• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN SKRIPSI"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendididkan (S.Pd)

Oleh:

Nama : Alivixongko NIM : 2014820051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2018

(2)

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Skripsi 20 Juli 2018

Alivixongko (2014820051)

IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

xv + 106 hal. 2 Tabel, 19 Gambar, 13 Lampiran

ABSTRAK

Penulisan skripsi ini dilatar belakangi berdasarkan kurangnya kemampuan para tenaga pendidik disetiap sekolah negeri maupun sekolah swasta atau yayasan dalam mengembangkan bakat yang ada pada setiap siswa, khususnya bakat seni musik melalui mata pelajaran seni budaya dan keterampilan. Terdapat tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alat dan media yang digunakan dalam pelajaran seni budaya dan keterampilan serta mengetahui cara guru mengembangkan seni musik siswa pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan. Metode yang digunakan disini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Tempat dan waktu penelitian ini adalah terletak di SDN Kereo 09 Tangerang pada bulan desember 2017 hingga februari 2018. Subjek penelitian disini yaitu 10 orang siswa kelas 5 SDN Kereo 09 Tangerang.

Hasil yang didapat adalah cara guru serta alat dan media yang digunakan dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bisa dikatakan masih konvensional dan cenderung kurang kreatif dalam pelaksanaannya.

Terakhir adalah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa aspek seni musik memang ada pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, tetapi tidak makasimal dalam pembelajarannya di kelas.

Kata Kunci: mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, seni musik.

Daftar Pustaka: 18 (2005-2015)

(3)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSYARATAN UNTUK UJIAN SKRIPSI

Pembimbing,

Dr. Sri Imawati, M.Pd.

Tanggal:………

MENGETAHUI

KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Kaprodi,

Azmi Al Bahij, M.Si.

(4)

iii

Tanggal:………

Nama : Alivixongko

Nomor Induk Mahasiswa : 2014820051

Judul Skripsi : IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

Angkatan : 2014

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul “Implementasi Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan” yang ditulis oleh Alivixongko Nomor Induk Mahasiswa 2014820051 telah diujikan pada 20 Juli 2018 diterima dan disahkan untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Mengesahkan,

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Dekan,

Dr. Iswan, M,Si.

Panitia Ujian Tanda Tangan Tanggal

(5)

iv Ismah, M. Si.

Ketua

……… ………

Azmi Al Bahij, M.Si.

Sekertaris

……… ………

Dr. Sri Imawati, M. Pd.

Pembimbing

……… ………

Azmi Al Bahij, M. Si.

Penguji-1

……… ………

Mas Roro Diah Wahyu Lestari, M. Pd.

Penguji-2

……… ………

LEMBAR PENGESAHAN

Diterima dan disahkan oleh Komisi Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan

(6)

v

dalam menempuh Ujian Sarjana Satu (S1) Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Nama : Alivixongko

Nomor Induk Mahasiswa : 2014820051

Judul Skripsi : Implementasi Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

Angkatan : 2014

Pada Hari : Jumat

Tanggal : 20 Juli 2018

... Ismah, M.Si.

Ketua

... Azmi Al Bahij, M.Si.

Sekretaris

(7)

vi

... Azmi Al Bahij. M. Si.

Penguji-1

... Mas Roro Diah Wahyu Lestari. M. Pd.

Penguji-2

FAKTA INTEGRITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : Alivixongko

b. Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 1 Februari 1997

c. Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar d. Nomor Pokok : 2014820051

e. Alamat Rumah : Jl. H Mencong Gg H Amad Graha Permata RT 02/13 No. 9 15153 Paninggilan, Tangerang, Banten.

f. No. Tlp/Hp : 083804044269

g. Judul Skripsi : Implementasi Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh dokumen/data yang saya sampaikan dalam skripsi ini adalah benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dokumen/data terdapat indikasi penyimpangan/pemalsuan pada bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak kenikmatan dan yang telah memberikan kekuatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Selanjutnya saya persembahkan juga kepada kedua orang tua saya yang senantiasa tiada henti memberikan dukungan moral dan materi saat proses pembuatan skripsi ini, dan terakhir juga

kepada kakak saya yang juga telah banyak membantu memberikan arahan dan memberikan bantuan kepada saya.

Terimakasih 

(9)

viii

MOTTO HIDUP

ا ًر ْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإَف O

ا ًر ْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ

O

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah

ayat 5-6)

Jangan pernah gerah saat pelajaran hidupmu memerah

Karena semakin kau tidak menyerah, semakin dekat kepada hari yang cerah

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kepada ummatnya yang selalu melaksanakan ajarannya.

Skripsi ini sengaja penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) pada fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu penulis ingin menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Iswan, M.Si., selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi di fakultas ini.

2. Bapak Azmi Al Bahij, M.Si., ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

(11)

x

Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

3. Ibu Dr. Sri Imawati, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mengarahkan dan meluruskan jalan pikiran penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dahyo, S.Pd., selaku kepala sekolah SDN Kereo 09 yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian.

5. Orang tua tercinta, bapak dan mama serta kepada semua keluarga yang telah memberikan semangat baik moril maupun materil dalam melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

6. Teman-teman seperjuangan yang saya sayangi yaitu rekan-rekan satu bimbingan dan teman ASD 2014, yang telah memberi dukungan dan do’anya.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta semangat kepada penulis dalam rangka penyelesaian tugas akhir ini.

Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas, penulis berdoa semoga segala amal baik yang telah mereka berikan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.

Jakarta, Februari 2018

Penulis

(12)

xi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UNJIAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

PAKTA INTEGRITAS ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN... vii

MOTTO ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bakat Seni Musik ... 10

1. Pengertian Bakat ... 10

2. Pengukuran Bakat ... 14

3. Pengertian Seni ... 16

4. Fungsi Seni ... 17

5. Pengertian Musik ... 20

6. Unsur-unsur Musik ... 22

(13)

xii

B. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan ... 24

1. Arti Seni ... 24

2. Arti Budaya ... 26

3. Arti dan Peranan Seni Budaya dan Keterampilan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

B. Metode Penelitian ... 32

C. Desain Penelitian ... 33

D. Subjek Penelitian ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Tenik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 43

1. Sejarah SDN Kereo 09 Tangerang ... 43

2. Visi dan Misi SDN Kereo 09 Tangerang ... 43

3. Denah Lokasi SDN Kereo 09 Tangerang ... 44

B. Hasil Analisis Data ... 45

C. Interpretasi Hasil Penelitian ... 77

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN ... 85

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Waktu Penelitian ... 28 Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa ... 34

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pendidikan Seni ... 29

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir... 30

Gambar 4.1 Denah Lokasi Penelitian ... 45

Gambar 4.2 Lembar Wawancara AZ ... 47

Gambar 4.3 Wawancara dengan AZ ... 47

Gambar 4.4 Lembar Wawancara AD ... 50

Gambar 4.5 Wawancara Dengan M ... 52

Gambar 4.6 Wawancara Dengan YS ... 55

Gambar 4.7 Lembar Wawancara DA ... 55

Gambar 4.8 Wawancara Dengan LA ... 58

Gambar 4.9 Lembar Wawancara M ... 61

Gambar 4.10 Lembar Wawancara LA ... 62

Gambar 4.11 Lembar Wawancara FA ... 65

Gambar 4.12 YS Mengikuti Pelajaran Seni ... 65

Gambar 4.13 Lembar Jawaban RD ... 68

Gambar 4.14 YS Membawa Peralatan di Jam Pelajaran SBK ... 71

Gambar 4.15 Lembar Wawancara YS ... 73

Gambar 4.16 Lembar Wawancara AS ... 74

Gambar 4.17 M Menggunakan Pianika Sebagai Alat Dalam Pelajaran SBK ... 74

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Berita Acara Penulisan Skripsi ... 85

Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi ... 86

Lampiran 3 Kartu Menyaksikan Ujian Skripsi ... 87

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Skripsi ... 88

Lampiran 5 Pedoman Wawancara Siswa yang Telah Divalidasi ... 90

Lampiran 6 Surat Pernyataan Ahli Materi ... 92

Lampiran 7 Surat Permohonan Penelitian ... 93

Lampiran 8 RPP Penelitian ... 94

Lampiran 9 Surat Balasan Penelitian ... 97

Lampiran 10 Contoh Jawaban Wawancara Siswa ... 98

Lampiran 11 Pedoman Observasi Penelitian ... 101

Lampiran 12 Dokumentasi ... 103

Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup ... 106

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecerdasan merupakan kemampuan manusia dalam melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir secara rasional. Disetiap kecerdasan yang dimiliki masing-masing anak pula pasti berbeda dan beragam, ada yang terlihat kecerdasannya dibidang olahraga, ada juga yang dibidang akademik seperti matematika, IPA, atau mata pelajaran lainnya, dan ada juga yang terlihat kecerdasan yang dimilikinya pada bidang seni, seperti seni tari, lukis, maupun musiknya. Dari sekian banyak jenis kecerdasan yang ada pada anak, kita sebagai guru atau pendidik harus bisa meningkatkan dan memaksimalkannya agar bakat dan kecerdasan yang ada dapat berguna untuk anak tersebut. Selain itu, kecerdasan atau potensi tersebut menjadi sebuah keberagaman bagi setiap anak, jadi tidak semua anak diberikan pengajaran atau pembekalan disatu bidang yang sama.

Kecerdasan setiap anak juga sangat dipengaruhi oleh empat faktor yaitu pertama, faktor bawaan atau biologis dimana kecerdasan anak pada faktor ini sangat ditentukan oleh bawaan keturunan dari orang tuanya. Sebagai contoh yaitu Icuk Sugiarto yang merupakan seorang pemain bulu tangkis profesional kita yang sekarang sudah

(18)

2

pensiun, namun bakat dan kemampuannya diturunkan kepada anaknya yang sekarang yaitu Tommy Sugiarto sebagai pemain bulu tangkis profesional tunggal putra seperti ayahnya. Kedua, faktor lingkungan dimana seorang individu akan terbentuk karakter, kebiasaan, sampai kecerdasannya berdasarkan lingkungan sekitarnya. Seperti halnya anak yang dibesarkan dan ada pada lingkungan tempat terpencil seperti pinggiran kota akan beda dengan anak yang lahir dan besar pada lingkungan perkotaan besar dan berada pada ekonomi yang cukup. Ketiga, faktor kematangan yaitu suatu organ tubuh pada setiap anak yang berbeda pertumbuhan dan perkembangannya. Pada sebuah kelas pasti ada yang memiliki siswa dengan kemampuan berfikir sangat baik, biasa saja, sampai sangat buruk, nah itu merupakan contoh dimana kematangan otak anak atau perkembangannya berbeda dari satu ke yang lainnya. Keempat, faktor kebebasan yang berarti bebas memilih cara yang akan digunakan dalam mengolah sebuah informasi atau memcahkan masalah yang dihadapinya, selain itu disini juga artinya bebas memilih informasi atau masalah yang akan dibutuhkannya.

Dilansir dari kenyataan yang terjadi pada setiap yayasan atau sekolah bahwa kecerdasan anak akan sangat meningkat apabila diberikan pelajarannya sesuai pada bakat yang dimiliki setiap anak itu sendiri. Nah, tapi banyak diantara para pengajar atau guru tidak bisa memaksimalkan maupun mengajarkan sesuai potensi atau bakat yang

(19)

3

dimiliki para siswa disekolah. Itu pula yang terjadi dibanyak Sekolah Dasar yang ada, bahwa banyak siswa yang memiliki bakat seni namun tidak didukung dengan sarana yang ada maupun cara pengajaran dari sang guru tersebut. Padahal, seperti yang kita tahu bahwa keterampilan dari seni sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak suatu saat nanti, bisa jadi bakat seni itu pula yang akan menjadi sesuatu hal unik dan langka yang dimiliki oleh anak dan dapat sangat berguna untuk kehidupannya.

Banyak seniman-seniman yang sukses dalam hidupnya berkat bakat seni yang dimilikinya. Salah satu contohnya adalah Chrisye, beliau memiliki bakat diseni musik dan bisa memanfaatkannya dengan cara berkarya didalamnya, sehingga membuat kelangsungan hidupnya menjadi lebih baik dan berbeda dibanding teman-teman atau orang seusianya pada waktu itu yang memilih dijalan yang kebanyakan sama atau hal ini bisa disebut juga keunikan bagi seniman itu sendiri.

Dari hal tersebut kita bisa mengerti dan mengetahui bahwa sebuah bakat seni musik dapat berguna bagi setiap individu dalam jangka waktu panjang atau dikemudian hari. Bakat musik ini dapat kita olah sedini mungkin pada anak jika mereka benar-benar miliki bakat musik yang bagus dan memiliki motivasi tinggi dalam mengembangkan bakat musik ini. Lalu, musik yang dipelajari dan dikembangkan pada anak juga membuat otak anak berkembang

(20)

4

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomoriknya. Telah banyak yang tahu bahwa seni dan musik dapat membuat anak lebih pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada hubungan logis antara musik dan matematika, karena keduanya menyangkut skala yang naik turun, yaitu ketukan dalam musik dan angka dalam matematika.

Banyak para ahli juga setuju jika musik membuat anak lebih pintar karena kemampuan-kemampuan seperti ini makin dioptimalkan melalui stimulasi dengan mendengarkan musik klasik. Ritme, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik pula anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir matematika serta penyelesaian masalah.

Musik juga sudah dikenal memiliki banyak kegunaan sejak zaman dahulu, tepatnya pada zaman Nabi Daud as. Pada suatu hari Nabi Daud dengan senang hati membawakan alunan musik menggunakan sebuah alat musik yaitu kecapi. Nabi Daud memainkan kecapi ini bermaksud untuk memberikan rasa nyaman terhadap Raja Saul ketika diganggu oleh ruh jahat pada tubuhnya.

