• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

1

Lakip Tahun 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

P

aradigma penyelenggaraan pemerintahan telah bergeser dari “rule government” menjadi “good governance”. Karakteristik atau unsur utama penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), keterbukaan (openes) dan kerangka hukum (rule of law).

Akuntabilitas publik merupakan landasan utama bagi proses penyelenggaraan pemerintahan. Ini diperlukan karena aparatur pemerintah harus mempertanggungjawabkan tindakan dan pekerjaannya kepada publik dan organisasi tempat kerjanya. Akuntabilitas juga merupakan prasyarat mendasar untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan yang didelegasikan dan menjamin kewenangan tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan yang dapat diterima secara luas dengan tingkat efisiensi, efektivitas, kejujuran dan hasil yang sebesar mungkin.

Akuntabilitas publik yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah sangat terkait erat dengan kinerja instansi yang bersangkutan. Keberhasilan/kegagalan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi maupun kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan akan terlihat dari pertanggungjawaban yang dilakukannya.

Untuk menilai keberhasilan/kegagalan tersebut, pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan. Selama ini pengukuran terhadap kinerja instansi pemerintah lebih ditekankan kepada kemampuan instansi dalam menyerap anggaran terlepas dari proses dan pelaksanaan kegiatan di lapangan, manfaat, keuntungan maupun dampak yang ditimbulkannya.

Dalam melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi.

(2)

2

Lakip Tahun 2014

Berpijak pada konsep tersebut, maka indikator kinerja tidak saja dari aspek inputs, outputs, tapi juga sampai pada out comes, benefits dan impact dari kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Pada gilirannya semua proses yang dilaksanakan untuk dinikmati masyarakat.

B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sesuai dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung adalah Unsur Pelaksana Otonomi Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi merumuskan kebijakan – kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun ruang lingkup tugasnya antara lain di bidang sumber daya manusia dan penyuluhan; bidang sarana dan prasarana; bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura; bidang perkebunan; bidang kehutanan; bidang pengolahan hasil dan pasca panen; serta bidang pengelolaan lahan dan air.

Sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tersebut, Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung terdiri dari seorang Kepala Dinas dengan eselon IIb ; 1 (satu) jabatan Eselon IIIa, yaitu Sekretaris; 7 (tujuh) jabatan Eselon IIIb dan 30 (Tigapuluh) Jabatan eselon Iva dan 6 (Enam) eselon Ivb.

Disamping itu, juga terdapat Unit-Unit Pelaksana Teknis Daerah dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi tersebut didukung oleh 165 orang personil dimana 56 orang diantaranya adalah Pejabat Fungsional (PPL ), 1 PPS, dan 45 Jabatan eselon (II, III, IV) dan selebihnya staf.

(3)

3

Lakip Tahun 2014

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup akuntabilitas kinerja ini, pada dasarnya berupaya untuk menjawab sasaran RPJMD kemudian dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Petanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung.

Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program kegiatan yang menjadi tanggung jawab/kewenangan SKPD, maka setiap tahun setiap SKPD wajib mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sesuai instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999. Penyusunan LAKIP harus mengikuti prinsip- prinsip pelaporan, yaitu laporan harus disusun secara jujur, obyektif, akurat dan transparan. Disamping itu, perlu pula diperhatikan :

- Prinsip Lingkup Pertanggungjawaban, yaitu hal-hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab masing-masing SKPD serta memuat baik keberhasilan maupun kegagalan.

- Prinsip Prioritas, yaitu yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban SKPD yang diperlukan untuk upaya- upaya tindak lanjutnya.

- Prinsip Manfaat, yaitu manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya dan bermanfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.

LAKIP mencerminkan kinerja SKPD bersangkutan selama satu tahun anggaran yang berbasis kinerja artinya pelaksanaan kegiatannya terukur, teruji dengan sasaran yang jelas.

(4)

4

Lakip Tahun 2014

Berdasarkan Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan sesuai Visi dan Misi dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, maka pada Tahun Anggaran 2014 terdapat 5 Sasaran yang ingin dicapai, dengan dukungan 9 Program yang dijabarkan ke dalam 50 Kegiatan dan telah ditetapkan berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan 2014.

