• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI SMK NEGERI 6 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI SMK NEGERI 6 BANDUNG."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI

SMK NEGERI 6 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur

Oleh :

BERKATI GUSTINA

0706470

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI

SMK NEGERI 6 BANDUNG

Oleh : Berkati Gustina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

© Berkati Gustina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

BERKATI GUSTINA

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN KELAS XI SMK

NEGERI 6 BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Johar Maknun, M.Si.

NIP.19680308 199303 1 002

Pembimbing II

Nuryanto, S.Pd, M.T

NIP.10760513 200604 1 010

Mengetahui: Ketua Jurusan,

Dra. RR. Tjahjani Busono, M.T.

(4)

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Berkati Gustina (0706470). “HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN

HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR

BANGUNAN KELAS XI SMK NEGERI 6 BANDUNG”.

Gaya belajar sebagai modalitas utama seseorang untuk menyerap, mengatur, dan mengolah informasi dengan optimal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kelengkapan ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 6 Bandung pada nilai rapor kelompok mata pelajaran produktif semester tiga tahun ajaran 2012/2013 dan membutuhkan suatu penelitian guna menentukan perlakuan yang tepat dalam belajar yang optimal dan efektif. Mengetahui gaya belajar seseorang merupakan salah satu perlakuan awal untuk dapat mengetahui bagaimana cara belajar yang optimal dan efisien untuk dapat meraih suatu tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengenal gaya belajar dan mengetahui hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan kelas XI SMK Negeri 6 Bandung pada kelompok mata pelajaran produktif sebagai mata pelajaran keahlian yang digunakan untuk bekerja. Mengenali gaya belajar dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif dan mengetahui bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajarnya menjadi optimal.

Lokasi penelitian di program keahlian Teknik Gambar Bangunan jurusan Teknik Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Bandung. Pada penelitian ini digunakan penelitian metode kuantitatif untuk mengetahui seberapa besar hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa. Pengambilan data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik pengisian angket untuk mengukur gaya belajar dan dokumentasi nilai rapor semester tiga pada kelompok mata pelajaran produktif. Populasi yang diambil dari seluruh siswa kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan yaitu sebanyak 38 siswa. Dalam penelitan ini, sampel yang digunakan diambil dari seluruh jumlah populasi yang dikarenakan jumlah populasi kurang dari 100.

(5)

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Berkati Gustina (0706470). “HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN

HASIL BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR

BANGUNAN KELAS XI SMK NEGERI 6 BANDUNG”.

The learning style is the first modalities to optimalitation of mannering, arranging, and processing the information. This examination is based the minimalitation students grades in third semester 2012/2013 of productive programs at the class of XI TGB SMK Negeri 6 Bandung and need an examination to make certain about the exact method for optimaly and effectively learning. Understanding persons learning style is which one of the fisrt way for know how to exact method for optimaly and effectively learning to clucthed the education purpose. This examination purposing to know learning style dan relation of learning style and students grades at the class of XI TGB SMK Negeri 6 Bandung of productive program as skill lesson for work. Understanding learning style can make certain about the effectively learning manner and to know how to upgrade learning skill.

The examination located at program Teknik Gambar Bangunan of majors Teknik Bangunan in SMK Negeri 6 Bandung. This examination is used quantitative method to understanding how many the relation learning style with the students grades. The data interpretation is obtained with the filling questionnare technique for survey learning style dan docummentation students grades on third semester at productive programs. The population is obtained from the every students class of XI TGB that is 38 students. In this examination, the sample is used from the every population it is caused sum of population is less than 100.

(6)

vi

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 4

1.3 Pembatasan Masalah... 5

1.4 Perumusan Masalah... 5

1.5 Definisi Operasional... 5

1.6 Tujuan Penelitian... 6

1.7 Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1Landasan Teori ... 7

2.1.1 Belajar ... 7

2.1.2Pembelajaran ... 8

2.1.3Gaya Belajar ... 9

2.1.3.1Pengertian Gaya Belajar ... 9

2.3.1.2Tipe Gaya Belajar ... 10

2.3.1.3Pemanfaatan Gaya Belajar Siswa ... 12

2.1.4 Hasil Belajar Siswa ... 14

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15

2.2 Hipotesis ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 18

3.1.Metode Penelitian... 18

(7)

vii

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.3.Paradigma Penelitian... 19

