RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Oleh : Fadilah Rahmatun Solehah, S.E, Gr
Satuan Pendidikan : SMAS Triguna Jakarta Kelas/Semester : XI/2
Topik : Kebijakan Moneter dan Fiskal
Sub Topik : Menganalisis masing-masing instrumen kebijakan moneter kebijakan fiskal bagi perekonomian Indonesia.
Alokasi Waktu : 1 x 10 menit (pertemuan ke-1) A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning serta menggunakan pendeketan saintific peserta didik diharapkan dapat menganalisis masing-masing instrumen kebijakan moneter kebijakan fiskal bagi perekonomian Indonesia dengan tepat.
B.
Kegiatan
PembelajaranTahapan/Sintaks Deskripsi Kegiatan Nilai-nilai Karakter Pendahuluan (2 Menit)
Mempersiapkan peserta untuk belajar :
• Guru mengucapkan salam serta mempersilakan peserta didik untuk memulai pembelajaran dengan berdoa.
• Mengecek kehadiran peserta didik dengan daftar hadir/meet.
1. Apersepsi :
• Menyampaikan KD, cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Motivasi:
• Menjelaskan kegunaan mempelajari materi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
• Mengajak peserta didik untuk berpikir kritis dan inovatif dalam
mengidentifikasi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
Religius Nasionalis
Peduli Lingkungan Disiplin
Kegiatan Inti (6 Menit) Orientasi peserta
didik pada masalah
1. Guru memberikan sumber bacaan kepada peserta didik yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
2. Guru memberikan stimulus dalam bentuk video tentang kebijakan moneter dan
Critical Thingking TPACK
PPK: Berani berpendapat
kebijakan fiskal diminta untuk mengamati video tersebut.
3. Guru memberikan pernyataan mendasar yang disampaikan kepada siswa mengenai:
a. Apa itu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal?
4. Guru memberikan satu permasalahan kasus isu terkini terkait kebijakan moneter yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.
Mengorganisasi peserta didik
Peserta didik dibentuk menjadi 5 kelompok untuk:
1. Mendiskusikan, secara bersama-sama membahas contoh kebijakan moneter dan fiskal beserta instrumennya.
2. Mengumpulkan informasi tentang pengertian, tujuan, instrument kebijakan moneter dan fiskal serta pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.
3. Peserta didik saling tukar informasi bersama anggota kelompoknya berkaitan dengan permasalahan isu kasus yang dibuatkan sebagai pemantik.
Kerjasama Literasi
Membimbing penyelidikan
1. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi mengolah data dan hasil pengamatan.
2.
Peserta didik memverifikasi hasil pengamatan dengan data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan menambah kedalaman dengan mengolah informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda.
Creative Thingking
PPK: Rasa ingin tahu
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Peserta didik melalui perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi tentang materi kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
2.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi atau bertanya atas presentasi yang sudah dilakukan oleh kelompok lain.
Creative and Innovatif Communication
Menganalisis dan Mengevaluasi
1. Peserta didik memberi kesimpulan tentang poin-point penting dalam kegiatan
pembelajaran berupa laporan hasil
pengamatan pada google slide yang sudah disediakan guru.
2. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, dan melemparkan beberapa
Communication TPACK
pertanyaan kepada siswa terkait materi kebijakan moneter.
Kegiatan Penutup (2 Menit) 1. Guru mengarahkan peeserta didik untuk
menyimpulkan materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 2. Guru memberikan gambaran tentang
materi untuk pertemuan selanjutnya 3. Guru dan peserta didik menutup kegiatan
belajar mengajar dengan berdoa.
Mandiri Kreatif Religius
C. Penilaian Pembelajaran
PENILAIAN TEKNIK/ BENTUK ASPEK YANG
DINILAI
SIKAP
Pengamatan selama dan sesudah kegiatan tatap maya
Disiplin (kehadiran dan tanggung jawab tugas) Jujur
Responsif dan proaktif PENGETAHUAN Penugasan (catatan refleksi dan latihan soal) Subtansi
Ketepatan jawaban KETERAMPILAN
Portotofolio (pembuatan resume pada google slide mengenai pembahasan tiap kelompok.
Substansi, bahasa, dan kerapihan
Jakarta, Juli 2022
Kepala SMA Triguna Guru Mata Pelajaran
Ervina S.Pd, M.M Fadilah Rahmatun S, S.E, Gr
KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL
FADILAH RAHMATUN SOLEHAH, S.E, Gr
EKONOMI, KELAS XI
KD & IPK
Kompetensi Dasar Indikator
3.3. Menganalisis inflasi, kebijakan moneter, dan kebijakan fiskal.
Menganalisis masing-masing instrumen kebijakan
moneter kebijakan fiskal bagi perekonomian Indonesia.
4.3. Menyajikan hasil analisis inflasi, kebijakan moneter, dan kebijakan fiskal.
Menyajikan hasil analisis inflasi, kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal
https://www.youtube.com/watch?v=fziM0rb97E0
Kebijakan moneter atau politik moneter adalah kebijakan yang meliputi langkah- langkah pemerintah yang dilaksanakan
oleh Bank Sentral (Bank Indonesia)
untuk mempengaruhi (merubah) penawaran uang dalam perekonomian atau merubah
tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
PENGERTIAN KEBIJAKAN
MONETER
INSTRUMEN
KEBIJAKAN MONETER
KEBIJAKAN MONETER
KUANTITATIF KEBIJAKAN MONETER
KUALITATIF
INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER
POLITIK DISKONTO
OPERASI PASAR TERBUKA
POLITIK CADANGANG
KAS
KEBIJAKAN KREDIT SELEKTIF
POLITIK
PAGU KREDIT KUALITATIF PEMBUJUKAN POLITIK UNTUK
MEMPENGARUHI JUMLAH UANG
BEREDAR YANG ADA
DI MASYARAKAT
https://youtu.be/ZpBfLt-mb_E
kebijakan fiskal adalah suatu strategi atau kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran keuangan negara. Lebih lengkapnya, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berasal dari pemerintah yang memengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.
Pemasukan yang diatur utamanya melalui pajak, dan pengeluaran yakni berupa anggaran yang dikeluarkan untuk menunjang program pemerintah. Kebijakan fiskal berkaitan erat dengan kebijakan untuk meraih tujuan ekonomi tertentu melalui instrumen perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah. Di Indonesia, kebijakan fiskal ada pada kewenangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI.
PENGERTIAN KEBIJAKAN
FISKAL
INSTRUMEN KEBIJAKAN FISKAL
PAJAK OBLIGASI PUBLIK
Demi mencapai tujuan
ekonomi, pemerintah dapat meningkatkan maupun
menurunkan daya beli masyarakat melalui pajak
Dalam konteks negara, nilai belanja negara dapat
dikurangi atau ditambah sesuai kebutuhan. Apabila neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurangi
pengeluaran belanjanya di sektor tertentu, misalnya penundaan pembayaran THR bagi PNS.
Penerbitan obligasi atau surat utang bagi warga negara. Surat utang ini terkenal dalam bidang investasi, dimana rakyat yang memiliki dana,
ditawarkan untuk
membeli surat utang dari negara, dan negara akan mencicil hutang tersebut beserta bunga pinjaman.
UNTUK MENGURANGI ATAU MENAMBAH PENDAPATAN ATAU
BELANJA NEGARA
PENGELUARAN
BELANJA
KELAS SELESAI!
Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat
untukmu!
LKPD | SMA TRIGUNA JAKARTA 1
BI: Kebijakan moneter pada 2022 akan fokus kepada stabilitas
Tangkapan Layar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (29/07/2021) (ANTARA/Agatha Olivia)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) EKONOMI
IPK 3.
