ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh norma subjektif, kewajiban moral serta pemahaman wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Soreang.
Pada analisis statistik, digunakan analisis regresi linear berganda menggunakan program SPSS 21 untuk mengetahui pengaruh norma subjektif, kewajiban moral dan pemahaman wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak baik secara simultan maupun secara terpisah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif, kewajiban moral serta pemahaman wajib pajak secara serempak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan hasil uji parsial (uji-t) menunjukkan bahwa norma subjektif dan kewajiban moral berpengaruh positif dan signifikan. Adapun pemahaman wajib pajak berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Disimpulkan pula bahwa kepatuhan wajib pajak dipengaruhi kewajiban moral dan norma subjektif wajib pajak tersebut.
ABSTRACT
The purpose of this research is to identify and analyze the influence of subjective norms, moral obligation, and tax comprehension towards the compliance of tax payers in KPP Pratama Soreang.
Statistic analysis is done by performing multiple linear regression analysis using SPSS 21 to identify the influence of subjective norms, moral obligation, and tax comprehension towards the compliance of tax payers in KPP Pratama Soreang, both simultaneously and partially.
The result shows that simultaneously, subjective norms, moral obligation, and tax comprehension are influential towards the compliance of tax payers in KPP Pratama Soreang. Meanwhile the result of partial test (t-test) shows that subjective norms and moral obligation are partially have significant and positive influences towards the compliance of tax payers. Tax comprehension on the other hand, partially has negative and insignificant influence towards the compliance of tax payers.
It is concluded that the compliance of tax payers is influenced by the moral obligation and subjective norms of said tax payers.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN………. i
LEMBAR PERNYATAAN………. ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.……… iii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI……… iv
ABSTRAK……….... v
ABSTRACT……….…... vi
KATA PENGANTAR……….. vii
DAFTAR ISI………. ix
DAFTAR GAMBAR……… xiii
DAFTAR TABEL………. xiv
DAFTAR LAMPIRAN……… xv
BAB I PENDAHULUAN……… 1
1.1 Latar Belakang Penelitian……… 1
1.2 Perumusan Masalah………. 8
1.3 Tujuan Penelitian………. 8
1.4 Kontribusi Penelitian……… 9
BAB II KAJIAN TEORITIS, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS……… 11
2.1 Kajian Teoritis……….. 11
2.1.2.1 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak………. 14
2.1.2.2 Kriteria Wajib Pajak Patuh………. 15
2.1.4 Norma Subjektif Wajib Pajak………. 16
2.1.4.1 Pengertian Norma Subjektif……… 16
2.1.4.2 Norma Subjektif Wajib Pajak………. 17
2.1.4.3 Indikator Norma Subjektif……….. 17
2.1.5 Kewajiban Moral………. 18
2.1.5.1 Pengertian Kewajiban Moral……….. 18
2.1.5.2 Indikator Kewajiban Moral………. 19
2.1.6 Pemahaman Wajib Pajak……… 20
2.1.6.1 Pengertian Pemahaman Wajib Pajak………. 20
2.1.6.2 Indikator Pemahaman Wajib Pajak……… 20
2.1.7 Penelitian Terdahulu………... 21
3.2 Objek Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel………. 33
3.2.1 Objek Penelitian……….………. 33
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel……….. 34
3.3 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data………. 35
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data………. 35
3.4 Operasionalisasi Variabel……… 36
3.4.1 Definisi Operasional………... 36
3.4.2 Pengukuran Variabel……….. 37
3.5 Teknik Analisis Data……… 40
3.5.1 Uji Asumsi Klasik………... 42
3.5.1.1 Uji Normalitas………. 42
3.5.1.2 Uji Multikolinearitas………... 42
3.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas……… 43
3.5.2 Regresi Linier Berganda………. 43
3.5.2.1 Uji-t………. 44
3.5.2.2 Uji-F……… 45
3.5.2.3 Uji Koefisien Determinasi……….. 45
3.5.2.4 Uji Hipotesis………... 46
3.6 Pembahasan Hasil Penelitian………... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN……….. 48
4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian……… 48
4.1.1 Sejarah KPP Pratama Soreang……… 48
4.1.2 Karakteristik Responden……… 49
4.1.2.1 Jenis Kelamin………. 49
4.1.2.2 Usia……… 50
4.2 Analisis Data……… 52
4.2.1 Uji Normalitas……… 53
4.2.2 Uji Multikolinearitas………... 54
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas……… 55
4.2.4 Uji Regresi Linear Berganda………. 57
4.2.5 Uji-t……… 58
4.2.6 Uji-F……… 59
4.2.7 Uji Koefisien Determinasi……….. 60
4.2.8 Uji Hipotesis………..………. 61
4.2.9 Penjelasan Hasil Penelitian………. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 73
5.1 Kesimpulan……….. 73
5.2 Saran……… 74
DAFTAR PUSTAKA………. 77
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Realisasi Penerimaan Pajak (dalam milyaran Rupiah)……… 2
1.2 Persentase Pencapaian Penerimaan Pajak Nasional Tahun 2011 – 2015 (dalam trilyunan Rupiah)……… 3
1.3 Data Kepatuhan WP OP Tahun 2010 – 2014……….. 7
2.1 Penelitian Terdahulu……… 26
3.1 Operasionalisasi Variabel……… 38
4.1 Data Jenis Kelamin……….. 46
4.2 Data Usia………. 47
4.3 Data Pendidikan……….. 48
4.4 Data Lama Menjadi Wajib Pajak………. 49
4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………. 50
4.6 Multikolinearitas……….. 51
4.7 Correlations………. 53
4.8 Regresi Linear Berganda………. 54
4.9 ANOVA……….. 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran: Kuisioner
Lampiran: Tabulasi Kuisioner dalam skala Ordinal
Lampiran: Data dalam skala Interval
Lampiran: Hasil Uji Validitas & Reliabilitas
BAB I: PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih relatif rendah, berdasarkan
survey tentang kepatuhan yang pernah diadakan Direktorat Jenderal Pajak (berita
fiskal, Kemenkeu, November 2014). Tabel menunjukkan data dari Kementerian
Keuangan yang menunjukkan bahwa dari tahun 2008 hingga 2012 persentase wajib
pajak terdaftar yang melaporkan SPT tidak mencapai 60%. Baru pada tahun 2013
persentasi wajib pajak terdaftar yang melaporkan SPT mencapai angka 60,27%.
Tingkat kepatuhan wajib pajak merupakan faktor utama tinggi-rendahnya tingkat
penerimaan pajak negara. Sejalan dengan hal tersebut, penerimaan pajak di Indonesia
tidak pernah mencapai target.
Tabel 1.1 Rasio Kepatuhan Penyampaian SPT PPh Secara Nasional
Tahun WP Terdaftar WP yang
menyampaikan SPT
mendanai kegiatan pembangunan serta membiayai pengeluaran lainnya. Hal ini dapat
BAB I: PENDAHULUAN 2
menunjukkan bahwa penerimaan pajak merupakan penerimaan dalam negeri yang
paling besar.
Seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1.1, lebih dari setengah penerimaan
pajak negara berasal dari pajak penghasilan. Dari tahun ke tahun, penerimaan pajak
negara terus meningkat seiring meningkatnya pula kebutuhan belanja negara untuk
menjalankan fungsinya.
Tabel 1.2: Realisasi Penerimaan Pajak (dalam milyaran Rupiah)
Sumber Penerimaan 2009 2010 2011 2012 2013
I Penerimaan Dalam Negeri 847,096 992,249 1,205,346 1,332,323 1,432,059
Penerimaan Perpajakan 619,922 723,307 873,874 980,518 1,077,307
Pajak Dalam Negeri 601,252 694,392 819,752 930,862 1,029,850
Pajak Penghasilan 317,615 357,045 431,122 465,070 506,443
Pajak Pertambahan Nilai 193,067 230,605 277,800 337,585 384,714
Pajak Bumi dan Bangunan 24,270 28,581 29,893 28,969 25,305
BPHTB 6,465 8,026 (1) -
-Cukai 56,719 66,166 77,010 95,028 108,452
Pajak Lainnya 3,116 3,969 3,928 4,211 4,937
Pajak Perdagangan Internasional 18,670 28,915 54,122 49,656 47,457
Bea Masuk 18,105 20,017 25,266 28,418 31,621
Pajak Ekspor 565 8,898 28,856 21,238 15,835
Penerimaan Bukan Pajak 227,174 268,942 331,472 351,805 354,752
Penerimaan Sumber Daya Alam 138,959 168,825 213,823 225,844 226,406
Bagian laba BUMN 26,050 30,097 28,184 30,798 34,026
Penerimaan Bukan Pajak Lainnya 53,796 59,429 69,361 73,459 69,672
Pendapatan Badan Layanan Umum 8,369 10,591 20,104 21,704 24,648
II Hibah 1,667 3,023 5,254 5,787 6,833
Jumlah 848,763 995,272 1,210,600 1,338,110 1,438,891
BAB I: PENDAHULUAN 3
Pendapatan negara di sektor pajak, walaupun mengalami peningkatan, masih
belum mampu mencapai target yang ditetapkan. Data yang dikeluarkan oleh
Departemen Keuangan menunjukkan bahwa pencapaian target penerimaan pajak
nasional justru menurun.
Tabel 1.3: Persentase Pencapaian Penerimaan Pajak Nasional tahun 2011 - 2015
(dalam trilyunan rupiah)
Semakin besarnya pengeluaran negara membutuhkan peningkatan
penerimaan yang salah satunya berasal dari pajak. Dauhan dkk (2015)
mengungkapkan bahwa semakin meningkatnya persentase penerimaan pajak, maka
penemerintah harus melakukan upaya untuk menggali potensi pajak dan
mengoptimalkan penerimaan pajak upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain
dengan ektensifikasi pajak yaitu dengan menambah jumlah wajib pajak dan
intensifikasi pajak yaitu dengan mengaktifkan atau menggali potensi dari wajib pajak
BAB I: PENDAHULUAN 4
bukan hanya dipengaruhi oleh jumlah wajib pajak yang ada, namun dipengaruhi juga
oleh kepatuhan wajib pajak yang ada untuk membayar pajak.
Pada tahun 1984 mulai diberlakukan Undang-undang No. 7 tahun 1983
tentang pajak penghasilan dengan sistem perpajakn yang baru yaitu self assessment
system menggantikan official assessment system. Menurut Hutagaol (2007:2)
perubahan official assessment system menjadi self assessment system menekankan
pentingnya peran serta wajib pajak diberi kepercayaan penuh untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan pajak terutangnya sendiri. Tanggung
jawab ini menyangkut kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya.
Dengan demikian, maka kepatuhan pajak semakin memegang peranan dalam upaya
efektivitas berjalannya self assessment system. Perpajakan di Indonesia yang
menganut self assessment system menyerahkan tanggung jawab untuk menghitung,
membayar, serta melaporkan kewajiban pajak kepada pihak wajib pajak. Dalam
sistem pemungutan pajak self assessment system seperti yang diterapkan di
Indonesia, pemahaman wajib pajak terkait perpajakan yang ada di Indonesia
mempunyai andil dalam kesediaan wajib pajak untuk membayar pajak. Apabila
wajib pajak tidak paham atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup terkait
perpajakan wajib pajak tersebut akan kesulitan dalam melaksanakan kewajiban
pajaknya.
Aspek keperilakuan seperti niat wajib pajak untuk patuh atau tidak patuh
terhadap peraturan pajak dapat menjelaskan tingkat kepatuhan wajib pajak disamping
BAB I: PENDAHULUAN 5
yang diharapkan. Bobek dan Hatfield (2003) serta Mustikasari (2007) juga
menunjukkan dalam penelitian mereka bahwa niat dari wajib pajak untuk patuh
dipengaruhi antara lain oleh dorongan serta ekspektasi dari pihak-pihak yang
signifikan terhadap perilaku wajib pajak tersebut.
Walaupun secara umum model teori planned behavior dapat menjelaskan
perilaku individu, Bobek dan Hatfield juga mengatakan bahwa terdapat perbedaan
karakteristik untuk perilaku kepatuhan pajak. Satu karakteristik yang berbeda adalah
adanya perasaan bersalah yang dimiliki oleh satu pihak namun tidak dimiliki oleh
pihak lain. Inilah norma individu atau kewajiban moral (moral obligation). Penelitian
yang dilakukan Parker et al (1995) dan Mustikasari (2007) menunjukkan bahwa
kepatuhan wajib pajak sangat dipengaruhi oleh moralitas dari wajib pajak. Demikian
pula penelitian yang dilakukan oleh Wenzel (2004) menyatakan bahwa individu yang
memiliki norma individu yagn kuat dalam kejujuran dan moral pajak lebih
berperilaku patuh.
Penelitian ini hendak mengidentifikasikan masalah tinggi-rendahnya tingkat
kepatuhan wajib pajak terhadap ketentuan-ketentuan pajak melalui hubungannya
dengan aspek-aspek yang ada pada diri wajib pajak. Aspek-aspek tersebut yaitu
norma subjektif, kewajiban moral, dan pemahaman wajib pajak atas
prosedur-prosedur dan ketentuan-ketentuan pajak. Beberapa peneliti juga sudah pernah
mengidentifikasikan masalah tingkat kepatuhan wajib pajak yang dihubungkan
dengan salah satu dari aspek-aspek tersebut.
Ajzen (2005) menjelaskan bahwaintention seseorang untuk melakukan (atau
tidak melakukan) suatu perilaku merupakan penentu yang paling penting dan paling
BAB I: PENDAHULUAN 6
determinan, yaitu attitude toward the behaviour, subjective norm dan perceived
behavioural control. Demikian pula Marselius (2002) dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sikap, norma
subjektif, dan kontrol perilaku yang dipersepsi dengan intensi berperilaku wajib
pajak.
Dalam penelitian Mustikasari (2007), salah satu variabel yang diteliti adalah
kewajiban moral terhadap niat tax professional berperilaku tidak patuh dan ketidak
patuhan pajak badan. Salah satu hasil penelitiannya meyimpulkan bahwa kewajiban
moral berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tax professionaluntuk berperilaku
tidak patuh. Sejalan dengan penelitian Mustikasari tersebut, Torgler (2002)
menjelaskan bahwa mematuhi atau tidak (ketentuan pajak) bukan hanya sebuah
fungsi dari kesempatan, tarif pajak, atau kemungkinan terdeteksi, melainkan juga
sebuah fungsi dari kerelaan seorang individu untuk mematuhi atau menghindari.
Ketika moral pajak mendukung, kepatuhan pajak secara relatif akan tinggi.
Ardianto (2012) menyatakan bahwa pemahaman self assessment system
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Begitu juga dengan
penelitian Syahril (2013) menyatakan bahwa tingkat pemahaman wajib pajak
berpengaruh signifikan positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun, Pranadata
(2014) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pemahama Wajib Pajak,
Kualitas Pelayaan Perpajakan dan Pelaksanaan Sanksi Pajak, Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Batu menunjukkan bahwa tingkat
BAB I: PENDAHULUAN 7
KPP Pratama Soreang yang didalamnya terdapat hampir seratus limapuluh
ribu wajib pajak orang pribadi, masih menghadapi tantangan berupa tingkat
kepatuhan pajak orang pribadi yang relatif rendah. Data berikut menunjukkan tingkat
kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Soreang baru mampu
menembus angka 70% dalam 5 tahun terakhir.
Tabel 1.4: Data Kepatuhan WP OP Tahun 2010-2014
Tahun Pajak WP Terdaftar WP Wajib SPT WP Lapor Kepatuhan
2010 94,450 90,136 34,745 38.55%
Dengan melihat data kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang masih rendah
ini, menimbulkan permasalahan dan pertanyaan sejauh mana pengaruh lingkungan,
moral, serta pemahaman wajib pajak mengenai perpajakan di Indonesia terhadap
kepatuhan wajib pajak, sehingga diharapkan dapat diperoleh variabel yang relevan
untuk menentukan suatu kebijakan fiskal, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan
wajib pajak.
Merujuk pada fenomena-fenomena yang dijelaskan pada latar belakang
penelitian di atas, penulis melihat bahwa penting dilakukannya suatu penelitian
BAB I: PENDAHULUAN 8
Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Penelitian ini dilakukan
karena penerimaan pajak yang merupakan sumber penerimaan utama Negara
Indonesia masih terhambat oleh rendahnya kepatuhan masyarakat untuk memenuhi
kewajiban pajaknya. Dengan alasan ini maka perlu diteliti apakah kepatuhan wajib
pajak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemahaman wajib pajak, serta motivasi
wajib pajak tersebut, baik yang berasal dari tuntutan orang-orang disekitarnya,
maupun yang berasal dari diri wajib pajak itu sendiri.
1.2 Pembatasan Masalah Penelitian
Pembatasan masalah penelitian dibutuhkan karena tidak semua masalah yang
ada pada unit penelitian akan diteliti. Berdasarkan pembatasan ini akan ditentukan
variabel-variabel yang akan diteliti. Pembatasan ini sendiri khususnya diperlukan
ketika mengetahui banyaknya faktor yang sebenarnya mempengaruhi kepatuhan
seorang wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Berdasarkan uraian
dalam latar belakang studi diatas, penulis hendak membatasi masalah penelitian ini
pada aspek moral dan intelektual dari kepatuhan wajib pajak, dengan demikian
penelitian ini hanya akan membahas norma subjektif, kewajiban moral, dan
pemahaman wajib pajak serta pengaruhnya terhadap kepatuhan wajib pajak tersebut.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang studi diatas, permasalahan yang
BAB I: PENDAHULUAN 9
1. Apakah norma subjektif wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak?
2. Apakah kewajiban moral wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak?
3. Apakah pemahaman wajib pajak atas prosedur perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak?
4. Apakah norma subjektif, kewajiban moral, dan pemahaman wajib pajak
atas prosedur perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dalam latar belakang studi dan rumusan masalah yang diangkat,
tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menguji pengaruh norma subjektif wajib pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak.
2. Mengetahui dan menguji pengaruh kewajiban moral wajib pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak.
3. Mengetahui dan menguji pengaruh pemahaman wajib pajak atas prosedur
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
4. Mengetahui dan menguji pengaruh norma subjektif, kewajiban moral, dan
pemahaman wajib pajak atas prosedur perpajakan terhadap kepatuhan
BAB I: PENDAHULUAN 10
1.4 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan baik bagi para akademisi
maupun para pembuat kebijakan.
1. Manfaat bagi para akademisi:
a. Untuk menjadi sumber pengetahuan dan bahan pustaka khususnya
dalam hal yang menyangkut aspek moral dan pemahaman wajib
pajak, serta hal-hal yang menyangkut peningkatan kepatuhan wajib
pajak.
b. Sebagai referensi serta tambahan wawasan untuk penelitian sejenis.
2. Manfaat praktis:
a. Sebagai salah satu bahan referensi pemerintah, khususnya pihak
Direktorat Jenderal Pajak dan Kementerian Keuangan sebagai dasar
pertimbangan dalam aspek keperilakuan dalam membuat keputusan
ataukebijakan di bidang perpajakan dalam rangka meningkatkan
kepatuhan wajib pajak, serta ketika Direktorat Jenderal Pajak
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan penulis mengenai
pengaruh norma subjektif, kewajiban moral, dan pemahaman wajib pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak, maka dapat diambil kesimpulan berikut:
1. Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak di KPP Pratama Soreang. Wajib pajak yang memiliki anggapan kuat bahwa
orang-orang seperti keluarga, teman, ataupun pihak fiskus mengharapkan wajib
pajak tersebut mematuhi ketentuan pajak, akan memenuhi kewajibannya sebagai
wajib pajak.
2. Kewajiban moral wajib pajak juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Soreang. Wajib pajak yang menganggap
bahwa mematuhi ketentuan pajak merupakan tindakan yang sesuai dengan nilai
rasa yang berlaku di masyarakat akan menenuhi kewajibannya sebagai wajib
pajak
3. Pemahaman wajib pajak tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Walaupun wajib pajak memahami
kewajiban-kewajibannya sebagai wajib pajak serta tata cara memenuhi kewajiban-kewajiban
tersebut, namun jika wajib pajak tersebut memiliki kewajiban moral yang rendah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74
kemungkinannya bagi wajib pajak tersebut untuk patuh terhadap
ketentuan-ketentuan pajak.
4. Norma subjektif, kewajiban moral, dan pemahaman wajib pajak secara serempak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP PratamaSoreang
Dari ketiga variabel yang diuji dalam penelitianini, faktor yang paling
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Soreang adalah norma
subjektif dan kewajiban moral. Norma subjektif dan kewajiban moral menjadi faktor
yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak karena pengaruh orang
sekitar (perceived social pressure) yang kuat serta dasar moral wajib pajak
mempengaruhi niat wajib pajak tersebut untuk berperilaku patuh, bahkan jika wajib
pajak tersebut kurang memiliki pemahaman dalam memenuhi kewajiban pajak.