3.4.Lokasi dan Waktu Penelitian... 20

3.5.Data dan Sumber Data... 20

3.6.Populasi dan Sampel Penelitian... 21

3.6.1 Populasi Penelitian... 21

3.6.2 Sampel Penelitian... 21

3.7 Instrumen Penelitian... 22

3.8 Uji Coba Instrumen Penelitian... 25

3.8.1 Pengujian Validitas Instrumen Penelitian... 25

3.8.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian... 26

3.9 Teknik Pengumpulan Data... 28

3.10Analisis Data... 28

3.10.1 Langkah-Langkah Analisis Data... 28

3.10.2 Uji Normalitas... 29

3.10.3 Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor... 31

3.10.4 Uji Kecenderungan... 32

3.10.5 Uji Korelasi Metode Statistik Parametrik... 32

3.10.6 Uji Hipotesis... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 35

4.1Hasil Penelitian... 35

4.1.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 35

4.1.1.1Uji Validitas... 35

4.1.1.2 Uji Reliabilitas... 37

4.1.2Deskripsi Hasil Penelitian... 37

4.1.2.1Pengelompokkan Gaya Belajar... 38

4.1.2.2Pengkategorian Hasil Belajar... 39

4.1.3Analisis Data... 40

4.1.3.1Uji Normalitas... 41

4.1.3.2Perhitungan Koefisien Korelasi... 41

(8)

viii

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 45

4.2.1 Gaya Belajar Siswa pada Kelompok Mata Pelajaran Produktif... 45

4.2.2 Hasil Belajar Siswa pada Kelompok Mata Pelajaran Produktif... 46

4.2.3 Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Pada Kelompok Mata Pelajaran Produktif... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 51

5.1Kesimpulan... 51

5.2Saran... 51

DAFTAR PUSTAKA... 54

(9)

ix

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah Siswa pada Ketuntasan Nilai Raport Semester

Tiga 2012/2013 Kelompok Mata Pelajaran Produktif ... 3

Tabel 3.1 Data dan Sumber Data... 21

Tabel 3.2 Populasi Penelitian Kelas XI Jurusan Teknik Bangunan... 21

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian... 22

Tabel 3.4 Skala Likert Dan Bobot Skor Instrumen Penelitian... 25

Tabel 3.5 Tabel Distribusi Frekuensi... 30

Tabel 3.6 Tabel Uji Normalitas Chi-Kuadrat... 30

Tabel 3.7 Tabel Uji Kecenderungan... 32

Tabel 3.8 Tabel Intepretasi Koefisien Korelasi... 33

Tabel 4.1 Kesimpulan Hasil Validitas Uji Coba Angket... 35

Tabel 4.2 Jumlah Item Validitas Uji Coba Angket... 36

Tabel 4.3 Hasil Reliabilitas Angket... 37

Tabel 4.4 Hasil Gaya Belajar Tiap Responden... 38

Tabel 4.5 Pengelompokkan Gaya Belajar... 39

Tabel 4.6 Pengkategorian Hasil Belajar... 39

Tabel 4.7 Hasil Pengkategorian Hasil Belajar... 40

Tabel 4.8 Hasil Pengolahan Data ... 40

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Normalitas ... 41

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa... 42

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Tiap Tipe Gaya Belajar dengan Hasil Belajar... 43

Tabel 4.12 Hipotesis Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil belajar Siswa ... 44

(10)

x

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Triangulasi Prinsip Umum Evaluasi... 15

Gambar 3.1 Bagan Hubungan Variabel Penelitian ... 19

Gambar 3.2 Bagan Paradigma Penelitian ... 19

Gambar 3.3 Bermacam-Macam Data Penelitian ... 20

Gambar 4.1 Diagram Gaya Belajar Siswa ... 45

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Gaya Belajar Visual dengan Kategori Hasil Belajar Siswa ... 47

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Gaya Belajar Auditori dengan Kategori Hasil Belajar Siswa... 47

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Gaya Belajar Kinestetik dengan Kategori Hasil Belajar Siswa ... 47

Gambar 4.5 Diagram Batang Koefisien Korelasi Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa ... 48

(11)

1

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil bagi manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Pada dasarnya “Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengana jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani dan jasmani” (Ihsan, 2011:7). Inti dari proses pendidikan adalah mengajar, sedangkan inti dari pada mengajar adalah siswa belajar. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Konsep belajar mengajar merupakan konsep terpadu satu dengan yang lainnya, sehinggga tidak dapat dipisahkan. Inti konsep terpadu tertuju pada proses interaksi kegiatan, baik interaksi antara guru dengan siswa maupun interaksi antar siswa itu sendiri dalam proses kegiatan belajar mengajar. Interaksi tersebut dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai subjek didik.

Seiring dengan tanggung jawab profesional pengajar dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien, yaitu tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai oleh semua peserta didik.

(12)

2

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

belajar para siswa pada setiap pembelajarannya. Berkaitan dengan melajunya perkembangan teknologi, program pembelajaran di SMK sudah pasti menyesuaikan diri pada pembelajaran yang berorientasi pada tuntutan kerja dan industri. Oleh karena itu siswa SMK harus dibekali keterampilan yang sesuai dengan keahlian yang diminati siswa dalam rangka menopang kehidupannya di masyarakat kelak. Kurikulum program SMK mencakup dimensi-dimensi pola pikir (kognitif), sikap dan nilai-nilai (afektif), dan kemampuan dalam melakukan sesuatu (psikomotorik). Untuk memperoleh lulusan yang memiliki standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri atau dunia usaha, dalam proses pembelajarannya diterangkan dalam bentuk materi pembelajaran melalui substansi pembelajaran yang dikemas, dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi pembelajaran normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran keterampilan dan keahlian yang akan dipakai pada saat bekerja.

