• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun dalam Rangka Mengikuti Seleksi Simulasi Mengajar Calon Guru Penggerak Angkatan 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun dalam Rangka Mengikuti Seleksi Simulasi Mengajar Calon Guru Penggerak Angkatan 6"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Disusun dalam Rangka

Mengikuti Seleksi Simulasi Mengajar Calon Guru Penggerak Angkatan 6

Oleh:

NAMA : LISTYO HARTATI, S.Pd.

NAMA SEKOLAH : SMAN 1 KALIWIRO

SUREL : listyohartatii@gmail.com

listyohartati74@guru.sma.belajar.id

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

JENJANG : SMA

KELAS : X

TEMA : KEANEKARAGAMAN HAYATI

SUB TEMA : TINGKAT KEANEKARAGAMAN

HAYATI

(2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kaliwiro Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X MIPA / Ganjil

Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati

Sub Tema : Tingkat Keanekaragaman Hayati Alokasi Waktu : 10 menit

===================================================================

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik dapat menganalisis dan menjelaskan tentang konsep keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem, serta keanekaragaman hayati Indonesia, sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan perilaku disiplin, jujur, bertanggungjawab, dan kerjasama.

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Tahap/Sintaks Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (2 menit)

 Guru melakukan pendahuluan dengan mengucapkan salam pembuka

 Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai bentuk kedisiplinan

 Guru menyampaikan motivasi tentang tentang apa yang dapat diperoleh dari mempelajari materi keanekaragaman hayati

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi sebelumnya,

Orientasi Peserta Didik pada Masalah

2. Kegiatan Inti (6 menit)

 Guru menunjukkan beberapa contoh obyek nyata atau gambar makhluk hidup baik dari hewan maupun tumbuhan sebagai stimulus.

 Peserta didik mengamati dan memahami contoh yang ditunjukkan guru.

Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar

 Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok dan memastikan setiap peserta didik memahami tugas masing-masing

 Peserta didik berkumpul di kelompok masing-masing dan menerima LKPD

 Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang disajikan pada LKPD

Membimbing

penyelidikan individu maupun kelompok

 Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/referensi/sumber) untuk menyelesaikan masalah yang disajikan pada LKPD yang diberikan oleh guru tentang materi keanekaragaman hayati.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

 Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang disajikan pada LKPD dengan membuka berbagai sumber belajar tentang keanekaragaman hayati.

 Setiap kelompok mempresentasikan jawabannya di depan kelas secara

bergantian dengan kelompok lain serta dengan pantauan dan bimbingan dari guru Menganalisis &

mengevaluasi proses pemecahan masalah

 Peserta didik lain kelompok memberikan beberapa pertanyaan dan/atau tanggapan, serta guru memberi penguatan dan mengarahkan jika ada jawaban yang bertentangan dengan konsep keanekaragaman hayati.

3. Penutup (2 menit)

 Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dengan memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran atau membuat kesimpulan

Peserta didik mengerjakan penilaian

 Peserta didik memperhatikan penugasan terstruktur secara individu

 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup

C. PENILAIAN

Bentuk/aspek Pengetahuan Keterampilan Sikap

Teknik Tertulis Praktek LKPD Observasi

Instrumen Soal pilihan ganda LKPD Lembar Observasi

Mengetahui

Kepala SMAN 1 Kaliwiro Sumarsono, S.Pd., M.Eng NIP. 19710314 199702 1 004

Wonosobo, April 2022 Guru Mata Pelajaran

Listyo Hartati, S.Pd

NIP. 19750427 200501 2 103

(3)

LAMPIRAN 1. MATERI PEMBELAJARAN Kompetensi Inti

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara

efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia

beserta ancaman dan pelestariannya

3.2.1 Peserta didik dapat menjelaskan tentang keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.

3.2.2.Peserta didik dapat mengumpulkan

data melalui pengamatan obyek nyata atau gambar dari keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem

4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya.

4.2.1 Peserta didik dapat menyajikan hasil observasi tingkat keanekaragaman hayati.

Sumber Belajar

Irnaningtyas . 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam Kelas X. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

 Sumber lain yang relevan

Peta Konsep

KEANEKARAGAMAN HAYATI

(4)

Tingkat Keanekaragaman Hayati Pada Biologi

Dari sekian banyak organisme yang menghuni bumi, tidak ada sepasang pun yang benar-benar sama untuk segala hal.

Kenyataan tersebut menunjukkan kepada kita, bahwa di alam raya dijumpai keanekaragaman makhluk hidup atau disebut juga keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis dan ekosistem merupakan dasar kehidupan di bumi. Mengingat pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan maka keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan dilestarikan. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati di permukaan bumi mendorong ilmuwan mencari cara terbaik untuk mempelajarinya, yaitu dengan klasifikasi.

Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies maupun tingkatan ekosistem. Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman Hayati Menurut Gen

Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup mempunyai kromosom yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel. Sehingga seluruh organisme yang ada di permukaan bumi ini mempunyai kerangka dasar komponen sifat menurun yang sama. Kerangka dasar tersebut tersusun atas ribuan sampai jutaan faktor menurun yang mengatur tata cara penurunan sifat organisme. Walaupun kerangka dasar gen seluruh organisme sama, namun komposisi atau susunan, dan jumlah faktor dalam kerangka bisa berbeda-beda. Perbedaan jumlah dan susunan faktor tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen.

Di samping itu, setiap individu memiliki banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang semakin banyak variasinya. Karena pada saat persilangan akan terjadi penggabungan gen-gen individu melalui sel kelamin. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini adalah tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga.

Dalam perkembangannya, faktor penentu tidak hanya terdapat pada gen saja, melainkan ada juga faktor lain yang berperan mempengaruhi keanekaragaman hayati ini, yaitu lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu merupakan interaksi antara gen dengan lingkungan. Dua individu yang memiliki struktur dan urutan gen yang sama, belum tentu memiliki bentuk yang sama pula karena faktor lingkungan mempengaruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk. Misalnya, orang yang hidup di daerah pegunungan dengan orang yang hidup di daerah pantai memiliki perbedaan dalam hal jumlah eritrositnya. Jumlah eritrosit orang yang hidup di daerah pegunungan lebih banyak dibanding yang hidup di pantai disebabkan adaptasi terhadap kandungan oksigen di lingkungannya. Di daerah pegunungan lebih rendah kandungan oksigennya dibandingkan di daerah pantai. Sehingga fenotipe pipi orang pegunungan umumnya lebih kemerahan dibanding orang pantai.

2. Keanekaragaman Hayati Menurut Jenis

Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies.

Dalam keluarga kacang-kacangan kita kenal kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya karena di antara mereka ditemukan ciri khas yang sama. Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta rasanya berbeda.

Contoh lainnya terlihat keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon pinang dan juga pada pohon palem.

Keanekaragaman Hayati Menurut Ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap makhluk hidup hanya akan tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang sesuai. Pada suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada suatu lingkungan akan terdapat berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan secara damai. Mereka seolah-olah menyatu dengan lingkungan tersebut. Pada lingkungan yang sesuai inilah setiap makhluk hidup akan dibentuk oleh lingkungan.

Sebaliknya, makhluk hidup yang terbentuk oleh lingkungan akan membentuk lingkungan tersebut. Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis.

: https://mas-alahrom.my.id/biologi/keanekaragaman-hayati-materi-biologi-kelas-10/

(5)

LAMPIRAN 2 . LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KEANEKARAGAMAN HAYATI Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X MIPA / 1

Hari/tanggal :

Nama kelompok : 1.

2.

3.

A. Kompetensi Inti

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2 Menganalisis berbagai tingkat

keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya

3.2.1 Peserta didik dapat menjelaskan tentang keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.

3.2.2.Peserta didik dapat mengumpulkan

data melalui pengamatan obyek nyata atau gambar dari keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem .

4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya.

4.2.1 Peserta didik dapat menyajikan hasil

observasi tingkat keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.

C. Tujuan

1. Mengidentifikasi keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem

2. Mengelompokkan contoh keanekaragaman gen ,jenis, dan ekosistem berdasarkan pengamatan.

D. Sumber Belajar

1. Irnaningtyas . 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam Kelas X.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

2. Sumber lain yang relevan E. Petunjuk

Langkah kerja !

1. Bacalah LKPD dengan seksama bersama anggota kelompok !

2. Amatilah soal-soal yang ada pada LKPD dengan baik dan kerjakan secara berkelompok ! 3. Diskusikan dan jawablah pertanyaan dengan benar !

4. Presentasikan jawaban dari masing-masing kelompok !

(6)

Cermati kelompok gambar berikut dan jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

(7)

1. Jelaskan yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen !

2. Gambar nomor berapakah yang menunjukkan contoh keanekaragaman tingkat gen ?

3. Jelaskan yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat jenis !

4. Gambar nomor berapakah yang menunjukkan contoh keanekaragaman tingkat gen ?

Gambar 5

Gambar 6

(8)

5. Jelaskan yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat ekosistem !

6. Gambar nomor berapakah yang menunjukkan contoh keanekaragaman tingkat ekosistem ?

(9)

LAMPIRAN 3. PENILAIAN SIKAP Teknik Penilaian : Observasi

Instrumen Penilaian : Lembar observasi penilaian sikap (Diskusi)

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik saat mengerjakan LKPD dengan teman kelompok.

No Nama

peserta didik

Kelompok Pemahaman materi

Kemampuan mengemukakan

pendapat

Berkontribusi

Kemampuan menerima

pendapat teman

Nilai

1 – 4 1 - 4 1 - 4 1 - 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Keterangan Skor:

Skor rentang antara 1 – 4

1 = kurang 3 = baik

2 = cukup 4 = sangat baik

Total Nilai = (Jumlah Nilai 4 Aspek) /4 Rubrik dan Pedoman Penskoran Penilaian Sikap

No. Aspek yang diamati Pedoman Penskoran

4 3 2 1

1 Pemahaman materi(responsif)

Memahami materi dengan baik dan mampu mentransfer kepada orang lain

Memahami materi dengan baik

Kurang memahami materi

Belum memahami materi

2 Kemampuan mengemukakan pendapat(pro-aktif)

Selalu dan berani mengemukakan pendapat dengan baik

Mengemukakan pendapat dengan baik

Kurang mampu mengemukakan pendapat dengan baik

Tidak mampu mengemukakan pendapat dengan baik

3 Berkontribusi(kerja sama)

Selalu berperan serta dalam kegiatan dan pengambilan keputusan

Berperan serta dalam kegiatan dan pengambilan keputusan

Kurang berperan serta dalam kegiatan dan pengambilan keputusan

Tidak pernah berperan serta dengan baik dalam kegiatan dan pengambilan keputusan 4 Kemampuan

menerima pendapat teman(toleran)

Mampu menerima pendapat teman dan menghargainya

Mampu menerima pendapat teman

Kurang mampu menerima pendapat teman

Tidak bisa menerima pendapat teman dan memaksakan kehendak

(10)

A. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN Teknik Penilaian : tertulis pilihan ganda Butir soal penilaian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Suatu organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies, dan ekosistem di suatu daerah dapat menimbulkan ….

A. Populasi B. Varietas C. Spesies baru D. Habitat baru E. Biodiversitas

2. Pengelompokkan organisme dapat didasarkan pada keanekaragaman tingkat gen dan tingkat spesies. Tanaman berikut yang menunjukkan keanekaragaman tingkat gen adalah ….

A. Srikaya, sirsak, mangga B. Jahe, kunyit, temulawak C. Melon, mentimun, semangka

D. Kelapa hijau, kelapa gading, kelapa kopyor E. Bunga mawar, bunga melati, bunga kenanga 3. Variasi antar makhluk hidup terjadi karena adanya ….

A. Perbedaan tingkah laku individu dalam satu spesies

B. Keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang saling berinteraksi satu sama lain

C. Faktor lingkungan yang mempengaruhi perubahan fenotif individu dalam satu spesies.

D. Perkawinan yang mengakibatkan persamaan susunan gen keturunan dengan induknya E. Keanekaragaman makhluk hidup dalam pupulasi yang saling berinteraksi satu sama lain.

4. Perhatikan gambar berikut !

Ketiga jenis jagung tersebut dikelompokkan ke dalam satu spesies karena ….

A. Memiliki gen yang sama persis B. Habitat dan warna daunnya sama C. Cara reproduksi dan habitatnya sama

D. Dalam perkawinan menghasilkan keturunan yang fertil E. Kesamaan kebutuhan nutrisi dan warna mahkota bunganya

(11)

5. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem seperti adanya bioma padang rumput, bioma gurun, dan hutan tropis ini merupakan ….

A. Keseluruhan interaksi spesies dengan faktor genetisnya B. Hasil interaksi gen yang didasari oleh faktor lingkungan C. Hasil interaksi komunitas dengan lingkungan abiotiknya D. Hasil interaksi berbagai spesies dengan habitatnya yang khas

E. Keseluruhan penampakan yang didasari oleh faktor genetis dan lingkungan

Kunci jawaban dan penskoran

No Kunci Jawaban Skor

1 E 2

2 C 2

3 C 2

4 D 2

5 D 2

Nilai akhir 10

(12)

B. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN Teknik Penilaian : Tugas terstruktur Instrumen Penilaian : Portofolio

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PENILAIAN PORTOFOLIO

Satuan Pendidikan : SMAN 1 KALIWIRO Mata Pelajaran : BIOLOGI

Kelas / Semester : X / 1

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2 Menganalisis berbagai tingkat

keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya

3.2.1 Peserta didik dapat menjelaskan tentang keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.

3.2.2.Peserta didik dapat mengumpulkan

data melalui pengamatan obyek nyata atau gambar dari keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem .

4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya.

4.2.1 Peserta didik dapat menyajikan hasil

observasi tingkat keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.

4.2.2 Peserta didik dapat mendeskripsikan usaha pelestarian keanekaragaman hayati.

B. Tujuan

Peserta didik dapat memberikan solusi dalam upaya pelestarian biodiversitas di Indonesia.

C. Tugas

Diskusikan dengan teman dalam kelompok untuk menentukan solusi dan upaya dalam perlindungan dan pelestarian biodiversitas di Indonesia .

(13)

D. Kunci jawaban dan pedoman penskoran

No Kunci jawaban Skor

1

Usaha pelestarian keanekaragaman hayati ada 2, yaitu:

a. In Situ, yaitu usaha pelestarian keanekaragaman hayati di habitat asalnya.

Contoh: pelestarian komodo di pulau Komodo

b. Ek Situ, yaitu usaha pelestarian keanekaragaman hayati di luar habitat asalnya.

Contoh : pelestarian Komodo di kebun binatang Ragunan

50

50

Skor Total 100

Referensi

Dokumen terkait

POLITIKA: Jurnal Ilmu Politik 12(1), 2021 ê 9 Terakhir, terkait dengan politik uang dan hoaks yang keduanya mereduksi kualitas demokrasi pemilu, sikap pemilih muda atas

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Based Learning (DBL) peserta didik dapat

Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode Kooperatif Learning dan model pembelajaran Projec Based Learning peserta didik dapat

didiskusikan secara kritis dalam kelompok yang saling bekerja sama. Secara bergiliran masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya dengan penuh tanggung jawab

Keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah keanekaragaman atau variasi pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus atau famili yang sama.. 4 Gambar nomor

Melalui pendekatan Saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis dan menentukan jurnal khusus dan jurnal

Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode dan model pembelajaran Discovery Based Learning peserta didik dapat menjelaskan pola

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran Problem based learing peserta didik dapat menganalisis struktur dan kebahasaan