(5)

5

Lakip Tahun 2014

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2010-2015 pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta pencapaian tujuan melalui perbaikan-perbaikan sistematika dan kebijakan di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutaan di Kabupaten Badung yang diselaraskan dengan arah pembangunan dan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maupun Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung 2010-2015 digunakan sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi.

Visi dan Misi

Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Visi harus memenuhi persyaratan - persyaratan sebagai berikut :

a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf;

b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf;

c. Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ; d. Terfokus pada permasalahan utama;

(6)

6

Lakip Tahun 2014

e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan perkembangan;

f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.

Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan Organisasi.

Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c) menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan keadaan masa depan.

Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi Visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber Organisasi.

Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung selalu memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan yang terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah ”Tri Hita Karana”, khususnya dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung:

“ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh, Mandiri dan Berkelanjutan menuju terciptanya Ketahanan pangan yang Berbasis Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. “

Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan keunggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja.

(7)

7

Lakip Tahun 2014

Misi suatu Instansi harus jelas dan sesuai dengan Tugas, Pokok dan Fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki, peraturan perundangan dan kemampuan penguasaan teknologi sesuai dengan strategi yang dipilih. Perumusan Misi Instansi harus memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis.

Rumusan Misi hendaknya mampu: (a) melingkupi semua pesan yang ada pada Visi, (b) memberikan petunjuk terhadap Tujuan yang akan dicapai, (c) memberikan petunjuk kelompok Sasaran mana yang akan dilayani, dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholders.

Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas serta memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai serta memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan, maka ditetapkan Misi (Misi 2010-2015) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

2. Memantapkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

3. Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukung ekonomi kreatif

4. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki

5. Mewujudkan ikon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah Kabupaten Badung.

(8)

8

Lakip Tahun 2014

Tujuan

Mengacu pada pernyataan Visi dan Misi yang telah ditetapkan serta berdasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, langkah selanjutnya adalah dengan menetapkan Tujuan Instansi.

Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi.

Adapun Tujuan dari masing – masing Misi tersebut, yaitu :

1. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan sumber daya Pertanian dan Kehutanan

2. Mewujudkan Ketahanan Pangan

3. Meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian agar mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional dan internasional

4. Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah tangga petani

5. Menciptakan produk unggulan yang menjadi kebanggan daerah Kabupaten Badung

Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan dan menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan selama 1 (satu) tahun. Sasaran juga memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, teruji, dapat diukur dan dapat dicapai serta saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya.

Adapun Sasaran yang ingin dicapai Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan periode tahun 2010 – 2015 adalah sebanyak 5 Sasaran, yaitu :

1 Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air 2 Tercapainya target produksi dan produktivitas 3 Tercapainya target pemasaran

4 Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra produksi

5 Terciptanya pasar

(9)

9

Lakip Tahun 2014

Adapun korelasi antara misi, tujuan dan sasaran dapat dilihat pada tabel berikut : Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan sumber daya Pertanian dan Kehutanan

Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air

Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

Tujuan: Sasaran :

Mewujudkan Ketahanan Pangan Tercapainya target produksi dan produktivias

Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian agar mampu memenuhi pasar lokal, nasional dan internasional

Tercapainya target pemasaran

Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah

tangga petani Meningkatnya unit-unit usaha rumah

tangga petani dan Tumbuhnya sentra produksi

Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah Kabupaten Badung.

Tujuan: Sasaran :

Menciptakan produk nggulan yang menjadi

kebanggaan daerah Kabupaten Badung Terciptanya pasar

(10)

10

Lakip Tahun 2014

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indikator Kinerja Utama merupakan acuan kerja yang digunakan oleh unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung.

Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung adalah sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja Utama

1. Meningkatnya optimasi

pemanfaatan lahan dan air

a. Luas peningkatan kualitas penutupan Lahan dan lahan kritis di Kabupaten Badung

b. Panjang infrasruktur Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) yang terbangun

c.

Panjang infrastruktur Jalan Usaha Tani (JUT) yang terbangun

2. Tercapainya target produksi dan produktivitas

a. Luas Lahan yang mendapat subsidi benih

b. Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk

c. Jumlah Produktivitas Padi d. Jumlah Produksi Padi e. Jumlah Produksi Palawija f. Jumlah Produksi Hortikultura

(11)

11

Lakip Tahun 2014

g. Produktivitas Tanaman Perkebunan h. Jumlah produksi tanaman

perkebunan

3. Tercapainya target pemasaran a. Jumlah promosi produk pertanian/perkebunan

b. Volume pemasaran dalam negeri dan eksport komoditi kopi

4. Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra produksi

a. Jumlah penumbuhan kelas kelompok tani utama

b. Jumlah penumbuhan kelompok tani industri kecil

c. Jumlah sentra produksi yang

dikembangkan

5. Terciptanya pasar a. Jumlah produk yang sudah akses dengan hotel/supermarket

C. Rencana Kinerja

Rencana Kinerja direalisasikan dengan Penetapan kinerja yang merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang akan menerima tanggungjawab/kinerja dengan pihak yang memberikan tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.

Penetapan kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu unit kerja dalam satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

(12)

12

Lakip Tahun 2014

Ruang lingkup penetapan kinerja lebih diutamakan tehadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-pogram yang dapat mengggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan issue strategik yang sedang dihadapi organisasi.

Informasi yang disajikan dalam lampiran penetapan kinerja meliputi : Sasaran strategik organisasi, indikator kinerja, target kinerja, program pendukung dan jumlah anggaran yang dialokasikan (terlampir).

(13)

13

Lakip Tahun 2014

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran Kinerja sasaran dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data - data kinerja yang lazimnya dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu : (1) Data internal, berasal dari sistem informasi yang diterapkan di SKPD, dan (2) Data eksternal, berasal dari luar Instansi baik data primer maupun data sekunder.

Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan Kinerja Instansi Pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisien dan efektivitas.

Pengukuran Tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badug dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Untuk mengukur analisis capaian kinerja maka terdapat 5 sasaran strategis yang hendak dicapai yang diukur dengan 17 indikator kinerja Utama.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014 merupakan komitmen pimpinan dan jajaran Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan untuk mencapai target kinerja sasaran yang ditargetkan pada tahun 2014. Hasil sebagai realisasi pencapaian sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung yang diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat digambarkan sebagai berikut :

(14)

14

Lakip Tahun 2014

B.1. Meningkatnya optimasi lahan dan air. Untuk mengukur sasaran ini digunakan 2 indikator kinerja utama :

Indikator kinerja untuk mencapai sasaran ini adalah sebagai berikut :

Tahun 2013 Tahun 2014

No Indikator Kinerja Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Luas peningkatan kualitas penutupan lahan dan lahan kritis di Kabupaten Badung

110 Ha 951,13Ha 864,66 120 Ha 619 Ha 515,83

2 Panjang infrasruktur Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) yang terbangun

6.000 m 8.196 m 136,6 7.000 m 18.630 m 266,14

3 Panjang infrastruktur Jalan Usaha Tani (JUT) yang terbangun

40.000m 49.870 m 124,69 45.000 m 47.300 m 105,11

Luas wilayah Kabupaten Badung yang menjadi sasaran peningkatan kualitas penutupan lahan dengan penanamanan bibit kayu hutan dan tanaman berkayu lainnya adalah seluas 17.565 Ha atau 41,96 % dari luas wilayah Kabupaten Badung seluas 41.852 Ha. Pada tahun tahun 2014 telah

dilakukan penanaman seluas 619 Ha.

Dengan demikian tahun 2014 sudah dilakukan penanaman untuk peningkatan kualitas penutupan lahan dan tegakan tanaman seluas 619 Ha di Kabupaten Badung.

(15)

15

Lakip Tahun 2014

Sedangkan sasaran dengan indikator Luas peningkatan kualitas penutupan lahan dan lahan kritis di Kabupaten Badung dalam pencapaian targetnya didukung oleh 4 program dan 7 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Realisasi yang tinggi dan beberapa kali lipat melampaui target capaian kinerja sebesar 515,83 % disebabkan karena adanya tambahan kegiatan pusat yang cukup besar yang bersumber dari dana kementerian kehutanan (DAK Kehutanan). Disamping itu masyarakat Kabupaten Badung sampai saat ini masih memiliki minat yang besar pada sektor tanaman berkayu karena memiliki nilai ekonomi yang menjadi harapan dimasa depan.

Realisasi Indikator

Panjang infrasruktur Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) yang terbangun

tahun 2014

mencapai 266,14 % dari target rencana kinerja tahunan sepanjang 7.000m dapat terealisasi sepanjang 18.630 m.

Indikator

Panjang infrastruktur Jalan

Usaha Tani (JUT) yang terbangun

mencapai Infrastruktur Pertanian

Kabupaten Badung ini 105,11 %. Dari

target rencana kinerja tahunan sepanjang

45.000 m dapat terealisasi sepanjang 47.300 m

(16)

16

Lakip Tahun 2014

B2. Tercapainya target produksi dan produktivitas. Untuk mengukur sasaran ini digunakan 8 indikator kinerja utama :

No Indikator Kinerja

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Luas lahan yang mendapat subsidi benih

800 Ha 800 Ha 100 2000

ha

4500 ha 225 2000 Ha 7000Ha 350

2 Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk

4250 Ha 4250 Ha 100 5000 Ha 5000 Ha 100 6000 Ha 7000 Ha 116

3 Jumlah Produktivitas Padi

62,00 Kw /Ha 63,20 kw/Ha 101,93 63,00 Kw /Ha 64,61 Kw/Ha

102,55 63,5 Kw/ha

62,92 Kw/Ha

99,07

4 Jumlah Produksi Padi

124.500 ton 124.598 ton 100,08 124.700 Ton 112.704 Ton

90,38 124.900 Ton

108.759 Ton

87,07

5 Jumlah Produksi Palawija

12.750 ton 11.407 ton 89,47 13.000 ton 19.407 149,28 13.250 Ton 19.524 Ton

147,35

6 Jumlah Produksi Hortikultura

34.000 ton 44.958 ton 132,23 35.000 ton 24.499 72,06 35.500 Ton 65.708 Ton

185,08

7 Produktivitas Tanaman Perkebunan

520 Kg/Ha 583 kg/Ha 112,11 530 Kg/Ha 537 Kg/Ha 101,32 540 Kg/Ha/Th

675 Kg?ha/Th

125

8 Jumlah produksi tanaman perkebunan

690 ton 757 ton 109,71 710 ton 757 ton

106,62 720 Ton 1003 Ton

139,31

(17)

17

Lakip Tahun 2014

Luas lahan yang menjadi target sasaran susidi benih tahun 2014 seluas 2000 Ha dan terealisasi seluas 7.000 ha. . Jadi Capaian Kinerja Luas lahan yang mendapat subsidi benih terealisasi 350 %.

Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk seluas

6.000 Ha menjadi target sasaran kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan danKehutanan Kabupaten Badung dalam tahun 2014. Dari target tersebut capaian kinerja sasaran tahun 2014 dapat tercapai 116 %

dengan realisasi seluas 7.000 Ha

Sasaran dengan indikator Jumlah Produktivitas padi capaian kinerjanya mencapai 99,07 %. Hal tersebut karena produktivitas padi lebih tinggi dari target sebesar 63,5 Kw/ha dengan capaian produktivitas padi sebesar 62,91 kw/ha.

Produktivitas lebih rendah dari target yang ditetapkan karena ada berbagai kendala yang di hadapi oleh petani. Cuaca dan

hama menjadi faktor hambatan utama yang menurunkan produktivitas padi pada tahun ini.

Jumlah Produksi Padi yang terealisasi sebesar 108.759 ton dengan tingkat capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 87,07 %. Produksi secara umum mengalami

800 800

4,500

7,000

2,400

4,250 5,000

7,000

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Taun 2014 Luas lahan yang mendapat subsidi benih ( Ha) Luas Lahan yang mendapat subsidi pupuk (Ha)

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014 Jumlah Produksi

Padi (Ton) 12,545 124,598 112,700 108,759 Jumlah Produksi

Palawija (Ton) 13,005 11,407 19,407 19,524 Jumlah Produksi

Hortikultura (Ton) 27,505 44,958 24,499 65,708 -

20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000

(18)

18

Lakip Tahun 2014

penurunan karena adanya penurunan Indeks Pertanaman (IP). di beberapa wilayah.

Penurunann IP ini dikarenakan adanya pembangunan/perbaikan Jaringan Irigasi yang mencakup pengairan lahan untuk lahan seluas 900 Ha.

Jumlah Produksi Palawija yang terealisasi sebesar 19.524 ton dengan tingkat capaian 147,35

%

. Capaian kinerja total produksi palawija melebihi target indikator kinerja, hal tersebut terjadi karena ada perubahan pola tanam dengan indeks tanaman palawija yang mengalami peningkatan luas tanam cukup besar pada tahun 2014.

Jumlah Produksi Hortikultura yang terealisasi sebesar 65.708 Ton ton dengan tingkat capaian 185,08 %. Jumlah produksi pada tahun 2014 melebihi target cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut sangat di tentukan oleh kondisi iklim pada tahun 2014.

Dukungan berbagai upaya petani dalam usaha juga meningkatkan produktivitas tanaman hortikultura memberikan dampak pada

peningkatan jumlah produksi tanaman.

Produktivitas Tanaman Perkebunan terealisasi sebesar

675 Kg/Ha/Th

dengan tingkat capaian

125

%. Capaian kinerja produktivitas tanaman perkebunan dapat melebihi target tahun 2014. Hal

ini selain didukung oleh berbagai program dan kegiatan pada tahun 2014 juga disebabkan oleh kondisi cuaca yang cukup mendukung produktivitas tanaman perkebunan.

416 583 537 675

850 757 757

1,003

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Produktivitas Tanaman Perkebunan (kg/Ha)

Jumlah produksi tanaman perkebunan (Ton)

(19)

19

Lakip Tahun 2014

Hal ini juga sekaligus membuat Jumlah produksi tanaman perkebunan yang terealisasi sebesar 1.003 ton dengan tingkat capaian kinerja

139,31 %.

B3. Tercapainya target pemasaran. Sasaran ini diukur dengan 2 indikator kinerja utama.

Adapun Indikator Kinerja tersebut adalah :

No Indikator Kinerja Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realis asi

% Target Real isasi

% Targ

et

Real isasi

%

1 Jumlah promosi produk

pertanian/perkeb unan

3 Kali 3 kali 100 4 kali 4 kali 100 5 Kali

4 Kali

80

2 Volume

pemasaran dalam negeri dan eksport komoditi kopi

500 ton

529 ton

105,8

550 ton

531 ton

96,55 600 Ton

818 Ton

136,3 3

Indikator Jumlah promosi produk pertanian/perkebunan dapat terealisasi sebanyak 4 kali sehingga capaian kinerja indikator ini mencapai 80 %.

(20)

20

Lakip Tahun 2014

Untuk indikator volume pemasaran dalam negeri dan eksport komoditi kopi target kinerja sasaran dengan indikator kinerja ini mencapai 136,33%.

Kondisi cuaca yang mendukung dan usaha petani meningkatkan kualitas produk menyebabkan capaian indikator ini dapat melebihi target yang telah ditetapkan.

250 500

550 600

230

529

531

881

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Voume Pemasaran dalam Negeri dan Eksport Komoditi

Kopi

Target (Ton) Realisasi (ton)

(21)

21

Lakip Tahun 2014

B4. Sasaran Meningkatnya unit-unit usaha rumah tangga petani dan tumbuhnya sentra produksi diukur dengan menggunakan indikator kinerja utama seperti dalam tabel berikut.

No Indikator Kinerja Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisa si

Target Realisas i

% Target Realis asi

%

1 Jumlah penumbuhan

kelas kelompok tani utama

90 Klp 91 Klp

102,22

%

95 Klp 93 Klp 97,87 100

Klp

102 Klp

102

2 Jumlah penumbuhan

kelompok tani industri kecil

60 Klp 65 Klp

108,33

%

70 Klp 74 Klp 105,71 80 Klp 82 Klp 102,5

3 Jumlah sentra produksi yang dikembangkan

1 Klp 1 Klp 100 % 1 Klp 1 Klp 100 1 Klp 1 Klp 100

Indikator Jumlah penumbuhan kelas kelompok tani utama terealisasi sebanyak 102 kelompok dengan capaian

indikator kinerja 102%

Sasaran dengan indikator Jumlah penumbuhan kelompok tani industri kecil terealisasi sebanyak 82 kelompok dengan capaian kinerja sebesar 102,5 % dan sentra produksi yang dikembangkan terealisasi 100 %.

(22)

22

Lakip Tahun 2014

B5. Sasaran Terciptanya pasar di ukur dengan menggunakan indikator di bawah ini.

