• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN DALAM MENGEMBANGKAN LOCUS OF CONTROL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM PEMBELAJARAN: Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN DALAM MENGEMBANGKAN LOCUS OF CONTROL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM PEMBELAJARAN: Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN DALAM MENGEMBANGKAN LOCUS OF CONTROL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM PEMBELAJARAN

(Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan dalam Bidang

Bimbingan dan Konseling

Oleh

POLIN HALINAH

0908014

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN DALAM

MENGEMBANGKAN LOCUS OF CONTROL SISWA

SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM PEMBELAJARAN

(Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

POLIN HALINAH

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan dalam Bidang

Bimbingan dan Konseling

© Polin Halinah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Agus Taufik, M.Pd

NIP.195808161985031007

Pembimbing II

Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A.

(4)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui,

Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Sekolah PascaSarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd

(5)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Fenomena perilaku-perilaku negatif yang ditampilkan siswa dalam pembelajaran menunjukkan indikasi ketidaksiapan belajar. Kesiapan belajar merupakan salah satu karakteristik kognitif dalam diri siswa yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Salah satu dimensi psikologis yang berpengaruh pada pembentukan kesiapan belajar siswa yaitu locus of control siswa dalam belajar.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan locus of control siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian eksperimental yang menggunakan desain eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design dan teknik pengumpulan data berupa angket. Sampel penelitian sebanyak 67 siswa dari kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012/2013 yang dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kesimpulan hasil penelitian adalah (1) Dimilikinya locus of control yang proporsional sehingga membuat siswa mampu mengelola diri dalam proses pembelajaran; dan (2) program pelatihan yang dicobakan efektif mengembangkan locus of control siswa SMA dalam pembelajaran.

Peneliti merekomendasikan beberapa hal bagi: (1) guru BK; aplikasi bimbingan belajar yang dirancang dalam program pelatihan ini dapat diaplikasikan dan dikembangkan kembali oleh guru BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah; (2) siswa; berbagai keterampilan yang dihasilkan dalam program pelatihan ini dapat digunakan dalam pembelajaran sehari-hari; dan (3) peneliti selanjutnya; memperluas kajian dari pembahasan yang telah diteliti; dan memperluas sampel penelitian, baik dari wilayah, tingkatan kelas, maupun ditinjau dari latar belakang sosial-budaya.

(6)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 8

D.Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Operasinal Variabel ... 8

1. Program Pelatihan Mengembangkan Locus of Control Internal Siswa dalam Belajar ... 8

2. Locusof Control ... 11

3. Kriteria Efektivitas Program Pelatihan ... 14

F. Asumsi ... 15

G.Hipotesis ... 16

BAB II KAJIAN TEORITIS MENGENAI LOCUS OF CONTROL DAN PROGRAM PELATIHAN ... 17

A.Konsep Locus of Contro Menurut Julian Rotter ... 17

B.Locus of Control yang Diharapkan dan yang Tidak Diharapkan pada Siswa SMA ... 20

(7)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Program Pelatihan Mengembangkan Locus of Control Internal Siswa

dalam Belajar ... 25

1. Perencanaan ... 31

2. Pelaksanaan... 32

3. Penilaian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN... 35

A.Pendekatan dan Metode Penelitian ... 35

B.Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 36

1. Tahap Persiapan ... 36

2. Tahap Pelaksanaan... 37

3. Tahap Pengolahan Data dan Analisis Data ... 38

C.Lokasi Penelitian ... 41

D.Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

1. Populasi ... 41

2. Sampel Penelitian ... 42

E. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 43

1. Penyusunan dan Pengembangan Alat Pengumpul Data ... 43

2. Prosedur Pengolahan Data Penelitian ... 45

a. Verifikasi Data ... 45

b. Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

1. Deskripsi Orientasi atau Studi Pendahuluan... 48

2. Program Pelatihan untuk Mengembangkan Locus of Control Internal dalam Belajar... 54

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

1. Gambaran Aspek-aspek Kecenderungan Locus of Control Siswa pada Setiap Peristiwa Pembelajaran ... 72

(8)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Locus of Control Siswa di Setiap Peristiwa Pembelajaran ... 80

4. Efektivitas Program Pelatihan dalam Mengembangkan Locus of Control Internal Siswa SMA dalam Pembelajaran ... 96

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 98

A.Kesimpulan ... 98

B.Rekomendasi ... 98

(9)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

A.SK Pembimbing B.Instrumen Penelitian

1. Kisi-kisi Instrumen Mengembangkan Locus of Control dalam Pembelajaran (Sebelum Uji Coba)

2. Kisi-kisi Instrumen Mengembangkan Locus of Control dalam Pembelajaran (Setelah Uji Coba)

3. Angket Locus of Control dalam Pembelajaran (Sebelum Uji Coba) 4. Angket Locus of Control dalam Pembelajaran (Setelah Uji Coba) 5. Pola Skor Angket Locus of Control dalam Pembelajaran

C.Data Hasil Penelitian

1. Tabulasi Data Pre-Test Angket Locus of Control dalam Pembelajaran Kelompok Eksperimen

2. Tabulasi Data Post-Test Angket Locus of Control dalam Pembelajaran Kelompok Eksperimen

D.Rancangan Program Bimbingan Belajar dalam Mengembangkan Locus of Control Siswa SMA

E. Format Validasi (Penilaian) Program Bimbingan Belajar dalam Mengembangkan Locus of Control Siswa SMA

(10)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

A.Tabel 1.1 Indikator-indikator Variabel Penelitian ... 13

B.Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ... 35

C.Tabel 3.2. Data Sampel Penelitian ... 42

D.Tabel 3.3. Hasil Uji Validasi 1 ... 44

E. Tabel 3.4. Hasil Uji Validasi II ... 44

F. Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Mengembangkan Locus of Control dalam Pembelajaran G.Tabel 3.6. Kriteria Skor Angket Locus of Control dalam Pembelajaran ... 45

H.Tabel 3.7. Kriteria Umum Locus of Control Internal Siswa dalam Pembelajaran ... 47

I. Tabel 4.1. Data Sampel Penelitian ... 48

J. Tabel 4.2 Gambaran Aspek-aspek Locus of Control Kelompok Eksperimen SMAN 1 Kadupandak Tahun Pelajaran 2012-2013 ... 73

K.Tabel 4.3. Gambaran Aspek-aspek Locus of Control Kelompok Kontrol SMAN 1 Kadupandak Tahun Pelajaran 2012-2013 ... 75

L. Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Rerata Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ... 96

(11)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

A.Grafik 4.1. Gambaran Pre-Test Kecenderungan Locus of Control Kelompok Eksperimen SMAN 1 Kadupandak

Tahun Pelajaran 2012-2013 ... 49 B.Grafik 4.2. Gambaran Post-Test Kecenderungan Locus of Control

Kelompok Eksperimen SMAN 1 Kadupandak

(12)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(13)

Polin Halinah, 2013

(14)

1

1

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada masa remaja akhir dan masa dewasa awal, yang mempunyai semangat tinggi dalam beraktivitas dan berkreasi. Salah satu aktivitas yang dilakukan remaja sebagai siswa di sekolah adalah aktivitas belajar seperti membaca buku, mendengarkan penjelasan guru, dan mengarahkan pandangan mata kepada guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran. Di SMA, siswa adalah subjek utama dalam pendidikan. Oleh karena itu, mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa SMA sehingga menjadi manusia pembelajar merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan di SMA.

Sekolah merupakan salah satu lingkungan tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Seluruh siswa menghabiskan sebagian besar waktu di sekolah untuk melakukan proses pembelajaran. Menurut Mohammad Surya (2004: 7), secara teoritis pembelajaran merupakan proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan belajarnya. Beberapa prinsip yang melandasi pengertian tersebut adalah sebagai berikut.

(15)

2

2

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disadari; (2) perubahan yang bersifat kontinu; (3) perubahan yang bersifat fungsional; (4) perubahan yang bersifat positif; (5) perubahan yang bersifat aktif; (6) perubahan yang bersifat permanen, dan (7) perubahan yang bertujuan dan terarah.

Kedua, hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan. Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran meliputi semua aspek perilaku baik aspek kognitif, konatif, afektif, motorik dan kepribadian.

Ketiga, pembelajaran merupakan suatu proses. Pembelajaran merupakan aktivitas berkesinambungan yang meliputi tahapan-tahapan secara sistematis dan terarah. Pembelajaran tidak terlepas dari interaksi individu dengan lingkungan belajarnya.

Keempat, pembelajaran terjadi karena adanya dorongan dan tujuan yang akan dicapai. Proses pembelajaran terjadi karena adanya kebutuhan dan harapan yang ingin dicapai. Pembelajaran tidak akan efektif tanpa adanya dorongan dan tujuan yang dicapai.

Kelima, pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah kehidupan melalui situasi nyata dengan tujuan tertentu. Pembelajaran merupakan bentuk interaksi individu dengan lingkungan belajarnya, sehingga banyak memberikan pengalaman dari situasi nyata.

(16)

3

3

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan guna mencapai tujuan pembelajaran dan memiliki sikap belajar yang positif.

Menurut Rara (2008: 1), karakteristik siswa yang melakukan pembelajaran secara efektif adalah melihat, mendengarkan, mendemonstrasikan, bekerja sama, menemukan sendiri, dan membangun konsep sendiri. Hasil penelitian Rara (2008: 1) menggambarkan pengalaman belajar didapat dari apa yang didengar sebanyak 10%, dari apa yang dibaca sebanyak 20%, dari apa yang dilihat sebanyak 30%, dari apa yang dilihat dan didengar sebanyak 50%, dari apa yang dikatakan sebanyak 70%, dan dari yang dikatakan dan dilakukan sebanyak 90%.

Pada kenyataanya, pembelajaran di sekolah sangatlah memprihatinkan. Menurut survei BELIA (lembaran khusus remaja pada harian surat kabar Pikiran Rakyat Edisi 5 Agustus 2008) yang dilakukan kepada siswa SMP dan SMA di kota Bandung dan Subang, mengenai kebiasaan-kebiasaan lain yang dilakukan siswa pada saat guru berada di kelas disebabkan oleh sikap negatif terhadap belajar seperti merasa bosan berada di dalam kelas, tidak bersemangat untuk memperhatikan guru yang sedang menyampaikan pelajaran. Hasil survei diketahui terdapat 75% siswa melakukan aktivitas mengobrol dengan teman, 52% siswa melakukan aktivitas corat-coret atau menggambar, 31% siswa melakukan aktivitas SMS, 25% siswa melakukan aktivitas mengerjakan tugas dari pelajaran yang berbeda, 23% siswa melakukan aktivitas bermain kartu/kertas, 15% siswa melakukan aktivitas tidur, 14% siswa melakukan

(17)

4

4

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ke kantin, 10% siswa melakukan aktivitas main game menggunakan HP/PSP/sejenis, 10% siswa melakukan aktivitas membaca komik dan 7% siswa melakukan aktivitas lainnya.

Sikap negatif siswa terhadap kegiatan pembelajaran menyebabkan yang bersangkutan melakukan pembelajaran secara asal-asalan atau siswa hanya menjalankan pembelajaran sebagai rutinitas yang dibebankan oleh orang tua. Pembelajaran yang asal-asalan menyebabkan prestasi belajar yang diraih rendah dan pada akhirnya perubahan tingkah laku yang diinginkan sebagai tujuan akhir dari pembelajaran tidak tercapai.

Kesenjangan antara pembelajaran yang terjadi di sekolah dengan pembelajaran yang seharusnya merupakan indikasi siswa tidak memiliki kesiapan (readiness) belajar karena secara umum siswa lebih menyalahkan guru, mata pelajaran dan kondisi dibandingkan dengan menyalahkan diri sendiri sebagai pembelajar yang melakukan pembelajaran (Slameto, 2003: 115). Kesiapan belajar merupakan salah satu karakteristik kognitif dalam diri siswa yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran siswa. Salah satu prinsip readiness adalah semua aspek perkembangan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor berinteraksi (saling mempengaruhi) membentuk readiness. Aspek kognitif siswa yang berpengaruh pada readiness yaitu proses mental, seperti motivasi, kesengajaan, dan letak kendali(locus of control) dalam belajar (Muhibbin Syah, 2004: 111).

(18)

5

5

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Locus of control internal menunjuk kepada kemampuan individu menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang dialaminya merupakan akibat dari perbuatannya, sedangkan locus of control eksternal menunjuk kemampuan individu menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang dialami bukanlah akibat dari tindakannya melainkan akibat dari nasib, keberuntungan dan kekuatan-kekuatan lain di luar dirinya (Sripatmah Sukartini, 2003: 16).

Hasil penelitian Lao (dalam Wanti Juwita, 2009: 6) menunjukkan bahwa orientasi locus of control internal lebih banyak menimbulkan pengaruh-pengaruh positif terhadap kepribadian. Sejalan dengan pendapat tersebut, Pervin (dalam Ika Alinda, 2004: 4) menyebutkan bahwa orang-orang internal lebih suka menentang pengaruh-pengaruh negatif dari lingkungan, sedangkan orang-orang eksternal lebih bersikap menerima terhadap pengaruh-pengaruh tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Soemanto (dalam Wanti Juwita, 2009: 6) menunjukkan bahwa individu dengan locus of control eksternal mendapat skor tinggi untuk kegelisahan, kecurigaan, permusuhan dan harga diri. Karakter individu dengan locus of control eksternal lebih banyak mengambil sikap pasif dan kurang berusaha untuk memperoleh reinforcement.

(19)

6

6

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti itu tentu memerlukan bantuan layanan bimbingan belajar guna peningkatan perilaku belajar dan peningkatan prestasi belajar. Layanan bimbingan yang proaktif dan kreatif perlu dituangkan dalam program pelatihan. Program pelatihan mengembangkan locus of control internal dalam belajar diprediksi akan mengurangi kegagalan siswa dalam pencapaian prestasi belajar yang tinggi.

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Konsep locus of control merupakan konsep yang menunjuk pada kemampuan individu dalam melihat sumber penyebab. Mengembangkan locus of control siswa dalam belajar merupakan salah satu permasalahan dalam proses pembelajaran yang dapat diselesaikan dengan bimbingan belajar dalam bentuk program pelatihan untuk mengembangkan kesiapan belajar siswa. Bimbingan belajar merupakan sarana layanan bimbingan dan konseling yang dapat dimanfaatkan untuk membantu siswa yang mengalami permasalahan akademik dalam upaya mencapai prestasi akademik.

(20)

7

7

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

segala potensi yang dimiliki siswa termasuk potensi psikologis. Siswa diharapkan dapat memanfaatkan secara optimal seluruh potensi yang dimiliki guna menghadapi hambatan dalam belajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Pelatihan pada hakekatnya merupakan proses komunikasi yang teratur dan terencana dengan menghasilkan perubahan atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam hubungannya dengan tujuan yang ingin dicapai dari pelatihan, khususnya yang berkaitan dengan pola perilaku yang diinginkan.

Keberhasilan pelatihan dapat tampak pada peserta pelatihan yang merupakan siswa yang memiliki locus of control eksternal dalam belajarnya, karenanya pelatihan merupakan proses membantu siswa untuk memperoleh efektivitas dalam belajar melalui pengembangan kebiasaan tentang pikiran dan tindakan, kecakapan, pengetahuan dan sikap yang tepat dalam belajar.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah paket rumusan program pelatihan yang dapat membantu mengembangkan locus of control internal dalam belajar bagi siswa SMA? 2. Apakah program pelatihan efektif untuk mengembangkan locus of control

(21)

8

8

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Tujuan Penelitian

Melihat kondisi nyata di lapangan yang menunjukkan bahwa di SMAN 1 Kadupandak terlihat homogenitas yang cenderung pada locus of control eksternal, maka penelitian ini dilakukan untuk mengembangakan locus of control yang proporsional dalam belajar bagi siswa SMAN 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur melalui bimbingan belajar dalam bentuk pelatihan dan menguji efektivitas program pelatihan tersebut.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa, memberikan pengetahuan untuk mengembangkan locus of control yang proporsional di setiap peristiwa pembelajaran yaitu dalam memperhatikan, mendengarkan, mencatat, membaca, mengerjakan latihan soal, mengerjakan pekerjaan rumah (PR), dan mengerjakan ulangan.

2. Bagi Konselor, memberikan suatu rancangan program pelatihan yang dapat digunakan sekolah dalam membantu siswa mengembangkan locus of control dalam pembelajaran.

E.Definisi Operasional Variabel

1. Program Pelatihan Mengembangkan Locus of Control Siswa dalam Belajar

(22)

9

9

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Layanan bimbingan bertujuan agar individu dapat mencapai taraf perkembangan dan kebahagiaan secara optimal. Dengan layanan bimbingan, guru pembimbing dapat menjalani proses pengenalan, pemahaman, penerimaan, pengarahan, perwujudan, serta penyesuaian diri, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungannya.

Layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan siswa dalam bidang akademik disebut bimbingan belajar. Dimilikinya locus of control eksternal siswa dalam belajar, merupakan salah satu permasalahan dalam belajar yang akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan belajar yang optimal dan prestasi belajar. Adapun tujuan dari bimbingan belajar itu sendiri adalah untuk membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan situasi belajarnya, membentuk kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik serta dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.

(23)

10

10

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Manfaat bagi siswa

 Siswa dapat menyesuaikan diri dalam proses belajar yang nyaman dan kondusif.

 Dapat mengurangi dan mengatasi terjadinya kesulitan belajar.  Dapat meningkatkan keberhasilan belajar.

b. Manfaat bagi guru

 Membantu untuk dapat lebih rnenyesuaikan materi pembelajaran.  Guru akan lebih dalam memahami karakteristik siswa.

Secara umum bimbingan belajar bertujuan agar tercapainya penyesuaian akademis secara optimal sesuai dengan potensinya. Secara lebih khusus tujuan bimbingan belajar di SMA yaitu sebagai berikut.

a. Mengenalkan tujuan belajar.

b. Mengenalkan cara belajar yang baik.

c. Memotivasi agar menyenangi mata pelajaran. d. Mengenalkan pentingnya menyelesaikan tugas. e. Mengenalkan manfaat belajar yang benar. f. Mengenalkan cara merencanakan cita-cita. g. Menjelaskan persiapan menghadapi ujian.

(24)

11

11

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan dijalankan; programa; acara pertunjukkan radio, televisi, dan sebagainya. Program yang dimaksud dalam penelitian ini adalah program pelatihan mengembangkan locus of control yang proporsional dalam belajar bagi siswa SMA.

Pendidikan dan pelatihan merupakan sarana untuk mengenalkan hal-hal baru, peningkatan kemampuan dan keterampilan pesertanya menuju peningkatan dan pengembangan kemampuan keterampilan ataupun potensi lainnya yang dibutuhkan peserta. Dalam pengembangannya setiap individu memerlukan pelatihan, salah satunya melalui pelatihan mengembangkan locus of control dalam belajar, merupakan kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dari siswa yang memperoleh pelatihan. Pelatihan yang efektif dan efisien akan berdampak terhadap siswa baik dari keterampilan belajarnya maupun prestasi belajarnya serta performance yang berhubungan dengan personality growth.

Rancangan program pelatihan yang efektif menurut Eka Widiawati (2001: 31-32) meliputi tiga hal pokok yaitu (1) materi yang disampaikan secara jelas, mendalam isinya dan sesuai dengan kebutuhan siswa secara teknis, (2) metode penyampaian pelatihan dan penyampaian materi dilakukan pengajar dan melibatkan peserta pelatihan secara aktif, (3) adanya evaluasi pelaksanaan pelatihan.

2. Locus of Control

(25)

12

12

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah cara pandang siswa terhadap sumber penyebab dalam peristiwa pembelajaran yang dialami terjadi karena faktor dari luar. Sedangkan locus of control internal siswa dalam pembelajaran adalah cara pandang siswa dalam melihat sumber penyebab dalam pembelajaran yang dialami bersumber dari perbuatannya, bertanggung jawab atas segala peristiwa-peristiwa pembelajaran yang dilakukan dan memilih peristiwa-peristiwa pembelajaran baru yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Berdasarkan penjelasan mengenai locus of control di atas dapat disimpulkan bahwa locus of control adalah cara pandang (persepsi) individu atau siswa terhadap sumber penyebab antara tingkah lakunya dan akibatnya terutama terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam melakukan berbagai kegiatan khususnya kegiatan belajar yang diklasifikasikan menjadi dua orientasi yaitu internal dan eksternal yang diidentifikasi dari kemampuan, usaha, tingkat kesulitan tugas, dan kemujuran atau nasib.

(26)

13

13

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Indikator-Indikator Variabel Penelitian

Variabel Kecenderungan Aspek Indikator

Locus of control

Eksternal 1.Siswa menyadari

peristiwa-peristiwa pembelajaran yang dialami terjadi karena faktor lain di luar dari perbuatannya.

a.Lebih menyadari bahwa faktor lain di luar potensi diri seperti guru, teman, nasib, takdir, keberuntungan, kesempatan, dan lain-lain lebih berpengaruh. b.Tidak menyadari

bahwa perbuatan yang dilakukan harus sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan saat itu. 2.Tidak bertanggung jawab atas segala peristiwa-peristiwa pembelajaran yang dilakukannya.

a.Menyalahkan pihak lain baik individu ataupun keadaan. b.Tidak berani

menanggung resiko yang terjadi.

3.Tidak memilih peristiwa-peristiwa pembelajaran baru yang dapat menunjang pencapaian tujuan

pembelajaran yang diinginkan.

a.Tidak menyadari akan kemampuan yang dimiliki/tidak percaya diri. b.Tidak berani mengambil keputusan sendiri untuk melakukan aktivitas

pembelajaran. Internal 1.Siswa menyadari

peristiwa-peristiwa pembelajaran yang dialami bersumber dari perbuatannya.

a. Mengetahui sebab akibat yang

berhubungan antara perbuatan dan peristiwa.

(27)

14

14

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpengaruh pada perilaku belajar selanjutnya. 2.Bertanggung jawab atas segala peristiwa-peristiwa pembelajaran yang dilakukannya.

a.Tidak menyalahkan pihak lain baik individu ataupun keadaan.

b.Berani menanggung resiko yang terjadi. 3.Memilih

peristiwa-peristiwa pembelajaran baru yang dapat menunjang pencapaian tujuan

pembelajaran yang diinginkan.

a.Percaya pada kemampuan yang dimiliki.

b.Berani mengambil keputusan sendiri untuk melakukan aktivitas

pembelajaran.

