• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.63360/PP/M.IA/16/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.63360/PP/M.IA/16/2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jenis Pajak : PPN

Tahun Pajak : 2010

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi DPP PPN Masa Pajak September 2010 sebesar Rp 2.172.052.522,00, yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding, terdiri dari:

a. koreksi atas ekspor sebesar Rp2.136.459.694,00 b. koreksi penyerahan yang

PPN nya harus dipungut sendiri sebesar

Rp 35.592.828,00

a. koreksi atas ekspor sebesar Rp 2.136.459.694,00

Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan penelitian, data/dokumen yang disampaikan Pemohon Banding dalam proses keberatan tidak memadai untuk dapat digunakan dalam mengetahui kebenaran dari alasan keberatan Pemohon Banding, oleh karena itu Tim Penelaah menolak keberatan Pemohon Banding dan mempertahankan koreksi Pemeriksa atas Penjulan Ekspor;

Menurut Pemohon Banding : bahwa dalam melakukan penjualan ekspor Pemohon Banding mendapatkan order dan salah satu pembeli produk Pemohon Banding (selanjutnya disebut "Pembeli") di luar negeri sesuai instruksi pengiriman barang ditujukan langsung ke entitas lain yang merupakan pelanggan dari pembeli (selanjutnya disebut "customer"). Hal ini sesuai dengan instruksi pada Purchase Order (PO) dari Pembeli bahwa pengiriman barang langsung ke customer tersebut yang ada diluar negeri juga. Untuk harga jual ke Pembeli Pemohon Banding adalah telah sesuai dengan yang disetujui antara Pemohon Banding dan pihak Pembeli di luar negeri, sedangkan harga jual ke customer dari Pembeli sesuai dengan yang ditetapkan dari kesepakatan antara pihak customer dan pihak Pembeli;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Majelis : bahwa koreksi Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai (DPP PPN) Masa September 2010 sebesar Rp 2.136.459.694,00 berdasarkan hasil ekualisasi dengan Peredaran Usaha yang berasal dari Penjualan Ekspor pada PPh Badan tahun 2010;

bahwa atas sengketa PPH Badan tahun 2010, terdapat sengketa Peredaran Usaha yang berasal dari koreksi Terbanding atas Penjualan Ekspor sebesar Rp25.860.405.548,00, yang juga diajukan banding oleh Pemohon Banding bersamaan dengan banding atas PPN Masa Januari sd Desember 2010, dan telah diperiksa oleh Majelis I A Pengadilan Pajak;

bahwa atas sengketa PPh Badan Tahun 2010 Majelis I A Pengadilan Pajak telah memeriksa dan menerbitkan putusan Nomor : Put-63350/PP/M.IA/15/2015 yang telah diucapkan pada tanggal 31 Agustus 2015;

bahwa berdasarkan putusan Pengadilan Pajak atas sengketa PPh Badan Tahun 2010 yang dituangkan dalam putusan Nomor: Put-63350/PP/M.IA/15/2015, Majelis I A Pengadilan Pajak berpendapat sebagai berikut:

bahwa Pemohon Banding sebagai produsen safety products antara lain berupa brankas menjual produknya ke luar negeri (ekspor) maupun ke dalam negeri. Untuk penjualan ke luar negeri (ekspor) telah ditunjuk agen tunggal yakni BBB selanjutnya disebut pembeli/agen;

bahwa dalam proses penjualan ke luar negeri (ekspor), Pemohon Banding menerima pesanan dari pembeli yang dituangkan dalam Purchase Order (PO) yang didalam PO tersebut terdapat ketentuan tentang : jenis produk, harga jual Pemohon Banding kepada pembeli/agen disebut Intercompany Price, nama dan alamat tujuan pengiriman barang yakni customer yang ditunjuk oleh pembeli, serta harga jual pembeli/agen kepada customer disebut Selling Price;

bahwa berdasarkan PO yang telah disepakati oleh Pemohon Banding dengan pembeli/agen tersebut, secara jelas tertulis dua harga produk yakni harga jual Pemohon Banding kepada pembeli/agen yakni Intercompany Price dan harga jual pembeli/agen kepada customer yakni Selling Price, dan harga jual pembeli/agen kepada customer atau Selling Price lebih tinggai dari harga jual Pemohon Banding kepada pembeli/agen atau Intercompany Price;

bahwa berdasarkan PO yang telah disepakati oleh Pemohon Banding dengan pembeli/agen, Pemohon Banding berkewajiban mengirimkan barang (ekspor) ke customer yang telah ditetapkan oleh pembeli/agen, dengan demikian product yang dipesan oleh pembeli/agen tidak dikirimkan kepada pembeli/agen, tetapi oleh Pemohon Banding dikirimkan langsung kepada customer yang telah ditetapkan oleh pembeli/agen;

bahwa dalam melaksanakan kegiatan ekspor sesuai dengan permintaan pembeli/agen, Pemohon Banding melengkapi seluruh dokumen ekspor sebagaimana peraturan perundang-undang yang terkait dengan kegiatan ekspor, antara lain berupa PEB, Bill of Lading dan Invoice;

bahwa nilai barang yang diekspor kepada customer yang telah ditetapkan oleh pembeli/agen dalam PEB maupun invoice adalah sebesar harga jual pembeli/agen kepada customer (Selling Price) sesuai dengan PO yang telah disepakati oleh Pemohon Banding dengan pembeli/agen;

bahwa atas penjualan ekspor tersebut, Pemohon Banding menerbitkan invoice kepada pembeli/agen sebesar harga jual Pemohon Banding kepada pembeli/agen (Intercompany Price) yang selanjutnya dicatat dalam akun piutang dan akun penjualan, yang selanjutnya dalam satu tahun buku dilaporkan dalam laporan keuangannya maupun SPT PPh Badan dan SPT PPN sebagai penjualan ekspor;

bahwa atas invoice yang menyertai PEB, Pemohon Banding tidak melakukan penagihan maupun pencatatan, dikarenakan secara riil merupakan penjualan pembeli/agen kepada customernya sehingga yang menagih kepada customer adalah pembeli/agen yang bersangkutan;

bahwa adanya proses penjualan ekspor sebagaimana diuraikan tersebut mengakibatkan terdapat perbedaan nilai ekspor menurut PEB dengan nilai penjualan yang sebenarnya diterima dan dicatat sebagai penjualan oleh Pemohon Banding;

bahwa dalam proses pemeriksaan dan keberatan Pemohon Banding telah menyerahkan dokumen dan bukti-bukti yang cukup kepada Terbanding atas transaksi penjualan ekspor yang dilakukan oleh Pemohon Banding, namun Terbanding tetap hanya mengakui jumlah penjualan ekspor sebesar yang tercantum dalam PEB, tanpa mempertimbangkan dokumen dan bukti-bukti lainnya yang terkait;

bahwa berdasarkan nilai PEB tersebut, Terbanding berpendapat selisih nilai penjualan yang dilaporkan oleh Pemohon Banding dengan nilai yang tercantum dalam PEB merupakan penjualan ekspor yang tidak dilaporkan oleh Pemohon Banding;

bahwa Majelis berpendapat, proses bisnis khusunya yang terkait dengan penjualan ekspor yang dilakukan oleh Pemohon Banding merupakan proses bisnis yang lazim dalam dunia perdagangan, bahwa pembeli memesan barang kepada produsen tanpa harus menerima fisik barangnya, tetapi barang yang dipesan tersebut langsung dikirim oleh produsen kepada custumer atau pemakai akhir yang ditunjuk oleh pembeli;

bahwa dalam hal ekspor, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dalam dokumen ekspor antara lain PEB, Bill of Lading dan Invoice harus mencantumkan jenis dan nilai barang yang diekspor;

bahwa berdasarkan bukti-bukti yang diserahkan dalam persidangan, Majelis berpendapat Pemohon Banding telah memenuhi seluruh peraturan perundangan yang berkaitan dengan kegiatan ekspor;

bahwa dalam persidangan, Pemohon Banding telah menyerahkan bukti-bukti dan dokumen antara lain: dokumen ekspor, Purchase Order, Invoice, Buku Besar, Rekening Koran Bank, Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, SPT PPh Badan tahun 2010 serta dokumen lainnya yang terkait dengan penjualan ekspor;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan atas bukti-bukti dan dokumen yang diserahkan oleh Pemohon Banding aquo, Majelis berpendapat bahwa nilai penjualan ekspor yang dilaporkan oleh Pemohon Banding telah sesuai dengan nilai penjualan ekspor yang benar- benar dilakukan kepada pembeli/agen yakni BBB;

bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor:

