• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN INFORMED CONSENT DENGAN MUTU PELAYANAN DOKTER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN INFORMED CONSENT DENGAN MUTU PELAYANAN DOKTER."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prioritas utama pada pembangunan saat ini adalah dalam bidang

kesehatan. Meningkatnya pembangunan kesehatan sejalan dengan

meningkatnya mutu pelayanan kesehatan itu sendiri. Peningkatan mutu

pelayan ini merupakan sebagai salah satu bentuk dukungan pada program

"Indonesia Sehat 2015", dan seiring meningkatnya mutu pelayanan

kesehatan meningkat pula kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup

sehat (Anies, 2003).

Mutu pelayanan kesehatan memiliki arti sebagai bentuk pelayanan

yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan yang dinilai dapat

memenuhi harapan ataupun keinginanserta kebutuhan, juga mampu

memberikan kepuasan bagi masyarakat luas di bidang kesehatan. Mutu

pelayanan kesehatan sendiri merupakan salah satu faktor penting dalam

meningkatnya mutu kesehatan, sehingga mutu pelayanan kesehatan yang

baik diharapkan mampu menunjang mutu kesehatan yang lebih baik

(Retnowati, 2008).

Mutu pelayanan kesehatan memiliki banyak faktor yang

mempengaruhi. Peran dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan

(2)

2

kesehatan. Dokter dijadikan sebagai barisan terdepan salah satu pelayan

kesehatan primer dengan harapan mereka memberikan pelayanan yang

bermutu kepada masyarakat pada umumnya sehingga tentunya dokter

memiliki mutu akan memberikan pelayanan dengan mutu yang baik pula

(Retnowati, 2008).

Pengetahuan dokter mengenai ilmu kedokteran, ketersediaan

sarana prasarana demi menunjang diagnosis ataupun terapi menjadi

segelintir hal yang dapat mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan yang

diberikan. Termasuk salah satu di dalamnya adalah pengetahuan tentang

informed consent dokter yang mungkin dapat mempengaruhi mutu

pelayanan yang diberikan (Retnowati, 2008).

Informed consent merupakan suatu proses komunikasi antara

dokter dan pasien untuk menentukan upaya pelayanan medis yang

dipandang terbaik dan bermutu. Dokter memberikan informasi dan

berdasarkan informasi tersebut pasien akan memberikan persetujuannya.

Persetujuan ini dapat meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter

sehingga pasien percaya bahwa dokter bersungguh-sungguh

mengupayakan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu

(Soelistyowatie, 2011).

Sesuai hal yang telah disebutkan di atas bahwa informed consent

yang disampaikan oleh dokter jika dapat diperoleh dengan cara yang baik

(3)

3

meningkatkan mutu pelayanan medik. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang

informed consent tidak bisa lepas dari peranannya sebagai salah satu hal

yang mungkin dapat mempengaruhi mutu pelayanan dokter

(Soelistyowatie, 2011).

Mutu pelayanan kesehatan yang semakin bermutu secara tidak

langsung mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap mutu

kesehatan masyarakat. Sebagaimana telah disebutkan dalam UU No. 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan telah menyatakan bahwa :

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap oranguntuk hidup

produktif secara sosial dan ekonomis.

Lebih ditekankan lagi dalam UUD 1945 Pasal 28H ayat (1) yang

menyatakan bahwa:

Seluruh warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan.

Secara ekplisit, aturan tersebut menjadikan pelayanan kesehatan sebagai

pelayanan yang harus dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Berdasarkan pernyataan yang telah dipapaparkan sebelumnya, ada

hal yang menarik hati penulis yaitu hubungan pengetahuan informed

(4)

4

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan informed consent

dengan mutu pelayanan dokter?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan informed

consent dengan mutu pelayanan dokter.

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran hubungan

tingkat pengetahuan informed consent dengan mutu pelayanan dokter.

2. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber referensi peneliti

lain yang tertarik untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan

informed consent dengan mutu pelayanan dokter.

3. Penelitian ini diharapkan mampu mengevaluasi tingkat pengetahuan

informed consent yang wajib diketahui oleh dokter.

4. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan informasi yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam menilai mutu

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan tingkat kecemasan pasien dari yang tidak mengalami kecemasan sebelum pemberian informed consent 7 orang sesudah pemberian informed consent 10 orang, tingkat

Dalam ikatan demikianlah masalah persetujuan tindakan medik ( informed consent ) muncul, di satu sisi tim dokter mempunyai kewajiban untuk melakukan tindakan medik, di lain pihak

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan mutu pelayanan kesehatan terhadap kepatuhan minum obat penderita TB Paru di Puskesmas

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “ REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN UNTUK

Jumlah kebutuhan tenaga dokter dan dokter gigi minimal untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal khususnya terkait pelaksanaan informed consent di Puskesmas

Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara proses pelaksanaan informed consent tindakan pertolongan persalinan dengan tingkat kecemasan ibu inpartu kala I

Hasil penelitian tersebut tentu mendukung hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa rata-rata responden puas (58,6%) dengan penjelasan informed consent oleh

Sari & Widiharti / Jurnal IJPN Vol.3, No.2 Desember 2022, Hal : 158 - 165 Jurnal | Indonesian Journal Of Professional Nursing 2022 158 HUBUNGAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT