BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, 2006).
Nutrisi merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Nutrient tersebut diabsorbsi di saluran pencernaan kemudian disidtribusikan ke sel – sel tubuh. Di dalam sel – sel tubuh, nutrient digunakan untuk proses fungsional sel tersebut, sumber energy, dan sintesis protein (Asmadi, 2008).
Adapun fungsi umum dari nutrisi di antaranya adalah sebagai sumber energy, memelihara jaringan tubuh, mengganti sel tubuh yang rusak, mempertahankan vitalitas tubuh, dan lain- lain. Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya ( nutrient). Nutrient esensial tersebut meliputi karbihidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air (Asmadi, 2008).
Nutrisi yang kita makan harus mengandung nutrient esensial tertentu yang seimbang. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan karakteristiknya, seperti jenis kelamin, usia,, aktivitas dan lain –lain. Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan kehilangan fungsinya. Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, melainkan mempunyai banyak fungsi (Asmadi, 2008).
Untuk itu, maka intake nutrisi ke dalam tubuh harus adekuat. Artinya, Makanan yang masuk ke dalam tubuh sampai dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk sampah
metabolisme terjadi menyebabkan individu mengalami ganguan nutrisi (Asmadi, 2008 ).
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, Sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya system pencernaan makanan secara kimiawi ( Alimul, 2006).
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah kalori yang disajikan kepada pasien tidak sesuai dengan standar makanan rumah sakit sebesar 86,66 % dan yang sesuai dengan standar makanan rumah sakit sebesar 13,33 %, komposisi makanan yang sesuai dengan standar makanan rumah sakit sebesar 36,66 % yang tidak sesuai dengan standar makanan rumah sakit sebesar 63,33 % dan bentuk makanan yang sesuai dengan standar makanan rumah sakit sebesar 90 % yang tidak sesuai dengan standar makanan rumah sakit sebesar 10 %. Berdasarkan hasil penelitian disarankan adanya pengawasan secara teliti dan terus menerus serta penambahan petugas gizi agar pembagian tugas dan koordinasi kerja dapat berjalan dengan baik dalam waktu pemberian makanan pasien sehingga pasien mendapatkan makanan sesuai dengan jumlah kalori, komposisi makanan dan bentuk makanan sesuai dengan standar makanan rumah sakit (Repository.usu.ac.id, Siregar, Silok Pardomuan. 3-Des-2012). Maka dari itu, penulis mengangkat judul Asuhan Keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar nutrisi.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar mahasiswa khususnya
mahasiswa D III keperawatan, melakukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan
nutrisi pada pasien dan praktek keperawatan yang bisa diimplementasikan pada
pasien yang mengalami masalah nutrisi.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
a. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program Diploma III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
b. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien dengan gangguan nutrisi
2. Bagi Institusi
Karya tulis ilmiah ini dapat dipakai untuk sebagai salah satu bahan bacaan kepustakaan.
3. Bagi Perawat
Sebagai bahan masukan perawat untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan terutama pada pasien dengan gangguan nutrisi