• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Earning Per Share, Divident Per Share dan Return On Equity terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Earning Per Share, Divident Per Share dan Return On Equity terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah kurangnya informasi yang didapatkan investor dalam hal pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity terhadap harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity terhadap harga saham terutama pada perusahaan industri properti. Pada penelitian ini digunakan data sekunder yaitu data keuangan dari 10 perusahaan industri properti yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dan data dianalisa dengan menggunakan uji regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan uji regresi berganda diketahui bahwa variabel independen earning per share dan dividend per share memiliki pengaruh positif yang cukup berarti terhadap harga saham, sedangkan return on equity memberikan pengaruh negatif yang lemah terhadap harga saham. Meskipun begitu, penemuan pengaruh negatif ROE yang berbeda dari teori ini merupakan kasus insidensial di mana ada pengaruh variabel independen lain yang lebih kuat dari pengaruh ROE sehingga kenaikan harga saham tetap terjadi walaupun ROE sedang menurun. Hal ini didukung dari hasil penelitian yang mengatakan bahwa EPS, DPS dan ROE hanya mempengaruhi harga saham sebesar 43,2%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 56,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar cakupan penelitian.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The problem that is discussed in this research is the lack of information that is available to investors about the influence of earning per share, dividend per share and return on equity to share price. This research’s goal is to verify the influence of earning per share, dividend per share and return on equity to share price especially in property industry companies. This research uses secondary data which are financial data from 10 industry property companies that are listed in Indonesia Stock Exchange. Purposive sampling is used and the data are analyzed using multiple regression analysis. According to the result of multiple regression analysis, earning per share and dividend per share have a positive influence which are significant to share price, while return on equity have a negative influence which is not significant to share price. Even then, this discovery of ROE’s negative influence is a result of accidental case where there are influences of other independent variables which are stronger than ROE. This influences result in increasing share price even when ROE is declining. This finding is supported by the result of the analysis where EPS, DPS and ROE only affect 43,2% of share price while the excess 56,8% is influenced by other variables which are outside of this research scope.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii

KATA PENGANTAR ... iv

2.1.2.1 Definisi Laporan Keuangan ... 14

2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 15

2.1.2.3 Komponen Laporan Keuangan ... 16

2.1.2.4 Analisis Laporan Keuangan ... 17

2.1.3 Rasio Profitabilitas ... 18

2.1.3.1 Earning per Share ... 19

2.1.3.2 Return on Equity ... 21

2.1.4 Saham ... 22

2.1.4.1 Definisi Saham ... 22

2.1.4.2 Dividen dan Dividend per Share ... 24

2.1.4.3 Harga Saham ... 27

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5 Teknik Analisis Data ... 44

3.5.1 Uji Normalitas ... 45

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 46

3.5.1 Uji Hipotesis... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Uji Normalitas dan Outlier ... 48

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.1.3.2 Pengujian Hipotesis Simultan ... 52

4.1.3.3 Persamaan Regresi ... 53

4.1.4 Uji Korelasi ... 54

4.2 Pembahasan ... 54

4.3 Perbandingan dengan Hasil Riset Empiris ... 56

BAB V PENUTUP ... 57

(5)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 34

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 42

Tabel 4.1 One-sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 48

Tabel 4.2 Colinearity Diagnostic Test ... 49

Tabel 4.3 Park Test ... 50

Tabel 4.4 Runs Test ... 50

Tabel 4.5 Regresi Parsial ... 51

Tabel 4.6 Regresi Simultan ... 52

Tabel 4.7 Regresi Simultan 2 ... 52

Tabel 4.8 Korelasi ... 54

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Dalam era perekonomian yang semakin modern saat ini, persaingan antar

perusahaan semakin berkembang. Globalisasi menyebabkan perusahaan memiliki

peluang pasar baru yang luas, namun juga memberikan ancaman yang tinggi bagi

perusahaan itu sendiri. Perusahaan harus memiliki daya saing yang tinggi agar

dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus

terus mengembangkan usahanya dengan melakukan ekspansi maupun inovasi.

Brigham dan Michael (2011:28) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar

untuk saham perusahaan dan utang dengan waktu jatuh tempo di atas 1 tahun di

masa depan. Dari sudut pandang perusahaan, pasar modal berperan sebagai pasar

di mana perusahaan dapat berinteraksi dengan investor untuk mendapatkan

sumber daya pendanaan eksternal yang berharga. Sedangkan dari sudut pandang

investor, pasar modal berperan sebagai pasar efisien yang mengalokasikan dana

kepada kegunaannya yang paling produktif. (Gitman & Chad, 2012:39)

Perusahaan mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk ekspansi maupun

inovasi melalui penjualan saham kepada investor di pasar modal. Saham adalah

sekuritas ekuitas yang mewakili kepemilikan dari sebuah perusahaan (Jones,

2010:39). Gitman dan Chad (2012:268) menegaskan bahwa pemilik sebenarnya

dari perusahaan adalah pemegang saham biasa.

Dalam menjalankan operasi dan menghadapi persaingan, perusahaan

(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha dilakukan. Ada banyak hal yang dapat menjadi tujuan bagi perusahaan, misalnya

mendapatkan keuntungan, memuaskan kebutuhan pelanggan ataupun mengelola

sumber daya yang dimiliki sebaik-baiknya. Namun, ilmu manajemen keuangan

mengajarkan bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan

kekayaan dari pemegang saham.

Memaksimalkan kekayaan dari pemegang saham memunculkan sebuah

pertanyaan yaitu bagaimana perusahaan dapat mengukur kekayaan pemegang

saham. Ilmu manajemen keuangan mengajarkan bahwa pada perusahaan publik,

harga saham adalah pengukur kekayaan pemegang saham yang paling dapat

diamati (Damodaran, 2001:12). Karena itu, tujuan perusahaan untuk

memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat dipersempit menjadi

memaksimalkan harga saham.

Harga saham dapat dianggap sebagai nilai pasar dari kekayaan pemegang

saham. Damodaran (2001:13-14) juga menambahkan, bahwa ada 3 alasan

mengapa memaksimalkan harga saham menjadi fokus perusahaan:

1. Harga saham merupakan ukuran yang paling dapat diamati dari semua

pengukur yang dapat digunakan untuk menilai performa dari perusahaan

publik. Hal ini dikarenakan harga saham direvaluasi secara konstan untuk

mencerminkan informasi baru mengenai perusahaan.

2. Harga pasar di dalam pasar dengan investor rasional mencerminkan efek

jangka panjang dari keputusan perusahaan.

3. Harga pasar menjadi pengukur sebenarnya dari kekayaan pemegang saham

karena pemegang saham dapat menjual sahamnya dan menerima harga

(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Memaksimalkan harga saham tampak identik dengan memaksimalkan

keuntungan perusahaan. Keuntungan perusahaan umumnya diukur dengan

menggunakan rasio profitabilitas. Terdapat beberapa rasio profitabilitas yang

dapat digunakan sebagai indikator pengukuran keuntungan perusahaan, namun

yang paling sering digunakan diantaranya adalah return on common equity (ROE)

dan earning per share (EPS).

ROE mengukur pengembalian keuntungan yang diterima atas investasi

pemegang saham biasa pada perusahaan. ROE didapatkan dengan membagi

keuntungan dengan jumlah ekuitas saham biasa. Brigham dan Michael (2011:100)

berpendapat bahwa pemegang saham berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan

dari uang mereka dan rasio ini menunjukkan seberapa baik investasi mereka

dalam perspektif akuntansi.

Earning per share (EPS) umumnya digunakan oleh perusahaan sebagai

pengukur keuntungan perusahaan. Earning per share adalah jumlah keuntungan

yang diterima dalam satu periode untuk setiap saham biasa (Gitman, 2012:11).

Earning per share dihitung dengan membagi jumlah keuntungan bersih dengan

jumlah saham biasa yang beredar.

