• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN SENI QUILLING PAPER DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA PADA SISWA KELAS X.2 MAN 2 MODEL MAKASSAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN SENI QUILLING PAPER DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA PADA SISWA KELAS X.2 MAN 2 MODEL MAKASSAR SKRIPSI"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh : MULIA 1054 1054 312

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2017

(2)
(3)
(4)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MULIA

Stambuk : 10541054312

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Judul Skripsi : Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Quilling Paper dalam MataPelajaran Seni Budaya pada Siswa Kelas X.2 MAN 2 Model Makassar

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim penguji adalah hasli karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 15 Mei 2017 Yang Membuat Pernyataan

MULIA

(5)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MULIA

Stambuk : 10541054312

Jurusan : Seni Rupa

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi ini (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi saya, akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian ini seperti pada butir 1, 2, 3, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 15 Mei 2017 Yang Membuat Perjanjian

MULIA

(6)

Kupersembahkan tulisan ini buat : Kedua orang tuaku, keluargaku, dan sahabatku, atas keikhlasan hati dan doanya dalam mendukung penulis mewujudkan harapan yang dinantikan menjadi kenyataan.

(7)

Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Drs. Yabu, M.Sn, dan pembimbing II Meisar Ashari, S.Pd., M.Sn.

Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana mengembangkan materi pembelajaran seni Quilling Paper melalui praktek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengembangkan materi pembelajaran seni quilling paper . Objek Penelitian ini adalah semua peserta didik kelas X.2 MAN 2 Model Makassar yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini adalah pengembangan materi bahan ajar tahap awal, tahap validasi bahan ajar, dan revisi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian yakni ada beberapa tahapan dalam proses membuat karya seni quilling paper yang dilakukan oleh siswa kelas X.4 MAN 2 Model Makassar yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, membuat gambar sketsa typography, menempelkan kain planel pada sket tipography, proses menempelkan kertas quilling sesuai pola, menyempurnakan hasil karya dan finishing. Dalam proses berkarya seni quilling paper pada kelas X.2 MAN 2 Model Makassar sudah tergolong cukup baik meski ada beberapa hambatan yang dialami oleh siswa, hal tersebut dikarenakan masih ada beberapa tahapan yang dilakukan yang tidak sesuai dari langkah-langkah yang telah ditetapkan. Selain dari proses tersebut kesesuaian antara hasil karya siswa dengan referensi sudah ada beberapa kelompok yang membuat karya seni quilling paper dengan cukup baik dimana karya yang dibuat sudah sesuai dengan refrensi yang sudah disediakan, selain itu hasil karya seni quilling paper siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar dalam berkarya seni quilling paper sudah dapat dinyatakan memiliki tingkat kualitas yang baik, ini dapat dilihat dari hasil karya yang mereka ciptakan, dimana karya yang dihasilkan mampu mencapai nilai diatas rata-rata. Dimana aspek yang dijadikan indikator penilaian kualitas yaitu aspek integritas (integrity), harmoni (harmony) dan kecemerlangan (clarity).

(8)

Assalamu alaikum, Wr.Wb.

Tiada rasa syukur yang terucap selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat serta hidayah-Nya pada semua umat manusia, salawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membebaskan kita dari belenggu-belenggu dari zaman jahiliyah.

Suka duka, senang susah mewarnai proses-proses dalam menjalani penulisan skripsi ini. Walaupun demikian, sebuah kata yang mampu membuat bertahan yakni semangat sehingga segala tantangan mampu ditaklukan sampai akhir penyelesaian penulisan skripsi ini, sebagai salah satu syarat guna mengikuti ujian skripsi pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul

“Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Quilling Paper dalam Mata

Pelajaran Seni Budaya pada Siswa Kelas X.2 MAN 2 Model Makassar ”

Dengan penuh kerendahan hati tak lupa penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Ayahanda Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., MM. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

(9)

Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kakanda Muhammad Thahir, S.Pd. Sekertaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammdiyah Makassar.

5. Ayahanda Drs. Yabu., M.Sn. pembimbing I

6. Ayahanda Meisar Ashari, S.Pd., M.Sn. Pembimbing II.

7. Terkhusus, kedua orang tua yang dengan tulus dan penuh kasih sayang mendukung langkah kemajuan si buah hati.

8. Segenap rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung kelancaran dan penyelesaian proposal ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan- kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini senantiasa penulis harapkan. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khaerat Assalamu Alikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Mei 2017

Penulis

(10)

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ...iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

SURAT PERJANJIAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ...viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR SKEMA ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...3

(11)

A. Tinjauan Pustaka ...4

B. Kerangka Pikir ...27

BAB III METODE PENELITIAN ...29

A. Jenis Penelitian...29

B. Fokus penelitian ...29

C. Variabel dan desain penelitian ...29

D. Defenisi operasional variable…...30

E. Instrument penelitian...32

F. Teknik dan prosedur pengumpulan data………...32

G. Teknik analisis data………33

H. Profil sekolah……….33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..35

A. Hasil Penelitian ...35

B. Pembahasan………...39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...61

A. Kesimpulan………....61

B. Saran……….…...61

(12)
(13)

1. Kerangka Pikir ...28 2. Desain Penelitian ...30

(14)

1. Quilling paper...…...19

2. Kertas spectra……...20

3. Jarum quilling...………...20

4. Quilling mate.. …….………..21

5. Lem kertas…………...………22

6. Teknik gulungan padat …...…...23

7. Teknik gulungan longgar...24

8. Contoh tipography...………...25

9. Skema kerangka piker……...28

10. Skema desain penelitian...30

11. Kertas quilling...…………...45

12. Tripleks...………...45

13. Kain flanel………...………...46

14. Lem fox putih...46

15. Membuat gambar sketsa..……...48

16. Menempelkan kain planel pada sket………...49

17. Proses menempel…...49

18. Hasil karya dan finishing...51

(15)

2. Wawancara...………54

3. Dokumentasi………..55

4. Riwayat Hidup………...62

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Quilling paper merupakan salah satu karya seni yang menggunakan kertas sebagai media utamanya. Di Eropa dan beberapa negara lain seperti India, Bangladesh dan Malaysia banyak yang membuat karya quilling paper namun karya yang dibuat masih didominasi oleh bentuk dua dimensi dan mencontoh pada karya-karya yang sudah ada sebelumnya berupa hiasan motif bunga pada kartu ucapan,cover buku dan lain-lain. Adapun karya tiga dimensi tapi jumlahnya masih sangat sedikit dan jarang dilakukan oleh para seniman. quiling paper bisa dibuat menjadi karya tiga dimensi dan hasilnya pun lebih menarik dari dua dimensi.(http://bunnycberry.multiply.com/ sejarah paper quilling.)

Berbicara sejarah seni menggulung kertas telah dikenal di Eropa sejak abad ke-17 dahulu namanya adalah paper filigree atau roll work. Dinegara Perancis dan Italia pada masa itu, seni quilling paper ini digunakan oleh para biarawan untuk menghias ornament yang bersifat keagamaan. Sedangkan di Inggris, seni ini terkenal pada zaman Victorian,masa George III. Saat itu putri raja sangat menggemari seni ini sehingga ia dikenal dengan roll work-nya. Puteri tersebut rajin memberi hadiah kepada teman-temannya berupa benda-benda yang telah diberi hiasan paper filigree.Hadiah pemberiannya yang terkenal yaitu kotak perhiasan.

1

(17)

Dari Eropa seni ini berkembang ke benua Amerika.Penggunanya tidak lagi terbatas pada ornament-ornamen relegius, tetapi mulai digunakan untuk menghias berbagai macam benda, seperti kotak perhiasan, perabotan, baki, dan tatakan gelas.

Pada pertengahan abad ke-20, seni menggulung kertas ini mulai dikenal oleh masyarakat luas dengan namaquilling paper. Keindahannya telah membuat pencinta seni dan craft mengembangkannya dengan design yang indah dan menjadikannya hiasan untuk kartu, pigura, dan lain-lain.

Di Indonesia, seni ini mulai meluas. Awalnya memang tidak begitu populer karena terbatasnya kertas siap pakai dalam beberapa ukuran dengan warna yang terbatas sehingga hanya bergantung pada kertas impor. Namun sekarang sudah tersedia kertas lokal dalam berbagai ukuran dan warna yang sangat menarik.(http://bunnycberry.multiply.com/sejarah paper quilling.)

Pembelajaran seni budaya khususnya kriya di MAN 2 Model Makassar sudah berjalan dengan baik sesuai dengan kurikulum yang digunakan, namun pada pembelajaran Seni Budaya khususnya pengembangan materi pembelajaran seni Quilling paperbelum pernah dilakukan. Hal ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan kreativitas siswa dalam berkarya.

Dari latar belakang tersebut sehingga penulis tertarik untuk meneliti

“Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Quilling PaperDalam Mata Pelajaran

Seni Budaya Pada Siswa Kelas X 2 MAN 2 Model Makassar”.Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui bagaimana Langkah-langkah mengembangkan materi pembelajaran Seni Quilling Paper.

(18)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana mengembangkan materi pembelajaran seni Quilling paper?

C. Tujuan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi pembelajaran seni Quilling Paper pada siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini ialah dihasilkannya suatu perangkat pembelajaran/

materi pembelajaran pengembangan mengenai pengembangan materi pembelajaran Seni Quilling paperdalam mata pelajaran seni budaya pada siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar.

Tersedianya materi pembelajaran yang siap pakai seperti yang akan dikembangkan pada penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dan siswa di MAN 2 Model Makassar, khususnya dalam pembelajaran seni budaya.

Selain itu materi pembelajaran yang dikembangkan ini dapat pula dijadikan sebagai model bagi guru-guru bidang studi seni budaya dalam mengembangkan materi pembelajaran.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka

Pada dasarnya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran penelitian secara teoritis, dan pada bagian ini akan diuraikan landasan yang dapat menjadi kerangka acuan dalam melakukan penilitian. Landasan yang dimaksud ialah teori yang merupakan kajian kepustakaan dari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis.

1. Pengertian pengembangan

Pengembangan pembelajaran menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa ke masa.Isu ini juga selalu muncul tatkala orang membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam pengembangan pendidikan, secara umum dapat diberikan dua model pengembangan yang baru yaitu: pertama “top down model” yaitu pengembangan pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti halnya dengan pengembangan pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional selama ini.Kedua

“bottom-up model” yaitu model pengembangan yang bersumber dari hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan (Abdul majid, 2005:24)

Abdul Majid mendefinisikan pengembangan pembelajaran adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk

4

(20)

menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi siswa.

Pengembangan pembelajaran hadir didasarkan pada adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain ilmu pengetahuan dan tekhnologi, pengembangan pembelajaran hadir juga didasarkan pada adanya sebuah kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi anak-anaknya (Abdul majid, 2005:24)

2. Mengembangkan materi pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus senantiasa mengembangkan materi pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, dalam mengembangkan materi pembelajaran, guru dapat mengacu pada dua hal, yaitu konteks tempat penyelenggaraan pendidikan dan bentuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Ada lima faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan bahan pembelajaran yaitu:

(21)

a. karakteristik peserta didik

Adalah totalitas kemampuan dan prilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari interaksi antara pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitasnya dalam mewujudkan harapan dan meraih cita-cita. Karena itu, upaya memahami perkembangan peserta didik harus dikaitkan atau disesuaikan dengan karakteristik siswa itu sendiri. Utamanya, pemahaman peserta didik bersifat individual, meski pemahaman atas karakteristik dominan mereka ketika berada di dalam kelompok juga menjadi penting.

b. bentuk kegiatan pembelajaran

Seperti yang telah diketahui bahwa mengajar merupakan suatu sistem yang komplek dan integratif dari sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan terhadap seseorang. mengajar dikatakan sistem yang komplek karena dalam mengajar guru tidak hanya sekedar memberi informasi secara lisan kepada siswa, akan tetapi dalam mengajar guru harus dapat menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan anak secara aktif belajar, sehingga guru harus melibatkan beberapa komponen dan kompetensi interaksi belajar.

Berikut ini beberapa bentuk-bentuk keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar diantaranya:

(22)

1) Keterampilan bertanya

Piet A. Sahertian dan Ida Alaeida Sahertian (1992:100) menyimpulkan bahwa keterampilan bertanya adalah keterampilan yang berisi ucapan verbal yang diminta respon dari seseorang yang dikenal.

2) Keterampilan memberi penguatan

Soetomo (1993:95) menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pemberian penguatan adalah: suatu respon positif dari guru kepada anak yang telah melakukan suatu perbuatan baik.

3) Keterampilan mengadakan variasi

Soetomo (1993:100) mengemukakan pemberian variasi dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai perubahan pengajaran dari yang satu kepada yang lain. Dengan tujuan untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan siswa dalam nenerima bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga siswa dapat aktif lagi dan berpartisipasi dalam belajarnya.

4) Keterampilan menjelaskan

Uzer Usman (1990:81) mengemukakan yang dimaksudkan dengan keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lain,

(23)

misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.

5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak mencakup urutan-urutan kegiatan rutin, seperti menertibkan siswa, mengisi daftar hadir, memberi tugas rumah, sebaiknya yang menjadi pusat perhatian dalam membuka dan menutup pelajaran adalah kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya langsung dengan penyampaian pelajaran. Sedangkan tujuan pokok dari membuka pelajaran adalah untuk menyiapkan mental siswa dan menimbulkan minat serta permusatan perhatian siswa terhadap apa yang akan dibicarakan dalam proses belajar mengajar, dan menutup pelajaran supaya dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam mempelajari pelajaran itu.

6) Keterampilan membimbing Diskusi kelompok kecil

Komponen keterampilan membimbing diskusi yang dikemukakan Uzer Usman (1990:87) adalah:

a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi b. Memperjelas masalah atau urutan pendapat

c. Menganalisa pandangan siswa d. Meningkatkan urunan siswa e. Menutup diskusi

(24)

7) Keterampilan mengelola kelas

Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal, apabila terdapat gangguan kecil dan smentara maupun yang bersifat berkelanjutan.

c. konteks tempat penyelenggaraan pendidikan

pendidikan merupakn suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan melibatkan pemerintah sebagai pembuat kebijakan dalam sistem pendidikan, masyarakat sebagai publik eksternal, guru sebagai pendidik dan siswi-siswi sebagai peserta didik. Tempat melaksanakan pendidikan salah satunya adalah sekolah yang diwujudkan dengan adanya interaksi pada kegiatan belajar mengajar didalam proses belajar.

d. Strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pemebelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien(Wina Sanjaya,2008)

(Wina Sanjaya. 2008. Strategi belajar mengajar. Jakarta: pusat penerbitan universitas terbuka)

e. Alat penilaian hasil belajar

(25)

Menurut Arikunto( 2002: 31) terdapat dua alat evaluai, yakni tekhnik tes dan nontes. Dengan tekhnik tes, maka evaluasi hasil belajar itu dilakukan dengan jalan menguji peserta didik. Sebaliknya, dengan tekhnik nontes maka evaluasi hasil belajar dilakukan tanpa menguji peserta didik.