Kesimpulan dapat diambil dari beberapa penjelasan di atas bahwa sebuah bakat seni yang dimiliki dari setiap anak dapat

(21)

5

dikembangkan melalui sesuatu hal yang berbeda dan bakat tersebut meiliki fungsi lain untuk kecerdasan otak anak entah itu dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. Namun, sayangnya banyak guru dikalangan sekolah negeri maupun swasta masih belum bisa mengasah bakat-bakat tersebut yang ada pada setiap anak, dan itu terjadi karena banyak faktor. Mulai dari guru yang bersangkutan bukan benar-benar ahli dalam bidangnya, seperti mengembangkan seni musik pada siswa disekolah namun yang membimbing bukan guru seni musik itu sendiri melainkan guru mata pelajaran lain yang hanya bisa bermain sebuah alat musik saja. Sampai sarana yang tersedia disekolah tidak tercukupi untuk para siswa sehingga membuat tidak maksimal bagi guru maupun anak itu sendiri dalam proses pengembangan bakat seni yang ada disekolah tersebut. Dan masih banyak lagi permasalahan yang belum kita temukan namun ada didalam sekolah-sekolah tertentu, sungguh permasalahan ini pun sangat ironis bagi sistem pendidikan dinegara kita karena anak seperti dididik dengan satu arahan saja, sedangkan setiap anak memiliki kualitas dan jenis kecerdasan yang berbeda-beda.

Demikian juga yang menjadi sebuah permasalahan pada akhir-akhir ini, dimana anak atau siswa yang berada di setiap sekolah kurang maksimal mendapatkan pengetahuan dalam hal seni musik yang biasanya ada di dalam pelajaran seni budaya. Masih banyak diantara para guru dan orang tua yang beranggapan bahwa seni

(22)

6

musik merupakan sebuah pengetahuan atau keterampilan yang tidak begitu penting selayaknya seperti pengetahuan lainnya yang notabennya memang lebih dimaksimalkan dalam bidang akademik.

Jika orang tua maupun guru tidak memandang sebelah mata pelajaran seni budaya dan keterampilan khususnya dalam aspek seni musik, bisa saja para siswa memiliki kualitas dan bakat terpendam yang dapat dimaksimalkan oleh guru dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, sehingga keterampilan dan kelebihan tersebut menjadi sebuah hal yang dapat berguna dan bermanfaat bagi para siswa tersebut.

Beberapa permasalahan lainnya adalah guru yang bersangkutan dalam mengajarkan pelajaran seni budaya dan keterampilan masih dikatakan belum sepenuhnya maksimal. Hal tersebut terlihat dari cara guru yang sangat monoton dan membosankan serta cenderung terkesan melakukannya dengan seadanya. Ada pula alat dan media yang menjadi permasalahan selanjutnya, karena tidak setiap sekolah mempunyai sarana atau fasilitas pendukung seni serta masih banyak sekolah yang belum mampu menyediakan peralatan khusus dalam menunjang seni musik pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan.

Terlepas dari adanya bakat seni musik pada setiap siswa atau tidak, yang sepatutnya kita selaku tenaga pendidik harus lakukan adalah tetap memberikan pelajaran dan arahan terbaik khususnya

(23)

7

dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan. Fenomena permasalahan tersebut merupakan hal yang cukup menarik bagi penulis untuk meneliti cara mengembangkan seni yang pada siswa disekolah, namun disini penulis lebih menekankan pada seni musiknya bukan seni secara keseluruhan yang ada pada siswa. Dan penulis ingin melakukan penelitian ilmiah dengan judul

“IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN”.

B. Fokus Masalah

Dalam usaha mempermudah penulis untuk melakukan penelitian dan mendapatkan hasil penelitiannya, maka penelitian ini akan difokuskan kepada cara guru meningkatkan seni musik siswa pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan di SDN Kereo 09, yang meliputi juga metode pengajaran, alat dan media yang digunakan, serta apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat untuk keberlangsungan mata pelajaran seni budaya dan keterampilan ini.

C. Rumusan Masalah

Dari yang sudah dijabarkan diatas, disini penulis dapat mengambil rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

(24)

8

1. Apa saja alat dan media yang digunakan saat proses pembelajaran seni budaya dan keterampilan di SDN Kereo 09?

2. Bagaimana cara guru dalam mengembangkan seni musik siswa melalui mata pelajaran seni budaya dan keterampilan di SDN Kereo 09?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat diatas, maka dapat dibuat tujuan penelitiannya yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui alat dan media yang digunakan saat proses pembelajaran seni budaya dan keterampilan di SDN Kereo 09.

2. Untuk mengetahui cara guru mengembangkan bakat seni musik siswa melalui mata pelajaran seni budaya dan keterampilan di SDN Kereo 09.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk pengembangan ilmu dalam bilang pelajaran seni budaya b. Untuk menambahkan kajian dalam pengembangan bakat seni

musik melalui mata pelajaran seni bidaya

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Siswa

(25)

9

Para siswa yang ada dapat merasakan beberapa manfaat secara langsung diantaranya yaitu termotivasinya anak dalam materi seni musik di mata pelajaran seni budaya dan keterampilan dikarenakan menggunakan media dan metode yang bagus, lalu para siswa juga menjadi lebih paham dan mengerti untuk bagaimana caranya mengembangkan seni musik yang ada pada dirinya masing-masing.

b. Manfaat Bagi Guru

Bermanfaat bagi guru untuk mengetahui metode dan media yang baik dan cocok digunakan saat pembelajaran seni budaya dan keterampilan dilakukan.

c. Manfaat Bagi Orang Tua

Orang tua juga mendapatkan manfaat yang berguna yaitu para buah hati mereka dapat secara langsung mendapatkan pengajaran yang berguna mengenai pengembangan bakat seni musik sehingga orang tua tidak perlu lagi khawatir untuk meningkatkan bakat dari anak-anak mereka.

d. Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian yang dibuat ini juga dapat bermanfaat bagi pihak sekolah yaitu dapat meningkatkan kemampuan memahami dari setiap siswa yang mengikuti pelajaran seni budaya, serta dapat

(26)

10

dijadikan masukan yang baik bagi pihak sekolah terkait bidang seni musik.

(27)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI 1. Bakat Seni Musik

a. Pengertian Bakat

Setiap siswa yang berada di sekolah pasti memiliki bakat pada diri mereka masing-masing yang sangat beragam. Bakat yang ada tersebut bisa sangat berguna bagi setiap siswa jika benar-benar bisa memaksimalkan dan memanfaatkan bakat yang ada pada diri mereka tersebut.

Suryabrata (2014: 182) memberitahu bahwa bakat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang bersifat genetis, dan sudah dimiliki semenjak lahir. Bakat sebagai sesuatu yang sangat ideal apabila kita dapat memberikan yang benar-benar sesuai dengan bakat peserta didik kita. Masalah bakat yang ada

diantaranya yaitu masalah yang sama tuanya dengan manusia itu senndiri. Urgensinya masih tetap aktual sampai saat ini, meski dari kacamata ilmu pengetahuan, hasilnya masih jauh dari

memuaskan. Urgensi dalam mengakplikasikan bakat tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan saja, melainkan juga dalam hal pemilihan lapangan kerja.

