PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA SMA THURSINA IIBS, KAB. MALANG
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Gelas S-2
Program Studi Megister Pendidikan Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
WILDAN PRADISTYA PUTRA NIM : 201910550211006
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JULI 2021
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA SMA THURSINA IIBS, KAB. MALANG
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Gelas S-2
Program Studi Megister Pendidikan Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
WILDAN PRADISTYA PUTRA NIM : 201910550211006
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JULI 2021
i
ii
iii
iv KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan tesis dengan judul ”Pengembangan Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah Berbasis Problem Based Learning pada Siswa SMA Thursina IIBS, Kab. Malang”.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.
Penelitian ini bermaksud mengembangkan bahan ajar menulis karya ilmiah menggunakan strategi Problem Based Learning. Pengembangan bahan ajar ini diharapkan dapat membantu siswa dalam menemukan suatu masalah dan menganalisis masalah tersebut sehingga mendapatkan solusinya. Selain itu, melalui bahan ajar ini siswa juga dapat mempelajari tahapan dalam menulis karya ilmiah berdasarkan urutan yang tepat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini banyak kesulitan dan hambatan yang penulis temui. Akan tetapi, dengan motivasi tinggi dan usaha yang optimal serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.
1. Prof. Akhsanul In’am, Ph.D, Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Ribut Wahyu Eriyanti, Ketua Program Studi Megister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
v 3. Dr. Hari Sunaryo, dosen pembimbing I yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
4. Dr. Sugiarti, dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi dengan sabar selama proses penyusunan tesis sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
5. Dr. Joko Widodo, dosen penguji I yang telah bersedia menguji dan memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.
6. Dr. Daroe Iswatiningsih, dosen penguji II yang telah bersedia menguji dan memberikan tambahan pengetahuan dan teori untuk perbaikan tesis ini.
7. Dr. Hari Windu Asrini, dosen ahli yang bersedia memberikan masukan pada pengembangan bahan ajar ini.
8. Bapak dan ibu dosen Megister Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis sehingga dapat dijadikan acuan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini dan dijadikan bekal untuk masa depan.
9. Kepala SMA Thursina IIBS yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam proses penelitian.
10. Hilmia Wardani, M.Pd., Gr. dan Aziz Tanama, M.Pd. guru SMA Thursina IIBS yang telah membantu dalam penelitian ini.
11. Siswa-siswa kelas XI-IPA 1 dan XI-IPA 2 SMA Thusina IIBS tahun ajaran 2020/2021 yang telah bersedia menjadi subjek uji coba produk kelompok kecil. 12. Istriku, Ratu Fatimah, Ph.D dan putriku, Ayana Kayyisa Pradistya yang menjadi sumber
semangat. Terima kasih atas segala do’a, dukungan, dan pengorbanannya.
vi 13. Kedua orang tuaku, Ghozali dan Henik Setyastutik, S.Pd., adikku Febi Fitria Nur Aini, S.Pd. yang selalu memberikan do’pa, semangat, serta dukungan kepada penulis untuk menuntut ilmu dengan sepenuh hati.
14. Rekan-rekan Megister Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2019 yang saling memberikan semangat dan dukungan, serta pengalaman yang mengesankan.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait.
Malang, Juli 2021
Penulis
vii DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR DAFTAR PENGUJI... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
PENDAHULUAN ... 1
TINJAUAN PUSTAKA ... 4
MOTODE ... 9
Desain Penelitian... 9
Prosedur Penelitian Pengembangan ... 10
Instrumen Penelitian ... 10
Analisis Data ... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ... 11
Tahap Prapengembangan Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah Berbasis Problem Based Learning ... 11
Tahap Pengembangan Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah Berbasis Problem Based Learning ... 12
Aspek Berpikir Kritis ... 13
Aspek Sistematika Penyajian ... 16
Aspek Isi Bahan Ajar ... 18
Aspek Tampilan Bahan Ajar ... 21
Aspek Bahasa Bahan Ajar ... 23
Efektivitas Pemanfaatan Produk Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah Berbasis Problem Based Learning ... 26
Revisi Produk Bahan Ajar ... 28
Pembahasan Hasil Penelitian ... 28
KESIMPULAN ... 32
DAFTAR PUSTAKA ... 34
LAMPIRAN ... 36
viii DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Berpikir Kritis kepada Ahli Bahan Ajar
dan Guru ... 14
Tabel 2 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Berpikir Kritis kepada Siswa ... 15
Tabel 3 Saran dan Komentar Bahan Ajar Aspek Berpikir Kritis ... 15
Tabel 4 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Sistematika Penyajian kepada Ahli Bahan Ajar dan Guru ... 16
Tabel 5 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Sistematika Penyajian kepada Siswa ... 17
Tabel 6 Saran dan Komentar Bahan Ajar Aspek Sistematika Penyajian ... 18
Tabel 7 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Isi kepada Ahli Bahan Ajar dan Guru ... 19
Tabel 8 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Isi Bahan Ajar kepada Siswa ... 20
Tabel 9 Saran dan Komentar Bahan Ajar Aspek Isi Bahan Ajar ... 20
Tabel 10 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Tampilan kepada Ahli Bahan Ajar dan Guru ... 21
Tabel 11 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Tampilan kepada Siswa ... 22
Tabel 12 Saran dan Komentar Bahan Ajar Aspek Tampilan ... 23
Tabel 13 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek bahasa kepada Ahli Bahan Ajar dan Guru ... 24
Tabel 14 Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Bahasa kepada Siswa ... 24
Tabel 15 Saran dan Komentar Bahan Ajar Aspek Bahasa ... 25
Tabel 16 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 26
Tabel 17 Hasil Uji-t Posttest Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol ... 27
ix DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Keterangan Penelitian ... 36
2. Hasil Uji Ahli ... 37
3. Hasil Uji Praktisi ... 40
4. Hasil Uji Kelompok Kecil ... 46
5. Bukti Cek Plagiasi ... 49
6. Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah ... 50
x PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KARYA ILMIAH
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA SMA THURSINA IIBS, KAB. MALANG
WILDAN PRADISTYA PUTRA [email protected] Dr. Hari Sunaryo (NIDN. 0010046202) Dr. Sugiarti (NIDN. 0727086001) Megister Pendidikan Bahasa Indonesia
Direktorat Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk bahan ajar menulis artikel ilmiah berbasis Problem Based Learning dan menguji efektivitas produk pada siswa kelas XI. Sebagai penelitian pengembangan, peneliti menggunakan desain pengembangan oleh Borg dan Gall yang terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap pra-pengembangan, tahap pengembangan, tahap uji coba produk, dan tahap revisi produk. Tahap prapengembangan dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, dan studi literatur. Tahap pengembangan dilakukan dengan menyusun keseluruhan bahan ajar berdasarkan spesifikasi produk. Tahap uji coba produk dilakukan dengan uji ahli, praktisi, dan kelompok kecil dengan perolehan hasil wujud bahan ajar meliputi berbagai aspek, yaitu berpikir kritis dengan persentase 92,91%, sistematika penyajian dengan persentase 93,12%, isi dengan persentase 93,55%, tampilan dengan persentase 91,89%, dan bahasa dengan persentase 92,91%. Tahap revisi produk dilakukan dengan menyempurnakan produk berdasarkan masukan dan saran ahli, praktisi, dan siswa. Sementara itu, uji efektivitas produk dianalisis secara statistik dengan cara membandingkan nilai posttest kelas eksperimen dengan rata-rata 84,77 dan kelas kontrol dengan rata-rata 74,64 menggunakan uji-t SPSS 16.0 for windows.