3 Menganalisis inflasi, kebijakan moneter, dan kebijakan fiskalHasil pembelajaran siswa dapat menganalisis inflasi, kebijakan moneter, dan kebijakan fiskal
No. Absen :
Nama :
Kelas :
LKPD | SMA TRIGUNA JAKARTA 2
Strategi Kebijakan Fiskal untuk Pemerataan Kesejahteraan melalui Ibu Kota Negara baru
SP – 4 /BKF/2022
Jakarta, 19 Januari 2022 – Hampir dua tahun sejak Covid-19 merebak di Indonesia, perhatian, energi dan sumber daya kita (APBN) terfokus pada penanganan pandemi, perlindungan masyarakat dan penyelamatan dunia usaha. Tahun pertama pandemi Covid-19 mengharuskan Pemerintah untuk mengambil langkah-langkah tanggap darurat, melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), untuk menangani krisis yang tidak ada preseden sebelumnya. Perbaikan dan penguatan berbagai program tanggap darurat serta pemulihan ekonomi nasional di awal tahun kedua telah terbukti efektif dalam penanganan pandemi, melindungi masyarakat, dan menjaga daya tahan serta memberikan dukungan pada pemulihan sektor usaha.
Memasuki awal tahun 2022, Indonesia menjadi salah satu negara yang dianggap berhasil dalam penanganan pandemi. Angka rata-rata mingguan kasus Covid-19 menurun tajam dan konsisten di bawah 1000 per hari sejak November hingga awal tahun ini. Angka persentase kasus positif dari jumlah sampel yang di lakukan test antigen/PCR juga sangat rendah, berda di kisaran 0,2%. Hal ini juga diikuti dengan penurunan tajam pada angka kematian. Sejak, terkonfirmasi pertama pada tanggal 15 Desember lalu, kasus Omicron di Indonesia belum mengalami lonjakan tajam. Penyebaran Omicron diharapkan akan tetap terkendali dengan kewaspadaan dan kedisiplinan seluruh lapisan masyarakat menjaga protokol kesehatan yang selama ini sudah berjalan dengan sangat baik.
Dari sisi pemulihan ekonomi, kita menyaksikan tren penguatan pemulihan ekonomi seiring dengan
LKPD | SMA TRIGUNA JAKARTA 3 terkendalinya pandemi Covid-19. Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang ekonominya sudah kembali ke level prapandemi, didukung oleh penguatan sekorsektor utama penyumbang PDB seperti industri pengolahan, perdagangan, pertambangan, konstruksi dan pertanian. Ekspor tumbuh tinggi yang menjadi pendorong aktivitas produksi nasional. Menguatnya aktivitas sektor riil juga tercermin pada kinerja penerimaan negara, khususnya perpajakan yang meningkat signifikan. Hal yang paling menggembirakan adalah dampak langsung ke masyarakat, terlihat dari meningkatnya penyerapan kerja (2,6 juta lapangan kerja di tahun 2021) sehingga tingkat pengangguran menurun cukup signifikan. Hal ini telah mendorong penurunan angka kemiskinan dari 27,55 juta di 2020 menjadi 26,50 juta di 2021.
Menguatnya momentum pemulihan ekonomi tentu saja juga memberikan dampak positif pada kinerja APBN. Defisit fiskal yang melebar sampai 6,14% PDB di tahun 2020, menurun menjadi 4,65% PDB di tahun 2021 (realisasi sementara), di mana lebih rendah dari target awal di APBN 2021, didukung oleh menguatnya kinerja penerimaan negara meskipun alokasi anggaran untuk PEN 2021 meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sisi positif lainnya, Pemerintah dapat mulai melanjutkan agenda-agenda prioritas, khususnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), yang sebelumnya sedikit tertunda karena fokus APBN lebih pada penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.
Pembangunan IKN adalah prioritas strategis nasional karena manfaatnya pada pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan nasional, baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang.
Dalam jangka pendek, pembangunan IKN dapat mendorong kegiatan ekonomi melalui investasi infrastruktur di wilayah IKN dan sekitarnya, mendorong perdagangan antarwilayah, serta penciptaan kesempatan kerja. Dalam jangka menengah dan panjang, pembangunan IKN dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi wilayah IKN dan sekitarnya dengan meningkatnya berbagai aktivitas ekonomi serta berkembangnya sektor-sektor ekonomi baru. Selain itu, pembangunan IKN juga akan menjadi pionir untuk pengembangan konsep smart dan green city ke berbagai wilayah lain di seluruh Indonesia sebagai langkah adaptasi atas perubahan global yang tengah terjadi terait kesadaran baru atas konsep ekonomi hijau.