36 tahun 2008 dinyatakan, "Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun ... ";

bahwa Terbanding melakukan koreksi atas penjualan ekspor semata-mata berdasarkan nilai yang tercantum dalam PEB, tanpa mempertimbangkan nilai penjualan ekspor yang nyata-nyata diterima oleh Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis berkesimpulan bahwa koreksi Terbanding atas peredaran usaha yang berasal dari penjualan ekspor sebesar Rp25.860.405.548,00 tidak tepat sehingga harus dibatalkan;

bahwa mengingat koreksi DPP PPN masa September 2010 terkait langsung dengan koreksi Terbanding atas Peredaran Usaha yang berasal dari Penjualan Ekspor pada PPh Badan tahun 2010, maka seluruh pertimbangan Majelis yang diterapkan dalam memeriksa sengketa Peredaran Usaha yang berasal dari Penjualan Ekspor pada PPh Badan Tahun 2010 diterapkan sepenuhnya dalam memeriksa sengketa DPP PPN Masa September 2010 a quo;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menurut Terbanding : bahwa koreksi positif atas penjualan produk Cobra Executive BSz 5, 1 KCL 1 KL dilakukan berdasarkan perhitungan kembali harga jual berdasarkan biaya produksi produk ditambah margin laba. Hal ini disebabkan karena Pemohon Banding menjual produk dibawah harga produksi kepada related party (PT AAA), padahal produk tersebut telah lama diproduksi oleh Pemohon Banding, sehingga tidak memerlukan strategi pemasaran berupa harga jual dibawah harga produksi;

Menurut Pemohon Banding : bahwa lebih lanjut, dalam hal Pemohon Banding bertransaksi dengan PT AAA, Pemohon Banding telah melakukan analisa kewajaran harga (Transfer Pricing Documentation) yang menyimpulkan bahwa seluruh harga jual Pemohon Banding telah memenuhi prinsip kewajaran dan kelaziman usaha. Sesuai dengan penjelasan Pemohon Banding diatas maka seharusnya koreksi atas penjualan lokal seharusnya dibatalkan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menurut Majelis : bahwa koreksi Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai (DPP PPN) Masa September 2010 sebesar Rp35.592.828,00 berdasarkan hasil ekualisasi dengan peredaran usaha pada PPh Badan tahun 2010;

bahwa atas sengketa PPH Badan tahun 2010, terdapat sengketa peredaran usaha yang berasal dari koreksi Terbanding atas penjualan dalam negeri sebesar Rp895.229.814,00 yang juga diajukan banding oleh Pemohon Banding bersamaan dengan banding atas PPN Masa Januari sd Desember 2010, dan telah diperiksa oleh Majelis I A Pengadilan Pajak;

bahwa atas sengketa PPh Badan Tahun 2010 Majelis I A Pengadilan Pajak telah memeriksa dan menerbitkan putusan Nomor : Put-63350/PP/M.IA/15/2015 yang telah diucapkan pada tanggal 31 Agustus 2015;

bahwa berdasarkan putusan Pengadilan Pajak atas sengketa PPh Badan Tahun 2010 yang dituangkan dalam putusan Nomor: Put-63350/PP/M.IA/15/2015, Majelis I A Pengadilan Pajak berpendapat sebagai berikut:

bahwa Pemohon Banding sebagai produsen safety products antara lain berupa brankas menjual produknya ke luar negeri (ekspor) maupun ke dalam negeri; Untuk penjualan dalam negeri (lokal) telah ditunjuk distributor tunggal yakni PT AAA yang mempunyai hubungan istimewa dengan Pemohon Banding, dengan mengikat perjanjian distribusi pada tanggal 1 September 2008;

bahwa dalam SPT PPH Badan tahun 2010, Pemohon Banding telah melaporkan Transfer Pricing Documentation (TP Doc) yang menyatakan seluruh transaksi baik pembelian bahan baku maupun penjualan produk kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masih dalam rentang yang wajar (Arm’s length transactions);

bahwa atas TP Doc aquo Terbanding tidak memberikan komentar atau sanggahan, dengan demikian secara umum Terbanding mengakui bahwa harga transaksi antara Pemohon Banding denga pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah relatif wajar;

bahwa dalam persidangan Pemohon Banding telah menyerahkan dokumen dan buktibukti yang berkaitan dengan penjulan produk Cobra Executive BSz 5, 1 KCL 1 KL, antara lain berupa kontrak perjanjian dengan PT. AAA, Surat-surat yang terkait penjualan, Purchase Order (PO) , Invoice, Buku Besar, Rekening Koran Bank, Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, SPT PPh Badan tahun 2010 serta dokumen lainnya yang terkait dengan penjualan produk a quo;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan atas bukti-bukti dan dokumen yang diserahkan oleh Pemohon Banding aquo, Majelis berpendapat bahwa nilai penjualan lokal untuk produk Cobra Executive BSz 5, 1 KCL 1 KL yang dilaporkan oleh Pemohon Banding telah sesuai dengan nilai penjualan yang benar-benar dilakukan kepada distibutor yakni PT.

AAA;

bahwa berdasarkan penjelasan yang diatur dalam pasal 29 Undang-undang Nomor: 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor: 16 tahun 2009, antara lain dinyatakan” simpulan hasil pemeriksaan harus didasarkan pada bukti-bukti yang terkait dan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan perpajakan;

bahwa Terbanding melakukan koreksi harga jual terhadap produk Cobra Executive BSz 5, 1 KCL 1 KL hanya didasarkan pada asumsi atau pendapat Terbanding bahwa setiap produk yang dihasilkan oleh Pemohon Banding harus dijual dengan margin yang sama atau rata-rata sama besarnya, tanpa didasarkan pada bukti-bukti yang terkait dan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku;

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis berkesimpulan bahwa koreksi Terbanding atas peredaran usaha yang berasal dari penjualan lokal atas produk Cobra Executive BSz 5, 1 KCL 1 KL sebesar Rp895.229.814,00 tidak tepat sehingga harus dibatalkan;

bahwa mengingat koreksi DPP PPN Masa Pajak September 2010 terkait langsung dengan koreksi Terbanding atas peredaran usaha yang berasal dari penjualan lokal pada PPh Badan tahun 2010, maka seluruh pertimbangan Majelis yang diterapkan dalam memeriksa sengketa peredaran usaha yang berasal dari penjualan lokal pada PPh Badan Tahun 2010

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menurut Majelis : bahwa dalam Banding ini tidak terdapat sengketa mengenai pengurang pajak atas pajak terutang atau kredit pajak;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

Menimbang : bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak untuk mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding, sehingga PPN Masa Pajak September 2010 adalah sebagai berikut :

DPP Pajak Pertambahan Nilai menurut Keputusan Terbanding

Rp 10.387.483.783,00

Koreksi yang tidak dipertahankan

Rp 2.172.052.522,00 DPP Pajak Pertambahan Nilai

menurut Majelis

Rp 8.215.431.261,00

Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan : Mengabulkan seluruhnya Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-2069/WPJ.07/2013 tanggal 8 Oktober 2013, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak September 2010 Nomor: 00830/207/10/055/12 tanggal 13 Juli 2012, atas nama : PT. XXX sehingga perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari 2010 menjadi sebagai berikut :

Dasar Pengenaan Pajak Rp 8.215.431.261,00 Pajak Keluaran yang harus

dipungut/dibayar sendiri

Rp 313.387.100,00 Pajak yang dapat diperhitungkan Rp 1.646.698.581,00 PPN yang kurang/(lebih) dibayar (Rp 1.333.311.481,00).

Kelebihan pajak yang sudah dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya

Rp 1.333.311.481,00

Pajak Pertambahan Nilai yang Kurang Dibayar

Rp 0,00

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Senin tanggal 12 Januari 2015, oleh Hakim Majelis I Pengadilan Pajak yang ditunjuk dengan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor : Pen.00575/PP/PM/V/ 2014 tanggal 3 Juni 2014, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

ABC sebagai Hakim Ketua,

BCD sebagai Hakim Anggota, CDE sebagai Hakim Anggota, DEF sebagai Panitera Pengganti,

dan putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Senin tanggal 31 Agustus 2015, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Terbanding namun dihadiri oleh Pemohon Banding.

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

bahwa koreksi Terbanding atas Biaya Reparasi dan Pemeliharaan sebesar Rp476.483.380,00 dikarenakan Pemohon Banding tidak dapat memberikan buktibukti secara lengkap, sehingga

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.43793/PP/M.III/16/2013 tanggal 07 Maret 2013, maka

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, meneliti dan mempelajari lebih lanjut atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.36702/PP/M.I/16/2012 tanggal

bahwa berdasarkan hal-hal di atas, mengingat harga Miko menurut data dari Terbanding adalah berkisar antara Rp.3.500,00 sd Rp.4.000,00 per kg dan Pemohon Banding tidak keberatan

Bahwa berkenaan dengan amar pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Pajak yang tertuang dalam Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put.24384/PP/M.IV/16/2010 tanggal 30 Juni 2010 tersebut

Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah koreksi Terbanding atas besarnya Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar Rp1.739.380.932,00 yang dihitung

Menimbang :bahwa oleh karena itu koreksi pajak akibat sengketa tarif oleh Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2008 menurut Keputusan Terbanding atas

bahwa berdasarkan hal-hal di atas, mengingat harga Miko menurut data dari Terbanding adalah berkisar antara Rp3.500,00 sd Rp4.000,00 per kg dan Pemohon Banding tidak keberatan