• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petani padi Ditengah Peralihan Menjadi Petani sawit: Pilihan Petani Untuk Bertahan Atau Beralih Jenis Tanaman Di Desa Air Hitam Kabupaten BatuBara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Petani padi Ditengah Peralihan Menjadi Petani sawit: Pilihan Petani Untuk Bertahan Atau Beralih Jenis Tanaman Di Desa Air Hitam Kabupaten BatuBara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sebagai negara

berkembang sangatlah melimpah ruah. Indonesia jugadikenal sebagai negara

agraris yang memiliki berbagai kepulauan yang subursalah satunya dalam sektor

pertanian. Dimana mayoritas dari masyarakat Indonesia menjadikan sektor

pertanian sebagai salah satu sumber matapencaharian.

Dalam penelitian Adhi, dkk (2012) sektor pertanian merupakan sektor

yang strategis dan berperan penting dalam perekonomian nasional dan

kelangsungan hidup masyarakat, terutama dalam sumbangan terhadap Produk

Domestik Bruto (PDB), penyedia lapangan kerja, dan penyediaan pangan dalam

negeri. Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan sebagian besar

masyarakat masih tetap memelihara kegiatan pertanian mereka. Berbagai data

dalam penelitian ini,menunjukkan bahwa di beberapa negara yang sedang

berkembang lebih dari 75% penduduk berada di sektor pertanian dan lebih dari

50% pendapatan nasional dihasilkan dari sektor pertanian serta hampir selruh

ekspornya merupakan bahan pertanian.

Masyarakat yang menggantungkan hidupnya disektor agraria pada

umumya memiliki harapan yang tinggi akan maju kembangnya usaha dalam

sektor pertanian, terutama dalam pengelolaan tanaman pangan. Namun seiring

bertambahnya jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan ekonomi, sehingga

(2)

tanaman yang dianggap lebih menguntungkan untuk dikembangkan. Hal ini

terjadi, karena kecenderungan masyarakat yang lebih berorientasi pada nilai

ekonomi dalam memutuskan penggunaan sumberdaya yang dimiliki.Sehingga

membuat profesi sebagai petani semakin hari semakin tidak digemari, terutama

oleh generasi muda. Usaha dibidang pertanian terutama tanaman padi seharusnya

dapat memberikan pemasukan yang sangat besar karena, padi merupakan

komoditi yang menjadi bahan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Akan tetapi kenyataan yang ada, banyak petani yang mengalami kerugian dalam

menanam padi karena modal yang dikeluarkan seperti (pupuk, bibit, dan tenaga

kerja) tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat. Hal ini merupakan salah

satu faktor yang menyebabkan banyak petani yang beralihpada jenis komoditi

tanaman lain, sehingga terjadinya suatu pelarihan fungsi lahan. Terkait dengan hal

ini, sesuai dengan hasil penelitian Frenteiner (2010) yang mengungkapkan bahwa

petani lebih tertarik pada keuntungan ekonomi dan jenis pertanian yang

menggunakan lebih sedikit modal dan tenaga kerja sehingga mereka menjadi

kurang sensitif terhadap isu lingkungan.

Peralihan fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian merupakan

ancaman yang serius terhadap ketahanan pangan nasional karena memiliki dapak

yang permanen. Dimana lahan pertanian yang telah dialih fungsikan tersebut,

sangat kecil kemungkinan untuk dapat berubah kembali menjadi lahan sawah.

Dalam penelitianIrawan (2005) mengungkapkan bahwa konversi lahan berawal

dari permintaan komoditas pertanian terutama komoditas pangan yang kurang

elastis terhadap pendapatan dibanding dengan komoditas non pertanian. Oleh

(3)

penduduk cenderung menyebabkan naiknya permintaan komoditas non pertanian

dengan laju lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan komoditas pertanian.

Konsekuensi lebih lanjut adalah karena kebutuhan lahan untuk memproduksi

setiap komoditas merupakan turunan dari permintaan komoditas yang

bersangkutan, maka pembangunan ekonomi yang membawa kepada peningkatan

pendapatan akan menyebabkan naiknya permintaan lahan untuk kegiatan di luar

pertanian dengan laju lebih cepat dibanding kenaikan permintaan lahan untuk

kegiatan pertanian. Sehingga peralihan fungsi lahan tersebut semangkin luas.

Namun penanganan alih fungsi lahan justru cenderung berjalan lambat dan

kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah,hal ini dikarenakan adanya

penilaian yang salah terhadap keberadaan lahan sawah. Dimana sektor

perkebunan dianggap lebih mampu mengangkat perekonomian daerah,

dibandingkan sektor pertanian yang menanam tanaman pangan. Untuk

mengantisipasi peralihan lahan secara luas pemerintah

mengeluarkanUndang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan.Dimana pemerintah telah melakukan pengaturan tentang alih fungsi

lahan, yaitu perubahan fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan menjadi

bukan lahan pertanian pangan berkelanjutan baik secara tetap maupun sementara

akan dikenakan hukuman pidana dan denda sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Namun,karena penanganan alih fungsi lahan tersebut cenderung berjalan

lambat dan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga peraturan ini

(4)

Suatu peralihan fungsi lahan yang terjadi karena adanya faktor-faktor yang

mempengaruhi, yaitu faktor eksernal dan faktor internal. Faktor Eksternal dapat

dilihat dari :

1. Dinamika pertumbuhan penduduk, dimana pertumbuhan jumlah

penduduk dapat berpengaruh negatif terhadap luas lahan pertanian.

Pada Produk Domestik Ragional Bruto (PDRB) per kapita sangat

berpengaruh secara nyata terhadap luas lahan pertanian sejalan dengan

meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk, karena hal tersebutlah

yang mejadikan luas lahan persawahan semangkin mengecil.

2. Faktor demografi (lingkungan), karenapertambahan jumlah penduduk

akan berpengaruh terhadap berkurangnya nilai kesuburan pada tanah

sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil panen yang akan didapat

oleh seorang petani padi sawah.

3. Faktor ekonomi,masyarakat percaya bahwa sektor perkebunan lebih

mendatangkan hasil yang pasti daripada sektor pertanian yang menenam

tanaman pangan. Hal ini terlihat dari pendapatan usahatani kelapa sawit

lebih tinggi dengan resiko lebih rendah, nilai jual/agunan kebun lebih

tinggi, biaya produksi usahatani kelapa sawit lebih rendah, dan

terbatasnya ketersediaan air.

Sedangkan dari faktor internal dapat dilihat dari kondisi sosial ekonomi

rumah tangga petani pengguna lahan persawahan. Peralihan fungsi lahan yang

disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi tersebut dapat berdampak pada kondisi

ekonomi, peran sosial, nilai budaya, stratifikasi sosial, dan bahkan kesempatan

(5)

adalah peningkatan tenaga kerja yang bergerak diluar sektor pertanian. Walaupun

seharusnya dapat meningkatkan tingkat ekonomi namun realitasnya tidak

demikian. Hal ini terbukti terjadi peningkatan pekerja buruh musiman.

Di Provinsi Sumatera utara, sebagian besar masyarakatnya bertempat

tinggal di daerah pedesaanyang mana mereka menggantukan hidup pada sektor

agraria denganmenjadikan lahan pertanian sebagai suatu sumber mata

pencaharian, lahan pertanian bagi masyarakat pedesaan merupakan suatu aset

penting dalam berusaha tani. Hal ini dapat dilihat bahwa pada umumnya

masyarakatyang tinggal di daerah pedesaan berprofesi sebagai seorang petani,

baik petani padi sawah, petani karet, petani cokelat, petani sawit dan petani

palawija. Sama halnya dengan Kabupaten Batubara, dimana Kabupaten Batubara

merupakan salah satu kabupaten yang padat akan penduduknya, dari data BPS

menunjukan bahwa jumlah penduduk dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan dihitung dari tahun 2010 sebanyak 377.174 jiwa hingga pada tahun

2016 sebanyak 404.988 jiwa dengan berbagai macam suku, ras dan agama yang

berbeda serta memiliki latar belakang dan profesi yang berbeda pula. Kabupaten

Batubara memiliki luas wilayah sekitar 904,96 Km2 (90,496 Ha) yang berbatasan

dengan bagian Utara Kabupaten Serdang Bedagai, bagian Selatan Kabupaten

Asahan, bagian Barat Kabupaten Simalungun dan bagian Timur Selat Melaka.

(www.Bsp/Kabupaten-Batubara. 2015). Seperti pada desa Air Hitam,dimana desa

Air Hitam merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Batubara dengan

mayoritas penduduknyayang berprofesi sebagai seorang petani padi sawah sekitar

950 orang atau 23,96% dari keseluruhan jumlah penduduk di desa Air Hitam.

(6)

kebutuhan ekonomi yang semangkin tinggi, serta semangkin sulitnya para petani

dalam mendapatkan modal untuk mengembangkan usaha pertaniaanya dalam

bercocok tanam, sehingga untuk memenuhi kebutuhan perekonomian keluarga

tidak cukup jika hanya mengharapkan dari hasil panen dalam bercocok tanam

saja. Hal inilah yangmendorong sebagiandari para petaniyang ada di desa Air

hitammemilih untuk beralih jenis tanaman yang mereka tanam.

Peralihan lahan persawahan yang terjadi di desa Air hitam tersebut

merupakan jenis tipologi peralihan yang disebabkan oleh masalah sosial, dimana

pola peralihan lahan yang terjadi karena adanya motivasi untuk berubah dari

kondisi lama dan memilih keluar dari sektor pertanian utama. Dapat dilihat

dalamkurun waktu 5 tahun belakangan jumlah petani padi sawah di desa Air

hitam mengalami penurunan sebanyak 50%. Hal ini dikarenakan banyaknya

petani padi sawah yang memilih beralih padajenis tanaman sawit. Terkait dengan

hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tahun Padi

Sumber: Buku Administrasi Desa Air Hitam Kec. Limah Puluh, Tahun 2015

Tanaman yang dipilih oleh kebanyakan petani di desa Air Hitam untuk

menggantikan tanaman sebelumnya adalah tanaman kelapa sawit. Dapat dilihat

(7)

sedangkan jumlah petani sawit setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini

terjadi karena tanaman kelapa sawit dianggaplebih menguntungkan dan

mendatangkan hasil yang lebih pasti daripada tanaman padi sawah. Tanaman

sawit merupakan tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak

industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh

dengan baik didaerah semak belukar di daerah tropis (15° LU - 15° LS).

(Sudananuse. 2012)

Peralihan fungsi lahan yang terjadi, dapat berdampak terhadap penurunan

nilai kesuburan tanah serta dapat menurunkankemauan generasi berikutnya dalam

berusaha tani. Dalam kata lain, peralihan fungsi lahan dapat mempengaruhi hasil

panen seorang petanidalam mendapatkan hasil dari menanam padi tersebut. Hal

inilah yang dapat menjadikan produksi beras lokal maupun produksi beras

nasional cenderung mengalami penurunan.

Namun, sebagian petani di desa Air Hitam masih banyak yang

mempertahankan lahan sawahnya untuk tetap menanam tanaman padi. Hal ini

dikarenakan adanya beberapa faktor yang membuat para petani masih tetap

mempertahankan lahannyauntuk ditanami tanaman padi di tengah maraknya

petani yang beralih menjadi tanaman sawit di sekitar lahan sawah. Adapun faktor

tersebut yaitu:

1. Luas lahan yang hanya sedikit sehingga tidak memungkinkan untuk

(8)

2. Satu-satunya lahan sawah yang dimiliki, sehingga petani memilih

untuk tetap mempertahankan menanam tanaman pangan dan tidak

menggantinya dengan tanaman sawit.

3. Lahan sawah milik orang lain (menyewa ).

Usaha para petani padi dalam mempertahankan lahan ditengah maraknya

peralihan tanaman sawit ini, merupakan salah satu bukti bahwa tanaman padi

merupakan suatu tanaman pangan yang masih dibutuhkan dan diminati oleh

masyarakat.

Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melihat bagaimana sikap

dan pilihan rasional para petani dalam menentukan jenis tanaman ditengah

maraknya peralihan lahan menjadi tanaman sawit.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah adalah pertanyaan dalam penelitian yang berkaitan

dengan topik atau judul penelitian. Berdasarkan latar belakang maka dalam

penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Alasan rasional apakah yang diperhitungkan petani padi sehingga

memilih beralih menjadi tanaman sawit ?

2. Bagaimanapilihan rasional petani padi dalam mempertahankan lahan

(9)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka yang menjadi tujuan

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui alasan rasional apakah yang diperhitungkan petani

padi sehingga memilih beralih menjadi tanaman sawit.

2. Untuk mengetahui bagaimana pilihan rasional petani padi dalam

mempertahankan lahan sawah ditengah peralihan menjadi tanaman

sawit .

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian sesuatu yang diharapkan ketika sebuah penelitian sudah

selesai ditulis. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk dapat menambah wawasan

ilmiah bagi mahasiswa ilmu sosial dan politik. Serta penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai bahan untuk referensi dalam wawasan kajian dibidang

sosiologi perkebunan dan sosiologi pedesaan khusunya tentang peralihan fungsi

lahan.

3. Manfaat Praktis

Hasil menelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti

berikutnya yang ingin mengkaji lebih dalam tentang penelitian sebelumnya

mengenai peralihan fungsi lahan pertanian padi ditengah maraknya peralihan

(10)

1.5 Defenisi Konsep

Penelitian ini adalah mengenai petani padi ditengah maraknya peralihan

menjadi tanaman sawit yang berlokasi di Desa Air Hitam Kabupaten Batubara.

Agar penelitian ini tetap pada fokus penelitian dan tidak menimbulkan penafsiran

ganda dikemudian hari, maka dalam penelitian ini memerlukan defenisi konsep.

Defenisi konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan

penelitian agar tidak lari dari sasaran utama, untuk menjelaskan konsep-konsep

yang terdapat dalam penelitian. Adapun yang menjadi defenisi konep dalam

penelitian ini yaitu :

1. Petani

Petani adalah orang yang bekerja di sektor agraria dan sebagian besar

penghasilannya berasal dari sektor pertanian.Dengan cara melakukan pengelolaan

tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman dengan

harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri

ataupun menjualnya kepada orang lain.

a. Petani Tanaman Padi

Petani tanaman padi adalah seorang yang menanam suatu jenis

tanaman pangan pada setapak lahan persawahan mikiknya atau bahkan

lahan milik orang lain (menyewa). Tanaman padi merupakan suatu jenis

tanaman pangan budidaya, dan untuk dapat diambil hasilnya membutuhkan

waktu yang cukup lama serta untuk mendapatkan hasil panen yang bagus

(11)

b. Petani Tanaman Sawit

Petani tanaman sawit adalah seorang yang menanam tanaman sawit

pada setapak lahan persawahan yang memang menjadi miliknya (tidak

menyewa). Sehingga petani dapat memutuskan untuk menanam jenis

tanaman yang sesuai dengan pilihannya. Tanaman sawit merupakan

tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri,

maupun bahan bakar (biodiesel). Tanaman kepala sawit pada aslinya

tumbuh didaerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah

tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian

0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit

membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun,

yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat

kemarau. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan

produksi buah sawit.

2. Peralihan lahan

Peralihan lahan merupakan pergantian fingsi suatu bidang tanah dari

fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi

dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri.

Terkait dengan penelitian ini perlihan lahan yang dimaksud adalah sebidang tanah

yang pada awalnya difungsikan sebagai media bercocok tanam padi beralih

menjadi tanaman sawit.

(12)

Peralihan jenis tanaman merupakan suatu pergeseran dari satu jenis

tanaman kemudian beralih menjadi jenis tanaman yang lain. Dimana jenis

tanaman yang baru lebih banyak diminatin oleh kebanyakan orang dengan

berbagai alasan yang menjadi faktor utama terjadinya suatu peralihan jenis

tanaman tersebut. Terkait dengan penelitian ini yang dimaksudkan peralihan jenis

tanaman yaitu dimana para petani melakuan suatu peralihan jenis tanaman yang

pada awalnya menanam padi sawah kemudian beralih menjadi tanaman sawit, hal

ini terjadi karena tanaman sawit dianggap lebih mampu mendatangkan hasil yang

Referensi

Dokumen terkait

Kelapa gading yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah kelapa muda, karena kelapa muda memiliki kadar gula lebih tinggi dibandingkan kelapa tua, sehingga dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi

Seiring waktu berjalan terkadang dapat dijumpai dalam praktek dilapangan, pada saat surat perjanjian pemborongan pembangunan rumah huni telah terjadi perubahan

banyak kualitas penting bagi sebuah organisasi pembelajar memiliki budaya yang kuat yang mendukung tidak hanya penciptaan pengetahuan tetapi transfer lintas batas

Produksi makna yang dilakukan oleh Joy O Klan tidak hanya sekali, namun dalam pergerakan awalnya justru symbol JOK tersebar diberbagai wilayah untuk

The Effect of Store Online Atmosphere On Purchase Intention With Attitude Towards Website as Mediation (Study Case on Lazada.co.id In Malang). Store Online Atmosphere merupakan

dominan yang dapat menyebabkan terjadinya fluktuasi kinerja karyawan.. Kedisiplinan memegang peranan penting dalam pelaksanaan tugas

Pada deteksi klorofil dengan fotoluminensi menggunakan continue wave diperoleh data berupa panjang gelombang dan intensitas emisi klorofil dari sampel yang diuji.. Data yang