• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi. Oleh: SITI JAINAB LUKFIATIH BUGIS NPM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi. Oleh: SITI JAINAB LUKFIATIH BUGIS NPM :"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG DAN KONSUMSI SUB SEKTOR ROKOK YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

(Studi Kasus pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk Periode 2016-2020)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

SITI JAINAB LUKFIATIH BUGIS NPM : 21701082066

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2021

(2)

ABSTRAK

Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya dapat diketahui dari kinerja keuangan perusahaan yang bisa dilihat dari laporan-laporan yang menggambarkan finansial perusahaan dari satu periode tertentu. Baik buruknya kondisi perusahaan dapat diketahui dari analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Dalam hal ini analisis rasio dapat dipakai dalam memberikan gambaran kinerja keuangan kinerja keuangan mengenai perkembangan perusahaan berkelanjutan perusahaan tersebut melakukan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu baguimana perbandingan kinerja dari rasio keuangan pada perusahaan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode anlisis deskriptif kuantitatif dengan menggunkan rasio-rasio keuangan. Hasil penelitian ini Menunjukan bahwa ditinjau dari rasio Likuiditas Proksi Curren Ratio dan rasio Solvabilitas Proksi Debt to Asset Ratio terdapat perbedaan yang signifikan dan ditinjau dari rasio Aktivitas Proksi Total Assets Turnover dan rasio Profitabilitas Proksi Return on Equity tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Kata Kunci : kinerja keuangan, Rasio Likuiditas Proksi Curren Ratio, Rasio solvabilitas Proksi Debt to Asset Ratio, Aktivitas Proksi Total assets Turnover, Rasio Profitabilitas Proksi Retun on Equity

(3)

ABSTRACT

The success of a company in running its business can be seen from the company's financial performance which can be seen from the reports that describe the company's finances from a certain period. The good and bad condition of the company can be seen from the analysis of the company's financial statements. In this case, ratio analysis can be used to provide an overview of the financial performance of the financial performance regarding the sustainable development of the company the company does business. This study aims to find out how the performance comparison of financial ratios at the company PT.

Bentoel Internasional Investama Tbk and PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. The data analysis method used in this study is a quantitative descriptive analysis method using financial ratios. The results of this study indicate that in terms of the Liquidity Ratio Proxy Current Ratio and the Solvency Ratio Proxy Debt to Asset Ratio there is a significant difference and in terms of the ratio of the Total Assets Turnover Proxy Activity and the Profitability Ratio of the Return on Equity Proxy there is no significant difference.

Keywords: financial performance; Liquidity Ratio Proxy Curren Ratio; Solvency Ratio Proxy Debt to Asset Ratio; Proxy Activity Total Assets Turnover;

Profitability Ratio Proxy Return on Equity.

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kondisi ekonomian saat ini usaha bisnis memiliki kemajuan sangat pesat dan modern yang mengharuskan perusahaan-perusahan menjalankan bisnisnya secara efektif dan efisien. Perusahaan harus mampu mengelola manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era modern ini supaya dapat bertahan, bersaing dan dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan. Hal terpenting yang dapat melihat perkembangan suatu perusahaan terletak pada kinerja keuangannya. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis di semua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.

Namun berhasil tidaknya perusahaan dalam mencari keuangan dan mempertahankan perusahaan tergantung pada kinerja keuangan perusahaan. Keberhasilan suatu perusahan dalam menjalankan usahanya dapat diketahui dari kinerja keuangan perusahaan yang bisa dilihat dari laporan-laporan yang menggambarkan perkembangan finansial perusahan dari suatu periode tertentu. Laporan tersebut biasa disebut dengan laporan keuangan atau yang disebut sebagai ikhtisar yang menunjukkan ringkasan posisi keuangan dan hasil usaha sebuah organisasi yang menyelenggarakan transaksi keuangan yang disajikan secara periodik atau dalam waktu secara konsisten, perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang sehat dan efisien untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaan.

“Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut”. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam suatu moneter (Fahmi, 2015:5-

(5)

21). Dalam statement of financial accounting concepts (SFAC) no 1.

Dijelaskan bahwa tujuan utama dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan bisnis dan ekonomi. Agar dapat memberikan informasi yang berguna, maka laporan keuangan harus berkualitas. Menyediakan informasi yang berkualitas tinggi adalah penting karena hal tersebut akan secara positif mempengaruhi penyedia modal dan pemegang kepentingan lainnya dalam pembuatan suatu keputusan.

Perhitungan pertumbuhan pendapatan kinerja keuangan perusahaan Industri Barang Dan Konsumsi Sub Sektor Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019-2020 , tercatat dari perusahaan Gudang Garam Tbk (GGRM) dari tahun 2019-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3.57%. Dan untuk perusahaan Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dari tahun 2019-2020 mengalami penurunan sebesar -12.85% karena pendapatan tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan pendapatan tahun 2020 sehingga mengalami penurunan. Pada perusahaan Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) dari tahun 2019-2020 mengalami penurunan sebesar -33.32% karena pendapatan tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan pendapatan tahun 2020. Sedangkan untuk perusahaan Wismilak Inti makmur Tbk (WIIM) mengalami dari tahun 2019-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 43,18% (www.idx.co.id).

Baik buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari analisis yang dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut, salah satu output terpenting dari suatu penerapan sistem akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri dari: laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Berdasarkan lima komponen laporan keuangan tersebut dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara komp komprehensif,sehingga dapat membantu berbagi pihak (pemangku kepentingan) dalam pengambilan keputusan ekonomi (Purwaji dkk, 2012:20). Laporan keuangan harus disajikan secara akurat,detail,

(6)

akuntabel dan transparan. Dalam kegiatannya semua transaksi dicatat dalam pembukuan untuk membuat laporan keuangan yang dapat diketahui oleh direktur kemudian laporan tersebut perlu dianalisis untuk dapat mengetahui keadaan, perkembangan dan kinerja keuangan dari tahun ke tahun. Dengan analisis ini dapat diketahui perkembangan usaha dari waktu yang lalu dan waktu yang berjalan.

Kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2018:142). Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi investor, kreditor, analis, konsultan keuangan, calon investor, pemerintah dan manajemen sendiri. Laporan keuangan dapat berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan maka perlu mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos- pos dalam suatu laporan keuangan yang sering disebut analisis laporan keuangan. Dalam hal ini analisa rasio dapat dipakai dalam memberikan gambaran kinerja keuangan mengenai perkembangan perusahaan dan berkelanjutan perusahaan tersebut melakukan usahanya.

Analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka –angka dalam satu periode maupun beberapa periode (Kasmir, 2012:104).

Hasil rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Dari kinerja yang dihasilkan dapat disajikan sebagai evaluasi hal-hal yang diperlukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan

(7)

sesuai dengan target perusahaan atau kebijakan yang harus diambil oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang yang duduk dalam manajemen kedepan (Susanti, 2018).

Manfaat analisis rasio keuangan adalah untuk membantu menganalisis, mengendalikan, atau meningkatkan kinerja operasi serta keuangan perusahaan, untuk mengidentifikasi kemampuan debitur dalam membayar utang-utangnya (Hery, 2015:164). Kelompok rasio keuangan yang sering digunakan untuk perencanaan keuangan dan mengetahui kondisi keuangan serta kinerja perusahaan yaitu: rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio penilaian dan rasio pertumbuhan.

Analisis rasio yang dipakai dalam penelitian ini meliputi likuiditas, solvabilitas,profitabilitas dan aktivitas. Menurut Kasmir (2012:128) Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio aktivitas merupakan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio-rasio ini menunjukan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.

Beberapa penelitian terdahulu tentang analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan sub Sektor Rokok telah banyak diteliti, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Hariman (2019) tentang

“Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada PT. Sampoerna Tbk Dan PT. Gudang Garam Tbk Periode 2013-2017”. Rasio Yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas dan rasio profitabilitas. Ditinjau dari rasio Likuiditas diperoleh hasil untuk Current Ratio PT. Sampoerna Tbk dan Current Ratio PT.

(8)

Gudang Garam Tbk tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan untuk hasil Quick Ratio PT. Sampoerna Tbk dan Quick Ratio PT. Gudang Garam Tbk terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua perusahaan tersebut. Ditinjau dari rasio Leverage diperoleh hasil untuk Debt to Assets Ratio PT. Sampoerna Tbk dan Debt to Assets Ratio PT. Gudang Garam Tbk tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan untuk hasil Debt to Equity Ratio PT. Sampoerna Tbk dan Debt to Equity Ratio PT. Gudang Garam Tbk tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua perusahaan tersebut. Ditinjau dari rasio Aktivitas diperoleh hasil untuk Inventory Turnover PT. Sampoerna Tbk dan Inventory Turn Over PT.

Gudang Garam Tbk terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan untuk hasil Total Assets Turnover PT. Sampoerna Tbk dan Total Assets Turnover PT. Gudang Garam Tbk terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua perusahaan tersebut. Ditinjau dari rasio Profitabilitas diperoleh hasil untuk Return On Investment PT. Sampoerna Tbk dan Return On Investment PT.

Gudang Garam Tbk terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan untuk hasil Return On Equity PT. Sampoerna Tbk dan Return On Equity PT.

Gudang Garam Tbk terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua perusahaan tersebut.

Perusahaan sektor industri barang dan konsumsi sub sektor rokok merupakan salah satu industri yang menarik minat para investor, karena pertumbuhannya yang signifikan setiap tahunnya selain karena memang indonesia menargetkannya naik, juga karena perusahaan rokok merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar negara indonesia karena pendapatan negara dari industri rokok didapat dari cukai rokok. dan indonesia merupakan salah satu dari negara penduduk perokok terbesar di dunia. rokok seperti telah menjadi bagian dari kebutuhan konsumsi manusia sehari-hari. Tidak hanya untuk orang tua, remaja bahkan anak- anak telah ada yang mengkonsumsi rokok, baik itu laki-laki maupun perempuan yang dari mulai usia 5 tahun ke atas, namun di tahun 2020 mengalami penurunan, dimana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk umur lima tahun ke atas yang merokok mencapai 23,21% pada

(9)

2020. Angka tersebut menurun jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 23,44 Dari data diatas menunjukan bahwa perokok pada tahun 2020 mengalami.

Industri rokok di indonesia juga menemui berbagai hambatan di tengah pandemi covid -19, akibat pandemi tersebut beberapa perusahaan mengalami penurunan penjualan, industri rokok menyadari bahwa pandemi Covid-19 ini merupakan tantangan yang berdampak langsung baik pada publik maupun dunia usaha. Hambatan lainnya untuk perusahaan industri rokok yaitu kenaikan cukai rorok. Secara rata-rata kenaikan tarif cukai rokok untuk tahun 2016 adalah sebesar 11,19 %, berturut-turut cukai rokok kembali naik pada tahun 2017,2018 dan 2019 sebesar masing-masing 10,54%, 10,04% dan 10,04% dan ditamba lagi dengan kenaikan cukai rokok pada tahun 2020 sebesar 23% maka tarif cukai sejak tahun 2016- 2020 mengalami kenaikan 64,81%. Aturan tersebut tertuang dalam peraturan menteri keuangan (PMK) tentang tarif cukai hasil tembakau. serta pandemi Covid-19 menjadi dua faktor utama yang memberikan dampak signifikan pada kinerja perusahaan karena rata- rata penjualan pada perusahaan rokok pada munculnya Covid-19 mengalami penurunan penjualan dan penurunan konsumsi rokok pada masyarakat.

Di Indonesia terdapat lima perusahaan industri barang dan konsumsi sub sektor rokok yang telah go publik dan mencatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki laporan keuangan yang berfluktuasi, yaitu PT. Gudang Garam Tbk (GGRMA), PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT. Indonesia Tobacco Tbk (ITIC), PT. Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), PT. Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), ada beberapa di antara perusahaan tersebut baru go public dan mencatat sahamnya di Bursa efek Indonesia yaitu PT.

Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) oleh karena itu penelitian tidak menganalisis laporan keuangan pada PT. Indonesia Tobacco Tbk karena mengingat peneliti menganalisis laporan keuangan pada periode 2016- 2020 sedangkan perusahaan PT. Indonesia Tobacco Tbk baru mencatat

(10)

sahamnya di Bursa Efek indonesia (BEI) pada tahun 2019 sehingga peneliti hanya meneliti pada perusahaan lainnya saja. Dan ada beberapa lagi yang sudah banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya salah satunya seperti penelitian dari Hariman (2019) tentang “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada PT. Sampoerna Tbk Dan PT. Gudang Garam Tbk Periode 2013-2017”. Oleh karena itu peneliti menjadi tertarik untuk menganalisa laporan keuangan PT. Bentoel International Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti makmur Tbk Karena mengingat Jarang ada yang meneliti kedua perusahaan tersebut.

Penjualan PT. Bentoel International Tbk dari tahun 2016 sebesar 19.228.981 dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan penjualan sebesar 20.258.870 pada tahun 2018 mengalami peningkatan penjualan sebesar 21.258.783 dan pada tahun 2019 mengalami penurunan penjualan sebesar 21.258.783 dan untuk tahun 2020 mengalami penurunan penjualan sebesar 13.890.914. Sedangkan untuk penjualan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk dari tahun 2016 sebesar 1.685.795,53 dan pada tahun 2017 mengalami penurunan penjualan sebesar 1.476.427,09 pada tahun 2018 mengalami penurunan penjualan sebesar 1.405.384.15 dan pada tahun 2019 mengalami penurunan penjualan sebesar 1.393.574,09 sedangkan untuk tahun 2020 mengalami peningkatan penjualan sebesar 1.994.066,77 (www.idx.co.id).

Berdasarkan uraian di atas mengenai pentingnya mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan baik bagi pihak internal maupun eksternal. maka penulis memilih melakukan penelitian dengan judul,

“Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Industri Barang dan Konsumsi Sub Sektor Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Studi kasus pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT Wismilak Inti makmur Tbk Periode 2016-2020”.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

(11)

1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan dari rasio likuiditas proksi Current Ratio pada Perusahaan PT. Bentoel International Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk periode 2016- 2020?

2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan dari rasio Solvabilitas Proksi Debt to Asset Ratio pada perusahaan PT. Bentoel International Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk periode 2016- 2020?

3. Apakah terdapat Perbedaan Kinerja Keuangan dari Rasio Aktivitas Proksi Total Asset Turnover pada Perusahaan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk periode 2016-2020?

4. Apakah terdapat Perbedaan kinerja keuangan dari rasio Profitabilitas Proksi Return On Equity pada perusahaan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk periode 2016- 2020?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan dari rasio Likuiditas Proksi Current Ratio pada Perusahaan PT. Bentoel International Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk periode 2016-2020.

2. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan dari rasio Solvabilitas Proksi Debt to Asset Ratio pada Perusahaan PT. Bentoel International Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk periode 2016- 2020.

3. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan dari rasio Aktivitas Proksi Total Assets Turnover pada Perusahaan PT. Bentoel International Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk periode 2016- 2020.

4. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan dari rasio Profitabilitas Proksi Return On Equity pada perusahaan PT. Bentoel International

(12)

Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk periode 2016- 2020.

1.4 Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian atau acuan serta menjadi bahan rujukan untuk peneliti berikutnya tentang analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan industri barang dan konsumsi sub sektor rokok.

b. Penelitian ini dapat dijadikan sarana informasi untuk mengetahui analisis perbandingan kinerja keuangan pada perusahaan dan menambah pengetahuan tentang akuntansi dalam membuat laporan keuangan.

2. Secara Praktis

a. Bagi perusahaan sebagai tinjauan dalam menganalisis laporan keuangan yang baik dan benar agar memberikan informasi yang akurat kepada pihak yang membutuhkan guna untuk pengambilan suatu keputusan perusahaan kedepannya.

b. Bagi para pembaca menambah pemahaman di bidang akuntansi mengenai analisis kinerja laporan keuangan dan pemahaman ilmu yang diperoleh di perkuliahan guna untuk memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu didunia ekonomi khususnya di bidang akuntansi dan manajemen.

(13)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis rasio keuangan untuk membandingkan kinerja keuangan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ditinjau dari Rasio Likuiditas Proksi Current Ratio Hasil analisis menggunakan uji beda independent sample T-test terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara PT. Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk.

Dan nilai rata-rata (mean) rasio Likuiditas proksi Current Ratio PT.

Bentoel Internasional Investama Tbk sebesar 199.80% dan nilai rata-rata (mean) Rasio Likuiditas Proksi Current Ratio PT.

wismilak Inti Makmur Tbk sebesar 486.60% maka dapat disimpulkan bahwa Kinerja keuangan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk lebih baik dari pada PT. Bentoel Internasional Investama Tbk, karena nilai rata-rata (mean) Rasio Likuiditas Proksi Current Ratio tertinggi PT. Wismilak Inti Makmur Tbk.

2. Ditinjau dari Rasio Solvabilitas proksi Debt to Asset Ratio hasil analisis menggunakan uji beda independent sample T-test terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara PT. Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk.

(14)

Dan nilai rata-rata (mean) Rasio Solvablitas Proksi Debt to Asset Ratio PT. Bentoel internasional Investama Tbk sebesar 42.40% dan nilai rata-rata (mean) Rasio Solvabilitas Proksi Debt to Asset Ratio PT. Wismilak Inti Makmur Tbk sebesar 22.20% maka dapat disimpulkan bahwa Kinerja keuangan PT. Wismilak Inti Makmur lebih baik dari pada PT. Bentoel Investama Tbk. karena nilai rata- rata (mean) Rasio Likuiditas Proksi Current Ratio tertinggi adalah PT. Wismilak Inti Makmur Tbk.

3. Ditinjau dari Rasio Aktivitas proksi Total Assets Turnover hasil analisis menggunakan uji beda independent sample T-test tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara PT.

Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. dan nilai rata-rata (mean) rasio aktivitas proksi Total Assets Tutnover PT. Bentoel Internasional investama Tbk sebesar 133.00%. Dan nilai rata-rata (mean) rasio Aktivitas Proksi Total Assets Turnover PT.Wismilak Inti Makmur Tbk sebesar 119.00%

maka dapat disimpulkan bahwa Kinerja keuangan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk tidak jauh berbedah karena selisis rata-rata (mean) kedua perusahaan tidak jauh berbeda.

4. Ditinjau dari Rasio Profitabilitas Proksi Return On Equity hasil analisis menggunakan uji beda independent sample T-test tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara PT.

Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti

(15)

Makmur Tbk. dan nilai rata-rata (mean) Rasio Profitabilitas Proksi Return on Equity PT. Bentoel Internasional Investama Tbk sebesar 16.20%. Dan nilai rata-rata (mean) Rasio Profitabilitas Proksi Return on Equity PT. wismilak Inti Makmur Tbk sebesar 7.20%

maka dapat disimpulkan bahwa Kinerja keuangan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk dan pada PT. Wismilak Inti Makmur Tbk tidak jauh berbeda. Karena selisish rata-rata (mean) Rasio Profitabilitas Proksi Return on Equity tidak jauh berbeda.

5.2 Keterbatasan

Setelah melakukan analisis data dan interpretasi hasil, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain:

1. Penelitian ini hanya menggunakan laporan keuangan lima tahun terakhir yaitu tahun 2016-2020 sehingga data yang diambil kurang memberikan informasi yang jelas mengenai perusahaan industri barang dan konsumsi sub sektor rokok dalam jangka waktu panjang.

2. Penelitian ini hanya terbatas untuk sampel perusahaan industri barang dan konsumsi sub sektor rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka dari itu diharapkan penelitian selanjutnya meneliti semua sampel perusahaan perusahaan industri barang dan konsumsi sub sektor rokok yang terdaftar di bursa efek indonesia.

(16)

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan lakukan pada PT. Bentoel Internasional Investama Tbk dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk, penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Sebaiknya perusahaan meningkatkan presentasi penjualan, Presentasi laba bersih dan Presentasi total asset agar mengurangi presentasi pada hutang perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan terhindar dari kerugian.

2. Bagi pihak lain

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengukur rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio solvabilitas dengan proksi yang lainnya lagi. Dan menganalisis lebih dari 2 perusahaan industri barang dan konsumsi sub sektor rokok yang lainnya lagi. Dan periode penelitinya dalam jangka waktu yang panjang.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Akuntansi. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Irham, 2015. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Fahmi,Irham.2018. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Yogyakarta: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For Academic Publishing Services.

Hans Kartikahadi., dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis SAK Berbasis IFRS Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Hutauruk, Martinus Robert 2017.Akuntansi Perusahaan Jasa Aplikasi Program Zahir Accounting Versi 6.Jakarta Barat : Indeks.

Ira, A. Rina,T. dan Aspahani. 2013. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Akuisisi (Study Pada Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bei Periode 2000-2011). Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.11 No.2 Juni.

Purwaji, A. Wibowo. Murtanto, H. 2016, Pengantar Akuntansi (1 Edisi dua), Penerbit Salemba Empat, Jakarta Selatan.

(18)

Susianti, I. (2018). Analisis Laporan keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Gudang Garam Tbk pada Periode 2013-2015. Artikel Skripsi Ekonomi-Manajemen, Universitas Islam Malang Vol 02.No. 02 Tahun 2018.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kariyoto. 2017. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. UB Press. Malang.

Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Munawir, S. 2012. Analisis Informasi Keuangan, Liberty, Yogyakarta.

Munawir,S, 2016. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Sujarweni, V. Wiratna. (2017). Analisis Laporan Keuangan : Teori, Aplikasi, &

Hasil Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta.

http://www.bps.go.id/

www.idx.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) leverage dengan proksi Debt To Assets Ratio (DAR) tidak memengaruhi peringkat obligasi, (2) rasio aktivitas dengan proksi Total

Sebagian besar informasi diperoleh dari laporan-laporan kasus terpisah, uji-uji klinik, dan/atau studi-studi farmakokinetik pada subyek sehat dan usia muda yang tidak sedang

Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas (Current Ratio), rasio solvabilitas (Debt Ratio) dan rasio

Pengintegrasian 3R di dalam sistem operasi pengelolaan dari hulu ke hilir yang selama ini masih belum dan sulit untuk dilakukan merupakan tantangan yang

Oleh karena dalam penelitian ini menggunakan model penyesuaian parsial maka sesuai hasil analisa data diketahui bahwa variabel besarnya investasi dalam bentuk kredit satu

mengetahui perbedaan yang signifikan terhadap Rasio Likuiditas (Current Ratio), Rasio Solvabilitas (Debt Assets Ratio), Rasio Profitabilitas (Return On Assets),

Dengan mengetahui berbagai kendala di atas, baik yang terdapat pada peserta didik maupun guru, maka kita dapat merancang sebuah pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan

Apakah terdapat pengaruh Profitabilitas (Return On Asset), Likuiditas (Current Ratio), Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) dan Rasio nilai pasar (Earning Per Share)