Meskipun telah dikatakan bahwa memaksimalkan harga saham tampak

identik dengan memaksimalkan keuntungan perusahaan, namun Gitman dan Chad

(2012:11) berpendapat bahwa hal itu tidaklah selalu benar. Pada kenyataannya,

tujuan perusahaan untuk memaksimalkan harga saham tidak dapat dipersempit

menjadi memaksimalkan keuntungan perusahaan. Menurut Gitman dan Chad

(2012:12), terdapat sedikitnya 3 faktor yang menyebabkan memaksimalkan

(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha 1. Investasi yang memberikan keuntungan yang lebih rendah dalam jangka dekat

mungkin lebih disukai daripada investasi yang yang memberikan keuntungan

lebih tinggi pada jangka panjang. Hal ini disebabkan karena waktu

pengembalian penting dan keuntungan jangka dekat tersebut dapat

diinvestasikan kembali untuk memberikan keuntungan masa depan yang lebih

tinggi.

2. Keuntungan tidaklah sama dengan arus kas. Keuntungan belum tentu

menghasilkan arus kas yang dapat diterima oleh pemegang saham. Tidak ada

jaminan bahwa dividen akan meningkat ketika keuntungan meningkat. Hal ini

dikarenakan perusahaan mungkin saja memiliki keuntungan yang tinggi

namun memiliki arus kas keluar yang lebih besar daripada arus kas masuk.

3. Risiko memiliki peran yang penting. Perusahaan yang memiliki keuntungan

rendah namun dapat diandalkan mungkin saja lebih berharga daripada

perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi secara signifikan.

Horne (2008:4) memiliki pendapat yang sama dengan Gitman. Horne mengatakan

bahwa memaksimalkan keuntungan (earning per share) bukanlah tujuan yang

tepat bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena earning per share tidak

merincikan waktu pengembalian. Selain itu, memaksimalkan earning per share

tidak mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian dari proyek yang diterima.

Earning per share juga tidak mempertimbangkan dividen untuk pemegang saham.

Meskipun earning per share merupakan jumlah keuntungan yang diterima

dalam satu periode untuk setiap saham biasa, namun pemegang saham tidak

benar-benar menerima jumlah keuntungan tersebut. Hal ini dikarenakan

(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha periode untuk melakukan investasi baru yang akan mendatangkan keuntungan di

masa datang. Meskipun pemegang saham mendapatkan keuntungan untuk setiap

kenaikan harga saham yang terjadi, namun pemegang saham tetap mengharapkan

untuk menerima dividen.

Dividen adalah pendistribusian kas secara periodik kepada pemegang

saham dari perusahaan (Gitman dan Chad, 2012:8). Karena earning per share

tidak benar-benar diterima oleh pemegang saham dan memiliki risiko, maka tidak

jarang bagi investor untuk memperhatikan dividend per share (DPS) yang

diberikan perusahaan. Dividend per share adalah jumlah kas yang didistribusikan

kepada setiap pemegang saham (Gitman dan Chad, 2012:81). Berbeda dari

earning per share yang memiliki risiko karena peningkatan EPS merupakan

keuntungan yang terjadi di masa depan bagi investor, dividend per share

merupakan keuntungan yang terjadi di masa kini sehingga dividend per share

memiliki tingkat risiko yang lebih rendah.

Karena adanya perbedaan antara profitabilitas perusahaan seperti earning

per share dan return on equity dengan dividend per share, maka penelitian ini

bermaksud untuk melihat variabel mana dari variabel-variabel tersebut yang

sebenarnya berpengaruh secara signifikan pada kenaikan harga saham perusahaan.

Informasi ini dibutuhkan baik oleh perusahaan maupun investor. Investor sebagai

pemegang saham, tentunya menginginkan harga saham yang dimilikinya

meningkat sehingga pemegang saham memerlukan informasi yang dapat

digunakan untuk memprediksi peningkatan atau penurunan harga saham di masa

(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha harga sahamnya agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya di

perusahaan tersebut.

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh earning

per share, dividend per share dan return on equity pada harga saham yang

digunakan sebagai referensi pada penelitian ini dan dapat digunakan sebagai

pembanding diantaranya adalah: “Pengaruh Dividend per Share (DPS) dan

Earning per Share (EPS) terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur

yang Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013” oleh

Dian (2015). Dian menemukan bahwa dividend per share berpengaruh signifikan

sedangkan earning per share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

”Analisis Pengaruh Earning per Share (ROE), Return on Equity (ROE) dan Debit

to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale dan

Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)” oleh Dwiatma (2011)

menemukan bahwa earning per share memiliki efek positif yang signifikan

terhadap harga saham dan return on equity memiliki hasil negatif yang signifikan

terhadap harga saham.

“Pengaruh Earning per Share dan Dividend per Share Terhadap Harga

Saham pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di BEI” oleh Syahrul (2012)

menemukan bahwa earning per share dan dividend per share baik secara parsial

maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham

perusahaan. “Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada

Lembaga Keuangan yang Go Public di BEI tahun 2004-2007” oleh Janu (2010)

(14)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha harga saham sedangkan return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap

harga saham.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis pertumbuhan

investasi di sektor properti mencapai 40% per tahun. Dengan kondisi investasi di

sektor properti yang terus bertumbuh, maka investor akan semakin tertarik untuk

menanamkan modalnya pada perusahaan-perusahaan sektor properti. Hal ini

membuka kesempatan yang luas bagi perusahaan-perusahaan sektor properti

untuk semakin mengembangkan usahanya. Hal itu tentunya juga harus diimbangi

dengan kewajiban perusahaan-perusahaan sektor properti untuk memaksimalkan

kekayaan pemegang sahamnya karena investor tentunya akan mencari perusahaan

yang akan meningkatkan kekayaan pemegang saham. Karena hal itu, maka

penulis tertarik untuk membuat penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh earning

per share, dividend per share dan return on equity terhadap harga saham

perusahaan industri properti yang disusun dalam judul sebagai berikut: “Pengaruh

Earning per Share, Dividend per Share, dan Return on Equity Terhadap Harga

Saham Perusahaan Industri Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba

mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh earning per share terhadap harga saham?

2. Bagaimana pengaruh dividend per share terhadap harga saham?

(15)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha 4. Bagaimana pengaruh earning per share, dividend per share dan return on

equity secara simultan terhadap harga saham?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh earning per share terhadap harga saham.

2. Mengetahui pengaruh dividend per share terhadap harga saham.

3. Mengetahui pengaruh return on equity terhadap harga saham.

4. Mengetahui pengaruh earning per share, dividend per share dan return on

equity secara simultan terhadap harga saham.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan

dalam menganalisis pengaruh earning per share, dividend per share dan

return on equity terhadap harga saham serta melihat kesesuaian teori

dengan praktik yang terjadi di lapangan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

perusahaan mengenai pengaruh earning per share, dividend per share dan

(16)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha sebagai pertimbangan pengambilan keputusan masa kini atau masa yang

akan datang demi pencapaian tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan

kekayaan pemegang saham dengan cara meningkatkan harga saham.

3. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk

membantu menganalisa pemilihan investasi saham, terutama di industri

properti. Informasi berkaitan dengan earning per share, dividend per share

dan return on equity dapat digunakan untuk meramalkan perkembangan

harga saham dari perusahaan.

4. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik

yang berkaitan dengan pengaruh earning per share, dividend per share

(17)

57 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif yang cukup berarti dari EPS terhadap harga saham

perusahaan industri properti yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.

2. Terdapat pengaruh positif yang cukup berarti dari DPS terhadap harga saham

perusahaan industri properti yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.

3. Terdapat pengaruh positif ROE terhadap harga saham perusahaan industri

properti yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 yang kurang signifikan.

4. EPS, DPS dan ROE secara simultan memiliki pengaruh terhadap harga saham

perusahaan industri properti yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Kontribusi

pengaruh yang diberikan sebanyak 43,2%, sedangkan sisanya yaitu sebesar

56,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan antara lain:

1. Populasi dalam penelitian ini hanya dibatasi pada satu jenis perusahaan

yaitu perusahaan industri properti. Hal ini mengakibatkan hasil penelitian

(18)

BAB V PENUTUP 58

Universitas Kristen Maranatha 2. Karena adanya keterbatasan waktu, variabel-variabel independen yang

diteliti hanya terbatas pada EPS, DPS dan ROE. Variabel-variabel

independen tersebut seluruhnya merupakan faktor-faktor internal

sedangkan harga saham sebenarnya dipengaruhi oleh baik faktor internal

dan eksternal.

5.3 Implikasi Penelitian

Penelitian ini memiliki implikasi pada manajerial yaitu, kesimpulan penelitian

bahwa EPS berpengaruh terhadap harga saham menunjukan bahwa sangat penting

bagi manajemen untuk memperhatikan profitabilitas yang dimiliki oleh

perusahaan dalam industri properti. Profitabilitas perusahaan industri properti

terkait dengan pembangunan dan penjualan properti sangat dipengaruhi oleh

metode akuntansi yang digunakan dalam pengakuan laba dan biaya. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa metode percentage of completion dapat

memberikan efek yang lebih baik kepada harga saham dibandingkan metode cost

recovery. Metode percentage of completion memberikan laba yang merata pada

setiap periode sehingga terlihat lebih baik dibandingkan metode cost recovery

dimana laba dari periode yang satu dengan periode yang lain dapat memiliki

fluktuasi yang signifikan.

Selain itu, sangat penting bagi manajemen untuk memperhatikan periode

pengembalian (payback period) dari investasi yang dilakukan karena hal tersebut

akan mempengaruhi EPS periode berjalan. Proyek yang seharusnya memberikan

laba lebih tinggi bisa saja menyebabkan penurunan harga saham jika periode

(19)

BAB V PENUTUP 59

Universitas Kristen Maranatha yang dimiliki oleh investasi tersebut dan juga pengaruhnya pada EPS tahun

berjalan karena pengembalian investasi tersebut baru diterima pada tahun-tahun

berikutnya sedangkan biaya investasi telah terjadi pada periode berjalan.

Selain itu, kesimpulan mengenai DPS menunjukan bahwa manajemen harus

mempertimbangkan mengenai kebijakan pembagian dividen yang digunakan oleh

perusahaan. Laba perusahaan sebaiknya tidak ditahan sepenuhnya untuk investasi

kembali kecuali jika ada masalah-masalah tertentu seperti untuk menutupi

kerugian tahun sebelumnya.

5.4 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran yaitu:

1. Bagi manajemen

Manajemen disarankan untuk memperhatikan metode akuntansi dan kebijakan

pembagian dividen yang digunakan dan juga memperhatikan periode

pengembalian dari investasi.

2. Bagi Investor

Investor disarankan untuk memperhatikan variabel earning per share dan

dividend per share dalam meramalkan perkembangan harga saham dari

perusahaan.

3. Bagi Akademisi

Penelitian lebih lanjut pada perusahaan properti disarankan dapat membahas

pengaruh faktor-faktor eksternal ataupun faktor internal lain yang

mempengaruhi harga saham karena sebesar 56,8% dari harga saham masih

(20)

60 Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Alamsyah, Syahrul. (2012). Pengaruh Earning per Share dan Dividend per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di BEI.

Brigham, Eugene F. & Michael C. Ehrhardt. (2011). Financial Management: Theory & Practice, 13th Edition. Mason: South-Western Cengage Learning.

Damodaran, Aswath. (2001). Corporate Finance: Theory and Practice, 2nd Edition. New York:John Wiley and Sons, Inc.

Dewi, Dian Rosita, Made Pradana Adiputra dan Gede Adi Yuniarta. (2015). Pengaruh Dividend per Share dan Earning per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. E-Jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 1 (No. 1).

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J & Chad J. Zutter. (2012). Principles of Managerial Finance Thirteenth Edition. Harlow: Pearson Education Limited.

Handout Laboratorium Metodologi Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

Harianti, Asni, M. Shienly Veronica, Nur, Santy Setiawan & Dini Iskandar. (2011). Statistika II. Yogyakarta:Andi Offset

Hartono, Jogiyanto. (2010).Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketujuh. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.

Hutami, Rescyana Putri. (2012). Pengaruh Dividend per Share, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal, Vol I (No. I), hal 104-123.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2014). Standar Akunansi Keuangan per efektif 1 Januari 2015. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.

Jones, Charles P. (2010). Investments Principles and Concepts 11th edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. (2011). Intermediate Accounting IFRS Edition Volume 1. New York: John Wiley and Sons, Inc.

(21)

DAFTAR PUSTAKA 61

Universitas Kristen Maranatha Mulhadi, S.H., M.Hum. (2010). Hukum Perusahaan, Bentuk-Bentuk Badan Usaha di

Indonesia. Bogor:Ghalia Indonesia.

Patriawan, Dwiatma. (2011). Analisis Pengaruh Earning per Share, Return on Equity, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Wholesale dan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008.

Rachman, Rizky Andawasatya. (2013). Pengaruh Variabel Price Earning Ratio (PER), Dividend per Share (DPS), dan Return on Equity (ROE) terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Otomotif dan Otopart).

Subramanyam, K.R. dan John J.Wild. (2010). Analisis Laporan Keuangan Edisi 10 Buku 1. Jakarta:Salemba Empat

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif , dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukarman, Yongki dan Siti Khairani. (2013). Pengaruh Dividend per Share dan Earning per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Otomotif di Bursa Efek Indonesia.

Suwardjono. (2002). Akuntansi Pengantar Bagian 1 Proses Penciptaan Data Pendekatan Sistem Edisi Ketiga. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.

Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi Pertama.Yogyakarta: Kanisius.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982

Van Horne, James C. & John M. Wachowicz, Jr. (1992). Fundamentals of Financial Management 8th edition. Harlow: Pearson Education Limited.

Van Horne, James C. & John M. Wachowicz, Jr. (2008). Fundamentals of Financial Management 13th edition. Harlow: Pearson Education Limited.

Warren, Carl S, dkk. (2014). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Weston, Fred J. dan Eugene F. Brigham. (1998). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta:Erlangga.

(22)

DAFTAR PUSTAKA 62

Universitas Kristen Maranatha Glenn Curtis. (2007, 29 Agustus). Eight Items That Influence Daily Trading. Diakses

pada 9 November 2015 dari http://www.forbes.com/2007/08/29/market-timing-djia-pf-education-in_gc_0829investopedia_inl.html

Hafiyyan. (2015, 19 Agustus). BKPM Optimis Sektor Properti 2015 Tumbuh 40%.

Diakses pada 20 September 2015 dari

Gambar

Gambar 2.1 Gambar 2.2

Referensi

Dokumen terkait

x Membincangkan aspek-aspek keselamatan yang perlu diambil kira dalam melakukan aktiviti daya tahan otot.. x Menamakan sekurang-kurangnya tiga otot utama yang terlibat semasa

akan disimpan dalam map snelhecter atau ordner. 3) Perforator dengan lima pelubang, digunakan untuk melubangi kertas yang. akan dimasukkan ke dalam ordner. Perforator digerakkan

Objektif kajian ini adalah (i) Mengenalpasti faktor yang mempengaruhi minat pembelajaran Bahasa Inggeris sebagai bahasa kedua dan (ii) Mengenalpasti kesan penggunaan Kaedah

Namun pada era milenial saat ini hijrah justru lebih diartikan dengan perubahan seseorang dari yang sebelumnya buruk menjadi ke arah yang lebih baik atau

Sejak saat itu, berbagai kerja sama dengan SMERU banyak dilakukan dalam bentuk penelitian, kajian, kertas kebijakan, maupun evaluasi terkait dengan isu-isu kemiskinan dengan hasil

Kegiatan sosialisasi ini juga sekaligus untuk menampung aspirasi masyarakat melalui konsultasi publik ( public consultation) , sehingga pemanfaatan Dana Belanja Bantuan

Dalam metode Kredit Pemilikan Rumah (KPR), ada perbedaan antara penyetoran maupun pelaporan yang diatur dalam peraturan perpajakan dengan cara penyetoran maupun

atau tidaknya pelatihan bagi karyawan, dan membuat sebuah laporan akhir dengan judul “ PENYELENGGARAAN PROGRAM PELATIHAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR DIREKSI PT