Hasil uji-t menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki hasil belajar yang berbeda karena nilai sig. kurang dari 0.05 (0,000 < 0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil uji ahli, praktisi, dan siswa menunjukkan bahwa bahan ajar menulis karya ilmiah berbasis Problem Based Learning dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam menulis karya ilmiah dan bahan ajar ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci: kemampuan menulis, artikel ilmiah, Problem Based Learning
xi DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS ON THE SCIENTIFIC WRITING USING PROBLEM BASED LEARNING FOR HIGHSCHOOL
STUDENTS OF THURSINA IIBS, MALANG WILDAN PRADISTYA PUTRA
[email protected] Dr. Hari Sunaryo (NIDN. 0010046202) Dr. Sugiarti (NIDN. 0727086001) Master of Indonesian Language Teacher
Directorate Postgraduate Program University of Muhammadiyah Malang Abstract
The aims of this study were to develop module of writing scientific article with problem based learning approached and effectiveness of the module as the teaching material product to student grade XI. As developmental research, the design development were adapted from Borg and Gall which consist of four steps such as preliminary development, product development, product trial and product revision.
Preliminary development was performed by interviews, observation and literature review. Product development was carried out by compiling all teaching materials based on product specifications. The product trial was validated by expert, practitioners, and small group test which showed the assessment result of product aspects including critical thinking at 92.91%, presentation systematic at 93.12%, content at 93.55%, visualization at 91.89%, and the language at 92.91%. Product revision was conducted by improving the product based on comments and suggestions of expert, practitioners and students. In addition, the effectiveness of the product was analyzed statistically by comparing the posttest score of experimental and control class with mean value 84,77 and 74,64, respectively using independent two-sample t test, SPSS 16.0 for windows. The results showed that learning outcomes between experimental and control class was significantly different (P value, 0.000 < 0.05) implying that this module is effective to improve student learning outcomes. Together with the test results from experts, practitioners and students, the module of writing scientific article with Problem Based Learning approached is recommended to be used as learning materials in scientific writing article and effective to improve student learning outcomes.
Keywords: writing skill, scientific article, Problem Based Learning
1 PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Indonesia dianggap penting dan perlu ditingkatkan. Hal ini karena berbagai ilmu pengetahuan di sekolah diajarkan menggunakan bahasa Indonesia. Apabila siswa kurang menguasai bahasa Indonesia, maka mereka akan mengalami kesulitan memahami mata pelajaran lain. Ada empat keterampilan berbahasa Indonesia yang harus dikuasai siswa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut harus dikuasai siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan menulis paling mendapatkan perhatian karena keterampilan ini menuntut kecermatan menggunakan logika dan kaidah bahasa yang benar. Selain itu, menulis merupakan kegiatan yang produktif karena menghasilkan sesuatu yang baru.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks dan sulit dikuasai oleh siswa. Proses penguasaan keterampilan menulis berada pada tatanan terakhir setelah seseorang menguasai keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca (Nurhadi, 2008:3). Penguasaan keterampilan menulis berbeda dengan penguasaan keterampilan lainnya. Jauhari (2013:14) mengatakan bahwa menulis harus dipelajari secara khusus, tidak seperti keterampilan berbahasa lainnya, misalnya berbicara. Dengan demikian, pembelajaran menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dinilai sulit dikuasai sehingga perlu adanya metode khusus untuk menguasainya.
Peneliti hadir melakukan observasi dilapangan dengan cara mengamati proses belajar mengajar secara langsung. Hasil observasi menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang kurang mampu menulis. Siswa juga kesulitan dalam menemukan ide tulisan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang kesulitan dalam menguasai keterampilan menulis. Padahal, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting dan berguna bagi siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan akan terus digunakan sampai dunia kerja.
Studi awal di lapangan, menurut beberapa guru Bahasa Indonesia di SMA Thursina IIBS menyatakan bahwa sebagian besar siswa kelas XI kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah. Berdasarkan telaah hasil karya siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih belum dapat memecahkan masalah penelitian dengan tepat dan masih belum dapat membedakan tulisan ilmiah dengan tulisan populer.
2 Salah satu penyebab kesulitan siswa dalam menulis karya tulis ilmiah adalah penggunaan buku utama pembelajaran, yaitu buku siswa kelas XI tahun 2017 yang diterbitkan oleh Kemendikbud. Buku ini juga digunakan hampir seluruh siswa di SMA di Indonesia. Namun, buku paket siswa 2017 Kemendikbud memiliki kekurangan, terutama pada materi karya tulis ilmiah. Setelah diidentifikasi bersama guru bahasa Indonesia di SMA Thursina IIBS kekurangan buku paket siswa 2017 Kemendikbud ada enam jenis. Pertama, materi bersifat umum sehingga tidak semua siswa memahami detail materi yang disampaikan di buku paket. Kedua, buku paket kurang memancing siswa untuk berpikir kritis. Hal ini karena tidak ada latihan yang menuntun siswa untuk memecahkan masalah. Ketiga, materi aspek struktur dan kebahasaan karya tulis ilmiah masih belum dibahas secara mendalam. Keempat, materi yang disajikan kurang membuat siswa berhasil menemukan masalah baru.
Kelima, pemberian contoh karya tulis ilmiah di buku kurang beragam dan tidak dianalisis dengan detail. Keenam, tidak adanya strategi penulisan yang tepat sehingga menyulitkan siswa dalam menulis karya ilmiah.
Berdasarkan telaah data hasil berlajar siswa, diketahui bahwa hasil nilai rata- rata siswa dalam menulis karya tulis ilmiah adalah 80 dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 77. Namun, nilai rata-rata itu diperoleh setelah adanya pendampingan khusus dari guru Bahasa Indonesia, sebab dari keseluruhan siswa kelas XI awalnya masih mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 75% dan harus melakukan kegiatan remidial. Selain itu, nilai tersebut merupakan yang terendah dibandingkan dengan pembelajaran menulis lainnya, seperti menulis teks eksplanasi, menulis teks resensi, dan menulis teks prosedur. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan bahan ajar menulis karya tulis ilmiah.
Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah KD 4.15 mengkontruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan yang terdapat pada Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 (Permendikbud No. 37 tahun 2018). Kompetensi Dasar tersebut secara tertulis diajarkan untuk siswa kelas XI SMA. Suyitno (2012:1) menyatakan bahwa karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun atau dikembangkan berdasarkan prosedur ilmiah. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tulisan ilmiah itu tidak bisa semata-
3 mata disusun secara asal-asalan tetapi harus dengan prosedur yang benar dan sudah teruji.
Berdasarkan temuan di atas, penelitan pengembangan ini berfokus pada kompetensi menulis karya tulis ilmiah oleh siswa dengan berbasis Problem Based Learning (PBL). Penggunaan model Problem Based Learning karena siswa kurang dapat berpikir kritis dalam menemukan ide penelitian dan menyelesaikan masalah.
Pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah, materi dan pengaturan diri (Eggen dan Don, 2012:307).
Model pembelajaran PBL dapat mendorong siswa dalam menemukan masalah dan memecahkannya. Ada beberapa hal yang dominan dalam pembelajaran PBL. Tiga unsur yang menonjol dalam pembelajaran dengan model PBL, yaitu adanya pemicu masalah, identifikasi isu-isu oleh siswa, dan penggunaan pengetahuan untuk menunjukan pemahaman terhadap masalah (Joyce., Weil, & Calhoun, 2009:14)
Berdasarkan studi literatur, ditemukan penelitian yang berkaitan dengan penelitian pengembangan ini. Penelitian Nurwicaksono & Amelia (2018) mengkaji“Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Teks Ilmiah Mahasiswa”.
Penelitian Mardianti, Wibowo, & Karim (2016) mengkaji “Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas X Ak 3 SMK Negeri 1 Kota Jambi”.
Keduanya merupakan penelitian yang berfokus pada kesalahan berbahasa. Penelitian Nurwicaksono & Amelia (2018) dan Wibowo & Karim (2016) berfokus pada deskripsi dan hasil temuan kesalahan berbahasa tulis dalam teks ilmiah mahasiswa dan karangan siswa, sedangkan penelitian yang hendak dilakukan ini berfokus pada pengembangan bahan ajar menulis karya tulis ilmiah. Sementara itu, Mansyur &
Akidah (2018) mengkaji “Peningkatan Kompetensi Profesional Guru MTS DDI Padanglampe Kabupaten Pangkep Melalui Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah”.
Penelitian ini menghasilkan artikel yang layak disubmit di jurnal-jurnal dan mendapatkan respon yang sangat positif dari para guru. Penelitian Mansyur &
Akidah (2018) dan penelitian ini sama-sama mengkaji karya tulis ilmiah. Akan tetapi, penelitian Mansyur & Akidah (2018) melakukan tindakan pelatihan karya tulis ilmiah, sedangkan penelitian yang hendak dilakukan ini mengembangkan bahan ajar menulis karya tulis ilmiah.
4 Selanjutnya, Hanifah (2020) mengkaji “Pengembangan Skenario Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Berbasis Masalah (Problem Based Learning) di SMA Kelas X”. Pengembangan skenario pembelajaran yang dihasilkan pada penelitian ini dianggap sudah sangat layak. Penelitian Hanifah (2020) dan penelitian ini sama menggunakan Problem Based Learning. Akan tetapi, penelitian Hanifah mengembangkan bahan ajar menulis teks laporan hasil observasi, sedangkan penelitian yang hendak dilakukan ini mengembangkan bahan ajar menulis karya tulis ilmiah.
Penelitian ini bertujuan menghasilkan bahan ajar menulis teks karya ilmiah berbasis Problem Based Learning yang berbeda dengan keempat penelitian tersebut.
Penelitian ini menggunakan empat variabel utama, yaitu bahan ajar, menulis, teks ilmiah, dan Problem Based Learning. Berdasarkan pendapat tersebut model pembelajaran Problem Based Learning layak digunakan untuk pengembangan bahan ajar dan diharapkan dapat membuat siswa berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah. Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu (1) mengembangkan bahan ajar menulis karya tulis ilmiah berbasis Problem Based Learning dan (2) menguji efekvitas produk bahan ajar. Adapun manfaat penelitian pengembangan bahan ajar menulis karya ilmiah berbasis Problem Based Learning dapat dirasakan oleh guru dan siswa. Guru dapat memanfaatkan bahan ajar ini sebagai sumber belajar dalam pembelajaran menulis karya ilmiah di sekolah. Sementara itu, siswa dapat memanfaatkan bahan ajar ini sebagai sumber belajar utama dalam menulis karya ilmiah dan dapat digunakan secara mandiri.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian pengembangan ini menggunakan beberapa kajian teori utama.
Kajian teori tersebut, yaitu (1) hakikat bahan ajar, (2) karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning, (3) hakikat menulis, dan (4) karakteristik karya ilmiah. Paparan kajian teori disajikan sebagai berikut.
Hakikat Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan sumber belajar yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran. Majid (2007:174) mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah
5 segala bentuk bahan, informasi, alat dan teks yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sejalan dengan pendapat tersebut, Prastowo (2013:298) mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala informasi, alat, dan teks yang digunakan guru atau instruktur dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Materi yang terdapat dalam bahan ajar disusun secara sistematis sehingga dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan pendapat tersebut dalam disimpulkan bahwa bahan ajar memiliki kedudukan sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Bahan ajar memiliki berbagai macam jenis. Majid (2005:174-182) membedakan bahan ajar menjadi 4 jenis, yakni (1) bahan ajar cetak, berupa handout, buku, modul, dan LKS, (2) bahan ajar dengar, (3) bahan ajar pandang dengar, dan 4) bahan ajar interaktif. Selanjutnya, Majid (2005:174) juga menjelaskan tentang keunggulan bahan ajar cetak, yakni (1) bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari, (2) bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dengan mudah dipindahkan, (3) menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu, (4) bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar, dan (5) bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa.
Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang dapat membantu berjalannya proses belajar dan mengajar. Selain itu, bahan ajar yang baik dapat membuat siswa dapat berpikir kritis dan menjadi pribadi yang lebih mandiri. Majid (2005:174) memaparkan bahwa sebuah bahan ajar paling tidak mencangkup antara lain:
petunjuk belajar (siswa dan guru), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja, dan evaluasi.
Bahan ajar cetak memiliki karakteristik sendiri. Yunus dkk. (2007:87) bahan ajar cetak memuat segala hal sesuai dengan kebutuhan siswa misalnya materi-materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, latihan-latihan soal, soal evaluasi, kunci jawaban serta tindak lanjut.
Ada beberapa manfaat pengembangan bahan ajar bagi siswa. Menurut Depdiknas (2008:9) manfaat dari penyusunan bahan ajar bagi siswa sebagai berikut.
(1) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. (2) Siswa akan lebih banyak
6 mendapatkan kesempatan unutk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. (3) Siswa akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning
Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang dapat melatih siswa dalam menghadi masalah. Maufur (2009:121) manyatakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada muaranya adalah pemecahan masalah. Mulyatiningsih (2013:236) mengungkapkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai dasar dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang proses penyampaian materinya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaaan, memfasilitasi penyelidikan dan membuka dialog. Problem Based Learning (pembelajaran berbasis masalah) adalah penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Model pembelajaran PBL memiliki beberapa karakteristiknya. Hal ini seperti yang diungkapkan Trianto (2009: 93) karakteristik model PBL, yaitu (a) adanya pengajuan pertanyaan atau masalah, (b) berfokus pada keterkaitan antar disiplin, (c) penyelidikan autentik, (d) menghasilkan produk atau karya dan mempresentasikannya, dan (e) kerja sama.
Hakikat Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan menggunakan bahasa tulis. Dalman (2013:1) mengatakan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat
7 atau medianya. Keterampilan menulis ialah keterampilan proses karena hampir semua orang yang membuat tulisan, baik karya ilmiah, nonilmiah, maupun hanya catatan pribadi, jarang yang melakukannya secara spontan dan langsung jadi (Jauhari, 2013:16). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan keterampilan proses yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang dapat dipahami seseorang.
Karakteristik Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan tulisan yang berkaitan dengan pemaparan ilmiah.
Dalman (2013:5) menyatakan bahwa karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Senanda dengan hal tersebut Jauhari (2013:98) menyatakan bahwa karangan ilmiah adalah suatu karangan yang tersusun secara logis, sistematis, dan bersifat menyampaikan ilmu pengetahuan. Pada hakikatnya karya ilmiah merupakan produk manusia atas dasar pengetahuan, sikap dan cara berpikir ilmiah (Sudjana, 2002:21). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah merupakan karya tulis yang pembahasannya ilmiah dan tersusun secara logis.
Tulisan ilmiah disusun berdasarkan prosedur ilmiah. Suyitno (2012:1) menyatakan bahwa karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun atau dikembangkan berdasarkan prosedur ilmiah. Pengertian menulis ilmiah juga disampaikan, Suyono dkk. (2015:1) menyatakan bahwa menulis ilmiah merupakan kegiatan yang menuntut penulis untuk menghasilkan tulisan dengan konvensi ilmiah. Lebih lanjut Suyitno (2012:1) menyatakan bahwa menulis karya ilmiah, penulis harus menempuh prosedur ilmiah yang meliputi tahapan sebagai berikut, yakni: (a) tahap pemikiran topik atau pokok bahasan, (b) tahap pengumpulan informasi dan bahan, (c) tahap evaluasi informasi dan bahan, (d) tahap pengumpulan pokok-pokok pikiran, (e) tahap penulisan, dan (f) tahap penyuntingan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam menulis karya tulis ilmiah terdapat tahapan-tahapan. Hal ini sesuai dengan pendapat Dalman (2013:7) dalam menulis karya tulis ilmiah, ciri- ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggungjawabkan secara empiris dan objektif.
8 Tulisan ilmiah memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis tulisan lain.
Suyitno (2012:1) menyatakan bahwa karya ilmiah memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah (a) empiris, (b) sistematis, (c) objektif, (d) analitis, dan (e) verifikatif. Sementara itu, Suyono dkk. (2015:1) menyatakan bahwa enam kaidah karya tulis ilmiah mencakup, (1) logis, (2) objektif, (3) sistematis, (4) andal, (5) desain, dan (6) akumulatif. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik karya tulis ilmiah bersifat obekketif, sistematis, dan logis.
Pertama, karya ilmiah bersifat objektif. Dalman (2013:12) mengatakan bahwa keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya dan tidak manipulasi. Setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Kaidah objektif mengarah pada kesesuaian informasi.
Suyono dkk. (2015:1) menyatakan bahwa kaidah objektif mengarah pada kesesuaian antara data dan informasi yang disajikan dengan fakta. Untuk itu, data dan informasi yang disajikan dalam karya tulis ilmiah perlu didukung dengan pembuktian berupa teori atau fakta yang telah teruji keabsahannya. Informasi atau data yang dipaparkan dalam tulisan tersebut hendaknya informasi atau data hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian atau pengkajian (Suyitno, 2012:2). Berdasarkan pendapat- pendapat tersebut dalam disimpulkan bahwa objektivitas dalam karya ilmiah nampak pada penggambaran data berdasarkan kenyataan atau disajikan sesuai dengan fakta.
Kedua, karya ilmiah bersifat sistematis. Dalman (2013:13) menyatakan bahwa uraian yang terdapat pada karya tulis ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Kaidah sistematis harus mengikuti pola pikir teratur. Suyono dkk.
(2015:1) menyatakan bahwa kaidah sistematis dalam penulisan karya ilmiah berarti penyajian data dan informasi yang diperoleh dari hasil kajian harus mengikuti urutan pola pikir yang teratur, konsisten, dan berkelanjutan. Kesistematisan karya ilmiah ditujukan oleh adanya keteraturan, keterkaitan, dan ketergantungan antarbagian dalam paparan karya tersebut (Suyitno, 2012:2). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dalam disimpulkan bahwa karya ilmiah bersifat sistematis apabila pola penyajiannya mengikuti uruatn pola pikir tertentu.
9 Ketiga, karya tulis ilmiah bersifat empiris. Suyitno (2012:2) menyatakan bahwa ciri empiris karya ilmiah ditunjukkan oleh kefaktualan informasi atau data yang disampaikan dalam tulisan tersebut. Setiap karya ilmiah harus bersifat faktual.
Dalman (2013:13) menyatakan bahwa setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Andal berarti berarti data dan informasi yang disajikan dalam karya ilmiah harus teruji kebenarannya (Suyitno dkk, 2015:1). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dalam disimpulkan bahwa karya ilmiah bersifat empiris apabila terdapat kefaktualan infomasi dan data dalam tulisan.
Keempat, karya tulis ilmiah bersifat logis. Suyitno (2012:2) menyatakan bahwa definisi logis dalam konteks kaidah karya tulis ilmiah ini berarti keruntutan penjelasan dari data dan informasi yang sesuai dengan logika pemikiran kebenaran ilmu. Pola nalar dapat digunakan untuk mengukur kelogisan. Dalman (2013:13) menyatakan bahwa kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif. Pernyataan ilmiah harus disampaikan dengan secara jelas dan tepat sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami dan diterima oleh pembaca sesuai dengan yang dipikirkan penulisnya (Suyitno, 2012:2).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dalam disimpulkan bahwa kelogisan dalam karya ilmiah dapat dilihat dari peruntutan data dan informasi sesuai dengan logika pemikiran.
METODE Desain Penelitian
Model penelitian pengembangan ini mengacu pada prosedural Borg & Gall dengan dasar pemilihan karena pada model pengembangan tersebut adanya upaya untuk menghasilkan produk menggunakan sistematika yang runtut, menggunakan uji coba yang sistematis, mengharuskan revisi produk. Dengan adanya hal tersebut, dapat membuat produk lebih valid.
10 Prosedur Penelitian Pengembangan
Berdasarkan model prosedural Borg & Gall, langkah-langkah pengembangan yang dilaksanakan dalam penelitian ini, yaitu (1) tahap prapengembangan, (2) tahap pengembangan produk, (3) tahap uji coba produk, dan (4) tahap revisi atau penyempurnaan produk. Pertama, tahap prapengembangan dilaksanakan dengan melakukan wawancara guru, observasi lapangan, dan studi literatur. Kedua, hasil spesifikasi produk yang dihasilkan dari tahap prapengembangan dijadikan acuan dalam tahap pengembangan produk.
Ketiga, tahap uji coba produk meliputi uji ahli, uji praktisi, dan uji siswa. Uji coba produk tersebut bertujuan untuk mengetahui wujud bahan ajar dan efektivitas produk. Pelaksanaan uji ahli melibatkan dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang. Uji praktisi melibatkan guru bahasa Indonesia dan guru Biologi. Sementara itu, uji siswa melibatkan 44 siswa kelas XI-IPA 1 (kelas eksperimen) dan XI-IPA 2 (kelas kontrol) SMA Thursina IIBS. Pada uji lapangan, peneliti menggunakan desain eksperimen. Penggunaan desain eksperimen bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keempat, tahap revisi atau penyempurnaan produk didasarkan pada kritik dan saran oleh ahli, guru, dan siswa.
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen prapengembangan dan pasca pengembangan. Penggunaan instrumen prapengembangan dan pascapengembangan berdasarkan hasil yang ingin dicapai. Instrumen prapengembangan terdiri atas pedoman angket, kajian pustaka, dan pedoman wawancara. Instrumen pascapengembangan terdiri atas angket penilaian bahan ajar, pedoman observasi, pedoman wawancara, dan tes. Berdasarkan instrumen-instrumen tersebut, diperoleh data numerik dan verbal. Data numerik meliputi skor hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol serta skor penilaian bahan ajar. Sementara itu, data verbal berupa transkrip wawancara serta catatan, kritik, saran, maupun rekomendasi dari subjek uji coba.
11 Analisis Data
Penelitian ini memperoleh data berupa data verbal dan numerik. Analisis data yang digunakan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif diperoleh dengan cara mengumpulkan dan mengelompokkan data tertulis dari hasil wawancara dan engket. Sementara itu, analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis skor uji coba bahan ajar dan hasil belajar siswa yang didapatkan dari pretest dan posttest. SPSS 16.0 for Windows digunakan untuk menganalis hasil belajar tersebut.
Data kuantitatif dianalisis dengan kriteria perhitungan 85-100% yang masuk kategori sangat layak, 70-84% yang masuk ketegori layak, 55-69% yang masuk kategori cukup layak, dan <55% yang masuk kategori kurang layak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan penelitian ini dipaparkan berdasarkan hasil pengembangan produk bahan ajar menulis karya ilmiah yang merujuk pada spesifikasi produk. Pemaparan hasil dan pembahasan dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu mengembangkan bahan ajar menulis karya tulis ilmiah berbasis Problem Based Learning dan menguji efekvitas produk bahan ajar.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian pengembangan yang dipaparkan, yaitu (1) tahap prapengembangan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap uji coba produk, dan (4) tahap revisi produk. Uji coba produk didapatkan dari hasil tiga jenis uji, yaitu uji ahli, uji praktisi, dan uji siswa. Data penyempurnaan produk, meliputi aspek berpikir kritis, sistematika penyajian, isi, tampilan, dan bahasa. Adapun hasil penelitian dipaparkan sebagai berikut.
Tahap Prapengembangan Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah Berbasis Problem Based Learning
Tahap prapengembangan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan untuk mengaji dan mengumpulkan informasi tentang produk yang akan dikembangkan, yakni bahan ajar. Kegiatan itu antara lain wawancara, observasi, dan studi literatur.
Peneliti melakukan wawancara kepada guru Bahasa Indonesia di SMA dengan tujuan memeroleh informasi kesulitan belajar siswa, penggunaan bahan ajar dalam
12 pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa sebanyak siswa 75% jelas XI mendapatkan nilai di bawah KKM dan harus melakukan kegiatan remidial. Sementara itu, penggunaan bahan ajar yang digunakan siswa kelas XI, yaitu buku siswa kelas XI tahun 2017 yang diterbitkan oleh Kemendikbud.
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan bahan ajar yang tersedia di sekolah. Selain itu, observasi dilakukan untuk melihat efektivitas penggunaan bahan ajar yang digunakan oleh guru di lapangan. Observasi juga dilakukan untuk meninjau ketersediaan bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti di lapangan. Berdasarkan observasi terhadap bahan ajar yang digunakan ditemukan beberapa kekurangan. Pertama, materi bersifat umum sehingga tidak semua siswa memahami detail materi yang disampaikan di buku paket. Kedua, buku paket kurang memancing siswa untuk berpikir kritis. Hal ini karena tidak ada latihan yang menuntun siswa untuk memecahkan masalah. Ketiga, materi aspek struktur dan kebahasaan karya tulis ilmiah masih belum dibahas secara mendalam. Keempat, materi yang disajikan kurang membuat siswa berhasil menemukan masalah baru.
Kelima, pemberian contoh karya tulis ilmiah di buku kurang beragam dan tidak dianalisis dengan detail. Keenam, tidak adanya strategi penulisan yang tepat sehingga menyulitkan siswa dalam menulis karya ilmiah.
Selanjutnya, peneliti melakukan kajian literatur. Kajian literatur bertujuan untuk mencari teori dan materi sesuai dengan bahan ajar yang akan dikembangkan.
Peneliti melakukan kajian pustaka tentang materi prosedur penyusunan bahan ajar, jenis-jenis model pembelajaran, hakikat menulis, karakteristik karya ilmiah. Selain itu, peneliti juga meninjau penelitian-penelitian sebelumnya. Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan diperoleh teori-teori tentang penyusunan bahan ajar yang baik, hakikat menulis, dan karakteristik karya ilmiah. Selain itu, model pembelajaran Problem Based Learning dipilih sebagai model pembelajaran untuk mengembangan bahan ajar menulis karya ilmiah.
Tahap Pengembangan Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah Berbasis Problem Based Learning
Tahap pengembangan merupakan tahap penyusunan bahan ajar. Pada tahap ini, peneliti melakukan empat kegiatan, yaitu (1) menyusun kerangka bahan ajar
13 berdasarkan model pembelajaran Problem Based Learning (2) menyusun materi, latihan, serta informasi-informasi tambahan sesuai dengan spesifikasi produk yang telah dibuat, (3) menyusun keseluruhan draf produk bahan ajar, dan (4) mengonsultasikan produk bahan ajar dengan praktisi. Tahap ini menghasilkan produk bahan ajar yang siap untuk diujicobakan.
Peneliti menyusun kerangka bahan ajar berdasarkan KD 4.15 mengkontruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan yang terdapat pada Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 (Permendikbud No. 37 tahun 2018).
Setelah itu, peneliti mengembangkan tujuan, indikator, dan langkah pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning dalam rancangan awal (draft) bahan ajar menulis karya tulis ilmiah. Penyusunan draf produk bahan ajar berlanjut pada materi dan latihan-latihan yang sesuai. Sementara itu, penyusunan keseluruhan bahan ajar berdasarkan masukan dari guru yang aglu dalam bidang bahan ajar dan karya ilmiah. Setelah produk selesai, peneliti mengonsultasikan produk dengan dengan guru untuk melihat kekurangan dan kelebihan produk.
Aspek Berpikir Kritis
Uji coba bahan ajar dari aspek berpikir kritis melibatkan ahli, guru, dan siswa. Penilaian dari ahli dan guru terhadap aspek berpikir kritis meliputi delapan kriteria, yaitu bahan ajar dapat melatih siswa memahami suatu masalah, bahan ajar dapat melatih siswa menemukan suatu masalah baru, bahan ajar dapat melatih siswa menguraikan dan merinci suatu permasalahan, bahan ajar dapat melatih siswa merumuskan suatu masalah, bahan ajar dapat melatih siswa membandingkan suatu masalah, bahan ajar dapat melatih siswa menemukan solusi suatu masalah, bahan ajar dapat melatih siswa berpikir kritis, dan bahan ajar dapat melatih siswa memunculkan ide-ide baru.
Berdasarkan data dan analisis data uji bahan ajar dengan ahli bahan ajar dan ahli praktisi disajikan pada tabel 1. Dari kedelapan kriteria yang dinilai tersebut telah memenuhi syarat untuk diimplementasikan. Penilaian terhadap Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning aspek berpikir kritis akan diuraikan pada tabel 1 berikut.
14 Tabel 1
Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Berpikir Kritis kepada Ahli Bahan Ajar dan Guru
No Kriteria
Persentase Uji
HU TL
Uji Ahli
Uji Guru 1 Bahan ajar dapat melatih siswa memahami suatu
masalah. 100% 100% Sangat
Layak I 2 Bahan ajar dapat melatih siswa menemukan suatu
masalah baru. 100% 87,5% Sangat
Layak I 3 Bahan ajar dapat melatih siswa menguraikan dan
merinci suatu permasalahan. 100% 100% Sangat
Layak I 4 Bahan ajar dapat melatih siswa merumuskan suatu
masalah. 100% 100% Sangat
Layak I 5 Bahan ajar dapat melatih siswa membandingkan
suatu masalah. 75% 87,5% Sangat
Layak I 6 Bahan ajar dapat melatih siswa menemukan solusi
suatu masalah. 100% 100% Sangat
Layak I 7 Bahan ajar dapat melatih siswa berpikir kritis. 100% 100% Sangat
Layak I 8 Bahan ajar dapat melatih siswa memunculkan ide-ide
baru. 100% 100% Sangat
Layak I Sumber: Data (2021) Diolah Berdasarkan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah
berbasis Problem Based Learning kepada Ahli dan Guru Keterangan:
HU = Hasil Uji TL = Tindak Lanjut I = Implementasi R = Revisi
Data tentang aspek berpikir kritis juga diperoleh dari uji siswa, yakni 10 siswa SMA Thursina IIBS. Kriteria yang dinilai pada uji siswa meliputi delapan kriteria, yakni bahan ajar dapat membuat saya memahami suatu masalah, bahan ajar dapat membuat saya menemukan suatu masalah baru, bahan ajar dapat membuat saya menguraikan dan merinci suatu permasalahan, bahan ajar dapat membuat saya merumuskan suatu masalah, bahan ajar dapat membuat saya membandingkan suatu masalah, bahan ajar dapat membuat saya menemukan solusi suatu masalah, bahan ajar dapat membuat saya berpikir kritis, dan bahan ajar dapat membuat saya memunculkan ide-ide baru. Penilaian terhadap Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning pada aspek berpikir kritis yang dilakukan oleh uji siswa akan diuraikan pada tabel 2 berikut.
15 Tabel 2
Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Berpikir Kritis kepada Siswa
No Kriteria Skor
Persentase A B C D E F G H I J
1
Bahan ajar dapat
membuat saya memahami
suatu masalah. 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 82,5%
2
Bahan ajar dapat membuat saya menemukan suatu masalah baru.
4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 82,5%
3
Bahan ajar dapat membuat saya
menguraikan dan merinci suatu permasalahan.
3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 85%
4
Bahan ajar dapat membuat saya merumuskan suatu masalah.
3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 82,5%
5
Bahan ajar dapat membuat saya
membandingkan suatu masalah.
4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 87,5%
6
Bahan ajar dapat membuat saya
menemukan solusi suatu masalah.
3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 85%
7
Bahan ajar dapat membuat saya berpikir
kritis. 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 87,5%
8
Bahan ajar dapat membuat saya memunculkan ide-ide baru.
3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 87,5%
Sumber: Data (2021) Diolah Berdasarkan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning kepada Siswa
Data verbal tertulis juga didapatkan dari penilaian aspek berpikir kritis. Data tersebut diperoleh berdasarkan kritik dan saran oleh ahli, guru, dan siswa ketika uji coba produk. Data tersebut diuraikan pada tabel 3 berikut.
Tabel 3
Saran dan Komentar Bahan Ajar Aspek Berpikir Kritis
Jenis Uji Komentar
Uji Ahli -
16 Uji Praktisi - Bahan ajar ini cukup mengakomodasi aspek berpikir kritis.
- Bahan ajar ini dapat membantu siswa dalam menemukan ide penelitian.
Uji Siswa - Dapat membantu saya menemukan masalah
Sumber: Data (2021) Berdasarkan Catatan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning kepada Ahli, Guru, dan Siswa
Aspek kelayakan berpikir kritis diperoleh persentase sebesar 92,91% yang didapatkan dari uji ahli 96,87%, uji praktisi 96,87%, dan uji siswa sebesar 85%.
Hampir setiap kriteria yang terdapat pada aspek berpikir ktitis tidak ada yang memperoleh skor di bawah 75%. Hal itu berarti bahan ajar tergolong layak dan dapat diimplementasikan.
