1 dunia, baik berupa kegiatan Piala Dunia, Piala Eropa, Liga Champion Eropa, Liga Libertadores Amerika Latin, Piala Afrika, Piala Asia dan Tournamen lainnya yang bertaraf internasional dan masih terlalu banyak untuk disebutkan satu-persatu telah menjadi perhatian masyarakat dunia. Kegiatan yang sedemikian besar ini tidak pernah dilewatkan oleh siaran televisi meskipun harus membayar hak siar yang cukup mahal, karena disana ada nilai biaya penyelenggaraan yang sangat besar juga melibatkan tampilnya seluruh pesepak bola terkenal dunia. Melalui layar kaca perhatian milyaran masyarakat dunia selalu mengikuti jalannya pertandingan. Seluruh kegiatan tournamen sepak bola menciptakan nilai ekonomi cukup tinggi bukan saja bagi pemainnya tetapi nilai ekonomi itu berkontribusi pada kegiatan ekonomi, misalnya bisnis perhotelan, bisnis penerbangan, bisnis kuliner dan lapangan kerja lainnya.
Maju pesatnya persepakbolaaan di dunia berbanding terbalik dengan prestasi yang pernah dicapai tim nasional Indonesia, sementara olah raga terpopuler di tanah air ini penggemarnya tetap memperlihatkan antusias yang tinggi. Di era tahun tujuh-puluhan Tim Nasional Indonesia prstasinya cukup baik dan sangat disegani di kawasan Asia, pada era itu Tim sepakbola Asia Timur seperti Korea, Jepang, Thailand, Tim Timur Tengah lain prestasinya masih dibawah Tim Nasional Indonesia. Tetapi pada saat ini Tim Nasional Indonesia berprestasi di kawasan Asia Tenggara saja sudah sangat sulit dan bahkan telah tersaingi dengan tim nasional negara tetangga terdekat.
stadion-2
stadion penuh sesak saat ada kejuaraan sepak bola nasional digelar didaerah ini, kini keinginan masyarakat Sumatera Utara untuk menyaksikan pertandingan timnya sangat minim meskipun bermain sebagai tuan rumah, bahkan stadion terlihat kosong. Mengapa kondisi ini terjadi pada saat nilai komersial sebagai pesepak bola sangat baik.
Kondisi sepak bola Sumatera Utara sedemikian harus dibenahi secara mendasar. Lahirnya pesepakbola bertalenta alami baik di Sumatera Utara, yang dulu selalu lahir dari daerah daerah perkebunan disekitar Provinsi Sumatera Utara tidak bisa lagi menjadi andalan. Hal ini dikarenakan minimnya lapangan sepakbola berkualitas sebaik dulu juga kurangnya pembinaan di perkebunan-perkebunan, karena tidak ada lagi kompetisi antar perkebunan yang diselenggarakan tahunan secara reguler. Banyaknya sekolah sepak bola disekitar kota Medan saat ini belum didukung maksimal, karena kurangnya pola pembinaan berjenjang. Usaha yang dapat dilakukan untuk memajukan persepakbolaan di Sumatera Utara seperti sarana edukatif, pengembangan talenta, penajaman visi sepak bola, pengelolaan ilmiah, informatif, pembinaan usia remaja dan nilai ekonomi ini perlu adanya suatu lembaga yang mewadahi kebutuhan komprehensif para remaja di dalam suatu Akademi Sepak Bola.
Hal inilah yang melatar belakangi dipilihnya judul tugas akhir ini yaitu: Akademi Sepakbola PSDS. Pengembangan sepak bola usia remaja ini adalah kunci bagi masa depan prestasi di lapangan hijau. Dengan lahirnya Akademi Sepak Bola ini berarti akan melahirkan banyak pemain muda berbakat, kondisi ini memudahkan pemandu bakat untuk merekrut talenta talenta muda untuk mendukung pembentukan Tim sepak bola yang baik. Akademi ini menyediakan fasilitas besar perpustakaan, dengan alasan, yaitu tidak semua remaja yang belajar di akademi ini akan berakhir menjadi pemain professional. Akademi ini juga mungkin tidak melahirkan seluruh remaja berkarier di lapangan hijau. Faktor ini harus tetap dikembangkan agar pihak keluraga dengan senang hati membiarkan si anak masuk ke Akademi Sepakbola ini. Akademi ini juga nantinya akan menjalin kerja-sama
pada klub-klub sepak bola yang ada agar ada masukan dari mereka. Pola
pembinaan di Akademi ini nantinya juga tidak hanya difokuskan untuk kompetisi
karena di daerah ini tidak banyak tournamen di level remaja, tetapi penekanan
untuk usia remaja pada sepak bola yang menyenangkan dan pengembangan skill
3
pemain sedikit ( sistem mini football ) menjadi model plus pada kemampuan passing akurat, didukung oleh kondisi fisik prima dan intelijensia tinggi.
STRUKTUR RUANG MEBIDANG PADA RENCANA PUSAT KEGIATAN
17. Batang Kuis
•
Pusat perdagangan dan jasa (TOD)•
Pusat permukiman•
Pusat Rekreasi dan OlahragaGambar.1.1. Struktur Ruang Mebidang
4
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari Akademi Sepakbola PSDS adalah Sebagai Sarana Pendukung dalam pengajaran dan pengembangan bakat-bakat pesepakbola dari usia dini hinggah menjadi menjadi atlet professional serta dapat menjadikkannya sebagai sarana pelopor terciptanya pemain-pemain berbakat di klub ternama baik domestik dan internasional.
Sedangkan tujuan dilaksanakan studi kasus proyek ini adalah:
- Sebagai sarana untuk pembinaan genersai muda
- Tempat meningkatkan intelektualitas remaja berbasis sepak bola
- Tempat mengembangkan skill dan bakat-bakat alami sepak bola usia dini
- Tempat bertemunya atau membangun komunitas pesepak bola handal dalam
satu visi
- Pembekalan bagi para remaja bila memilih sepak bola profesional sebagai karier
- Pengembangan bagi para remaja bila berkarier di bidang lain setelah selesai pendidikan atau pasca menjadi pesepak bola.
- Menciptakan Akademi SepakBola melalui fasilitas bangunan dan lapangan
yang representatif sesuai standar ideal FIFA.
- Menjadikan Pelopor Akademi SepakBola yang pertama di Sumatera Utara yang
memilki fasilitas terlengkap.
- Memberikan fasilitas Beasiswa pembinaan bagi anak-anak kurang mampu
yang memiliki bakat/kemampuan diatas rata-rata.
- Menjadikan Masterplan Sumatera Utara dalam Pembinaan Atlet SepakBola
yang berkualitas & Proffesional baik di Liga lokal maupun Liga Internasional serta mampu mengharumkan Nama Daerah Asal.
- Menghadirkan Akademi Sepakbola dengan nuansa berbeda yang membantu
dalam meningkatkan image sarana olahraga yang ada di Sumatera Utara.
- Menghadirkan suatu bangunan yang dapat menarik investor luar untuk menjadi
pendukung kegiatan pembinaan.
- Memecahkan permasalahan kekurangan sarana dan prasarana
5
Hal ini sesuai arahan Rencana Pusat Kegiatan Kawasan Mebidang yang menempatkan Batangkuis sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat permukiman pusat rekreasi dan Sarana Olahraga.
I.3. Permasalahan
Adapun rumusan masalah dalam perencanaan Akademi SepakBola Deli Serdang ini adalah:
1. Belum tersedianya Sarana Akademi Sepakbola yang memiliki fasilitas sarana dan prasarana serta program belajar/kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan standar FIFA bagi pembinaan pesepakbola usia dini
2. Minimnya nama-nama pesepakbola professional indonesia di klub-klub luar negeri yang menjadi bahan incaran klub-klub besar dunia.
