• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Pengolahan Bahan Makanan dan Pemberiaan Makanan Tambahan terhadap Status Gizi Anak Batita Di Kelurahan Krbokan Semarang Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Pengolahan Bahan Makanan dan Pemberiaan Makanan Tambahan terhadap Status Gizi Anak Batita Di Kelurahan Krbokan Semarang Barat."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK 

 

Aeni, Nur. 2009. “ Pengaruh Pengetahuan Pengolahan Bahan Makanan dan Pemberiaan 

Makanan Tambahan terhadap Status Gizi Anak Batita Di Kelurahan Krobokan Semarang 

Barat”. Skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan  Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri  Semarang.  Dosen  pembimbing  I  Dra.  Atiek  Zahrulianingdyah,  M.  Pd  dan    Dosen  pembimbing II Ir. Siti Fathonah, M. Kes. 

   

Status  gizi  merupakan  keadaan  tubuh  seseorang  setelah  mengkonsumsi  makanan dalam jumlah dan waktu tertentu, apabila asupan makanan yang mengandung  zat gizi cukup seimbang dengan keadaan tubuh maka akan tercapai status gizi yang baik.  pemberian makanan tambahan merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi, oleh  karena itu sejak usia batita orang tua harus memperhatikan asupan gizi yang dibutuhkan  oleh anak. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh pengetahuan  pengolahan  bahan  makanan  terhadap  status  gizi  batita  di  Kelurahan  Krobokan,  Kecamatan Semarang Barat, 2. Mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan  terhadap  status gizi  batita  di Kelurahan  Krobokan, Kecamatan Semarang  Barat, 3.  Mengetahui  pengaruh  pengetahuan  pengolahan  bahan  makanan  dan  pemberian  makanan  tambahan  terhadap  status gizi batita  di Kelurahan Krobokan, Kecamatan  Semarang Barat, 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan pengolahan  bahan makanan dan pemberian   makanan tambahan terhadap status gizi batita di  Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat. 

Populasi  penelitian  ini  adalah  ibu  yang  memiliki  batita  yang  terdapat  di  Kelurahan  Krobokan  Kecamatan  Semarang  Barat,  dengan  sampel  sebanyak  65  responden.  Teknik  pengambilan  sampel  yang  digunakan  adalah  teknik  propotional  sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan pengolahan bahan makanan  (X1), pemberian makanan tambahan (X2), konsumsi kalori (X3) dan konsumsi protein (X4), 

sedangkan variabel terikatnya adalah status gizi batita (Y). Teknik pengumpulan data  yang digunakan adalah metode recall, angket dan antropometri BB/U. Analisis yang  digunakan terdiri dari analisis deskriptif, regresi sederhana dan regresi berganda.  

Berdasarkan  hasil  analisis  data  yang  diperoleh,  menunjukkan  bahwa  pengetahuan pengolahan bahan makanan di Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang  Barat termasuk dalam kategori baik sebesar 72.3%. Pemberian makanan tambahan di  Kelurahan  Krobokan  Kecamatan  Semarang  Barat  termasuk  dalam  kategori  cukup  sebesar 92.3%. Tingkat kecukupan   Konsumsi energi batita di Kelurahan Krobokan,  Kecamatan  Semarang  Barat,  rata‐rata  sebagian  besar  adalah  sedang  sebesar  282  kkal/org/hr, sedangkan untuk tingkat kecukupan protein rata‐rata baik dengan jumlah  6,2 g/org/hr.  

(2)

status gizi batita, dengan rata‐rata skor   pengetahuan pengolahan bahan makanan  sebesar 68,6% (kategori cukup). Kontribusi pengetahuan pengolahan bahan makanan  sebesar 49,7%, 2.) Ada pengaruh signifikan (p=0,000) pemberian makanan tambahan  terhadap  status  gizi  batita,  dengan  rata‐rata  skor  pemberian  makanan  tambahan  sebesar  65.8%  (kategori  cukup). Kontribusi pemberian makanan tambahan  sebesar  67,4%, 3), Ada pengaruh signifikan (p=0,000) pengetahuan pengolahan bahan makanan  dan pemberian makanan tambahan, tehadap status gizi batita di Kelurahan Krobokan,  Kecamatan Semarang Barat, Kontribusi pengolahan bahan makanan dan pemberian  makanan tambahan, terhadap status gizi batita sebesar 59,6%, 4.) Sumbangan relatif  secara  berganda  dengan  prediktor  pengolahan  bahan  makanan  sebesar  17,4%,  X2 

pemberian makanan tambahan sebesar 1,5%, prediktor X3 konsumsi energi sebesar 

37,8%, X4 konsumsi protein sebesar 43,3% yang   mempengaruhi status gizi batita. 

Efektifitas garis regresi variabel pengolahan bahan makanan sebesar 3,1%, pemberian  makanan tambahan sebesar 0,2%, konsumsi energi sebesar 6,6% dan konsumsi protein  sebesar  7,6%  dan  variabel  secara bersamaan  memberi  sumbangan  sebesar 17,5%  terhadap  status  gizi.  Untuk  perhitungan  Sumbangan  Efektif  diperoleh  hasil  untuk  prediktor 17,5%   itu berarti 82,5% dipengaruhi oleh faktor‐faktor lain. Saran yang  diajukan  adalah  1.)  Pemberian  makanan  tambahan  di  Kelurahan  Krobokan  dalam  kategori cukup, disarankan perlu adanya konsumsi makanan tambahan yang bervariasi  seperti pudding buah, kroket, lemper, skotel makaroni dan kue basah   lainya yang  dibuat oleh ibu nya sendiri yang diberikan dalam rumah sehingga anak mengurangi  konsumsi makanan diluar yang kurang baik.2.) Perlu adanya penelitian tindak lanjut  tentang status gizi yang dipengaruhi oleh faktor yang lebih dominan yang terkait dengan  status gizi seperti konsumsi pangan. Tingkat pengetahuan. 

   

Kata  kunci:  Pengetahuan  Pengolahan  Bahan  Makanan,  Pemberian  Makanan 

Tambahan, Status Gizi, Batita.  

Referensi

Dokumen terkait

Ujian praktik merupakan salah satu dari tiga aspek Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI), aspek yang lain adalah ujian tulis dan akhlak

Hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan siswa untuk mengikuti IGEO ini adalah bahwa kurikulum pelajaran geografi di tingkat sekolah menengah belum mencukupi

[r]

strategi untuk mengelola risiko rantai pasok CPO agar resiko yang mungkin. akan terjadi bisa dihindari atau paling tidak

Parameter yang digunakan untuk mengukur prestasi pada rancang bangun Instalasi mesin penanggulangan pencemaranan udara ini, didasarkan dari beberapa variabel

 Dalm arti luas, pnegakn hk dri objekny menckup nilai2 keadilan yg terkandung di dlmny bunyi aturan formal dlm keadilan hdp bermasyarkt..  Dlm arti sempit, pnegkan hk

Mengingat bahwa pelatihan pada dasarnya diselenggarakan sebagai sarana untuk menghilangkan atau setidak nya mengurangi gap (kesenjangan) antara kinerja yang ada saat

Aplikasi multimedia mengenai info musik kelompok THE BEATLES yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 ini dapat memberi kemudahan kepada user terutama para