• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan mangrove merupakan tipe hutan yang khas umumnya terdapat di sepanjang

pesisir pantai atau muara sungai yang keberlangsungan hidupnya dipengaruhi oleh keadaan

pasang surut air laut. Mangrove tumbuh di daerah terjadinya pengendapan lumpur dan

pasir yang merupakan substrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mangrove itu sendiri,

yang tergenang pada saat pasang dan bebas genangan pada saat surut. Komunitas

tumbuhan mangrove sangat toleran terhadap salinitas perairan. Fungsi hutan mangrove

digolongkan menjadi fungsi fisik (menjaga kestabilan garis pantai dan penahan abrasi),

fungsi ekologis (feeding ground dan spawning ground) serta fungsi ekonomis.

Keanekaragaman jenis mangrove yang berbeda-beda berdasarkan pembagian

zonasi yang disebabkan oleh faktor fisiologis tumbuhan mangrove itu sendiri, yaitu untuk

beradaptasi dengan lingkungannya dan tidak terlepas juga peran masyarakat sekitar dalam

memelihara ekosistem mangrove. Pada saat ini keanekaragaman dan kerapatan vegetasi

mangrove sudah menurun. Hal ini disebabkan oleh laju perubahan habitat akibat

pembangunan tambak, penebangan hutan mangrove sebagai bahan baku kayu bakar dan

alih fungsi lahan mangrove menjadi area kelapa sawit yang semakin meningkat terjadi di

wilayah pesisir Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Langkat.

Pulau Sembilan merupakan salah satu wilayah pesisir di Kecamatan Pangkalan

(2)

mangrove. Luas Pulau Sembilan ± 15,65 km², berbatasan dengan Selat Malaka dan

merupakan tujuan wisata di Kabupaten Langkat. Jenis Avicennia, Rhizophora dan Nypah

dapat ditemukan di Pesisir Pulau Sembilan lahan pasang surut air laut. Pulau Sembilan

sebagai wilayah pesisir yang cukup luas saat ini mengalami peningkatan berbagai aktivitas

manusia yang ada disekitarnya seperti penebangan kayu mangrove, budidaya tambak ikan,

aktivitas nelayan, tujuan wisata dan sebagainya yang akan memberikan dampak pada

kelestarian hutan mangrove (Purnamasari, 2010).

Terjadinya kerusakan hutan mangrove di pesisir Desa Pulau Sembilan pada

beberapa tahun terakhir disebabkan oleh penebangan hutan menjadi areal pertambakan dan

alih fungsi lahan mangrove menjadi perkebunan kelapa sawit. Berbagai aktivitas ini akan

mengakibatkan perubahan faktor-faktor lingkungan yang berdampak terhadap menurunnya

struktur dan komposisi vegetasi hutan mangrove di pesisir Desa Pulau Sembilan.

Penelitian ini dilakukan di Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten

Langkat karena wilayah ini memiliki kawasan hutan mangrove yang cukup luas. Namun

demikian, kawasan ini telah lama dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai sumber

penghidupan terutama penebangan kayu hutan mangrove dan areal pertambakan.

Menyadari pentingnya peran ekosistem hutan mangrove terhadap kawasan pesisir untuk itu

perlu dilakukan penelitian mengenai struktur dan komposisi vegetasi mangrove di pesisir

Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera

Utara.

Perumusan Masalah

Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat merupakan

(3)

di timbulkan dari berkurang dan rusaknya ekosistem mangrove dalam jangka panjang akan

mengganggu keseimbangan ekosistem pesisir pada umumnya, seperti abrasi, intrusi air laut

yang semakin jauh ke arah darat dan lainnya. Pada sepanjang kawasan ini terdapat areal

hutan mangrove yang cukup luas, tetapi belum teridentifikasi jenis-jenis mangrove tersebut

dan belum dipublikasikan. Hal inilah yang mendasari diperlukan adanya kajian mengenai

struktur dan komposisi vegetasi mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan

Susu Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan uraian diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Bagaimana struktur dan komposisi vegetasi mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan

Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara ?

2. Bagaimana kualitas fisika kimia perairan pada ekosistem mangrove Desa Pulau Sembilan

Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara ?

3. Bagaimana status kondisi mangrove berdasarkan kriteria baku kerusakan mangrove yang

ditentukan dengan persentase luas tutupan dan nilai kerapatan mangrove di pesisir Desa

Pulau Sembilan ?

Kerangka Pemikiran

Dalam suatu ekosistem akan terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik

dan abiotik. Pada penelitian ini akan dilakukan pengkajian tentang struktur dan komposisi

vegetasi mangrove. Lalu untuk pengukuran komponen abiotik meliputi analisis substrat,

pengukuran parameter fisika dan kimia perairan pada hutan mangrove di pesisir Desa

(4)

Data dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat maupun

pemerintah setempat dalam melakukan pengelolaan kawasan hutan mangrove di pesisir

Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. Pendekatan masalah

digambarkan melalui kerangka pemikiran seperti dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Pesisir Desa Pulau

S bil

Ek osi t

Struktur dan Komposisi

Vegetasi

A b B

(5)

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui struktur dan komposisi vegetasi mangrove di Dusun II Desa Pulau Sembilan

Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara ?

2. Mengetahui kualitas fisika kimia perairan pada ekosistem mangrove di Dusun II Desa

Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara ?

3. Mengetahui status kondisi mangrove berdasarkan kriteria baku kerusakan mangrove yang

ditentukan dengan persentase luas tutupan dan nilai kerapatan mangrove di Dusun II Desa

Pulau Sembilan ?

Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber data maupun

informasi mengenai struktur dan komposisi vegetasi hutan mangrove di Dusun II Desa

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

CABANG LOMBA SEPAK TAKRAW MTS/SMP

[r]

CABANG OLAH RAGA BULU TANGKIS MTs/SMP PUTRA 1..

f. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang dilakukan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian, jenis, tujuan, manfaat, dan fungsi

1) Guru membuka kesempatan secara luas dan bervariasi kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan tentang membuat karya tulis berupa makalah tentang membuat laporan

[r]

(1) Manfaat jaminan kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) iberikan pada fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau swasta yang memenuhi syarat dan

[r]