Karena itu, membentuk kesadaran akan pentingnya memenuhi kewajiban pajak,
pengertian bahwa kepatuhan pajak adalah suatu hal yang wajib, serta menjelaskan
manfaat-manfaat yang diberikan oleh pajak, merupakan hal yang perlu dilakukan
bukan hanya terhadap wajib pajak, tetapi juga kepada orang-orang terdekat wajib
pajak.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75
1. Bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian mengenai kepatuhan wajib
pajak, maka disarankan untuk lebih memperdalam mengenai faktor-faktor
latar belakang wajib pajak dalam kaitannya dengan kepatuhan dalam
memenuhi ketentuan-ketentuan perpajakan.
2. Sebagai salah satu bahan referensi pemerintah, dapat diperhatikan besarnya
peranan norma subjektif dan kewajiban moral untuk meningkatkan kepatuhan
wajib pajak dalam memenuhi ketentuan-ketentuan perpajakan, yaitu:
a. Meningkatkan pemberian informasi mengenai manfaat-manfaat yang
dapat diberikan melalui pajak bagi kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan negara dengan cara antara lain:
i. Mengumpulkan data tentang kontribusi pendapatan pajak
dalam APBN dari tahun ke tahun
ii. Mengumpulkan data tentang pengeluaran yang dilakukan
pemerintah untuk
1. pembangunan sarana-sarana umum (jalan, taman kota,
saluran listrik, air, dan telepon, dll)
2. subsidi-subsidi,
3. dana-dana untuk sekolah dan universitas negeri,
puskesmas serta rumah sakit umum,
4. modal untuk Badan Usaha Milik Negara.
iii. Informasi-informasi tersebut disebarkan melalui iklan dan
artikel. Media yang digunakan dapat berupa koran, majalah,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76
b. Menekankan pentingnya dukungan keluarga dan orang-orang terdekat
terhadap perilaku patuh terhadap ketentuan-ketentuan perpajakan.
Cara yang dilakukan antara lain:
i. Menjelaskan bagaimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga, sekolah, profesional, serta pergaulan,
termasuk dalam hal membayar pajak.
ii. Mengajak anggota-anggota keluarga, baik orang tua maupun
anak-anak untuk mendukung para wajib pajak membayar
pajak.
c. Mengadakan penyuluhan yang ditujukan kepada semua kalangan
dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama.
Selain materi mengenai manfaat pajak, dapat juga dijelaskan
mengenai pajak dalam perspektif agama dan budaya. Penyuluhan
dapat dilakukan melalui:
i. Lembaga pendidikan (dari tingkat dasar hingga Perguruan
Tinggi)
ii. Lembaga-lembaga sosial (seperti rumah sakit atau balai desa),
iii. Lembaga-lembaga keagamaan (seperti Gereja, Mesjid,
PENGARUH NORMA SUBJEKTIF, KEWAJIBAN
MORAL, DAN PEMAHAMAN WAJIB PAJAK
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
TESIS
Diajukan sebagai persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Magister Akuntansi
Oleh
TOMMY YANUAR
1357003
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
Izin Penyelenggaraan Program
Surat Izin No. 10146/D/T/K-IV/2012
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
membimbing, menginspirasi, serta terus memberi kekuatan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Pengaruh Norma Subjektif, Kewajiban
Moral serta Pemahaman Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi.
Penulis secara khusus mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibunda serta adik penulis, Nina Olina dan Amanda Putri, atas dukungan
moril serta materiil yang terus-menerus diberikan.
2. Dr. Waluyo, MSc, Ak. selaku dosen pembimbing, atas waktu yang
diluangkan serta kesabaran dalam memberikan bimbingan kepada penulis
selama menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Timbul Hamonangan Simanjuntak, S.E., M.A. selaku Ketua Jurusan
Magister Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
4. I Nyoman Agus Wijaya, S.E., M.Acc., Ak selaku Sekretaris Jurusan
Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
5. Bapak Allen Kristiawan serta saudara Stanislaus Albert Kurniawan yang
telah ikut membantu saya dalam pengolahan data penelitian ini.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Maranatha, serta civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
7. Pihak Direktorat Jenderal Pajak serta Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Soreang yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di
Kantor Pelayana Pajak Pratama Soreang.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam tesis ini. Oleh
karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati menerima segala kritik dan saran
yang diberikan pembaca sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan
penulis di masa yang akan datang.
Sekali lagi, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Akhir kata, penulis berharap bahwa
tesis ini memberi manfaat bagi para pembaca. Kiranya Tuhan terus memberkati kita
sekalian.
Bandung, Januari 2017
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, FarisyaWidya.2010. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, dan Kewajiban Moral Terhadap TindakanWajibPajakPribadi di KPP Serpong.Skripsi. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality And Behavior2ndedition. New York: Two Penn Plaza.
Ardianto, M. 2012. PengaruhPemahamanSelf Assessment System, SanksiPerpajakan, dan Tingkat PendidikanTerhadapKepatuhanWajibPajak Orang Pribadi di KPP PratamaTigaraksa.SkripsiAkuntansi, 2012.
Dauhan, Monita Pantreysih, David P.E. Sarean, Robert Lambey, 2015. Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Badan Berdasarkan Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Badan (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Bitung), Jurnal berkala Ilmiah Efisiensi Volume 15 No. 04: 426-435
Gangl, Katharina, et. al. 2015. Taxpayers’ Motivations Relating to Tax Compliance: evidence from Two Representative Samples of Austrian and Dutch Self-Employed Taxpayers. Journal of Tax Administration Vol. 1. (online).
https://epub.wu.ac.at/5095/1/45-172-1-PB.pdf
Palil, Mohd Rizal, Mohd Rusyidi Md Akir Wan Fadillah Bin Wan Ahmad, 2013. The Perception of Tax Payers on Tax Knowledge and Tax Education with Level of Tax Compliance: A Study the Influences of Religiosity. (online). http://fem.ipb.ac.id/miicema/e-journal2/wp-content/uploads/2015/09/8.pdf
Hutagaol, John. 2007 Perpajakan: isu-isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2009. Laporan Keuangan Kementerian Keuangan TA 2009. http://www.kemenkeu.go.id/Publikasi/laporan-keuangan-kementerian-keuangan-ta-2009
Kementerian KeuanganRepublik Indonesia, 2010.Laporan Keuangan Kementerian Keuangan TA 2009. http://www.kemenkeu.go.id/Publikasi/laporan-keuangan-kementerian-keuangan-ta-2010
http://www.kemenkeu.go.id/Publikasi/laporan-Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2009. Laporan Keuangan http://www.kemenkeu.go.id/Publikasi/laporan-Kementerian Keuangan TA 2009. http://www.kemenkeu.go.id/Publikasi/laporan-keuangan-kementerian-keuangan-ta-2012
Kiryanto, 2000. Analisis Pengaruh Penerapan Struktur Pengendalian Internal Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak Penghasilannya. EKOBIS,Vol 1 No.1.PP.41-52.
Marselius, 2002. Hubungan Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku yang dipersepsikan dengan Intensi Kepatuhan Wajib Pajak Membayar Pajak Penghasilan”
MoF (Fiscal) News, 2014. Optimalkan Penerimaan Pajak, Pemerintah Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak. http://www.kemenkeu.go.id/en/node/43750
Mohamad, Zain. 2007. Manajemen Perpajakan. Edisi kedua. Jakarta :Salemba Empat.
Mustikasari, Elia. 2007. “Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya”.Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X.
Nasucha, Chaizi. 2004. ReformasiAdministrasiPublik: TeoridanAplikasi. Jakarta: PT.GramediaWidiasarana Indonesia.
Nazir, Mohammad. 2003.MetodePenelitian. Jakarta: SalembaEmpat.
Nugroho, B.A.2005. StrategiJituMemilihMetodeStatistikPenelitiandengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.
Pranadata, I Gede Putu. 2014. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, dan Pelaksanaan Sanksi Pajak, terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Batu. JurnalSkripsi. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya
Puji Lestari, 2010. “Analisis Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Badan terhadap Pelaksanaan Self Assessment System dalam Pelaporan SPT Tahun Pajak Penghasilan (PP) Badan di KPP Pratama Denpasar Timur” Skripsi Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.
Rasyid, Harun Al. 1993. “Metode Sampling dan Penskalaan”. Bandung: Jurusan Statistika Univeritas Padjajaran
Syahril, F, 2013. Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Orang Pribadi (Studi Empiris pada KPP Pratama Kota Solok). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Torgler. Benno, 2002. Speaking to Theorists and Searching for Facts: Tax Morale and Tax Compliance in Experiments. Journal of Economic Surveys Vol 16, No. 5