Pembangunan IKN juga akan berimplikasi besar untuk tujuan pemerataan kesejahteraan nasional. Hal ini sesuai komitmen Pemerintah untuk terus menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi, baik antar kelompok pendapatan maupun antar wilayah (spasial). Sebagai gambaran, PDRB Jawa dan Sumatera mendominasi hingga 80% PDB nasional dari 1983 hingga 2018. Dalam konteks ini, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi proyek yang strategis dalam menyelesaikan masalah ketidakmerataan tersebut. IKN akan menjadi sumber pertumbuhan baru yang selanjutnya akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan percepatan kesejahteraan di wilayah sekitar IKN”, lanjut Febrio. Pemilihan Kalimantan Timur dilakukan dengan pertimbangan yang kuat di antaranya lokasi yang aman dan minim ancaman bencana, aksesibilitas lokasi yang tinggi terhadap kota yang sudah berkembang, ketersediaan sumber air baku, ketersediaan lahan luas milik pemerintah atau BUMN sehingga mengurangi biaya yang dibutuhkan, dan potensi konflik sosial yang rendah. IKN adalah program strategis pemerintah didukung melalui berbagai skema pendanaan, antara APBN, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan permberdayaan peran swasta dan BUMN. Kontribusi APBN dialokasikan secara bertahap dalam koridor pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan. Kontribusi APBN akan difokuskan pada penyediaan kebutuhan dasar pemerintahan seperti pembangunan istana negara, kluster perkantoran K/L, bangunan strategis pangkalan militer, pengadaan lahan untuk kompleks diplomatik, rumah dinas ASN/TNI/Polri, serta infrastruktur dasar seperti akses jalan, sanitasi, dan drainase. Sedangkan untuk kebutuhan lainnya yang jauh lebih besar seperti infrastruktur pendidikan, kesehatan, bandara, pelabuhan, perumahan umum, perguruan tinggi, dan sarana perbelanjaan dibiayai secara kolaboratif dengan swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun murni swasta.
Selain dilakukan dengan kolaborasi swasta, pembiayaan IKN dapat ditekan dengan optimalisasi aset atau Barang Milik Negara dengan melakukan perubahan peruntukan aset (asset repurposing) contohnya dengan menyewakan BMN lama di ibu kota saat ini untuk menghasilkan penerimaan negara.
LKPD | SMA TRIGUNA JAKARTA 4 Porsi APBN dalam pembiayaan IKN dilaksanakan dengan terukur dalam koridor pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan. Oleh sebab itu, dalam jangka pendek, anggaran IKN tidak akan mengganggu fokus pemerintah untuk penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Ke depan, dengan pemulihan ekonomi yang semakin kuat dan berkualitas diiringi reformasi fiskal yang komprehensif, proyek strategis IKN juga dapat berjalan beriringan dengan konsolidasi fiskal yang sangat penting bagi stabilitas ekonomi Indonesia. Pada APBN 2022 dengan defisit yang diperkirakan lebih kecil dari 4,85% PDB. !Pemerintah memastikan bahwa pelaksanaan proyek strategis IKN berjalan dalam koridor pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan dalam jangka menengah-panjang. Arti dari koridor pengelolaan fiskal yang sehat adalah bahwa APBN tetap mampu melakukan konsolidasi fiskal di tahun 2023 secara optimal, mendorong keseimbangan primer menuju positif dan mengendalikan rasio utang, dan dapat mengendalikan biaya utang baik bunga dan pokok utang dalam batas toleransi sehingga dapat membuat ruang fiskal lebih fleksibel”, kata Febrio.
Selain membawa dampak dari sisi belanja APBN karena merupakan proyek strategis Pemerintah, perlu diingat bahwa IKN akan membawa dampak peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah IKN dan sekitarnya. Peningkatan aktivitas ekonomi ini tentunya akan berdampak juga pada adanya potensi peningkatan pendapatan masyarakat dan aktivitas konsumsi, sehingga pada gilirannya meningkatkan potensi penerimaan pajak. Pemerintah akan tetap memastikan tata kelola kebijakan fiskal dalam proyek strategis IKN. Apabila nantinya potensi penerimaan pajak ini diadministrasikan sebagai pajak daerah IKN, tentunya penerimaan pajak ini akan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagaimana daerah lainnya di Indonesia.
Narahubung Media:
Endang Larasati
Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Publik Badan Kebijakan Fiskal
Kementerian Keuangan ikp.bkf@kemenkeu.go.id
Instruksi: Bersama dengan teman dalam kelompokmu diskusikanlah permasalahan berikut berdasarkan artikel diatas.
1. Identifikasi dan Analisis instrumen kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dalam artikel tersebut
2. Analisis dampak kebijakan moneter dan fiskal terhadap perekonomian Indonesia 3. Tuangkan hasil diskusi pada google slide yang sudah disediakan oleh guru
https://docs.google.com/presentation/d/1aXz-LHYudjGXhKlfMD_Amo3GXeBKGOAqGrC2A- Gh_rM/edit?usp=sharing
Penilaian | SMA TRIGUNA JAKARTA 1 INSTRUMEN PENILAIAN
Materi Pokok : Inflasi, Kebijakan Moneter, dan Kebijakan Fiskal Kelas/Semester : XI/1
Pelajaran : Ekonomi
Sub Materi : Instrumen Kebijakan Moneter dan Fiskal
1. Penilaian Sikap
a. Penilaian Observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No. Nama Siswa Aspek perilaku yang dinilai Jumlah
Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
BS JJ TJ DS
1. Amelia Puji Astuti
2. Ananda Purnama Mulya Warman 3. Ari Pratama Dirja
4. Azhar Banin 5. Chanda Putri Sani 6. Dayinta Naurah Prayagati 7. Dias Muhammad Sapi'i 8. Dyska Olivia
9. Fadlan Zidane 10. Fauzan Al Fatah 11. Ipak Wardah Gusvita 12. Lily Hanifah Ramadhani 13. Muhammad Raihan Al Ghifary 14. Nabil muhammad reza putra
laksmana
15. Najwa Nayla Yasmin 16. Nazhiirah Anaya Jundiana 17 Nussa Willyansyah 18. Putri Sintia Y 19. RACHEL RAVELIIN
20. Renaldi Saputra Apryanto 21. Rifqi Najwan Ahmad 22. Rooney Arkananta Riff 23. Rossa Nur Malinda 24. Yaqub Yusuf Al-Buksi Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 : Sangat Baik 75 : Baik 50 : Cukup 25 : Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400 3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 : Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 : Baik (B)
25,01 – 50,00 : Cukup (C) 00,00 – 25,00 : Kurang (K) b. Penilaian diri
Penilaian | SMA TRIGUNA JAKARTA 2 Peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Belajar ekonomi sangat menyenangkan bagi saya 2 Saya tidak pernah menyontek saat ulangan 3 Saya tidak pernah terlambat dalam mengikuti
pembelajaran ekonomi
4 Saya selalu mengerjakan tugas-tugas dalam pembelajaran ekonomi
5 Saya selalu mandiri dalam mengerjakan tugas dan kreatif dalam memecahkan masalah ekonomi
No Nama Skor pernyataan No Junlah
Skor
Nilai Predikat
1 2 3 4 5
1. Amelia Puji Astuti
2. Ananda Purnama Mulya Warman 3. Ari Pratama Dirja
4. Azhar Banin 5. Chanda Putri Sani 6. Dayinta Naurah Prayagati 7. Dias Muhammad Sapi'i 8. Dyska Olivia
9. Fadlan Zidane 10. Fauzan Al Fatah 11. Ipak Wardah Gusvita 12. Lily Hanifah Ramadhani 13. Muhammad Raihan Al Ghifary 14. Nabil muhammad reza putra
laksmana
15. Najwa Nayla Yasmin 16. Nazhiirah Anaya Jundiana 17 Nussa Willyansyah 18. Putri Sintia Y 19. RACHEL RAVELIIN
20. Renaldi Saputra Apryanto 21. Rifqi Najwan Ahmad 22. Rooney Arkananta Riff 23. Rossa Nur Malinda 24. Yaqub Yusuf Al-Buksi Rubrik Penilaian:
Pernyataan No Skor Pilihan Jawaban
1 2 Ya
1 Tidak
2 2 Ya
1 Tidak
3 2 Ya
1 Tidak
4 2 Ya
1 Tidak
5 2 Ya
1 Tidak
Keterangan Nilai :
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
x 4 Jumlah skor maksimal (10)
Penilaian | SMA TRIGUNA JAKARTA 3 Kriteria Nilai :
KRITERIA RENTANG SKOR
Sangat Baik (SB) 3,66 – 4,00
Baik (B) 2,66 – 3,65
Cukup (C) 1,66 – 2,65
Kurang (K) < 1.65
c. Penilaian Teman Sebaya
Penilaian teman sebaya yang dilakukan oleh peserta didik menggunakan pernyataan berikut:
No Pernyataan Ya Tidak
1 Mau berkata jujur dengan teman
2 Mau menerima kekurangan dan kelebihan teman 3 Mau menghargai pendapat teman
4 Mau bekerjasama dengan teman dalam berbagai kegiatan 5 Mau menjadi pendengar yang baik dan pemberi solusi
yang tepat
No Nama Skor pernyataan No Junlah
Skor
Nilai Predikat
1 2 3 4 5
1. Amelia Puji Astuti
2. Ananda Purnama Mulya Warman 3. Ari Pratama Dirja
4. Azhar Banin 5. Chanda Putri Sani 6. Dayinta Naurah Prayagati 7. Dias Muhammad Sapi'i 8. Dyska Olivia
9. Fadlan Zidane 10. Fauzan Al Fatah 11. Ipak Wardah Gusvita 12. Lily Hanifah Ramadhani 13. Muhammad Raihan Al Ghifary 14. Nabil muhammad reza putra
laksmana
15. Najwa Nayla Yasmin 16. Nazhiirah Anaya Jundiana 17 Nussa Willyansyah 18. Putri Sintia Y 19. RACHEL RAVELIIN
20. Renaldi Saputra Apryanto 21. Rifqi Najwan Ahmad 22. Rooney Arkananta Riff 23. Rossa Nur Malinda 24. Yaqub Yusuf Al-Buksi Rubrik Penilaian :
Pernyataan No Skor Pilihan Jawaban
1 2 Ya
1 Tidak
2 2 Ya
1 Tidak
3 2 Ya
1 Tidak
Penilaian | SMA TRIGUNA JAKARTA 4
4 2 Ya
1 Tidak
5 2 Ya
1 Tidak
Keterangan Nilai :
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
x 4 Jumlah skor maksimal (10)
Kriteria Nilai :
KRITERIA RENTANG SKOR
Sangat Baik (SB) 3,66 – 4,00
Baik (B) 2,66 – 3,65
Cukup (C) 1,66 – 2,65
Kurang (K) < 1.65
Penilaian | SMA TRIGUNA JAKARTA 5 2. Penilaian Pengetahuan
Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan KELAS : XI IPS 3
No Nama Peserta Didik
Pernyataan Pengungkapan
gagasan yang orisinil
Kebenaran Konsep
Ketepatan penggunaan
istilah
Jumlah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Amelia Puji Astuti
2. Ananda Purnama Mulya Warman 3. Ari Pratama Dirja
4. Azhar Banin 5. Chanda Putri Sani 6. Dayinta Naurah Prayagati 7. Dias Muhammad Sapi'i 8. Dyska Olivia
9. Fadlan Zidane 10. Fauzan Al Fatah 11. Ipak Wardah Gusvita 12. Lily Hanifah Ramadhani 13. Muhammad Raihan Al Ghifary 14. Nabil muhammad reza putra laksmana 15. Najwa Nayla Yasmin
16. Nazhiirah Anaya Jundiana 17 Nussa Willyansyah 18. Putri Sintia Y 19. RACHEL RAVELIIN 20. Renaldi Saputra Apryanto 21. Rifqi Najwan Ahmad 22. Rooney Arkananta Riff 23. Rossa Nur Malinda 24. Yaqub Yusuf Al-Buksi
Penilaian Pengetahuan (Penugasan)
Penilaian Pengetahuan - Penugasan
Mengidentifikasi instrument kebijakan moneter dan menganalisis pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.
Tugas : Menyusun laporan hasil diskusi tentang permasalahan kebijakan moneter dan fiskal, menganalisis kaitannya dengan instrument kebijakan moneter dan fiskal.