3. Menurunnya kondisi persepakbolaan Indonesia di kancah internasional. a. Pra Piala Dunia 2014
Bagaimana merancang Akademi SepakBola Deli Serdang agar setiap ruang, bentuk, dan pengolahan unit kegiatan saling berintegrasi juga antara berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda dapat berfungsi secara maksimal.
b. Sirkulasi
Bagaimana pemilihan lokasi yang paling efektif serta sesuai untuk mewujudkan rancangan sirkulasi bangunan dan luar bangunan yang mampu memberikan aksesbilitas baik domestik maupun internasional. c. Bentuk bangunan
6
yaitu; angin, air, sinar matahari, vegetasi dimana semua faktor tersebut harus mendukung bangunan dan bukan merugikan bangunan di kemudiannya.
5. Masalah Lingkungan
Bagaimana Mewujudkan bentuk desain yang serasi dengan lingkungan setempat. Selain aspek ekosistem air tropis juga harus menjadi prioritas utama yang merupakan daya tarik utama tapak, dimana pembangunan harus memanfaatkan potensi alam sekitar dan biota yang ada.
6. Masalah Struktur
Bagaimana merencanakan sistem stuktur bangunan yang tepat pada perubahan yang ada. Dimana metode konstruksi yang ada harus ramah terhadap lingkungan dan bangunan nantinya juga harus memperhatikan
ekosistem yang ada. Pendekatan struktur disini adalah harus
memperhatikan ekosistem yang ada. Pendekatan stuktur disini adalah struktur yang efisien dan mengaplikasikan material yang bersifat ekologis dan kemandirian bangunan ini.
7. Hal-hal prinsipil apa yang membedakan akademi sepakbola dengan jenis sekolah bola lainnya.
8. Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif menurut sirkulasi proses untuk menciptakan lingkungan akademi sepakbola yang sesuai dan ideal bagi pengguna dan serta tanggap lingkungan.
9. Kajian akan ilmu arsitektur, hal ini perlu dilakukan dalam mengkaji kebutuhan-kebutuhan ruang dan fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah Akademi SepakBola.
10. Konsep-konsep bangunan hemat energi, ramah lingkungan dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
11. Penerapan tema Arcitechture High Tech dalam perancangan Akademi Sepak Bola.
I.4. Pendekatan Masalah
7 - Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih berada di kawasan tetangga kota Medan
yaitu Kabupaten Deli Serdang, merupakan daerah perlintasan/gerbang trans Sumatera berlokasi tidak jauh dari Bandara Kuala Namu, dimana pada lokasi ini dipertimbangkan memudahkan trasportasi darat dan udara dari seluruh arah baik pulau Sumatera maupun Provinsi Sumatera Utara sendiri. Relatif murahnya harga tanah di daerah ini menjadikannya pilihan untuk Suatu kawasan Akademi sepakbola yang sesuai kriteria FIFA karena akan membutuhkan area yang cukup luas.
- Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi tersebut disertai dengan mengadakan studi literatur,telaah banding sebagai penambah dari data-data yang didapat di lokasi tersebut.
- Literatur, mengambil data-data dari berbagai sumber bacaan sebagai
tambahan untuk melanjutkan laporan perancangan.
- Telaah banding, mengambil perbandingan sebagai bahan tambahan referensi dari “ FOOTBALL ACADEMY” seperti; AC Milan- Italia, La Mesia Barcelona- Spanyol, Bayern Munchen- Jerman, Manchester United- Inggris dan Real Madrid- Spanyol.
I.5. Batasan dan Lingkup Perencanaan
Adapun batasan perencanaan proyek ini adalah unit fasilitas kegiatan edukasi sepakbola, pembentukan dasar kebugaran fisik, sarana belajar teori, unit sarana pengembangan talenta, poliklinik, sarana kantin/kegiatan memasak, laboratorium bahasa dan perpustakaan.
Lingkup perencanaan adalah:
- Perancangan pusat pendidikan sepak bola yang hanya mencakup kantor
8
- Seluruh unit bangunan didisain dengan menggunakan unsur-unsur
perancangan arsitektur, antara lain aspek fisik dan perancangan khusus proyek bangunan, yang berkaitan dengan lingkungan tapak, massa bangunan, pembentukan ruang dan arus sirkulasi dalam dan luar bangunan pada lokasi tapak perancangan, dan selanjutnya akan diterapkan kedalam perancangan, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk yang indah, memiliki daya tarik bagi
masyarakat, menjadi media rekreasi, dan terutama menghasilkan
manfaat/dalam keuntungan jangka panjang.
- Menerapkan tema green arsitektur ke dalam bentukan akademi sepakbola.
- Perancangan sistem penghawaan ruang dan lighting yang baik pada desain bangunan.
- Pemilihan sistem pemanfaatan energi secara alami yang kemudian
dikonversikan menjadi pembangkit energi mandiri (sendiri) pada bangunan. - Sistem-sistem tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Photovoltaic, memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya listrik
9
I.6 Kerangka Berfikir
AKADEMI SEPAKBOLA DELISERDANG
Tema : ARCHITECHTURE HIGH TECH
LATAR BELAKANG KASUS
Sepakbola di dunia dan tanah air menjadi olahraga yang paling di gemari. Sepakbola memiliki nilai ekonomi dan lapangan kerja.
Prestasi sepakbola tanah air menurun dalam kualitas,tertinggal dari negara tetangga
Tidak tersedianya fasilitas pendukung yang memadai bagi masyarakat kita terkhusus kaum pemuda.
Perlu melahirkan pesepakbola yang berteknik profesional.
MAKSUD DAN TUJUAN
Sarana pembinaan generasi muda
Meningkatkan intelektual remaja berbasis sepakbola.
Mengembangkan skill dan bakat alami sepakbola usia dini.
Membangun komunitas pesepakbola handal.
Pengembangan hobby bagi remaja.
Persiapan bekal lapangan kerja yang bernilai ekonomi.
Sarana rekreasi.
PERUMUSAN MASALAH Merancang akademi sepakbola dapat berfungsi maksimal.
Pemilihan lokasi yang sesuai untuk mewujudkan kegiatan yang di inginkan. Bagaimana pengelolaan unit kegiatan yang saling beritegrasi antar berbagai
fungsi.
Bagaimana merencanakan pencapaian/ aksebilitas yang mudah.
Bagaimana mewujudkan desain yang sesuai dan mencerminkan karakter kegiatan.
Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, view dan sepadan bangunan
- Analisa Fungsional yaitu: analisa aktivitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang
D E S A I N
Diagram.1.1. Kerangka Berfikir
10
I.7 Metodologi Pembahasan
a. STUDI LITERATUR
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca bahan-bahan terkait baik dari buku, majalah, internet, ataupun koran yang membahas tentang topik yang berkaitan.
b. STUDI LAPANGAN
Dilakukan dengan survey langsung ke Lapangan yaitu lokasi perancangan dan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dan penduduk setempat.
c. STUDI ANALISA
Menganalisa data dan permasalahan yang muncul, khususnya dalam kaitannya dengan fungsi bangunan yang menampung aktifitas Akademi SepakBola Deliserdang yang mengutamakan pada sektor alam.
I.8. Sistematika Pembahasan
Bab I. Pendahuluan :
Berisi latar belakang, Maksud dan tujuan, manfaat, Perumusan Masalah, metode perumusan masalah , sistematika Laporan dan Alur pikir.
Bab II. Deskripsi Proyek :
Membahas mengenai terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.
Bab III. Elaborasi Tema :
11
Bab IV. Analisa :
Pendekatan Program Perencanaan Dan Perancangan Analisa-analisa yang berkaitan dengan pendekatan obyek fisik dan nonfisik, seperti analisa kegiatan, tapak, bangunan, ruang dan analisa sistem struktur.
Bab V. Konsep Perancangan :
Berisikan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. Konsep yang dibahas meliputi
konsep perencanaan dan perancangan bangunan “Akademi Sepakbola Deli Serdang”
Bab VI. Perancangan Arsitektur :
Berisi akan hasil rancangan berupa site plan, denah, tampak, potongan, hingga suasana baik eksterior maupun interior.
Lampiran :
Merupakan hasil keluaran berupa Gambar hasil Perancangan Arsitektur dan Dokumentasi dan Maket.