, 2013
memberikan pengalaman belajar di Open University Of Malaysia. Penelitian
berikutnya dilakukan oleh Simon So dari Hong Kong Intitue of Education, Hong
Kong yang di publish di Journal of Education Technology Development and
Exchange tahun 2009, dengan Judul ”The Development of a SMS based Teaching
and Learning System”. Kesimpulannya adalah system pembelajaran dengan
kerangka kerja alat, tutor dan tutee mendukung proses pembelajaran.
Dari beberapa hasil penelitian di atas disimpulkan bahwa penggunaan
SMS untuk mendukung proses pembelajaran terbukti efektif. Maka dari itu saya
mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh penggunaan Short
Message Service (SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada proses
pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi di SMP Kartika XIX-2
Bandung.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengalaman peneliti selama melakukan program latihan
profesi (PLP), peneliti menemukan beberapa masalah yang sangat krusial selama
belajar, diantaranya tidak adanya sarana belajar siswa yang memadai untuk mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, hal ini dikarenakan komputer
yang sejumlah 8 unit, tidak bisa digunakan mengingat tidak ada ruangan khusus
yang bisa kami gunakan sebagai laboratorium komputer.
Pemasalahan lain yang ditemukan terjadi dalam diri siswa, setiap kali
pertemuan penelitian selalu menanyakan siswa yang membaca buku pelajaran
TIK dalam selang waktu satu minggu dari pertemuan sebelumnya yang
Ence Surahman, 2013
menunjukan bahwa motivasi belajar siswa yang sangat renda yang memerlukan
perlakuan tertentu untuk mengatasinya agar tidak berlarut. Karena bagaimana pun
kondisi dan zamannya kemampuan membaca seseorang menjadi salah satu tolok
ukur tingkat keluasan wawasan dirinya. Semakin banyak orang membaca maka
akan semakian banyak informasi dan wawasan baru yang ia miliki.
Di sisi lain, terdapat peluang yang bisa dimanfaatkan, dimana 100 % siswa
dikelas memiliki handphone, maka media handphone peneliti rasa bisa
dioptimalkan fungsinya, selain untuk kepentingan SMS dan telefon tapi juga
untuk mendukung proses pembelajaran. Hal ini yang akan menjadi latar belakang
dirasa perlunya memanfaatkan media handphone untuk menunjang, mendukung
bahkan membantu proses pembelajaran siswa disekolah dan diluar sekolah.
Setidaknya bisa meningkatkan motivasi belajar siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebuah pokok
permasalahan, yaitu: “Bagaimana pengaruh penggunaan Short Message Service
(SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika XIX-2 Bandung?”. Kemudian dari pokok permasalahan di atas, ditentukan rumusan masalah yang
lebih khusus, antara lain:
1. Bagaimana pengaruh desain konten Short Message Service (SMS) terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Teknologi
7
Ence Surahman, 2013
2. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang penggunaan Short Message
Service (SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika
XIX-2 Bandung.
3. Bagaimana pengaruh penggunaan Short Message Service (SMS) terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek sikap (attitude), dalam
proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP
Kartika XIX-2 Bandung?”.
4. Bagaimana pengaruh penggunaan Short Message Service (SMS) terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek semangat belajar, dalam
proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP
Kartika XIX-2 Bandung?”.
5. Bagaimana pengaruh penggunaan Short Message Service (SMS) terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek responsif, dalam proses
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika
XIX-2 Bandung?”.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah apa yang hendak dicapai dari penelitian yang
dilakukan. Meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Sebagaimana menurut
Sugiyono (2010:5) tujuan penelitian ada tiga macam yakni penemuan
terhadap data dan informasi yang belum pernah ditemukan peneliti
Ence Surahman, 2013
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu dan pengembangan yakni
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Adapun tujuan penelitian ini diantaranya :
1. Mengetahui pengaruh desain konten Short Message Service (SMS)
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika XIX-2 Bandung.
2. Mengetahui persepsi siswa terhadap penggunaan Short Message Service
(SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada proses
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika
XIX-2 Bandung.
3. Mengetahui pengaruh penggunaan Short Message Service (SMS) terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek sikat (attitude), dalam
proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika
XIX-2 Bandung.
4. Mengetahui pengaruh penggunaan Short Message Service (SMS) terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek semangat belajar, dalam
proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika
XIX-2 Bandung.
5. Mengetahui pengaruh penggunaan Short Message Service (SMS) terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek responsif, dalam proses
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Kartika
9
Ence Surahman, 2013
E. Manfaat Penelitian
Manfaaat penelitian adalah kegunaan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan. Adapun manfaat penelitian ini dibedakan dari sisi manfaat secara
umum dan khusus.
1. Manfaat Teoritis
Dari penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih pemikiran
baru sebagai bahan kajian terhadap pengembangan model pembelajaran di
era informasi dengan memaksimalkan fungsi telfon gengam siswa melalui
fitur Short Message Service (SMS) untuk proses pembelajaran. Selain itu
hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi peneliti lain
yang melakukan penelitian serupa.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang banyak
kepada semua pihak, baik peneliti, guru mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) disemua sekolah, pihak jurusan,
sekolah, para pengambil kebijakan mulai dari kepala dinas cabang,
sampai pusat baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Manfaat praktis lainnya adalah memaksimalkan fungsi handphone
para siswa pada fitur Short Message Service (SMS) dalam menunjang
proses pembelajaran. Selain itu juga bisa bermanfaat untuk memecahkan
Ence Surahman, 2013
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pengertian yang digunakan terhadap beberapa
hal yang terkait dengan variabel penelitian. Definisi operasional di buat
bertujuan agar tidak menimbulkan keambiguan dalam memahami
variabel-variabel dalam penelitian, selain itu untuk mempermudah pengembangan
instrumen penelitian yang dikembangkan dari variabel-variabel penelitiannya.
Berikut ini beberapa istilah yang terdapat di dalam penelitian yang perlu
didefinisikan:
1. Short Message Service (SMS)
SMS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah SMS yang dikirimkan
secara berkala kepada sampel dalam kelompok eksperimen. Berisi SMS
pengingat untuk belajar, tugas rumah, rencana materi pertemuan berikutnya,
tugas baca bahan ajar di buku panduan dan bahan sumber belajar lainnya.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi
siswa dalam mempersiapkan segala sesuatu untuk pertemuan pembelajaran
dikelas. Motivasi yang dimaksud khususnya pada aspek sikap (attitude),
semangat belajar dan respon siswa terhadap mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
3. Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah salah satu
mata pelajaran yang diterapkan guna mempersiapkan generasi yang terampil
sehari-11
Ence Surahman, 2013
hari. Dalam konteks penelitian ini siswa diharapkan mampu mengenali,
mengetahui fungsi dan kegunaan menu dan ikon yang terdapat dalam
Ence Surahman, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan
dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pendekatan penelitian ini digunakan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Sugiyono (2011:14) menjelaskan:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakann instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Adapun pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang
memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian
secara eksak dalam bentuk angka atau perhitungan statistik.
B. Metode Penelitian
Menurut Winarmo Surachmad (1998:131), “metode merupakan suatu cara
utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk
menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat
tertentu”. Sementara itu menurut Sugiyono (2010:3) yang dinamakan metode
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Lebih jelasnya beliau memaparkan bahwa terdapat empat
49
Ence Surahman, 2013
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, raitu rasional, empiris dan
sistematis. Yang kedua rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Ciri berikutnya empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh
indra manusia, sehingga orang dapat mengamati dan mengetahui cara yang
digunakan. Yang ke empat yakni sistematis artinya proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Yaitu bentuk eksperimen
yang tidak melakukan penugasan random (random assigment). Sebagaimana
pendapat Muhammad Ali (1993:140) “Kuasi eksperimen hampir sama dengan
eksperimen sebenarnya, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu
kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan
menggunakan kelompok yang sudah ada”.
Metode kuasi eksperimen ini dipilih mengingat karakteristik variabel
peneliti yang bersifat ingin mengetahui dan memperoleh informasi terhadap
suatu metode yang diterapkan, yaitu bagaimana pengaruh penggunaan Short
Message Service (SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Penggunaan metode kuasi eksperimen ini didasarkan atas pertimbangan
agar dalam pelaksanaan penelitian, siswa tidak merasa sedang diteliti dan
Ence Surahman, 2013
demikain diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat kevalidan
hasil penelitian.
Penelitian ini dilakukan para dua kelompok siswa, yaitu kelompok
eksperimen yang menggunakan Short Message Service (SMS) dan kelompok
kontrol yang tidak diberikan perlakukan.
C. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel bebas dan variabel
terikat. Penggunaan Short Message Service (SMS) di kelas Eksperimen dan
tanpa perlakuan apapun di kelas kontrol ditempatkan sebagai variabel bebas.
Sedangkan motivasi belajar siswa ditempatkan sebagai variabel terikat.
Hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Motivasi Belajar (Y) X1Y1 X2Y2
Keterangan:
X : Variabel bebas yakni penggunaan Short Message Service (SMS)
Y : Variabel terikat (motivasi belajar)
XIY1 : Peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan Short
Message Service (SMS)
X2Y2 : Peningkatan motivasi belajar siswa tanpa menggunakan Short Message
51
Ence Surahman, 2013
D. Desain Penelitian
Sementara itu desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Desain Kelompok Kontrol Pre Test-Post Test (Pre Test-Post Test Control Group
Design). Dalam penelitian ini subjek penelitian dikelompokan menjadi dua
kelompok penelitian yang mendapatkan perlakukan berbeda. Masing-masing
kelompok mendapatkan pre test (T1) dan post test (T2) untuk instrumen soal.
Sementara untuk instrumen angket hanya diberikan pada saat setelah diberikan
perlakuan. Hal ini dilakukan karena tujuan pemberian angket untuk mengukur
persepsi dan motivasi siswa setelah mendapatkan kiriman Short Message Service
(SMS). Tabel desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok Pre Test Perlakukan Post Test
Eksperimen T1 X1 T2
Kontrol T1 - T2
Keterangan:
T1= Pre Test soal
T2= Post Test soal
X1= Perlakukan dikelas eksperimen (menggunakan Short Message Service
(SMS))
Hal pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan
kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai
kelompok kontrol, sekaligus pendataan no handphone dan alamat email
masing-masing subjek penelitian. Kelompok yang menggunakan Short Message Service
(SMS) ditetapkan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tanpa
Ence Surahman, 2013
Sebelum diberi perlakuakn (X), kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol diberikan pre test soal terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan
memberikan perlakukan pada kelompok eksperimen yang menggunakan Short
Message Service (SMS) dan kelompok kontrol tanpa pengiriman SMS. Proses
berikutnya adalah kedua kelompok diberikan post test dengan soal yang sama
yang diberikan pada saat pre test. Sementara itu kedua kelas diberikan angket
isian yang berkaitan dengan pengukuran motivasi belajar masing-masing. Baik
pada kelas eksperimen yang telah di berikan kiriman SMS ataupun dikelas kontrol
yang tanpa diberikan kiriman SMS. Hasil post test soal akan dibandingkan dengan
skor pre test soal. Sementara itu hasil angket akan dijadikan bahan pengukuran
pengaruh pengunaan SMS terhadap peningkatan motivasi belajar masing-masing.
Walaupun yang kelas kontrol tanpa diberikan kiriman SMS. Gain antara pre test
dan post test akan dijadikan bahan untuk menjawab hipotesis dan rumusan
masalah dalam penelitian ini.
Sementara itu analisis penelitiannya menggunakan analisis korelasional.
Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yakni
variabel penggunaan Short Message Service (SMS) sebagai variabel bebas dengan
motivasi belajar sebagai variabel terikat. Menurut Ali (2011:201) analisis korelasi
adalah analisis yang digunakan untuk mencari hubungan antara variabel baik yang
bersifat simetris atau kesejalanan, dalam arti variabel bergerak sejalan (berkorelasi
positif) atau berlawanan arah (berkorelasi negatif) antara satu variabel dengan
variabel yang lain.
Dalam penelitian ini juga akan dilihat hasilnya apakah ada hubungan yang
signifikan atau tidak antara penggunaan Short Message Service (SMS) dengan
motivasi belajar siswa. Artinya jika variabel bergerak searah berarti ada korelasi
53
Ence Surahman, 2013
E. Partisipan Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Kartika XIX-2 Bandung, JL.Pak Gatot Raya No.73 S KPAD
Keluarahan Geger Kalong Kecamatan Sukasari Bandung 40153.
2. Populasi Penelitian
Menurut Sukardi (2003) yang dimaksud dengan populasi adalah semua
anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal
bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari
hasil akhir suatu penelitian. Bertitik tolak pada pengertian di atas, maka
populasi dalam penelitian ini yakni siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kartika XIX-2 Bandung kelas IX berjumlah 142 siswa.
3. Sampel Penelitian
Sementara itu sampel menurut Sugiyono (2010:118) adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sementara
menurut Sukardi (2003:54) sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang
dipilih untuk sumber data, dimana pemilihannya harus memenuhi dua syarat
yaitu jumlah sampel yang mencukupi dan profil sampel yang dipilih harus
mewakili.
Adapun sampel penelitiannya akan dipilih dengan menggunakan teknik
sampling probability sampling yakni teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
Ence Surahman, 2013
acak (simple random sampling) dari keempat kelas dengan proporsi tiap kelas
yang sama. Jumlah total sampel yang diambil sebanyak 66 siswa untuk di bagi
menjadi dua kelas, yakni kelas eksperimen sebanyak 33 siswa dan kelas kontrol
sebanyak 33 siswa.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah Kelompok
1 VIII B 33 Eksperimen
2 VIII C 33 Kontrol
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan
pemberian angket kepada para subjek penelitian yakni siswa yang sudah dipilih
sebagai sampel penelitian. Menurut Arikunto (2009:102), angket merupakan
daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang
yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna.
Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket
tertutup, dimana jawaban telah disediakan sehingga responden hanya tinggal
memilih. Dengan angket ini diharapkan peneliti dapat menggali banyak
informasi secara luas dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan
55
Ence Surahman, 2013
Sementara itu skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala
likert. Menurut Nana Syaodih (2010:238) :
Model Likert menggunakan skala deskriptif (SS, S, R, TS, STS). Dasar dari skala deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) terhadap sesuatu objek.
Berikut gambar rentang skala pada model Likert dalam penelitian ini
Tabel 3.4
Rentang Skala Likert
Pernyataan sikap
Sangat
setuju Setuju Ragu-ragu
Tidak
Menurut Ali (2011:121) wawancara digunakan untuk mengumpulkan data
yang berskala nominal dan data kualitatif dalam riset yang melibatkan subjek
manusia. Adapun tujuan utama teknik pengumpulan data melalui wawancara ini
adalah untuk mengetahui jawaban yang lebih mendalam dari permalasalahan
penelitian.
Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur.
Menurut Sugiyono (2011:194), wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu pengumpul data
telah menyiapkan instrumen penelitain berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis
yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
Ence Surahman, 2013
Hasil belajar siswa di dengan menggunakan soal yang diberikan pada saat pre
test dan post test. Teknisnya baik kelas kontrol ataupun kelas eksperimen
diberikan soal yang sama, yang sudah divaliditas dan diketahui derajat
reliabilitasnya. Yakni dengan dilakukan uji soal. Setelah didapatkan soal yang
valid dan reliabel, baru di gunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa.
Setelah anggota sampel baik kelas eksperimen ataupun kelas kontrol
diberikan pre test, selanjutnya dilakukan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode yang sama dan tidak dibedakan. Tahap berikutnya adalah
pemberian perlakuan, yakni untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
di kirim Short Message Service (SMS) motivasi belajar. Sementara dikelas
kontrol tidak diberikan perlakukan apapun.
Pada pertemuan berikutnya dilakukan post test dengan menggunakan soal
yang sama ketika waktu pre test untuk melihat gain skor masing-masing anggota
sampel baik dikelas eksperimen ataupun kelas kontrol. Hasilnya dianalisis sebagai
data pendukung untuk mengukur pengaruh penggunaan Short Message Service
(SMS) terhadap peningkatan motivasi belajar yang dibuktikan dengan peningkatan
skor hasil belajar.
G. Teknik Uji Instrumen
Menurut Arikunto (2006:160) “instrumen penelitian adalah alat dan
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
57
Ence Surahman, 2013
Dalam sebuah proses penelitian, seorang peneliti harus cermat menyusun
instrumen penelitian, karena keberhasilan sebuah penelitian sangat bergantung
kepada kualitas instrumen penelitiannya, sebab data yang diperlukan untuk
menjawab permasalahan penelitian diperoleh melalui instrumen penelitian. Hal
ini senada dengan ungkapan Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:96) “instrumen
sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian
rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya”.
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:96) dalam menyusun
instrumen penelitian ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas dan spesifik sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan,
2. Sumber data/informasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item dalam instrumen penelitian.
3. Keterandalan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari keajegan, kesahihah maupun objektivitasnya.
4. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan isntrumen harus jela, sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah penelitina.
5. Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan.
Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti dalam
menyusun instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi sub
variabel dan mengembangkan indikator setiap sub variabel penelitian
sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa di ukur dan bisa
menghasilkan data yang dibutuhkan peneliti.
2. Menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan untuk mengukur
Ence Surahman, 2013
3. Seteah menetapkan jenis instrumen, peneliti menyusun kisi-kisi
instrumen. Kisi-kisi ini berupa jenis pertanyaan, jumlah pertanyaan
dan waktu yang dibutuhkan.
4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item atau
pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah
ditentukan dalam kisi-kisi.
5. Instrumen yang telah dibuat, di uji coba untuk melihat validitas,
reliabilitas dan keterbacaannya.
6. Setelah di uji coba baru kemudian di gunakan untuk mendapatkan
data dari objek penelitiannya.
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni
instrumen yang akan digunakan pada saat pretest dan saat postest yakni
instrumen yang di buat untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi antara sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan melalui penggunaan Short Message Service (SMS).
Instrumen pretest dan post test sengaja disamakan untuk mengetahui
signifikansi perubahan motivasi belajar siswa kelas eksperimen antara sebelum
diberikan perlakuan dengan program Short Message Service (SMS) dengan
setelah diberikan perlakukan. Sehingga pada saat post test peneliti bisa
mendapatkan hasilnya untuk diolah dan di tarik kesimpulannya sebagaimana
yang di rumuskan dalam rumusan masalah dan pengajuan hipotesis.
Sebuah instrumen dikatakan baik jika instrumen tersebut mampu
59
Ence Surahman, 2013
secara tepat. Terdapat dua persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh
instrument penelitian, yaitu validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini, teknik
uji instrumen yang akan digunakan yaitu:
1. Uji Validitas
Uji validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur
terhadap konsep yang akan diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pada penelitian ini, uji validitas dari instrumen angket menggunakan
teknik uji validitas empirical validity, dimana angket yang digunakan diujikan
kepada sampel yang bukan sampel penelitian kemudian skor-skor yang diperoleh
dari angket tersebut dihitung menggunakan rumus koefisien korelasi product
moment dari Karl Pearson dalam Arikunto. Adapun perhitungannya
menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari karl pearson, yaitu:
(Sumber: Zainal Arifin, 2011:254)
Keterangan :
: koefisien korelasi antara variabel X dan Y
: jumlah responden
: jumlah jawaban item
Ence Surahman, 2013
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah ketetapan/keajegan alat tersebut dalam mengukur
apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat itu digunakan maka akan memberikan
hasil ukur yang sama. (Sudjana dan Ibrahim, 2001:120-121).
Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
reliabilitas internal consistency method dengan menggunakan Cronbach’s Alpha.
Menurut Ronny S Kountur (2003:158) “Cronbach alpha (α) merupakan teknik
pengujian reliabilitas suatu tes atau angket yang paling sering digunakan oleh
karena dapat digunakan pada tes-tes atau angket-angket yang jawaban atau
tanggapannya berupa pilihan. Pilihannya dapat terdiri atas dua pilihan atau lebih
dari dua pilihan”.
Menurut Arikunto (2006:196) “rumus alpha digunakan untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal
bentuk uraian”.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari reliabilitas dengan
menggunakan Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:
a.Mencari varians total
(Sumber: Suharsimi Arkunto 2006:196)
Keterangan :
: varians total
: jumlah kuadrat skor total setiap responden
61
Ence Surahman, 2013
: jumlah responden uji coba
b.Mencari harga-harga varians setiap item
(Sumber: Suharsimi Arkunto 2006:196)
Keterangan :
: varians butir setiap varians
: jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians
: jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item
: jumlah responden uji coba
c.Rumus Alpha
(Sumber: Suharsimi Arkunto 2006:196)
Keterangan :
: reliabilitas instrumen
: banyaknya butir item
: jumlah varians item
: varians total
H. Teknik Analisis Data
Menurut Arikunto (2006:235) “secara garis besar, pekerjaan analisis data
Ence Surahman, 2013
pendekatan penelitian.” Sedangkan menurut Sambas Ali dan Maman
Abdurrahman (2007:52) adalah :
Cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik)
Penelitian ini untuk menguji hubungan dua variabel, peneliti menggunakan
teknik korelasi tata jenjang atau rank correlation atau sering juga disebut dengan
uji korelasi Rank Spearman. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena data
yang diperoleh berupa data ordinal yang diperoleh dari instrumen dengan
menggunakan jenis skala likert. Seperti yang diungkapkan oleh Sambas Ali dan
Maman Abdurrahman (2007:57) bahwa “Skala Likert merupakan jenis skala
pengukuran yang menyediakan data berbentuk ordinal.” Hal ini senada dengan
yang diungkapkan oleh Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:149) “Korelasi tata
jenjang yang dikembangkan oleh Spearman dengan notasi rho atau ρ. Korelasi ini
tidak menggunakan data interval tapi dalam skala ordinal”. Adapun rumus yang
digunakan adalah :
Uji Korelasi Rank Spearman :
Keterangan :
: koefisien korelasi Rank Spearman
63
Ence Surahman, 2013
: jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan rank
variabel Y
Kemudian setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi (ρ) nilainya
disubtitusikan pada rumus uji-t.
Keterangan :
: uji signifikansi korelasi
: koefisien korelasi Rank Spearman
: banyaknya ukuran sampel
Setelah mendapatkan nilai t hitung dari uji signifikansi korelasi, kemudian
hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel. Setelah itu dilakukan
pengujian terhadap hipotesis penelitian.
Jika, t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima dan apabila t
hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Untuk Mengidentifikasi tinggi
rendahnya koefisien korelasi atau memberikan interpretasi koefisien korelasi
digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi sesuai dengan yang ada
dalam buku sugiyono (2008:257).
Tabel 3.5
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
Ence Surahman, 2013
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2008:257)
I. Prosedur Penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian dimulai dari awal persiapan penelitian
hingga penyusunan laporan akhir penelitian:
1. Pembuatan rancangan penelitian
Langkah-langkah perancangan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Membuat proposal penelitian
b. Melakukan studi observasi ketempat penelitian
c. Menyusun instrumen penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
Adapun langkah-langkah tahap pelaksanaan penelitian diantaranya:
a. Membagi dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dengan
menggunakan Short Message Service (SMS) pengingat dan kelompok
kontrol dengan tidak menggunakan Short Message Service (SMS)
pengingat
b. Memberikan angket motivasi pre-treatment kepada kedua kelompok
sampel
c. Memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen
d. Memberikan angket motivasi post-treatment kepada kedua kelas
sampel
65
Ence Surahman, 2013
Pengaruh Penggunaan Short Message Service (SMS) Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Menarik kesimpulan dengan menggunakan pengolahan data
berdasarkan hasil pre-test dan post-test dan menyimpulkan hasilnya
sesuai hipotesis
3. Pembuatan laporan akhir
Pada tahapan ini peneliti membuat laporan sebagaimana data yang
telah di hasilkan dan dianalisi.
Ence Surahman, 2013
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
1. Kesimpulan Umum
Penggunaan Short Message Service (SMS) dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa, hal ini ditunjukan berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada
siswa dikelas eksperimen yang memiliki skor rata-rata yang berbeda dengan skor
rata-rata dikelas kontrol. Selain itu dibuktikan dengan data pendukung berupa
peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa. Dimana rata-rata pretest siswa kelas
eksperimen sebelum diberikan perlakuan penggunaan Short Message Service
(SMS) adalah 6,42, akan tetapi setelah diberikan diberi perlakuan (posttest)
rata-rata skor hasil belajar siswa terjadi peningkatan menjadi 12.32 ini berarti gain
rata-rata skor posttest dan pretes kelas eksperimen adalah sebesar 4.78. Sedangkan
rata-rata skor hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) kelas
kontrol adalah 8.30, akan tetapi setelah diberi perlakuan (posttest) rata-rata skor
hasil belajar siswa terjadi penurunan menjadi 7,09, ini berarti gain rata-rata skor
postes dan pretes kelas kontrol adalah sebesar -1,21.
2. Simpulan Khusus
Secara rinci, kesimpulan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Penggunaan Short Message Service (SMS) ditinjau dari aspek desain konten
(content design), berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di
112
Ence Surahman, 2013
b. Penggunaan Short Message Service (SMS) ditinjau dari aspek persepsi
(perception) siswa setelah mendapatkan kiriman Short Message Service
(SMS) berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar dalam proses
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Kartika
XIX-2 Bandung.
c. Penggunaan Short Message Service (SMS) ditinjau dari aspek sikap
(attitude) berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam
proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP
Kartika XIX-2 Bandung.
d. Penggunaan Short Message Service (SMS) ditinjau dari aspek semangat
belajar berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam
proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP
Kartika XIX-2 Bandung.
e. Penggunaan Short Message Service (SMS) ditinjau dari aspek responsif
berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Kartika
XIX-2 Bandung.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan dari simpulan
yang telah dijelaskan di atas, penulis memiliki beberapa rekomendasi yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan, masukan dan saran sebagai berikut:
Ence Surahman, 2013
Berdasarkan hasil temuan diatas bahwa penggunaan Short Message Service
(SMS) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, maka para guru disarakan
untuk lebih kreatif dalam mengemas isi pesan yang disampaikannya, sehingga
para siswa senantiasa tertarik dengan kiriman pesan yang diberikan sebagai upaya
untuk menyampaikan informasi dan memberikan intruksi serta dorongan motivasi
belajar siswa.
2. Bagi Pihak Sekolah
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar hendaknya di tunjang dengan
dukungan media dan sarana komunikasi efektif antara siswa dengan guru,
berdasarkan temuan dalam penelitian diatas disarankan pihak sekolah memiliki
sistem Short Message Service gateway yang bisa digunakan untuk penyampai
pesan kepada siswa guna mengondisikan siswa agar termotivasi untuk belajar
mandiri. Selain itu temuan diatas juga bisa digunakan oleh semua guru untuk
semua mata pelajaran. Bahkan pihak sekolah bisa memanfaatkannya untuk
menyampaikan pesan bukan hanya kepada siswa tetapi juga kepada guru sebagai
objek pengirimannya.
3. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu
Teknologi Pendidikan lebih spesifiknya dalam pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam rangka menunjang keberhasilan tujuan kegiatan
pembelajaran. Temuan ini bisa dijadikan salahsatu referensi untuk terus
114
Ence Surahman, 2013
atau bahkan jurusan sebaiknya menggunakan hasil temuan ini untuk
menyampaikan pesannya kepada mahasiswa dan juga dosen.
4. Bagi Pengambil Kebijakan (Kepala Dinas, Pengawas Pendidikan)
Hasil temuan dari penelitian diatas bisa menjadi bahan pertimbangan para
pengambil kebijakan baik kepala dinas cabang sampai pusat dalam rangka
membuat sebuah kebijakan untuk membuat dan menggunakan hasil temuan diatas
agar di turunkan menjadi sebuah program pendidikan, dimana seluruh satuan
pendidikan diberikan fasilitas, sarana dan anggaran untuk menggunakan konsen
dan hasil temuan dalam penelitian diatas.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi pustaka bagi peneliti
selanjutnya yang berminat untuk melakukan penelitian tentang penggunaan Short
Message Service (SMS) dalam mendukung suksesnya kegiatan pembelajaran dan
diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih kreatif dalam mengemas konten
pesan yang disampaikan kepada siswa. Kemudian pemilihan sistem yang lebih
Ence Surahman, 2013
DAFTAR PUSTAKA
_,”Global System for Mobile Communication”<
http://id.wikipedia.org/wiki/GSM>. 07 November 2012.
_, “Wireless Application Protocol” <http://id.wikipedia.org/wiki/WAP>. 07 Nopember 2012.
_, “GPRS” <(http://id.wikipedia.org/wiki/GPRS>. 07 Nopember 2012.
_, “Bluetooth” <http://id.wikipedia.org/wiki/Bluetooth>. 07 Nopember 2012.
_, “Wi-Fi” <http://id.wikipedia.org/wiki/WiFi>. 07 November 2012.
Ahmadi, Candra. Dkk. (2010). Aplikasi Mobile Learning Berbasis Moodle Dan
Mle Pada Pembelajaran Kedokteran. T.p. Yograkarta. Hasil Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN: 1907-5022
Ali, Muhammad. (2011). Memahami riset perilaku dan sosial. Bandung: Pustaka Cendikia Utama.
Ali, Sambas dan Abdurahman, Maman. (2007). Analisis Korelasi Regresi dan
Jalur Dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
Edisi Revisi 2010. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Baharudin dan Wahyuni, E.N. (2010). Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Brophy, J. (2004). Motivating Student to Learn (2nded). London : Lawrence.
Erlbaum Associates, Publishers.
Damayanti dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Darmawan, Deni. 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung. Arum Mandiri Press.
116
Ence Surahman, 2013
Keegan, Desmond. t.t. Mobile learning: a practical guide. _. _
Kementerian Pendidikan Nasional. (2006). Lampiran Peraturan Kementerian
Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006. Jakarta: Kemendiknas.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No 20 Tahun 2003. Jakarta: Kemendiknas.
Kaur. (2011). “Effectiveness of 5 –Category Pedagogical Model for Mobile
Learning Using SMS”. Journal of Educational Media and Technology. 5 (1). 25-38.
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Prayoga, Arif. (2009). Pembangunan Sistem Penyampaian dan Pengaksesan
Konten Pendukung Pembelajaran Menggunakan Layanan SMS. Skripsi
Sarjana FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.
Rodiansyah, Fajar dkk. (2009). Studi Komparasi Antara Hasil Pembelajaran
Berbasis Komputer Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw Dengan Metode Konvensional. Tidak Diterbitkan.
Said, Budi, dan Bastari. (2006). Desain dan Implementasi Penggunaan SMS untuk
Kegiatan Akademik: Studi Kasus STIMIK Darmajaya. Makalah pada
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta.
Sadiman dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada.
Sagala. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Santoso, Singgih. (2003). SPSS Statisti Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Santrock. (2007) . Adolescence 12th edition . McGraw-Hill. _.
So, Simon. (2009). ”The Development of a SMS based Teaching and Learning
System”. Journal of Education Technology Development and Exchange.
2(1). 113-124.
Ence Surahman, 2013
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2002). Media Pengajaran. Bandung. Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Syaodih, Nana (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
Tamimudin, Muhammad. “Mengenal Mobile Learning”.
<http://mtamim.files.wordpress.com/2008/12/mlearn_tamim.pdf >. Oktober 2012.
Uno. (2007). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.