• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSHAAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1 Sejarah Hotel

Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum (SARE) merupakan hotel bintang 4 yang terletak di tengah-tengah kota Jakarta, lebih tepatnya terletak di Komplek Rasuna Epicentrum, Jalan Epicentrum Boulevard Timur, Jakarta Selatan. Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum letaknya sangatlah strategis karena berada di tengah-tengah kota Jakarta. Gedung hotel ini dibangun pada tahun 2015 dan pada Desember 2017 mulai beroperasi. Pada awal berdirinya pada Desember 2017 merupakan gedung OCEA Hotel yang berada di bawah naungan Rasuna Residence Development. Namun pada 29 Maret 2019 OCEA Hotel mulai dikelola oleh Swiss-Belhotel International. Hotel ini terdapat 37 lantai dengan total 323 kamar, namun yang beroperasi hanya 19 lantai dengan 107 kamar saja. Pada Hotel Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum menawarkan 4 tipe kamar, yaitu Deluxe, Grand Deluxe, En-suite dan juga Suite.

Yang menarik dari Hotel ini adalah pada area outdornya yang menawarkan pemandangan gedung-gedung di sekitarnya. Hotel ini juga menawarkan ruangan meeting bagi para tamu yang melakukan perjalanan bisnisnya. Baru- baru ini Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum juga mengadakan Podjokdjadjanan yang diadakan setiap hari minggu pagi, yang dimana para tamu bisa breakfast all you can eat dengan suasana outdoor dan Podjokdjadjanan ini terbuka untuk umum.

(2)

Sumber: Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum, 2021

Gambar 2.1 Gedung Hotel Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum

2.1.2 Visi Swiss-BelHotel Internasional

Menjadi grup manajemen hotel dan perhotelan internasional terkemuka dengan reputasi global untuk komitmen terhadap manajemen dan keunggulan layanan, dan di mana Passion and Professionalism™ kami adalah inti dari merek Swiss-Belhotel International.

2.1.3 Misi Swiss-BelHotel Internasional

Menjadi pemimpin lapangan dalam manajemen hotel internasional dengan perpaduan unik antara keramahan dan profesionalisme Swiss serta semangat dan layanan Asia.

2.1.3 Filosofi Swiss-BelHotel Internasional

Filosofi Kemitraan yang Menang karena kami percaya dalam bekerja bahu membahu dengan pemilik dan investor, membangun kemitraan untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

(3)

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hotel Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum, memiliki struktur organisasi yang menjelaskan garis koordinasi dan komando pada sumber daya manusia pada hotel tersebut. Berikut adalah struktur organisasi yang berlaku pada Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Sumber: Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum Gambar 2.2 Struktur Organisasi SARE

2.3 Tinjauan Pustaka 2.3.1 Manajemen

Menurut Robbins (2021) dalam bukunya berpendapat bahwa manajemen merupakan kegiatan yang melibatkaan koordinasi serta pengawasan kinerja orang lain hingga kegiatan mereka selesai secara efektif dan efisien dan dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab. Berikut adalah fungsi dari manajemen, yaitu:

(4)

1. Perencanaan (Planning): perencanaan merupakan menetapkan strategi yang tujuannya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, serta mengembangkan rencana untuk diintegrasikan dan dikoordinasikan kegiatan tersebut.

2. Pengorganisasian (organizing): pengorganisasian merupakan mengatur serta menyusun pekerjaan apa saja yang harus dilakukan oleh karyawan yang bertujuan supaya tujuan dari organisasi dapat tercapai.

3. Memimpin (leading): memimpin merupakan bagaimana seseorang manager memberikan motivasi terhadap bawahannya, menengahi bila terjadi konflik dalam tim, memilih saluran komunikasi yang menurutnya efektif serta menangani masalah perilaku karyawan.

4. Mengendalikan (controlling): setelah adanya perencanaan, pengorganisasian, dan memimpin maka akan ada evaluasi apakah semuanya berjalan sesuai rencana yang sudah ditetapkan. Untuk memastikan hal tersebut maka perlu dilakukan pemantauan serta mengevaluasi kinerjanya.

Kinerjanya akan dibandingkan dengan tujuan yang sudah ditetapkan, jika tidak sesuai maka fungsi manager untuk mengkoreksi hal tersebut. Pada intinya fungsi mengendalikan ini adalah proses pada pemantauan, membandingkan dan mengkoreksi kinerja yang dilakukan oleh karyawan.

2.3.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Dessler (2021) pada bukunya mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah proses untuk mendapatkan, melatih, memberikan penilaian dan juga memberikan kompensasi terhadap karyawan serta memperhatikan hubungan kerja karyawan satu dengan yang lain, kesehatan serta keselamatan kerja karyawan dan keadilan bagi para karyawan. Dessler juga menjelaskan pentingnya peran manajemen sumber daya manusia bagi semua manajer, yaitu:

1. Supaya karyawan bisa melakukan yang terbaik dalam bekerja.

2. Supaya tidak mempekerjakan orang yang salah dalam suatu posisi tertentu.

3. Tidak mengalami turnover yang tinggi.

(5)

4. Supaya tidak ada tindakan diskriminatif pada karyawan.

5. Menjaga nama baik persusahaan, supaya tidak di cap sebagai perushaaan yang tidak aman.

6. Tidak membiarkan adanya kurang dalam pelatihan yang bisa merusak efektivitas departemen.

7. Tidak terjadinya praktik pekerja yang tidak adil.

Sedangkan menurut Martocchio (2018) pada bukunya berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia adalah penggunaan individu untuk mencapai tujuan dari organisasi. Individu yang berurusan langsung dengan masalah sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan. Tantangan tersebut mulai dari tenaga kerja, kebijakan pemerintah, dan revolusi teknologi.

2.3.3 Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia

Dessler (2021) menjabarkan 5 fungsi dasar dari sumber daya manusia, fungsi tersebut mewakili proses manajemen. Fungsi-fungsi tersebut yaitu:

1. Perencanaan (planning): merupakan tahap awal yaitu dengan menetapkan tujuan dan standar, mengembangkan aturan beserta prosedur, dan juga megembangkan rencana kedepan serta perkiraan yang akan terjadi di masa depan.

2. Pengorganisasian (organizing): pada fungsi ini berfungsi untuk memberikan tugas tertentu bagi karyawan, mendirikan departemen jika departemen tersebut dibutuhkan, mendelegasikan wewenang kepada bawahan, membangun komunikasi, serta mengkoordinasikan pekerjaan yang harus dikerjakan oleh karyawan.

3. Kepegawaian (staffing): berfungsi untuk menentukan jenis pekerjaan yang dikerjakan, melakukan perekrutan calon karyawan, memilih kandidat karyawan untuk menempati posisi tertentu, menetapkan standart kinerja pada perusahaan, mengurusi kompensasi karyawan, menilai dan mengevaluasi kinerja karyawan, memberikan konseling bagi karyawan, serta melatih dan mengembangkan skill dan potensi dari karyawan.

(6)

4. Memimpin (leading): menjaga moralitas dari perusahaan, berhak untuk memantau karyawan dalam mengerjakan tugasnya, memberikan motivasi bagi para karyawan.

5. Pengendalian (controlling): menetapkan standart kualitas dan target yang akan dicapai, memantau dan memeriksa kinerja yang sebenarnya dibandingkan dengan standart yang sudah ditetapkan, dan mengambil tindakan korektif yang sesuai dengan kebutuhan.

2.3.3 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Robbins and Coutler (2021) dalam bukunya menjelaskan bahwa proses manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

Sumber: Robbins and Coutler, 2021

Gambar 2.3 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Human Resource Planning

Merupakan tahapan awal yang dimana para manajer memastikan bahwa perusahaan memiliki jumlah dan jenis karyawan di tempat yang sesuai dan pada waktu yang sesuai. Tahap perencanaan ini dilakukan supaya tidak terjadi kekurangan atau kelebihan orang secara tiba-tiba. Terdapat dua Langkah dalam perencanaan yaitu, memenuhi sumber daya pada saat ini dan memenuhi

(7)

perencanaan dimulai dengan tahap menginvetarisasikan data karyawan yang dimiliki, informasi tersebut mencakup nama, jenjang Pendidikan, pelatihan yang pernah dijalani, pekerjaan sebelumnya, bahasa yang digunakan dan bahasa yang dikuasai, serta kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.

Pada tahap perencanaan ini pula ditetapkan pula analisis pekerjaan, proses yang mendefinisikan pekerjaan dan kemampuan, pengetahuan, serta keterampilan yang diperlukan untuk menempati posisi tertentu. Setelah itu manajer akan mengembangkan dan merivisi deskripsi pekerjaan dan spesifikasinya yang merupakan pernyataan secara tertulis dan menjelaskan apa saja pekerjaan yang dilakukan dan kondisi pekerja. Dan juga terdapat job specification yang berisi pernyataan kualifikasi apa saja yang harus dimiliki oleh kandidat supaya bisa menempati posisi tersebut.

2. Recruitment and Decruitment

Recruitment adalah proses perekrutan calon karyawan untuk menempati suatu posisi, manajer akan menggunakan informasi yang didapatkan untuk diidentifikasi dan menarik pelamar yang dirasa cocok untuk menempati posisi tersebut.

Decruitment adalah kebalikan dari recruitment, yakni kondisi dimana organisasi mengalami kelebihan karyawan, memungkinkan manajer untuk mengurangi karyawan pada organisasi tersebut.

3. Selection

Selection merupakan tahap penyaringan pelamar kerja yang berguna untuk menentukan siapakah yang layak dan memenuhi syarat untuk menempati posisi tersebut. Pada tahap ini manajer perlu kehati-hatian dalam memilih pelamar. Manajer dituntut untuk bisa memprediksi apakah pelamar tersebut akan berhasil dalam bekerja atau tidak.

4. Orientation and Socialization

Orientation adalah tahap pengenalan terhadap pekerjaan dan organisasi kepada karyawan baru. Terdapat 2 jenis orientasi yaitu work unit orientation dan organization orientation. Untuk work unit orientation adalah

(8)

pengenalan mengenai apa saja pekerjaan yang akan dilakukan, bagaimana pegerjaannya, dan pengenalan terhadap rekan kerja. Sedangkan untuk organization orientation merupakan pengenalan terhadap karyawan baru mengenai sejarah, tujuan, filosofi, prosedur serta peraturan pada organisasi tersebut. Beberapa organisasi juga mengadakan adanya tur fasilitas organisasi.

Socialization merupakan lebih dari memperkenalkan karyawan baru mengenai organisasi, tetapi manajemen membantu karyawan baru tersebut untuk beradaptasi dengan budaya organisasi.

5. Training

Merupakan proses pelatihan karyawan pada organisasi tersebut, pelatihan untuk memastikan bahwa karyawan tersebut terlatih dalam melakukan pekerjaannya dan diharapkan bisa mengembangkan keahliannya. Pelatihan karyawan merupakan kegiatan utama pada HRM. Manajer bertanggung jawab untuk memutuskan jenis training apa yang sedang dibutuhkan oleh karyawan, kapan karyawan membutuhkannya dan bentuk pelatihan apa yang akan digunakan.

6. Performance evaluation

Mengevaluasi kinerja dari karyawan merupakan elemen dasar dari praktik human resource, mengevalusi kinerja karyawan dilakukan dengan memberikan umpan balik yang berisi seberapa baik karyawan tersebut mengerjakan pekerjaannya, dan mengidentifikasikan dimana area karyawan tersebut dibutuhkan pengawasan dan pelatihan tambahan yang berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Organisasi yang memberikan evalusi kinerja secara berkala akan lebih efektif untuk mempertahankan karyawan dibandingkan dengan organisasi yang memberikan evaluasi kinerja hanya setahun sekali. Metode performance evaluation diantanya adalah menulis essay, critical incident, graphic rating scale, BARS, multiperson comparison, MBO, dan 360-degree appraisal.

7. Compensation and benefits

(9)

Kompensasi yang tepat dan efektif merupakan salah satu bagian penting dalam proses HRM, kompensasi merupakan komponen kunci pada upaya organisasi dimanapun untuk menarik serta mempertahankan individu kompeten dalam oraganisasi tersebut. Kompensasi sendiri bisa terdiri dari tunjangan-tujungan baik upah dan gaji pokok, tambahan gaji, pembayaran intensif, dan tujangan lainnya. Sedangkan benefits biasanya terdiri dari tunjangan pensiun, asuransi Kesehatan, dan cuti.

8. Career Development

Pada proses HRM ini akan berpengaruh terhadap jenjang karir karyawan dan dalam meningkatkan posisi karyawan tersebut dan tentunya akan memilki tanggung jawab dan penghasilan yang lebih besar pula. Ada juga organisasi yang memiliki kebijakan untuk membantu karyawannya untuk terus berkembang dengan menawarkan penggantian biaya kuliah jika karyawan tersebut mengambil kuliah ke jenjang selanjutnya pada kelas yang terkait dengan pekerjaannya.

2.3.5 Work Stress

Robbins and Judge (2016) berpendapat bahwa stress kerja atau work stress adalah kondisi ketegangan yang menciptakan ketidakseimbangan psikis dan fisik dari karyawan yang akan mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi dari karyawan tersebut. Stress tersebut dikarenakan beban kerja yang lebih besar dan jam kerja yang lebih lama.

2.3.6 Turnover Intention

Adriani (2019) turnover intention merupakam sikap atau kondisi dimana karyawan memiliki keinginan untuk meninggalkan organisasi, secara sukarela mengundurkan diri dari pekerjaannya pada organisasi tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi keinginan tersebut, diantaranya adalah karena stress kerja, faktor lingkungan kerja, organisasi dan faktor personal dari karyawan tersebut

Gambar

Gambar 2.1 Gedung Hotel Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum
Gambar 2.3 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia

Referensi

Dokumen terkait

Dari pedagang pedagang III III (Bpk. Darwin), Darwin), diperoleh diperoleh data data bahwa bahwa kubis kubis berasal berasal dari dari Takengon.Tidak ada

RW/Dusun/Desa : Dusun Wonosobo II/ Banjarejo Kecamatan/Kabupaten : Tanjungsari / Gunung Kidul Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta Bentuk Kuliah Kerja Nyata : Reguler

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan, bahwa dalam pembelajaran aqidah akhlak dilakukan dengan menerapkan model pembelajaraan kooperatif tipe Make A Match maka diduga akan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui solusi dari lemahnya partisipasi

Setelah dilakukan pengujian maka dapat diketahui bahwa variabel strategi keunggulan biaya dan strategi diferensiasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Profil kecepatan yang digunakan dalam proses ini ditunjukkan pada Gambar 3.12 Setelah dilakukan proses pelapisan, kemudian substrat dipanaskan 90 o C diatas hotplate selama 3

in inproving t rated subjects i ponse of studen eyes.  The stud whole grade VI Jombang. Prete yzed by t-tes e learning outco age grades of 8 bject matter m aluation of the response

iperhatikan ant kasikan pemb bagai alternatif wa terhadap m monoton dalam rena adanya pelajaran, akan dalam proses pe engetahui apa di sekolah yang penelitian. H ya kesamaan