• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Internal Karyawan dan Faktor Eksternal Karyawan Terhadap Kinerja Organisasi di Yayasan Pendidikan Al-Azhar di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Faktor Internal Karyawan dan Faktor Eksternal Karyawan Terhadap Kinerja Organisasi di Yayasan Pendidikan Al-Azhar di Medan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Kinerja

Terdapat beberapa pandangan para pakar tentang pengertian manajemen kinerja. Bacal ( 1999: dalam Wibowo 2013:12 ) memandang manajemen kinerja sebagai proses komunikasi yang dilakukan secara terus menerus dalam kemitraan antara karyawan dengan atasan langsungnya. Proses komunikasi ini meliputi kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Proses komunikasi merupakan suatu sistem, memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus diikutisertakan, apabila manajemen kinerja ini hendak memberikan nilai tambah bagi organisasi, manajer dan karyawan

Pada Bacal, ( 2012: 24 dalam Wibowo 2013:12) memberikan perumusan bahwa manajemen kinerja adalah proses komunikasi yang sedang berjalan, dilakukan dengan kemitraan antara pekerja dan atasan langsung mereka, yang menyangkut pencapaian harapan yang jelas dan saling pengertian tentang pekerjaan yang harus dilakukan.

(2)

Seberapa baik kita mengelola kinerja bawahan akan secara langsung memengaruhi tidak hanya kinerja masing – masing pekerja secara individu dan unit kerjanya, tetapi juga kinerja seluruh organisasi.

Pekerja seharusnya memahami tentang apa yang diharapkan dari pekerjaanya dan mendapat dukungan yang diperlukan untuk memberikan kontribusi pada organisasi secara efisien dan produktif. Pemahaman akan tujuan harga diri dan motivasi diharapkan akan meningkat, dengan demikian manajemen kinerja memerlukan kerja sama, saling pengertian dan komunikasi secara terbuka antara atasan dan bawahan.

2.1.2 Ruang Lingkup

Manajemen kinerja adalah tentang mengelola organisasi. Manajemen kinerja merupakan proses manajemen secara alamiah .Manajemen Kinerja mengelola kinerja dalam konteks lingkungan bisnis eksternal maupu internal, Hal ini menyangkut bagaimana suatu usaha bisnis dikembangkan apa yang ditetapkan untuk dilakukan dan bagaimana untuk menjalankannya.

Sistem manajemen kinerja adalah sistem yang memastikan bahwa standar kinerja dan sasaran ditetapkan, bahwa standar kinerja secara reguler diukur, dan bahwa tindakan dilakukan untuk memperbaiki kinerja dimasa yang akan datang (Schermerhorn, 2010 :307).

A. Masukan

(3)

Kapabilitas sumber daya manusia diwujudkan dalam bentuk Pengetahuan, Keterampilan dan Kompetensi.

B. Proses

Manajemen kinerja mencakup suatu proses pelaksanaan kinerja tentang bagaimana kinerja dijalankan. Manajemen kinerja diawali dengan suatu perencanaan tentang bagaimana merencanakan tujuan yan diharapkan dimasa depan, dan menyusun semua sumber daya dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan dirumuskan tentang tujuan dan harapan dimasa depan, Tujuan dan sasaran dirumuskan dalan rencana bisnis. C. Keluaran

Manajemen kinerja sangat berkepentingan dengan keluaran yang merupakan hasil kerja organisasi,hasil kerja yang dapat dicapai organisasi perlu dibandingkan dengan tujuan yang diharapkan organisasi untuk dicapai. Keluaran organisasi dapat lebih besar dan lebih rendah dari tujuan yang ditetapkan

D. Manfaat

(4)

2.1.3 Indikator Kinerja

Kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk:

a. Kuantitas kerja, merupakan volume kerja yang dihasilkan di atas kondisi normal.

b. Kualitas kerja, merupakan kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.

c. Pemanfaatan waktu, merupakan penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan.

d. Kerjasama, merupakan kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan.

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Dua faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Variable Faktor Internal ( Timpe Dkk : dalam Dewantoro 2011) terdiri dari :

a. Sikap

(5)

b. Kepribadian

Kepribadian merupakan himpunan karakteristik dan kecendrungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan perilaku seseorang. Kepribadian dipengaruhi oleh keturunan, budaya, dan faktor sosial. Kepribadian adalah saling berhubungan dengan persepsi, sikap, belajar, dan motivasi setiap usaha untuk mengerti perilaku menjadi tidak lengkap apabila kepribadian tidak diperhitungkan (Gibson et al, 2008: 156-157). c. Motivasi

David McCelland dalam teorinya Mc.Clelland Achievment Motivation Theory atau teori motivasi. Teori yang memfokuskan pad tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (Achievment), kebutuhan kekuasaan (Power) dan kebutuhan Afiliansi

d. Pendidikan

(6)

e. Hubungan & kekuatan Keluarga

Klein dan Smyrnios (2002: Djoko Dewantoro 2011) menegemukakan tiga bagian kekuatan keluarga , yaitu Power (kekuatan), Experience (Pengalaman) dan Culture (Budaya). Kekutan keluarga termasuk pengaruh keluarga atas kepemilikan, supervise, dan manajemen. Mc Conaughy et al (2001 : Djoko Dewantoro 2011 ) membuktikan bahwa pengendalian melalui kepemilikan selalu dikaitkan dengan kinerja perusahaan yang lebih tinggi. Sedangkan untuk supervise, yang menjadi landasan adalah hubungan antara pengendalian dengan orang yang dikendalikan, di mana penentuan tujuan perusahaan dan pengendalian berbeda di mana. hubungan keluarga dan yang terkait dengan efek agency (Schulze Lubatkin, Dewantoro 2011) dapat membiaskan penentuan tujuan dan pengendalian.

Variable Faktor Eksternal terdiri dari:

a. Pasar Tenaga Kerja (Labor Market)

Pada umumnya timbul pendapat bahwa tenaga kerja sebaiknya tidak diatur oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pada kenyataannya, apabila terdapat kesempatankerja penuh, upah dan gaji mungkin lebih tinggi untuk menarik dan kecakupan tenaga yang berkualitas

b. Kondisi Ekonomi ( The Economy)

(7)

c. Pemerintah ( The Government )

Pemerintah secara langsung memengaruhi kompensasi melalui pengendalian upah, antara lain sebagai contoh apabila pemerintah menetapkan besaran upah minimum

d. Unions (Perserikatan)

Serikat Pekerja mempunyai pengaruh pada bayaran, tunjangan, dan perbaikan kondisi kerja.Pada umumnya cenderung mengakibatkan meningkatnya tingkat bayaran.

2.1.5 Struktur organisasi

Susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.

Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan

bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut

diintegrasikan (koordinasi).Selain daripada itu struktur organisasi juga

menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan

penyampaian laporan. Adapun ciri-ciri organisasi mempunyai tujuan dan

saranMempunya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati. Adanya

kerja sama dari sekelompok orang. Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang.

Men (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan

sering disebut dengan istilah pegawai atau personel. Pegawai atau personnel

terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan

tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan

tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja

(8)

management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan

manusiawi (men power) organisasi.

Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu

perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.

Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut

tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers),

secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (men power) organisasi.

Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan

menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan

merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga

menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola

(network). Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari

semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,

gedung/bangunan/kantor).

Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan

teknologi.kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan

peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan,dan juga beberapa tujuan tertentu

Variabel Organisasional, terdiri dari: a. Sumber Daya

(9)

b. Kepemimpinan

Suatu seni mengkoordinasi yang dilakukan oleh pimpinan dalam memotivasi pihak lain untuk meraih tujuan yang diinginkan oleh organisasi.

c. Imbalan

Balas jasa yang diterima oleh karyawan atau usaha yang telah dilakukan di dalam proses aktivitas organisasi dalam jangka waktu tertentu secara intrinsik maupun ekstrinsik.

d. Struktur

Hubungan wewenang dan tanggungjawab antar individu di dalam organisasi, dengan karakteristik tertentu dan kebutuhan organisasi.

e. Desain Pekerjaan

Job Description yang diberikan kepada karyawan, apakah karyawan dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan job description

(10)

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Variable penelitian Metode Penelitian

Produktivitas Kerja PT. ANugrah Mulia Indobel

X1

Faktor Internal Karyawan

X2

Faktor Eksternal Karyawan

Y : Produktivitas Kerja

Regresi Variable Berganda

Menunjukkan Variable Independen yakni factor Internal dan Eksternal Karyawan berpengaruh terhadap variable dependen yakni produktivitas kerja.

Dasa Dragnic Cvite Fiskovica University Of Split Croatia (2014)

Impact Of Internal And External Factors On The Performance Of Fast Growing Small And Medium Business

Internal Factors - Business Entity Size - Life Cycle Stage - Innovationa Product - Organisational Feature – Autonomy

- Organisational Feature – Centralisation & Formalitation - Market Role

Types/ Importance The Goals

External Factors - General Date Of The Economy

-Size Of The Market -Costumer Type

Though in general the results of this study coincide with up-to-date theoretical and empirical conclusions about the environmental influence on

business performance, there are limitations for a specific and more detailed

comparison, due to the differences that are, at the same time, the scientific

(11)

size/power of the country, the differences in methodology

dimension of the research) make the comparison scientifically ungrounded.

Therefore, further research (on various SMBs samples) is recommended to

improve the reliability of the results obtained in this study.

Pengaruh Faktor – Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Kinerja Usaha Mikro & Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan

X (Eksternal) X1 :Kebijakan Pemerintah X2: Sosial Budaya X3: Ekonomi Terkait Y (Internal)

Y1: Sumber Daya Manusia

Y2: Keuangan Y3 : Operasional Y4: Pasar & Pemasaran

Analisis Regresi Berganda

Pertumbuhan

(12)

dan mediasi yang lebih difokuskan pada kemudahan akses sumber

pembiayaan/permodalan; pelatihan teknis dan manajerial, kemudahan perizinan, ketersediaan sentra/lokasi usaha, dan informasi pasar.

X2: Lingkungan Kerja Y: Kinerja

Regresi Linier

Berganda Motivasi masuk dalam kategori baik,

lingkungan kerja dalam kategori baik, dan kinerja karyawan pada PT. Anugrah Raharjo Semarang masuk dalam kategori baik.

Motivasi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Anugrah Raharjo Semarang. Ini berarti semakin tinggi motivasi pada suatu perusahaan berdampak pada semakin tinggi kinerja pada perusahaan tersebut.

Lingkungan kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Anugrah Raharjo Semarang. Hal ini berarti semakin tinggi lingkungan kerja pada suatu perusahaan

(13)

perusahaan tersebut. and Internal Factors Of Informatioan System Success Towards Employee Performance : A Case Of Royal Malaysia Custom Department

X1 : External Factors X2: External Factors Y: Employee

reviews the elements of the IS success and the impact on employee performance has marked a new step towards to enhance better

understanding of what has been reported in the literature and also open new path in this field. This present study moves the focus from organizational and technical perspectives and therefore from development and success factors to more

important issues related to the user, who creates value and outcomes from IS. This study also could help public sectors to be prepared and select the most suitable steps in order to enhance and achieve employee performance within IS context in organization.

Ikhsan Saudy

Analisis Faktor – Faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan pabrik karet Crumb Rubber Perkebunan Sukamaju, PT Perkebunan Nusantara VIII, Sukabumi

XI : Faktor Internal X2: Faktor Eksternal Y: Motivasi

Z: Produktivitas

Analisis Deskriptif

(14)

2.3 Kerangka Konseptual

Penulis menjelaskan suatu kerangka konseptual untuk memperjelas pelaksanaan penelitian dan untuk mempermudah dalam pemahaman sebagai landasan dalam pemahaman. Manajemen kinerja adalah sebuah pendekatan sistmatik untuk memperbaiki kinerja bisnis dan tim untuk mecapai sasaran bisnis, memperbaiki focus strategis dan efektivitas organisasi melalui memastikan perbaikan secara berkelanjutan dalam kinerja individual dan tim (philpott dan Sheppard : Wibowo 2013). terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal merupakan faktor yang berhubungan dengan sifat – sifat seseorang, meliputi sikap, sifat sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasi, pendidikan, pengalaman, latar belakang budaya dan variable personal lain. Faktor Eksternal merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan kepemimpinan tindakan – tindakan rekan kerja, latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Kinerja organisasi adalah masalah perubahan, organisasi harus siap bergerak secara

Budaya organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap c kepuasan kerja

karyawan.

Budayaorganisasi melalui

(15)

dinamis.Namun, kinerja organisasi sangat ditentukan oleh budata organisasi dan budaya dari segenap sumber daya Manusia dalam organisasi.

Berdasarkan uraian berikut , maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian”. (Sugiyono, 2012:93). Berdasarkan perumusan masalah dan

kerangka konseptual, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh faktor internal karyawan positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi, pada karyawan di Yayasan Pendidikan Al – Azhar Medan. 2. Perngaruh faktor eksternal karyawan positif dan signifikan terhadap

kinerja organisasi, pada Karyawan di Yayasan Pendidikan Al – Azhar Medan.

Faktor Internal Karyawan

(X1)

Kinerja Organisasi (Y)

Faktor Eksternal Karyawan

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dua bulan intervensi terjadi penurunan persentase keterlambatan motorik kasar pada kelompok perlakuan menjadi 10%, pada kelompok kontrol 23,8%, sedangkan

Database menggunakan Mysql dan pemrograman PHP Informasi tentang alumni dapat diakses di tingkat fakultas maupun Universitas Analisis User Adapun user yang terlibat dalam sistem

Perbedaan antara data persentase hasil observasi dan hasil persepsi siswa sangat terlihat pada penelitian ini, hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah merasa

tanaman bawang merah dipanen pada saat sudah berumur 70 hari

“Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada seorang yang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis curahan waktu kerja wanita pengrajin atap nipah, menganalisis perbandingan curahan waktu kerja wanita pada usaha pembuatan atap

Murlis, Helen dan Michael Amstrong, 1994, Pedoman Praktis Sistem Penggajian , Edisi pertama ,PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta Pusat. Setiawati, Lilis dan Michael Anastasia

responden setiap format representasi, tingkat persentase penggunaan format representasi secara berurutan dari yang paling tinggi yaitu.. Hal ini menunjukkan jika