Mata pelajaran produktif pada program keahlian kelas XI TGB di semester tiga 2012/2013 terdiri dari tujuh mata pelajaran yaitu Menggambar dengan Perangkat Lunak, Membuat Gambar Rencana Kolom Beton Bertulang, Membuat Gambar Rencana Balok Beton Bertulang, Menggambar Konstruksi Tangga, Menentukan Unsur Penunjang Desain Interior dan Eksterior Bangunan, Menerapkan Desain Interior Bangunan, dan Menghitung RAB dan RKS. Alokasi waktu pembelajaran kelompok mata pelajaran poduktif adalah 70% praktek dan 30% teori. Hal tersebut dikarenakan siswa tamatan SMK Negeri 6 Bandung ini dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kelangsungan kemampuan saat bekerja sangat ditentukan oleh hasil belajar siswa pada kelompok mata pelajaran produktif.

(13)

3

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan siswa yang belum memiliki kelengkapan nilai dari tujuh mata pelajaran produktif terdapat 77 siswa atau 84,62%. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Data Jumlah Siswa pada Ketuntasan Nilai Raport Semester Tiga 2012/2013 Kelompok Mata Pelajaran Produktif

Kelas

Jumlah siswa Tuntas dengan

lengkap

Tidak tuntas dengan lengkap

XI TGB 1 11 20

XI TGB 2 0 32

XI TGB 3 3 24

Jumlah 14 (15,38%) 77 (84,62)%

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rendahnya kualitas pengetahuan dan keterampilan para siswa tersebut jauh dari yang diharapkan untuk menjadi tenaga kerja berkualitas sesuai dengan kebutuhan industri.

Perlu adanya perhatian khusus dari para guru Teknik Gambar Bangunan (TGB) kelas XI. Setiap siswa perlu dilakukan perhatian yang tepat sasaran dan baik, sehingga berakhir dengan hasil yang memuaskan. Perlu adanya penelitian yang dapat menentukan metode pembelajaran untuk siswa tersebut pada proses pembelajaran produktif untuk menghasilkan SDM yang terbaik dalam dunia kerja.

Sebelum melaksanakan metode tertentu, setiap pengajar perlu mengetahui metode yang tepat untuk diberi perlakuan pada kelas. Kemampuan setiap siswa antara satu dengan yang lainnya di dalam kelas sangatlah berbeda, sehingga diperlukan strategi perilaku awal kepada siswa dalam proses pembelajaran. Perilaku awal adalah perilaku yang diperoleh siswa sebelum ia memperoleh perilaku yang baru. Suhendar (2009:5) menjelaskan bahwa “Untuk menentukan perilaku awal terdapat tiga alat yang dapat digunakan, yaitu perangkat belajar (learning set), kemampuan belajar (learning abilities), dan gaya belajar (learning

(14)

4

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penentuan strategi belajar yang cocok dengan gaya belajar tentunya dilakukan dengan pendekatan empiris yang harus terus menerus diuji ketepatannya. Rahasia belajar seseorang ditentukan oleh kemampuannya untuk mengembangkan strategi belajar yang efektif untuknya yang sesuai dengan gaya belajar orang tersebut. Mengenali gaya belajar dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif dan mengetahui bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajarnya menjadi lebih optimal.

Agar tujuan di atas dapat tercapai, maka dalam kegiatan proses belajar mengajar perlu adanya berbagai tindakan antara siswa dan pengajar yang dapat meningkatkan kualitas lebih baik dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satunya dengan mengetahui gaya belajar siswa ketika belajar dan menumbuhkan semangat belajar siswa. Studi tentang gaya belajar dan strategi belajar telah banyak dilakukan dan selalu menarik perhatian mengingat perannya yang penting dalam pencapaian hasil belajar. Berbagai studi tentang gaya belajar yang telah dilakukan menghasilkan berbagai macam klasifikasi tentang jenis gaya belajar.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis menyimpulkan bahwa diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui seberapa besar hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan bagi guru sekolah yang bersangkutan dalam merencanakan dan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan gaya belajar siswa.

1.2 Identifikasi Masalah

Sebelum memutuskan suatu masalah, maka dengan berlandaskan pada latar belakang tersebut masalah perlu didentifikasikan terlebih dahulu permasalahan penelitian agar permasalahan-permasalahan yang akan diteliti mudah untuk diteliti.

(15)

5

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Siswa belum dapat mengenali gaya belajar dirinya dan belum dapat mengetahui bagaimana memanfaatkan gaya belajarnya dan menentukan cara belajar yang baik, sehingga siswa kurang menangkap dan kurang memahami pelajaran dengan baik yang diberikan oleh guru pada saat proses pembelajaran.

2. Sebagian besar guru belum sepenuhnya mengetahui kebutuhan para siswa yang sesuai dengan gaya belajar tiap siswa, sehingga belum dapat merancang strategi mengajar yang lebih tepat dan akurat untuk memenuhi kebutuhan siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan permasalahan tidak meluas, maka peneliti memberikan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Peninjauan gaya belajar yang ditinjau adalah gaya belajar menurut DePorter dan Hernacki (2004:112) yang meliputi gaya belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik (VAK).

2. Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 6 Bandung kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan tahun ajaran 2012/2013.

3. Hasil belajar yang diteliti berupa nilai raport kelompok mata pelajaran produktif semester tiga kelas XI TGB.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan masalah menjadi beberapa pernyataan, yaitu:

1. Bagaimana gambaran umum gaya belajar siswa TGB kelas XI SMK Negeri 6 Bandung?

2. Bagaimana gambaran umum hasil belajar siswa TGB XI SMK Negeri 6 Bandung?

3. Berapa besar hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa TGB kelas XI SMK Negeri 6 Bandung?

(16)

6

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penelitian yang akan dibahas adalah “Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung”. Agar pembahasan lebih terarah dan untuk menghindari salah pengertian judul dan tafsiran, maka dalam penelitian ini akan dijelaskan beberapa konsep utama, yaitu:

1. Hubungan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) yaitu keadaan berhubungan, kontak, sangkut paut, ikatan, dan pertalian. Secara statistik menggunakan nilai koefisien korelasi dan hipotesis asosiatif.

2. Gaya belajar, menurut DePorter dan Hernacki (2004:110) menyatakan bahwa: Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Tipe gaya belajar terdiri dari auditorial (belajar dengan cara mendengar), visual (belajar dengan cara melihat), dan kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh).

3. Hasil belajar, menurut Zaenal Arifin (2009:10) menyatakan bahwa “Penilaian hasil belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta didik”. Hasil belajar yang digunakan diperoleh dari nilai raport pada kelompok mata pelajaran produktif semester tiga 2012/2013 kelas XI TGB.

1.6 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran umum gaya belajar siswa TGB kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

2. Untuk mengetahui gambaran umum hasil belajar siswa TGB XI SMK Negeri 6 Bandung

3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa TGB kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

(17)

7

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah penulis menyelesaikan penelitian, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat:

1. Sebagai sumber informasi pengetahuan bagi pihak yang memberi perhatian terhadap pelaksanaan dan pengembangan strategi pengajaran pada semua jenjang pendidikan.

2. Sebagai alternatif bagi pengajar dalam memilih strategi-strategi, penerapan gaya pembelajaran di kelas.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lainnya dalam mengkaji masalah yang serupa.

(18)

18

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu metode penelitian yang tepat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian diskriptif pendekatan kuantitatif. Hal ini dijelaskan oleh Sugiyono (2010:14) bahwa:

Penelitian pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dan statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dengan metode ini peneliti berusaha memperoleh gambaran mengenai hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa.

3.2.Variabel Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2010:60) bahwa “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang mempunyai gejala berbeda satu sama lain yang akan dibahas dan dicari hubungannya. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Variabel X/ Independen)

(19)

19

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Variabel Terikat (Variabel Y/ Dependen)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada kelompok mata pelajaran produktif.

Gambar 3.1 Bagan hubungan variabel penelitian

3.3.Paradigma Penelitian

Gambaran hubungan tentang variabel dalam penelitian ini dapat disusun dalam bentuk paradigma sebagai berikut:

Variabel Y (Dependen)

Hubungan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran umum gaya belajar siswa TGB kelas XI SMK Negeri 6 Bandung?

2. Bagaimana gambaran umum hasil belajar siswa TGB XI SMK Negeri 6 Bandung?

3. Berapa besar hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa TGB kelas XI SMK Negeri 6 Bandung?

(20)

20

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Bagan Paradigma Penelitian

3.4.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa program keahlian Teknik Gambar Bangunan kelas XI SMK Negeri 6 Bandung, dengan jumlah siswa 38 orang. Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan April-Mei 2013.

3.5.Data dan Sumber Data

Data hasil penelitian dapat dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Sugiyono (2002:15) menjelaskan:

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Data kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua besar, yaitu data diskrit dan data kontinum. Data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data kontinum dapat dibagi menjadi tiga yaitu: data ordinal, interval, dan rasio.

(Sugiyono, 2002:15) Gambar 3.3. Bermacam-macam Data Penelitian

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data ordinal dan data interval. Menurut Sugiyono (2002:15), “Data ordinal biasanya semakin kecil angkanya,

Macam

Kualitatif

Kuantitatif

Deskrit

Kontinu Interval Rasio Ordinal

Ket: Tinjauan penelitian Fokus penelitian

(21)

21

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

maka semakin tinggi nilainya. Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut (mutlak)”.

Berdasarkan pernyataan di atas sebelum peneliti melakukan uji hipotesis terlebih dahulu mengumpulkan data. Data dan sumber data dalam penelitian yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Data dan Sumber Data

No Data Sumber Data Jenis

Data

Teknik Pengumpulan

Data

1. Gaya Belajar Siswa

Siswa XI TGB 1 dan XI TGB 2 SMKN 6

Bandung

Ordinal Kuisioner

2.

Hasil Belajar Nilai Raport Siswa Pada Kelompok Mata Pelajaran Produktif Semester Ganjil/tiga 2012/2013

Siswa XI TGB 1 dan XI TGB 2 SMKN 6

Bandung

Interval Dokumentasi

3.6.Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Bandung yang memiliki kriteria kelengkapan nilai rapor semester tiga pada kelompok mata pelajaran produktif yaitu Menggambar dengan Perangkat Lunak, Menggambar Konstruksi Tangga, Menentukan Unsur Penunjang Desain Interior dan Eksterior Bangunan, dan Menerapkan Desain Interior Bangunan sebanyak 38 siswa. Populasi yang diambil dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.

(22)

22

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Populasi Penelitian Kelas XI Jurusan Teknik Bangunan

No Kelas Jumlah

1 XI TGB 1 18

2 XI TGB 2 20

Jumlah 38

(Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 6 Bandung)

3.6.2 Sampel Penelitian

Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat diambil dan dipercaya untuk mendapat data yang besar, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipercaya. Menurut Arikunto (2010:112) menjelaskan bahwa “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

Berdasarkan pengertian di atas, melihat dari jumlah populasi sebanyak 38 siswa yang merupakan kurang dari 100, maka seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel yaitu 38 siswa.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam menjaring data terhadap tiap-tiap variable terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Variabel Gaya Belajar (X)

Instrumen penelitian yang digunakan dalam menjaring data tipe gaya belajar siswa adalah instrumen kuisioner dengan terlebih dahulu melakukan pembuatan kisi-kisi yang didasarkan pada ciri-ciri tipe gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik yang didapat.

2. Variabel prestasi (Y)

(23)

23

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dikarenakan mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran keahlian atau keterampilan yang digunakan untuk bekerja.

Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi interumen penelitian dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Aspek Indikator No.

Item

Ciri-ciri tipe gaya belajar Visual 1) Rapi dan teratur

2) Bicara agak cepat

3) Perencana dan mengatur jangka panjang yang baik

4) Teliti terhadap detail

5) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun prestasi 6) Pengeja yang baik dan dapat

melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka

7) Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar

8) Biasanya tidak terganggu oleh keributan

9) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali minta

bantuan orang untuk

mengulanginya

10) Pembaca cepat dan tekun

11) Lebih suka membaca dari pada dibacakan

12) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek

13) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain

(24)

24

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tidak

15) Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada berpidato

16) Lebih suka seni dari pada musik

21 22 23

2. Auditori Ciri-ciri tipe gaya belajar Auditori 1) Berbicara kepada diri sendiri saat

bekerja

2) Mudah terganggu oleh keributan 3) Menggerakkan bibir mereka dan

mengucapkan tulisan di buku ketika membaca

4) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

5) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita

6) Berbicara dalam irama yang terpola

7) Biasanya ia pembicara yang fasih 8) Lebih suka musik dari pada seni 9) Belajar dengan mendengarkan dan

mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat

10) Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 11) Mempunyai masalah dengan

(25)

25

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Kinestetik Ciri-ciri tipe gaya belajar Kinestetik 1) Berbicara perlahan

2) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

3) Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar

4) Belajar melalui memanipulasi dan praktik

5) Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca

6) Banyak menggunakan isyarat tubuh 7) Tidak dapat duduk diam untuk

waktu yang lama

8) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu

9) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

10)Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca

11)Kemungkinan tulisannya jelek 12)Ingin melakukan segala sesuatu 13)Menyukai permainan yang

menyibukkan

Nilai raport Nilai rata-rata raport kelompok mata pelajaran produktif kelas XI TGB 1 dan XI TGB 2 semester tiga tahun ajaran 2012/2013 meliputi:

1)Menggambar dengan Perangkat Lunak

2)Menggambar Konstruksi Tangga 3)Menentukan Unsur Penunjang Desain

Interior dan Eksterior Bangunan 4)Menerapkan Desain Interior

Bangunan

Interval

(26)

26

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2010:134). Skala Likert dan bobot skor instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.4 Skala Likert dan Bobot Skor Instrumen Penelitian

No Pernyataan Gaya Belajar

Bobot Skor

Jumlah Soal S

(Sering)

KK

(Kadang-Kadang)

J (Jarang)

1 Visual 3 2 1 23

2 Auditori 3 2 1 19

3 Kinestetik 3 2 1 19

Jumlah 61

3.8 Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen penelitian dilakukan pada kelas XI TGB 3 sebagai uji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan-pernyataan instrumen penelitian. Hal ini berdasarkan jumlah siswa dalam satu kelas yang jumlahnya paling dari antara kelas XI TGB yang lainnya. Jumlah siswa yang digunakan sebagai uji coba instrumen penelitian adalah sebanyak 25 siswa.

