BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan dan perkembangan kondisi pasar sekarang ini telah membawa pengaruh yang begitu besar terhadap strategi yang harus ditetapkan oleh perusahaan dalam kegiatan mengenalkan dan memasarkan produk yang mereka tawarkan. Pemasaran merupakan hal yang mutlak dan wajib dilakukan oleh perusahaan untuk mendistribusikan hasil produksi perusahaannya berupa produk ataupun jasa kepada konsumen. Persaingan pemasaran produk berkaitan dengan kemampuan masing-masing produsen dalam mengelola manajemen produk dan merek yang dimiliki agar memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lain.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yang menjadi pasar potensial bagi perusahaan-perusahaan asing untuk memasarkan produknya. Terbukti banyaknya produk asing yang dikenal dan disukai masyarakat dibanding produk lokal. Fenomena ini menimbulkan persaingan yang kuat antar perusahaan asing untuk mencapai keunggulan bersaing dalam dunia industri sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Bagi perusahaan asing dalam menghasilkan suatu produk harus mengetahui bagaimana perilaku konsumen di indonesia.
dewasa, anak-anak, kalangan muda, maupun kalangan tua. Namun seiring berjalannya waktu, olahraga lari kini bertransformasi menjadi sebuah kegiatan yang tak hanya menjanjikan kesehatan, tapi juga keseruan dan pengalaman menyenangkan, bahkan menjadi lifestyle. Faktanya, kini telah banyak bermunculan event lari marathon yang dikemas secara lebih seru dan variatif
seperti dan masik
banyak lagi.
Untuk dapat mendukung olahraga lari, maka salah satu perlengkapan yang sangat penting digunakan adalah sepatu lari. Dengan demikian, sepatu lari dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, sehingga banyak perusahaan yang memutuskan memproduksi dan memasarkan sepatu lari.
Perusahaan asing seperti Nike, Adidas, Puma, New balance merespons dengan baik permintaan pasar di bidang sepatu olahraga. Persaingan yang ketat pun terjadi sehingga para produsen berlomba-lomba mengenal produk mereka dan menciptakan produk yang lebih unggul dari kompetitor untuk memuaskan para konsumen.
Diperlukan pemahaman yang baik bagi perusahaan mengenai perilaku keputusan pembelian konsumen yang mana adalah salah satu elemen penting yang harus dipenuhi untuk dapat unggul dalam persaingan. Terdapat berbagai ragam jenis pilihan merek yang disediakan oleh pasar, dimana konsumen bebas memilih produk dengan merek apa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
produk yang nyaman serta memiliki performance yang tinggi di masyarakat. Selain itu, Nike telah menjadi salah satu merek yang memiliki gengsi yang tinggi bagi pemakainya dibandingkan dengan merek lain dari produk yang sejenis.
Menurut Nitisusastro (2013:195), keputusan pembelian merangkum tiga tahapan proses yakni proses masuknya informasi, proses pertimbangan konsumen dalam membeli, dan diakhiri dengan proses pengambilan keputusan oleh konsumen. Keputusan pembelian suatu produk dipengaruhi oleh kesadaran merek, persepsi kualitas dan promosi yang diberikan perusahaan.
Menurut hasil survei yang dipublikasikan oleh majalah Marketting bekerjasama dengan Frontier Consulting Group pada tahun 2015, Nike berhasil menduduki peringkat sebagai Top Brand dalam kategori sepatu lari. Nike meraih posisi tersebut karena mencapai lebih dari 7% indeks dalam kategori tersebut. Top
Brand Index diukur dengan menggunakan 3 parameter, yaitu top of mind
awareness (yaitu berdasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh
Tabel 1.1
Top Brand Index Kategori Sepatu Lari
Sepatu Lari / Olahraga
Sumber: www.topbrand-award.com
Berdasarkan Tabel 1.1 di tahun 2015 menunjukan bahwa Nike berada di posisi pertama. Tabel tersebut juga menunjukan bahwa Nike memiliki ekuitas merek yang cukup tinggi dalam kategori sepatu lari dengan persentasi 30.3%. kemudian yang dilanjutkan oleh beberapa merek merek pesaing seperti Adidas dengan persentase 23.3% dan Reebok pada posisi ke tiga dengan persentase 6.3 %. Pada Top Brand Award sepatu olahraga paling diminati pelanggan adalah sepatu dengan merek Nike. Namun di tahun 2014 Nike turun ke posisi 2 dengan persentase 12.0% sedangkan Adidas naik ke posisi pertama dengan persentase 22.1%, meskipun ditahun 2013 Nike relatif sama dengan pesaingnya Adidas dengan persentase 22.9%.
Untuk dapat mempertahankan pasar dari pesaing yang ada, maka Nike harus lebih memperhatikan kesadaran konsumen akan merek untuk keberlangsungan hidup perusahaan. Bagi konsumen, merek merupakan sebuah nilai tambah bagi mereka. Dimana keyakinan dan kepercayaan mereka terhadap
merek tersebut membuat mereka rela membayar lebih karena persepsi mereka terhadap merek tersebut. Merek merupakan janji atas sebuah kualitas yang membentuk hubungan antara perusahaan dan konsumen. Maka dari itu banyak dari konsumen yang mau membayar lebih kepada suatu merek karena adanya jaminan kualitas yang diberikan dalam produk yang produsen tawarkan.
Untuk menciptakan merek yang baik, maka Nike harus mampu membangun sebuah persepsi kualitas. Menurut Durianto (2004:96) persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Konsumen selalu mencari produk yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhannya, dalam hal ini kualitas yang dapat dilihat dan dipersepsikan dari berbagai dimensi kualitas produk, seperti harga, kinerja, tampilan, keandalan, daya tahan, kesesuaian dengan spesifikasi, dan estetika atau daya tarik produk terhadap panca indera (Tjiptono dan Gregorious, 2005 : 130-131).
Dengan kualitas yang baik Nike harus mampu membuat persepsi kualitas konsumen baik juga akan merek sepatu Nike. Kesadaran nama atau familiaritas merek Nike juga merupakan penggerak dari ekuitas merek secara keseluruhan yang mana mengahsilkan nama merek yang terkenal yang dapat menjadi menguntungkan secara marginal.
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Apabila perusahaan mampu mengkomunikasikan produknya dengan baik, dan pesan dari promosi tersebut dapat tersampaikan maka konsumen tertarik menjatuhkan pilihannya pada produk yang ditawarkan perusahan. Tujuan perusahaan melakukan promosi adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Kemampuan merek sepatu olahraga Nike dalam menjaga persepsi merek yang baik bagi pelanggannya sehingga membuat konsumen masih melakukan keputusan pembelian walaupun dengan banyaknya pesaing dengan merek yang juga dikenal konsumen dipasaran menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah Kesadaran Merek berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?
3. Apakah Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?
4. Apakah Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Promosi berpengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti melakukan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kesadaran Merek terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kesadaran merek, pemberian informasi mengenai persepsi kualitas dan promosi agar tetap memberikan kepuasan pelanggan untuk melakukan pembelian produk.
2. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada masa yang akan datang.
3. Bagi Penulis