Aspek Sistematika Penyajian
Uji coba bahan ajar dari aspek sistematika penyajian melibatkan ahli, guru, dan siswa. Penilaian dari ahli dan guru terhadap sistematika penyajian meliputi enam kriteria, yaitu bahan ajar memuat kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan, dan peta konsep bahan ajar, bahan ajar memuat bagian penutup mencakup daftar pustaka dan biografi penulis, bahan ajar bersifat interaktif dan partisipatif sehingga bahan ajar berpusat pada siswa, bahan ajar disajikan secara runtut, bahan ajar mempermudah siswa dalam proses menulis, bahan ajar melatih siswa untuk melakukan kegiatan pramenulis, menulis, dan pascamenulis.
Berdasarkan data dan analisis data uji bahan ajar dengan ahli bahan ajar dan ahli praktisi disajikan pada tabel 4. Dari keenam kriteria yang dinilai tersebut telah memenuhi syarat untuk diimplementasikan. Penilaian terhadap Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning aspek sistematika penyajian akan diuraikan pada tabel 4 berikut.
Tabel 4
Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Sistematika Penyajian kepada Ahli Bahan Ajar dan Guru
No Kriteria
Persentase Uji
HU TL
Uji Ahli
Uji Guru 1 Bahan ajar memuat kata pengantar, daftar isi,
petunjuk penggunaan, dan peta konsep bahan ajar. 100% 100% Sangat Layak I
17 2 Bahan ajar memuat bagian penutup mencakup daftar
pustaka dan biografi penulis. 100% 100% Sangat
Layak I 3 Bahan ajar bersifat interaktif dan partisipatif sehingga
bahan ajar berpusat pada siswa. 75% 100% Sangat Layak I 4 Bahan ajar disajikan secara runtut.
100% 87,5% Sangat Layak I 5 Bahan ajar mempermudah siswa dalam proses
menulis 100% 100% Sangat
Layak I 6 Bahan ajar melatih siswa untuk melakukan kegiatan
pramenulis, menulis, dan pascamenulis. 100% 100% Sangat Layak I Sumber: Data (2021) Diolah Berdasarkan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah
berbasis Problem Based Learning kepada Ahli dan Guru Keterangan:
HU = Hasil Uji TL = Tindak Lanjut I = Implementasi R = Revisi
Data tentang aspek sistematika penyajian juga diperoleh dari uji siswa.
Kriteria yang dinilai pada uji siswa meliputi empat kriteria, yakni bahan ajar disusun secara runtut sehingga mudah saya pahami, penyajian bahan ajar bersifat interaktif dan partisipatif sehingga dapat memotivasi saya dalam belajar, latihan-latihan disajikan secara terpadu dan beragam, dan dalam penyajian, perintah mengerjakan tugas mudah saya pahami. Penilaian terhadap Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning pada aspek sistematika penyajian yang dilakukan oleh uji siswa akan diuraikan pada tabel 5 berikut.
Tabel 5
Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Sistematika Penyajian kepada Siswa
No Kriteria Skor
Persentase A B C D E F G H I J
1
Bahan ajar disusun secara runtut sehingga mudah
saya pahami. 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 87,5%
2
Penyajian bahan ajar bersifat interaktif dan partisipatif sehingga dapat memotivasi saya dalam belajar.
4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 82,5%
3
Latihan-latihan disajikan secara terpadu dan
beragam. 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 87,5%
4 Dalam penyajian, perintah 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 85%
18 mengerjakan tugas mudah
saya pahami.
Sumber: Data (2021) Diolah Berdasarkan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning kepada siswa
Data verbal tertulis juga didapatkan dari penilaian sistematika penyajian. Data tersebut diperoleh berdasarkan kritik dan saran oleh ahli, guru, dan siswa ketika uji coba produk. Data tersebut diuraikan pada tabel 6 berikut.
Tabel 6
Saran dan Komentar Bahan Ajar Aspek Sistematika Penyajian
Jenis Uji Komentar
Uji Ahli Buku ini disusun dengan struktur/komposisi urutan penyajian maupun isi yang lengkap dan mudah dipahami.
Uji Praktisi - Penyajian runtut, bagus, dan sistematis.
- Penyajian bahan ajar dapat mempermudah siswa dalam memahami materi
Uji Siswa -
Sumber: Data (2021) Berdasarkan Catatan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning kepada Ahli, Guru, dan Siswa
Aspek sistematika penyajian memperoleh persentase 93,12% yang didapatkan dari uji ahli 95,83%, uji praktisi 97,92%, dan uji siswa 85,62%. Dari keenam kriteria yang dinilai oleh ahli dan praktisi, kriteria tersebut telah memenuhi syarat untuk diimplementasikan. Aspek ini juga mendapatkan komentar dari ahli bahwa penyajian bahan ajar dapat mempermudah siswa dalam memahami materi.
Aspek Isi Bahan Ajar
Uji coba bahan ajar dari aspek isi bahan ajar melibatkan ahli, guru, dan siswa.
Penilaian dari ahli dan guru terhadap isi bahan ajar meliputi tujuh kriteria, yaitu materi bahan ajar mudah dipahami oleh siswa, materi disajikan secara lengkap dan sesuai teori penulisan karya tulis ilmiah, terdapat Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran pada setiap bab, latihan-latihan yang dikembangkan dalam bahan ajar dapat melatih siswa dalam menulis karya tulis ilmiah, contoh-contoh yang disajikan dalam bahan ajar sesuai dengan kebutuhan siswa, fakta dan ilustasi yang terdapat bahan ajar akurat, dan isi bahan ajar menarik.
Berdasarkan data dan analisis data uji bahan ajar dengan ahli bahan ajar dan ahli praktisi disajikan pada tabel 7. Dari ketujuh kriteria yang dinilai tersebut telah
19 memenuhi syarat untuk diimplementasikan. Penilaian terhadap Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning aspek isis bahan ajar akan diuraikan pada tabel 7 berikut.
Tabel 7
Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Isi kepada Ahli Bahan Ajar dan Guru
No Kriteria
Persentase Uji
HU TL
Uji Ahli
Uji Guru 1 Materi bahan ajar mudah dipahami oleh siswa
100% 100% Sangat Layak I 2 Materi disajikan secara lengkap dan sesuai teori
penulisan karya tulis ilmiah 100% 100% Sangat
Layak I 3 Terdapat Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran
pada setiap bab 100% 100% Sangat
Layak I 4 Latihan-latihan yang dikembangkan dalam bahan ajar
dapat melatih siswa dalam menulis karya tulis ilmiah 100% 100% Sangat Layak I 5 Contoh-contoh yang disajikan dalam bahan ajar
sesuai dengan kebutuhan siswa 75% 87,5% Sangat Layak I 6 Fakta dan ilustasi yang terdapat bahan ajar akurat. 100% 100% Sangat
Layak I 7 Isi bahan ajar menarik.
100% 100% Sangat Layak I Sumber: Data (2021) Diolah Berdasarkan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah
berbasis Problem Based Learning kepada Ahli dan Guru Keterangan:
HU = Hasil Uji TL = Tindak Lanjut I = Implementasi R = Revisi
Data tentang aspek isi bahan ajar juga diperoleh dari uji siswa. Kriteria yang dinilai pada uji siswa meliputi lima kriteria, yakni teks bacaan yang terdapat dalam bahan ajar menarik dan mudah saya pahami, latihan-latihan yang dikembangkan dalam bahan ajar dapat melatih saya dalam menulis karya ilmiah, ilustrasi dan contoh yang disajikan dalam bahan ajar dapat membantu saya dalam memahami materi, bahan ajar membuat saya lebih mudah dalam menulis karya ilmiah, isi bahan ajar menarik. Penilaian terhadap Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning pada aspek isi bahan ajar yang dilakukan oleh uji siswa akan diuraikan pada tabel 8 berikut.
20 Tabel 8
Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Isi Bahan Ajar kepada Siswa
No Kriteria Skor
Persentase A B C D E F G H I J
1
Teks bacaan yang
terdapat dalam bahan ajar menarik dan mudah saya pahami.
3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 85%
2
Latihan-latihan yang dikembangkan dalam bahan ajar dapat melatih saya dalam menulis karya ilmiah
4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 87,5%
3
Ilustrasi dan contoh yang disajikan dalam bahan ajar dapat membantu saya dalam memahami materi.
3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 85%
4
Bahan ajar membuat saya lebih mudah dalam
menulis karya ilmiah 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 87,5%
5 Isi bahan ajar menarik 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 85%
Sumber: Data (2021) Diolah Berdasarkan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning kepada Siswa
Data verbal tertulis juga didapatkan dari penilaian aspek isi bahan ajar. Data tersebut diperoleh berdasarkan kritik dan saran oleh ahli, guru, dan siswa ketika uji coba produk. Data tersebut diuraikan pada tabel 9 berikut.
Tabel 9
Saran dan Komentar Bahan Ajar Aspek Isi Bahan Ajar
Jenis Uji Komentar
Uji Ahli Buku ajar ini layak digunakan sebagai suplemen dalam pembelajaran penulisan karya ilmiah.
Uji Praktisi
- Poin-poin sudah ada, lengkap.
- Isi bahan ajar sudah sesuai teori penulisan ilmiah.
- Contoh teks yang disajikan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi
- Materi bahan ajar ini dapat menstimulus siswa untuk menemukan permasalahan yang layak diteliti.
Uji Siswa Materi bervariasi sehingga tidak jenuh ketika pembelajaran.
Sumber: Data (2021) Berdasarkan Catatan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning kepada Ahli, Guru, dan Siswa
21 Aspek isi bahan ajar memperoleh persentase 93,55% yang didapatkan dari uji ahli 96,43 %, uji praktisi 98,21%, dan uji siswa 86%. Dari ketujuh kriteria yang dinilai oleh ahli dan praktisi, kriteria tersebut telah memenuhi syarat untuk diimplementasikan. Aspek ini juga mendapatkan komentar dari praktisi bahwa materi bahan ajar ini dapat menstimulus siswa untuk menemukan permasalahan yang layak diteliti.
Aspek Tampilan Bahan Ajar
Uji coba bahan ajar dari aspek tampilan bahan ajar melibatkan ahli, guru, dan siswa. Penilaian dari ahli dan guru terhadap aspek tampilan bahan ajar meliputi enam kriteria, yaitu sampul bahan ajar didesain menarik, tampilan yang digunakan sesuai dengan perkembangan siswa kelas XI, terdapat gambar/ilustrasi yang sesuai dengan materi, tampilan gambar/ilustrasi mendukung materi, tipografi yang meliputi bentuk huruf, ukuran huruf, jenis huruf, margin, dan tata letak dalam bahan ajar ini didesain secara menarik dan tepat, dan komposisi warna yang digunakan seimbang dan harmonis.
Berdasarkan data dan analisis data uji bahan ajar dengan ahli bahan ajar dan ahli praktisi disajikan pada tabel 10. Dari keenam kriteria yang dinilai tersebut telah memenuhi syarat untuk diimplementasikan. Penilaian terhadap Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning aspek tampilan bahan ajar akan diuraikan pada tabel 10 berikut.
Tabel 10
Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Tampilan kepada Ahli Bahan Ajar dan Guru
No Kriteria
Persentase Uji
HU TL
Uji Ahli
Uji Guru 1 Sampul bahan ajar didesain menarik
100% 87,5% Sangat Layak I 2 Tampilan yang digunakan sesuai dengan
perkembangan siswa kelas XI 100% 100% Sangat
Layak I 3 Terdapat gambar/ilustrasi yang sesuai dengan materi
100% 100% Sangat Layak I 4 Tampilan gambar/ilustrasi mendukung materi
75% 100% Sangat Layak I 5 Tipografi yang meliputi bentuk huruf, ukuran huruf, 100% 87,5% Sangat I
22 jenis huruf, margin, dan tata letak dalam bahan ajar
ini didesain secara menarik dan tepat. Layak
6 Komposisi warna yang digunakan seimbang dan
harmonis 100% 100% Sangat
Layak I Sumber: Data (2021) Diolah Berdasarkan Hasil Uji Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah
berbasis Problem Based Learning kepada Ahli dan Guru SumberKeterangan:
HU = Hasil Uji TL = Tindak Lanjut I = Implementasi R = Revisi
Data tentang aspek tampilan juga diperoleh dari uji siswa. Kriteria yang dinilai pada uji siswa meliputi lima kriteria, yakni sampul bahan ajar menarik dan membuat saya penasaran dengan isinya, gambar dan ilustrasi yang digunakan sesuai dengan materi, tipografi yang meliputi bentuk huruf, ukuran huruf, jenis huruf, margin, dan tata letak dalam bahan ajar ini didesain secara menarik dan tepat, komposisi warna yang digunakan seimbang dan harmonis, dan secara keseluruhan tampilan bahan ajar sudah baik. Penilaian terhadap Bahan Ajar Menulis Karya Ilmiah berbasis Problem Based Learning pada aspek tampilan yang dilakukan oleh uji siswa akan diuraikan pada tabel 11 berikut.
Tabel 11
Hasil Uji Coba Bahan Ajar Aspek Tampilan kepada Siswa
No Kriteria Skor
Persentase A B C D E F G H I J
1
Sampul bahan ajar menarik dan membuat saya penasaran dengan isinya
3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 80%
2
Gambar dan ilustrasi yang digunakan sesuai dengan
materi 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 82,5%
3
Tipografi yang meliputi bentuk huruf, ukuran huruf, jenis huruf, margin, dan tata letak dalam bahan ajar ini didesain secara menarik dan tepat
4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 85%
4
Komposisi warna yang digunakan seimbang dan
harmonis 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 87,5%