Indikator : membuat laporan hasil diskusi tentang permasalahan kebijakan moneter dan fiskal terkini dan menganalisis kaitannya dengan instrument kebijakan moneter dan fiskal
Langkah Tugas :
1. Bacalah artikel pada LKPD yang sudah diberikan oleh guru
2. Analisislah artikel https://www.antaranews.com/berita/2295908/bi-kebijakan-moneter-pada-2022-akan-fokus- kepada-stabilitas; https://fiskal.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers-detil/362 dan verifikasi dengan berbagai sumber seperti buku, jurnal penelitian, atau sumber relevan lainnya.
3. Diskusikan hasil pengamatan yang kamu lakukan beersama teman-temanmu untuk menjawab pertanyaan berikut:
a. Identifikasi dan Analisis instrumen kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dalam artikel tersebut b. Analisis dampak kebijakan moneter dan fiskal terhadap perekonomian Indonesia
4. Tuliskan hasil kegiatannmu dalam bentuk laporan dan dikumpulkan serta dipresentasikan
Rubrik Penilaian
No. Kriteria Kelompok
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian dengan konsep dan prinsip bidang studi 2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas 5 Kerapihan hasil
Penilaian | SMA TRIGUNA JAKARTA 6
No. Kriteria Kelompok
1 2 3 4 5
Jumlah skor
Keterangan: 100 = sangat baik, 75 = baik, 50 = cukup baik, 25 = kurang baik NilaiPerolehan =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑘𝑜𝑟
20
3. Penilaian Psikomotor
Tes Lisan/Observasi terhadap diskusi, Tanya Jawab, dan Percakapan
No. Nama Aspek yang dinilai Total Skor Nilai Predikat
Mengemukaka n Pendapat
Menghargai Pendapat Orang Lain
Bekerja dalam Kelompok 1. Amelia Puji Astuti
2. Ananda Purnama Mulya Warman
3. Ari Pratama Dirja 4. Azhar Banin 5. Chanda Putri Sani 6. Dayinta Naurah Prayagati 7. Dias Muhammad Sapi'i 8. Dyska Olivia
9. Fadlan Zidane 10. Fauzan Al Fatah 11. Ipak Wardah Gusvita 12. Lily Hanifah Ramadhani 13. Muhammad Raihan Al
Ghifary
14. Nabil muhammad reza putra laksmana 15. Najwa Nayla Yasmin 16. Nazhiirah Anaya Jundiana 17 Nussa Willyansyah 18. Putri Sintia Y 19. RACHEL RAVELIIN 20. Renaldi Saputra Apryanto 21. Rifqi Najwan Ahmad 22. Rooney Arkananta Riff 23. Rossa Nur Malinda 24. Yaqub Yusuf Al-Buksi
Konversi skor menjadi nilai:
Skor Keterangan
100 Sangat baik
90 Baik
80 Cukup baik
70 Kurang
60 Sangat kurang
Penilaian | SMA TRIGUNA JAKARTA 7 INSTRUMEN EVALUASI
1. Grafik berikut ini menunjukkan Penyebab Awal Inflasi adalah : P S3 S2
S1 P3
P2 P1
D
Q3 Q2 Q1 Q (unit) A. Inflasi dorongan ongkos
B. Inflasi dorongan permintaan C. Inflasi permintaan dan penawaran D. Inflasi moneter
E. Inflasi fiskal
2. Data beberapa jenis bahan kebutuhan pokok suatu daerah tahun 2018 dan 2019 sebagai berikut :
Berdasarkan data di atas besarnya indeks harga dengan metode Paasche adalah ….
A. 90,43 % B. 100,68 % C. 109,03 % D. 118,94 % E. 123,70 %
3. Berikut data harga barang kebutuhan pokok (dalam rupiah) di beberapa negara:
No. Nama barang Sejahtera Sentosa Makmur
2017 2018 2017 2018 2017 2018
1 Beras 10.000 12.000 8.000 9.500 11.000 11.500
2 Gula pasir 12.000 14.000 10.000 11.000 13.000 15.000
3 Telur 22.000 24.000 20.000 21.500 23.000 24.500
Jumlah 44.000 50.000 38.000 42.000 47.000 51.000
Berdasarkan data di atas, simpulan yang benar tentang tingkat inflasi di ketiga negara tersebut adalah
….
A. Tingkat inflasi tertinggi terjadi di negara Makmur B. Tingkat inflasi tertinggi terjadi di negara Sejahtera C. Tingkat inflasi tertinggi terjadi di negara Sentosa D. Tingkat inflasi terendah terjadi di negara Sejahtera E. Tingkat inflasi terendah terjadi di negara Sentosa
2018 2019 2018 2019
Beras 10,000.00 13,000.00 4 6 40,000.00 52,000.00 60,000.00 78,000.00 Telur 22,000.00 25,000.00 5 8 110,000.00 125,000.00 176,000.00 200,000.00 Gula Pasir 10,000.00 14,000.00 6 10 60,000.00 84,000.00 100,000.00 140,000.00 Minyak Goreng 20,000.00 22,000.00 8 11 160,000.00 176,000.00 220,000.00 242,000.00 Cabe Merah 25,000.00 30,000.00 3 5 75,000.00 90,000.00 125,000.00 150,000.00
Nama Barang Harga per kg (P) Kuantitas (Q)
(PoxQo) (PnxQo) (PoxQn) (PnxQn)
Penilaian | SMA TRIGUNA JAKARTA 8 4. Pada saat harga-harga barang kebutuhan secara umum mengalami kenaikan yang terus menerus dan
nilai mata uang rupiah mengalami tekanan atas mata uang asing, kemudian Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan moneter dengan menjual surat-surat berharga.
Berdasarakan ilustrasi di atas, dampak dari kebijkakan moneter adalah ….
A. Keberadaan jumlah barang-barang impor di dalam negeri semakin bertambah B. Harga-harga kebutuhan pokok di masyarakat akan semakin meningkat C. Mengusahakan inflasi supaya tidak meningkat ke arah hyper inflasi D. Jumlah uang yang beredar di masyarakat tidak semakin bertambah E. Uang yang beredar di masyarakat akan berkurang
5. Revisi APBN dengan memasukkan opsi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dilakukan pemeimtah sebagai upaya mengurangi defisit anggaran merupakan salah satu bentuk ....
A. kebijakan fiskal ekspansif B. kebijakan fiskal kontraktif C. kebijakan stabilisasi fiscal D. kebijakan moneter ekspansif E. kebijakan moneter kontraktif
Kunci Jawaban dan Panduan Penilaian
No. Jawaban Skor
1. A 20
2. D 20
3. B 20
4. E 20
5 B 20
Total Skor 100
Penilaian | SMA TRIGUNA JAKARTA 9
KISI-KISI PENULISAN SOAL INSTRUMEN EVALUASI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Mata Pelajaran Ekonomi SMA
No Kompetensi Dasar IPK Kelas/Semester Materi Level Kognitif Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal
1. Menganalisis inflasi, kebijakan moneter, dan kebijakan fiscal
Mengidentifikasi penyebab timbulnya inflasi dan grafiknya
XI/1 Inflasi C2 Disajikan kurva peserta didik dapat
mengidentifikasi grafik berdasarkan penyebabnya
1 PG
2. Menghitung
besarnya laju inflasi
XI/1 Inflasi C3 Disajikan ilustrasi harga kebutuhan
pokok selama 2 tahun peserta didik dapat menghitung indeks harga dengan metode paasche
2 PG
3. Menghitung
besarnya laju inflasi
XI/1 Inflasi C3 Disajikan ilustrasi harga kebutuhan
pokok pada 2 tahun dan 3 negara peserta didik dapat menghitung besarnya laju inflasi
3 PG
4. Menganalisis
pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian
XI/1 Kebijakan Moneter C4 Disajikan ilustrasi peserta didik
dapat menganalisis pengaruh kebijakan moneter terhadap perekonomian
4 PG
5. Mengidentifikasi
instrument kebijakan fiskal
XI/1 Kebijakan fiskal C2 Disajikan ilustrasi peserta didik
dapat mengidentifikasi instrument kebijakan fiscal
5 PG