• Tidak ada hasil yang ditemukan

REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN UNTUK PELAYANAN KESEHATAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum Minat Utama : Hukum Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN UNTUK PELAYANAN KESEHATAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum Minat Utama : Hukum Kesehatan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN

UNTUK PELAYANAN KESEHATAN

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum

Minat Utama : Hukum Kesehatan

Disusun Oleh : Aryoko Abdurrachman

NIM. S301602001

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN

UNTUK PELAYANAN KESEHATAN

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum

Minat Utama : Hukum Kesehatan

Disusun Oleh :

Aryoko Abdurrachman NIM. S301602001

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN

Nama : Aryoko Abdurrachman

NIM : S301602001

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN UNTUK PELAYANAN KESEHATAN” adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini di beri tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut di atas tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan

gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keasilan

tesis saya, dengan ini saya bersedia dipublikasi website Program Magister Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2017

Yang membuat pernyataan

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah serta Inayah-Nya dan memberikan kemudahan bagi

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “REFORMULASI INFORMED CONSENT BERBASIS KEADILAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN UNTUK PELAYANAN KESEHATAN” Tesis ini disusun dan diajukan untuk melengkapi persyaratan guna meraih gelar Magister Pada Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tesis ini dapat selesai berkat bantuan para pihak, untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, atas nikmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Furqon selaku Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Dr. Hari Purwadi, S.H., M.H selaku Kepala Program Studi Magister Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Ibu Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M selaku

pembimbing tesis penulis yang senantiasa memberikan pengarahan, ilmu, dan

bimbingan kepada penulis dengan tulus.

7. Bapak Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum selaku pembimbing tesis penulis yang selain

(7)

memberikan motivasi, semangat, dukungan dan ikut bekerja keras demi

membantu penulis untuk menyelesaikan tesis penulis layaknya keluarga sendiri.

8. Keluargaku tercinta, ayah ku Alm. Bapak Sucipto Jadmiko. Mamah ku, Ibu

Enggar Angkasawati, yang selalu memberikan kasih sayang dan segala harapan

yang ditujukan kepadaku. Kakak ku, Amalia Heny Cita Wati yang selalu

mendukungku dan memberikan nasihatnya kepadaku. Serta seluruh keluarga

yang memberikan dukungan, doa, dan kasih sayangnya.

9. Sahabat-sahabatku, Calvin, Dila, Alan, Pak Sigit, Ibu Wisnu, Mbak Rachma, dll.

10. Teman-teman dekatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang selalu

membuatku bahagia.

11. Teman-teman seperjuangan jurusan Hukum Kesehatan Magister Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

12. Serta semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Semoga tesis ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Surakarta, Juli 2017

(8)

MOTTO

“Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, Keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian,

Keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih”. (Lao Tse)

“Yakin Usaha Sampai”. (HMI)

PERSEMBAHAN

Penulisan hukum ( tesis ) ini Penulis persembahkan untuk :

1. Allah SWT, Pemilik Semesta Alam, yang senantiasa memberikan kedamaian dalam kehidupan

2. Keluarga kecil tercinta yang telah mengasihi dan menyertai selama ini, Mamah dan Kakak ku

(9)

ABSTRAK

Penelitian ini membahas kebutuhan reformulasi Informed Consent berbasis keadilan sosial dalam hubungan dokter dan pasien. Kebutuhan beranjak dari absennya keadilan pada aktualisasi Informed Consent. Peraturan perundang-undangan yang relevan belum berpijak kepada keadilan tersebut. Disharmoni antar peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Informed Consent menimbulkan kerancuan penerapan Informed Consent dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkeadilan.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang bersifat preskiptif dengan pendekatan undang-undang, pendekatan kasus, dan pendekatan konseptual. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah studi pustaka. Teknik analisis bahan hukum menggunakan metode deduksi.

Berdasarkan hasil penelitian Nampak bahwa aktualisasi Informed Consent belum berbasis keadilan sosial yang disebabkan oleh 3 (tiga) hal sebagai berikut: Pertama, pengistilahan hukum Informed Consent yang tidak konsisten. Kedua, kewenangan dalam memberikan tindakan medis pada pasien tidak hanya oleh dokter atau dokter gigi tetapi juga tenaga kesehatan lainnya. Ketiga, ketercukupan pengetahuan, idealita komunikasi, dan kesetaraan informasi pada Informed Consent belum terbangun. Untuk mewujudkan Informed Consent berbasis keadilan sosial mensyaratkan peninjauan undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran sebagai undang-undang yang mengatur hubungan dokter dengan pasien. Dalam Pasal 2 undang-undang a quo rumusannya diubah menjadi “Praktik kedokteran didasarkan pada asas (i) Keadilan Sosial; (ii) Kesetaraan; (iii) Kemanfaatan; (iv) Kemanusiaan; dan (v) Perlindungan dan keselamatan pasien.”

Penelitian ini merekomendasikan pemahaman kekhususan kontrak hubungan dokter dan pasien oleh pembentuk undang-undang, pelaku penyelenggara pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagaimana dilandaskan pada unsur norma, etis, dan estetis sehingga keadilan sosial mampu dijadikan dasar pelaksanaan Informed Consent dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Selain itu perlu juga dilakukan peninjauan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran untuk mengakomodir gagasan Informed Consent berbasis keadilan sosial dalam hubungan dokter dan pasien untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

(10)

ABSTRACT

This research discusses informed consent reform based on social justice in physician and patient relationships. The necessary begins from the absence of justice in the actualization of Informed Consent. Relevant legislation is not based on justice. Disharmony between regulations of Informed Consent leads to confusion of the Informed Consent application in the performance of equitable health services.

This research is a presciptive legal research with approach of law, case approach, and conceptual approach. The technique of collecting legal materials in this research is literature study. The technique of analysis of legal materials used by researchers is the method of deduction.

Based on this research concludes that the actualization of Informed Consent is not based on social justice which can be shown through 3 (three) things as follows: First, the inconsistent terminology of Informed Consent. Second, the authority in providing medical treatment to the patient is not only physician but also another medical profession. Third, adequacy of knowledge, ideality of communication, and equality of information on Informed Consent is not constructed yet. To realize Informed Consent based on social justice requires the review of Law No. 29 of 2004 on Medical Practice as a law that regulates physicians relationship with patients. In Article 2 of the a quo law the formula is changed to be"Medical Practice is based on the principle of (i) Social Justice; (Ii) Equality; (Iii) Utilization; (Iv) Humanity; And (v) Protection and patient safety. "

This research reccomended the necessary to understand the specificity of the contract of physician and patient relationship by lawmakers, actors of health service providers and the community as based on the norm, ethical, and aesthetic elements so that social justice can be used as the basis of the implementation of Informed Consent in the provision of health services. In addition, there should also be a review of Law No. 29 of 2004 on Medical Practice to accommodate the idea of Informed Consent based on social justice in the relationship of physicians and patients for the performance of health services.

(11)

Daftar Isi

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan

Halaman Pengesahan

Halaman Pernyataan

Kata Pengantar

Motto Dan Persembahan

Abstrak Abstract Daftar Isi ... ………... ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ... ii iii iv v vii viii ix x

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Perumusan Masalah

C.Tujuan Penelitian

D.Manfaat Peneitian

……….. ……….. ……….. ……….. ……….. 1 1 10 10 10 BAB II BAB III LANDASAN TEORI

A.Tinjauan Pelayanan Kesehatan

B.Tinjauan Informed Consent

C.Teori Keadilan

D.Penelitian Yang Relevan

E.Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

B.Sifat Penelitian

C.Pendekatan Penelitian

D.Jenis Dan Sumber Bahan

(12)

BAB IV

E.Teknik Pengumpulan Bahan

Hukum

F. Teknik Analisis Bahan Hukum

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A.Analisis Nilai Keadilan Sosial

Informed Consent Melalui

Peraturan

Perundang-Undangan Dan Putusan

Pengadilan Yang Relevan

1. Perspektif Peraturan

Perundang-Undangan Yang

Relevan

2. Perspektif Putusan

Pengadilan

B.Reformulasi Hukum Yang

Perlu Dilakukan Untuk

Mewujudkan Informed

Consent Yang Berbasis

Keadilan Sosial

1. Menegaskan Keadilan

Berkontrak Dalam Informed

Consent Dokter Dengan

Pasien

2. Landasan Reformulasi

Informed Consent Berbasis

Keadilan Sosial

3. Prinsip Dan Konsekuensi

(13)

BAB V

Normatif Informed Consent

Berbasis Keadilan Sosial

PENUTUP

A.Simpulan

B.Implikasi

C.Saran

……….. ……….. ……….. ……….. ………..

85

98

98

99

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data pretes dan postes kemampuan pemecahan masalah matematis menunjukkan bahwa rataan pretes pada kelas eksperimen adalah 4,52 sedangkan

Pengamatan tangkai buah nenas sangat penting karena pada karakter tangkai buah dengan diameter sempit dan ukuran tangkai tinggi serta karakter bagian buah yang besar

Penelitian yang lebih baru dengan desain yang lebih baik memperlihatkan adanya manfaat dari terapi sensori integrasi, khususnya untuk anak dengan retardasi mental ringan, autisme,

Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah:.. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap, baik berupa penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur.

Kayu yang memiliki penyusutan tinggi pada umumnya adalah jenis yang mempunyai dinding serat yang tebal dan kayu kumea batu mempunyai diding serat yang sangat tebal yaitu rata-rata

Tabel jadwal dalam database elearning terdiri dari 10 field dengan 10 field yang akan di optimasi yakni field idguru sebagai kode guru, field namaguru yakni nama staf pengajar,

Nilai – nilai parameter kualitas air hasil analisis air untuk setiap lokasi atau stasiun pengambilan sampel yang diberi simbol (Ci), dibagi dengan nilai baku mutu

Hal ini tidak jauh berbeda dengan aktifitas rantai nilai industri knalpot di Purbalingga yang juga terbagi menjadi tiga aktifitas utama, yaitu perolehan bahan baku, proses