• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (SELEKSI SIMULASI MENGAJAR GURU PENGGERAK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (SELEKSI SIMULASI MENGAJAR GURU PENGGERAK)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (SELEKSI SIMULASI MENGAJAR GURU PENGGERAK) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 TABANAN

Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas / Semester : XI / Genap

KD / Materi Pokok : 3.6.4 Konfigurasi Routing Dinamis (Prosedur dan Teknik Routing OSPF) Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 40menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan Pendekatan Scientific Learning menggunakan Model Pembelajaran Project Best learning diharapkan peserta didik mampu memahami proses dan cara kerja routing dinamis pada router serta mampu memiliki sikap mandiri, kerja sama, percaya diri dan selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pendahuluan Tatap muka (5 menit)

▪ Peserta didik memberi salam, berdoa

▪ Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi

▪ Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan

▪ Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran Kegiatan Inti

Langkah 1.

seeking of information

Tatap muka (15 menit)

Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi bahan bacaan terkait materi Routing dinamis dengan teknik OSPF (Creative)

Langkah 2.

acquisition of

information

Tatap muka (60 menit)

▪ Guru membentuk beberapa kelompok peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai routing dinamis dengan teknik OSPF

▪ Guru menugaskan siswa untuk merncang dan membuat konfigurasi routing dinamis dengan teknik OSPF di alat dan bahan praktik masing-masing serta mencatat di buku tugas masing - masing peserta didik (Critical Thinking) Langkah 3.

synthesizing of

knowledge

Tatap Muka (30 menit)

▪ Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Routing dinamis dengan teknik OSPF (Communication)

▪ Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

▪ Peserta didik kemudian mempresentasikan dan mengumpulkan hasil pekerjaan serta membuat kesimpulan hasil kegiatan di dalam buku tugas masing-masing.

Penutup Tatap Muka (10 menit)

▪ Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar

▪ Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat

▪ Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa

▪ Guru menutup pertemuan dengan salam

(2)

C. PENILAIAN

- Sikap : Observasi saat proses pembelajaran - Pengetahuan : Penugasan

- Keterampilan : Praktik dan Portofolio D. LAMPIRAN

- Materi pembelajaran tentang routing dinamis menggunakan OSPF (Lampiran 1) - Alat penilaian berupa soal uraian sejumlah lima butir soal (lampiran 2)

- Kunci jawaban dan kriteria penilaian (lampiran 3) - Alat, bahan dan media (Lampiran 4)

Mengetahui, Tabanan, 17 April 2022

Kepala SMK Negeri 1 Tabanan Guru Mata Pelajaran

I Wayan Sudarsana, S.Pd, M.Si I Wayan Hadi Suartana, S.Kom NIP. 19661231 199103 1 107 NIP. 19810608 200501 1 013

(3)

Lampiran 1 Materi pembelajaran tentang routing dinamis menggunakan OSPF Materi Konfigurasi Dasar OSPF (lms.smkn1tabanan.sch.id)

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar.

Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.

OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki kemapuan Link- State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

Cara Kerja OSPF

Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:

Setiap router membuat Link State Packet (LSP)

Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.

Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.

Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6

LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.

Konfigurasi OSPF - Backbone Area

OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.

OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:

Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.

Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).

Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).

Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area.

(4)

Studi Kasus

Kali ini kita akan mencoba melakukan implementasi untuk konfigurasi Backbone - Area 0 pada OSPF.

Adapun langkah-langkahnya cukup mudah. Disini kami mempunyai 3 router dengan masing-masing router memiliki jaringan LAN. Kita akan mencoba supaya setiap jaringan LAN pada ketiga router tersebut bisa saling komunikasi tanpa kita tambahkan rule static route secara manual. Untuk gambaran topologi bisa dilihat pada tampilan berikut.

Konfigurasi dari setiap router juga sama tidak ada perbedaan. Langkah awal kita masuk pada menu Routing -> OSPF -> Network. Kemudian tambahkan network yang terdapat di router.

(5)

OSPF Networks - Router Pertama

OSPF Networks - Router Kedua

(6)

OSPF Networks - Router Ketiga

Setelah kita menambahkan network pada masing-masing router, jika kita melihat pada OSPF ->

Interfaces maka secara otomatis akan muncul interface router dimana network tersebut terpasang.

Dengan kita menambahkan network itu secara otomatis pula OSPF pada masing-masing router telah aktif.

Pada menu IP -> Routes juga akan ditambahkan secara dinamis rule routing baru dengan flag DAo (Dinamic, Active, Ospf).

Nah, sampai pada langkah ini seharusnya jika kita melakukan test ping maka setiap jaringan lokal sudah bisa reply. Dan berarti konfigurasi untuk OSPF Backbone (Area 0) telah selesai.

(7)

Selanjutnya, kerjakan secara mandiri konfigurasi OSPF seperti pada gambar topologi berikut.

(8)

Lampiran 2 Alat penilaian berupa soal uraian sejumlah empat soal Soal :

1 Jelaskan pengertian dan fungsi dari OSPF 2 Sebutkan minimal 4 Karakteristik dari OSPF

3 Uraikan permasalahan yang terjadi pada Routing OSPF 4. sebutkan minimal 3 kelebihan Routing OSPF

5. sebutkan minimal 3 Kekurangan Routing OSPF

(9)

Lampiran 3 Kunci jawaban dan kriteria penilaian

1 OSPF adalah singkatan dari Open Shortest Path First, yakni sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis.

2 Karakteristik OSPF

a. Menggunakan algoritma link-state

b. Membutuhkan waktu CPU dan memori yang besar c. Tidak menyebabkan routing loop

d. Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area e. Cepat mengetahui perubahan pada jaringan

f. Dapat menggunakan beberapa metric 3 Permasalahan yang terjadi pada Routing OSPF

Semakin membesarnya area jaringan yang dilayaninya akan semakin banyak informasi yang saling dipertukarkan. Semakin banyak router yang perlu dilayani untuk menjadi neighbour dan adjacence. Dan semakin banyak pula proses pertukaran informasi routing terjadi. Hal ini akan membuat router OSPF membutuhkan lebih banyak sumber memory dan processor. Jika router tersebut tidak dilengkapi dengan memory dan processor yang tinggi, maka masalah akan terjadi pada router ini

4. Kelebihan Routing OSPF :

a. Tidak menghasilkan routing loop

b. Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan

c. Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.

d. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat 5. Kekurangan Routing OSPF :

a. Membutuhkan basis data yang besar b. Lebih rumit

c. Kinerja router cenderung melambatketika banyak neighboor bertambah

(10)

a. Kreteria Pembobotan Jawaban No.

Soal Kreteria Skor Bobot

1

Jawaban Benar 2

20 Jawaban mendekati benar 1

Jawaban salah/tidak menjawab 0

2

Menuliskan 3 jawaban Benar 3

20 Menuliskan 2 jawaban Benar 2

Menuliskan 1 jawaban Benar 1 Jawaban salah atau tidak

menjawab 0

3

Jawaban Benar 2

20 Jawaban mendekati benar 1

Jawaban salah/tidak menjawab 0

4

Menuliskan 3 jawaban Benar 3

20 Menuliskan 2 jawaban Benar 2

Menuliskan 1 jawaban Benar 1 Jawaban salah atau tidak

menjawab 0

5

Menuliskan 3 jawaban Benar 3

20 Menuliskan 2 jawaban Benar 2

Menuliskan 1 jawaban Benar 1 Jawaban salah atau tidak

menjawab 0

Nilai Maksimum 100

b. Kreteria Penilaian Soal Uraian

Nilai =(skor perolehan/skor maksimum) x bobot No.

Soal Bobot Skor maksimum skor perolehan nilai

1 20 2 2 =2/2 x 20 =20

2 20 3 3 =3/3 x 20 =20

3 20 2 2 =2/2 x 20 =20

4 20 3 3 =3/3 x 20 =20

5 20 3 3 =3/3 x 20 =20

Nilai Total 100

(11)

Lampiran 4 Alat, bahan dan media

Alat : 1 unit Mikrotik Router Board RB Hex 750 1 unit Mikrotik Router Board RB Hap 951 1 unit Switch Hub

1 unit Switch Managemen

4 unit Kabel patchcore UTP – RJ45 1 unit PC/Laptop

Bahan : Materi Modul Konfigurasi Router Dinamis Mikrotik, pada moodle online lms.smkn1tabanan.sch.id

Media : Power Point, Winbox, VirtualBox

Referensi

Dokumen terkait

Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, p enelitian saya yang berjudul “Persepsi Pasien TB terhadap Kualitas Pelayanan TB di RSUD Serang

cerita pendek. Peserta didik harus terus diberi motivasi agar dapat mengikuti setiap tahap kegiatan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan meng- ubah model

perhitungannya sama dgn perhitungan angka insidensi yaitu pembilangnya (Numerator) adalah jumlah mereka yang mati pada periode waktu tertentu yang menimpa sekelompok penduduk,

Untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis sehingga mengkarakter maka peserta didik yang belajar sejarah juga harus berlatih sejak awal, alternatif yang paling mudah adalah

Helm adalah merupakan alat yang berfungsi pelindung kepala.Alat pengamankepala ini memang sudah sangat wajib untuk digunakan dalam setiap pekerjaan proyek.Helm ini

Analisis ragam gerak tari Srimpi Pandelori secara umum merupakan sebuah gambaran dari satu individu manusia, yaitu merupakan sebuah konlik internal antara sisi baik dan sisi

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, bimbingan dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat melakukan penelitian tindakan ke

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik dari kualitas dan kuantitas yang dicapai pegawai persatuan periode waktu dalam