(28)

12

Menurut Crow and Crow dalam Suryabrata (2014: 188) bakat bisa dianggap sebagai kualitas yang dimiliki oleh semua orang dalam tingkat yang beragam. Bakat juga dapat dianggap sebagai keunggulan khusus dalam bidang prilaku tertentu, seperti musik, matematika, dan olahraga. Mereka juga mencoba

menemukan perbedaan-perbedaan diantara individu dalam bidang-bidang seperti daibawah ini, yang sebagian besar

berhubungan dengan ketajaman sensoris (indra), kekuatan otot dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan mental lainnya yang lebih kompleks:

1) Kekuatan memegang atau menggenggam 2) Kecepatan gerakan lengan

3) Dua ambang mata pada belakang tangan

4) Jumlah tekanan yang diperlukan yang mengakibatkan rasa sakit pada dahi

5) Perbedaan berat yang tidak begitu kentara 6) Waktu dalam bereaksi terhadap bunyi

7) Waktu yang dibutuhkan untuk menyebutkan sepuluh warna 8) Membagi garis menjadi dua yang masing-masing panjangnya

50 cm

9) Kemampuan untuk mereproduksi selama jangka waktu 10 detik dengan ketukan setelah itu subjek diminta untuk mengingatnya

(29)

13

10) Saat mengingat huruf-huruf yang berhubungan dengan pendengaran

Hamzah (2010: 31) memberitahukan bahwa bakat merupakan sesuatu hal yang memang dimiliki dari setiap orang dan merupakan suatu kemampuan yang inheren dalam diri seseorang, dibawa sejak lahir dari masing-masing orang dan terkait dengan struktur otak. Bakat juga bisa terkait dalam hal struktur atau kecerdasan otak dan hal tersebut dinamakan dengan intelegensi dalam diri seseorang. Bakat juga tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang memiliki arti kepandaian, sifat dan pembawaan yang dibawa sejak lahir. Istilah lain mengatakan bahwa bakat disebut sebagai “talent” yang berarti kemampuan alami dari seseorang yang luar biasa akan sesuatu hal atau kemampuan seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang lain akan sesuatu hal dan biasanya menurun dalam satu keluarga atau menurun dalam satu generasi.

William B. Michael dalam suryabrata (2014: 190) mendefinisikan bakat sebagai “kapasitas seseorang dalam

melakukan tugas, yang sedikit sekali dipengaruhi atau tergantung pada latihan”. Sementara itu Woodwort dan Marquis dalam

suryabrata (2014: 195) mendefinisikan bakat sebagai prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes khusus. Oleh

(30)

14

karena itu bakat dikategorikan sebagai sesuatu kemampuan (ability), yang memiliki tiga arti:

1) Achievement, yang merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur dengan alat tes tertentu.

2) Capacity, yang merupakan kemampuan potensial, yang dapat diukur secara tidak langsung dengan melalui pengukuran terhadap kecakapan individu, dimana kecakapan ini berkembang dengan perpaduan antara dasar dengan latihan yang intensif dan pengalaman.

3) Apitude, yaitu kualitas yang hanya dapat diungkap/diukur dengan tes khusus yang sengaja dibuat untuk itu.

Aspek-aspek bakat, dari perbedaan pendapat mengenai bakat diatas, maka Suryabrata (1995) berpendapat bahwa analisis mengenai bakat selalu merupakan analisis mengenai tingkah laku.

Lalu, berdasarkan analisis tingkah laku itu dapat ditemukan tiga gejala sebagai berikut:

1) Bahwa individu melakukan sesuatu

2) Bahwa apa yang dilakukan itu merupakan sebab dari sesuatu tertentu (atau mempunyai akibat atau hasil tertentu)

3) Bahwa individu melakukan sesuatu itu dengan cara tertentu Disimpulkan oleh Suryabrata (2014: 195) bahwa tingkah laku mengandung tiga aspek:

1) Aspek tindakan (performance atau act)

(31)

15

2) Aspek sebab atau akibatnya (a person causes a result) 3) Aspek ekspresif

Berdasarkan beberapa teori diatas bahwa bakat adalah kemampuan dan kualitas yang ada pada setiap individu

bersumber dari bawaan genetis setiap orang tuanya. Bakat dimiliki setiap orang berbeda-beda jenis dan tingkatannya, oleh karena itu bakat yang ada pada setiap individu harus dikembangkan sejak usianya sedini mungkin.

b. Pengukuran Bakat

Upaya untuk mengetahui tingkatan bakat pada setiap siswa atau anak, sudah sampai sejauh mana bakat yang dimiliki.

Bakat tersebut dapat terukur melalui beberapa faktor yang ada, namun tetap harus sesuai dengan tahapan yang perlu dilalui.

Guilford dalam Suryabrata (2014: 203) Pada praktiknya hampir semua ahli yang menyusun tes bakat memiliki titik tolak yang sama yaitu dari analisis faktor. Sebagaimana yang telah disajikan dimuka, merupakan materi yang ada dalam individu, yang diperlukan untuk apa saja, sehingga untuk setiap aktivitas individu diperlukan faktor-faktor tersebut.

Setiap bidang studi maupun bidang kerja membutuhkan berfungsinya lebih dari satu faktor bakat, beragam faktor bisa jadi diperlukan fungsinya untuk suatu lapangan kerja tertentu.

(32)

16

Misalkan yaitu bakat untuk belajar di Fakultas Teknik akan memerlukan faktor-faktor bilangan, pandang ruang, berpikir

abstrak, bahasa, mekanik, dan masih banyak lagi. Kecenderungan para ahli pada saat ini adalah mendasarkan pengukuran bakat pada suatu pendapat bahwa pada setiap individu sebenarnya terdapat semua faktor yang diperlukan untuk berbagai macam lapangan, hanya dengan kombinasi, konstelasi, dan intensitas yang berbeda-beda. Prosedur yang biasanya ditempuh adalah : 1) Melakukan analisis jabatan atau analisis lapangan studi untuk

menemukan faktor-faktor apa saja yang diperlukan supaya orang dapat berhasil dalam lapangan tersebut.

2) Dari hasil analisis tersebut dibuat deskripsi jabatan atau deskripsi lapangan studi.

3) Dari deskripsi jabatan atau deskripsi lapangan studi tersebut diketahui persyaratan apa yang harus dipenuhi supaya individu dapat lebih berhasil dalam lapangan tertentu.

4) Dari persyaratan tersebut sebagai landasan disusunnya alat pengungkap bakat, yang biasanya berwujud tes.

Berdasarkan teori pengukuran bakat diatas bahwa penyusunan dan penyelenggaraan tes bakat tersebut dimaksudkan untuk menemukan bakat-bakat khusus dalam jumlah yang besar dan dalam lapangan yang beragam. Hasilnya merupakan prediksi yang meyakinkan dalam bidang pendidikan

(33)

17

dan pekerjaan, misalkan: mekanika sederhana atau kerajinan tangan.

c. Pengertian Seni

Seni bisa dibilang sebagai hal yang sangat penting namun masih belum memiliki ketertarikan yang bagus dipandangan setiap individu. Pasalnya dalam keseharian kita tidak terlepas dari hal-hal yang berkaitan dengan seni, namun masih banyak yang belum menyadari pentingnya peranan dan posisi dari seni itu sendiri.

Sugriwa dalam Pamadhi (2012: 1.2) menjelaskan bahwa seni berasal dari istilah “sani ” dalam bahasa sanskerta yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur, tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa seni berasal dari bahasa belanda “genie” atau yang berarti jenius. Terdapat versi lain bahwa seni juga disebut “cilpa” yang berarti berwarna atau pewarna, kemudian berkembang menjadi

“cilpacastra” yang berarti segala macam kekriyaan yang artistik.

Sugiharto dalam widi (2013: 1.5) memberitahukan bahwa seni adalah fenomena yang kompleks dan tidak mudah untuk dijabarkan. Sehingga seni memiliki batasan dan makna yang ditentukan oleh banyak faktor, seperti kurator, kritikus, pasar, pranata-pranata, paradigma akademis, kosmologi kultural, perubahan zaman, aliran filsafat, dan sebagainya.

(34)

18

Secara harfiah Seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa orang, dilahirkan denganperantaraan alat- alat komunikasi kedalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengar (seni suara), penglihat (seni lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama). Quraish shihab mengatakan bahwa seni merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu.

Dari teori yang ada diatas seni merupakan bentuk dalam mengapresiasikan sebuah kondisi yang ada dalam keadaan seniman (pembuat karya seni), dalam kondisi itu bisa dalam bentuk senang, sedih dan juga gabungan keduanya. Lalu, seni juga dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia, seperti contohnya yaitu batik yang merupakan bentuk seni lukis pada media yang dapat digunakan menjadi model sebuah busana.

d. Fungsi Seni

Setelah mengetahui definisi dan pengertian seni, disini dapat dijelaskan fungsi yang memang dimiliki oleh seni. Banyak peranan atau fungsi yang memang sangat bermanfaat dari seni namun tidak banyak orang yang menyadari akan hal tersebut.

Peranan tersebut bisa terbilang cukup banyak, dimulai dari untuk

(35)

19

kebutuhan pentas ekspresi, industri komersial sampai dibidang pendidikan.

1) Ekspresi

Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau i’art pour i’art. Tidak ada orang yang dapat mengganggu gugat ekspresi seni dalam penampilannya.

Kebebasan di sini lebih menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan. Terdapat beberapa contoh yaitu seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.

2) Pendidikan

Seni sebagai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang dituangkan kedalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang.

3) Industri

Fungsi seni sebagai industri lebih mengarah pada tujuan atau kepentingan tertentu untuk mendukung satu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada produk yang ditawarkan. Misalnya,

(36)

20

sebuah lagu dibuat untuk kepentingan ikloan produk susu. Atau ketika seseorang penata tari membuat koreografi untuk

mengambarkan sesuatu yang terkait dengan keperkasaan seseorang lewat iklan rokok.

4) Terapi

Digunakan secara khusus untuk memberi ketenangan batin seseorang yang sedang menderita secara psikis. Masalah kejiwaan yang sering dihadapi manusia membutuhkan media untuk penyelesaian. Salah satu cara tersebut dapat ditempuh dengan beraktivitas di dunia seni. Dengan berolah seni

seseorang yang memiliki permasalahan atau tertekan jiwanya, akan terobati. Dengan demikian orang belajar seni untuk terapi hanya media untuk memberi siraman estetis melalui kegiatan seni yang digemarinya.

5) Komersial

Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan

keuntungan (entertainment) ini bisa dibuat menurut keperluan dan keinginan sipenanggap. Apa pun bentuk dan wujud

kesenian itu asal mampu memenuhi keinginan pembeli tidak masalah, walaupun kadang-kadang harus menyimpang pada norma estetis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjadi karena permintaan yang makin banyak. Dunia pariwisata membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukann kemasan.

(37)

21

Berdasarkan teori diatas dapat diketahui bahwa seni memiliki beragam fungsi yang berbeda-beda, yaitu ekspresi, pendidikan, industri, terapi, komersial. Dalam fungsinya seni juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari penampilan seni yang akan ditunjukan tersebut.

e. Pengertian Musik

Musik dapat diartikan sebagai bahasa yang universal atau menyeluruh, yang bisa ditujukan kepada beragam individu

sehingga siapapun yang mendengarkan akan hanyut dan larut di dalam alunannya. Dalam kehidupan sehari-hari pun musik selalu menghiasi dan menemani kegiatan kita.

Remer dalam widi (2013: 2.3) menjelaskan bahwa musik dibangun oleh unsur-unsur ritme, melodi, harmoni, tekstur, bentuk yang dibungkus oleh kualitas musik yaitu unsur warna bunyi atau warna nada dan kekuatan atau dinamika bunyi. Didapatkan dari penjelasan tersebur bahwa musik adalah sesuatu yang dapat terwujud dengan adanya bunyi, dengan kata lain media musik atau bahan untuk terwujudnya musik adalah bunyi dan diam.

Boyden dalam Mutiah (2010: 169) menjelaskan bahwa musik dapat diibaratkan sebagai bahasa dari emosi, sehingga musik adalah sesuatu yang diperoleh dari banyak orang melalui kesenangan yang sangat baik dalam kontak secara langsung

(38)

22

seperti bernyanyi, tertawa, melompat, berputar, menari atau tingkah laku lainnya. Lalu juga musik dapat memberikan perasaan dan suasana nyaman sehingga bisa menghilangkan ketegangan.

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu yang berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam, diantaranya:

1) Bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indra pendengar.

2) Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

3) Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik.

Khalil Gibran menerangkan bahwa musik adalah jemari halus yang mengetuk pintu khalbu untuk membangunkan

kehangatan dari tidurnya yang lelap. Ketukan jemari itu membuat hamparan kenangan hadir kembali, setelah hilang ditelan

pekatnya malam. Ketukan itu membuat kenangan masa silam terbuka kembali, setelah diselubungi berbagai peristiwa yang selalu datang silih berganti. Namun, ia juga mampu menghadirkan simpul senyuman yang keluar perlahan dari gerakan lembut

sepasang bibir indah, sebagai isyarat rasa senang bahagia.

(39)

23

Alunan nada musik adalah napas terakhir akalnya hati dan napasnya jiwa.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa musik adalah suatu bunyi yang dihasilkan sengaja oleh seseorang atau suatu kelompok untuk mengapresiasikan kondisi dan

keadaan sekitar entah itu senang maupun sedih. Biasanya musik juga diiringi dengan beberapa alat musik pendukung yang

dimainkan secara bersamaan.

f. Unsur-unsur Musik

Musik yang bisa dinikmati khususnya bagi anak-anak adalah musik yang memiliki unsur-unsur keseimbangan. Adapun unsur-unsur musik tersebut, yaitu sebagai berikut:

1) Nada

Nada adalah bunyi yang beraturan atau bunyi yang memiliki frekuensi tunggal tertentu. Dalam teori musik, dijelaskan bahwa setiap nada memiliki tala tertentu menurut frekuensinya (tinggi nada) terhadap tinggi nada patokan. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Istilah “nada” sering dipertukarkan penggunaanya dengan “not”, walaupun kedua istilah tersebut memiliki perbedaan arti.

(40)

24 2) Ritme

Ritme atau irama adalah variasi horizontal dan aksen dari suatu suara teratur. Elemen ritme terdiri dari beat, meter, dan pola-pola irama. Beat berkaitan dengan ketukan teratur yang melatarbelakangi irama lagu. Meter berkaitan dengan pola beat yang bertekanan berulang-ulang. Elemen melodi pada musik berkaitan dengan unsur gerak maju melodi, wilayah nada, ukuran, tempo dan ritmik, serta kontur melodi.

3) Melodi

Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu tertentu, rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendiri tanpa iringan.

Biasanya melodi diartikan juga sebagai rangkaian sejumlah nada yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya.

4) Harmoni

Secara umum, harmoni dapat dikaitkan sebagai dua nada atau lebih dengan tinggi nada yang berbeda-beda ketika dibunyikan bersamaan, juga dapat terjadi bila nada-nada

tersebut dibunyikan secara berurutan. Harmoni yang terdiri dari tiga, atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akor.

(41)

25 5) Notasi

Notasi adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not. Tulisan musik biasanya disebut partitur. Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok yang didasarkan pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukan durasi, dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horizontal. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan, terdapat pula bentuk notasi lain, misalnya notasi angka yang juga digunakan dinegara-negara asia, termasuk Indonesia.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa unsur- unsur musik yaitu segala keperluan yang dibutuhkan dalam menyusun atau dalam pembuatan lagu. Mulai dari nada, ritme, melodi, harmoni sampai notasi yang semua itu tersusun rapih dalam satu kesatuan bentuk lagu.

2. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan a. Arti Seni

Arti yang sesungguhnya memang dimiliki oleh seni namun arti tersebut terbilang cukup luas. Dimulai dari sebuah ekspresi

(42)

26

atau pengungkapan rasa yang disisipkan di dalam setiap karya seni, sampai ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa seni itu sendiri merupakan media hiburan bagi setiap individu yang melihat dan merasakannya.

Bastomi dalam Aprilina (2014: 2) menerangkan bahwa seni merupakan penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa orang, dilahirkan dengan perantaan alat-alat komunikasi dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra dengar (seni musik), indra pandang (seni lukis), atau dilahirkan dengan

perantaraan gerak (seni tari), oleh karena itu seni merupakan hasil aktifitas kreatif seseorang, maka seni mempunyai sifat bergerak dan hidup.

Merriam dalam Sinaga (2006: 2) menjelaskan bahwa didalam seni terdapat fungsi yang universal diantaranya yaitu (1) pengungkapan emosional (2) penghayatan estetis (3) hiburan (4) komunikasi (5) pengungkapan simbolik (6) respon fisik (7)

penguatan dan penyelarasan norma-norma sosial (8) pengesahan institusi sosial dan ritual religi (9) kontribusi untuk kontinuitas dan stabilitas kebudayaan (10) kontribusi untuk integrasi masyarakat.

Berdasarkan penjelasan teori diatas seni tidak hanya sebagai sesuatu hal yang bisa ditampilkan saja, melainkan seni memiliki beberapa fungsi yang universal dan sangat berguna bagi setiap individu yang berkaitan didalamnya. Oleh karena itu baik

(43)

27

seni tradisional dan seni modern wajib bagi kita untuk mengetahui ilmu dan kegunaannya agar bisa bermanfaat bagi kita semua.

b. Arti Budaya

Sebagai seorang manusia yang memang memiliki kehidupan dinamis, dalam kehidupan keseharian kita selalu berkaitan dengan budaya yang kita bawa dan pasti ada di setiap individu. Arti budaya disini sangat memiliki peranan di kehidupan kita sehari-hari. Maka dari itu arti budaya bisa terbilang cukup kompleks namun sangat mudah disadari oleh setiap individu.

Rakhmat (2005: 18) menjelaskan bahwa budaya

berkenaan dengan cara manusia hidup, manusia belajar berpikir, merasakan sesuatu, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan- kegiatan ekonomi dan politik, serta teknologi, yang semua itu berdasarkan pola-pola budaya. Jadi apa yang orang-orang lakukan, bagaimana mereka bertindak, bagaimana mereka hidup dan berkomunikasi, merupakan respons-respons terhadap dan fungsi-fungsi dari budaya mereka.

Budaya juga didefinisikan sebagai konsep yang membangkitkan minat dan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama,

(44)

28

waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek- objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.

Dari penjelasan teori diatas budaya merupakan suatu hal yang selalu dilakukan dan berkaitan dengan kegiatan setiap manusia dimanapun berada. Lalu, budaya juga bisa terlihat melalui setiap pergerakan yang dilakukan manusia setiap harinya karena hal tersebut sangat tercermin dari setiap individu yang ada.

Serta budaya juga dapat mempengaruhi kepercayaan, nilai, moral dan hal lain yang ada pada setiap individu yang ada jikia berada dalam satu waktu yang sama.

c. Arti dan Peranan Seni Budaya dan Keterampilan

Pelajaran seni budaya dan keterampilan yang terdapat di setiap institusi pendidikan sangatlah beragam, dalam artian cara pengajarannya oleh guru yang bersangkutan. Dalam

kesehariannya pelajaran seni budaya dan keterampilan ini memang memiliki peranannya masing-masing, khususnya peranan untuk jiwa dan psikis anak selain peranan

keterampilannya.

Jazuli (2005: 1) menjelaskan bahwa pendidikan seni merupakan pendidikan nilai yang berdimensi mental (moral), analisis, dan sintesis sehingga dapat membantu kecerdasan

(45)

29

emosional dan intelektual, menghargai pluralitas budaya dan alam semesta, menumbuhkan daya imajinasi, motivasi dan harmonisasi peserta didik dalam menyiasari dan menanggapi setiap fenomena sosial budaya yang muncul ke permukaan. Lalu, pendidikan seni juga memiliki peranan krusial dalam membantu pendewasaan peserta didik.

Pamadhi (2012: 10) menjelaskan bahwa pelajaran seni yang ada pada beberapa instansi atau lembaga pendidikan memiliki tujuan yaitu menyenangkan orang lain dengan dasar pengertian seni adalah pelajaran keindahan, indah mampu menyenangkan orang lain yang melihat dan mendengar. Lalu dalam bukunya juga tertera bahwa Ki Hajar Dewantara

mengartikan pendidikan seni sebagai pendidikan dengan tiga keterampilan yaitu keterampilan menggambar, keterampilan menyanyi, dan keterampilan menari.

Dalam hal ini pula, pendidikan seni memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan kreatifnya.

Dari penjelasan teori diatas bahwa pendidikan seni

budaya dan keterampilan merupakan pendidikan yang tidak hanya

(46)

30

mengasah pengetahuan atau IQ dari peserta didik saja melainkan juga ada nilai psikomotor, moral, sisi kreatif dan yang lainnya, sehingga setelah mempelajari ilmu dari pendidikan seni dapat menambah wawasan serta keterampilan yang berguna. Terdapat pula fungsinya yaitu memberikan pengajaran dan pelatihan kepada anak yang berbakat dalam bidang seni atau dalam kata lain yaitu mengasah bakat seni yang dimiliki setiap anak melalui pendidikan seni ini. Dapat dilihat pula bagan di bawah ini untuk penjelasannya.

Gambar 2.1 Pendidikan Seni

Pengembangan bakat peserta didik.

Kreatifitas dan psikomotorik peserta didik.

Intelektual dan pemahaman peserta didik.

(47)

31 B. KERANGKA BERPIKIR

Gambar 2.2

KONDISI AWAL 1. Pembelajaran

monoton 2. Sarana

pendukung belum sepenuhya tersedia 3. Rendahnya

kualitas pengajar disekolah

HASIL AKHIR 1. Pembelajaran

yang menarik dan asik saat pembelajaran 2. Sarana

pendukung terpenuhi dan dapat digunakan dengan

maksimal 3. Para pengajar

sudah memiliki kualitas baik dalam

pembelajaran TINDAKAN

1. Pengembangan cara pengajar dalam

mengajar 2. Melengkapi

sarana pendukung untuk

meningkatkan seni musik siswa disekolah 3. Proses

peningkatan mutu pengajar disekolah

(48)

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Peneliti menentukan SDN Kereo 09 kota Tangerang sebagai tempat yang dipilih untuk penelitian, alamat lengkapnya yaitu Jalan HOS, Cokroaminoto, Gg Kholil, Kreo, Kode Pos 15156, Kelurahan Kreo, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurun waktu 3 bulan yaitu terhitung mulai dari bulan Desember hingga bulan Februari 2018.

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Okt Nov Des Jan Feb 1. Bimbingan BAB I

2. Bimbingan BAB II 3. Bimbingan BAB III 4. Instrumen Penelitian 5. Pengambilan Data 6. Pengelolaan Data 7. Bimbingan BAB IV

(49)

33 8. Bimbingan BAB V dan

Lampiran 9. ACC Sidang

B. Metode Penelitian

Menurut Moleong dalam Sujarweni (2014: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan yang juga secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan peristiwanya.

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Sujarweni (2014: 19) penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diaharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.

Danim dalam Ardianto (2011: 59) menjelaskan bahwa

penelitian kualitatif memiliki karakteristik: (a) ilmu-ilmu lunak, (b) fokus penelitian: kompleks dan luas, (c) holistik dan menyeluruh, (d) subjektif dan perspektif emik, (e) penalaran: dialiktif-induktif, (f) basis

(50)

34

pengetahuan: makna dan temuan, (g) mengembangkan/membangun teori, (h) sumbangsih tafsiran, (i) komunikasi dan observasi, (j) elemen dasar analisis: kata-kata, (k) interpretesi individu, (l) keunikan.

Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti disini adalah masalah yang bersifat tidak terlalu luas namun mendalam. Peneliti disini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data dari hasil penelitian ini.

Berdasarkan teori mengenai penelitian kualitatif diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data-data berupa deskriptif pada laporannya dan tidak menggunakan cara statistik (pengukuran) didalamnya. Penelitian kualitatif ini juga memaparkan tentang fenomena atau keadaan sosial pada subjek yang kita amati.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif dalam mengambil dan mengumpulkan data yang diperlukan pada saat penelitian dilakukan. Penelitian kualitatif deskriptif ini merupakan teknik penelitian yang mendeskripsikan semua hal yang terjadi saat penelitian dilakukan di lapangan. Sesuai dengan yang dikatakan Mukhtar (2013:

10) bahwa metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek

(51)

35

penelitian pada suatu saat tertentu. Kata deskriptif berasal dari bahasa latin “descriptivus”, yang berarti uraian. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek penelitian pada suatu periode tertentu. Penelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan

Dibutuhkan desain penelitian bertujuan agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan, namun juga harus dilakukan dengan cermat. Dalam melakukan

penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif berarti data yang didapat merupakan data yang nyata dan juga saat menerapkan di lapangan serta melakukan pengolahan data terbilang cukup sederhana.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang peneliti pilih merupakan beberapa orang yang dapat memberikan segala informasi yang dibutuhkan dalam

kebutuhan skripsi. Sama seperti yang diucapkan Mukhtar (2013: 89) adalah orang yang berada dalam situasi sosial yang ditetapkan sebagai pemberi informasi dalam sebuah penelitian atau dikenal dengan

informan. Dinamakan supjek penelitian, karena di dalam penelitian kualitatif deskriptif penelitiannya dilakukan secara terpusat pada sudut

(52)

36

orang yang diteliti, baik mereka telah ditetapkan atau mereka yang dimintai informasi secara bergulir dan bergilir sehingga data membesar dan meluas, sampai titik jenuh data, artinya tidak ada lagi data yang mungkin dikumpulkan untuk menjawab dan mendukung kebutuhan penelitian.

Subjek penelitian yang dimaksud disini adalah sumber yang utama dalam upaya pengumpulan data mengenai hal yang diteliti. Yaitu orang-orang yang bisa kita dapatkan informasi didalamnya dan sesuai dengan masalah yang akan peneliti teliti nantinya. Lalu, dalam

penelitian ini peneliti telah menemukan dan memilih yang menjadi subjek penelitian yaitu sepuluh siswa kelas V SDN Kereo 09 Tahun 2017/2018.

E. Teknik Pengumpualn Data 1. Observasi

Adalah kegiatan mendapatkan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan penelitian untuk menyajikan gambaran riil suatu peristiwa dan dapat menjawab pertanyaan penelitian tersebut, lalu juga untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

Bungin dalam Margono (2007: 33) mengemukakan bahwa observasi ini terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya yaitu observasi

(53)

37

partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok. Lalu berikut adalah penjelasan ketiganya:

a. Observasi Partisipasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan dimana peneliti terlibat dalam keseharian informan.

b. Observasi tidak terstruktur yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi dilapangan.

c. Observasi kelompok ialoah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

Dari beberapa penjelasan diatas mengenai observasi ini, maka peneliti disini memilih jenis observasi partisipasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Berarti disini peneliti benar- benar terlibat dalam kegiatan atau kondisi subjek yang akan diteliti.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses pengumpulan informasi dengan menggunakan cara tanya jawab bisa sambil tatap muka maupun tanpa tatap muka dengan atau menggunakan pedoman.

Pada hakikatnya wawancara ialah kegiatan memperoleh informasi secara mendalam tentang tema yang diangkat dalam penelitian yang

(54)

38

dilakukan. Ataupun proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.

Terdapat 2 jenis wawancara yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Wawancara mendalam yaitu disini peneliti terlibat langsung secara mendalam dengan kehidupan subjek yang diteliti dan tanya jawab yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman yang disiapkan sebelumnya, serta dilakukan berkali-kali.

b. Wawancara terarah yaitu peneliti menanyakan kepada subjek yang diteliti berupa pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan pedoman yang telah disiapkan sebelumnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, disini peneliti menentukan bahwa penelitian ini menggunakan kedua jenis wawancara tersebut yang akan diajukan terhadap subjek yang berkaitan.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Bagi Siswa.

No Dimensi Aspek Indikator Nomor

Soal 1. 1. Bakat

Seni Musik 1.1

Pengertian Bakat

1.1.1 Siswa mampu memahami

tentang pengertian bakat

1.1.2 Siswa mampu menjelaskan pengertian bakat

1, 2, 3

4,5

(55)

39 1.2

Pengertian Seni

1.2.1 Siswa mampu mengetahui

pengertian seni 1.2.2 Siswa mampu

menyampaikan pengertian seni

6, 7

8,9

1.3

Pengertian Musik

1.3.1 Siswa mampu mengetahui

pengertian musik 1.3.2 Siswa mampu

menjelaskan pengertian musik

10, 11

12, 13

2. 2. Mata Pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan

2.1 Arti Seni 2.1.1 Siswa mampu mengerti arti dari seni

2.1.2 Siswa mampu menjelaskan arti dari seni

14, 15

16, 17 2.2 Arti dan

Peranan Seni Budaya dan Keterampilan

2.2.1 Siswa mampu mengerti arti dari seni budaya dan keterampilan 2.2.2 Siswa mampu

mengerti peranan seni budaya dan keterampilan

18, 19, 20

21, 22

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penelitian berada dalam bentuk dokumentasi atau bahan yang tersimpan. Sebagian besar data berbentuk surat,

catatan harian, arsip foto, video, jurnal kegiatan dll. Bentuk dari dokumentasi juga beragam, diantaranya otobiografi, surat-surat pribadi/penting, klipping, dokumen internal dll. Pada jenis ini, data

(56)

40

bersifat tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga bisa dipakai untuk mencari informasi yang sudah sejak lama ada.

4. Catatan Lapangan

Menurut Bogdan dan Biklen dalam Mukhtar (2013: 111) catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan ketika mengumpulkan dan

merefleksikan data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan dibuat setiap kali melakukan pengamatan, wawancara, atau kegiatan lainnya di lapangan.

Moleong dalam Djaelani (2013: 87) mengemukakan bahwa catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.

F. Teknik Analisis Data a. Analisis Data

Kumpulan data yang akan diorganisasikan dan di urutkan menjadi sebuah data yang menjadi uraian penjelasan. Menurut Moleong dalam Ardianto (2011: 217) analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti signifikan terhadap analisis,

(57)

41

menjelaskna pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi- dimensi uraian.

Tujuan dari analisis data itu sendiri yaitu untuk

menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dipahami sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Data yang akan dianalisis disini bersifat kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk- tumpuk sehingga dibutuhkannya analisis data ini. Adapun alur untuk memperoleh analisis data kualitatif ini adalah:

1) Reduksi Data

Data yang diperoleh disini selanjutnya akan ditulis dalam bentuk laporan data yang terperinci. Laporan yang disusun

berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok, serta difokuskan pada hal-hal yang penting.

Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan. Dalam proses reduksi data ini, peneliti melakukan pemilihan terhadap data yang nanti sekiranya dapat digunakan maupun hanya disimpan sebagai arsip. Kendati demikian berdasarkan arti dari reduksi data itu sendiri yaitu suatu bentuk analisis yang menajamkan,

(58)

42

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2) Penyajian Data

Penyajian data yang ada pada penelitian kualitatif disini adalah proses menampilkan data yang berbentuk sederhana seperti halnya narasi singkat, tabel, matrik, serta bentuk grafik.

Tujuan dari penyajian data disini adalah agar data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan yang tepat.

3) Penyimpulan dan Verifikasi

Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan reduski dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara.

Kesimpulan yang diperoleh pada tahap-tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang kuat. Kesimpulan

sementara perlu diverifikasi. Teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi adalah Trianggulasi sumber data dan metode, diskusi teman sejawat, dan pengecekan anggota. Kesimpulan akhir yang dibuat harus relevan dengan fokus penelitian, tujuan penelitian dan temuan penelitian yang sudah dilakukan

pembahasan.

(59)

43 b. Triangulasi Data

Data akan dikumpulkan melalui tahapan yaitu pengumpulan data dengan tiga cara atau bisa juga disebut dengan triangulasi.

Sugiyono (2015: 241) menerangkan bahwa triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Bila peneliti menggunakan triangulasi dalam pengumpulan data, maka peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi teknik berarti, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Triangulasi dalam Iskandar (2009: 154) adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

perbandingan terhadap suatu data. Dalam penelitian kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil wawancara peneliti dengan informan kunci dibandingkan dengan hasil wawancara dengan beberapa orang informan lainnya kemudian peneliti mengkonfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti dilapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data terjamin.

(60)

44

Menurut Meleong dalam Iskandar (2009: 156) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

(61)

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah SDN Kereo 09 Tangerang

Sekolah Dasar Negeri Kereo 09 ini didirikan di daerah kota Tangerang pada 01 Maret 1994 oleh beberapa tokoh masyarakat sekitar. Sekolah ini memiliki tujuan menghasilkan penerus bangsa yang baik akhlak maupun intelektual melalui pembelajaran dan pengajaran dari para tenaga pendidik sekolah. Selain itu, SDN Kereo 09 juga ikut berperan dalam mewujudkan apa yang telah tercantum dalam pembukaan alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Visi dan Misi SDN Kereo 09 Tangerang Visi:

Terwujudnya peserta didik yang berakhlak, berprestasi, berbudaya, berkarakter, dan peduli lingkungan berlandaskan budaya.

Misi:

a. Menjalankan nilai-nilai dan prilaku akhlakqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.

(62)

46

b. Membimbing siswa memiliki dasar-dasar akhlakqul karimah muliadan budi pekerti yang luhur.

c. Membina siswa memiliki kemampuan akademik, kreatif, berpikir kritis, bertanggung jawab, dan mandiri.

d. Menumbuh kembangkan kesadaran terhadap lingkungan hidup.

e. Menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, indah dan sehat (clean, green, wonderfull, healthy)

3. Denah Lokasi SDN Kereo 09 Tangerang

SDN Kereo 09 ini terletak di Jalan Raya Hos Cokroaminoto, Kec. Larangan, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Kode Pos 15156.

Posisi dari sekolah ini berada didalam jalan H. Kholil tepat didepan Giant Kereo dan disamping masjid Al-Mubarok, sehingga sekolah ini tidak terlihat jika dari arah jalan raya.

Akses kearah SDN Kereo 09 ini bisa dari arah Jakarta selatan maupun juga dari daerah Kota Tangerang atu Kota

Tangerang Selatan. Jika dari arah Jakarta maka melewati daerah Kebayoran Lama lalu menuju kearah Jalan Ciledug Raya atau Hos Cokroaminoto dan tidak perlu lagi belok kearah jalan lain sehingga bisa langsung sampai ke SDN Kereo 09. Namun untuk dari arah Tangerang atau Tangerang Selatan, aksesnya bisa melewati daerah Bintaro Jaya lalu mengarah ke daerah Pondok Aren dan

(63)

47

langsung menuju ke daerah Ciledug sehingga bisa langsung sampai di SDN Kereo 09.

Gambar 4.1

Denah Lokasi Penelitian

B. Hasil Analisis Data 1. Pengertian Bakat

a. Siswa mampu memahami tentang pengertian bakat 1) Observasi

Gambar

Gambar 4.14 YS membawa peralatan di jam pelajaran  SBK
Gambar 4.17 M menggunakan pianika sebagai alat dalam pelajaran  SBK
gambar pada  dinding kelasnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembelajaran cipta lagu populer pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas XII SMAN 2 Temanggung tahun pelajaran 2014/2015, guru dapat mengembangkan kreativitas

Berdasarkan peneletian dan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan yang menjadi jawaban dari pertanyaan di rumusan masalah, yaitu

Hasil penelitian yakni ada beberapa tahapan dalam proses membuat karya seni quilling paper yang dilakukan oleh siswa kelas X.4 MAN 2 Model Makassar yaitu menyiapkan alat

13.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap simbol yang terkandung dalam karya seni tari Nusantara daerah

Dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang sering dilaksanakan di berbagai macam event, memerlukan cara untuk mendukung kegiatan tersebut

Pembuatan media pembelajaran alat musik tradisional menggunakan android pada mata pelajaran seni budaya di SMP Negeri 4 Tulungagung ini merupakan upaya yang

Selain melihat kecenderungan persepsi siswa terhadap kurikulum 2013 mata pelajaran seni budaya (seni musik) di SMP Negeri 13 Pekanbaru secara keseluruhan, berikut ini juga dapat

Skripsi yang berjudul: Minat Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan Kelas V Di MIN 4 Kota Banjarmasin ditulis oleh Lutfia Maulida,