• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERBEDAAN KEDALAMAN DAN LOKASI BUDIDAYA TERHADAP JUMLAH DAN UKURAN PENEMPELAN SPAT KERANG HIJAU (Perna viridis) DI TIMBULSLOKO, SAYUNG, DEMAK (22b621)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PERBEDAAN KEDALAMAN DAN LOKASI BUDIDAYA TERHADAP JUMLAH DAN UKURAN PENEMPELAN SPAT KERANG HIJAU (Perna viridis) DI TIMBULSLOKO, SAYUNG, DEMAK (22b621)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERBEDAAN KEDALAMAN DAN LOKASI BUDIDAYA TERHADAP JUMLAH DAN UKURAN PENEMPELAN SPAT KERANG HIJAU (Perna viridis) DI

TIMBULSLOKO, SAYUNG, DEMAK

S K R I P S I

MUHAMMAD BULDAN MURSYID 26020118130121

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2022

(2)

PENGARUH PERBEDAAN KEDALAMAN DAN LOKASI BUDIDAYA TERHADAP JUMLAH DAN UKURAN PENEMPELAN SPAT KERANG HIJAU (Perna viridis) DI

TIMBULSLOKO, SAYUNG, DEMAK

MUHAMMAD BULDAN MURSYID 26020118130121

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Derajat Sarjana S1 pada Departemen Akuakultur

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2022

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

ABSTRAK

Muhammad Buldan Mursyid. 26020118130121. Pengaruh Perbedaan Kedalaman dan Lokasi Budidaya Terhadap Jumlah dan Ukuran Penempelan Spat Kerang Hijau (Perna viridis) di Timbulsloko, Sayung, Demak (Ristiawan Agung Nugroho dan Dicky Harwanto).

Timbulsloko, Sayung, Demak merupakan wilayah pesisir Jawa Tengah yang memiliki berbagai potensi. Potensi wilayah tersebut menyebabkan berkembangnya industri yang memberi dampak positif dan negatif pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Dampak negatif dari perkembangan industri tersebut ialah terjadinya rob dan abrasi. Kerang hijau (P.viridis) merupakan biota yang mudah di budidayakan. Budidaya P.viridis pada umumnya menggunakan metode longline, rakit (raft), dan tiang tancap (poles). Sistem budidaya longline vertikal memiliki keunggulan yang fleksibel mengikuti arus air dan spat dapat menempel pada berbagai lapisan kedalaman. Lokasi di depan dan belakang hybrid-compound structure memiliki karakter yang berbeda sehingga memiliki potensi yang berbeda pula untuk budidaya kerang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kedalaman dan lokasi budidaya (di depan dan belakang hybrid-compound structure) serta menentukan kedalaman dan lokasi terbaik terhadap jumlah dan ukuran penempelan spat P.viridis pada kolektor spat longline vertikal di perairan Timbulsloko, Sayung, Demak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) yang terdiri atas 2 perlakuan lokasi (di depan dan belakang hybrid-compound structure), 3 perlakuan kedalaman (<50 cm, 50 – 100 cm, >100 cm) dan 3 kali ulangan. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu spat kerang hijau (Perna viridis) selama 60 hari.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi lokasi dan kedalaman yang berbeda memiliki pengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah penempelan spat P.viridis. Jumlah penempelan spat P.viridis terbaik terdapat pada lokasi longline vertikal di belakang hybrid-compound structure dengan kedalaman

<50 cm yang memiliki jumlah spat P.viridis yang menempel sebanyak 40303 ± 26564 ekor. Berdasarkan hasil uji anova, ukuran spat P.viridis tidak memiliki pengaruh nyata (P>0,05) terhadap perlakuan perbedaan lokasi, kedalaman, dan kombinasi keduanya.

Kata Kunci : P.viridis, Spat, Jumlah, Ukuran, Timbulsloko

(7)

vii

ABSTRACT

Muhammad Buldan Mursyid. 26020118130121. Effect of differences in depth and location on amount and size of green mussel spat (Perna viridis) at Timbulsloko, Sayung, Demak (Ristiawan Agung Nugroho and Dicky Harwanto) Timbulsloko, Sayung, Demak is a coastal area of Central Java that has various potentials. The potential of the area causes the development of industries that have positive and negative impacts on the coastal community and the surrounding environment. The negative impact of the industrial development is the occurrence of tidal flooding and abrasion. Green mussel (P.viridis) is a biota that easy to cultivate. P. viridis cultivation generally uses the longline, raft, and pole methods. The vertical longline cultivation system has the advantage of being flexible with the flow of water and the spat/cohort can attach to various layers of depth.

This study aims to determine the effect of differences in depth and location of cultivation (in front and behind the hybrid-compound structure) as well as to determine the best depth and location on the amount and size of attachments of P.viridis spats on vertical longline spat collectors in the waters of Timbulsloko, Sayung, Demak. This study used a factorial group randomized design experimental method (RAKF) which consisted of 2 location treatments (in front and behind hybrid-compound structures), 3 depth treatments (<50 cm, 50-100 cm, >100 cm) and 3 replications. The test animal used in this study was green mussel spat (Perna viridis) for 60 days.

The results of this study showed that the combination of different locations and depths had a significant effect (P>0.05) on the amount of attachments P.viridis spat. The best amount of P.viridis spat attachments was found in the vertical longline behind the hybrid-compound structure with a depth of <50 cm which had 40303 ± 26564 attached P.viridis spats. Based on the results of the ANOVA test, the treatment of differences in location, depth and combination beetween depth and location had no significant effect (P>0.05) on the size of the P.viridis spat.

Keyword : P.viridis, Spat, Amount, Size, Timbulsloko

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Penelitian ini yang berjudul “Jumlah dan Ukuran Spat Kerang Hijau (Perna viridis) Yang Menempel Pada Spat Collector Longline Vertikal Pada Kedalaman Yang Berbeda Di Lokasi Struktur Budidaya Di Depan Dan Belakang Struktur Compound Di Timbulsloko, Sayung, Demak.” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Universitas Diponegoro.

Dalam penulisan Proposal Penelitian ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ristiawan Agung Nugroho, S.Pi., M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dicky Harwanto, SPi, MSc. PhD selaku dosen pembimbing II atas segala bimbingan yang diberikan.

2. Ibu Dr. Ir. Desrina, M.Sc. selaku Ketua Departemen Akuakultur FPIK Universitas Diponegoro.

3. Project MuMaCo selaku kontributor dalam sarana dan prasarana penelitian.

4. Ibu Dr. Ir. Diana Rachmawati, M.Si. selaku dosen wali atas segala nasehat yang diberikan.

5. Serta semua pihak yang telah membantu sejak awal sampai selesainya laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan, yang mungkin dari segi kata-kata dan penyajiannya, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dapat menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Semarang, Desember 2022

Penulis

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v

RINGKASAN ... vi

SUMMARY ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan... 5

1.4. Manfaat ... 6

1.5. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Biologi ... 7

2.1.1. Taksonomi ... 7

2.1.2. Morfologi ... 7

2.1.3. Anatomi ... 8

2.2. Habitat ... 9

2.3. Kebiasaan Makan ... 10

2.4. Siklus Hidup ... 10

2.5. Karakter Habitat di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure 12 2.6. Budidaya Kerang Hijau... 17

2.7. Jumlah Penempelan dan Ukuran Spat Kerang Hijau... 19

III. MATERI DAN METODE ... 21

3.1. Hipotesis ... 21

3.2. Alat dan Bahan ... 22

3.3. Metode Penelitian ... 23

3.4. Rancangan Percobaan ... 23

3.5. Prosedur Penelitian ... 24

(10)

x

3.5.1. Tahap Penelitian ... 24

3.5.2. Tahap Pelaksanaan ... 26

3.6. Variabel Pengamatan ... 27

3.6.1. Kualitas Air ... 27

3.6.2. Jumlah Penempelan Spat P.viridis ... 27

3.6.3. Ukuran Spat P.viridis ... 27

3.7. Analisis Data ... 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1. Hasil ... 29

4.1.1. Penempelan Spat ... 29

4.1.2. Ukuran Spat ... 30

4.1.3. Kualitas Air ... 32

4.1.4. Kesuburan Perairan di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 36

4.1.5. Kelimpahan Plankton di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 37

4.1.6. Konsentrasi Mineral di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 38

4.2. Pembahasan ... 39

4.2.1. Penempelan Spat ... 39

4.2.2. Ukuran Spat ... 40

4.2.3. Kualitas Air ... 40

4.2.4. Kesuburan Perairan di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 44

4.2.5. Kelimpahan Plankton di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 45

4.2.6. Konsentrasi Mineral di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 45

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1. Kesimpulan ... 47

5.2. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 54

RIWAYAT HIDUP ... 79

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Pendekatan Masalah ... 5

Gambar 2.1 Morfologi kerang hijau... 7

Gambar 2.2 Anatomi Kerang Hijau (P.viridis) ... 9

Gambar 2.3. Siklus Hidup P.viridis. ... 11

Gambar 2.4. Sistem Budidaya Kerang Hijau ... 18

Gambar 3.1. Model struktur budidaya kerang hijau sistem longline ... 23

Gambar 3.2. Titik Lokasi Penelitian ... 24

Gambar 3.3. Struktur budidaya kerang hijau ... 25

Gambar 4.1. Rerata jumlah penempelan spat kerang hijau ... 29

Gambar 4.2. Rerata ukuran spat kerang hijau ... 31

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisis ragam jumlah penempelan spat kerang hijau ... 30

Tabel 4.2 Analisis ragam ukuran panjang spat kerang hijau ... 32

Tabel 4.3 pH di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 32

Tabel 4.4 Salinitas di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 33

Tabel 4.5 Oksigen Terlarut di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 33

Tabel 4.6 Kedalaman Perairan di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 34

Tabel 4.7 Suhu Perairan di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure... 34

Tabel 4.8 Kecerahan Air di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure .. 35

Tabel 4.9 Kecepatan Arus di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure 35 Tabel 4.10 TSS di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 36

Tabel 4.11 Kesuburan Perairan di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 36

Tabel 4.12 Kelimpahan Plankton di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 37

Tabel 4.13 Konsentrasi Mineral di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 38

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Total Jumlah Penempelan Spat Kerang Hijau ... 55

Lampiran 2. Uji Normalitas Jumlah Penempelan Spat Kerang Hijau ... 56

Lampiran 3. Uji Homogenitas Jumlah Penempelan Spat Kerang Hijau ... 57

Lampiran 4. Uji Additivitas Jumlah Penempelan Spat Kerang Hijau ... 59

Lampiran 5. Uji Anova RAK Faktorial Jumlah Penempelan Spat Kerang Hijau . 60 Lampiran 6. Hasil Uji Duncan Jumlah Penempelan Spat Kerang Hijau ... 61

Lampiran 7. Total Ukuran Spat Kerang Hijau ... 61

Lampiran 8. Uji Normalitas Ukuran Spat Kerang Hijau... 63

Lampiran 9. Uji Homogenitas Ukuran Spat Kerang Hijau ... 64

Lampiran 10. Uji Additivitas Ukuran Spat Kerang Hijau... 65

Lampiran 11. Uji ragam Anova RAK Faktorial Ukuran Spat Kerang Hijau ... 66

Lampiran 12. Tabel hasil pengamatan jumlah dan ukuran spat kerang hijau depan hybrid-compound structure bulan 1 ... 67

Lampiran 13. Tabel hasil pengamatan jumlah dan ukuran spat kerang hijau depan hybrid-compound structure bulan 2 ... 68

Lampiran 14. Tabel hasil pengamatan jumlah dan ukuran spat kerang hijau belakang hybrid-compound structure bulan 1... 69

Lampiran 15. Tabel hasil pengamatan jumlah dan ukuran spat kerang hijau belakang hybrid-compound structure bulan 2... 70

Lampiran 16. Dokumentasi pengamatan spat kerang hijau di depan dan belakang hybrid-compound structure ... 71

Lampiran 17. Parameter Kualitas Air di Depan Hybrid-Compound Structure ... 72

Lampiran 18. Parameter Kualitas Air di Belakang Hybrid-Compound Structure 73 Lampiran 19. Total Kelimpahan Nutrien Dalam Air di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 74

Lampiran 20. Total Konsentrasi Mineral di Depan dan Belakang Hybrid- Compound Structure ... 75

Lampiran 21. Total Kelimpahan Plankton di Depan dan Belakang Hybrid- Compound Structure ... 76

Lampiran 22. Analisis Plankton di Depan dan Belakang Hybrid-Compound Structure ... 77

Referensi

Dokumen terkait

The design of the Phase Shift Keying transceiver for high - speed packet radio is the most quality products ever being produces... University of

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Apabila suatu Negara Pihak yang melakukan ekstradisi dengan syarat adanya suatu perjanjian menerima pennintaan ekstradisi dari Negara Pihak lainnya di mana Negara itu

Hasil penelitian pada parameter tinggi tanaman, perlakuan dengan perbedaan jenis media tanam sistem akuaponik memberikan efektivitas yang sangat nyata pada minggu

Rancang Bangun Sistem Pantau Temperatur Pada Model Sungkup PLTN Dengan PLC XBM-DR16S. Kussigit Santosa, Agus

Widoningsih, Sri (2011) Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita dengan Media Audio Visual Pada Peserta Didik Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 5

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tesis yang berjudul