3. Prosedur pengembangan bahan ajar

Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah- langkah yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat. Ada lima langkah utama dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang baik yaitu sebagai berikut

a. Analisis

Dalam kamus bahasa indonesia kontemporer karangan Peter Salim dan Yenni Salim (2002) menjabarkan analisis sebagai berikut:

1. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya)

2. Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.

3. Analisis adalah penjabaran (pembentengan) sesuatu hal, dan sebagainya setelah ditelaah secara saksama.

(26)

4. Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis (dugaan) sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya)

5. Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) kedalam bagian-bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya.

(Aji Reno. http//repository.usu.ac.id/123456789/22091/4.pdf .Pengertian Analisis.

Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta didik, dengan prilaku awal dan karakteristik yang dimiliki.Prilaku awal berkenaan dengan penguasaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang sudah dimiliki peserta.Seberapa jauh peserta sudah menguasai mata tataran itu.Sementara itu karakteristik awal memberikan informasi tentang ciri-ciri peserta.

b. Perancangan

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang berfungsi, perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (sistem flowchart) yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem (Syifaun Nafisah, 2003 : 2).

Dalam tahap perancangan, ada beberapa hal yang haru dilakukan atau diperhatikan yaitu:

1) Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis

(27)

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,akan diperoleh peta atau diagram tentang kompetensi yang akan dicapai peserta baik kompetensi umum maupun kompetensi khusus.

2) Pemilihan topik mata tataran

Jika tujuan pembelajaran sudah diterapkan dan analisis sudah dilakukan, maka peserta sudah mempunyai gambaran tentang kompetensi yang harus dicapai oleh peserta melalui proses belajar.

Dengan demikian petatar juga dapat segera menetapkan topik mata tataran dan isinya.Apa saja topik, tema isu yang tepat untuk disajikan dalam bahan ajar, sehingga peserta dapat belajar dan mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Acuan utama pemilihan topik mata tataran adalah silabus dan anlisis intruksional yang telah penatar miliki.

3) Pemilihan media dan sumber

Pemilihan media dan sumber belajar harus dilakukan setelah penatar memiliki analisis intruksional dan mengetahui tujuan pembelajaran.Penatar diharapkan tidak memiliki media hanya karena media tersebut tersedia bagi penatar, disamping itu penatar diharapkan juga tidak langsung terbujuk oleh kesediaan beragam media canggih yang sudah semakin pesat berkembang saat ini seperti komputer.

(28)

4) Pemilihan strategi pembelajaran

Tahap pemilihan strategi pembelajaran merupakan tahap ketika merancang aktivitas belajar.Dalam merancang urutan penyajian harus berhubungan dengan penentuan tema/isu/konsep/teori/prinsip/prosedur utama yang harus disajikan dalam topik mata tataran.

c. Pengembangan

Abdul Majid mendefinisikan pengembangan pembelajaran adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi siswa.

Pengembangan pembelajaran hadir didasarkan pada adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

(Abdul Majid, perencanaan pembelajaran (mengembangkan kompetensi guru), Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hlm, 24.

Beberapa saran yang dapat membantu untuk memulai pengembangan bahan ajar:

(29)

1) Tulislah apa yang ditulis, mungkin beberapa LKS, bagian dari penyusunan buku atau panduan praktik.

2) Jangan merasa bahwa bahan ajar harus ditulis secara berurutan.

3) Tulis atau kembangkan bahan ajar untuk peserta yang telah dikenal.

4) Ingat bahan ajar yang dikembangkan harus dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta.

5) Ragam media, sumber belajar, aktivitas dan umpan balik merupakan komponen penting dalam memperoleh bahan ajar yang menarik, bermanfaat dan efektif bagi peserta.

6) Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi serta pengemasan bahan ajar juga dapat berperan dalam membuat bahan ajar.

7) Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, explanatory, deskriptif, argumentatif dan perintah sangat penting agar peserta dapat memahami maksud penatar.

d. Evaluasi dan revisi

Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang akan dikembangkan. Reaksi ini hendaknya dipandang sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan ajar lebih berkualitas.

Secara umum ada 4 cara untuk mengevaluasi bahan ajar yaitu:

1) Telaan oleh arti materi (lebih ditekankan pada validitas keilmuan serta ketepatan cakupan.

2) Ujicoba satu-satu (salah seorang peserta mengkaji bahan ajar, kemudian diminta untuk memberikan komentar tentang keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan dan tingkat kesukaran) 3) Ujicoba kelompok kecil (satu kelompok kecil mengkaji bahan

ajar, kemudian diminta untuk memberikan komentar)

4) Ujicoba lapangan (untuk memperoleh informasi apakah bahan ajar dapat mencapai tujuan)

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan maka perbaikan bahan ajar yang mungkin dilakukan antara lain:

(30)

1) Menghilangkan bagian-bagian yang dianggap tidak perlu

2) Memperluas penkelasan dan uaraian atas suatu konsep atau topic yang dianggap masih kurang.

3) Menambah latihan dan contoh-contoh yang dianggap perlu

4) Memilih bahan ajar menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dicerna peserta

5) Memperbaiki kalimat, istilah, serta bahasa yang digunakan untuk meningkatkan bacaan

6) Menambah penggunaan media lain yang dianggap dapat memperjelas dan membantu peserta belajar.

Perlu diingat bahwa pada komponen yang satu harus diikuti oleh perbaikan dan penyesuaian pada komponen bahan ajar lainnya, sehingga diperoleh bahan ajar yang utuh dan terpadu.(Dianhusadadanagueree.blospot.com.) 4. Materi pembelajaran

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.Secara terperinci jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama objek, peristiwa, sejarah, lambing, nama tempat, nama orang, dan lain-lain. Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu objek.

Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional material) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan

(31)

pembelajaran dapat mencapai sasaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.Artinya materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator.

Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Fakta adalah segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa, lambing, nama tempat, nama orang dan lain sebagainya. Contoh mulut, paru-paru

2) Konsep adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya. Contoh hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah, usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia secara in- situ dan ex-situ, dan sebagainya

3) Prinsip adalah berupa hal-hal pokok dan memiliki posisi terpenting meliputi dalil, rumus, paradigm, teori serta hubungan antara konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Hokum Handy- weinberg

4) Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam melakukan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.

Contoh: langkah-langkah dalam menggunakan metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, observasi, hipotesis, melakukan eksperimen dan menarik kesimpulan.

5) Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek sikap. Contoh pemanfaatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, yaitu pengertian lingkungan, komponen dan sebagainya.

Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Relevansi (kesesuaian)

Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.

2) Konsistensi (keajengan)

Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam maka materi yang diajarkan juga harus dua macam.

3) Adquency (kecukupan)

(32)

Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peser ta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.

(https://mgmpips.wordpress.com/2007/03/02/pengertian-bahan- ajar-materi pembelajaran/)

(http://info–makalah.blogspot.co.id/2010/05/materi-pendidikan- pembelajaran.html)

5. Pengertian Seni quilling paper

Quillig paper adalah seni menggulung kertas, hasil gulungan tersebut

dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk yang menawan.Di Indonesia sendiri quilling paper sudah cukup popular, tetapi belum sepenuhnya menyebar.

Seni menggulung kertas telah dikenal di Eropa sejak abad ke-17 dahulu namanya adalah paper filigree atau roll work. Dinegara Perancis dan Itali pada masa itu, seni quilling paper ini digunakan oleh para biarawan untuk menghias ornamen yang bersifat keagamaan.

Sedangkan di Inggris, seni ini terkenal pada zaman Victorian, masa Raja George III. Saat itu putri raja sangat menggemari seni ini sehingga ia dikenal dengan roll work-nya. Putri tersebut rajin member hadiah kepada teman- temannya berupa benda-benda yang telah diberi hiasan paper filigree.Hadiah pemberiannya yang terkenal yaitu kotak perhiasan.

Dari Eropa, seni ini berkembang ke benua Amerika. Penggunaannya tidak lagi terbatas pada ornament-ornamen religius.Tetapi mulai digunakan untuk

(33)

menghias bermacam benda, seperti kotak perhiasan, perabotan, baki, dan tatakan gelas.

Pada pertengahan abad ke-20, seni menggulung kertas ini mulai dikenal oleh masyarakat luas dengan namaquilling paper. Keindahannya telah membuat pencinta seni craft mengembangkannya dengan desain yang indah dan menjadikannya hiasan untuk kartu, pigura, dan lain-lain. Di Indonesia, seni ini mulai meluas. Awalnya memang tidak begitu popular karena terbatasnya kertas siap pakai dalam beberapa ukuran dengan warna yang terbatas sehingga hanya bergantung pada kertas impor.Namun, sekarang tersedia kertas lokal dalam berbagai ukuran dan warna yang sangat menarik.

(2010.sejarah paper quilling diakses dari Http: bunnycberry multiply.com/ pada januari 2013 )

6. Alat dan bahan

Alat dan bahan untuk membuat quilling paper sebenarnya sangat mudah ditemukan, bahkan jika Anda mempunyai modal sedikit untuk berkarnya di bidang ini Anda bisa memanfaatkan barang-barang yang ada disekitar kita. Alat dan Bahan utuk membuat Paper Quilling, yaitu sebagai berikut.

(34)

Gambar1. Quilling paper (sumber : etsystatic.com)

Kertas ini berukuran kecil dan memanjang dan tentunya berwarna- warni. lebarnya bervariasi ada yang 3mm, 5mm, 6mm, 1cm panjangnya biasanya seukuran panjang kertas A4, yaitu sekitar 30cm.

(35)

Gambar 2 Kertas Spectra (sumber : etsystatic.com)

Anda dapat memotongnya sendiri sesuai kebutuhan dengan cutter dan gunting.

Gambar 3 Jarum Quilling (sumber : etsystatic.com)

Alat ini merupakan alat yang sangat penting untuk Anda membuat Paper Quilling, karena alat ini lah yang bertujuan untuk membuat gulungan kertas.Bentuk alat ini sangat bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan, tetapi

(36)

pada dasarnya ialah sebuah jarum yang mempunyai cela pada ujungnya. Celah ini digunakan untuk mengapit kertas yang akan digulung. Untuk harnya jarum quilling masih tergolong murah hanya 10ribuan saja.

Gambar 4 Quilling mate (sumber : etsystatic.com)

Alat ini berbentuk papan yang berlubang-lubang dengan diameter tertentu.Alat ini bertujuan untuk menghasilkan bentuk lingkaran yang kongruen.Tetapi biasanya untuk pemula belum merasakan seberapa pentingnya alat ini, jika sudah mengenal lebih dalam tentang Paper Quilling barulah membutuhkan alat ini. Sayangnya harga Quilling Mate tergolong

(37)

mahal,50ribuan.Tetapi sekali lagi, saya punya terobosan alternatif pengganti Quilling Mate, yaitu menggunakan penggaris lingkaran.

Gambar 5 Lem Kertas (sumber : etsystatic.com)

Untuk lem kertasnya sendiri bebas anda mau pakai lem apa. Tetapi ada hal yang harus Anda perhatikan saat memilih lem, yaitu

1. Pilihlah lem yang ujungnya runcing seruuncing mungkin, karena ingat kita disini bermain dengan barang yang berukuran milimeter.

2. Pilihlah lem yang hasil akhrnya harus transparan, ini sangat penting karena mempengaruhi kerapihan hasil akhir karya Anda nantinya.(2010 Alat dan Bahan untuk membuat paper quilling.

(38)

Diakses dari http:// kertas gulung. Blogspot.com/pada januari 2013.)

7. Teknik Dasar Cara Membuat quilling paper

Sebenarnya ada dua teknik dasar dalam menggulung kertas pada paper quilling, yaitu: teknik gulung padat dan teknik gulungan longgar. Untuk melatih melakukan teknik ini cukup ambil sebuah kertas dan quilling pen saja.

Tekhnik gulungan padat

(39)

Tekhnik gulungan longgar

Dari dua teknik tersebut kita bisa mengembangkan beberapa bentuk gulungan dasar.

Berikut ini gambar-gambar pilihan yang bisa menjadi contoh bahan ajar dalam berkarya seni quilling paper. Bentuknya bisa berupa makhluk hidup, tipografi, tokoh kartun, dan lain sebagainya.

(40)

Gambar 1 Contoh tipografi

(sumber : etsystatic.com)

Gambar 2 Contoh tipografi

(sumber : etsystatic.com)

(41)

Gambar 2 Contoh makhluk hidup

(sumber : etsystatic.com)

Gambar 2 Contoh hewan

(sumber : etsystatic.com)

Masih banyak desain paper quilling yang lebih keren dari gambar di atas.

Namun, sebelum membuat bentuk seperti di atas, ada baiknya kita mengenal

(42)

pondasi atau dasar dalam pembuatan paper quilling. Mulai dari mengenal teknik-tekhnik dasar cara membuat quilling paper.

4) Kerangka Pikir

Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai acuan konsep berfikir tentang proses pengembangan materi pembelajaran seni Quilling paper dalam mata pelajaran seni budaya pada siswa kelas X 2 MAN 2 Model Makassar.Berdasarkan skema yang telah digambarkan di bawah maka dapat diuraikan hubungan masing-masing bagian antara satu dengan yang lain.

Dengan melihat konsep yang telahdisebutkan di atas maka skema kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(43)

tti

Gambar 5.Skema Kerangka pikir MAN 2 Model Makassar

Pembelajaran Seni Kriya ( quilling paper)

Siswa Kelas X.2 MAN 2 Model Makassar

Hasil Penelitian

Bagaimana mengembangkan materi

pembelajaran seni quilling paper

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, yang artinya metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang biasanya digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci. (Sugiyono, 2008 : 15). Dalam arti lain yakni bagaimana cara memberikan pemaparan suatu objek berdasarkan kenyataan yang ada mengenai” pengembangan materi pembelajaran seni quilling paper dalam mata pelajaran seni budaya pada siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar.

B. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus penelitian adalah pengembangan materi pembelajaran seni quilling paper dalam mata pelajaran seni budaya pada siswa kelas X.2 MAN 2 ModelMakassar.

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel adalah permasalahan yang diamati dalam suatu penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangan materi pembelajaran seni Quilling paper pada siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar.

2. Desain penelitian disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian.

29

(45)

Adapun bentuk desain dalam penelitian tersebut di gambarkan dalam skema di bawah ini:

Gambar 6. Skema Desain Penelitian D. Definisi Operasional Variabel

Pengembangan materi pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini ialah pengembangan bahan ajar untuk 2 kali pertemuan dengan materi Seni Quilling paper pada siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar dengan

meperhatikan prosedur pengembangan bahan ajar yang baik yaitu sebagai berikut:

Teknik Pengumpulan Data (Observasi, tes praktik, dan dokumentasi)

Pengolahan dan analisis data

Deskripsi Data

Kesimpulan

Bagaimana mengembangkan materi pembelajaran seni quilling paper

(46)

a) Analisis

Dalam kamus bahasa indonesia kontemporer karangan Peter Salim dan Yenni Salim (2002) menjabarkan analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya)

b) Perancangan

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang berfungsi, perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (sistem flowchart) yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem (Syifaun Nafisah, 2003 : 2).

c) Pengembangan

Abdul Majid mendefinisikan pengembangan pembelajaran adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi siswa.

d) Evaluas dan revisi

(47)

Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang akan dikembangkan.

Reaksi ini hendaknya dipandang sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan ajar lebih berkualitas

E. Instrumen Penelitian

Oleh karena materi pembelajaran yang akan dikembangkan ini dimaksudkan untuk kelak dipergunakan oleh guru Seni Budaya dalam pembelajaran Seni Quilling Paper terhadap siswa kelas X.2, maka sebelum digunakan rancangan bahan ajar ini terlebih dahulu akan divalidasi oleh pakar dan guru Seni budaya untuk melihat kalayakannya.

F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data 1. Pengembangan materi bahan ajar tahap awal

Pengumpulan data untuk pengembangan bahan ajar pada tahap awal akan dilaksanakan melalui studi kepustakaan sebagai bahan acuan penyusunan bahan ajar tahap awal hingga siap divalidasi.

2. Tahap validasi bahan ajar

Bahan ajar yang telah dikembangkan kemudian divalidasi oleh pakar dan guru Seni Budaya. Tujuan validasi dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan materi yang akan diajarkan.

3. Revisi

(48)

Rancangan bahan ajar yang telah divalidasi selanjutnya diperbaiki sesuai dengan saran-saran validator.

G. Teknik Analisis Data

Pengumpulan data pada tahap validasi terutama untuk mendapatkan data dan informasi dalam rangka revisi/pengembangan materi pembelajaran selanjutnya data tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan revisi/

pengembangan bahan ajar yang mengacu pada aspek, strategi/ prosedur pembelajaran, bahan/isi pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis ini kemudian komponen-komponen bahan ajar yang telah direvisi/dikembangkan untuk persiapan pembelajaran dikelas.

H. Profil sekolah

Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Makassar berawal dari PGAN 4 dan 6 tahun yang didirikan oleh pemerintah tahun 1958, menggunakan tiga tempat berbeda, perguruan islam di jalan Dr. Sam Ratulangi dan perguruan Muhammadiyah di jalan Muahammadiyah. Tahun 1961-1963 pembangunan gedung baru dilakukan di jalan Sultan Alauddin untuk menyatukan memusatkan kegiatan pendidikan. Resmi pada tahun 1964 PGA 6 tahun beralih menjadi PGAN beralih menjadi MAN 2 ujung pandang. Kemudian sesuai SK Nomor E.VI/PP.006/Kep/17-A/1998 tanggal 20 februari 1998 beralih menjadi MAN 2 Model Makassar sampai sekarang.

(49)

I. Instrumen penelitian

Tabel 1. Instrumen pengembangan materi pembelajaran seni quilling paper

No. Indikator Kemampuan

HasilPenilaian Sangat

Baik Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang

1 Pembuatan sketsa

2 Mengenal Fungsi bahan dan alat yang di gunakan 3 Ide/gagasanpenci

ptaan

4 Proses Membuat sketsa

5 Penyelesaian akhir dan kualitas karya

Hasil penelitian

Sumber: Sunaryo dan Sumartono. 2006. Seni Kriya Dasar (Bahan Ajar Seni Kriya I). Buku Ajar. UNNES

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang didapatkan dari berbagai sumber data yaitu: analisis, perancangan, pengembangan, serta evaluasi dan revisi.

1. Mengembangkan materi pembelajaran seni quilling paper

Hasil karya seni kriya dengan menggunakan kertas merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan estetis manusia. Dalam pembelajaran seni budaya khususnya pada proses penciptaan karya seni kriya, begitu banyak cara yang dapat dilakukan oleh siswa untuk menyalurkan ide dan gagasannya, baik dalam penggunaan bahan atau teknik yang digunakan.

Berkarya dengan menggunakan kertas quilling adalah salah satu cara untuk menghasilkan karya seni kriya yang memiliki nilai seni yang unik seperti yang dihasilkan oleh siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar. Dimana kertas quilling adalah salahsatu dari bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan suatu karya.

Ada beberapa proses yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan materi pembelajaran yaitu:

(51)

a. Analisis

Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta didik di kelas X.2 man 2 model makassar, dengan prilaku awal dan karakteristik yang dimiliki setiap peserta didik tanpa terkecuali. Dan untuk mengenali semua peserta didik peneliti melakukan absensi atau pengenalan awal kepada setiap peserta didik, mulai dari nama peserta didik sampai informasi sederhana tentang pribadi peserta didik.

Setelah mengetahui nama dan beberapa informasi tambahan mengenai peserta didik dilanjutkan mengetahui bagaimana prilaku awal berkenaan dengan penguasaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang sudah dimiliki peserta didik. Di sini sebagai peneliti harus mengetaui Seberapa jauh peserta didik sudah menguasai mata tataran yang disampaikan. Dan yang terahir harus mengetahui karakteristik memberikan informasi peserta didik yang ada di kelas X.2 man 2 model Makassar. Karakteristik yang dimaksud di sini adalah bagaima ciri, sifat yang dimiliki setiap peserta didik, sehingga sebagai peneliti harus mengetahui perbedaan dari setiap peserta didik.

b. Perancangan

Dalam tahap perancangan, dijelaskan tujuan dari pembelajaran seni quilling paper. jadi pada tahap ini sebagai peserta didik di kelas X.2 MAN 2 Model makassar harus mengetahui tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran seni quilling paper, baik itu berupa tujuan khusus atau tujuan umum. Jadi sebelum memasuki topik materi pembelajaran terlebih dahulu peneliti menjelaskan tujuan

(52)

dari pembelajaran seni quilling paper, misalnya: untuk memahami dan menciptakan sebuah karya seni quilling paper. selanjutnya setelah peserta didik mengetahui tujuan yang ingin dicapai barulah sebagai peneliti memaparkan apa saja topik, tema yang akan disajikan dalam pembelajaran seni quilling paper.

setelah peserta didik mengetahui topik pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai, selanjutnya adalah pengenalan media atau sumber belajar. Jadi peserta didik disarankan untuk mencari referensi melalui sumber-sumber atau media yang mereka ketahui. Dan yang terahir adalah Strategi pembelajaran yang sesuai digunakan dikelas X.2 MAN 2 Model Makassar. Karena tujuan yang ingin dicapai salah satunya adalah penciptaan karya seni quilling paper maka strategi pembelajaran yang akan di terapkan adalah kooperatif atau kelompok. Dimana peserta didik di MAN 2 Model Makassar kelas X.2 dibagi menjadi beberapa kelompok tertentu agar lebih mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran dari materi seni quilling paper.

c. Pengembangan

Pengembangan pembelajaran memaparkan tentang bagaimana pemberian pembelajaran tentang seni quilling paper pada kelas X.2 MAN 2 Model Makassar. Pada tahap pengembangan peserta didik harus menyelesaikan proses kegiatan belajar dengan sistematis sesuai arahan dari peneliti. Dalam pembelajaran seni quilling paper pada kelas X.2 MAN 2 Model Makassar ada beberapa proses kegiatan belajar, antara lain:

(53)

1. Membuat sketsa typography

2. Menempelkan kain planel pada sket typography 3. Proses menempelkan kertas

4. Hasil karya dan finishing d. Evaluasi dan revisis

Menurut Arikunto terdapat dua alat evaluasi, yakni tekhnik tes dan nontes. Dan pada pembelajaran seni quilling paper kelas X.2 MAN 2 Model Makassar digunakan tekhnik evaluasi tes dimana peserta didik dievaluasi tentang bagaimana menuangkan kreatifitas berkarya seni quilling paper.

Teknik evaluasi tes dilakukan pada setiap kelompok yang telah dibagi terlebih sebelumnya.

Setelah melakukan evaluasi dan melihat hasil evaluasi peserta didik kelas X.2 MAN 2 Model Makassar, maka selanjutnya adalah perbaikan.

Perbaikan di sini menyangkut tentang memperluas suatu konsep atau topik pembelajaran, menambah latihan peserta didik tentang berkarya seni quilling paper. Tujuan dilakukan perbaikan agar setelah pembelajaran tentang seni quilling paper selesai peserta didik bisa berkarya lebih baik dari sebelumnya.

Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang akan dikembangkan. Reaksi ini hendaknya dipandang sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan ajar lebih berkualitas.

(54)

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil kegiatan penelitian tentang pengembangan materi pembelajaran seni quilling paper pada siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar yang berdasarkan penyajian hasil analisa data yang telah dikemukakan sebelumnya. Adapun pembahasan hasil yang telah dikemukakan meliputi :

a. Analisis

Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta didik di kelas X.2 man 2 model makassar, dengan prilaku awal dan karakteristik yang dimiliki setiap peserta didik tanpa terkecuali. Dan untuk mengenali semua peserta didik peneliti melakukan absensi atau pengenalan awal kepada setiap peserta didik, mulai dari nama peserta didik sampai informasi sederhana tentang pribadi peserta didik.

Setelah mengetahui nama dan beberapa informasi tambahan mengenai peserta didik dilanjutkan mengetahui bagaimana prilaku awal berkenaan dengan penguasaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang sudah dimiliki peserta didik. Di sini sebagai peneliti harus mengetaui Seberapa jauh peserta didik sudah menguasai mata tataran yang disampaikan. Dan yang terahir harus mengetahui karakteristik memberikan informasi peserta didik yang ada di kelas X.2 man 2 model Makassar. Karakteristik yang dimaksud di sini adalah bagaima ciri, sifat yang dimiliki setiap peserta didik, sehingga sebagai peneliti harus mengetahui perbedaan dari setiap peserta didik.

(55)

Masing-masing peserta didik atau siswa sebagai individu dan subjek belajar memiliki karakter atau ciri-ciri sendiri. Mulai dari karakter yang penuh semangat dalam menerima materi dan menyelesaikan tes yang diberikan oleh tenaga pendidik. Kemudian ada yang kurang antusias dalam menerima materi, biasanya karena karakter peserta didik ini memang kurang suka dengan materi atau mata pelajaran yang bersangkutan. Dan tahap analisis selanjutnya yaitu mengenali semua peserta didik dengan melakukan absensi atau mengecek kehadiran siswa.

Setelah mengetahui nama dan beberapa informasi tambahan mengenai peserta didik dilanjutkan mengetahui bagaimana prilaku awal berkenaan dengan penguasaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang sudah dimiliki peserta didik. Karakteristik atau keadaan yang ada pada siswa yang perlu diperhatikan guru yaitu:

a. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal

Karakteristik atau kemampuan awal peserta didik biasanya dimiliki sebelum memasuki bangku sekolah, kemampuan awal seperti ini biasanya muncul dari pengaruh lingkungan, didikan orang tua, bahkan pengaruh gen.

kemampuan awal yang dimiliki peserta didik dapat dikembangkan oleh guru dengan melatih atau mengarahkan kemampuan awal peserta didik tersebut.dan pada kelas X.2 MAN 2 Model Makassar, masing-masing peserta didik memiliki karakter yang berbeda.

b. Karakteristik atau keadaan siswa yang berkenaan dengan latar belakang dan status sosial.

(56)

Karakteristik atau keadaan siswa yang dimaksud disini berkenaan dengan bagaimana keadaan lingkungan sosialnya. Misalnya saja dilingkungan sosial peserta didik tersebut pendidikan kurang di perhatikan maka hal tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh pada pendidikan peserta didik disekitarnya. Contoh yang lain misalnya masalah ekonomi. Bisa dikatakan Masalah ekonomi sangat berpengaruh pada karakteristik anak. Dan terlihat pada peserta didik di kelas X.2 man 2 model Makassar, memiliki latar belakang keluar atau lingkungan yang cukup baik, mulai dari segi ekonomi dan pergaulan di sekitar lingkungan sehingga dalam pembelajaran tidak terlalu memiliki kendala mengenai persediaan alat dan bahan yang diperlukan.

c. Karakteristik atau keadaan siswa yang berkenaan dengan perbedaan- perbedaan kepribadian seperti sikap, perasaan, minat, dan lain-lain.

Karakteristik peserta didik tentang perbedaan sikap, perasaan dan minat merupakan hal yang wajar. Di mana karakter peserta didik tidak terbentuk bersamaan. Karakter mereka terbentuk masisng-masing berdasarkan pengaruh dari luar atau dari dalam. Karakteristik peserta didik di kelas X.2 MAN 2 Model Makassar dalam menerima materi dan berkarya seni quilling paper berbeda-beda. Ada yang memang sangat tertarik, ada yang sekedar suka, dan bahkan ada yang memang tidak tertarik.

(57)

b. Perancangan

Dalam tahap perancangan, dijelaskan tujuan dari pembelajaran seni quilling paper. jadi pada tahap ini sebagai peserta didik di kelas X.2 MAN 2 Model Makassar harus mengetahui tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran seni quilling paper, baik itu berupa tujuan khusus atau tujuan umum. Jadi sebelum memasuki topik materi pembelajaran terlebih dahulu peneliti menjelaskan tujuan dari pembelajaran seni quilling paper, misalnya: untuk memahami dan mencipta sebuah karya seni quilling paper. selanjutnya setelah peserta didik mengetahui tujuan yang ingin dicapai barulah sebagai peneliti memaparkan apa saja topik, tema yang akan disajikan dalam pembelajaran seni quilling paper.

Setelah peserta didik mengetahui topik pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai, selanjutnya adalah pengenalan media atau sumber belajar. Jadi peserta didik disarankan untuk mencari referensi melalui sumber-sumber atau media yang mereka ketahui. Dan yang terahir adalah Strategi pembelajaran yang sesuai digunakan dikelas X.2 MAN 2 Model Makassar. Karena tujuan yang ingin dicapai salah satunya adalah penciptaan karya seni quilling paper maka strategi pembelajaran yang akan di terapkan adalah kooperatif atau kelompok. Dimana peserta didik di MAN 2 Model Makassar kelas X.2 dibagi menjadi beberapa kelompok tertentu agar lebih mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran dari materi seni quilling paper.

Dalam proses mengembangkan materi pembelajaran kegiatan utama yang perlu diperhatikan diantaranya, yaitu menciptakan kondisi-kondisi awal

(58)

pembelajaran yang kondusif, memberi acuan, dan penilaian awal. Kondisi awal yang diciptakan oleh peneliti kepada siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar, adalah menciptakan situasi pembelajaran yang lebih menarik dan kondusif, adapun upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kondisi awal pembelajran yang kondusif yaitu,mengecek atau memeriksa terlebih dahulu kehadiran.

Kemudian selanjutnya peneliti disini harus menjadi acuan bagi peserta didik di kelas X.2 man 2 model Makassar. Dan yang terakhir yang perlu diperhatikan dalam proses pengembangan materi pembelajaran adalah penilaiaan awal terhadap peserta didik kelas X.2 man 2 model Makassar.

Adapun kegiatan awal yang dilakukan peneliti pada siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar dalam mengembangkan materi pembelajaran Seni Quilling Paper yaitu memperkenalkan terlebih dahulu alat dan bahan yang digiunakan.

Ada beberapa proses serta tahapan penting yang harus dilaksanakan yaitu:

a. Menyiapkan alat dan bahan,

Menyiapkan alat dan bahan merupakan tahap awal dalam membuat karya seni Quilling Paper, adapun alat yang digunakan dalam proses berkarya seni kriya dengan menggunakan kertas quilling antara lain: pensil, penghapus, gunting, mistar (penggaris)

1. Gunting

Gunting ialah alat yang digunakan untuk memotong bahan yang tipis seperti kertas, plastik tipis, pakaian, tali, kabel, dan makanan.

(59)

2. Mistar

Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan

adapun bahan yang digunakan dalam proses berkarya seni kriya dengan menggunakan kertas quilling antara lain:

1. Pensil

Pensil adalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari grafit murni. penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit keatas media. Namun grafit murni mudah patah, karena itu kemudian diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar komposisinya lebih keras.Selanjutnya komposisi campuran ini dibalut dengan kertas atau kayu.

2. Penghapus

Penghapus merupakan salah satu perlengkapan alat tulis yang merupakan karet lembut yang mampu menghilangkan tanda yang dihasilkan pensil.

(60)

3. kertas

Gambar 1

(Dokumentasi:Mulia, 6 Mei 2017)

Kertas ini berukuran kecil dan memanjang dan tentunya berwarna-warni.

4. Tripleks

Gambar 2

(Dokumentasi:Mulia, 6 Mei 2017)

Digunakan sebagai pengalas pada karya yang kemudian dilapisi dengan kertas dupleks.

(61)

5. kain flanel

Gambar 3

(Dokumentasi:Mulia, 6 Mei 2017)

Digunakan pada bagian dasar sket yang kemudian ditempel mengikuti pola sket.

6. lem fox putih

Gambar 4

(Dokumentasi:Mulia, 6 Mei 2017)

Digunakan sebagai perekat antara kain planel dengan kertas.

(62)

c. Pengembangan

Pengembangan pembelajaran memaparkan tentang bagaimana pemberian pembelajaran tentang seni quilling paper pada kelas x.2 MAN 2 Model Makassar. Pada tahap pengembangan peserta didik harus menyelesaikan proses kegiatan belajar dengan sistematis sesuai arahan dari peneliti. Dalam pembelajaran seni quilling paper pada kelas x.2 man 2 model Makassar ada beberapa proses kegiatan belajar, antara lain:

1. Membuat sketsa typography

2. Menempelkan kain planel pada sket typography 3. Proses menempelkan kertas

4. Hasil karya dan finishing

(63)

1. Membuat sketsa typography

Setelah menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya siswa membuat gambar sketsa.

Gambar 5. Membuat gambar sketsa tipography (Dokumentasi: Mulia, 27 April 2017)

Gambar 6. Membuat gambar sketsa tipography (Dokumentasi: Mulia, 27 April 2017)

(64)

2. Menempelkan kain planel pada sket tipography

Pada tahap ini sket tipography yang telah dibuat sebelumnya dilanjut dengan menempelkan kain flannel pada sket tersebut.

Gambar 7. Menempelkan kain flannel pada sket tipography (Dokumentasi: Mulia, 27 April 2017)

3. Proses menempel

Pada tahap ini sudah memasuki tahap inti dimana kertas quilling yang berukuran 2 cm ditempel ke media tripleks yang sudah dilapisi kertas dupleks dengan mengikuti pola tipography.

(65)

Gambar 8. Menempelkan kertas pada sket tipography (Dokumentasi: Mulia, 27 April 2017)

Gambar 9. Menempelkan kertas pada sket tipography (Dokumentasi: Mulia, 27 April 2017)

(66)

4. Hasil karya dan finishing

Setelah melakukan beberapa tahap sebelumnya, tahap yang terakhir yaitu proses menempel kertas ke media tripleks dan menyempurnakan/menyelesaikan sketsa yang telah dibuat.

Gambar 10. Hasil karya (Dokumentasi: Mulia, 27 April 2017) d. Evaluasi dan revisis

Menurut Arikunto terdapat dua alat evaluasi, yakni tekhnik tes dan nontes.

Dan pada pembelajaran seni quilling paper kelas X.2 MAN 2 Model Makassar digunakan tekhnik evaluasi tes dimana peserta didik dievaluasi tentang bagaimana menuangkan kreatifitas berkarya seni quilling paper. Teknik evaluasi tes dilakukan pada setiap kelompok yang telah dibagi terlebih sebelumnya.

Setelah melakukan evaluasi dan melihat hasil evaluasi peserta didik kelas x.2 man 2 model Makassar, maka selanjutnya adalah perbaikan. Perbaikan di

(67)

sini menyangkut tentang memperluas suatu konsep atau topik pembelajaran, menambah latihan peserta didik tentang berkarya seni quilling paper. Tujuan dilakukan perbaikan agar setelah pembelajaran tentang seni quilling paper selesai peserta didik bisa berkarya lebih baik dari sebelumnya.

Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang akan dikembangkan. Reaksi ini hendaknya dipandang sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan ajar lebih berkualitas.

Dari materi seni quilling paper yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan hasil dari masing-masing kelompok yaitu sebagai berikut

Penilaian akan hasil karya seni quilling paper ini pun akan dipaparkan dalam bentuk penjabaran angka-angka yang berpatokan pada penilaian yang telah mereka dapatkan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang terdiri atas penilaian integritas atau kelengkapan (integrity), Harmoni (Harmony), Kecemerlangan (clarity). Untuk mengetahui pembuatan karya seni quilling paper siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar kualitas penjelasannya dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Integritas atau kelengkapan (integrity)

Berdasarkan hasil dari proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar sudah dapat dinyatakan berhasil, hal ini dapat terlihat dari apa yang dituangkan ke dalam karya.

Dimana masing-masing kelompok, mampu membuat karya seni

(68)

quilling paper sesuai tema yang ditentukan. Dilihat dari karya seni quilling paper yang dihasilkan oleh kelompok secara keseluruhan berdasarkan integritasnya sekitar 75% siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar sudah memiliki tingkat integritas yang baik dalam berkarya dan 25% diantaranya tingkat integritas yang dimiliki berada pada kisaran nilai-nilai standar.

b. Harmoni

Dengan melihat dan mengamati hasil karya dari siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar dengan cukup baik, dimana 75% kelompok siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar sudah mampu menghasilkan karya yang selaras dan proporsional baik itu dari segi keselarasan bentuk dan warna dan proporsional karya yang dihasilkan. Dan 25%

diantaranya masih ada kelompok yang mengalami sedikit kesulitan untuk menentukan bentuk yang proporsional dan keselarasan baik itu dari segi keselarasan warna yang dituangkan pada objek.

c. Kecemerlangan (clarity)

Berdasarkan pengamatan pada karya siswa dengan mengukur tingkat keberhasilan aspek kecemerlangan, karya yang dihasilkan oleh siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar menghasilkan persentase yang sangat baik yaitu 87,5% kelompok sudah memiliki tingkat kualitas yang baik dari aspek ini, dan 12,5% diantaranya masih berada pada

(69)

kisaran nilai dibawah rata-rata indikator pencapaian nilai pada aspek kecemerlangan suatu karya.

Tabel 1. Penilaian kelompok hasil karya seni quilling paper siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar oleh guru mata pelajaran

N o

Nama Siswa/Hasil Karya

Indikator Penilaian Kualitas Karya Siswa

Rata- rata

Kat egor

i Integritas

(integrity)

Harmoni (harmony)

Kecemerlangan (clarity)

1 Kelompok 1 1. Ahmad sulhan

sururi

2. M. Naufal afif basri

3. Muh.

Adityawarman putra salwah 4. Muh. Ahkam sughal hanafi 5. Muh. Aldi yusuf 6. Muh. Alfaisal

rahman putra 7. Muh. Alief

ilman naafi’a 8. Muh. Fauzan

ananta ramadhan 9. Muh Kherullah

ahmad

10. Muh. Muhajir

90 90 90 90 Sang

at Baik

(70)

2 Kelompok 2 1. Muhaimin hr 2. Muhaiminul

izzah tajuddin 3. Muhammad

fachri saleh 4. Muhammad

farhan hendico 5. Muhammad

rasulih akmal 6. Muhammad

zulfi priyadi 7. Reihan rahadian

arief 8. Sahrul nasri 9. Tajuddin amin 10. Ade faradiba

humairah

90 95 95 93 Sang

at Baik

(71)

3 Kelompok 3 1. Aisyah elma

chinta

2. Alfina pratiwi.

N

3. Amirah valeria ms. Musa 4. Andi husnul

ikhwani a. az 5. Andi putri

larasati 6. Andi rili tenri

umayya 7. Andriani sri

auliah 8. Annisa

febrianty 9. Firzah Aurelia 10. Nunuk

malwidatul fajriah

89 89 90 89 Baik

(72)

4 Kelompok 4 1. Nur qaidah 2. Nurafiqah

yahya 3. Putri nurul

afivah. M 4. Rasida tul alawiyah 5. Rezkiana 6. Rezky indah

lestari 7. Risma lasari 8. Saskia albar 9. Suriyah kartini 10. Yusrina

Mustafa

85 89 83 90 Baik

(73)

Tabel 2. Penilaian hasil karya seni quilling paper siswa kelas X.2 MAN 2 Model Makassar oleh guru mata pelajaran

No Nomor Induk

Nama Siswa L/P Nilai

Rata- Rata

Kategori

1 0008267608 Ahmad Sulhan Sururi L 92 Sangat Baik 2 0012279084 M. Naufal Afif Basri L 92 Sangat Baik 3 0025149675 Muh.Adityawarman Putra

Salwah

L 85 Baik

4 0013459602 Muh. Akram Sughal Hanafi

L 92 Sangat Baik

5 0016937308 Muh. Aldi Yusuf L 85 Baik

6 0013835435 Muh. Alfaisal Rahman Putra

L 82 Baik

7 0013473953 Muh. Alief Ilman Naafi’a L 82 Baik 8 0012619353 Muh. Fauzan Ananta

Ramadhan

L 82 Baik

9 0008194370 Muh. Khaerullah Ahmad L 82 Baik

10 0008475303 Muh. Muhajir L 82 Baik

11 0014112376 Muhaimin Hr L 87 Baik

12 0013254934 Muhaiminul Izzah Tajuddin

L 82 Baik

13 0016783322 Muhammad Fachri Saleh L 87 Baik

14 0014176927 Muhammad Farhan L 77 Cukup

(74)

Hendyco

15 0016441777 Muhammad Rasulih Akmal

L 77 Cukup

16 0014482308 Muhammad zulfi Priyadi L 77 Cukup 17 0013377754 Reihan Rahadian Arief L 77 Cukup

18 0018237703 Sahrul Nasri L 77 Cukup

19 0012272952 Tajuddin Amin L 85 Baik

20 0015529772 Ade Faradiba Humaira P 92 Sangat Baik 21 0013734105 Aisyah Elma Chinta P 92 Sangat Baik

22 0008518958 Alfina Pratiwi. N P 92 Sangat Baik

23 0013317752 Amirah Valeria Ms. Musa P 92 Sangat Baik 24 0013736531 Andi Husnul Ikhwani A.Z P 92 Sangat Baik

25 0013690391 Andi Putri Larasati P 90 Baik

26 0003853597 Andi Rili Tenri Umayya P 93 Sangat Baik

27 0011058084 Andriani Sri Uliah P 90 Baik

28 0012973168 Annisa Febrianti P 90 Baik

29 0015821090 Firzah Aurelia P 93 Sangat Baik

30 0008694929 Nunuk Malwidatul Fajriah P 87 Baik

31 0014434097 Nur Qaidah P 87 Baik

32 0004507417 Nurafiqah Yahya P 77 Cukup

33 0012012792 Putri Nurul Afivah. M P 77 Cukup

34 0013474704 Rasida Tul Awaliah P 85 Baik

35 0012272675 Reskiana P 85 Baik

36 0013472947 Resky Indah Lestari P 93 Sangat Baik

(75)

37 0011240605 Risma Lasari P 93 Sangat Baik

38 0007552376 Saskia Albar P 90 Sangat Baik

39 0010499767 Suriyah Kartini P 93 Sangat Baik

40 0013238823 Saskia Albar P 90 Sangat Baik

Kriteria penilaian : Kriteria

Indicator Pencapaian Kompetensi

Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

91-100 Sangat Baik 4

81-90 Baik 3

75-80 Cukup 2

60-74 Kurang 1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) proses pembelajaran paper quilling di kelas X MIA

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015 ”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas X MAN 1 Stabat dalam materi trigonometri, faktor-faktor penyebab

Penelitian yang berjudul Modul Pengenalan Alat dan Bahan untuk Pembelajaran Seni Lukis di SMA Negeri 2 Makassar merupakan sebuah penelitian pengembangan yang

Sanggar seni sunrise merupakan lembaga bakat minat yang masuk kedalam kegiatan ekstra kurikuler untuk siswa SMA Negeri 11 makassar dalam mengembangkan pengetahuan dan

Validasi desain adalah proses untuk menilai rancangan produk agar dapat diketahui kelemahan dan kelebihan produk pengembang media CAI (Computer Assisted

menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan di wilayah Nusantara 4 x pertemuan (8 JP)  Buku paket SENI BUDAYA kelas X 

Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga