• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menganalisa informasi tentang indeks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menganalisa informasi tentang indeks"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menganalisa informasi tentang indeks keanekaragaman dan indeks kemerataan makrofauna tanah di perkebunan kurma.

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk memperoleh data dan mengidentifikasi keanekaragaman makrofauna yang ditemukan di perkebunan kurma Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini juga bertujuan menganalisis pengaruh faktor abiotik, yaitu pH tanah, suhu, kelembaban tanah dan kandungan C-Organik terhadap jumlah keanekaragaman makrofauna yang ditemukan pada habitat perkebunan kurma Desa Karangsono. C-Organik tanah bersumber dari sisa tanaman atau binatang yang terdapat di dalam tanah dan terus menerus mengalami perubahan bentuk.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perkebunan kurma Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus - 25 November 2021. Kemudian makrofauna tanah hasil penelitian diidentifikasi di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

(2)

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian.

(Sumber Peta : Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 25.000 dari http//tanahair.indonesia.go.id/portal-web/download/perwilayahan)

Gambar 3.2 Lokasi Stasiun Penelitian.

(3)

3.3 Populasi Teknik Sampling dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis makrofauna tanah yang ditemukan pada lokasi perkebunan kurma Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

3.3.2 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling secara acak diharapkan setiap populasi makrofauna di perkebunan kurma mendapatkan peluang untuk menjadi sampel penelitian. Sampel makrofauna tanah di ambil menggunakan metode jebakan pitfall trap di dalam 25 plot.

3.3.3 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah makrofauna tanah yang terdapat pada 25 plot penelitian yang terperangkap oleh jebakan pitfall trap di lokasi perkebunan kurma Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Jenis Variabel

Variabel pada penelitian ini adalah makrofauna tanah yang terdapat di daerah perkebunan kurma Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

(4)

3.4.2 Definisi Operasional

1. Keanekaragaman makrofauna tanah terdiri dari Phylum Annelida, Phylum Mollusca, Phylum Arthropoda terdiri empat kelas diantaranya adalah: Arachnida, insecta, dan crustacea.

2. Keberlangsungan hidup makrofauna tanah dapat dipengaruhi oleh komponen fisika-kimia tanahnya, maka pada penelitian ini dilakukan pengukuran fisika-kimia tanah di daerah perkebunan kurma Desa Karangsono.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap penentuan populasi, tahap pengambilan data, dan tahap analisis data.

3.5.1 Persiapan Alat

Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Alat – Alat Penelitian

No Alat Fungsi Jumlah

1. Alat tulis Mencatat hasil penelitian 1 set

2. Botol sampel Untuk meletakkan sampel makrofauna tanah

25 botol 3. Alat pitfall trap Untuk menjebak makrofauna tanah 25 set

4. Pinset Untuk mengambil sampel 3 buah

5. Mikroskop Untuk keperluan identifikasi 1 buah 6. Thermometer tanah Untuk mengukur suhu tanah 1 buah 7. Soil tester Untuk mengukur pH tanah, dan

kelembaban tanah

1 buah 8. Meteran Untuk membuat plot dan mengukur

stasiun

2 buah

9. Sekop Untuk menggali tanah 2 buah

10. Kamera Untuk dokumentasi hasil 1 buah

11. Kertas Label Untuk menandai sampel penelitian 1 pack

(5)

3.5.2 Persiapan Bahan

Adapun bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Bahan – Bahan Penelitian

3.5.3 Tahap Observasi

Tahap ini peneliti melakukan observasi pada lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penelitian yaitu di perkebunan kurma Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan untuk mendapatkan informasi dan memastikan bahwa lokasi tersebut sudah sesuai untuk melakukan penelitian tentang keanekaragaman makrofauna tanah.

3.5.4 Tahap Penentuan Lokasi

Tahap ini peneliti menentukan luas lokasi yang digunakan dalam pengambilan sampel di perkebunan kurma Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Penentuan plot dilakukan secara acak (Simple Random Sampling). Terdapat 5 stasiun masing-masing stasiun terdiri dari 16 plot yang di

dalamnya terdapat 5 jebakan pitfall trap. Sehingga jumlah keseluruhan sampel yang diambil adalah 25 sampel.

No Bahan Fungsi Jumlah

1. Formalin 4% Untuk awetan sampel makrofauna 3 liter 2. Aquades Untuk menangkap makrofauna

tanah sehingga tidak naik lagi

3 liter 3. Gliserin Untuk menarik makrofauna tanah 150 ml 4. Sabun Untuk menangkap makrofauna

tanah sehingga tidak naik lagi

100 ml

(6)

Stasiun 1

1 3

4

2

5

Gambar 3.3 Denah Stasiun I

Keterangan : Perangkap pitfall trap

Stasiun 2

1 2

3 5

4

Gambar 3.4 Denah Stasiun II

Keterangan : Perangkap pitfall trap

20 meter

20 meter

5 meter

20 meter

20 meter

5 meter

(7)

Stasiun 3

1

4

5 2

3

Gambar 3.5 Denah Stasiun III

Keterangan : Perangkap pitfall trap

Stasiun 4

2 3

5

4

1

Gambar 3.6 Denah Stasiun IV

Keterangan : Perangkap pitfall trap 20 meter

20 meter

5 meter

20 meter

20 meter

5 meter

(8)

Stasiun 5

1

3 4

2

5

Gambar 3.6 Denah Stasiun V

Keterangan : Perangkap pitfall trap

3.5.5 Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian

a) Persiapan Penelitian

1. Mengajukan judul penelitian kepada dosen pembimbing.

2. Melakukan bimbingan proposal penelitian dengan dosen pembimbing.

3. Menyelesaikan proposal penelitian.

4. Melaksanakan seminar proposal penelitian.

5. Membuat surat perizinan penelitian.

6. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian.

b) Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Melakukan observasi di perkebunan kurma Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

20 meter

20 meter

5 meter

(9)

2. Menentukan titik lokasi penelitian untuk dibuat stasiun dan plot pada perkebunan kurma.

3. Membuat plot dan stasiun menggunakan tali rafia sesuai ukuran yang telah ditentukan.

4. Memasang perangkap pitfall trap yang berupa botol plastik dengan diisi aquades, larutan formalin 4%, gliserin dan sabun cair.

5. Perangkap pitfall trap diberi penutup ukuran 25x25 cm yang terbuat dari triplek, menghindari masuknya air hujan maupun sinar matahari ke dalam perangkap pitfall trap.

6. Pengambilan sampel makrofauna tanah dilakukan pada pukul 08.00 WIB dan dipasang selama 24 jam.

7. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sortir tangan pada setiap plot.

8. Mengukur parameter fisika-kimia tanah yaitu suhu tanah, pH tanah, kelembaban tanah dan C-Organik.

a. Suhu tanah

Pengukuran suhu tanah menggunakan thermometer tanah, dengan cara menancapkan thermometer pada tanah dan melihat skala sampai pembacaan konstan.

b. Kelembaban tanah

Pengukuran kelembaban tanah menggunakan soil tester, dengan cara menancapkan soil tester ke bagian tanah sampai batas tembaga yang berwarna kuning, kemudian menekan tombol satu kali dan melihat pergerakan jarum pada skala sampai pembaca konstan.

(10)

c. pH tanah

Pengukuran pH tanah menggunakan metode pH meter dengan menggunakan soil tester, dengan cara menancapkan soil tester ke bagian tanah sampai batas tembaga yang berwarna kuning, menekan tombol pada alat dan melihat pergerakan jarum pada skala sampai pembacaan konstan.

d. Kandungan C-Organik

Mengambil sampel tanah dari permukaan sampai kedalaman 20-30 cm, kemudian melakukan pengujian kandungan C-Organik. Pengujian dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Malang.

9. Meletakkan sampel ke dalam botol sampel yang berisi bahan pengawet (Formalin 4%).

10. Mendokumentasikan pelaksanaan penelitian mulai dari kegiatan awal sampai akhir penelitian.

11. Mengidentifikasi sampel makrofauna tanah yang telah ditemukan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

12. Menvalidator hasil pengamatan identifikasi makrofauna tanah dengan dosen yang bersedia menjadi validator.

3.6 Metode Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1.1 Identifikasi Sampel

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung dengan mengidentifikasi keanekaragaman makrofauna, dan pengukuran faktor fisika-kimia tanah. Teknik yang digunakan adalah pengamatan langsung untuk mendapatkan

(11)

data keanekaragaman makrofauna tanah, dan faktor fisika-kimia tanah yang diperoleh dengan cara menyiapkan instrumen lembar pengamatan. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Agustus – 25 November 2021. Waktu pemasangan perangkap pitfall trap dilakukan pada pukul 08.00 WIB dan dipasang selama 24 jam.

Mengukur suhu, pH tanah dan kelembaban tanah sebanyak 3 kali ulangan pada setiap stasiun. Pada tahap identifikasi dilakukan di Laboratoium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang dilakukan pengamatan langsung terhadap makrofauna tanah menggunakan mikroskop. Teknik identifikasi yang dilakukan meliputi :

1. Pengambilan serangga yang terjebak di alat pitfall trap.

2. Menyortir serangga yang terjebak di masing-masing plot.

3. Menghitung jumlah jenis serangga yang terdapat di masing-masing plot.

4. Mengidentifikasi makrofauna tanah dengan menggunakan buku dan jurnal acuan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

3.6.1.2 Pengukuran Parameter Fisika-Kimia Tanah (Suhu, pH, Kelembaban dan C- Organik)

Pengukuran suhu, pH, dan kelembaban tanah sebanyak 3 kali ulangan pada setiap stasiun. Suhu tanah diukur menggunakan thermometer dengan cara menancapkan thermometer pada tanah dan melihat skala sampai pembacaan konstan. Mengukur pH tanah menggunakan soil tester dengan cara menancapkan soil tester ke tanah sampai batas tembaga yang berwarna kuning. Mengukur kelembaban tanah menggunakan soil tester dengan cara menancapkan soil tester ke tanah sampai batas tembaga yang berwarna kuning, kemudian menekan tombol satu

(12)

kali dan melihat pergerakan jarum pada skala sampai pembaca konstan. Kriteria pengamatan faktor abiotik terdapat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Pengamatan Faktor Abiotik

No Variabel Satuan Alat

1 Suhu 0C Thermometer Tanah

2 pH tanah - Soil tester

3 Kelembaban % Soil tester

4 C-Organik % Walkley & Black;

Spektofotometer

3.7 Teknik dan Analisis Data

Keanekaragaman jenis dihitung menggunakan rumus Indeks Shannon- Weiner, kemerataan menggunakan rumus Indeks Evenness.

3.7.1 Indeks Keanekaragaman (H’)

Makrofauna tanah yang ditemukan dihitung menggunakan rumus Indeks Shannon-Wiener (Sirait et al., 2018), dengan rumus :

H’ = - Σpi Ln pi

Keterangan:

H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner Pi = Peluang kepentingan untuk tiap jenis = ni/N N = Nilai kepentingan total (jumlah semua individu) ni = Jumlah total individu untuk jenis i

(13)

Setelah mendapatkan hasil indeks keanekaragaman kemudian dikelompokkan ke dalam kriteria. Kriteria tingkat keanekaragaman terdapat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Tingkat Keanekaragaman

Kriteria Indeks Keanekaragaman Jenis

Sangat tinggi ≥ 4

Tinggi ≥ 3 - ≤ 4

Sedang ≥ 2 - ≤ 3

Rendah ≥ 1 - ≤ 2

Sangat rendah < 1

(Sumber :Husamah et al., 2017) 3.7.2 Indeks Kemerataan (Evenness)

Makrofauna tanah yang ditemukan dihitung menggunakan rumus Indeks Evenness (Sirait et al., 2018), dengan rumus :

Keterangan :

E = Indeks kemerataan (nilai antara 0-1) H’ = Indeks keanekaragaman Shannon – Wiener Hmaks = Keanekaragaman spesies maksimum In S = (S adalah jumlah spesies)

Setelah mendapatkan hasil indeks kemerataan kemudian dikelompokkan ke dalam kriteria. Kriteria tingkat kemerataan terdapat pada Tabel 3.5.

H’

H max

E = dimana H’ max adalah ln S

(14)

Tabel 3.5 Tingkat Kemerataan

Kriteria Indeks Kemerataan Jenis

Merata ≥ 0,75

Cukup merata ≥ 0,50 - ≤ 0,75

Tidak merata ≤ 0,50

(Sumber : Nento et al., 2013, Odum, 1996)

3.7.3 Uji Kesuburan Tanah (C-Organik)

Pengujian ini menggunakan perhitungan kandungan C-organik sebagai parameter kesuburan tanah yang berada di kawasan perkebunan kurma Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Pengujian ini dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Malang.

3.7.4 Analisis Data Kualitas Tanah Kebun Kurma Dengan Indeks Keanekaragaman Makrofauna Tanah

Data yang sudah dikumpulkan akan dilakukan pengolahan daya yaitu antara data hasil uji parameter fisika-kimia tanah dengan indeks keanekaragaman makrofauna tanah ditentukan dengan menggunakan analisis Principal Components (PCA) menggunakan PAST 4.03 dan dianalisis secara deskriptif. Analisis data PCA digunakan untuk mengetahui parameter apa yang paling berpengaruh terhadap tingkat keanekaragaman makrofauna tanah.

Referensi

Dokumen terkait

Menunjukkan posisi strategi pengembangan beras organik di Desa Lubuk Bayas berada pada kuadran III yang artinya petani organik memiliki peluang besar dalam

Guru memberi penjelasan pada pertemuan berikutnya, tiap kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain memberi tanggapan atas presentasi yang disajikan..

Dengan demikian perencanaan jangka panjang adalah perencanaan 20 Tahun (5 periode jabatan), perencanaan jangka menengah adalah perencanaan 4 (empat) Tahun,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh disiplin kerja, kompensasi, dan stres kerja terhadap kepuasan kerja, hal ini mendukung hipotesis pertama,

Masukan sel rata kanan : Jika data lebih panjang dari panjang sel maka lebihnya akan mengisi sel disebelah kirinya yang kosong, jika sel sebelah kiri terisi maka data akan

krena „u perlu rasanya untuk meningkatkan keberadaan kerajinan tersebut &lt;* Kabupaten Magetan dengan menyediakan satu tempa, husu tuk.. promosi dan

Akan tetapi apabila melihat alasan Salwa lebih lanjut, maka dapat dilihat bahwa alasan pemilihan kedua surat ini bukan hanya berdasarkan pada panjang atau pendeknya surat ataupun

oleh daerah dengan yang melakukan kerjasama, baik dengan daerah lain maupun dengan pihak lain, dan dituangkan dalam naskah tertulis berdasarkan ketentuan perundang-undangan