3. Kriteria Efektivitas Program Pelatihan

Program pelatihan dapat dikatakan efektif untuk mengembangkan locus of control internal siswa dalam pembelajaran jika:

a. Dimilikinya locus of control yang proporsional dalam diri siswa dalam pembelajaran.

b. Adanya perubahan kebiasaan dan sikap yang tepat dalam belajar siswa.

c. Materi yang disampaikan pada saat perlakuan sesuai dengan program bimbingan belajar yang dilaksanakan dan dapat dimasukkan ataupun disatupadukan ke dalam materi pelajaran.

d. Program pelatihan untuk mengembangkan locus of control siswa dalam pembelajaran ini berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(28)

15

15

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Asumsi

Beberapa asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Upaya membantu siswa mengatasi kesulitan belajar merupakan bagian dari kegiatan bimbingan dan konseling. (Sri Lestari, 1996).

2. Belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut tiga domain yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. (Bloom, 1956).

3. Belajar itu bukanlah suatu aktivitas yang berdiri sendiri, ada unsur-unsur lain yang ikut terlibat langsung di dalamnya, yaitu raw input, learning teaching process, output, environmental input, dan instrumental input. (Noehi Nasution, dan kawan-kawan, 1993).

4. Faktor yang paling penting dari pembentukan perilaku dan juga inti dari pembelajaran adalah bukan orang dan juga lingkungan tetapi interaksi antara keduanya. (Julian Rotter, 1954).

(29)

16

16

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.Hipotesis

Hipotesis pada penelitian yaitu “Program pelatihan efektif dalam

mengembangkan locus of control siswa Sekolah Menengah Atas dalam

(30)

35

35

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan locus of control internal dalam pembelajaran pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian eksperimental yang menggunakan desain eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan perlakuan berbagai bentuk bimbingan belajar untuk mengembangkan locus of control internalnya dan pada kelompok kontrol mendapatkan perlakuan konvensional yang diberlakukan di sekolah. Perlakuan konvensional di sini maksudnya adalah perlakuan yang biasa diberikan oleh konselor sekolah. Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut.

Tabel. 3.1. Rancangan Penelitian

KE O1 X1 O2

KK O1 X2 O2

Keterangan :

KE : Kelompok Eksperimen. KK : Kelompok Kontrol

X1 : Bimbingan belajar untuk Mengembangkan Letak Kendali Internal X2 : Perlakuan Konvensional

[image:30.595.110.508.247.687.2]
(31)

36

36

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:31.595.116.509.181.630.2]

Adapun rancangan eksperimen uji keefektivan program pelatihan untuk mengembangkan locus of control internal siswa dalam pembelajaran dapat dijabarkan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 3.1. Rancangan Eksperimen

B.Posedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Studi literatur berupa buku-buku yang membahas tentang konsep locus of control dan konsep bimbingan konseling yang sesuai untuk mengembangkan locus of control internal siswa dalam pembelajaran.

b. Menyusun instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah instrumen untuk mengetahui locus of control siswa pada setiap peristiwa pembelajaran dan instrumen penilaian program bimbingan

Pretest Treatment Posttest

Kelompok Eksperimen

Program pelatihan untuk

mengembangkan locus of control internal siswa dalam pembelajaran

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Perlakuan konvensional Kelompok

(32)

37

37

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar yang telah dikembangkan oleh Wanti Juwita (2009). Instrumen pengumpulan data menggunakan angket berskala dua (forced choice) dengan jawaban eksternal dan internal.

c. Pelaksanaan tes awal (pretest) pada seluruh siswa kelas XI IPA untuk mengetahui locus of control siswa pada setiap peristiwa pembelajaran sebelum dilaksanakan perlakuan.

d. Menyusun program bimbingan belajar dalam bentuk program pelatihan dalam mengembangkan locus of control internal siswa dalam pembelajaran. e. Menentukan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling

(yang sudah teridentifikasi memiliki locus of control). Ditetapkan satu kelompok sebagai kelas eksperimen dan satu kelompok sebagai kelas kontrol.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pelaksanaan program pelatihan dalam mengembangkan locus of control internal siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1) Menetapkan jadwal pelaksanaan treatment sesuai dengan hasil kesepakatan terhadap sampel pada kelompok eksperimen dan pertimbangan pihak sekolah.

(33)

38

38

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menyiapkan media yang mendukung seperti LCD membantu dalam penyampaian materi. Adapun media tersebut sudah terpilih sesuai dengan pertemuan yang akan dijadwalkan.

4) Observasi terhadap pelaksanaan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui efektivitas program pelatihan yang telah dilaksanakan.

5) Pelaksanaan tes akhir (posttest) yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengetahui efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan locus of control internal siswa di setiap peristiwa pembelajaran pada kelompok eksperimen dan perlakuan konvensional pada kelompok kontrol.

3. Tahap Pengolahan Data dan Analisis Data.

a. Mengolah skor tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) letak kendali siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan bantuan Misrosoft Excel dan SPSS.

b. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik analisis covariat, yaitu menghitung perbedaan skor pascatest dengan menempatkan skor pretest sebagai kovariat. Dengan uji statistik tersebut, hasil pengolahan dapat menginformasikan konsistensi efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan locus of control internal siswa dalam pembelajaran. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS.

(34)

39

39

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa, seberapa besar perubahan dalam diri siswa setelah diberikan perlakuan, apakah siswa dapat mengurangi bahkan menghilangkan locus of control eksternalnya.

(35)

40

40

Polin Halinah, 2013

[image:35.595.112.515.121.699.2]

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Bagan Prosedur Penelitian

Identifikasi Permasalahan Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Kadupandak

Penentuan Kecenderungan Locus of Control Siswa dalam Pembelajaran

Studi Literatur yang Relevan Studi Lapangan

Merancang Metode Penelitian (Eksperimen)

Penentuan Sampel Penelitian

Tes Awal (Pretest)

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Treatmen Program Pelatihan dalam Mengembangkan Locus of Control Internal

Siswa dalam Belajar

Perlakuan Konvensional

Tes Akhir (Posttest)

Analisis Data

(36)

41

41

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih peneliti yaitu di SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur yang bertempat di Jalan Siliwangi No. 1 Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan beberapa alasan diantaranya: 1) SMA Negeri 1 Kadupandak merupakan tempat dimana peneliti bekerja sehari-hari, 2) Peneliti bertugas sebagai guru pembimbing/konselor di sekolah ini, sehingga situasi dan kondisi di sekolah, peneliti sudah mengenali, 3) Mempermudah peneliti dalam melaksanakan treatment dan pantauan secara rutin khususnya kepada sampel penelitian, serta 4) Memudahkan peneliti dalam berkonsultasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang dianggap berkaitan dengan sampel penelitian.

D.Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi penelitian adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Adapun populasi target dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012-2013.

(37)

42

42

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan konseling) secara rutin oleh guru pembimbing/konselor, sehingga peneliti mencoba membandingkan perlakukan konvensional tersebut dengan perlakukan (treatment) yang peneliti berikan sesuai dengan rancangan penelitian yang dibuat peneliti, (2) Siswa kelas XI IPA yang terbagi menjadi menjadi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 ini terlihat memiliki kecenderung perbedaan prestasi belajar yang cukup signifikan di setiap mata pelajarannya serta hasil observasi lapangan memperlihatkan kecenderungan locus of control yang berbeda.

2. Sampel Penelitian

Dalam mengambil sampel, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik “proporsional random sampling”. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini yaitu dengan memilih responden dengan skor yang dikategorikan rendah, dengan harapan untuk mengembangkan locus of control internal dalam pembelajarannya. Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara kepada berbagai pihak seperti wali kelas, guru mata pelajaan, dan kesiswaan, maka ditetapkan kelas XI IPA menjadi sampel penelitian yang terbagi lagi menjadi kelompok eksperimen yaitu kelas XI IPA 1 dan kelompok konvensional yaitu kelas XI IPA 2. Data sampel terlihat dalam tabel 3.2. di bawah ini.

No Kelas Jumlah

1 XI IPA 1 35 orang

2 XI IPA 2 32 orang

Jumlah 67 orang

Tabel 3.2.

[image:37.595.113.513.242.720.2]
(38)

43

43

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Penyusunan dan Pengembangan Alat Pengumpul Data

Dalam melakukan penelitian, peneliti memerlukan alat bantu untuk dapat mengumpulkan data yang diperlukan. Proses penelitian akan mengumpulkan dua data, yaitu (a) data kecenderungan locus of control siswa dalam pembelajaran; (b) data penilaian uji kelayakan program. Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti memilih menggunakan alat pengumpul data berupa angket berskala dua (forced choice). Alat pengumpul data telah dikembangkan oleh Wanti Juwita (2009).

Untuk mendapatkan data yang tepat, maka alat pengumpul data haruslah baik. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan utama yaitu harus teruji validitasnya dan teruji reliabilitasnya.

Uji validitas terhadap instrumen yang digunakan yaitu instrumen untuk mengembangkan locus of control siswa dalam pembelajaran dilakukan oleh pengembang instrumen sebanyak dua kali yaitu uji validitas internal (judgment ahli) dan uji validitas eksternal (judgment butir pernyataan). Dalam uji validitas ini telah dilakukan oleh pengembang instrumen yaitu Wanti Juwita (2009).

(39)

44

44

Polin Halinah, 2013

[image:39.595.110.524.102.610.2]

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas 1

Kesimpulan Item Jumlah

Memadai (valid)

2 (a,b), 3 (a,b), 4 (a,b), 6 (a,b), 7 (a,b), 8 (a,b), 9 (a,b), 11 (a,b), 12 (a,b), 13 (a,b), 14 (a,b), 15 (a,b), 16 (a,b), 23 (a,b), 25 (a,b), 26 (a,b), 27 (a,b), 28 (a,b), 29 (a,b), 30 (a,b), 31 (a,b), 32 (a,b), 33 (a,b), 34 (a,b), 35 (a,b), 36 (a,b), 37 (a,b), 38 (a,b), 39 (a,b), 40 (a,b), 41 (a,b), 43 (a,b), 45 (a,b), 46 (a,b), 47 (a,b), dan 48 (a,b).

36

Revisi (tidak valid)

1 (a,b), 5 (a,b), 10 (a,b), 17 (a,b), 18 (a,b), 19 (a,b), 20 (a,b), 21 (a,b), 22 (a,b), 24 (a,b), 42 (a,b), dan 44 (a,b).

12

Setelah melakukan revisi pada 12 item pernyataan yang tidak valid pengembang instrumen melakukan uji validitas yang kedua. Berikut ini disajikan hasil uji coba validitas kedua dari angket locus of control (letak kendali).

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas II

Kesimpulan Item Jumlah

Memadai (valid)

1 (a,b), 2 (a,b), 3 (a,b), 4 (a,b), 6 (a,b), 7 (a,b), 8 (a,b), 9 (a,b), 10 (a,b), 11 (a,b), 12 (a,b), 14 (a,b), 15 (a,b), 16 (a,b), 17 (a,b), 18 (a,b), 19 (a,b), 20 (a,b), 22 (a,b), 23 (a,b), 24 (a,b), 25 (a,b), 26 (a,b), 27 (a,b), 28 (a,b), 30 (a,b), 31 (a,b), 32 (a,b), 33 (a,b), 34 (a,b), 35 (a,b), 36 (a,b), 38 (a,b), 39 (a,b), 40 (a,b), 41 (a,b), 42 (a,b), 43 (a,b), 44 (a,b), 46 (a,b), 47 (a,b), dan 48 (a,b).

42

Revisi (tidak valid)

5 (a,b), 13 (a,b), 21 (a,b), 29 (a,b), 37 (a,b), dan 45 (a,b). 6

Dari hasil uji validitas yang kedua, sehingga dapat dijabarkan secara jelas dalam kisi-kisi instrumen pada Tabel 3.5 berikut. (Secara lengkap terlampir pada lampiran II).

(40)

45

45

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan oleh pengembang instrumen Wanti Juwita (2009). Sesuai dengan kriteria koefisien reliabilitas, maka reliabilitas instrumen ini berada pada kategori tinggi artinya instrumen yang digunakan baik dan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

2. Prosedur Pengolahan Data Penelitian

a. Verifikasi Data

Verifikasi data memiliki tujuan untuk menyeleksi data yang dianggap layak untuk diolah. Tahapan verifikasi data yang dilakukan adalah sebagi berikut. a. Melakukan pengecekan jumlah angket yang telah terkumpul sesuai dengan

petunjuk pengisian.

b. Memberikan nomor urut pada setiap angket untuk menghindari kesalahan pada saat melakukan rekapitulasi data.

[image:40.595.114.513.229.632.2]

c. Melakukan tabulasi data yaitu merekap data yang diperoleh dari responden dengan melakukan penyekoran (pemberian lambang). Peneliti menggunakan lambang angka satu selanjutnya disebut skor satu (1) untuk responden yang memilih pernyataan internal dan lambang angka nol selanjutnya disebut skor nol (0) untuk responden yang memilih pernyataan eksternal. Setelah dilakukan tabulasi maka dapat diteruskan dengan perhitungan statistik sesuai dengan analisis data yang diperlukan. Kriteria skor angket locus of control dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.6. di bawah ini.

Tabel 3.6.

Kriteria Skor Angket Locus of Control dalam Pembelajaran

Pilihan Pernyataan Skor

Internal 1

(41)

46

46

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Analisis Data

Tujuan dari analisis data dalam penelitian ini adalah untuk mengungkapkan apa yang ingin diketahui dari penelitian ini, yaitu ingin mengetahui efektivitas program pelatihan untuk mengembangkan locus of control internal siswa di setiap peristiwa pembelajarannya. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik analisis covariat, yaitu menghitung perbedaan skor pascatest dengan menempatkan skor pretest sebagai kovariat. Dengan uji statistik tersebut, hasil pengolahan dapat menginformasikan konsistensi efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan locus of control internal siswa dalam belajar. Adapun analisis data dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

(1) Analisis Gambaran Umum Locus of Control Siswa

Analisis terhadap gambaran umum locus of control dilakukan untuk menentukan krtiteria locus of control internal siswa pada kategori: tinggi, sedang, dan rendah. Adapun prosedurnya adalah berikut:

(a) Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel dengan rumus: Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi

(b) Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel dengan rumus: Skor minimal ideal = jumlah soal x skor terendah.

(c) Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel dengan rumus: Rentang Skor = skor maksimal ideal – Skor minimal ideal

(42)

47

47

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:42.595.113.513.226.618.2]

Berdasarkan langkah perhitungan tersebut didapatkan kriteria locus of control internal siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan rentang skor, sehingga didapatkan kriteria tinggi, sedang, dan rendah sebagaimana tertera dalam tabel 3.7. di bawah ini.

Tabel 3.7.

Kriteria Umum Locus of Control Internal Siswa dalam Pembelajaran

No Interval Keterangan

1 29 – 42 Tinggi

2 15 – 28 Sedang

3 0 – 14 Rendah

(2) Analisis Efektivitas Program Pelatihan untuk Mengembangkan Locus of Control Internal Siswa dalam Belajar

(43)

98

98

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab empat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Gambaran umum locus of control siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur yaitu sebagian besar memiliki locus of control internal dalam pembelajarannya dan hanya sebagian kecil memiliki kecenderungan locus of control eksternal.

2. Program pelatihan yang telah diikuti siswa kelompok eksperimen menjadikan siswa memiliki locus of control yang proporsional di setiap peristiwa pembelajarannya.

2. Layanan bimbingan untuk mengembangkan locus of control internal siswa dalam pembelajaran yaitu dirancang dalam bentuk program pelatihan. Program yang dibuat berdasarkan analisis kebutuhan siswa (need assessment).

(44)

99

99

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, berikut ini beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi guru BK, siswa, pengembangan mata kuliah bimbingan belajar, dan peneliti selanjutnya.

1. Bagi Guru BK

a. Layanan bimbingan dalam bentuk pelatihan yang dilakukan efektif mengembangkan locus of control internal siswa pada setiap peristiwa pembelajaran sesuai dengan kondisi locus of control yang dimiliki, maka program layanannya dapat diaplikasikan dan dikembangkan kembali oleh guru BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

b. Program pelatihan dapat dilakukan melalui bimbingan kelompok pada komponen layanan dasar sehingga guru BK diharuskan membentuk kelompok yang memadai pada setiap pemberian materi. Selain pada layanan dasar, pelatihan program untuk mengembangkan locus of control internal dalam belajar ini dapat diberikan melalui layanan responsif, perencanaan individual dan dukungan sistem dengan guru mata pelajaran.

(45)

100

100

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Sosialisasi layanan BK terutama dalam upaya mengembangkan locus of control internal dalam pembelajaran perlu dilakukan pada siswa sehingga siswa memiliki kemampuan locus of control internal dalam setiap peristiwa pembelajarannya.

2. Bagi Siswa

Berbagai keterampilan yang dihasilkan dalam program pelatihan ini dapat digunakan untuk mengembangkan locus of control internal siswa sehingga siswa memiliki kesiapan belajar yang optimal.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini sangatlah konsen terhadap efektivitas program pelatihan untuk mengembangkan locus of control internal dalam pembelajaran bagi siswa SMA Negeri 1 Kadupandak Kabupaten Cianjur. Artinya masih banyak penelitian yang dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji secara mendalam mengenai locus of control siswa. Untuk itu, direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat:

a. Mengkaji kecenderungan locus of control siswa pada sampel yang lebih luas misalnya SMA se kabupaten atau kota.

b. Meneliti kecenderungan locus of control siswa ditinjau dari latar belakang sosial-budaya.

(46)

101

101

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Alinda, Ika. (2006). Kontribusi Locus of Control terhadap Kenakalan Remaja. Skripsi Jurusan PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Furqon. (2002). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Hurlock, Elizabeth.B. (2000). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan. (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.

Lestari, S. (1996). Unjuk Kerja Konselor dan Guru Mata Pelajaran Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa. Tesis Magister pada PPS UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Makmun, Abin S. (2005). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Nurihsan, A. J. (2003). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.

______________. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.

(47)

102

102

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurlaela, R. (2007). Program Bimbingan Belajar untuk Mengurangi Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa. Skripsi Jurusan PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nurmala. (2008). Hubungan Kecenderungan Locus of Control dengan Strategi Penanggulangan Stres Perawat Sukarelawan di Rumah Sakit sariningsih Bandung. Skripsi Jurusan PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nurwanti, E. (2004). Pengaruh Kendali Diri dalam Penyesuaian Sosial di Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Jurusan PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Rara. (2008). Pembelajaran Efektif. [online]. Tersedia: http://rara-banget.blogspot.com/2008/03/pembelajaran-efektif.html [25 agustus 2008]

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Robinson. Francis.P. (1946). Effective Study. New York and London : Harper & Brothers Publishers

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Smith, Barry D dan Harold J. Vetter. (1991). Theories of Personality. Second Edition. New Jersey: Prentice Hall Englewood Cliffs.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut. (2003). Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Alfabeta.

(48)

103

103

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Surya, Mohammad. (2004). Psikologi Pembelajran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bany Quraisy.

Suryaman, M. (2001). Model Pembelajaran Membaca Berbasis Bacaan dan Membaca. Disertasi Doktor pada PPS UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tuckman, Bruce W. (1972). Conducting Educational Research. USA: Harcourt Brace Jovanovich.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Winkel W.S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

(49)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Alinda, Ika. (2006). Kontribusi Locus of Control terhadap Kenakalan Remaja. Skripsi Jurusan PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Furqon. (2002). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Hurlock, Elizabeth.B. (2000). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan. (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.

Lestari, S. (1996). Unjuk Kerja Konselor dan Guru Mata Pelajaran Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa. Tesis Magister pada PPS UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Makmun, Abin S. (2005). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Nurihsan, A. J. (2003). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.

______________. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.

(50)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurlaela, R. (2007). Program Bimbingan Belajar untuk Mengurangi Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa. Skripsi Jurusan PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nurmala. (2008). Hubungan Kecenderungan Locus of Control dengan Strategi Penanggulangan Stres Perawat Sukarelawan di Rumah Sakit sariningsih Bandung. Skripsi Jurusan PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nurwanti, E. (2004). Pengaruh Kendali Diri dalam Penyesuaian Sosial di Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Jurusan PPB FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Rara. (2008). Pembelajaran Efektif. [online]. Tersedia: http://rara-banget.blogspot.com/2008/03/pembelajaran-efektif.html [25 agustus 2008]

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Robinson. Francis.P. (1946). Effective Study. New York and London : Harper & Brothers Publishers

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Smith, Barry D dan Harold J. Vetter. (1991). Theories of Personality. Second Edition. New Jersey: Prentice Hall Englewood Cliffs.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut. (2003). Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Alfabeta.

(51)

Polin Halinah, 2013

Efektivitas Pelatihan Dalam Mengembangkan Loos Of Control Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Surya, Mohammad. (2004). Psikologi Pembelajran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bany Quraisy.

Suryaman, M. (2001). Model Pembelajaran Membaca Berbasis Bacaan dan Membaca. Disertasi Doktor pada PPS UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tuckman, Bruce W. (1972). Conducting Educational Research. USA: Harcourt Brace Jovanovich.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Winkel W.S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Gambar

Tabel 1.1 Indikator-Indikator Variabel Penelitian
Tabel. 3.1. Rancangan Penelitian
Gambar 3.1. Rancangan Eksperimen
Gambar 3.2. Bagan Prosedur Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

c.' S eleksi protokorm setelah transform asi, dan d. P em buktian transform an dan transgenik anggrek. M etode transform asi genetik ke tanam an anggrek P. amabilis sesuai klaim 1,

Dari hasil wawancara peneliti di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi banyak lansia yang jauh dari keluarga selama bertahun-tahun baik karena ditinggal

– Warehouse  dirancang untuk OLAP query kompleks, view multi dimensi, konsolidasi.. Mengapa memisahkan Dw dan DB

Kost-an mengalami kendala dalam hal pengaturan pembayaran terutama pembayaran pada pelanggan karena banyaknya pelanggan yang ingin mengekost pada kost-an .Untuk itu diperlukan

Namun, lagi-lagi mata pelajaran ini harus termarginalkan oleh tujuan jangka pendek pendidikan kita berupa pragmatisme sempit tentang bagaimana meraih nilai

Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 huruf b mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, akademik, kemahasiswaan, kepegawaian,

Untuk mempermudah kita dalam memahami cara kerja dari pemantau ruangan dan sistem keamanan ruangan penyimpanan barang-barang berharga dengan menggunakan mikrokontroler

(3) Anggota Senat yang berasal dari wakil dosen dari setiap fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a terdiri atas 3 (tiga) orang wakil dosen yang profesor