• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar"

Copied!
222
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENGOPTIMALKAN KREATIVITAS PADA

MATERI POKOK SUMBER ENERGI DALAM SUBTEMA 1 PADA SISWA KELAS IV SDN SARIKARYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Monika Triponia Stella NIM: 171134216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

i

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENGOPTIMALKAN KREATIVITAS PADA

MATERI POKOK SUMBER ENERGI DALAM SUBTEMA 1 PADA SISWA KELAS IV SDN SARIKARYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Monika Triponia Stella NIM: 171134216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(3)

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENGOPTIMALKAN KREATIVITAS PADA

MATERI POKOK SUMBER ENERGI DALAM SUBTEMA 1 PADA SISWA KELAS IV SDN SARIKARYA

Oleh:

Monika Triponia Stella NIM: 171134216

Telah disetujui oleh :

Pembimbing I

Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. Tanggal 29 Juli 2021

Pembimbing II

Drs. Puji Purnomo, M.Si. Tanggal 29 Juli 2021

(4)

iii SKRIPSI

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENGOPTIMALKAN KREATIVITAS PADA

MATERI POKOK SUMBER ENERGI DALAM SUBTEMA 1 PADA SISWA KELAS IV SDN SARIKARYA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Monika Triponia Stella NIM: 171134216

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 3 Agustus 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. ...

Sekretaris Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ...

Anggota Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. ...

Anggota Drs. Puji Purnomo, M.Si. ...

Anggota Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A ...

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

Yogyakarta, 3 Agustus 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(5)

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberikan kekuatan, kesehatan, dan kelancaran dalam setiap proses kehidupanku.

Orang tua tercinta

Ibu Ropina Imbi yang selalu yang senantiasa selalu memberikan semangat, motivasi, penguatan dan selalu mendoakanku. Almarhum Bapak Anselmus Limus yang selalu menjadi panutan dan motivasiku dan mengajarkanku pentingnya tanggung

jawab.

Saudara-saudariku tercinta

Yang selalu memberikan dukungan dan motivasi serta menjadi panutan untuk tetap berjuang dan pantang menyerah.

Dosen Pembimbing Tugas Akhirku

Ibu Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan dukungan dan motivasi serta terima kasih atas bimbingan Ibu dan

Bapak selama menyelesaikan skripsi ini.

Teman-teman 8B

Yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kupersembahkan karya ini kepada almamater Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

(6)

v

MOTTO

“If you don’t work hard, there won’t be a good result”

(J-Hope BTS)

“Lakukanlah kewajiban dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan,

perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang

kautuju”

(1 Raja-raja 2:3)

Apapun kesulitan yang kamu hadapi. Janganlah menyerah. Percayalah apabila kamu mengerjakan dengan niat dan melakukan yang terbaik, hasil yang baik

pun akan mengikuti.

(Monika Triponia Stella)

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 Agustus 2021 Penulis

Monika Triponia Stella

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Monika Triponia Stella

Nomor Induk Mahasiswa : 171134216

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK

MENGOPTIMALKAN KREATIVITAS PADA MATERI POKOK SUMBER ENERGI DALAM SUBTEMA 1

PADA SISWA KELAS IV SDN SARIKARYA

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 3 Agustus 2021 Yang menyatakan

Monika Triponia Stella

(9)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

UNTUKMENGOPTIMALKAN KREATIVITAS PADA MATERI POKOK SUMBERENERGI DALAM SUBTEMA 1 PADA SISWA KELAS IV SDN

SARIKARYA Monika Triponia Stella Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang menunjukkan bahwa guru membutuhkan contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif dan kurang optimalnya sikap kreativitas siswa kelas IV SDN Sarikarya pada materi pokok sumber energi. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengembangkan RPP menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya, (2) untuk mengetahui kualitas RPP yang dikembangkan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Subjek pada penelitian ini yaitu dosen pakar pada pembelajaran IPA dan guru SD kelas IV serta guru PPG. Objek dalam penelitian ini adalah RPP menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan krativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Prosedur pengembangan RPP menggunakan model pembelajaran inkuiri dikembangkan dengan langkah pengembangan dan penelitian menurut borg dan gall dengan 5 (lima) langkah yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain. (2) kualitas RPP menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya, memperoleh skor rata-rata 82,83 dengan kategori

“sangat baik”. berdasarkan hasil validasi tersebut, dinyatakan bahwa produk RPP berkualitas dan layak digunakan secara lebih luas.

Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, model pembelajaran inkuiri, kreativitas.

(10)

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF A LEARNING IMPLEMENTATION PLAN USING THE INQUIRY LEARNING MODEL TO OPTIMIZE CREATIVITY IN SOURCES OF

ESSENTIAL MATERIALS IN SUBTEMA 1 IN CLASS IV STUDENTS OF SDN SARIKARYA

Monika Triponia Stella Sanata Dharma University

2021

This research was conducted based on a needs analysis which showed that teachers needed an example of a Learning Implementation Plan using an innovative learning model and the creativity of fourth graders at SDN Sarikarya was less than optimal on the subject matter of energy sources. The main objectives of this research are (1) to develop lesson plans using an inquiry learning model to optimize creativity on the subject matter of energy sources in sub-theme 1 for fourth grade students at SDN Sarikarya, (2) to determine the quality of the developed lesson plans.

This type of research is research and development (R&D). Data collection techniques in this study were interviews and questionnaires. The subjects in this study were expert lecturers in science learning and fourth grade elementary school teachers and PPG teachers. The object of this research is lesson plans using an inquiry learning model to optimize creativity on the subject matter of energy sources in sub- theme 1 for fourth grade students at SDN Sarikarya. The data analysis technique used in this research is quantitative and qualitative data analysis.

The results of this study indicate that (1) The RPP development procedure using the inquiry learning model was developed with the development and research steps according to borg and gall with 5 (five) steps, namely (1) potential and problems, (2) data collection, (3) product design. , (4) design validation, and (5) design revision. (2) the quality of lesson plans using the inquiry learning model to optimize creativity on the subject matter of energy sources in sub-theme 1 for fourth grade students at SDN Sarikarya, obtained an average score of 82.83 in the "very good" category. based on the validation results, it is stated that the RPP product is of good quality and is suitable for wider use.

Keywords: Learning Implementation Plan, inquiry learning model, creativity.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Mengoptimalkan Kreativitas pada Materi Pokok Sumber Energi dalam Subtema 1 pada Siswa Kelas IV SDN Sarikarya”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat- syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti telah banyak mendapatkan doa, dukungan, saran, dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada :

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Apri Damai Sagita K, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD.

4. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan serta memberikan saran dan masukan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan dan memberikan saran dan masukan serta memberikan banyak ilmu sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Para dosen dan staff karyawan PGSD Univeristas Sanata Dharma yang telah membantu dalam melengkapi data penelitian.

7. Dwi Karti, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sarikarya yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD tersebut.

8. Anton Legowo, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri Sarikarya yang telah membantu peneliti dalam penelitian ini, terutama dalam memvalidasi produk yang telah dikembangkan.

(12)

xi

9. Wahyu Wido Sari, S.Si., M. Biotech., selaku validator RPP sebagai pakar pembelajaran IPA yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dan melakukan validasi produk.

10. Elisiani, S.Pd., sebagai guru Sekolah Dasar selaku menjadi validator RPP yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dan melakukan validasi produk.

11. Orang tua tercinta, ibu tersayang Ropina Imbi, yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi dan dukungan baik secara moril dan material serta mau mendengarkan keluh kesah ketika meyelesaikan skripsi ini.

12. Orang tua tercinta, Almarhum bapak Anselmus Limus, yang telah memotivasi dan memberikan pesan untuk tetap semangat dan melangkah kedepan.

13. Saudara-saudariku yang tercinta, Yuliana Rita, Maria Carolina, Kornelia Afra, Petrus Rambawa, dan Paulina Rapika, yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Diri saya sendiri yang sudah mau berjuang, mau bersahabat dengan diri sendiri dan pantang menyerah dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Teman dekat dan seperjuanganku, Aresa Angela, Hilaria Eny Losttree, Recha Februari Andini, Rufina, Tamala Tri Sudhiarto yang selalu menghibur, memberikan motivasi, mau berjuang bersama, mau mendengarkan keluh kesahku dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Teman asrama, Maura Alveni, Dina Daniela, Meisi Oktavia yang selalu memberikan dukungan dan bantuan ketika peneliti menyelesaikan skripsi.

17. Kakak tercinta Putri Reski Natalia yang selalu memberikan dukungan dan motivasi serta mengingatkan untuk mengerjakan dan bimbingan skripsi.

18. Bangtan Sonyeondan. Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook yang selalu menghibur hari-hariku, memberikan motivasi serta penyemangat ketika peneliti lelah dalam menyelesaikan skripsi ini.

19. Seluruh teman-teman mahasiswa payung yang selalu memberikan bantuan dan motivasi kepada peneliti.

20. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih untuk segala bantuan dan dukungan selama menyelesaikan skripsi ini.

(13)

xii

Peneliti menyadari bahwa, skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dikarenakan kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari segala pihak agar lebih baik lagi kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 3 Agustus 2021 Penulis

Monika Triponia Stella

(14)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Operasional ... 9

F. Spesifikasi Produk ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Kajian Pustaka ... 13

B. Hasil penelitian yang relevan ... 50

C. Kerangka berpikir ... 54

D. Pertanyaan Penelitian ... 56

BAB III METODE PENELITIAN ... 59

A. Jenis Penelitian... 59

(15)

xiv

B. Prosedur Pengembangan ... 63

C. Setting Penelitian ... 67

D. Teknik Pengumpulan Data ... 68

E. Instrumen Penelitian ... 70

F. Teknik Analisis Data... 74

G. Jadwal Penelitian ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

A. Hasil Penelitian ... 79

1. Prosedur Pengembangan RPP ... 79

2. Kualitas RPP yang dikembangkan ... 98

B. Pembahasan... 111

1. Prosedur Pengembangan RPP ... 111

2. Kualitas RPP yang dikembangkan ... 114

BAB V PENUTUP... 123

A. Kesimpulan ... 123

B. Keterbatasan Penelitian ... 124

C. Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 126

LAMPIRAN... 130

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 203

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3. 1 Pedoman Wawancara ... 70

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Model Pembelajaran Inkuiri ... 72

Tabel 3. 3 Aspek yang dinilai ... 73

Tabel 3. 4 Konversi Skala Lima ... 75

Tabel 3. 5 Konversi Kategori Skor ... 77

Tabel 3. 6 Konversi Kategori Skor ... 78

Tabel 3. 7 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 78

Tabel 4. 1 Komentar dan Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 104

Tabel 4. 2 Rekaputasi Validasi Pakar Perangkat Pembelajaran RPP Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri ... 110

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Manfaat Matahari bagi Kehidupan ... 48

Gambar 2. 2 Kincir angin merupakan bentuk perubahan energi angin ... 49

Gambar 2. 3 Bagan Penelitian yang Relevan... 54

Gambar 2. 4 Kerangka Berpikir ... 58

Gambar 3. 1 Langkah-langkah Pengembangan dan Penelitian Menurut Borg and Gall ... 60

Gambar 3. 2 Bagan Pengembangan yang dilakukan Peneliti ... 64

Gambar 4. 1 Cover Depan ... 90

Gambar 4. 2 Cover Belakang ... 91

Gambar 4. 3 Kata Pengantar ... 91

Gambar 4. 4 Daftar Isi ... 92

Gambar 4. 5 Identitas RPP ... 92

Gambar 4. 6 Tujuan Pembelajaran... 93

Gambar 4. 7 Kompetensi Inti ... 93

Gambar 4. 8 Kompetensi Dasar dan Indikator ... 94

Gambar 4. 9 Materi Pembelajaran ... 94

Gambar 4. 10 Pendekatan, Model, dan Metode ... 95

Gambar 4. 11 Langkah-langkah Pembelajaran ... 95

Gambar 4. 12 Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar ... 96

Gambar 4. 13 Penilaian ... 96

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Wawancara Analisis Kebutuhan ... 131

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ... 132

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Guru ... 133

Lampiran 4 Rangkuman Hasil Wawancara Guru ... 134

Lampiran 5 Surat Izin Validasi ... 137

Lampiran 6 Peryataan Validasi Produk RPP ... 140

Lampiran 7 Aspek yang dinilai ... 141

Lampiran 8 Hasil Validasi Produk Pakar 1... 146

Lampiran 9 Hasil Validasi Produk Pakar 2... 162

Lampiran 10 Hasil Validasi Produk Pakar 3... 178

Lampiran 11 Program Semester... 194

Lampiran 12 Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (dicetak terpisah) 201 Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 202

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.

Pendidikan adalah kegiatan pembelajaran yang dijalankan manusia dari generasi ke generasi sehingga memiliki potensi dan wawasan untuk meningkatkan kualitas bangsa. Dengan demikian, pentingnya untuk mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan agar manusia dapat memiliki kecerdasan, pemikiran yang terbuka serta dapat menjadi penerus bangsa yang berkualitas dalam membangun bangsa dan negara. Pendidikan merupakan suatu bekal yang didapatkan oleh manusia berupa pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman sehingga memiliki potensi dan wawasan yang luas. Menurut UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (dalam Neoloka, 2017: 12) menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukannya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam mewujudkan suatu bangsa yang berkualitas. Hal tersebut sejalan dengan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (ayat 1) yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak

(20)

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pada kurikulum 2013, guru dituntut dapat meningkatkan dan mengembangkan kegiatan pembelajaran secara inovatif dan efektif. Oleh sebab itu, guru dapat mengasah kemampuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 (dalam Rahayu, 2020: 01) mengenai standar proses pendidikan dasar dan menegah, perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Zuhdan dan Hasrawati (dalam Rahayu, 2020: 01) berpendapat bahwa perangkat pembelajaran adalah salah satu sarana dan media yang digunakan oleh guru dan peserta didik untuk melaksanakan proses pembelajaran yang harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan pembelajaran dilakukan. Perangkat pembelajaran yang dibuat guru akan digunakan sebagai acuan dan panduan guru untuk mengajar dalam kelas. Oleh sebab itu, guru dapat merancang perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Selain terhindar dari kegiatan pembelajaran yang monoton, model pembelajaran yang inovatif juga dapat mengoptimalkan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis, kreatif, dan meningkatkan rasa ingin tahu siswa.

Kurikulum yang diterapkan di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013.

Dalam kurikulum 2013 ini, terdapat empat aspek yaitu aspek spiritual, aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Dalam implementasi kurikulum 2013 ini, guru dituntut dapat menyusun kegiatan pembelajaran dengan mengandung empat aspek tersebut sehingga indikator yang ingin diukur dapat tercapai. Selain itu, guru juga dapat menyusun perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang inovatif sehingga guru dan siswa dapat

(21)

memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam belajar. Sejalan dengan pendapat Mulyasa (2013: 99) yaitu mewujudkan implementasnya, guru dituntut secara profesional dalam merancang kegitan pembelajaran dengan efektif, dan bermakna, pembelajaran diorganisasikan secara tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru berupa RPP.

Perangkat pembelajaran RPP yang disusun oleh guru menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kurikulum 2013.

Namun, pada kenyataan di lapangan guru cenderung menggunakan RPP yang telah tersedia dan tanpa merevisi menjadi RPP yang baru. Hal ini menyebabkan guru terbiasa mengajar di kelas menggunakan cara belajar yang sama seperti sebelumnya tanpa menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan efektif. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran yang dijalankan membosankan dan kurang menarik minat peserta didik untuk belajar. Masalah yang sering dihadapi pendidikan di Indonesia adalah rendahnya kualitas perangkat pembelajaran RPP yang disajikan.

Berdasarkan hasil wawancara guru kelas IV SDN Sarikarya pada tanggal 7 Juli 2020, peneliti menemukan permasalahan atau kesulitan yang dialami guru dalam menyusun perangkat pembelajaran terutama Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kurikulum 2013 disebabkan karena kurangnya pemahaman guru mengenai model pembelajaran yang inovatif, guru seringkali menggunakan metode ceramah tanpa mencoba model pembelajaran inovatif lainnya sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kurang menarik minat belajar peserta didik.

Selain itu, masalah yang dihadapi guru ialah kurangnya contoh-contoh perangkat

(22)

pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Pada proses pembelajaran guru seringkali hanya menggunakan metode ceramah sehingga guru hanya fokus menjelaskan materi tanpa mengetahui kesulitan dan pemahaman peserta didik. Pembelajaran metode ceramah ini juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peserta didik merasa bosan ketika belajar di kelas sehingga tidak mengikuti pembelajaran dengan optimal. Selain itu, pada kegiatan pembelajaran di kelas guru seringkali menyadari bahwa kurangnya kreativitas peserta didik dalam belajar sehingga keterlibatan peserta didik dalam menyampaikan pendapat masih kurang. Peserta didik yang memiliki sikap kreatif dalam berpikir hanya 37% atau sekitar 9 orang dari jumlah 24 peserta didik dan peserta didik yang masih kurang memiliki sikap berpikir kreatif dalam menyampaikan pendapat dan menyelesaikan permasalahan ada 63% atau sekitar 15 dari jumlah 24 peserta didik. Apabila guru memberikan pertanyaan mengenai suatu permasalahan, peserta didik yang merespon atau memberikan pendapat hanya sedikit. Hal ini dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya sikap kreativiatas yang dimiliki peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya sikap kreativitas peserta didik dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu kegiatan pembelajaran yang kurang menarik.

Hal ini tentu menjadi masalah, karena banyak sekali model yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan rasa ingin tahu peserta didik yang sangat berkaitan dengan lingkungan sekitar. Model pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kreativitas peserta didik dalam berpikir dan berkarya. Oleh karena itu, guru ditekankan dapat menyajikan model yang bervariasi dan inovatif dalam menyusun perangkat pembelajaran serta dapat

(23)

melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga mencapai keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang cocok digunakan untuk mengoptimalkan kreativitas peserta didik dalam berpikir dan mengasah rasa ingin tahu siswa adalah model pembelajaran inkuiri.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diimplementasikan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Alasan peneliti memilih model pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya, yaitu model pembelajaran inkuiri ini sangat cocok digunakan dan sesuai dengan penelitian ini yaitu dalam mengoptimalkan kreativitas peserta didik. Model pembelajaran ini memungkinkan dapat mengoptimalkan kreativitas dalam kegiatan pembelajaran, karena kegiatan pembelajaran pada model ini berpusat pada siswa yang berpikir secara kreatif dan kritis dalam menyelesaikan sebuah permasalahan serta memberikan kesempatan untuk bertanya serta menentukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan berdasarkan dengan kemampuan peserta didik.

Wahab (2007: 92) berpendapat bahwa model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang berpola pada pembelajaran yang berorientasi pada pengalaman siswa yang di ikuti dengan pemecahan atas masalah-masalah sehingga siswa dapat menemukan pengetahuan baru. Model pembelajaran inkuiri memiliki langkah-langkah pembelajaran yaitu : 1) Orientasi, pada langkah ini guru dapat mengaplikasikan aktivitas belajar agar siswa siap dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini ialah sebagai berikut : a) menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa, b) menerangkan pokok-pokok kegiatan yang mesti dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan, c) menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi

(24)

belajar peserta didik. 2) Merumuskan masalah, pada langkah ini, guru memberikan persoalan atau permasalahan yang menantang kepada peserta didik sehingga siswa dapat berpikir kreatif untuk merumuskan masalah atau mencari jawaban sehingga dapat menyelesaikan permasalahan, 3) Mengajukan hipotesis, pada langkah ini guru dapat memberikan waktu kepada peserta didik untuk mengajukan berbagai pertanyaan yang bisa mendorong siswa agar dapat merumuskan jawaban sementara atau perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji, dalam hal ini siswa dapat berpikir kritis untuk menemukan jawaban dalam persoalan, 4) Mengumpulkan data, dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data adalah hal yang penting sebab guru dapat mengetahui sejauh mana perkembangan kemampuan intelektual siswa, 5) Menguji hipotesis, artinya, kebenaran jawaban yang telah ditentukan oleh siswa tidak hanya berdasarkan pendapat melainkan disertai dengan data yang telah dikumpulkan dan dapat dipertanggungjawabkan, 6) Merumuskan kesimpulan, untuk merumuskan kesimpulan, guru dapat menerangkan dan menunjukkan data- data yang akurat dan relevan sehingga siswa lebih mudah dalam memahami.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri sebagai acuan dalam mengimplementasikan pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, penulis mengembangkan perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Berdasarkan analisis kebutuhan di atas, penulis mengambil judul penelitian pengembangan yaitu “Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Mengoptimalkan

(25)

Kreativitas Pada Materi Pokok Sumber Energi Dalam Subtema 1 Pada Siswa Kelas IV SDN Sarikarya”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya ? 2. Bagaimana kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya.

2. Mendeskripsikan kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah penegetahuan, pengalaman dan wawasan baru mengenai pengembangan Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran inkuiri sebagai upaya mengoptimalkan kreativitas pada

(26)

materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Memberikan pengetahuan baru dan inspirasi bagi guru. Selain itu, memotivasi guru dalam mengembangkan RPP pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri sehingga pembelajaran dalam kelas tidak monoton.

b. Bagi Sekolah

Sekolah mendapatkan wawasan baru tentang pengembangan RPP menggunakan model pembelajaran inkuiri. Selain itu, dapat menambah referensi sekolah dalam mengembangkan RPP dalam mengoptimalkan pembelajaran dalam kelas.

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru dalam menyusun dan mengembangkan RPP khususnya menggunakan model pembelajaran inkuiri.

d. Bagi Prodi PGSD

Prodi PGSD dapat menambah bahan pustaka baru tentang pengembangan RPP khususnya menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya.

(27)

E. Definisi Operasional

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah suatu rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun oleh guru dan dilaksanakan dalam kelas sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan dicapai.

2. Model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang salah satunya melatih peserta didik berpikir kreatif yaitu dengan berpikir secara mandiri menemukan solusi dari sebuah permasalahan yang diberikan.

3. Kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berpikir maupun menciptakan segala sesuatu yang baru.

F. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya. Produk RPP ini berbentuk buku yang terdiri dari 111 halaman. Produk RPP yang dikembangkan untuk siswa kelas IV pada materi pokok sumber energi dalam tema 2 Selalu Berhemat Energi subtema 1 Sumber Energi. Di dalam produk RPP yang dikembangkan ini juga terdapat program semester (PROSEM) dan lengkap dengan lampiran-lampiran. Adapun spesifikasi produk dihasilkan sebagai berikut :

1. Cover

Cover depan produk berisikan judul pengembangan perangkat pembelajaran yaitu pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya; logo

(28)

Univesitas Sanata Dharma; nama penulis; nim penulis ; dan keterangan yang berisikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Cover belakang berisikan biodata singkat penulis.

Sampul cover menggunakan kertas ivory 230 agar terlihat kokoh.

2. Kata pengantar

Kata pengantar berisikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan terlibat dalam penyusunan produk dan kesediaan penulis dalam menerima kritik dan saran terkait dengan produk yang dikembangkan.

3. Daftar isi

Daftar isi merupakan gambaran besar isi buku dan disertai dengan nomor halaman.

4. Perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Perangkat pembelajaran RPP disusun lengkap terdiri dari 1) identitas RPP (memuat satuan pendidikan, kelas/semester, tema, subtema, pembelajaran ke, mupel yang terkait, alokasi waktu, dan hari/tanggal); 2) tujuan pembelajaran (mencakup 4 komponen yaitu A (Audience), B (Behavior), C (Condition), D (Degree)); 3) kompetensi inti (memuat aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan) ; 4) kompetensi dasar; dan 5) indikator (indikator yang diturunkan dari kompetensi dasar, aspek keterampilan, dan karakteristik peserta didik, penggunaan kata kerja operasional sesuai dengan kemampuan yang diukur, disusun sesuai menggunakan kata kerja yang mengoptimalkan kreativitas, serta memuat kemampuan berpikir tinggi sesuai dengan Taksonomi Bloom (C4-C6)); 6) materi pembelajaran (disusun sesuai

(29)

dengan kompetensi dasar dan indikator, dan disusun secara sistematis dan memuat fakta yang relevan.); 7) pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran (pendekatan menggunakan tematik integratif, saintifik; model menggunakan model pembelajaran inkuiri; metode tanya jawab, penugasaan, diskusi, ceramah, pengamatan, dan percobaan); 8) langkah-langkah pembelajaran ((langkah-langkah pembelajaran yang disusun sesuai dengan sintaks model pembelajaran inkuiri, memuat aspek pendekatan saintifik yaitu 5M yang sesuai, mengembangkan keterampilan 4C)); 9) media, alat/bahan, dan sumber belajar ((media, alat/bahan yang digunakan sesuai dengan mata pelajaran dan indikator, sumber belajar yang digunakan buku guru, buku siswa dan internet yang sesuai dengan muktahir dan lingkungan sekitar yang relevan); 10) penilaian otentik ((memuat aspek sosial, aspek pengetahuan, aspek keterampilan, indikator, teknik penilaian, dan instrumen penilaian, serta tersedia penilaian sikap kreativitas); 11) lampiran yang berisi program semester (PROSEM), materi pembelajaran, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), instrumen penilaian dan rubrik penilaian KD-2, instrumen penilaian dan rubrik penilaian KD-3, instrumen penilaian dan rubrik penilaian KD-4, lembar refleksi, lembar pengayaan, lembar remedial, model pembelajaran inkuiri.

5. Bahasa

Peneliti menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dimana memperhatikan huruf kapital, tanda baca, nama orang, nama tempat, kata penghubung. Selain itu, bahasa yang digunakan mudah dipahami.

(30)

6. Ukuran kertas

Produk yang dikembangkan peneliti menggunakan ukuran kertas A4 dengan berat 70 gram, spasi 1,5 cm, menggunakan jenis huruf Times New Romans dan Comis Sans MS dengan ukuran font yang beragam yaitu 12, 14, dan 16.

7. Model Pembelajaran Inkuiri

Ringkasan model pembelajaran inkuiri. Dalam penjelasan berisikan pengertian, karakteristik, langkah-langkah model pembelajaran inkuiri, serta kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran inkuiri.

(31)

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Karateristik Esensial Sekolah Dasar Tahun 2013

Ada beberapa karakteristik kurikulum Sekolah Dasar 2013 diantaranya sebagai berikut :

a. Pembelajaran Terpadu

Malawi (2019:05) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu merupakan pendekatan dalam pembelajaran dengan menghubungkan beberapa materi ajar atau beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik. Dengan pembelajaran terpadu dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik secara serempak (simultan).

b. Pendekatan Saintifik

Rusman (2017: 422) mengemukakan bahwa pendekatan saintifik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring pada kegiatan pembelajaran di sekolah. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, di samping itu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya melalui kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru.

(32)

c. Penilaian Autentik

Menurut Kunandar (2013: 42) berpendapat bahwa penilaian autentik adalah kegiatan menilai siswa yang menekankan pada apa yang harusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi atau Kompetensi Inti (KI atau Kompetensi Dasar (KD). Jadi, siswa dinilai kemampuannya dengan berbagai cara, tidak hanya dari hasil ulangan tertulis. Prinsip utama assessment dalam pembelajaran tidak hanya menilai apa yang diketahui siswa, tapi juga menilai apa yang dapat dilakukan. Penilaian ini juga mengutamakan penilaian kualitas hasil kerja siswa dalam menyelesaikan suatu tugas d. Pembelajaran Berpusat Pada Siswa

Iriani (2019: 116) menjelaskan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang reflektif baik bagi siswa maupun guru. Dalam pendekatan ini, siswa memiliki tanggung jawab penuh atas kegiatan belajarnya, terutama dalam keterlibatan aktif dan partisipasi siswa. Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang mendorong perkembangan siswa, dan bukan merupakan satu-satunya sumber belajar. Daryanto (2014: 05) menjelaskan bahwa salah satu karateristik Kurikulum 2013 adalah berpusat pada siswa. Siswa sebagai subjek belajar dan guru lebih berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan keleluasaan kepada siswa dalam melakukan aktivitas belajar.

(33)

e. Berpikir Tingkat Tinggi

Markhamah (2020: 04) menerangkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah suatu kemampuan proses berpikir yang dimiliki peserta didik dalam mengolah informasi pada ranah kognitif yang mencakup menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sedangkan menurut Istiqomah (dalam Markhamah 2020: 04) menjelaskan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan suatu proses pengukuran dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa.

Pengukuran ini berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Kartwohl. Kemampuan berpikir dikatakan tingkat tinggi apabila berada pada level penalaran (L3) yang mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).

f. Mengembangkan Pendidikan Karakter

Kurikulum 2013 menekankan pada pembentukan karakter peserta didik. Rosidatun (2018: 21) berpendapat bahwa pendidikan karakter dapat diartikan sebagai pendidikan yang mengembangkan karakter yang mulia (Good Character) dari peserta didik dengan mempraktikkan dan mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan keputusan yang beradab dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dalam hubungannya dengan Tuhan. Rosidatun (2018: 23) menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah suatu proses pemberian arahan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran, raga, serta rasa dan karsa.

Mulyasa (2014: 103) menerangkan bahwa membangun sikap spiritual dan sikap sosial siswa merupakan hal yang paling krusial dalam implementasi

(34)

kurikulum 2013. Sikap spiritual dan sikap sosial merupakan bagian mendasar dari kompetensi inti (KI-1 dan KI-2), yang harus direalisasikan dalam setiap pribadi siswa.

2. Keterampilan Belajar Abad Ke-21

Tingkatan dalam Taksonomi Bloom dapat juga dikaitkan dengan pembelajaran dan keterampilan pada abad-21 dimana kata kerja operasional yang memiliki tingkatan tinggi atau kalimat tanya dapat menuntut seseorang untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan persoalan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sani (dalam Simarmata, 2020: 48) mengemukakan bahwa pembelajaran abad ke-21 mencerminkan empat tujuan pembelajaran (4C) yang merujuk pada bagian dari pembelajaran yang harus dilakukan, yaitu Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan Kolaborasi. Simarmata (2020:

49) menegaskan bahwa 4C adalah keterampilan yang harus dikuasai kompetensi bangsa untuk menjadi kompetitif dalam kecakapan hidup abad ke- 21. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (dalam Karim & Daryanto, 2017: 02) menjelaskan bahwa abad 21 merupakan abad pengetahuan dimana informasibanyak tersebar dan teknologi berkembang. Karakteristik abad 21 ditandai dengan semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan sehingga sinergi diantaranya menjadi semakin cepat. Karim & Daryanto (2017: 02) juga mengungkapkan bahwa perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan.

Teknologi tersebut dapat menghubungkan dunia yang melampaui sekat-sekat geografis sehingga dunia menjadi tanpa batas.

Tuntutan dunia di masa depan, menuntut anak agar memiliki kecakapan dalam berpikir dan belajar. Kecakapan tersebut diantaranya adalah

(35)

kecakapan pemecahan masalah (problem solving skill), berpikirkritis (critical thinking skill), kolaborasi (collaboration skill), komunikasi (communication skill), dan kreativitas (creativity and innovation skill) (Hosnan, 2014: 87).

Adapun model pembelajaran yang diharapkan dikembangkan untuk era kekinian/abad 21 menurut Hosnan (2014: 87-88) sebagai berikut :

a. Communication Skill

Pada model ini peserta didik, dituntut dapat memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, serta multimedia. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk menggunakan kemampuannya dengan mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah dari gurunya.

b. Collaboration Skill

Pada model ini, peserta didik dapat menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama kelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab, bekerja secara produktif dengan cara lain, menempatkan empati pada tempatnya menghormati perspektif berbeda.

Kemudia siswa juga dapat menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibilitas secara pribadi, pada tempat belajar dan hubungan masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain.

c. Critical Thinking and Problem Skill

Pada model ini, peserta didik dapat berusaha memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang sulit, dan memahami interkoneksi antar sistem. Kemudian, siswa juga dapat

(36)

menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan mandiri, serta siswa memiliki kemampuan untuk dapat menyusun dan mengungkapkan, menganalisis dan menyelesaikan masalah.

d. Creativity And Innovation Skill

Pada masa kini dalam pembelajaran dituntut untuk lebih bersifat multimodel dan multimetode dan real world problem, dan model pembelajaran berbasis proyek lebih banyak dituntut sehingga proses pembelajaran lebih berpusat pada siswa dan meninggalkan perlakukan yang bersifat menyamakan semua siswa, tetapi lebih bersifat individual.

Kecakapan yang bersifat multi intelegensi menuntut guru dapat mengakomodasi semua perbedaan yang dimiliki setiap siswa.

Pembelajaran yang kompetitif bergeser menjadi permbelajaran yang kolaboratif. Kondisi anak saat ini adalah digital native, sedangkan guru masih bersifat digital immigrant.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pada adab ke-21 dengan adanya kemajuan pada bidang teknologi informasi dan komunikasi, dalam pembelajaran siswa dituntut untuk memiliki kemampuan atau keterampilan 4C : communication, collaboration, critical thinking, creativityterutama dalam mengaplikasikan suatu teknologi. Tidak hanya peserta didik, guru juga ditekankan memiliki kreativitas yang dapat mengolah suatu pembelajaran dengan berorientasi pada keterampilan 4C.

(37)

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Suko (2020: 52) berpendapat bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Sanjaya (2010: 59) mengemukakan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. Mulyasa (2007:

183) berpendapat bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran dapat diartikan juga sebagai rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standart isi dan dijabarkan dalam silabus.

Sejalan dengan pendapat di atas, Rusman (2017: 15) mengemukakan bahwa hakikat rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara perinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus, RPP mencakup: (1) identitas/data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran; (5) KD dan indikator pencapaian kompetensi; (6) materi pembelajaran; (7) metode pembelajaran; (8) media, alat, dan sumber belajar; (9) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan(10) penilaian.

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah suatu rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun oleh guru dan

(38)

dilaksanakan dalam kelas sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan dicapai.

b. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Suko (2020: 54) mengemukakan bahwa ada beberapa komponen dalam membuat RPP sebagai berikut :

1) Identitas mata pelajaran, meliputi : (a) Satuan Pendidikan

(b) Mata Pelajaran (c) Kelas

(d) Semester

(e) Jumlah Pertemuan (f) Alokasi Waktu 2) Standar Kompetensi

Standar Kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

3) Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator pada suatu pelajaran.

4) Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi merupakan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian

(39)

kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

5) Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran merupakan menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6) Materi Ajar

Materi Ajar merupakan muatan fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

7) Sumber Belajar

Sumber Belajar merupakan penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi, kompetensi dasar, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

8) Alokasi Waktu

Alokasi Waktu merupakan waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk mencapai KD dan beban belajar.

9) Model/Pendekatan/Metode Pembelajaran

Model/Pendekatan/Metode Pembelajaran merupakan suatu strategi yang digunakan guru untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar dan seperangkat indikator yang telah ditetapkan.

10) Kegiatan Pembelajaran, meliputi : (a) Pembukaan

(b) Inti

(40)

(c) Penutup

11) Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Hasil Belajar merupakan prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian.

c. Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP

Adapun prinsip-prinsip penyusunan RPP yang dikemukakan oleh Suko (2020: 53) sebagai berikut :

1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.

2) Mendorong partisipasi peserta didik.

3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis.

4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

5) Keterkaitan dan keterpaduan.

6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

d. Indikator Pembelajaran

Majid (dalam Prastowo 2017 : 162) mengemukakan bahwa dalam indikator mencakup ranah atau dimensi pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif). Ranah kognitif meliputi pemahaman dan pengembangan keterampilan intelektual, dengan tingkatan: ingatan, pemahaman, penerapan/aplikasi, analisis, evaluasi, dan kreasi. Indikator kognitif dapat dipilah menjadi indikator produk dan proses. Ranah psikomotorik berhubungan dengan gerakan sengaja yang dikendalikan oleh aktivitas otak, umumnya berupa keterampilan yang

(41)

memerlukan koordinasi otak dengan beberapa otot. Ranah afektif meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan hal-hal emosional seperti perasaan, nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi, dan sikap. Ranah afektif terentang mulai dari penerimaan terhadap fenomena, tanggapan terhadap fenomena, penilaian, organisasi, dan internalisasi atau karakterisasi.

Berkaitan dengan hal ini karakter merupakan bagian dari indikator pada ranah afektif. Trianto (2010: 169) menjelaskan bahwa merumuskan indikator berdasarkan kompetensi dasar dan sub-keterampilan yang telah dipilih dirumuskan indikator. Sejalan dengan pendapat Rusman (2017:

497) menjelaskan bahwa indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini :

1) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.

2) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak (bukan sebaliknya).

3) Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa.

4) Indikator harus menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.

(42)

e. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)

Sarkadi (2019: 102) menjelaskan bahwa proses pembelajaran Kurikulum 2013 berorientasi pada kompetensi yang ada pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl (2001). Masing- masing kompetensi menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO) yang disesuaikan dengan ranah penilaian afektif, kognitf, dan psikomotorik.

Guru ditekankan menyusun indikator maupun tujuan pembelajaran harus memperhatikan setiap tingkatan yang ada dalam Taksonomi Bloom.

Dalam Taksonomi Bloom terdapat beberapa tingkatan dari yang paling mudah hingga paling sukar. Sarkadi (2019: 103) menerangkan bahwa Taksonomi Bloom yang telah direvisi memuat tingkatan dari (C1) mengingat, (C2) memahami, (C3) mengaplikasikan, (C4) menganalisis, (C5) mengevaluasi dan (C6) mencipta. Setiap tingkatan yang ada dalam Taksonomi Bloom memiliki kata kerja operasional yang bervariasi sehingga guru dapat memilih atau menyusun indikator dan tujuan pembelajaran berdasarkan kata kerja operasional yang akan diukur.

f. Tujuan Pembelajaran

Selain indikator, tujuan pembelajaran juga sangat penting dalam penyusunan RPP. Nofrion (2016: 148-149) mengemukakan bahwa sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berlaku di Indonesia, pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yang meliputi empat kompetensi utama yang disebut Kompetensi Inti/KI yang terdiri dari: 1) kompetensi inti yang berhubungan dengan sikap spiritual; 2) kompetensi inti yang berhubungan dengan sikap; 3) kompetensi inti yang berhubungan dengan pengetahuan; dan 4) kompetensi yang berhubungan

(43)

dengan keterampilan. Kompetensi inti diturunkan lagi menjadi kompetensi dasar dan setiap Kompetensi Dasar dioperasionalkan lagi dalam bentuk indikator. Setelah indikator dirumuskan, maka seorang guru membuat tujuan pembelajaran yang pernyataannya mengandung empat komponen yang disingkat ABCD, yaitu: 1) Audience (peserta didik;

2) Behavior (perilaku yang diharapkan); 3) Condition (metode yang digunakan); dan 4) Degree (tingkat capaian yang diharapkan). Sejalan dengan pendapat Rusman (2017: 497) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan setiap pertemuan. Tujuan pembelajaran dinyatakan dengan baik mulai dengan menyebutkan Audience atau peserta didik untuk siapa tujuan itu dimaksudkan.

Selanjutnya, mencatumkan Behavior atau kemampuan yang harus didemonstrasikan dan Condition seperti apa perilaku atau kemampuan yang akan diamati. Akhirnya, tujuan itu mencantumkan Degree keterampilan baru itu harus dicapai dan diukur, yaitu dengan standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.

Adapun manfaat tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh Sukmadinata (dalam Irani, 2019: 81) sebagai berikut :

1) Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan pembuatan belajarnya secara lebih mandiri;

2) Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar;

(44)

3) Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran;

4) Memudahkan guru mengadakan penilaian.

g. Kegiatan Pembelajaran

Dalam kurikulum 2013 kegiatan Pembelajaran yang dilaksanakan meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Suko (2020: 55) berpendapat bahwa kegiatan pembelajaran mencakup : 1) kegiatan pendahuluan, merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, 2) kegiatan inti, merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, 3) kegiatan penutup, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan reflektif, umpan balik, dan tindak lanjut.

Berdasarkan hal di atas, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan harus sesuai dengan tahap-tahap pembelajaran dari awal hingga akhir sehingga apa yang dijalankan dapat terrealisasikan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.

(45)

h. Pendekatan Saintifik

1) Pengertian Pendekatan Saintifik

Pada kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran berorientasi pada pendekatan saintifik yang memuat langkah-langkah pembelajaran yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Rusman (2017: 422) menjelaskan bahwa pendekatan saintifik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jenjang pada kegiatan pembelajaran di sekolah. Hosnan (2014: 34) mengemukakan bahwa pendekatan saintifik merupakan suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan. Suparsawan (2020: 15) menjelaskan bahwa pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang mengajak siswa memecahkan masalah dalam teamwork melalui mengumpulkan informasi dilanjutkan dengan berpikir kritis dan kreatif serta berkomunikasi denggan baik dalam meningkatkan pemahaman siswa.

Tujuan pendekatan saintifik menurut Hosnan (2014:34-37) dalam pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, membentuk kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara sistematik, menciptakan kondisi pembelajaran supaya peserta didik merasa belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih peserta didik

(46)

dalam mengemukakan ide-ide, meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan mengembangkan karakter peserta didik. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran memiliki prinsip antara lain berpusat pada peserta didik, membentuk students self concept, terhindar dari verbalisme (mengurangi banyaknya guru dalam berbicara), memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep; prinsip; atau hukum, mendorong peningkatan kemampuan berpikir peserta didik, meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan motivasi guru untuk mengajar, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih kemampuan berkomunikasi, serta adanya proses validasi konsep;

hukum; dan prinsip yang telah dikonstruk oleh peserta didik dalam struktur kognitifnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara aktif dan eksploratif sehingga peserta didik dapat mengekspresikan kemampuan melalui aktivitas pembelajaran.

2) Karateristik Pendekatan Saintifik

Adapun karakteristik pendekatan saintifik menurut Suparsawan (2020:

18-19) sebagai berkut : (a) Berpusat pada siswa;

(b) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstuksi konsep;

(47)

(c) Melibatkan proses-prosses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa;

(d) Dapat mengembangkan karakter siswa.

3) Tujuan Pembelajaran Pendekatan Saintifik

Menurut Suparsawan (2020: 19) tujuan pembelajaran pendekatan saintifik sebagai berikut :

(a) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa;

(a) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik;

(a) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan;

(a) Diperoleh hasil beelajar yang tinggi;

(a) Untuk melatih siswa dalam mengkounikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah;

(a) Untuk mengembangkan karakter siswa.

4) Prinsip-Prinsip Pendekatan Saintifik

Suparsawan (2020: 19) berpendapat bahwa ada beberapa tujuan pembelajaran pendekatan saintifik sebagai berikut :

(a) Pembelajaran berpusat pada siswa;

(b) Pembelajaran membentuk students’ self concept;

(c) Pembelajaran terhindar dari verbalisme;

(d) Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip;

(48)

(e) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa;

(f) Pembelajaran meningkatkna motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru;

(g) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemapuan dalam berkomunikasi;

(h) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.

i. Penilaian Autentik

1) Pengertian Penilaian Autentik

Musfiqon (2016:45) berpendapat bahwa penilaian pembelajaran dalam kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik,penilaian autentik (authentic assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Selain itu, Musfiqon juga mengungkapkan bahwa penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan ((input), proses, dan keluar (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Al-Tabany (2017: 273) juga mengemukakan bahwa penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Di samping itu, Al-Tabany juga mengemukakan penilaian autentik memiliki beberapa tujuan antara lain : Pertama, perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip

(49)

penilaian. Kedua, pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efesien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya. Ketiga, pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Penilaian autentik mencakup tinga ranah hasil belajar, yaitu ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan. Adapun jenis penilaian autentik menurut Musfiqon (2016: 47) antara lain penilaian kinerja, penilaian portofolio, penilaian projek, termasuk penilaian diri siswa.

2) Karateristik Penilaian Autentik

Adapun beberapa karateristik penilaian autentik menurut Kunandar (2014: 39) sebagai berikut :

(a) Dapat digunakan untuk formatif dan sumatif. Artinya penilaian penilaian autentik dapat dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar (formatif) maupun mengukur pencapaian kompetensi terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam satu semester (sumatif)

(b) Mengukur pencapaian kompetensi yang menekankan aspek keterampilan dan kinerja, bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya mengingat fakta (hafalan dan ingatan).

(c) Berkesinambungan (terus-menerus) dan merupakan satu kesatuan secara untung sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.

(d) Dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap pencapaian kompetensi peserta didik secara komperensif.

(50)

3) Tujuan Penilaian Autentik

Ada beberapa tujuan penilaian autentik menurut Elis (2015: 290) sebagai berikut :

(a) Menilai kemampuan individu melalui tugas tertentu.

(b) Menentukan kebutuhan pembelajran.

(c) Membantu dan mendorong peserta didik.

(d) Membantu dan mendorong peserta didik mengajar secara lebih baik.

(e) Menetukan strategi pembelajaran.

(f) Akuntabilitas lembaga.

(g) Meningkatkan kualitas lembaga 4) Prinsip Penilaian Autentik

Menurut Hosnan (2014: 389) ada beberapa prinsip-prinsip penilaian autentik sebagai berikut :

(a) Penilaian autentik mengacu pada ketercapaian standar nasional (didasarkan pada indikator). Kurikulum berdasarkan setiap mata pelajaran memuat tiga kompetensi utama, yaitu kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, dan materi pokok.

(b) Penilaian autentk harus menyeimbangkan tiga ranah, yaiu aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Sedangkan menurut Elis (2015: 291) ada beberapa prinsip dalam penilaian autentik sebagai berikut :

(a) Keeping track, yaitu penilaian harus dapat menelusuri dan melacak kemajuan peserta didik sesuai rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.

Gambar

Gambar 2. 1 Manfaat Matahari bagi Kehidupan
Gambar 2. 2 Kincir angin merupakan bentuk perubahan energi angin  (Sumber : Iskandar Soetyono dan Djuanda, 2017: 08)
Gambar 2. 3 Bagan Penelitian yang Relevan
Gambar 2. 4 Kerangka Berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kecepatan Pengadukan Terhadap Kemampuan Adsorpsi 23 Gambar 4.1 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih 26 Gambar 4.2 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih 27 Gambar 4.3

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Wahyu Purnama 2014 Universitas

Formulir BOS 04 (Tertanggal Hari Senin, 4 Januari 2016) Beserta Fotokopi buku rekening BOS satu lembar.. Demi lancarnya proses pencairan mohon hadir tepat waktu dan

Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit sukun (Artocarpus communis Forst) terhadap pemberian media penahan air yaitu spons. Penelitian ini menggunakan

Biyantu, (2007) MANAJEMEN PEMBELAJARAN (Studi tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Iklim Kerja Guru, Penghasilan Guru dan Mutu pembelajaran terhadap Kinerja

Tulisan ini membahas analisis return dan resiko saham–saham syariah yang selalu masuk dalam JII pasca krisis global 2008 (Januari 2009 – 30 Desember 2010), alat analisis

Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta