Menimbang
Mengingat
BUPATI KUTAITIMUR PROVINSI KALIMANTANTIMUR PERATURANBUPATI KUTAITIMUR
NOMOR 11 TAHUN 2019 TENTANG
KEBIJAKANDAN STRATEGI DAERAH DALAMPENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGADAN SAMPAH SEJENIS
SAMPAH RUMAHTANGGA
DENGAN RAHMATTUHANYANG MAHAESA BUPATI KUTAITIMUR,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (5) Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tan gga , maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3896), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962);
3. Undang-Undang ...
Menetapkan
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4851);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tabun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Tabun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5347);
6. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi. Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.I0jMENLHKjSETJENjPLB.Oj4j2018 tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan dan Strategi. Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah;
MEMUTUSKAN:
PERATURAN BUPATI TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI DAERAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAHSEJENIS SAMPAHRUMAHTANGGA
BABI ...
BABI
KETENTUANUMUM Pasall
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Bupati adalah Bupati Kutai Timur.
2. Daerah adalah Kabupaten Kutai Timur
3. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
5. Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang selanjutnya disebut Jakstranas adalah arab kebijakan dan strategi dalam pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Tingkat Nasional yang terpadu dan berkelanjutan.
6. Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampab Sejenis Sampah Rumah Tangga yang selanjutnya disebut Jakstrada adalah arab kebijakan dan strategi dalam pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Tingkat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang terpadu dan berkelanjutan.
7. Sampah Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat SRT adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.
8. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat SSSRT adalah Sampah Rumah Tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, danj' atau fasilitas lainnya.
9. Sumber Sampah adalah asal timbulan sampah
BABII ...
BABII
ARAHJAKSTRADA Bagian Kesatu
Umum Pasa12 (1) Jakstrada memuat:
a. arah kebijakan pengurangan dan penanganan SRT dan SSSRT; dan
h. strategi, program, dan target pengurangan dan penanganan SRT dan SSSRT.
(2) Jakstrada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam periode waktu Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2025.
Bagian Kedua
Arah Kebijakan Pengurangan dan Penanganan SRT dan SSSRT Pasal3
(1) Arab kebijakan pengurangan dan penanganan SRT dan SSSRT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a meliputi peningkatan kinerja di bidang:
a. pengurangan SRT dan SSSRT; dan b. penanganan SRT dan SSSRT.
(2) Pengurangan SRT dan SSSRT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan melalui:
a. Pembatasan timbulan SRT dan SSSRT;
b. Pemanfaatan kembali SRT dan SSSRT; dan c. Pendauran ulang SRT dan SSSRT.
(3) Penanganan SRT dan SSSRT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan melalui:
a. pemilahan;
b. pengumpulan;
c. pengangkutan;
d. pengolahan; dan e. pemrosesan akhir.
Bagian ...
Bagian Ketiga
Strategi, Target, dan Program Pengurangan dan Penanganan 8RT dan 88SRT
Pasa14
(1) Strategi pengurangan SRT dan SSSRT sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 ayat (1) hurufb meliputi:
a. pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam pengurangan SRT dan SSSRT;
b. penguatan koordinasi dan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
c. penguatan komitmen lembaga eksekutif dan legislatif di daerah dalam penyediaan anggaran pengurangan SRT dan SSSRT;
d. peningkatan kapasitas kepemimpinan, kelembagaan, dan sumber daya manusia dalam upaya pengurangan SRT dan SSSRT;
e. pembentukan sistem informasi;
f. penguatan keterlibatan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi;
g. penerapan dan pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam pengurangan SRT dan SSSRT; dan
h. penguatan komitmen dunia usaha melalui penerapan kewajiban produsen dalam pengurangan SRT dan SSSRT.
(2) Strategi penanganan SRT dan SSSRT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) hurufb meliputi:
a. pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam penanganan SRT dan SSSRT;
h. penguatan koordinasi dan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
c. penguatan komitmen lembaga eksekutif dan legislatif di daerah dalam penyediaan anggaran penanganan SRT dan SSSRT;
d. peningkatan kapasitas kepemimpinan, kelembagaan, dan sumber daya manusia dalam penanganan SRT dan SSSRT;
e. pembentukan ...
e. pembentukan sistem informasi;
f. penguatan keterlibatan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi;
g. penerapan dan pengembangan skema investasi, operasional, dan pemeliharaan;
h. penguatan penegakan hukum;
1. penguatan keterlibatan dunia usaha melalui kemitraan dengan Pemerintah Daerah;
j. penerapan teknologi penanganan SRT dan SSSRT yang ramah lingkungan dantepatguna;dan
k. penerapan dan pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam penanganan SRTdan SSSRT.
Pasal5
(1) Target pengurangan dan penanganan SRT dan SSSRT dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b meliputi:
a. pengurangan SRT dan SSSRT sebesar 30% (tiga puluh persen) dari angka timbulan SRT dan SSSRT sebelum adanya kebijakan dan strategi nasional pengurangan SRT dan SSSRT di tahun 2025; dan
b. penanganan SRT dan SSSRT sebesar 700/0(tujuh puluh persen) dari angka timbulan SRT dan SSSRT sebelum adanya kebijakan dan strategi nasional penanganan SRT dan SSSRT di tahun 2025.
(2) Target pengurangan dan penanganan SRT dan SSSRT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I.
Pasal6
Jakstrada sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan melalui program sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB III ...
BAB III
PENYELENGGARAANJAKSTRADA Bagian Kesatu
Umum Pasal7
(1) Jakstrada senantiasa memperhatikan kesesuaian dengan rencana pembangunan jangka panjang Daerah dan rencana pembangunan jangka menengah Daerah.
(2) Penyusunan Jakstrada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selain berpedoman kepada Jakstranas dan juga berpedoman kepada Jakstrada Provinsi.
Bagian Kedua Jakstrada
Pasal 8
(1) Dalam penyelenggaraan Jakstrada, Bupati sesuai dengan kewenangannya bertugas untuk:
a. melaksanakan Jakstrada dan mengkoordinasikan penyelenggaraan Jakstra.da;
b. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Jakstrada; dan
c. menyampaikan hasil pelaksanaan Jakstrada kepada Gubemur paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
(2) Bupati bertanggung jawab dalam pengadaan tanah, sarana, dan prasarana pengelolaan SRT dan SSSRT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pasal9
(1) Pemantauan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai capaian pengurangan dan penanganan SRT dan SSSRT.
(2) Capaian pengurangan SRT dan SSSRT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur dengan indikator:
a. besaran penurunan jumlah timbulan SRT dan SSSRT per kapita;
b. besaran ...
b. besaran peningkatan jumlah SRT dan SSSRT terdaur ulang di Sumber Sampah; dan
c. besaran peningkatan jumlah SRT dan SSSRT termanfaatkan kembali di Sumber Sampah.
(3) Capaian penanganan SRT dan SSSRT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur dengan indikator:
a. besaran peningkatan jumlah SRT dan SSSRT yang terpilah di Sumber Sampah;
b. besaran penurunan jumlah SRT dan SSSRT yang diangkut ke tempat pemrosesan akhir;
c. besaran peningkatan jumlah SRT dan SSSRT yang diangkut ke pusat pengolahan SRT dan SSSRT untuk menjadi bahan baku
dan/
atau sumber energi;d. besaran peningkatan jumlah SRT dan SSSRT yang terolah menjadi bahan baku;
e. besaran peningkatan jumlah SRT dan SSSRT yang termanfaatkan menjadi sumber energi; dan
f. besaran penurunan jumlah SRT dan SSSRT yang terproses di tempat pemrosesan akhir.
(4) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) disusun dalam bentuk laporan Jakstrada.
(5) Terhadap laporan Jakstrada sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan evaluasi yang dikoordinasikan oleh Bupati melalui:
a. pembandingan antara capaian dengan target perencanaan; dan b. identifikasi dan penyelesaian hambatan pelaksanaan.
(6) Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar perbaikan Jakstrada.
BABIV PENDANAAN
PasallO
Pendanaan penyelenggaraan Jakstrada dapat berasal dati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber dana lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BABV ...
BABV
KETENTUANPENUTUP Pasalll
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kutai Timur.
Ditetapkan di Sangatta pada tanggal 21 Mei 2019 BUPATI KUTAITIMUR,
ttd
ISMUNANDAR Diundangkan di Sangatta
pada tanggal24 Mei 2019 SEKRETARIS DAERAH KABUPATENKUTAITlMUR,
ttd lRAWANSYAH
BERITA DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2019 NOMOR 11 Salinan Sesuai Dengan Aslinya
Sekretariat Daerah Kabupa Kutai Timur H
lI) ~ ~
N .q-
#.
~0
...
0 ~N
...
<") ..-ff:'.. \C)
C'() N
00 0\
('I') f:'..
V
-s
~ ~~N 0
0 0 00 .-.
N V N 0\
J1) ("j
00 N
J1) f:'..
f:'.. ll')
('I') ~
""
N ...-I('I) ~0 f:'..0S
0N ['. f:'..N \!).
iC
('I)00 NNS '"
~:2
NN ~0\ ~ Cf)~...CO 0 V
C 0 \!)
~ N 0 ~ <")
a ]
N00 N...
.5
"It" 00~
;
~-
N0N eo0coV..
'#.VN NJ1)-
('I')..
~
0 0'1
00
...
i
0'1N 0ll')~
l
0 '" '# ~
N N
0 0 N U)
N 0\ N ('I')
1
C'()r-.. ~.-4m
0\ "It"&
.-i..
0..
en
0\ If) ~ ...-(I'll ... .-4 J1)
0
f:'..-
G.) 0 ('I') v$:l
~
N
.
Nto
,g
t--f:'.. .-4~ ~
1
(J'It--..
C'()N..
~
co Cf)
'#.
.-4.-4 f:'.. .-4
0 .-4 00 ...
N
...
§
~.-4 0\-
i .; .;.; ~';t:
a
.,do.§ ~~ § e s
«1
m
asCt:~[
§
O::rn.bSmog
.... fI)Ct:mClS ';.!~i.! m_E
«1i.~~
o.c~ o..t:~k
§ .~.., i.~~
~
0 Aq,)",?
~ ~ 00
E! rnCl)~ en~~
~
~
rn-am t:-a'aS a -a.5
.-
'"0
] D. "iJ ~ D."CS
~ l:lIl 0. E--
-
~~!J~ i J~
; .s
CI)gs~
; .§; ; 3
t: ; ;c ; ~
~
~-Of--4~ &-0£-4 &-0£-4 ';1 CIS ~ ~
~~1
... ~..dCG.)
is gg a ~ tlIls:::
Q.) co ttli~~
...
~~&~
~~O::~
; .
0 .-i N ('I)
.
Z...
\0 .II)
.-
U)
...
'§!
g
.~ ~
~
- -
~ 0~g
0\GO
GO C')
(W) II)
• ...
'#. rzja
\C0._
«
vIt) .t-.}3
~ GO
II) ~
l"- ei)
(W)
..
'#. t
(It
-
.~ 0 (If) ct
ct
to:
r-. C"1E (I) 0
.t= .,
\0S ::s
('II 10O!.Ol#.
~.to
.~ CIt0 GO (f) ('t
I s
('II CIa0ct r-. ~0\II).:;$
~
~ II)
~
(I) ~
.... 0
#. u)('II CI) ~ II)
I
·0.('II .i v
t- ~.(J\s
lI)F 0\ C"f
1 s
dC"f0 (It.('iI0.. '#
It) .1'--~1'--....
I
(."II 0\ to--...
~ cci 0\
if
t- Il)B i
0\ .0\... :g
It)- ..
~
'lit'
CD
.. J ....
0 .(1) GOco~-
Q0- F ·CI .~ ~....
M
C't II)1
.('01!!e
0 v-vDC')GO'" 1'--~ .~etC"f.*O'l 10
.:8
.9
to-t .1 IIi iti
t-
1~ rn
J s l
u ...r:1 "a .s 1-a!·
·.D t)--,.
.0'... .tj3
:::s1 t i ..U
'U--;fIltl
C7JIii
~~i
... .. it·
Q)UM"- I
C'Il
11 - . g U
~iJI
~Q) •i Jl2 5a
8." ·
! III .. 1-5
d! "2J~ I~·~·.
J
~ or> •E-
...
(It- -
',' ..
'j ]
, b, ,g
.... s ...
~
.!l
0 ~
0 e,
0 0
.t:J
j
~ ~
If,
~e
If
...-i ,
-
...-I-
......
...
.... ....
.-I
!
.-I
-
.-1
,
..-I
-
,:i... ... .-I
.... - ....
~, ..-I
... :
s
s:: s:::-i
~ ~.E
p. p.
::s
::s
::!,
~ ~ ia ~
.~';iiS11 .~-a A A; 01
es. ~~ Ei
5Ei~ a fis jB't1 a ;; .!,'
~ "iJ
ilStl~i Cd; & ~.~ &
(I) ...p.i r oil ~ l6! !i..~[' Ii~ jlita:l~ ta
~~~~a1i11i! 11..,..,
"'"<1a :3 ~ j
mj
i~~nnh~h5~ ~~~I~~GJ
~J~J8.~;9~;lii
Q,) (l)f-oQ)Q)E-<~ ~ Q.(I) (-t en (I) f-c Ei8. 8. 8. 8. 8. d!~ a![§
8 ~.
....
N~~I B.... ·s .;;
IB 5 13~~ ~ ~ B t
m·....
