PERKAWINAN BEDA AGAMA DAN PLURALISME HUKUM DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
NADA INTAN SORAYA 1810611263
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
2021
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
BIODATA PENULIS
N a m a : Nada Intan Soraya
Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 18
Februari 2021
Jenis Kelamin : Laki-
laki/Perempuan*)
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jalan Saco No. 1A
Ragunan, Jakarta Selatan
No. Telepon : 082125250809
Email :
nadaintsr@gmail.com Nama Orang Tua
a. Ayah : Dasril
b. Ibu : Dewi Damayanti
PENDIDIKAN FORMAL
1. SD : SDSN Cipedak 05
Pagi (lulus tahun 2012)
2. SMP : SMP Negeri 211
Jakarta (lulus
tahun 2015)
3. SMA : SMA Negeri 66
Jakarta (lulus tahun
2018) PENGALAMAN ORGANISASI
1. – 2. – 3. –
PERNYATAAN ORISINALITAS
ivPERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
vvi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Allah SWT, Orang Tua, Dosen Pembimbing, atas bimbingan, doa, pertolongan serta ridho-Nya, Saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perkawinan Beda Agama dan Pluralisme Hukum di Indonesia”.
Skripsi ini membahas mengenai perkawinan beda agama apabila dilihat dari perspektif hukum positif di Indonesia, hukum Islam serta hukum adat. Serta bagaimana pencatatannya menurut peraturan atau regulasi yang berlaku di Indonesia. Permasalahan mengenai perkawinan beda agama di Indonesia sudah menjadi polemik yang cukup menarik sejak dahulu, maka dari itu penelitian ini difokuskan untuk meneliti mengenai perkawinan beda agama dan pluralisme hukumnya menurut beberapa hukum yang ada seperti hukum positif, hukum adat dan hukum Islam. Berbicara mengenai keabsahan perkawinan, maka perkawinan adalah sah apabila sudah dicatatkan di Lembaga yang berwenang. Maka, melihat dari regulasi yang berlaku, penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana pencatatan perkawinan beda agama serta bagaimana kaitannya dengan Pencatatan Kependudukan di Indonesia.
Penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kritik dan saran akan sangat diterima oleh Saya sebagai pembelajaran untuk menjadi yang lebih baik. Skripsi ini bukanlah akhir dari proses pembelajaran, melainkan sebagai pintu utama atau gerbang dalam membuka lembaran baru menuju arah yang lebih baik dengan pengetahuan yang masih panjang dalam
vii prosesnya.
Dalam penyelesaian skripsi ini, Saya menyadari bahwa terdapat banyak Pihak yang telah membantu. Oleh karena itu, izinkan Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Abdul Halim, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dan juga selaku Dosen Pembimbing Penulisan Hukum yang memberikan arahan dan bimbingan dalam proses penyusunan skripsi
2. Bapak Surahmad, SH., MH selaku Dosen Pembimbing Akademik
3. Segenap Dosen dan tenaga pendidik Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, atas bantuan dan ilmu yang telah diberikan kepada Penulis selama proses pembelajaran di lingkungan kampus, sampai dengan mendapat gelar Sarjana Hukum.
4. Orang Tua, baik Papa ataupun Mama serta keluarga yang tiada hentinya berdoa, memberi arahan serta nasehat yang sangat bermanfaat bagi Penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Akhirnya, semoga karya penulisan hukum (Skripsi) yang
viii
sudah disusun untuk memenuhi persyaratan lulus, dapat berguna dalam kehidupan di masyarakat, dan diharapkan dapat berguna bagi siapapun yang membaca baik dalam kalangan akademisi dan praktisi.
Jakarta, 21 Desember 2021
Nada Intan Soraya
ix Abstrak
Perkawinan beda agama sudah menjadi masalah kontroversial di Indonesia. Keraguan para pasangan beda agama untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius yaitu perkawinan berbenturan dengan ketidakjelasan peraturan yang ada. Mengacu pada Undang- Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, tidak dijelaskan secara rinci mengenai konsep perkawinan beda agama, Undang-Undang tersebut hanya memuat tentang pernikahan campuran (kewarganegaraan).
Metode penelitian merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian yuridis normative. Penelitian kualitatif juga termasuk metodologi yang dimanfaatkan untuk prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif Data deskriptif adalah data yang ditulis menggunakan kata-kata secara mendetail. Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah dengan meneliti bahan pustaka. Data yang diperoleh dari riset kepustakaan (library research), yang kemudian akan disusun secara sistematis dan akan diolah dengan analisis deskriptis kualitatif yang kemudian akan diberikan kesimpulan- kesimpulan dari data yang telah dianalisis. Dalam penelitian ini, peneliti mencari jawaban dari pokok permasalahan yang telah dirumuskan yaitu : Pertama, bagaimana status hukum perkawinan beda agama, kedua bagaimana Regulasi pencatatan perkawinan beda agama dan ketiga bagaimana Pencatatan Perkawinan beda agama dan kaitannya dengan Pencatatan Kependudukan di Indonesia. Penelitian menghasilkan kesimpulan yaitu sah tidaknya suatu perkawinan tergantung pada hukum agama kedua mempelai, kemudian regulasi mengenai pencatatan perkawinan beda agama diatur dalam pasal 35 huruf a UU Administrasi Kependudukan, lalu mengenai syarat-syarat pencatatan perkawinan beda agama sama seperti syarat pencatatan perkawinan pada umumnya, hanya ada satu syarat tambahan yaitu sebelumnya harus ada izin berupa penetapan dari pengadilan negeri terkait perkawinan beda agama tersebut (sesuai pasal 35 huruf a UU Administrasi Kependudukan). Maka kemudian izin tersebut mengesahkan perkawinan beda agama. Oleh karena itu kemudian perkawinan tersebut dapat dicatatkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Kata Kunci: Perkawinan Beda Agama, Pencatatan Perkawinan Beda Agama, Keabsahan Perkawinan Beda Agama
x Abstract
Interfaith marriages have become a controversial issue in Indonesia. The doubts of interfaith couples to continue their relationship to a more serious level, namely marriage, clash with the lack of clarity of existing regulations. Referring to the Marriage Law Number 1 of 1974, it does not explain in detail the concept of interfaith marriage, the Law only contains mixed marriages (citizenship). The research method is a qualitative research that uses normative juridical research methods. Qualitative research also includes the methodology used for research procedures that produce descriptive data. Descriptive data is data that is written using words in detail. In this study, the researcher also used a normative juridical approach. The technique used to collect data was by researching library materials. The data obtained from library research, which will then be arranged systematically and will be processed by qualitative descriptive analysis which will then be given conclusions from the data that has been analyzed. In this study, researchers are looking for answers to the main problems that have been formulated, namely: First, how is the legal status of interfaith marriages, secondly how is the regulation of interfaith marriage registration and thirdly how is interfaith marriage registration and its relation to population registration in Indonesia. The study resulted in the conclusion that whether or not a marriage is valid depends on the religious law of the bride and groom, then regulations regarding the registration of interfaith marriages are regulated in Pasal 35 huruf A UU Adminduk, then regarding the requirements for registering interfaith marriages are the same as the requirements for registering marriages in general, only there is one additional requirement, namely that previously there must be a permit in the form of a decision from the district court regarding the interfaith marriage (according to Pasal 35 huruf a UU Adminduk). Then the permit legalizes interfaith marriages.
Therefore, the marriage can then be registered with the Population and Civil Registration Service.
Keyword: Interfaith Marriage, Registration of Interfaith Marriage, Validity of Interfaith Marriage
xi DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
BIODATA PENULIS ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v
KATA PENGANTAR ... vi
Abstrak ... ix
DAFTAR ISI ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Ruang Lingkup Penelitian ... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
A. Literature Review ... 14
B. Tinjauan Teori ... 17
BAB III DESKRIPSI HASIL TEMUAN ... 27
A. Pengertian Perkawinan Beda Agama ... 28
B. Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Islam ... 29
C. Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Katolik Roma 32 D. Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Kristen Protestan ... 38
E. Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Buddha ... 42
xii
F. Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Hindu ... 44
G. Perkawinan Beda Agama Menurut Agama Khonghucu .... 48
H. Perkawinan Beda Agama Menurut Hukum Positif Di Indonesia ... 50
BAB IV PEMBAHASAN ... 54
A. Status Hukum Perkawinan Beda Agama ... 54
B. Regulasi Pencatatan Perkawinan Beda Agama ... 58
C. Pencatatan Perkawinan Beda Agama Dan Kaitannya Dengan Pencatatan Kependudukan Di Indonesia ... 66
BAB V PENUTUP ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 78
Lampiran ... 85