No

Indikator Kinerja

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Target Realisa si

% Target Realisa si

% Targe t

Realisa si

%

1 Jumlah produk yang sudah akses dengan hotel/

supermarket

180 kw 246 kw 136,66 205 kw 271 Kw 135 210 Kw

519,22 Kw

247,51

Indikator Jumlah produk yang sudah akses dengan hotel/ supermarket terealisasi mencapai 247,51 % dengan komoditinya adalah produk sayuran asparagus, tomat chery, baby buncis dan sayuran lainnya.

C. PEMBANDING

Pembanding untuk LAKIP ini lebih ditujukan untuk sebagai spirit untuk kemajuan (kompetisi) dan bukan dalam konteks membanding-bandingkan apalagi kalau indikatornya tidak sama. Sejalan dengan pemikiran itu, maka dicoba untuk mencari indikator yang relatif sama yang dimiliki oleh Propinsi atau Kabupaten/Kota di Bali. Dalam hal ini dipilih produktivitas padi dan cakupan subsidi pupuk yang akan dibandingkan antara data Kabupaten Badung dan Propinsi Bali. Tahun 2014 capaian produktivitas padi di Kabupaten Badung rata-rata 62,91 Kw/Ha jauh lebih besar dari rata-rata propinsi yang mencapai 58,08 Kw/Ha.

(23)

23

Lakip Tahun 2014

D. ASPEK KEUANGAN

Untuk Merealisasikan dan mencapai target-target sasaran melalui pencapaian target indikator kinerja utama menggunakan dana dengan gambaran sebagai berikut :

(24)

24

Lakip Tahun 2014

(25)

25

Lakip Tahun 2014

(26)

26

Lakip Tahun 2014

E. PRESTASI YANG DIRAIH

Prestasi yang diraih selama tahun 2014 pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan antara lain :

a) Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara. Kategori Pembina Ketahanan Pangan untuk Kepala Desa diraih I Made Karyana, SE. Kepala Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

b) Gapoktan Berprestasi Tingkat Nasional diraih Gapoktan Tri Mandala Sari, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

c) Juara II Evaluasi Penerapan Teknologi Usaha Tani Kedelai Tingkat Provinsi Bali yang diraih Subak Abian, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal.

d) Juara Harapan I dalam Lomba Simantri Berprestasi Tingkat Provinsi Bali, diraih Kelompok Tani Simantri (404) Tani Mekar, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

e) Juara Harapan I Pemenang Lomba Olahan Produk Pangan Lokal Kelompok Wanita Tani (KWT) berbahan baku dari Produksi Perkebunan Tingkat Provinsi Bali.

f) Juara Harapan II Lomba Stand dalam rangka Festival Agribisnis Tahun 2014 Tingkat Provinsi Bali

g) Juara III Pemenang Lomba Kelompok Tani (Subak Abian) berprestasi tingkat Provinsi Bali atas nama Poktan/SA Giri Sari Desa Belok Sidan Kecamatan Petang Kabupaten Badung

h) Juara Harapan II Tingkat Nasional Kategori Lomba Kelompok Pecinta Alam (KPA) diraih Sispala Wana Giri Mandala SMA Negeri 2 Mengwi Kecamatan Mengwi, Kab. Badung.

i) Juara Harapan II Tingkat Nasional Kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) diraih SD Negeri 3 Mambal Kec,Abiansemal, Kab.Badung.

j) Juara I Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi Bali Kategori Kelompok Pecinta Alam (KPA) diraih Sispala Wana Giri Mandala SMA Negeri 2 Mengwi Kecamatan Mengwi, Kab. Badung.

(27)

27

Lakip Tahun 2014

k) Juara I Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi Bali Kategori Lomba Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) diraih SD Negeri 3 Mambal Kec,Abiansemal, Kab.Badung.

l) Juara II Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi Bali Kategori Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) diraih SD Negeri 3 Sobangan, Desa Sobangan, Kec. Mengwi

m) Juara II Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Provinsi Bali Kategori Lomba Kader Konservasi Alam (KKA) diraih I Made Raka, SPd Desa Buduk, Kec. Mengwi.

(28)

28

Lakip Tahun 2014

BAB IV PENUTUP

Secara umum pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung yang merupakan penjabaran dari Sasaran dan Program Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2015, baik Pencapaian Kinerja Sasaran, telah terlaksana cukup baik dan lancar walau masih dijumpai adanya kendala dan permasalahan di lapangan. Dari 31 kegiatan, seluruhnya telah berjalan dengan cukup efektif untuk mendukung pencapaian sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2014.

Keberhasilan pencapaian sasaran sangat ditentukan oleh komitmen, koordinasi, kerjasama, kerja keras dan kemampuan Pimpinan dalam mengatur dan mengarahkan bawahannya untuk secara bersama-sama bergerak mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.

Permasalahan, kendala dan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, diupayakan untuk diperbaiki secara terus menerus agar Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, yaitu “ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang tangguh, Mandiri dan berkelanjutan menuju Terciptanya ketahanan pangan yang berbasis agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. “ dapat tercapai.

Tentunya sangat diperlukan adanya komitmen dari Pimpinan dan Legislatif untuk member perhatian lebih, memahami dan apresiatif terhadap Sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan di Kabupaten Badung, agar sector ini tetap lestari sepanjang masa, karena sangat terkait erat dengan sosial cultural masyarakat Bali umumnya dan masyarakat Badung khususnya yang agraris.

(29)

29

Lakip Tahun 2014

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung ... 2

C. Ruang Lingkup ... 3

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 5

A. Rencana Strategis ... 5

B. Indikator Kinerja Utama ... 10

C. Rencana Kinerja ... 12

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 13

A. Pengukuran Kinerja ... 13

B. Analisis Capaian Kinerja ... 13

C. Pembanding... ... 22

D. Aspek Keuangan... 23

E. Prestasi yang diraih... .... 26

BAB IV. PENUTUP ... 28 LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran I : Formulir Rencana Strategis

Lampiran II : Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran Lampiran III : Dokumen Penetapan Kinerja

Lampiran IV : Dokumen Indikator Kinerja Utama

iii

(30)

30

Lakip Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pembangunan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan di Kabupaten Badung disusunlah LAKIP. Hal ini harus selaras dengan arah pembangunan dan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maupun Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung 2010-2015. Hal ini perlu digunakan sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi.

Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh Pimpinan dan seluruh staf Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung. Visi harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas, inovatif, antisipatif, produktif dan kreatif dalam pelaksanaannya. Visi harus memenuhi persyaratan - persyaratan sebagai berikut :

a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh Pimpinan dan staf;

b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh Pimpinan dan staf;

c. Memungkinkan untuk dicapai (achievable) ; d. Terfokus pada permasalahan utama;

e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 25 tahun) dan tidak mengabaikan perkembangan;

f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders.

Rumusan Visi juga hendaknya : (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah Organisasi, (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis Organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan Organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran

iv

(31)

31

Lakip Tahun 2014

dalam lingkungan Organisasi, dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan Organisasi.

Rumusan Visi yang jelas diharapkan mampu : (a) menarik komitmen dan menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi kehidupan anggota Organisasi, (c) menciptakan standar keunggulan, dan (d) menjembatani keadaan sekarang dengan keadaan masa depan.

Visi Instansi perlu ditanamkan pada setiap unsur Organisasi sehingga menjadi Visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber Organisasi.

Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung selalu memperhatikan keseimbangan pembangunan yang ada di Badung Selatan, Badung Tengah dan Badung Utara, sebagai satu kesatuan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan sehingga terwujud pembangunan yang terencana dan berkelanjutan dengan dilandasi falsafah Tri Hita Karana, khususnya dalam sub sektor Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut diatas, maka dalam lima tahun kedepan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung:

“ Terwujudnya Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang Tangguh, Mandiri dan Berkelanjutan, menuju terciptanya Ketahanan pangan yang Berbasis Agribisnis untuk Kesejahteraan Masyarakat. “

Misi merupakan pemandu dalam mencapai Visi dengan menawarkan keunggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta meningkatkan gairah/semangat bagi Pimpinan dan seluruh staf unit kerja.

Untuk mewujudkan Visi serta memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai serta memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan, maka ditetapkan Misi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung sebagai berikut :

1. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

2. Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

3. Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukung ekonomi kreatif

v

(32)

32

Lakip Tahun 2014

4. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki

5. Mewujudkan ikon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah Kabupaten Badung.

vi

(33)

33

Lakip Tahun 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung Tahun 2014 dapat diselesaikan pada waktunya.

Maksud dan tujuan penyusunan Laporan ini adalah untuk memenuhi Instruksi Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya dalam mengelola sumber daya dan kebijakan yang telah diberikan berdasarkan Rencana Strategis yang telah dirumuskan sebelumnya.

Dalam Laporan ini dimuat pertanggungjawaban Kinerja Pembangunan di Bidang Pertanian dan Kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung tahun 2014, yang diukur dengan 17 indikator kinerja utama untuk pencapaian 5 sasaran strategis yang dilaksanakan dengan di dukung 9 program dengan 31 kegiatan.

Dalam laporan ini di sajikan pula uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, analisis tentang capaian indikator kinerja.

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelaksanaan kegiatan pada tahun - tahun berikutnya, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan upaya – upaya perbaikan secara terus menerus baik dalam proses

i

(34)

34

Lakip Tahun 2014

perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD, pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya.

Demikian Laporan ini disajikan sebagai bahan untuk mendapat kajian dan evaluasi dalam rangka penyempurnaan kinerja di masa mendatang. Semoga laporan singkat ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan.

DAFTAR ISI

Mangupura, Pebruari 2015

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Badung,

Ir. I G. A. K. Sudaratmaja, M.S.

Pembina Utama Muda NIP. 19570717 198603 1 001

ii

(35)

35

Lakip Tahun 2014

(36)

36

Lakip Tahun 2014

(37)

37

Lakip Tahun 2014

(38)

38

Lakip Tahun 2014

(39)

39

Lakip Tahun 2014

(40)

40

Lakip Tahun 2014

Misi ke-satu: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian dan Kehutanan

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan sumber daya Pertanian dan Kehutanan

Meningkatnya optimasi pemanfaatan lahan dan air

Misi ke-dua : Memanfaatkan Ketahanan Pangan yang berbasis Komoditas Utama dan Komoditas Lokal yang memiliki daya saing

Tujuan: Sasaran :

Mewujudkan Ketahanan Pangan Tercapainya target produksi dan produktivias

Misi ke-tiga: Mendorong pengembangan Agribisnis Komoditas Pertanian yang memiliki daya saing untuk mendukukung ekonomi kreatif

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian agar mampu memenuhi pasar lokal, nasional dan internasional

Tercapainya target pemasaran

Misi ke-empat : Meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaaan potensi sumber daya yang dimiliki

Tujuan: Sasaran :

Meningkatkan kemandirian ekonomi rumah

tangga petani Meningkatnya unit-unit usaha rumah

tangga petani dan Tumbuhnya sentra produksi

Misi ke-lima : Mewujudkan icon/program unggulan yang dapat menumbuhkan citra daerah Kabupaten Badung.

Tujuan: Sasaran :

Menciptakan produk nggulan yang menjadi

kebanggaan daerah Kabupaten Badung Terciptanya pasar

(41)

41

Lakip Tahun 2014

(42)

42

Lakip Tahun 2014

(43)

43

Lakip Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Waralaba atau franchise merupakan suatu bentuk perjanjian, yang lainnya memberikan hak dan kewenangan khusus kepada pihak penerima waralaba, yang dapat terwujud dalam

PERANCANGAN MUSEUM SEJARAH SINGOSARI DI KECAMATAN SINGOSARI Tema: Historicism TUGAS AKHIR Oleh: PUJI RAHMAWATI

Kalimat dari segi susunan unsur subjek dan predikat dibedakan atas (1) kalimat biasa, (2) kalimat inversi.. Subjek pada penelitian ini adalah pola sintasis, sedangkan

Karakteristik dari kalor laten dan rapat jenis yang tinggi dari sebuah material Phase Change Material (PCM) akan membuatnya lebih disukai sebagai medium penyimpan

Rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi piutang pada perusahaan dengan memperkirakan berapa kali dalam satu periode tertentu, jumlah arus kas

Pada tingkat keparahan II, rata-rata LOS pengobatan kanker serviks di rumah sakit dengan pembedahan dan dengan kemoterapi tidak menunjukkan adanya perbedaan secara

Perumusan masalah dalam penelitian ini ialah cara meningkatkan kinerja sistem spatial data warehouse kebakaran hutan hasil penelitian Imaduddin (2012) agar runtime

Dalam proyek tugas akhir ini fokus pada perancangan media informasi pentingnya imunisasi bagi balita yang akan digunakan pada program penyuluhan rumah sakit Airlangga