• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1) Bagaimana prosedur pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada kelas IV SDN Sarikarya?

2) Bagaimana kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 menurut Guru Sekolah Dasar kelas IV?

3) Bagaimana kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 menurut ahli pembelajaran IPA?

4) Bagaimana kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 menurut lulusan PPG?

Gambar 2. 4 Kerangka Berpikir

Guru masih membutuhkan contoh RPP yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang memuat; kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), pendidikan karakter, pembelajaran terpadu, pendekatan saintifik, penilaian autentik, dan mengembangkan keterampilan dasar abad 21 (4C – communicative, collaborative, critical thinking, and

creative thinking).

Guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif.

Kemampuan kreativitas peserta didik pada materi pokok sumber

energi subtema 1 kelas IV kurang optimal.

Peneliti mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri

untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN

Sarikarya.

59

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Borg and Gall (dalam Setyosari, 2016: 276) menjelaskan bahwa pengertian penelitian pengembangan merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Hermawan (2019: 136) menerangkan bahwa penelitian dan pengembangan atau Research and Development sering diartikan dengan suatu proses atau presedur dalam mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Suginono (2012: 297) menerangkan bahwa R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan menguji kelayakan produk yang dibuat. Zakariah (2020: 78) mengemukakan bahwa research and development (R&D) merupakan tahap awal dan tahap eksplorasi dengan melakukan riset dan pengembangan serta pengujian pada suatu produk dan layanan untuk mengetahui seberapa efektif bagi perusahaan, sesuai dengan bidang kerja perusahaan.

Berdasarkan beberapa pengertian para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa research and development (R&D) adalah metode penelitian yang dapat menghasilkan suatu produk dan produk yang dihasilkan dapat diuji kelayakannya.

Pengembangan produk pada penelitian ini adalah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Model penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298) menjelaskan bahwa terdiri dari sepuluh langkah yaitu: 1)

potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian, 9) revisi produk, 10) produksi massal.

Berdasarkan Borg and Gall ada 10 langkah-langkah dalam penelitian pengembangan. Berikut ini pemaparan langkah-langkah penelitian dan pengembangan berupa gambar beserta penjelasannya.

Gambar 3. 1 Langkah-langkah Pengembangan dan Penelitian Menurut Borg and Gall

1. Potensi dan Masalah

Penelitian Research and Development (R&D) dapat diangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi memiliki pengertian bahwa segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpanan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian

Validasi

orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi yang masih up to date.

2. Pengumpulan Data

Mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produk dan diharapkan dapat megatasi masalah yang dijumpai.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tergantung pada permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.

3. Desain Produk

Dalam penelitian Research and Development (R&D) ada berbagai macam variasi desain produk yang dihasilkan tergantung pada kebutuhan yang diperoleh. Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam desain produk penelitian ini akan menghasilkan produk berupa

“Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Mengoptimalkan Kreativitas Pada Materi Pokok Sumber Energi Dalam Subtema 1 Pada Siswa Kelas IV SDN Sarikarya”.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara meghadirkan beberapa pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang dibuat. Validasi produk yang dilakukan oleh para ahli dapat diketahui apa saja kelebihan dan kelemahan pada produk yang dibuat tersebut.

5. Revisi Desain

Setelah melakukan desain produk, hasil dari validasi produk oleh pakar dan para ahli dapat diketahui kelemahan dari produk yang dibuat. Kelemahan tersebut coba dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Desain tersebut diperbaiki oleh peneliti berdasarkan saran dan perbaikan dari pakar dan para ahli.

6. Uji Coba Produk

Uji coba dapat dilakukan setelah mendapatkan perbaikan dan saran oleh para ahli. Selain itu, uji coba produk dilakukan agar mengetahui kelayakan suatu produk yang dibuat dan dapat diterapkan.

7. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan setelah melakukan uji coba produk. Ketika melakukan uji coba produk akan tampak kelemahan pada produk yang dibuat.

Produk yang dibuat akan dilakukan perbaikan lagi. Tujuan revisi produk dilakukan ialah untuk meminimalisir kelemahan yang ditemukan selanjutnya memperbaiki agar produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah melakukan revisi produk, maka langkah selanjutnya ialah kembali mengujicobakan produk yang telah direvisi ke dalam lingkup yang lebih luas.

9. Revisi Produk

Setelah melakukan uji coba produk, pada tahap ini adalah revisi produk untuk terakhir kalinya. Kekurangan yang dijumpai ketika melakukan uji coba produk dapat diperbaiki lagi. Dalam uji coba pemakaian, sebaiknya peneliti selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk.

10. Produksi Massal

Apabila produk telah diujicobakan dan pengujian yang berulang kali dan dinyatakan efektif dan layak maka produk yang dibuat dapat digunakan untuk produksi massal dan dapat diterapkan oleh lembaga pendidikan lainnya.

B. Prosedur Pengembangan

Peneliti membatasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (dalam Sugiono, 2012: 298) yang terdiri dari sepuluh langkah pengembangan menjadi 5 langkah pengembangan karena peneliti memiliki keterbatasan waktu dalam mengembangkan produk. Adapun 5 langkah pengembangan tersebut meliputi : 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, 4) Validasi desain, dan 5) Revisi Desain. Dalam pelaksanaan penelitian kelima langkah ini harus diterapkan secara berurutan dari langkah pertama hingga langkah kelima. Bagan penelitian pengembangan RPP yaitu sebagai berikut:

Gambar 3. 2 Bagan Pengembangan yang dilakukan Peneliti Langkah 1

Potensi dan Masalah

Langkah 2 Pengumpulan data

Hasil wawancara Analisis kebutuhan

Wawancara

Langkah 3 Desain produk

RPP Menentukan kelas

Menentukan KI dan KD

Menyusun indikator dan tujuan

Menentukan model pembelajaran

Menentukan keterampilan yang

akan diukur Langkah 4

Validasi desain

Ahli pembelajaran IPA

Guru kelas IV

Lulusan PPG

Langkah 5 Revisi Desain

1. Potensi dan Masalah

Peneliti mencari masalah dengan melakukan analisis kebutuhan pada guru kelas IV SD Negeri Sarikarya melalui wawancara. Tujuan wawancara dilakukan yaitu untuk mengetahui masalah yang dijumpai pada perangkat pembelajaran RPP. Peneliti juga mencari informasi tentang perangkat pembelajaran RPP menggunakan model-model pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 khususnya model pembelajaran inkuiri. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa guru membutuhkan perangkat pembelajaran RPP menggunakan model pembelajaran inkuiri.

2. Pengumpulan Data

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV SD Negeri Sarikarya. Peneliti menemukan masalah yaitu kurangnya pemahaman guru tentang model pembelajaran inkuiri. Pada kurikulum 2013, guru dituntut dapat merancang perangkat pembelajaran RPP dengan sistemtis dan efektif menggunakan model-model pemebelajaran. Kesulitan yang dialami guru yaitu membuat perangkat pembelajaran RPP menggunakan model inkuiri.

Guru hanya mengetahui model pembelajaran inkuiri tetapi tidak dengan langkah-langkah pembelajarannya. Peneliti mengumpulkan data berpanduan pada buku guru dan buku siswa menyesuaikan mata pelajaran dan kompetensi yang akan dicapai. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran RPP menggunakan model pembelajaran inkuiri.

3. Desain Produk

Peneliti mengembangkan produk perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan (RPP) menggunakan model pembelajaran inkuiri. Langkah awal

yang dilakukan peneliti yaitu mencatumkan identitas RPP yang terdiri dari satuan pendidikan, kelas/semester, tema, subtema, pembelajaran ke, mupel yang terkait, alokasi waktu, dan tanggal/hari. Selanjutnya, peneliti mencatumkan Kompetensi Inti (KI) sesuai dengan kurikulum 2013 yang mencakup KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan), dan KI-4 (keterampilan). Peneliti menyusun Kompetensi Dasar sesuai dengan mata pelajaran yang dipilih dalam penelitian dan menyusun indikator menggunakan kata kerja operasinal yang tingkat berpikir tinggi sesuai dengan Taksonomi Blomm. Peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang mengandung 4 aspek yaitu ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree).

Selanjutnya peneliti melakukan pemilihan materi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yaitu memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan yang ada di buku guru. Selain itu, peneliti memilih model pembelajaran yang digunakan dalam RPP yaitu model pembelajaran inkuiri.

Peneliti menyusun langkah-langkah model pembelajaran inukiri dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya peneliti memilih media,alat/bahan, dan sumber belajar dan menyusun penilaian untuk mengukur hasil pencapaian peserta didik. Langkah berikutnya peneliti menyusun lampiran-lampiran dalam RPP secara lengkap.

4. Validasi Desain

Peneliti melakukan validasi dengan mencari pakar/ahli sebagai validator produk yang telah dikembangkan peneliti. Produk yang dikembangkan divalidasi oleh tiga pakar/ahli dalam perangkat pembelajaran RPP. Kegiatan validasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui kualitas atau

kelayakan produk yang dibuat peneliti dan mengetahui kelemahan yang terdapat dalam produk yang dibuat.

5. Revisi Desain

Setelah melakukan validasi produk, peneliti melakukan revisi dan perbaikan produk berdasarkan hasil saran dan masukan dari ketiga para pakar/ahli.

C. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sarikarya yang beralamat di Jl. Asem Gede No.48, Gempol, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah dosen sebagai ahli dalam pembelajaran IPA, guru kelas IV SD Negeri Sarikarya dan lulusan PPG sebagai ahli dalam bidang RPP.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mengunakan model pembelajaran inkuiri untuk mengoptimlakan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya..

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan selama duabelas bulan terhitung mulai dari bulan Juli 2020 sampai bulan Juli 2021.

D. Teknik Pengumpulan Data

Mamik (2015:103) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Teknik pengumpulan data ini langkah yang paling penting dalam penelitian karena memerlukan data yang dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Penjelasan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Mamik (2015 : 109) menjelaskan bahwa wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam suatu penelitian. Wawancara atau interview dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden secara bertanya langsung bertatap muka.

Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang penting. Sudaryono (2016: 82) menjelaskan bahwa pengertian wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara dilakukan secara langsung atau bertatap langsung dengan responden. Senada dengan itu, Sugiyono (2014: 194) mengemukakan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui dan memperoleh data secara mendalam dari responden dan jumlah respondennya sedikit kecil.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa wawancara suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti secara tatap muka untuk memperoleh informasi terkait

penelitian. Wawancara ini bertujuan untuk menemukan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran terkait RPP.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara di SD Negeri Sarikarya. Peneliti melakukan wawancara dengan guru wali kelas IV. Ketika melakukan penelitian, peneliti menggunakan jenis wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur ini merupakan jenis wawancara yang dilakukan berdasarkan dengan acuan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat.

Namun, dalam kegiatan wawancara peneliti juga dapat menambah dan mengurangi topik dalam wawancara menyesuaikan situasi dan kondisi.

b. Kuesioner

Mamik (2015: 119) berpendapat bahwa kuesioner atau angket merupakan usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Pengisian angket dapat menyangkut diri responden sendiri, orang lain atau objek yang dialaminya. Mamik (2015: 120) menjelaskan bahwa angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Sugiyono (2014:199) mengemukakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa kuesioner adalah suatu cara yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan informasi atau data dalam sebuah penelitian yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada responden untuk memperoleh data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data mengenai kualitas produk yang telah dikembangkan oleh peneliti. Lembar kuesioner yang dibuat oleh peneliti adalah lembar validasi produk pengembangan RPP untuk menilai kualitas RPP yang diberikan kepada guru wali kelas IV, satu dosen ahli pembelajaran IPA, dan satu guru lulusan PPG. Penyebaran kuesioner atau validasi produk bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu produk yang telah dibuat.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2014: 158) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati.

Arikunto (dalam Sudaryono, 2016: 76) menjelaskan bahwa instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar kegiatan penelitian berjalan sistematis.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan lembar kuesioner.

a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam menyusun daftar pertanyaan yang akan disampaikan kepada responden sehingga memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Tabel 3. 1 Pedoman Wawancara

No Daftar pertanyaan

1. Sejak kapan menerapkan kurikulum 2013?

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013?

3. Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui karakteristik kurikulum 2013?

4. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu mengenai kurikulum 2013?

5. Apa saja yang Bapak/Ibu ketahui mengenai pendekatan sanitifik

dalam pembelajaran?

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa?

7. Apakah Bapak/Ibu dalam kegiatan pembelajaran selalu menggunakan RPP dengan model pembelajaran yang beragam?

8. Apakah Bapak/Ibu mengetahui keterampilan yang harus dikuasai pada abad 21 (berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan komunikasi)?

9. Apakah dalam penyusunan RPP Bapak/Ibu telah merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran terkait dengan keterampilan (berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan komunikasi)?

10. Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit dikuasai oleh siswa pada mata pelajaran IPA?

11. Menurut Bapak/Ibu faktor apa yang mempengaruhi kesulitan itu terjadi?

12. Apakah metode pembelajaran ceramah masih Bapak/Ibu gunakan ketika mengajar di kelas?

13. Apakah Bapak/ibu pernah menggunakan model pembelajaran lainnya? Contohnya?

14. Apakah Bapak/Ibu mengetahui pembelajaran inovatif seperti model pembelajaran inkuiri?

15. Kesulitan yang Bapak/Ibu alami ketika membuat rencana kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri?

16. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi kesulitan yang dialami?

17. Apakah di sekolah sudah ada contoh perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran inovatif?

18. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP menggunakan model pembelajaran inkuiri?

b. Pedoman Validasi

Pedoman validasi yang digunakan oleh peneliti adalah lembar validasi produk pengembangan RPP. Dalam kegiatan validasi memerlukan ahli dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Validator dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini adalah guru kelas IV SD dan lulusan PPG serta dosen yang dianggap ahli pembelajaran IPA. Para validator memvalidasii produk sesuai dengan lembar validasi yang telah dibuat. Para validator memvalidasi produk yang dikembangkan oleh peneliti berupa pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran inkuiri untuk mengoptimalkan kreativitas pada materi pokok sumber energi dalam subtema 1 pada siswa kelas IV SDN Sarikarya.

Berikut ini adalah kisi-kisi penilaian dalam lembar validasi RPP menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Model Pembelajaran Inkuiri

No Aspek yang dinilai

1. Memuat kompetensi dasar pengetahuan (KD dari KI-3) dan keterampilan (KD dari KI-4).

2. Memiliki kesesuaian dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan.

3. Identitas RPP meliputi satuan pendidikan, kelas, semester, tema, subtema, pembelajaran ke, muatan pelajaran terkait. Alokasi waktu, hari/tanggal.

4. Perumusan indikator (kesesuaian dengan KI dan KD, penggunaan kata kerja dengan indikator untuk mengoptimalkan kreativitas, kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan, kemampuan berpikir tingkat tinggi berdasarkan Taksonomi Bloom (C4-C6), kesesuaian dengan karakteristik peserta didik).

5. Tujuan pembelajaran (kesesuaian dengan indikator, mencakup komponen terdiri dari aspek ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree)

6. Materi pembelajaran (kesesuaian dengan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai, susunan materi pokok secara sistematis, memuat fakta dan konsep yang relevan).

7. Pemilihan sumber belajar (kesesuaian dengan indikator/tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi pembelajaran, kesesuaian dengan model pembelajaran inkuiri, sumber belajar meliputi bahan cetak, bahan ajar (IT), dan lingkungan sekitar yang relevan)

8. Pemilihan media pembelajaran (kesesuaian dengan indikator/tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran konvensional dan berbasis ICT, LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)).

9. Pendekatan, Model, dan Metode (kesesuaian dengan pendekatan saintifik (5M), kesesuaian sintaks dalam pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri, kegiatan pembelajaran siswa dalam setiap sintaksnya, metode pembelajaran yang digunakan mengaktifkan siswa).

10. Skenario pembelajaran (kegiatan awal variatif dengan menggunakan teknik (orientasi, literasi, apersepsi, dan motivasi), kegiatan inti memiliki kesesuaian dengan sintaks, mengembangkan 4C, kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, dan menggunakan 5M, kegiatan

penutup berupa penyimpulan, refleksi, evaluasi, dan tindak lanjut yang meliputi remedial dan pengayaan, kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks model pembelajaran inkuiri, kegiatan pembelajaran dirancang secara sistematis, dan kesesuaian cakupan materi dengan alokasi waktu pada kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup).

11. Evaluasi (menggunakan teknik penilaian otentik dan mengukur aspek (pengetahuan dan keterampilan) yang sesuai dengan indikator, tersedia kunci jawaban/rubrik penilaian, tersedia kisi-kisi penilaian kemampuan kreativitas, tersedia pedoman skoring).

12. Rancangan penilaian autentik (kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen penilaian pengetahuan, dan kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen penilaian keterampilan).

Tabel di atas menunjukkan kisi-kisi lembar validasi dalam penilaian produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri. Berikut ini adalah tabel aspek yang dinilai dalam pengembangan produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat. Bagian ini ada pada lampiran 7 halaman 140.

Tabel 3. 3 Aspek yang dinilai

No Aspek yang dinilai

1. Memuat kompetensi dasar pengetahuan (KD dari KI-3) dan keterampilan (KD dari KI-4).

2. Memiliki kesesuaian dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan.

3. Terdapat: satuan pendidikan, kelas, semester, tema, subtema, pembelajaran ke, muatan pelajaran terkait. Alokasi waktu, hari/tanggal.

4. Kesesuaian dengan KD.

5. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur.

6. Kesesuaian penggunaan kata kerja dengan indikator untuk mengoptimalkan kreativitas.

7. Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan.

8. Memuat kemampuan berpikir tingkat tinggi berdasarkan Taksonomi Bloom (C4-C6).

9. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

10. Kesesuaian dengan indikator.

11. Komponen terdiri dari aspek ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree).

12. Kesesuaian dengan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai.

13. Materi pokok disusun secara sistematis.

14. Memuat fakta dan konsep yang relevan.

15. Kesesuaian dengan indikator/tujuan pembelajaran.

16. Kesesuaian dengan materi pembelajaran.

17. Kesesuaian dengan model pembelajaran inkuiri.

18. Sumber belajar meliputi bahan cetak, bahan ajar (IT), dan lingkungan sekitar yang relevan.

19. Sumber belajar mutakhir.

20. Kesesuaian dengan indikator/tujuan pembelajaran 21. Kesesuaian dengan materi pembelajaran.

22. Media pembelajaran konvensional dan berbasis ICT.

23. Tersedia LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

24. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik (5M).

25. Kesesuaian sintaks dalam pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri.

26. Kesesuaian kegiatan pembelajaran siswa dalam setiap sintaksnya.

27. Metode pembelajaran yang digunakan mengaktifkan siswa.

28. Kegiatan awal variatif dengan menggunakan teknik (orientasi, literasi, apersepsi, dan motivasi).

29. Kegiatan inti memiliki kesesuaian dengan sintaks, mengembangkan 4C, kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, dan menggunakan 5M.

30. Kegiatan penutup berupa penyimpulan, refleksi, evaluasi, dan tindak lanjut yang meliputi remedial dan pengayaan.

31. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks model pembelajaran inkuiri.

32. Kegiatan pembelajaran dirancang secara sistematis.

33. Kesesuaian cakupan materi dengan alokasi waktu pada kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

34. Menggunakan teknik penilaian otentik dan mengukur aspek (pengetahuan dan keterampilan) yang sesuai dengan indikator.

35. Tersedia kunci jawaban/rubrik penilaian yang sesuai.

36. Tersedia kisi-kisi penilaian kemampuan kreativitas.

37. Tersedia pedoman skoring.

38. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen penilaian pengetahuan.

39. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen penilaian keterampilan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data Kualitatif

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu mengolah informasi yang diperoleh dari responden

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu mengolah informasi yang diperoleh dari responden

Dokumen terkait