• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perokok Aktif dan Perokok Pasif Terhadap Keparahan Penyakit Periodontal di Kampung Anggrung, Kecamatan Medan Polonia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Perokok Aktif dan Perokok Pasif Terhadap Keparahan Penyakit Periodontal di Kampung Anggrung, Kecamatan Medan Polonia"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemukan di dalam kehidupan masyarakat dan umumnya menyebabkan tanggalnya gigi akibat inflamasi dari bakteri yang menghasilkan kerusakan progresif pada jaringan pendukung gigi. Penyakit periodontal telah dibagi menjadi 2 kategori utama yaitu gingivitis dan periodontitis. Gingivitis adalah bentuk penyakit periodontal dengan tanda klinis gingiva berwarna merah, membengkak dan mudah berdarah, sedangkan periodontitis ditandai dengan adanya inflamasi gingiva, pembentukan poket periodontal, kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar sampai hilangnya sebagian atau seluruh gigi.1 Penyakit periodontal menduduki urutan kedua di Indonesia yaitu mencapai 96,5%. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 masalah gigi dan mulut termasuk penyakit periodontal mencapai 23,5%.2 Penelitian terdahulu membuktikan bahwa merokok dapat memberikan pengaruh langsung terhadap jaringan periodontal.3

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang menimbulkan banyak penyakit dan mempengaruhi kesehatan perokok. Menurut RISKESDAS tahun 2013, perilaku merokok pada tahun 2007 persentasenya sebesar 34,2% dan tahun 2013 menjadi 36,3 persen dengan pembagian antara laki-laki dan perempuan sebesar 64,9 % dan 35,1%.4 Hubungan antara merokok dengan berbagai macam penyakit seperti kanker paru, penyakit kardiovaskuler, resiko terjadinya neoplasma larynx, esophagus dan sebagainya, telah banyak diteliti. Namun demikian, ketergantungan terhadap rokok

(2)

tidak dapat begitu saja dihilangkan. Merokok tidak hanya menimbulkan efek secara sistemik, tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya kondisi patologis di rongga mulut yaitu penyakit periodontal seperti kehilangan perlekatan, peningkatan kedalaman poket gigi serta kehilangan gigi, dibandingkan dengan yang tidak merokok. Skor plak juga terbukti lebih tinggi pada perokok, dibanding bukan perokok. Selain itu, menurut

World Health Organisation (WHO), lingkungan asap rokok adalah penyebab berbagai penyakit, pada perokok aktif maupun pasif.3

Asap rokok tidak hanya berakibat buruk bagi perokok, namun turut membahayakan orang lain di sekitarnya yang tidak merokok. Asap rokok yang dihirup oleh seseorang yang tidak merokok disebut perokok pasif5. Prevalensi perokok pasif di Indonesia sekitar 48,9% atau 97.560.002 penduduk, meliputi laki-laki 31,8% dan perempuan 66%. Di setiap provinsi di Indonesia, prevalensi perokok pasif perempuan berkisar 46,3-76,9%, selalu lebih tinggi daripada laki-laki 22,6-38,5%6. Asap tersebut apabila terhirup orang lain akan menjadikannya perokok pasif yang diketahui lebih berbahaya pada kesehatan badan dibandingkan perokok aktif.5. Hal ini karena asap sisa yang dihembuskan perokok aktif mengandung 75% kandungan berbahaya yang ada pada rokok, sementara perokok sendiri hanya menghirup 25% dari kandungan rokok karena menghisap hasil pembakaran per batang lewat filter di ujung hisap rokok.5

Penelitian dari American Journal of Public Health menunjukkan bahwa

perokok pasif berhubungan dengan penyakit periodontal.8 Pada penelitian National

Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) III di USA baru-baru ini, perokok pasif yang terpapar terhadap lingkungan asap rokok di rumah atau tempat kerja dapat terkena penyakit periodontal dan risiko terkena penyakit periodontal ini kira-kira 1,6 kali lebih tinggi dibanding mereka yang tidak terpapar lingkungan tersebut7.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa nikotin dalam asap rokok merusak sistem kekebalan tubuh dan terjadi vasokonstriktor pembuluh darah, termasuk pembuluh darah pada jaringan di sekitar gigi. Hal ini menyebabkan penurunan oksigen dalam jaringan ini yang, bersama dengan respon sistem kekebalan

(3)

yang terganggu, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi bakteri yang menyebabkan penyakit periodontal.8

Beberapa hasil penelitian oleh Anna menyatakan bahwa terdapat hubungan antara penyakit periodontal dengan perokok pasif.8,9 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara perokok pasif dengan tingkat keparahan penyakit periodontal pada masyarakat di Kampung Anggrung, Kecamatan Medan Polonia, Medan.

1.2 Rumusan masalah

Apakah ada pengaruh pada perokok aktif dan pasif terhadap keparahan penyakit periodontal pada penduduk di Kampung Anggrung, Kecamatan Medan Polonia, Medan?

1.3 Tujuan penelitian

Untuk mengetahui hubungan pengaruh pada perokok aktif dan pasif terhadap keparahan penyakit periodontal.

1.4 Hipotesis

Terdapat pengaruh pada perokok aktif dan pasif terhadap keparahan penyakit periodontal pada penduduk di Kampung Anggrung, Kecamatan Medan Polonia, Medan.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang adanya bahaya rokok terhadap kesehatan, khususnya terhadap kesehatan gigi dan mulut.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi penelitian selanjutnya di bidang ini.

3. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan program kesehatan, khususnya program penyuluhan dan pengembangan kesehatan gigi dan mulut bagi Kota Medan.

Referensi

Dokumen terkait

a) Dengan dilakukannya konfigurasi, semua akses ke aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan kebutuhan internal pemerintah Provinsi Gorontalo tidak

Data-data dapat dikumpulkan menjadi suatu database dan dengan bantuan perangkat lunak(software) dapat juga dijadikan program yang bermanfaat. Kecepatan proses kerja dapat tercapai

baik karena celah media alir resin tidak terlalu sempit, sehingga aliran resin. lancar dan meresap ke

[r]

(5) Ketentuan lebih lanjut tentang penyelenggaraan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Direktur setelah mendapat persetujuan Senat..

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67, Lembaga Pengembangan Bahan Ajar, Ujian, dan Sistem Informasi mempunyai fungsi:.. pelaksanaan pengembangan dan

pembangunan jangka panjang akan memandu RPJPD Kabupaten Lingga. agar selaras dengan cita-cita bersama seluruh

gkat oleh Rektor/Ketua Senat berdasarkan usulan dari Komisi yang bersangkutan untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali. ungsi sebagai pelaksana