~m~ih}!~ ~li~l~ !ta1~! &, aS1l
::I... ::-'i::S... ::s ==::s
s::E '"
4)_~j2J~;~~1 . _u't1
't1't1l~&;~;~~~
(I) ~(I)en(l)~f-o o:...!115~~u§.g~~ a
~.8 -.t:J' ci
....
~.·iiI .]
M '
't1 M
... .B ~
s:
0 CIIl.0l
.0 .0
1~·;
J
~6
a
Gli'~
& 1& JLe~
...
~ ...
0~
... ~
-
"5
...-4
s ....
If
~[
_
,~
_
;
12
- -a ; -
- I
fII)--
-
r:l.,
~ ...-44.>
.-I ' "t:J
i
...~as
s t::
J
Dc ~
::s
....
..0 Q
~'
00
- ~ s
J ~ ~l" 1 U :i§~i
CIS.
t
:::I as ... •.. t::j.: ~~ m a a ~j ~=B
:=s
j. ~
:::Ig ~ l.i! U.i! i :f";l r
t::~8-
"il:3
Gl:§~
II)- !i
-;""'" ~.8
::sil'i ~~~ l~ -!1.&S ~
~ "t:Ji
~+l 0.-a ~ &, lirE
A:::IUS] ti~~tIfJ i~ ihlt~i~ lu
,J:l"'~o :::I ~~ -;i ~
ttl e~~
_ Dc II) .a Dcp..
8- ~i"o~I~J~a 8.
en ~ flHIl ~e
Dc8. 8. 8. d! ~
M; jl;.
J
8j8. ~ (/)
E--oar
:Ej'-LOi~
,
t8~iiidi
t::~5Isl~
&~-a If~o
oj
~ ·~i
8
5 e
B :ii::s i'~::S
.s, as las-iii a
D:-a
rIl D:.~i~~ lsi
& ~
8.00 ~ ((HIl ~N
'a ]
~~
~
... '"'
U B1-0filO
5:
QI'IlZ Il.
re
0 00::<
U Id!
~a I~
.0~l.O
N...., ....,
0N
V~ ..-I .-4
0 N
f')
N
....
.-t0N
Z N... ..-I
::> N0
:c N
~ ...
N
....
w-10 N
0 N
0 ..-t ...
N
0\,...;
..-I
....
0N
00
.... .... ....
0 N
Z ~ ~
i
t)-e ~
::> Pc
~ ::s
Q) ~
~
.; °8'; os 1 f -';t I'" ]
~
Bi§~'~~~ -= B ~
{j ~f.; ; ~ ~
tHtiiUh a ; ~ ~ ~ ~ i~ ~ ~
'0:g .~i
0
re
Il.8.
I'll ~ I'llrn E-o52
<w.8 Po ~.,~.. ~.D';"·-1 5 °i -g 8.
-ca
t)s::dJ e ~ ~ o~
C7.l 0::::sj ~ r" 8..8
of!r
-
~....
a !...
af 0;j ~
~.lDI'iI
os ~
~
1II!;o-s::aJ::S
&bi»~ ~ e]-
tl
~~Sum
8.:.4_~'E~~
-Z
i °si
~
i .a P
tr::-cl'll;'*~
j:Q • 0111
~ta1t~
~
~:s ~~~i~~S~ 8.
E-oQ)Q)~0
°
z
...~a
~
$ Q
Q.,
0
~
a
tf
-
--
...
....
- -
...
-
.s:: ' :£.
l
A:s
~
-a "~~
~. ., .=..i
S ~E
i ~~ ~a~
~;:Sc·O';:S~ClStn~ ;'".- Q~
§
~.g~.~. all··IU ._JS :l::Jj ~i
IU ._. . 0::. iii) ~
a ~ .. i
t4... ....:§i
~.~.it~~
a... - E ~ ~.a ="Q
tIIOi'O
atit
aI~&,+l ~.;i... .. ~...e
~4l. 4)..e ..:;·I.s.e ~ a fI~a .ri~~ ~i~~:E
cSgSSa
&11:1(f)~rJ)rIl~alGI
&-S~l·;alGI
'd.... enro UJ fIl Eo<se4)II&I~
Q, . . ... . .. s=
.a_
. . as~ I::as.. "Qh (U ~ '\:I
-i
.c.!t)
C:~c:i
oS0i
...8.~.~ .t:a~ea
. 0.. 1::.~.
iII~.a.t
£f.
s 8.
a>&
tJ..&1
c1j...c8 ·cf· t!
't:t
.~.,
.~.
Q:2;.....~ ..
.··re·,· ..