• Tidak ada hasil yang ditemukan

URGENSI INFORMED CONSENT TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN DAN TENAGA KESEHATAN SELAIN DOKTER TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "URGENSI INFORMED CONSENT TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN DAN TENAGA KESEHATAN SELAIN DOKTER TESIS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

i

URGENSI INFORMED CONSENT TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN

DAN TENAGA KESEHATAN SELAIN DOKTER

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum

Minat Utama : Hukum Kesehatan

Disusun Oleh : Dian Lukita Sari NIM. S301608003

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2018

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil a’lamin. Tiada kata yang patut diucapkan, selain untaian rasa syukur atas dibukakan-Nya ‘Pintu Kemudahan’ bagi penulis dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “URGENSI INFORMED CONSENT TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN DAN TENAGA KESEHATAN SELAIN DOKTER”. Tesis ini disusun dan diajukan untuk melengkapi persyaratan guna meraih gelar Magister Pada Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama penulisan dalam penyusunan tesis ini ditemui berbagai kendala dan kesulitan yang penulis hadapi. Namun, berkat petunjuk, arahan, bantuan moril dan materiil serta kerja sama yang tulus dari berbagai pihak, maka kendala dan kesulitan tersebut dapat diatasi. Penulis bermaksud menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah S.W.T, atas nikamat dan karuania Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ravik Kasidi, MS, selaku rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Prof. Dr. Hari Purwadi, S.H., M.H., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Bapak Dr. Arief Suryono, S.H., M.H selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik dan lancar Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Bapak Dr. Isharyanto.,S.H., M. Hum., selaku dosen pembimbing II yang telah

(6)

vi

memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini sehingga tesis ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik dan lancar.

8. Keluargaku terkasih dan tercinta, Bapak Sutrisno, Ibu Suparni beserta kedua adik ku yang aku sayangi Dio Alga Kalpika dan Yogi Hafiz Anggara, beserta semua keluargaku yang selalu memberikan dukungan dan nasihat kepadaku.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan ilmunya dengan penuh dedikasi dan keikhlasan sehingga menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

10. Bapak dan Ibu Staf Sekretariat Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu kelancaran administrasi selama penulis menempuh perkuliahan hingga penyelesaian penulisan tesisi ini.

11. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dr. Hargiyanto, M.Kes, dr. Y.

Agus Sudarmanto, M.Kes beserta jajarannya khususnya bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.

12. Teman-teman kelas Hukum Kesehatan dan teman-teman Program Studi Magister Ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2016 yang telah memberikan semangat dan doa sehingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu.

13. Semua pihak yang telah yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Surakarta, September 2018

Penulis

(7)

vii MOTTO

“Berusahalah bermafaat untuk orang lain”

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Penulisan hukum (tesis) ini Penulis persembahkan untuk :

1. Allah S.W.T, Penguasa semesta alam, yang senantiasa memberikan kemudahan dalam setiap langkah kehidupan;

2. Keluarga tercinta yang telah memberikan semangat dan membantu dalam berjuang dalam setiap tujuan, Bapak, Ibuk dan kedua adik jagoan;

3. Teman-teman Konsentrasi Hukum Kesehatan;

4. Keluarga Besar Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Khususnya Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P);

5. Teman-teman Penyemangat Doni Nuryanto Bakhtiar beserta Sahabat

“ALAY” (Aan, Lucky, Anggun dan Yusuf);

6. Almamater Fakultas Hukum UNS.

(8)

viii ABSTRAK

Penelitian ini membahas kebutuhan urgensi informed consent tindakan pelayanan kesehatan dalam upaya perlindungan hukum bagi pasien dan tenaga kesehatan selain dokter. Kebutuhan beranjak dari Pasal 68 UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan bahwa tata cara persetujuan tindakan Tenaga Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri, tetapi sampai sekarang belum ada.

Oleh karena itu, perlu formulasi informed consent dalam upaya perlindungan hukum bagi pasien dan tenaga kesehatan selain dokter.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang bersifat preskriptif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Teknik pengumpulan bahan hukum dengan studi pustaka. Teknik analisa bahan hukum dengan merumuskan asas hukum, merumuskan pengertian hukum serta pembentukan standar hukum.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa urgensi informed consent tindakan pelayanan kesehatan dalam upaya perlindungan hukum bagi pasien dan tenaga kesehatan selain dokter dari identifikasi latar belakang yang termuat dalam konsideran yaitu, konsideran meninimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 68 UU 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, perlu mengatur tentang Persetujuan Tindakan Tenaga Kesehatan dengan Peraturan Menteri Kesehatan;

dan perkembangan peyelenggaraan pelayanan kesehaatan semakin komplek baik dari segi jumlah, jenis maupun bentuk. Konsideran mengingat, antara lain: UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; UU 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; UU 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; dan Permenkes 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien. Usulan peneliti diharapkan kedepannya dapat memutuskan dan menetapkan mengenai Peraturan Menteri Kesehatan tentang Persetujuan Tindakan Tenaga Kesehatan dalam upaya perlindungan hukum bagi pasien dan tenaga kesehatan selain dokter. Upaya perlindungan hukum jenis preventif yaitu perlindungan untuk mencegah sebelum terjadinya pelanggaran; mencegah suatu pelanggaran serta memberikan rambu- rambu atau batasan-batasan dalam melakukan sutu kewajiban. Penegakkan hukum menghendaki kepentingan serta kepastian hukum yang merupakan perlindungan yustisiable terhadap tindakan sewenang-wenang.

Penelitian ini merekomendasikan pembentukan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Persetujuan Persetujuan Tindakan Tenaga Kesehatan bagi tenaga kesehatan selain dokter dalam upaya perlindungan hukum.

Kata Kunci : Informed Consent, Pelayanan Kesehatan, Tenaga Kesehatan

(9)

ix ABSTRACT

This study discusses the need for urgency of health care information informed consent in efforts to protect law for patients and health workers other than doctors. Needs move from Article 68 of Law No. 36 of 2014 concerning Health Workers that the procedures for approving the actions of Health Personnel are regulated by a Ministerial Regulation, but until now there has been no. Therefore, it is necessary to formulate informed consent in the effort of legal protection for patients and health workers other than doctors.

This research is a prescriptive legal research with a legislative approach and a conceptual approach. Legal material collection techniques with literature study. Legal analysis techniques by formulating legal principles, formulating legal understandings and establishing legal standards.

Based on the results of the study that the urgency of health care action informed consent in the effort of legal protection for patients and health workers other than doctors from the identification of the background contained in the consideration, namely, considerations consider: that as the implementation of Article 68 of Law 36 of 2014 concerning Health Personnel, need to regulate Approval of Actions of Health Workers with the Regulation of the Minister of Health; and the development of health services is increasingly complex both in terms of number, type and form. The consideration was given, among others: Law 36 of 2009 concerning Health; Law 44 of 2009 concerning Hospitals; Law 36 of 2014 concerning Health Personnel; and the Minister of Health Regulation 69 of 2014 concerning Hospital Obligations and Patient Obligations. The researchers' suggestion is expected to be able to decide and determine the Minister of Health Regulation regarding the Approval of Actions of Health Workers in the effort of legal protection for patients and health workers other than doctors. Legal measures for preventive types are protection to prevent prior to violations;

prevent a violation and provide signs or limitations in conducting liability. Law enforcement requires interest and legal certainty which is a just protection against arbitrary actions.

This study recommends the establishment of a Minister of Health Regulation concerning the Approval of Approval of Health Workers for health workers other than doctors in legal protection efforts.

Key: Informed Consent, Health Services, Health Workers

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Kata Pernyataan ... iv

Kata Pengantar ... v

Motto dan Persembahan ... vii

Abstrak ... viii

Abstract ... ix

Daftar Isi ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Tinjauan Pelayanan Kesehatan ... 7

B. Tinjauan Informed Consent ... 11

C. Tinjauan Tenaga Kesehatan ... 19

D. Teori Perlindungan Hukum ... 21

E. Teori Kepentingan ... 23

F. Teori Kepastian Hukum ... 25

G. Penelitian yang Relevan ... 28

H. Kerangka Berfikir ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Sifat Penelitian ... 36

C. Pendekatan Penelitian ... 36

D. Jenis dan Sumber Bahan Hukum ... 38

(11)

xi

E. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 39

F. Teknik Analisis Bahan Hukum ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Urgensi Informed Consent Tindakan Pelayanan Kesehatan dalam Upaya Perlindungan Hukum bagi Pasien dan Tenaga Kesehatan selain Dokter ... 41

1. Prespektif Peraturan Perundang-Undangan ... 41

2. Informed Consent Tindakan Pelayanan Kesehatan bagi Tenaga Kesehatan dalam Upaya Perlindungan Hukum bagi Pasien dan Tenaga Kesehatan selain Dokter dikaitkan dengan Teori Hukum... 52

B. Formulasi Ideal Informed Consent Tindakan Pelayanan Kesehatan bagi Tenaga Kesehatan dalam Upaya Perlindungan Hukum bagi Pasien dan Tenaga Kesehatan selain Dokter ... 60

1. Fakta-fakta Hukum yang Berhubungan dengan Informed Consent Tindakan Pelayanan Kesehatan bagi Tenaga Kesehatan dalam Upaya Perlindungan Hukum bagi Pasien dan Tenaga Kesehatan selain Dokter ... 60

2. Landasan Formulasi Informed Consent Tindakan Pelayanan Kesehatan dalam Upaya Perlindungan Hukum bagi Pasien dan Tenaga Kesehatan selain Dokter... 65

BAB V PENUTUP ... 70

A. Simpulan ... 70

B. Implikasi ... 71

C. Saran ... 71

LAMPIRAN ... 73

Referensi

Dokumen terkait

Variabel karakteristik Pemda yang lain yaitu ukuran Pemda, diferensiasi fungsional, spesialisasi pekerjaan, rasio kemandirian keuangan daerah, dan pembiayaan utang dalam

Pengaturan kecepatan motor induksi satu phasa dapat dilakukan dengan rangkaian MERS mengatur besarnya reaktans kapasitif yang dihasilkan oleh rangkaian MERS untuk

Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif dapat dilihat pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat

Perairan karang merupakan perairan yang cukup subur karena banyak jenis ikan karang yang berkorelasi dengan karang antara lain menunjukan perilaku teritorial, pola berkembang biak

Penelitian dari Siregar (2010) yang berjudul Hubungan Gaya Pengasuhan Orangtua dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Suku Batak yang Tinggal di Jakarta dan

“Jikalau Allah menciptakan alam semesta, berati adanya dimensi supranatural pada realita, dan ini berarti bahwa mujizat adalah mungkin.” 32 Jika oleh

Pada stratifikasi berdasarkan nilai potensi, stratifikasi dilakukan dengan terlebih dahulu menduga sediaan tegakan pada lokasi-lokasi yang tidak terwakili oleh plot contoh

Oleh karena itu, komputerisasi hanya dapat dilakukan pada bidang yang bersifat administrasi dan financial dengan tujuan mempermudah tenaga manusia dalam melaksanakan tugasnya