3.8.1 Pengujian Validitas Instrumen Penelitian

(27)

27

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Menghitung harga korelasi tiap butir dengan rumus Pearson Product

Moment (r)

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

n = jumlah responden

Σxy = jumlah hasil kali skor X dan Y setiap sampel Σx = jumlah skor total item dari keseluruhan responden

Σy = jumlah skor tiap item yang diperoleh responden dan uji coba (Σx)2

= kuadrat jumlah skor x (Σy)2

= kuadrat jumlah skor y b. Menghitung harga thitung

Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment disubtitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut :

2

t = uji signifikasi korelasi n = jumlah responden

r = koefisien korelasi yang telah dihitung

c. Menghitung harga ttabel dengan taraf siginifikan α = 0,05 dan derajat

(28)

28

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Kaidah keputusan:

Jikathitung > ttabel berarti valid

Jikathitung < ttabel berarti tidak valid

3.8.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:173) menyatakan bahwa bahwa, “Intrumen reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Reliabilitas adalah alat ukur yang dipergunakan secara konstan memberikan hasil yang sama, sehingga dapat dipergunakan sebagai instrumen pengumpul data.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

2 2



2 2

rxy = koefisien korelasi antara variable x dan variabel y

n = jumlah responden

Σxy = jumlah hasil kali skor X dan Y setiap sampel Σx = jumlah skor total item dari keseluruhan responden

Σy = jumlah skor tiap item yang diperoleh responden dan uji coba (Σx)2

= kuadrat jumlah skor x (Σy)2

= kuadrat jumlah skor y

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan tenik belah dua (split

(29)

29

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang valid dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok genap. Koefisien korelasi yang sudah dihitung selanjutnya dimasukkan dalam rumus Spearman Brown, yaitu sebagai berikut:

b

b

i

r

r

r

1

.

2

(Sugiyono, 2010:190)

Keterangan:

ri = reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua.

kriteria r > rtab dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk = n-1

rll < 0,199 : Reliabilitas sangat rendah

0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah

0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang/cukup 0,60 – 0,799 : Reliabilitas tinggi

0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi

Butir soal yang tidak valid selanjutnya akan dilakukan tahap perbaikan yang diuji dengan validitas konstrak. Menurut Sugiyono (2010:177) menyatakan “Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli (judment expert)”. Setiap butir soal yang tidak valid dan tidak mewakili satu indikator

sebagai alat ukur maka perlu adanya perbaikan pernyataan pada butir soal tersebut yang dikonsultasikan oleh ahli dan dinilai valid. Instrumen yang sudah dinilai valid, akan digunakan sebagai alat ukur variabel bebas untuk pengumpulan data yang diperlukan untuk penelitian.

(30)

30

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data akan dilakukan pada kelas XI TGB 1 dan XI TGB 2 yang meliputi:

1. Kuesioner (angket)

Pengisian kuisioner siswa diberikan kepada sampel untuk mengukur kecenderungan gaya belajarnya.

2. Nilai raport

Nilai raport siswa pada semester tiga kelompok mata pelajaran produktif yang diperlukan dapat diperoleh dari setiap wali kelas.

3.10 Analisis Data

3.10.1 Langkah-Langkah Analisis Data

Penelitian ini secara garis besar dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : 1. Tahap Persiapan

a. Observasi awal dan Identifikasi masalah.

b. Mengumpulkan data hasil pembelajaran siswa kelas XI TGB 1 dan XI TGB 2 yaitu nilai raport siswa di semester tiga 2012/2013 mata pelajaran produktif.

c. Mengecek kelengkapan instrumen pengumpul data yaitu kuisioner yang berisi item pernyataan.

2. Tabulasi

a. Pengisian kuisioner pada siswa kemudian menghitung skor yang diperoleh dari setiap responden.

b. Merubah skor mentah menjadi skor standar

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian secara kuantitatif a. Mengolah data dengan uji statistika

b. Analisis data dan pengujian hipotesis merupakan dasar dari penarikan kesimpulan

3.10.2 Uji Normalitas

(31)

31

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Menetukan Rentang atau Range Skor (R) R = skor terbesar - skor terkecil

b. Menentukan banyaknya Kelas Interval (i) dengan menggunakan aturan

Sturgers, yaitu:

K = 1 + 3,3 log n (Atmaja, 2007:9)

dimana K = banyaknya kelas interval n = jumlah data

c. Menentukan banjang kelas interval (p)

K R

p (Atmaja, 2007:10)

Dimana R = rentang skor

K = banyaknya kelas interval d. Menghitung nilai median (Me)

b = batas bawah dari kelas interval n = jumlah responden

F = jumlah frekuensi kelas interval f = frekuensi kelas median

p = panjang kelas interval

e. Membuat tabel distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.5 Tabel Distribusi Frekuensi

(32)

32

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jumlah -

fi

f. Menghitung nilai rata-rata (mean)

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

SD i (Atmaja, 2007:25)

h. Membuat tabel distribusi frekuensi untuk harga-harga yang diperlukan dalan uji Chi-Kuadrat (X2) dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3.6 Tabel Uji Normalitas Chi-Kuadrat

No Kelas Interval fi BK Z Lo Li fh X2

Batas bawah (Bb) kelas interval sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 Batas atas (Ba) kelas interval sama dengan ujung atas ditambah 0,5 2) Menentukan nilai baku (Z) dengan rumus:

SD M X

Zi  (Atmaja, 2007:26)

(33)

33

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4) Mencari luas tiap kelas interval (Li)

Li =L1– L2 (Soejoso, 2012:48)

5) Mencari harga frekuensi harapan (ei)

ei = Li. ∑fi (Soejoso, 2012:48)

6) Menghitung Chi Kuadrat (X2)

i i i

e e f X

2

2 

 (Soejoso, 2012:48)

7) Kriteria pengujian normalitas yang dilakukan adalah jika ada X2hitung

X2tabel artinya data berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95% (α =

0,05) dengan derajat kebebasan (dk = k – 3), dimana k = banyaknya kelas interval, maka data yang diuji berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan uji normalitas distribusi ini akan diketahui apakah variabel X berdistribusi normal atau tidak.

3.10.3 Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor

1. Menghitung skor rata-rata (Mean)

n X X  

n Y

Y   (Atmaja, 2007:16)

Dimana: X = mean untuk varabel X Y = mean untuk variabel Y

X = jumlah skor item variabel X

Y = jumlah skor item untuk variabel Y n = jumlah responden

(34)

34

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2 3. Mengkonversikan skor mentah Z dan skor T

SD X X

Zi  (Amaja, 2007:26)

T = 10 x Z + 50

Hasil perhitungan selanjutnya digunakan hasil perhitungan dari T-skor

3.10.4 Uji Kecenderungan

Untuk mengetahui gambaran umum tentang gaya belajar (variabel X) dengan hasil belajar siswa (variabel Y), maka digunakan uji kecenderungan. Langkah ini dilakukan dengan cara menaksir rata-rata selanjutnya diformulasikan ke dalam perhitungan klasifikasi tertentu. Untuk mengetahui hasil pengukuran masing-masing variabel digunakan secara ideal sebagai norma pembanding yang membedakan menjadi lima kategori yang dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini.

Tabel 3.7 Tabel Uji Kecenderungan

Kelas Interval Keterangan

M + 1,5 SD ke atas Sangat baik

3.10.5 Uji Korelasi Metode Statistik Parametrik

(35)

35

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

  

2 2

rxy = koefisien korelasi antara variable x dan variabel y

Σxy = jumlah hasil kali skor X dan Y setiap sampel (Σx)2

= kuadrat jumlah skor x (Σy)2

= kuadrat jumlah skor y

Sebagai bahan untuk interprestasi tentang tinggi rendahnya korelasi berdasarkan hasil pengujian, maka koefisien korelasi dapat dikategorikan seperti pada tabel 3.9.

Tabel 3.8 Tabel Intepretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat

Hubungan

Uji hipotesis adalah untuk menguji diterima atau tidak diterimanya hipotesis yang sekaligus merupakan tanda keberartian atau ketidakberartian hubungan di antara ke dua variabel. Uji hipotesis ini menggunakan rumus tstudent.

(36)

36

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

n = jumlah sampel

Setelah diperoleh harga thitung, kemudian dibandingkan dengan harga

ttabel dengan dk = n-2 dan taraf kepercayaan 95%. Kreteria pegujiannya,

apabila thitung > ttabel maka koefisien korelasi tersebut signifikan.

Hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya

belajar dengan hasil belajar kelompok mata pelajaran produktif.

Ha = Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya belajar

(37)

51

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah mengkaji dari setiap proses penelitian ini, maka dihasilkan angka-angka yang menunjukkan kesimpulan secara statistik. Dari angka-angka tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Gaya belajar siswa kelas XI TGB 1 dan XI TGB 2 SMK Negeri 6 Bandung berturut-turut gaya belajar visual sebanyak 16 siswa atau 42,1%, kinestetik sebanyak 13 siswa atau 34,2 %, dan auditori sebanyak 9 siswa atau 23,7 %. Gaya belajar visual adalah skor tertinggi dari tipe gaya belajar lainnya. Hal tersebut diduga karena kelompok mata pelajaran produktif sebagian besar adalah mata pelajaran menggambar yang membutuhkan visualisasi dalam proses pembelajarannya. Berkaitan dengan dugaan tersebut, maka diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikan dugaan tersebut.

2. Berdasarkan rata-rata kelas nilai raport pada kelompok mata pelajaran produktif di semester tiga tahun ajaran 2012/2013 yaitu 81,47 yang termasuk ke dalam kategori cukup baik, dengan nilai tertinggi adalah 86,88 dan nilai terendah adalah 75,88. Nilai-nilai tersebut berada di atas KKM yaitu 75,00. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya belajar dengan

hasil belajar siswa kelas XI TGB 1 dan XI TGB 2 SMK Negeri 6 Bandung pada kelompok mata pelajaran produktif. Harga koefisien hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa pada kelompok mata pelajaran produktif adalah 0,984. Harga koefisien hubungan tiap tipe gaya belajar dengan hasil belajar siswa pada kelompok mata pelajaran produktif berturut-turut adalah gaya belajar visual 0,989, tertinggi ke dua adalah gaya belajar auditori 0,985, dan urutan ke tiga adalah gaya belajar kinestetik 0,978.

(38)

52

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan paparan kesimpulan di atas maka penulis mencoba menyampaikan beberapa saran, yaitu:

1. Bagi siswa diharapkan untuk lebih memahami lagi gaya belajarnya masing-masing, sehingga dapat dimanfaat sebagai modalitas utama dalam belajar untuk memaksimalkan cara belajar dalam pembelajaran di kelas maupun belajar secara mandiri. Penyerapan informasi atau materi dapat diterima lebih optimal untuk mencapai prestasi yang lebih baik terutama pada kelompok mata pelajaran produktif yang digunakan untuk keterampilan bekerja.

2. Siswa dengan gaya belajar visual sebagai tipe gaya belajar yang memiliki skor tertinggi dari pada tipe gaya belajar lainnya. Hal tersebut dapat dijelaskan menurut pendapat Dalyono (2009:237) mengenai gaya belajar visual yaitu, “Seorang yang bertipe visual, akan cepat mempelajari bahan -bahan yang disajikan secara tertulis, bagan, grafik, dan gambar”. Berkaitan dengan pengertian tersebut diperlukan media gambar atau alat peraga di dalam kelas untuk mendukung dan membantu siswa dapat siswa pelajari. Siswa pun diharapkan untuk belajar secara mandiri dengan membaca majalah-majalah bergambar, internet, dan buku-buku bergambar mengenai bangunan untuk membantu siswa lebih memahami materinya. Diharapkan untuk setiap guru untuk lebih kreatif saat mengajar di dalam kelas untuk menampilkan media gambar, tulisan, atau alat peraga saat menjelaskan dan tidak hanya ceramah di depan kelas saja.

3. Untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik sesuai dengan pendapat Dalyono (2009:237) yang menjelaskan bahwa “Individu yang bertipe motorik, mudah mempelajari bahan yang berupa tulisan-tulisan, gerakan-gerakan dan sulit

(39)

53

Berkati Gustina Panjaitan, 2013

Hubungan Gaya Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Program Keahlian Kelas XI SMK Negeri 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

setiap siswa melakukan praktek yang diperkaya dengan pengalaman yang menarik di dalam atau di luar sekolah sebagai bentuk perluasan wawasan agar dapat lebih membantu siswa menyerap informasi. Misalkan, melakukan studi lapangan ke tempat-tempat yang sedang melaksanakan proyek, atau dengan cara guru menceritakan pengalaman-pengalaman pribadi mengenai wawasan belajar guru kepada siswa dan mendorong siswa untuk melakukan hal yang sama.

4. Untuk siswa dengan gaya belajar auditori sesuai dengan pendapat Dalyono (2009:237) yaitu, “Seorang yang bertipe auditori mudah mempelajari bahan yang disajikan dalam bentuk suara atau disebut dengan ceramah, begitu guru menerangkan ia cepat menangkap bahan pelajaran, di samping itu kata dari teman (diskusi)”. Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan siswa untuk menyimak dan mendengarkan dengan sebaik-baiknya saat guru menjelaskan materi agar dapat berkosentrasi memahami informasi yang diberikan oleh guru dan cobalah untuk menjelaskan kembali kepada temannya saat di kelas atau di luar kelas. Gunakan musik saat belajar atau bacalah dengan suara yang cukup terdengar telinga sendiri saat mengahafal atau saat berusaha memahami materi. Diharapkan untuk guru menjelaskan di depan kelas dengan vokal yang bervariasi (perubahan nada, kecepatan, dan volume) agar tidak membosankan dan minta siswa untuk menjelaskan kembali kepada teman-temannya (diskusi), serta biarkan siswa mendengarkan musik saat menggambar.

Gambar

Tabel 1.1 Data Jumlah Siswa pada Ketuntasan Nilai Raport Semester Tiga 2012/2013 Kelompok Mata Pelajaran Produktif
Gambar Bangunan dan gaya belajarnya.
Gambar 3.1 Bagan hubungan variabel penelitian
Gambar 3.2 Bagan Paradigma Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah peneliti lakukan, pe- nelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fitriananim (2010) yang men- yimpulkan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, (1) Terdapat pengaruh positif sertifikasi guru terhadap kinerja guru SMA Nageri 5 Surakarta Tahun 2013,

Hasil sidik ragam profil darah ayam petelur pada penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun marigold, 5% tepung bunga marigold, serta campuran

YOGO DWI NUGROHO, D1210084, POLA KOMUNIKASI DI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Masyarakat

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Tiga Manunggal Synthetic Industries (PT TIMATEX), Salatiga Departemen Weaving yang berjumlah 607 karyawan. Sampel dalam

Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan media gambar mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam materi membaca pengumuman

Catatan : Cara ini akan lebih baik jika anda melakukannya setelah proses install ulang dimana telah terpasang driver dan aplikasi standar.

PENGUMPULAN DATA &amp; INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDN JATIBENING